Presentasi Fisika Gunungapi
MONITORING DEFORMASI Faiq Rifqon M 05/186002/PA/10486
Pengertian Deformasi Deformasi adalah perubahan bentuk gunung api, biasanya dalam dimensi micron sampai dengan meter Deformasi terjadi karena aktivitas vulkanik berupa pergerakan magma di bawah permukaan yang berpengaruh pada perubahan tekanan pada kantong magma. Akibatnya volume permukaan juga berubah sehingga menyebabkan tubuh gunungapi berubah
Lanjutan…. Secara garis besar gejala deformasi dapat berupa inflasi dan deflasi Inflasi yaitu kenaikan permukaan tanah, umumnya terjadi karena proses pergerakan magma ke permukaan yang menekan permukaan tanah di atasnya. Deflasi yaitu penurunan permukaan tanah, umumnya terjadi selama atau sesudah masa letusan, saat tekanan magma di dalam tubuh gunungapi telah melemah
Monitoring deformasi menggunakan GPS Pada monitoring deformasi dengan GPS; beberapa titik membentuk suatu kerangka yang tersebar pada tubuh gunungapi yang akan diukur serta daerah sekitarnya Titik titik tersebut ditentukan koordinatnya secara teliti dengan menggunakan metode survey GPS, relatif terhadap stasiun referensi yang ditempatkan pada lokasi yang stabil di luar zona deformasi gunung api yang akan di ukur.
Lanjutan…. Koordinat yang teliti dari titik-titik kerangka GPS tersebut ditentukan secara episodik (berkala) dengan interval waktu tertentu Dengan mempelajari pola dan kecepatan perubahan vektor koordinat dari titik-titik tersebut dari waktu ke waktu, maka karakteristik deformasi dari gunungapi dapat dipelajari
Monitoring deformasi menggunakan EDM EDM (Electronic distance measurement) Prinsip Kerja EDM EDM memancarkan sinyal ke reflektor jarak yang akan memantulkan kembali sinyal tersebut ke EDM. Secara teori, reflektornya berupa cermin datar namun pada kenyataannya kurang akurat dan stabil karena harus mensejajarkan cermin dan sensor. Oleh karena itu dipakai corner cube atau retroreflektor yang terdiri dari gelas prisma dengan tiga muka orthogonal.
Lanjutan…. Jarak untuk satu panjang gelombang (U) selama satu putaran dapat dicari dengan mengetahui kecepatan cahaya (C) dan frekuensi modulasi (F) U= C/F Kemudian jarak (D) yang dilewati oleh sinyal dari EDM ke reflektor dan kembali lagi ke EDM dapat ditulis: D= L + nU = 2S L = beda fase antara sinyal yang dikirim dengan sinyal yang kembali sebagai hasil pemantulan dari reflektor n = nilai integer S = jarak sesungguhnya antara EDM dan reflektor
Lanjutan…. Cara Penggunaan EDM EDM diset di atas tripod pada suatu titik dan reflektor diletakkan pada titik yang lain. EDM ditembakkan ke reflektor di suatu titik, di lanjutkan ke titik yang lain untuk mendapatkan serangkaian pengukuran jarak. Temperatur dan tekanan udara juga terukur dan berpengaruh pada kecepatan cahaya yang melalui udara. Untuk hasil yang lebih akurat, kelembaban relatif juga dapat diukur. Untuk menghitung jarak horizontal suatu slope dari satu titik ke titik lain, ketinggian EDM dan reflektor di ukur dengan teliti. Keakuratan pengukuran jarak dipengaruhi oleh: 6. Kebenaran dalam pengukuran temperatur dan tekanan udara 7. Kestabilan frekuensi standar yang digunakan dalam EDM 8. Kesalahan pemasangan EDM dan reflektor 9. Kesalahan dalam pengukuran sudut kemiringan dan atau penentuan ketinggian relatif antara 2 titik ketinggian (benchmark)
Lanjutan…. Dalam Deformasi gunungapi, metode ini (EDM) digunakan untuk pengukuran jarak di slope. Seperti metode GPS, pengukuran jarak dilakukan secara episodik (berkala) dengan interval waktu tertentu Dengan mempelajari jarak antara titik-titik tersebut dari waktu ke waktu, maka karakteristik deformasi dari gunungapi dapat dipelajari
Monitoring Deformasi menggunakan tiltmeter
Tiltmeter digunakan untuk memonitoring kestabilan lereng guna mendeteksi zona pergerakan dan menentukan apakah pergerakan tersebut konstan, semakin cepat atau memberikan respon pengukuran yang baik
Lanjutan…. Tiltmeter adalah instrumen yang digunakan untuk monitoring perubahan sudut kemiringan/ slope suatu struktur (tilt). Selain disebabkan perubahan tekanan yang berpengaruh pada kelerengan gunungapi, perubahan tilt ini disebabkan oleh aktivitas konstruksi, seperti penggalian, pembuatan terowongan, dsb yang dapat memberikan efek tertentu pada struktur permukaan tanah. Beberapa aplikasi penggunaan tiltmeter ini meliputi: 4. Monitoring perubahan struktur sebagai akibat penggalian terowongan 5. Monitoring kestabilan tanah pada area tanah longsor 6. Monitoring deformasi dan pembelokan dinding penopang 7. Informasi awal mengenai deformasi yang dapat mengancam jiwa
Lanjutan…. Jenis tiltmeter yang umum digunakan: 3. Eledtrolytic Tiltmeter 4. Portable Tiltmeter 5. EL Beam Sensor 6. Inclinometer Biaxial