BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dekonstruksi dalam dianggap sebagai trend terbaru dalam dunia arsitektur. Dekonstruksi selalu dikaitkan sebagai suatu pergerakan lanjutan dari Arsitektur Tradisional, Modern dan Post-Modern. Secara umum dekonstruksi mengacu pada permainan struktur dan fasad, sehingga makna – makna arsitektural yang terkandung dan estitika pada bangunan lebih tinggi. Hal ini sebenarnya dipicu untuk mengesampingkan pemikiran sempit dari prinsip – prinsip Arsitektur seperti “form follows function”, “purity of form”, “truth to materials”, dan lain sebagainya. Istilah Dekonstuksi pertama kali digunakan dalam Ilmu Kesusastraan dan Ilmu Filsafat Perancis dengan konotasi arti sebagai metoda. Metoda dalam konteks filosofis yang dilahirkan dari konsep anti-filosofis (Norris, 1987). Gagasan ini berasal dari pandangan – pandangan Husserl, Saussure dan Levi-Strausse yang berakar dari filsafat Yunani Kuno dan sejalan dengan pandangan skeptisme. Derrida
(dikenal
sebagai
Bapak
Dekonsturksivisme)
mengembangkan
konsep
dekonstruksi ke dalam berbagai eksperimen yang mengepresikan ciri kebebasan retorikal atas struktur komposisi formal. Menurut Kleden (1987), berikut merupakan ciri –ciri dari pengembangan filsafat historis – heemeneutis mengenai dekonstruksi : 1. Jalan untuk mendekati kebenaran bukannya melalui observasi, melainkan melalui pemahaman arti atau makna. 2. Kontrol terhadap salah benarnya pemahamaan tersebut tidak dilaksanakn melalui test yang direncanakan melainkan melalui interpretasi. Interpretasi yang benar akan meningkatkan intersubyektivitas sedangkan yang salah akan mendatangkan sangsi. 3. Pemahaman hermeneutis selalu mendasarkan pemahamannya pada pra-pengertian yang dihasilkan dari situasi – situasi reflektif.
1 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
A.
RUMUSAN MASALAH 1.
Bagaimana menyajikan khazanah sejarah arsitektur dekontruksi yang informatif?
2.
Bagaimana karakteristik arsitektur Dekonstruksi?
3.
Bagaimana mengidentifikasi kesan manipulasi fasad pada arsitektur dekonstruksi?
B.
TUJUAN PENULISAN 1.
menyajikan khazanah sejarah arsitektur dekontruksi yang informatif.
2.
Mengetahui karakteristik arsitektur Dekonstruksi.
3.
Mengidentifikasi kesan manipulasi pada fasad pada arsitektur dekonstruksi.
2 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
BAB II PEMBAHASAN
A. ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI Dekonstruksi sendiri adalah sebuah konsep filosofi Perancis yang diturunkan oleh Jacques Derrida, seorang filsuf Perancis, yang dalam aplikasi terapannya tidak mudah disampaikan sebagaimana pemahaman
yang
baku
mengenai
konstruksi,
destruksi, dan rekonstruksi. konsep filosofi ini pernah dikembangkan oleh Ferdinand deSaussure antara tahun 1906-1911. Jacques Derrida merupakan seorang ahli bahasa, filsuf dan budayawan Perancis kelahiran Algeria, tahun 1930. Pakar ini menelaah secara radikal teori Ket. Jacques Derrida seorang ahli
ilmu bahasa yang pada waktu itu menganut
filsuf asal prancis yang merupakan
Strukturalisme yang reaksi terhadap modernisme
bapak Dekonsturksivisme
dalam perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan filsafat. Modernisme dalam perkembangan filsafat
ilmu berdasar pada ratio, logos dalam intelektual manusia. Sebagaimana peranan logos, yaitu menciptakan, mengorganisasi, menyusun suatu jalan pikiran dengan sistem yang jelas, maka hal-hal yang kecil, hal-hal yang dasar menjadi hilang. Pengalaman pribadi yang begitu “kaya” biasanya dihilangkan demi mencapai suatu konstruksi yang jelas, tegas dan tepat. Kata ‘dekonstruksi’ dipergunakan Derrida dalam buku De la Grammatologie, di mana kata tersebut merupakan terjemahan dari istilah Heidegger, yaitu: destruktion dan abbau. Dalam konteks ini, keduanya mempunyai kesamaan pengertian sebagai: operasi yang dilakukan atas struktur atau arsitektur ‘tradisional’ dari konsep dasar ontology atau metafisik barat (occidental). Tetapi dalam bahasa Perancis, istilah destruction mengimplikasikan suatu penghancuran total, tetapi Derrida tidak menginginkan adanya penghancuran yang total itu. Untuk itulah Derrida memakai kata ‘deconstruction’ yang ditemukannya dalam Littre untuk menandai maksudnya dalam bahasa Perancis. 3 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
Arsitektur Dekonstruktif lahir dengan dasar teori Dekonstruksi yang merupakan bagian dari bentuk analisis Semiotik. Di dalam kamus filsafat dan kamus Bahasa Inggris, seperti dikutip oleh Nicholas Royle, dekonstruksi didefinisikan sebagai suatu tindakan untuk mengubah konstruksi
dari
suatu
benda.
