. Latar Belakang Tanah merupakan komponen hidup dari lingkungan yang penting, yang dapat dimanipulasi untuk mempengaruhi penampilan tanaman. Bila tanah salah digunakan, tanaman jadi kurang produktif, bila ditangani secara berhati-hati dengan memperhatikan sifat fisik dan biologisnya, akan terus-menerus menghasilkan tanaman dalam beberapa generasi yang tidak terhitung. Untuk mencapai tujuan tersebut biasanya pengolahan tanah dilakukan beberapa kali. Cara dan saat pengolahan tanah disesuaikan dengan kondisi lingkungan, antara lain : iklim, keadaan tanah, jenis tanaman, dan saat tanam. Mengoptimalkan fungsi tanah diperlukan suatu pengolahan tanah agar didapatkan tanah dengan sifat yang baik, baik sifat kimia maupun sifat fisik tanah. Selain dipengaruhi oleh pengolahan tanah, sifat tanah juga dipengarui oleh bahan induk dan proses pembentukan tanah serta iklim setempat. Pengolahan tanah dimaksudkan untuk memecahkan gumpalan tanah menjadi gembur dan untuk mengatur permukaan tanah sehingga sesuai untuk ditanami. B. Tujuan Menyiapkan media tumbuh yang sesuai dengan yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
BAB II METODE PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan 1. Bahan - sebidang tanah (2m x 2m) 2. Alat - cangkul (2 buah) - tali rafia - kayu (patok) B. Cara Kerja - Menentukan lahan yang akan diolah, dibuat pembatas dengan ukuran 2 meter persegi menggunakan tali rafia dan patok kayu - Mencangkul bagian tanah yang sudah dibatasi, dengan cara menghilangkan rerumputan dan batu terlebih dahulu, kemudian membalikkan tanah - Bongkahan tanah digemburkan dan dihancurkan - Permukaan tanah diratakan atau dibuat dalam bentuk bedengan degan tinggi cmdan dibuat parit untuk aliran air BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam bercocok tanam, tanah merupakan salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan tanaman, karena tanah memiliki peranan penting antara lain: 1. Sebagai tempat tumbuh dan tempat perkembangan akar. 2 Menyediakan unsur hara dan air bagi tanaman. 3 Menyediakan air bagi tanaman. 4 Merupakan media bagi pertumbuhan flora dan fauna,khususnya mikroflora dan mikrofauna yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Sifat fisik dan kimia tanah sangat erat hubunganya dengan jenis dan kondisi tanah serta iklim setempat, dimana langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman.sifat tanah yang baik selain dipengaruhi oleh bahan induk dan proses pembentukannya juga oleh tindakan pengolahan tanah. Struktur, tekstur dan solum tanah mempengaruhi aerasi tanah,perkembangan atau dalamnya perakaran dan perkembangan faktor biotis. Dari hal tersebut diatas maka dalam budidaya tanaman masalah pengolan tanah perlu mendapat perhatian. Pribadyo Sasroatmodjo (1980), menyatakan bahwa tujuan dari pengolahan dan penyiapan tanah adalah mempersiapkan tanah sematang mungkin sehingga setiap saat dikehendaki, tanah yang
bersangkutan dalam keadaan sudah siap untuk ditanami, serta merupakan lahan usaha tani yang menetap. Pengolahan tanah dilakukan melalui berbagai tahapan pekerjaan teknis yaitu dengan tetap mempertimbangkan kondisi topografi serta faktor-faktor cuaca dan jenis tanah maupun tujuan akhir rencana pemakaian tanah yang berkaitan dengan budidaya tanaman yang akan diusahakan. Selain itu juga harus diperhatikan iklim, tersedianya air serta macam tanaman yang akan dibudidayakan. Salah satu hal penting dalam budidaya bayam adalah cara mempersiapkan lahan penanaman. Bagaimana cara dan apa syarat-syaratnya. - Tanah harus memiliki pH sekitar 7, jika lebih dari itu maka bayam bisa mengalami penurunan kualitas berupa daun-daun yang akan menguning - Lakukan penggemburan tanah dengan cara dicangkul atau bisa juga dibajak. Pastikan tanah menjadi gembur dan bebas dari gulma - Bila tanah sudah gembur, buat bedengan (seperti gundukan tanah) kira-kira selebar 50-100 cm, lebar ini tergantung pada jumlah benih yang akan disemai nanti. Sedangkan parit antar bedengan kira-kira sebesar 20 cm. buatlah tanda berupa lubang-lubang untuk penanaman bibit bayam. Jarak dari satu lubang ke lubang yang lain adalah 20-30 cm. - Bila bedengan sudah siap, lakukan pemupukan dan pemberian air agar tanah terjaga kelembabannya. - Tutupi bedengan dengan plastic mulsa (biasanya berwarna hitam atau perak) yang bisa dibeli pada took perlengkapan pertanian/perkebunan. Hal ini berguna untuk menjaga kualitas lahan dan menjaganya dari hama maupun tanaman pengganggu. Jangan lupa untuk melubangi plastik agar bisa ditanami bayam.
