BAB I PENDAHULUAN
Ketuban pecah sebelum waktunya adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum 37 minggu disebut kettuban pecah dini pada kehamilan prematur.1 Sedangkan menurut Manuaba Ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah sebelum terdapat atau dimulainya tanda inpartu dan setelah ditunggu satu jam belum ada tanda inpartu. 2 KPSW merupakan masalah yang masih banyak terjadi dalam dunia obstetri. Banyak faktor yang dapat menyebabkan KPSW antara lain kehamilan
letak
sungsang,
preeklampsia,
anemia,
gemelli
dan
hidramnion.1 Sebanyak 70% kasus KPSW terjadi pada kehamilan cukup bulan. KPSW yang terjadi dapat menyebabkan infeksi maternal ataupun neonatal, persalinan prematur, hipoksia karena kompresi tali pusat, deformitas janin, meningkatnya insiden seksio sesarea atau gagalnya persalinan normal. 1,2 Menurut hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup karena berbagai sebab. Salah satu penyebab langsung kematian ibu adalah karena infeksi sebesar 20-25% dalam 100.000 kelahiran hidup. Ketuban pecah sebelum waktunya merupakan penyebab paling sering yang menimbulkan infeksi pada saat mendekati persalinan. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk membuat laporan kasus mengenai Ketuban Pecah Sebelum Waktunya pada Kehamilan Aterm.