Berdasarkan
keilmuan
Dekonstruksi merupakan cara pandang yang membatasi pandangan mutlak dimana dituntut untuk memahami suatu hal secara benar tanpa ada kemutlakan pada pemahaman yang diambil. Ket. Nicholas Royle seorang
Pada
novelis yang mendefiniskan
pameran
tahun
1988
ditekankan
bahwa
dekonstruksi bukanlah sebuah langgam baru atau sebuah
dekonstruksi.
gerakan. Dekonstruksi tidak memiliki ideologi ataupun tujuan formal, kecuali semangat untuk membongkar
kebakuan. Berdasarkan preseden, dekonstruksi membawa bentuk-bentuk geometri yang cenderung berbentuk “aneh”. Hal ini disebabkan oleh adanya pembatasan penerimaan keabsolutan terhadap keaslian bentuk-bentuk geometri yang selama ini dikenal. Massa bangunan pada arsitektur dekontruksi didesain dengan mengedepankan imajinasi dan inovasi
dalam
struktur
dan
menghasilkan
penggunaan
material
konstruksinya. bentukan
dari
maupun
Untuk
dapat
bentuk
bentuk
geometris yang ditonjolkan dengan tidak beraturan dan
berkesan
dimanipulasi
tentunya
juga
mengandalkan kemampuan teknologi dan pemilihan bahan yang tepat dan memiliki spesifikasi yang tepat dan tentunya berkualitas tinggi. Dekonstruktivisme dalam arsitektur telah menjadi suatu fenomena yang berpengaruh dalam perkembangan
perancangan
kemunculannya.
prinsip
sejak
dekonstruksi
awal
Ket. Gambar Dancing Building, konfigurasi struktur beton tumpuan titik dan tumpuan linear
telah
( Sumber : Frank Gehry architec )
melahirkan bangunan-bangunan luar biasa dengan 4 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
bentukan dan gubahan massa yang tidak teratur, terdistorsi, abstrak dan bahkan antigravitasi. Arsitektur dekontruksi memberikan kesempatan untuk menampilkan realisasi dari model atau ide apapun menjadi bangunan yang dapat digunakan untuk menambah nilai estetika dan menyampaikan pesan B. Prinsip – Prinsip Arsitektur Dekonstruksi Dekonstruktivisme dalam arsitektur menggariskan prinsip-prinsip penting sebagai berikut, bahwa: Tidak
ada
yang
absolut
dalam
arsitektur. Tidak ada satu cara atau gaya yang terbaik, atau landasan hakiki dimana
seluruh
arsitektur
harus
berkembang. Gaya klasik, tradisional, modern dan lainnya mempunyai posisi dan kesempatan yang sama untuk berkembang. Tidak ada ontologi dan teologi dalam arsitektur. Tidak ada tokoh atau figure
Frank Gehry designed the Frederick R. Weisman Art Museum of the University of Minnesota
yang perlu didewakan atau disanjung. Dominasi pandangan dan nilai absolut dalam arsitektur harus segera diakhiri. Perkembangan arsitektur selanjutnya harus mengarah pada keragaman pandangan dan tata nilai. Visiocentrism atau pengutamaan indera penglihatan dalam arsitektur harus diakhiri. Potensi indera lain harus dimanfaatkan pula secara seimbang. Arsitektur tidak lagi identik dengan produk bangunan. Arsitektur terkandung dalam ide gambar, model dan fisik bangunan, dengan jangkauan dan aksentuasi yang berbeda. Prioritas yang diberikan pada ide, gambar, model dan bangunan harus setara, karena ide, gambar dan model tidak hanya berfungsi sebagai simulasi atau representasi gedung, tetapi juga bisa menjadi produk atau tujuan akhir arsitektur.
5 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
Arsitektur dekonstruksi bisa lahir dari pengaruh filsafat Derrida, sehingga disebut sebagai “dekonstruksi derridean”. Selain daripada itu, arsitektur dekonstruksi juga bisa hadir sebagai produk pragmatis dan formal yang disebut sebagai “dekonstruksi nonderridean”
1. Dekonstruksi Derridean Berikut ini adalah beberapa pemikiran Derrida yang mempunyai hubungan langsung dengan rancangan:
Pembedaan Dan Penundaan Makna
Derrida mempersoalkan seluruh tradisi filsafat Barat yang bermuara pada pengertian
“ada”
sebagai
“kehadiran”, atau yang disebut metafisika kehadiran (metaphysics of presence). Pemahaman terhadap metafisika dijelaskan
kehadiran sebagai
dapat
yang
hadir
itulah yang “ada”. Apabila sesuatu yang tidak hadir ingin dihadirkan maka
tanda
dapat
menjadi
penggantinya. Tanda menghadirkan atau merepresentasikan yang tidak hadir (absence). Menurut Derrida, kata atau tanda kini tidak mampu lagi menghadirkan makna sesuatu yang dimaksud secara serta-merta. Makna harus dicari dalam rangkaian tanda yang lain yang mendahului tanda yang pertama. Derrida menciptakan konsep “differance”, yang secara etimologis berasal dari paduan dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu “to differ” (membedakan) dan “to defer” (menunda) Dalam sistem tanda, konsep differance melihat bahwa antara yang hadir dan yang absen berada dalam kondisi saling tergantung, bukannya saling meniadakan. Kehadiran baru mempunyai makna bila ada kemungkinan absen yang setara.
6 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
Pembalikan Hierarki
Dalam fenomena,
memahami
Strukturalisme
suatu selalu
mengadakan pemilahan (differensiasi) ke dalam elemen-elemen yang merupakan hasil abstraksi. Differensiasi secara ketat menghasilkan perbedaan dua kutub yang dipertentangkan secara diamatral yang dikenal sebagai oposisi biner (binary Ket. Gambar Frank Gehry’s Stata Center, MIT
opposition).
Derrida
melakukan
dekonstruksi terhadap pandangan oposisi ini dengan menempatkan kedua elemen tersebut tidak secara hierarkis yang satu di bawah yang lain, tetapi sejajar sehingga secara bersama - sama dapat menguak makna (kebenaran) yang lebih luas.
Pusat Dan Marjinal Perbedaan
dengan
antara
“marjinal”
“pusat”
merupakan
konsekuensi dari adanya hierarki yang ditimbulkan oposisi biner. Marjinal adalah segala sesuatu yang berada pada batas, pada tepian, maupun di luar (outside), karena itu dianggap tidak penting. Sementara pusat adalah yang terdalam, pada jantung daya tarik dan makna dimana setiap gerakan berasal dan merupakan tujuan gerakan dari
yang
marjinal.