BAB IV HASIL PENGAMATAN
BAB V PEMBAHASAN Pengolahan tanah merupakan hal yang pertama kali perlu dilakukan saat melakukan persiapan lahan dan pembuatan bedengan. Pada dasarnya, pengolahan tanah untuk bayam tidak berbeda jauh dengan tanaman lainnya, terlebih lagi didalam jenis bayam itu sendiri, hanya saja diperlukan penggemburan dan pembajakan/pencangkulan tanah yang lebih dalam untuk bayam tahunan, mengingat akar bayam tersebut akan lebih panjang saat dicabut nanti. Pengolahan tanah adalah proses dimana tanah digemburkan dan dilembekkan baik secara mekanis maupun manual. Melalui proses ini, kerak tanah teraduk, sehingga udara dan cahaya matahari menembus tanah dan meningkatkan kesuburannya. Sekalipun demikian, tanah yang sering digarap sering menyebabkan kesuburannya berkurang. Kemasaman tanah lebih baik dikisarkan pada pH 6.0 - 7.0 agar pertumbuhan tidak terganggu. Pengolahan tanah dalam usaha budidaya pertanian bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah olah yang siap tanam baik secara fisis, kemis, maupun biologis, sehingga tanaman yang dibudidayakan akan tumbuh dengan baik. Pengolahan tanah terutama akan memperbaiki secara fisis, perbaikan kemis dan biologis terjadi secara tidak langsung. Keadaan tanah sebelum diadakan pengolahan tanah adalah berupa gumpalan-gumpalan tanah yang besar dan keras. Tanah juga banyak terdapat batu-batu mulai dari yang kecil hingga yang besar dan sisa-sisa tanaman, seperti akar dan gulma. Karena daerah atau tempat yang akan diolah tersebut tidak begitu luas, maka pengolahan tanah dilakukan secara manual, yakni di cangkul. Alat yang dipakai untuk mengolah tanah ini adalah cangkul. Cara pengolahan tanah dilakukan dengan 2 cara, yakni pengolahan tanah primer dan sekunder. Pengolahan tanah primer adalah kegiatan pengolahan tanah pertama kali (awal), dengan tuujuan: a) Memberantas gulma b) Memperbaiki struktur tanah agar lebih baik untuk pertumbuhan tanaman c) Menempatkan seresah agar terdekomposisi dengan baik d) Menurunkan laju erosi dengan cara pengolahan yang sesuai e) Meratakan tanah f) Mencampur pupuk dengan tanah
g) Mempersiapkan tanah untuk pemberian air irigasi Kemdian dilakukan pengolahan tanah sekunder, yakni pengolahan tanah kedua yang dilakukan setelah dicangkul. Dengan pengolahan tanah kedua, tanah menjadi gembur dan rata, tata drainase air diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu dihancurkan dan dicampur dengan lapisan tanah atas, serta dibuat guludan atau alur untuk pertanaman.
Pada prinsinya cara pengolahan tanah dengan cara tersebut dimulai dengan membuat parit, lebarnya kurang lebih 30 cm dan dalamnya kurang lebih 30 cm. Tujuan dari pembuatan bedengan adalah untuk menghindarkan genangan sehingga setiap kelompok mendapat petak tanah untuk diolah selebar 2 x 2 m. Petakan tanah diolah atau dicangkul hingga tanah tidak lagi berbentuk gumpalan-gumpalan besar dan keras. Sisa tanaman yang ada dibuang, begitu juga dengan batu-batu yang ada. Karena sisasisa tanaman dan batu-batuan dapat menggangu perakaran tanaman. Tanah dicangkul hingga beberapa kali sampai mendapatkan struktur remah,hal ini dikarenakan tanah akan ditanami jenis sayuran yang mempunyai akar tidak tidak begitu kuat menembus tanah untuk mencari zat hara dan bahan-bahan mineral. Namun pada saat praktikum, pembersihan batu-batu dan sisa tanaman tidak dilakukan hingga benar-benar bersih. Hal ini dikarenakan batu-batu dan sisa tanaman yang sangat banyak, sehingga proses pada lahan masih terdapat beberapa sisa tanaman dan batu-batu. Tanah didaerah praktikum memiliki kondisi yang datar, jadi tidak perlu dilakukan perlakuan yang spesifik atau tidak perlu dilakukan konservasi tanah. Tanah dibuat bedengan, guna bila terkena air hujan terus menerus tanah tidak becek tergenang air. Pada tanah bedengan, air hujan yang sudah tidak dapat diserap oleh tanah akan mengalir ke tepi dan meresap/tergenang diparit-parit sehingga kelembaban tanah terjaga. Setelah tanah diolah sedemikian rupa, petak tanah tersebut dapat ditanami dengan tanaman yang akan dibudidayakan. BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA Sosroatmodjo, P.L.A. 1980. Pembukaan Lahan dan Pengolahan Tanah. Penunjang Pembangunan Nasional, Jakarta. Haryadi, M.M. Sri Setyati. 1988. Pengantar Agronomi. PT Gramedia, Jakarta