Ket. Gambar The Rolex Learning Center di kompleks Ecole Polytechnique Federale de Lausanne Swiss karya arsitek dari firma arsitektur SANAA Jepang, Ryue Nishizawa dan Kazuyo Sejima
Derrida
mempertanyakan keabsahan posisi ini dalam konsep “parergon” (para: tepi, ergon: karya), yaitu bingkai lukisan. Sebagai yang marjinal, parergon oleh Derrida diberi peranan yang penting untuk menunjukkan sikap pembalikan hierarki, sehingga memiliki posisi setara dengan yang utama dan mempunyai otonominya sendiri.
7 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
Pengulangan Dan Makna
Suatu kata atau tanda memperoleh maknanya dalam suatu proses berulang (iterative) pada konteks yang berbeda. Dalam arsitektur, penggunaan metafora secara berulang-ulang akan membuka pemahaman yang lebih baik terhadap makna yang dimaksudkan oleh suatu objek arsitektural. Ket. Gambar Sydney Opera House
2. . Dekonstruksi Non-Derridean Dekonstruksi non-derridean mencakup dekonstruksi bentuk dan struktur bangunan yang didasarkan pada konsep - konsep seperti “disruption”, “dislocation”, “deviation” dan “distortion”, sehingga menyebabkan stabilitas, kohesi dan identitas bentuk-bentuk murni menjadi terganggu. Dekonstruksi Non Derridean dikelompokkan kedalam lima kelompok utama oleh Aaron Betsky, yaitu sebagai berikut:
1. Revelatory Modernist
Diantara
semua
kelompok
yang
termasuk dalam Dekonstruksi Non- Derridean, kelompok ini merupakan kelompok yang paling
konservatif.
Kelompok
ini
masih dan
mengutamakan
prinsip
abstraksi
mengutamakan
fungsi,
mengoptimalkan
kemungkinan
hasil
industri
bahan
dan
prefabrikasi dengan menciptakan fragmentasi Ket. Gambarkarya arsitektur Mario Botta
potongan-potongan,
konteks
dan
program
prefabrikasi tersebut dan hasilnya adalah kumpulan ruang dan objek yang terfragmentasi.
8 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
2. Shard & Sharks Kelompok bentuk-bentuk
ini
menampilkan
yang
menyerupai
serpihan batang dan lempeng yang dikomposisikan sehingga
sedemikian
menampilkan
rupa
kesan
yang
semrawut dan penuh teka-teki. Diantara semua kelompok yang termasuk dalam Ket. Gambar Walt Disney Concert Hall – Frank Gehry
Dekonstruksi Non-Derridean, kelompok ini
adalah
yang
paling
radikal.
Programnya adalah membedah, mengolok - olok dan merombak falsafah arsitektur modern sehingga mencerminkan suatu tatanan yang tidak beraturan (chaos).
3. Textualist
Kelompok ini melihat bahwa arsitektur yang ada sebagai “built language”, yang tidak mampu lagi mencerminkan struktur dan kebenaran yang ada, seperti halnya kata sebagai tanda tidak mampu secara serta-merta menyampaikan makna (kelompok ini sebenarnya Ket. Gambar Bandara Sondika, Bilbao - Spanyol
kelompok
masih
termasuk
Dekonstruksi
dalam
Derridean).
Denah dan tampak bangunan yang ada hanyalah menampilkan bias yang pucat (topeng) dari struktur-struktur kenyataan yang ada dengan terlalu banyak diredam (repressed). Untuk itu struktur - struktur yang diredam (absence) perlu ditampilkan dengan mengangkat konflik - konflik internal yang ada.
9 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
4. New Mythologist
Utopia merupakan mitos yang selalu ada pada setiap kurun waktu, karena tiada harapan tanpa utopia. Utopia arsitektur modern adalah dunia yang satu, utuh dan nyaris sama (international style), yang telah gagal memenuhi Ket. Gambar Floating Aerohotel oleh Alexander Asadov
misi
kemanusiaannya.
Utopia kedua adalah kebalikannya; Dystopia atau vision of self-destruction
yang tidak berkembang karena kesadaran manusia untuk tetap mempertahankan kehidupan. Kelompok ini ingin menciptakan suatu utopia sebagai suatu mitologi baru, suatu dunia lain yang lokasi dan kaitannya dengan masa lalu, masa kini dan masa mendatang tidak dikenali. Diilhami cerita dan film-film fiksi seperti Star Wars, Blade Runner dan Star Trek, kelompok ini menggagas proyek - proyek imajiner yang menerobos kungkungan gravitasi, iklim, langgam dan semua tatanan yang ada.
5. Technomoprisme Pada
mulanya
menciptakan teknologi
manusia
hanya sebagai
perpanjangan tangannya, namun seiring dengan
perkembangannya,
hubungan
manusia dengan teknologi telah menjadi sedemikian menyatu. Sebagai penerus proyek arsitektur modern yang belum Ket. Gambar Heydar Aliyev Centre karya Zaha Hadid
selesai,
kelompok
ini
mengakomodasi
teknologi dan membuatnya menjadi artefak yang tidak hanya menjadikan teknologi sebagai usaha untuk menciptakan ekstensi, manipulasi, mediasi, representasi serta memetakan kembali self-nya.
10 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
C. Dekonstruksi Bentuk Arsitektural Dekonstruksi bentuk arsitektural dapat dilakukan melalui beberapa cara:
Secara intelektual melalui permainan sistem-sistem geometri yang kompleks dan melibatkan teknologi canggih, seperti yang banyak dilakukan oleh Peter Eisenman.
Secara pragmatik atau mekanik melalui model trial and error, sketsa dan eksperimen lapangan, seperti dilakukan oleh Frank Gehry, Zaha Hadid dan Coop Himmeblau.
Secara intuitif melalui pengembangan respons dan impuls kreatif dalam diri arsitek, seperti terjadi pada Rem Koolhaas dan OMA.
D. Dekonstruksi Struktur Dekonstruksi struktur umumnya dilakukan melalui metoda pragmatis trial and error, dan dibedakan sebagai berikut:
Dekonstruksi konstruksi massa, seperti pada “Chora L Works” karya Peter Eisenman dan Jacques Derrida.
Dekonstruksi konstruksi bidang, seperti pada “Best Products” karya James Wines atau “Jewish Museum” karya Daniel Libeskind.
Dekonstruksi konstruksi baja, seperti pada karya-karya Coop Himme(l)blau.
Dekonstruksi konstruksi kulit, yang masih jarang ditemukan
E. Strategi Implementasi Dekonstruksi Dalam Perancangan Objek Arsitektural
Bernard Tschumi melakukan dekonstruksi program dengan beberapa pendekatan, yakni:
Crossprogramming Menggunakan konfigurasi spatial tertentu untuk program yang sama sekali berbeda; misalnya bangunan rumah ibadah digunakan untuk klub malam. Menempatkan suatu konfigurasi spatial pada lokasi yang tidak berkaitan; misalnya museum diletakkan dalam bangunan parkir.
Transprogramming Mengkombinasikan dua program yang sifat dan konfigurasi spatialnya berbeda;
misalnya
planetarium
perpustakaan dengan trek balap mobil. 11 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
dikombinasikan
dengan
roller-coaster,
Disprogramming Mengkombinasikan dua program sedemikian rupa sehingga konfigurasi ruang program pertama mengkontaminasi program dan konfigurasi ruang kedua; misalnya supermarket dikombinasikan dengan perkantoran.
Peter Eisenman menggunakan beberapa strategi untuk melakukan dekonstruksi program, yaitu:
Penolakan terhadap antroposentrisme dalam desain, yaitu rujukan pada proporsi fisik tubuh manusia sebagai ukuran ideal bagi segalanya.
Penerapan proses scaling melalui pengembangan tiga konsep destabilisasi, yaitu discontinuity, recursibility, dan self-similarities.
Penolakan terhadap center sebagai bagian paling penting dan memiliki hirarki lebih tinggi dibanding bagian lain.
Penolakan terhadap kekakuan oposisi dialektis dan kategori hirarkis tradisional seperti “form follows function”, “ornament added to structure”, digantikan oleh “existing between”, “almost this or almost that, but not quite either”.
Pemahaman arsitektur secara tekstual dalam kaitan dengan otherness, trace dan absence.
Eisenman dalam proyek “Romeo and Juliet” untuk Venice Biennale 1986 mencoba memperlakukan lahan sebagai “palimpsest” dan “quarry” yang memiliki jejakjejak memori dan potensi untuk digali lebih lanjut, sementara dalam proyek “House X”, ia mencoba menghindari adanya pusat di dalam rumah.
F. Elemen – elemen pembentuk dekonstruksi 1. Elemen-elemen garis Penempatan garis harus secara penuh menguasai
posisi dalam seluruh bentuk
gambaran. Ini merupakan peletak dasar atau nilai dasar dari seluruh komposisi. Garis dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara sebagai berikut :
Menurut karakteristik gerak (movement charateristics) maka garis dibagi atas : -
garis lurus (straight)
-
garis putus-putus/patah (broken)
-
garis melengkung/kurva (curved)
12 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
garis campuran (mixed)
Menurut arah (direction) : -
arah vertikal
-
arah horisontal
-
arah diagonal
Menurut posisi atau letak (position): -
garis pada sebuah perencanaan (lines of a plane)
-
garis pada ruang (lines in space)
Menurut derajat yang beraturan (degree of regularity) : -
beraturan (right)
-
tak beraturan (non-right)
Menurut hubungan timbal balik dengan garis lain (relationship): -
bersilangan (intersecting)
-
tidak bersilangan (non-intersecting)
-
berjalin (intertwining)
Semua kemungkinan ini dapat dikombinasikan untuk membentuk suatu tampilan ide dalam mengemukakan suatu gagasan dalam sebuah konstruksi dalam rancangan dekonstruksi seperti : 1. Memasang suatu kombinasi yang harmonis dari garis – garis lurus yang ketebalannya berbeda untuk mendapatkan garis – garis yang bercorak (a linear coloured ornament).
Ket. Gambar 1 linear colored ornament sumber : www.geocities.com
3. Mengumpulkan atau menyusun suatu rangkaian corak garis lurus dengan kemiringan yang dinamis (a dinamic slope).
13 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
Ket. Gambar Dynamic Slope sumber : www.geocities.com
3. Garis lurus vertikal , horisontal dan diagonal harus menggambarkan inspirasi tentang suatu bangunan.
Ket. Gambar Building Inspiration sumber : www.geocities.com
Garis membelah dapat ditunjukkan sebagai berikut : 1) Tersusun dari garis-garis yang berpotongan dengan ketebalan corak tertentu. 2) Tersusun dari garis-garis yang berpotongan dengan corak dan bentuk tarikan.
Ket. Gambar Free line orientation sumber : www.geocities.com
Selain mengkombinasikan garis-garis lurus, kita juga dapat menggunakan kombinasi garis
melengkung/kurva
untuk
mengemukakan
tampilan
ide
dalam sebuah
konstruksi,dengan memperhatikan kehalusan dari sebuah lengkungan yang elastis yang menjadi titik permulaan dari dinamika yangada padanya.
14 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
Garis-garis melengkung dapat diklasifikasikan dalam beberapa tipe sebagai berikut : o Garis bergelombang (nodal). o Garis berbentuk spiral. o Garis bundar (circular). o Garis bercampuran dengan transisi atau peralihan yang lembut (mixed with smooth transitions). o Garis–garis melengkung yang kompleks (complex curves).
2. Elemen Perencanaan Suatu susunan dapat dikatakan mengandung elemen perencanaan apabila seluruh elemen-elemennya itu disatupadukan dalam membentuk sebuah perencanaan. Komposisi perencanaan membutuhkan suatu studi yang mencakup banyak materi dan membutuhkan pula banyak waktu untuk latihan.
Membangun kombinasi ruang pada sebuah perencanaan merupakan permulaan dari banyak tugas atau kegiatan. Solusi awal dari konstruksi
dasar.
Bentuk-bentuk
perencanaan bangunan memerlukan perencanaan
suatu
memiliki bermacam-macam
aturan/ketentuan dalam mendesain. Hal-hal praktis yang dapat digunakan sebagai latihan sebagai berikut :
a. Kombinasi model atau bentuk yang harmonis dengan membangun garis tegak/vertikal dan garis datar/horisontal. b. Susunan bentuk-bentuk garis yang saling menampakan pertautannya. c. Bentuk-bentuk simetrik dalam perencanaan. d. Komposisi model atau bentuk yang kompleks dengan sudut-sudut yang beraturan dari unsur-unsur garis dan lingkaran.
Ket. Gambar Garis, Bidang dan Bentuk dengan orientasi bebas sumber : www.geocities.com
15 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
5. Kombinasi beberapa model dari suatu seri elemen seperti kombinasi garis lurus, garis putus-putus dan garis melengkung (penggabungan bentuk)
Ket. Gambar Garis, Bidang lengkung dan Bentuk dengan orientasi bebas sumber : www.geocities.
6. Bentuk persegi banyak tak beraturan yang kompleks dengan perbedaan warna.
Ket. Gambar Garis, Bidang persegi dan Bentuk dan warna dengan orientasi bebas sumber : www.geocities.com
7. Komposisi simetrik dari bujur sangkar menghasilkan kesan/gambaran suatu bangunan.
Ket. Gambar Garis, Bidang persegi dan Bentuk dan warna dengan orientasi bebas sumber : www.geocities.com
8. Bentuk persegi yang kompleks tapi tidak berbentuk persegi panjang.
Ket. Gambar Garis, Bidang persegi dan Bentuk dan warna dengan orientasi bebas sumber : www.geocities.com
9. Kombinasi bentuk campuran yang tidak beraturan.
Ket. Gambar Garis, Bidang persegi dan Bentuk dan warna dengan orientasi bebas sumber : www.geocities.com
16 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
Berikut adalah arsitek –arsitek yang menggunakan dekonstruksi dalam arsitektur beserta penelusuran paradigma dari karya – karya mereka :
A. Frank Gehry
Frank Owen Gehry, CC (nama lahir Ephraim Owen Goldberg di Toronto, Ontario pada 28 Februari
1929)
adalah
seorang
arsitek
berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat dan Kanada. Pemenang Penghargaan Pritzker tahun 1989. Gehry dikenal akan pendekatan ukiran ke desain bangunan dan untuk membangun struktur yang berkurva, dan seringkali dibungkus dengan logam
yang
mengkilat.
Gedung
yang
dirancangnya, termasuk tempat tinggal pribadinya di Santa Monica, California, telah menjadi atraksi wisatawan. Banyak museum, perusahaan, dan kota mencari jasa Gehry sebagai simbol pembedaan, untuk segala produk yang dibuatnya.
Hasil kerjanya yang paling terkenal adalah Museum Guggenheim di Bilbao, Spanyol yang dilapisi dengan titanium, Aula Konser Walt Disney di pusat kota Los Angeles, Dancing House in Praha, Republik Ceko, museum Aerospace di Santa Monica, dan Restoran ikan di kobe. Frank Gehry memulai dari beberapa rumah tinggal di California, Semuanya tampak sebagai suatu ekspresi scluptural (barang seni) dari pada wadah suatu fungsi. Sosok solid masif mengesankan kenihilan atau the presence of absence. Di dalam mengkomposisikan ruang dan bidang tidak nampak prinsip – prinsip order dari arsitektur klasik yang digunakan seperti : unity, harmony, dan balance. Secara keseluruhan bangunan meninggalkan citra sebagai suatu komposisi yang retak, terpuntir, dan berkesan belum selesai. Museum Aerospace di Exhibition Park, California, adalah salah satu karya awal Frank Gehry, dan salah satu proyek museum pertamanya. The Aerospace Museum adalah bagian dari California Science Center yang lebih besar, yang mencakup beberapa struktur lain. Bahkan pada tahap awal ini, karya Gehry menggabungkan gaya khas yang
17 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
diadaptasi dari proyek perumahan sebelumnya,
menciptakan
pergeseran geometrik dan bentuk sudut tidak beraturan yang terlepas dari batas spasial struktur dasar. Strukturnya
tersegmentasi,
terdiri dari gabungan potonganpotongan
yang
berbeda
yang
disatukan dalam kolase spasial dari gaya artistik dan bentuk
Ket. Gambar , museum Aerospace di Santa Monica
arsitektur. Eksterior Museum memiliki gaya pahatan tanda tangan yang menembus karya Gehry, dengan fasad bangunan merupakan susunan komponen gaya yang rumit: poligon berkulit logam besar, dinding kaca dengan prisma berjendela di atasnya, dan sebuah kotak semen dengan hanggar pintu. Di atas pintu hanggar pesawat ini adalah F-104 Lockheed Model G Starfighter Jet yang siap terbang di tengah penerbangan, menonjol dari struktur sebagai pernyataan artistik dan. Tujuan struktur diperkuat melalui bahan-bahan ini, dengan bangunan itu sendiri sebagai abstraksi pesawat terbang dan lingkungannya.
Bagian
dalam
Museum
sama
dinamisnya dengan eksteriornya, yang dirancang
untuk
memberi
para
pengunjung pengalaman museum yang tak terbatas, dengan kebebasan untuk mengeksplorasi
secara
tidak
linier
melalui bangunan sistem peredaran darah landai, tangga mengapung dan platform
yang
membawa
pemirsa
melalui museum di beberapa ketinggian,
Ket. Gambar , Interior museum Aerospace di Santa Monica
di sekitar pesawat yang ditangguhkan yang dipamerkan. Penggunaan skylight adalah kebutuhan untuk penerangan ruang interior, namun Gehry sekali lagi mengambil pendekatan unik terhadap elemen-elemen ini, memasukkannya ke dalam dinding, memancing dan memutarnya menjadi elemen arsitektural di dalam diri mereka sendiri, dan bukan sekadar utilitas. 18 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
Ket. Gambar, Tampak Depan museum Aerospace di Santa Monica
Ket. Gambar, Denah museum Aerospace di Santa Monica
Ket. Gambar, Potongan museum Aerospace di Santa
Ket. Gambar, Roof Plan museum Aerospace di Santa Monica
Monica
B. Peter Eisenman Peter Eisenman (lahir 1932) adalah seorang arsitek Amerika. Dianggap sebagai salah satu dari New York Five, Eisenman dikenal desainnya, yang telah disebut modernis tinggi atau dekonstruktif. Peter Eisenman yang terkenal karena karya – karyanya yang dekonstruktif seperti House I sampai dengan House X, mendasarkan komposisi ruang – ruangnya pada komposisi yang memutar balikan order – order dalam arsitektur klasik. Ruang – ruang ciptaanya diwarnai oleh berbagai pahatan, ruang – ruang melayang, dan balok – balok yang berkesan berterbangan. House VI adalah
apa yang orang anggap
sebagai rumah konvensional. Peter Eisenman, salah satu dari New York Five, merancang rumah untuk Mr. dan Mrs. Richard Frank antara tahun 1972-1975 yang menemukan kekaguman besar atas karya arsitek Ket. Gambar, House VI karya Peter Eisenman
19 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
meskipun sebelumnya dikenal sebagai "arsitek kertas" dan teoritikus. Dengan memberi Eisenman kesempatan untuk menerapkan teori-teorinya, salah satu rumah paling terkenal dan sulit muncul di Amerika Serikat. Terletak di lokasi yang datar di Cornwall, Connecticut House VI berdiri sendiri sebagai sebuah pahatan di sekitarnya. Desainnya muncul dari proses konseptual yang dimulai dengan grid. Eisenman memanipulasi grid sedemikian rupa sehingga rumah dibagi menjadi empat bagian dan ketika menyelesaikan bangunan itu sendiri bisa menjadi "catatan proses perancangan." Oleh karena itu
unsur
struktural,
terungkap
sehingga proses konstruksi terbukti, namun tidak selalu dipahami. Struktur itu dimasukkan ke dalam grid untuk menyampaikan modul yang menciptakan ruang interior dengan serangkaian bidang yang saling menyelinap. Dengan sengaja
mengabaikan
gagasan Ket. Gambar, interior kamar tidur House VI
bentuk
fungsi,
Eisenman
karya Peter
Eisenman
menciptakan ruang yang unik dan remang, namun tidak konvensional untuk ditinggali. Dia menyulitkan pengguna sehingga mereka harus terbiasa dengan arsitektur dan selalu menyadarinya. Misalnya, di kamar tidur ada slot kaca di tengah dinding yang terus menembus lantai yang membagi ruangan menjadi dua, memaksa ada tempat tidur terpisah di kedua sisi ruangan sehingga pasangan tersebut terpaksa tidur nyenyak satu sama lain. Aspek unik lainnya adalah tangga terbalik, elemen yang menggambarkan poros rumah dan dicat merah untuk menarik perhatian. Ada juga banyak aspek sulit lainnya yang mengganggu kehidupan konvensional, seperti kolom yang tergantung di atas meja makan yang memisahkan pengunjung dan kamar mandi tunggal yang hanya dapat Ket. Gambar, Tangga terbalik
diakses melalui kamar tidur.
House VI karya Peter Eisenman
20 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
mengubah prioritas sehingga fungsi mengikuti seni. Dia membangun sebuah rumah di mana manusia dipaksa untuk tinggal dalam sebuah karya seni, sebuah patung.
Ket. Gambar, Denah lantai 1 & 2 House VI karya Peter Eisenman Ket. Gambar, Potongan House VI
karya Peter
Eisenman
Ket. Gambar, Tampak samping House VI karya Peter Eisenman Ket. Gambar, Potongan House VI
karya Peter
Eisenman
C. Rem Koolhaas Remment Lucas "Rem" Koolhaas (pengucapan Belanda: [rɛm koːlɦaːs]; kelahiran 17 November 1944) adalah seorang arsitek, pakar teori arsitektur, urbanis dan Profesor Praktik Arsitektur dan Rancangan Perkotaan di Graduate School of Design di Universitas Harvard. Koolhaas belajar di Architectural Association School of Architecture di London dan di Cornell University di Ithaca, New York. Koolhaas adalah mitra pendiri OMA, dan counterpart berorientasi penelitiannya AMO yang
21 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
berbasis di Rotterdam, Belanda. Pada 2005, ia bekerjasama mendirikan Volume Magazine bersama
dengan
Bouman.
Pada
Mark Wigley dan 2000,
Rem
Ole
Koolhaas
memenangkan Penghargaan Pritzker, Pada 2008, Time menempatkannya pada 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia teratas. Rem Koolhas mendasarkan karya – karyanya pada konsep kombinasi tipologi. Ket. Gambar, Casa Da Musica, Rotunda da boasvista
Beberapa karya besarnya seperti Apartemen di Belanda, Berlin dan Florida membuktikan
bahwa tipologi akan menjadi acuan utama dalam menampilkan blok – blok maupun fasad yang sangat diwarnai oleh sosok – sosok abstrak yang terdiri dari kotak – kotak kaca yang sangat repetitif dan tiba –tiba dipecahkan oleh beraneka ragam motif grafis seperti segitiga merah, balok – balok kuning dan kotak – kotak biru.
Casa da Musica merupakan salah stu akarya
koolhaas
menghidupkan tradisional
kembali
dengan
mendefinisikan
yang
cara
ulang
mencoba
aula
konser
lain:
dengan
hubungan
antara
interior suci dan masyarakat umum di luar. Casa da Musica, rumah baru Orkestra Nasional Porto, berdiri di lapangan umum baru
di
bersejarah.
Rotunda Ini
da
memiliki
Boavista
yang
bentuk
segi
Ket. Gambar, Interior aula Casa Da Musica, Rotunda da boasvista
tersendiri, terbuat dari beton putih, yang tetap solid dan dapat dipercaya di zaman yang terlalu banyak ikon. Di dalam, auditorium Grand berkapasitas 1.300 kursi (berbentuk kotak sepatu) memiliki fasad kaca bergelombang di kedua ujung yang membuka lorong ke kota dan menawarkan Porto dirinya sebagai latar belakang pertunjukan yang dramatis. Casa da Musica mengungkapkan isinya tanpa didaktik; Pada saat yang sama, itu membuat kota ini dalam cahaya baru.
22 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
Menemukan Casa da Musica adalah kunci dalam pengembangan pemikiran OMA; kami memilih untuk tidak membangun gedung konser baru di ring bangunan tua yang menentukan Rotunda tapi untuk menciptakan bangunan soliter yang berdiri di dataran tinggi berpasir travertine di depan taman Rotunda, berdekatan dengan daerah kelas pekerja. Dengan konsep ini, isu simbolisme, visibilitas, dan akses diselesaikan dengan satu isyarat. Serta Grand Auditorium, yang dikandung sebagai massa sederhana yang dilubangi secara
Ket. Gambar, Interior aula Casa Da Musica, Rotunda da boasvista
end-to-end dari bentuk bangunan yang kokoh, Casa da Musica juga berisi ruang pertunjukan yang lebih kecil dan lebih fleksibel tanpa tempat duduk tetap, sepuluh ruang latihan, rekaman studio, area pendidikan, restoran, teras, bar, ruang VIP, area administrasi, dan tempat parkir bawah tanah untuk 600 kendaraan.
Sebagian besar institusi budaya hanya melayani sebagian populasi. Mayoritas tahu bentuk eksterior mereka, hanya sebagian kecil yang tahu apa yang terjadi di dalamnya.
OMA
membahas
hubungan
antara Concert Hall dan publik di dalam maupun
di
luar
mempertimbangkan
gedung
dengan
bangunan
sebagai
massa padat yang menghilangkan dua ruang Ket. Gambar, site plan Casa Da Musica, Rotunda da
konser berbentuk sepatu dan semua program
boasvista
publik lainnya yang menciptakan blok yang
dilubangi. Bangunan tersebut mengungkapkan isinya ke kota tanpa didaktik; Pada saat bersamaan kota ini terpapar masyarakat dalam dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
23 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
Ket. Gambar, denah basemant Casa Da Musica, Rotunda da boasvista
Ket. Gambar, denah lantai 1 Casa Da Musica, Rotunda da boasvista
Ket. Gambar, denah lantai 3 Casa Da Musica, Rotunda da boasvista Ket. Gambar, denah lantai 2 Casa Da Musica, Rotunda da boasvista
Ket. Gambar, denah lantai 5 Casa Da Musica Ket. Gambar, denah lantai 4Casa Da Musica
24 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
Ket. Gambar, denah lantai 6 Casa Da Musica
Ket. Gambar, potongan A-A Casa Da Musica
Ket. Gambar, denah lantai 7 Casa Da Musica
Ket. Gambar, potongan B-B Casa Da Musica
D. Zaha Hadid Dame Zaha Mohammad Hadid, DBE (Arab: حديد زها Zahā Ḥadīd; 31 Oktober 1950 – 31 Maret 2016) adalah seorang arsitek Britania kelahiran Irak. Ia adalah wanita pertama dan Muslim pertama yang meraih Penghargaan Arsitektur Pritzker, memenangkannya pada 2004. Ia meraih Penghargaan Stirling pada 2010 dan 2011. Pada 2012, ia diberi Dame Commander of the Order of the British Empire dan pada 2015 ia menjadi wanita pertama yang diberi penghargaan RIBA Gold Medal dalam haknya sendiri Zaha Hadid menjulangkan struktur berlapis yang berkesan lentur pada karya – karyanya. Denah bersusun dengan dimensi yang berbeda akan menciptakan komposisi void dan solid yang sangat kaya dan sekaligus tidak efektif. Filosofi “anti” tercermin dalam berbagai konsep “dis” dan “de” 25 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
pada semua karyanya yang anti pusat, anti as, anti simetri, anti seimbang, anti selaras, dan anti fungsi. Berbagai hal tersebut telah menempatkan dirinya sulit dikelompokan dalam arsitektur pasca-fungsionalis karena bukan termasuk pasca-modern maupun neoklasik. Karyanya sebenarnya cenderung kepada Ket.
Gambar,
Opera
House
Guangzhou,
pasca-strukturalis
atau
sejalan
dengan dekonstruksi.
Zhujiang di Guangzhou
Seperti kerikil di sungai yang dihalut oleh erosi, Gedung Opera Guangzhou berada dalam harmoni yang sempurna dengan lokasi tepi sungai. Gedung Opera berada di jantung perkembangan budaya Guangzhou. Desain bokong uniknya meningkatkan kota dengan membukanya ke Sungai Mutiara, menyatukan bangunan budaya yang berdekatan dengan menara keuangan internasional di kota baru Zhujiang di Guangzhou. Desainnya berevolusi dari konsep pemandangan alam dan interaksi yang menarik antara arsitektur dan alam; terlibat dengan prinsip erosi, geologi dan topografi. Desain Gedung Opera Guangzhou sangat dipengaruhi oleh lembah sungai - dan cara mereka berubah karena erosi. Ket. Gambar, interior Opera House Guangzhou, Zhujiang di Guangzhou
Auditorium
1.800-kursi
di
gedung Opera House merupakan teknologi
akustik
yang
paling
mutakhir, dan ruang multifungsi 400 kursi yang lebih kecil dirancang untuk pertunjukan seni, opera dan konser di babak tersebut.
26 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
Garis lipat dalam lanskap ini menentukan wilayah dan zona di dalam Gedung Opera, memotong nuansa
interior
dan
eksterior
dramatis untuk sirkulasi, lobi dan kafe, dan membiarkan cahaya alami menembus
ke
dalam
bangunan.
Transisi halus antara elemen yang
Ket. Gambar, interior Opera House Guangzhou, Zhujiang
berbeda dan tingkat yang berbeda melanjutkan analogi pemandangan
di Guangzhou
ini.
Unit
gypsum
fiber-fiber
reinforced gypsum (GFRC) telah digunakan untuk interior auditorium untuk melanjutkan bahasa arsitektur fluiditas dan kelancarannya. Gedung Opera Guangzhou telah menjadi katalisator untuk pengembangan fasilitas budaya di kota ini termasuk museum, perpustakaan dan arsip baru. Desain Gedung Opera adalah realisasi terbaru dari eksplorasi unik Zaha Hadid Architects tentang hubungan perkotaan kontekstual, menggabungkan tradisi budaya yang telah membentuk sejarah Guangzhou, dengan ambisi dan optimisme yang akan menciptakan masa depannya.
Ket. Gambar, Denah lantai dasar Opera House Guangzhou, Zhujiang di Guangzhou Ket.
Gambar,
Site
PlanOpera
House
Guangzhou, Zhujiang di Guangzhou
27 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
Ket.
Gambar,
potongan
Opera
Guangzhou, Zhujiang di Guangzhou
28 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
House
BAB III Penutup Kesimpulan Dekonstruksi sangatlah penting untuk dipelajari terutama di subtansi –subtansi yang bergerak di bidang desain. Dekonstruksi bersifat absolut kritis dan bahkan radikal untuk membuka pemahaman-pemahaman baru terhadapnya tanpa meninggalkan jejak-jejak (trace) pemahaman sebelumnya Dekonstruksi melahirkan strategi transfromasi yang menghasilkan ide – ide baru berdasarkan pola pikir dan imajinasi perancangnya. Ide tersebut dapat berwujud sebagai suatu strategi yang berdasarkan pada nilai-nilai falsafah seperti yang diperlihatkan oleh dekonstruksi derridean, namun ia juga dapat lahir dari proses pragmatis seperti pada dekonstruksi non-derridean. dekonstruksi tak dapat didefinisikan secara pasti, sebab berdasarkan pada konsep hakiki yang mendasarinya, jika sebuah dekonstruksi dapat didefinisikan, maka ia tidak dapat lagi dikatakan sebagai dekonstruksi.
29 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
DAFTAR PUSTAKA
REFERENSI Artikel jurnal dari Buku: Bennington, Geoffrey. 2001. Deconstruction Is Not What You Think. Deconstruction : A Reader. Taylor & Francis publication. (http://books.google.co.id/books?id=AAXvLjuaUlkC&pg=PA126&hl=id&source=gbs_toc_r &cad=4#v=onepage&q&f=false, diakses tanggal 27/12 Culler, jonathan D. 1982. Chapter Two Deconstruction. On Deconstruction : Theory and Critism After Structuralism. Cornell University Press. Halaman 85. (http://books.google.co.id/books?id=YxY5DV0UCIQC&pg=PA85&hl=id&source=gbs_toc_ r&cad=3#v=onepage&q&f=false,) Derrida, Jacques & John D. Caputo. 1997. Deconstruction in a Nutshell: A conversation with Jaques Derrida. Fordham University Press, (http://books.google.co.id/books?id=ETbfOXdyd1EC&hl=id&source=gbs_book_similarbook s Gasché, Rodolphe. 2001. Deconstruction, Post-Modernism and the visual arts. Deconstruction : A Reader. Taylor & Francis publication. (http://books.google.co.id/books?id=AAXvLjuaUlkC&pg=PA126&hl=id&source=gbs_toc_r &cad=4#v=onepage&q&f=false Mantiri , Hyginus J. & Indradjaja Makainas. 2011. Eksplorasi Terhadap Arsitektur Dekonstruksi. [pdf]. vol8 No2,. (http://www.gunadarma.ac.id/library/abstract/gunadarma_20305085-ssm_ftsp.fdf McQuillan, Martin. 2001. Introduction : Five Strategies For Deconstruction. Deconstruction : A Reader. Taylor & Francis publication. (http://books.google.co.id/books?id=AAXvLjuaUlkC&pg=PA1&hl=id&source=gbs_toc_r&c ad=4#v=onepage&q&f=false
30 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT
Norris, Christopher & AndrewBenjamin. 1988. What is deconstruction? London, Academy Editions,(http://books.google.co.id/books/about/What_is_Deconstruction.html?id=9sRPAAA AMAAJ&redir_esc=y Nugraha, Adiaksa S & Meydian S. Dewi, ST., M Ars. 2008.Langgam dekontruksivisme pada arsitektur post Modern: Study Kasus karya frank o gehry. [pdf]. Penulisa Ilmiah. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (http://www.gunadarma.ac.id/library/abstract/gunadarma_20305085-ssm_ftsp.pdf Tschumi, Bernard. 2001. Violence Of Architecture. Deconstruction : A Reader. Taylor & Francis publication. (http://books.google.co.id/books?id=AAXvLjuaUlkC&pg=PA126&hl=id&source=gbs_toc_r &cad=4#v=onepage&q&f=false
Artikel umum dari internet Hartanto, Robin. 2011.Konstruktivisme dan Dekonstruksi (http://robinhartanto.wordpress.com/2011/05/23/konstruktivisme-dan-dekonstruksi/ Dekonstruction. [online]. (http://en.wikipedia.org/wiki/Deconstruction Deconstructivism. [online]. http://en.wikipedia.org/wiki/Deconstructivism Deconstruction. [online]. http://oxforddictionaries.com/definition/deconstruction
31 |SEJARAH ARSITEKTUR BARAT