DASAR ORGANISASI DAN STAFF RESIMEN MAHASISWA (DOS MENWA) MENWA MENWA
Gumaran Nbp. 95741401515
PERKENALAN Nama : Ir. GUMARAN, M.A.P NBP : 95741401515 TTL : Pagatan, 9 Juli 1974 Pendidikan : Magister Administrasi Kebijakan Publik, Untag
Surabaya
S1 Unlam Banjarbaru, Fakultas kehutanan (1993)
Pekerjaan: Advisory Standar Pelayanan Minimal di
Provinsi Kalimantan Selatan Perkawinan : K6 Alamat : Pelaihari – Banjarbaru Di Menwa : Pjs. Danmen Mahanata kalsel 2006-2011
Hak Anggota Menwa Memiliki NBP (Nomor Buku Pokok), KTA (Kartu Tanda Anggota) Memakai Atribut Seragam Menwa Jika Bertugas Resmi Mengikuti Pelatihan, Kursus-kursus, Pendidikan Lanjutan, Kegiatan Bela Negara lainnya.
95 74 140 15 15
Tahun pendidikan, tahun lahir, kode skomen, yudha, nomor urut kecakapan
Kewajiban Anggota Menwa
Tugas pokok melaks Tri dharma perguruan tinggi merenc. Mempersiapkan dan menyusun seluruh potensi mahasiswa untuk hannas dengan melaks usaha dan giat bel neg Linmas khususnya PB dan Pengungsi mmbantu terlaksananya belneg dan wawasan kebangsaan dalam organ kpemudaan Fungsi melaks pembinaan, pemeliharaan, pemberdayaan, dan peningk kemampuan perorangan maupun satuan, bina disiplin sebagai anggota dan sebagai warga masy. bersama mahasiswa lainnya kondusif kampus. memotivasi masy dalam upaya penanggulangn salahguna narkoba menyampaikan saran pendapat sesuai tupoksinya
Sekilas Sejarah Menwa
Sejarah terbentuknya Resimen Mahasiswa tidak terlepas dari peran serta para pelajar dalam memperjuangkan kemerdekaan Negara kesatuan Republik Indonesia. Hal ini berawal dari dibentuknya Tentara Keamanan Rakyat Pelajar (TKR-P),
yang kemudian mengalami perubahan nama menjadi Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP),
Sekilas Sejarah Menwa
19 OKTOBER 1945. Murid-murid Sekolah Menengah Tinggi Darmo 49 Surabaya resmi menjadi tentara pelajar. Hari itu pena berganti sangkur, buku berganti bedil. Inilah kisah peletakan batu pertama sejarah Tentara Republik Indonesia Pelajar, biasa disingkat TRIP.
Murid-murid Sekolah Menengah Tinggi Darmo 49 Surabaya setelah diresmikan menjadi tentara pelajar, oleh Barisan Keamanan Rakyat (BKR) Surabaya yang dipimpin Sungkono
Sekilas Sejarah Menwa
ERA TENTARA PELAJAR Okt 1945- Maret 1950
TP Pasukan Tjadangan Ronggolawe Pimpinan GPH Djatikoesoemo, Magelang
Sekilas Sejarah Menwa
Tentara Pelajar (TP), Tentara Genie Pelajar / Korps Zenie Pelajar (TGP), Mobilisasi Pelajar (MOBPEL) dan Corps Mahasiswa (CM).
TP Pasukan Tjadangan Ronggolawe, Magelang
Sekilas Sejarah Menwa
Pasca Perang Kemerdekaan,
terjadi pemberontakan di beberapa wilayah di NKRI. Untuk mengantisipasi hal ini, pemerintah melalui UU No. 29 Th. 1954 tentang Pertahanan Negara menyelenggarakan wajib latih militer di kalangan mahasiwa dengan pilot project di Bandung pada tanggal 13 Juni 1959, yang Achmadi Hadisoemarto, Sang kemudian dikenal dengan WALA 59 (Wajib Latih tahun 1959). Komandan Laskar Kere, DanYon Pelajar Brigade V WALA 59 merupakan Batalyon inti mahasiswa yang KRO (Kesatuan merupakan cikal bakal Resimen Mahasiswa. Pada Reserve Oemoem) tahun 1964, sebanyak 802 orang anggota WALA wil Solo yang turut serta dalam Operasi Dwikora dan Trikora memperoleh anugerah ”Satya Lencana Penegak” dan beberapa orang memperoleh ”Satya Lencana Dwikora”.
Peran mahasiswa dalam HANKAMNEG terus berkembang, di mana mereka juga menjadi bagian dari Pasukan Garuda ke Timur Tengah. Tahun 1968 dikeluarkan putusan pemerintah tentang Wajib latih Mahasiswa (WALAWA) dan Wajib Militer (WAMIL), yang kemudian pada tahun 1973 berubah menjadi Pendidikan Kewiraan dan Pendidikan Perwira Cadangan (PACAD), di mana pada akhirnya dibubarkan pada tahun 1974, dan dibentuknya Resimen Mahasiswa pada tahun 1975.
Sekilas Sejarah Menwa kalsel Batalyon 17 Mei Kalimantan: SK Pang Dam X/Lam tgl. 27 Februari 1962. termasuk cikal bakal Walawa pertama di Indonesia. Dilatarbelakangi pemberontakan Letnan Dua TNI Ibnu Hajar (mjd panglima DI/TII Kalimantan) pada Okt 1950 sampai Juli 1963 Batalyon Banpur yang anggotanya terdiri mahasiswa beberapa Fakultas Unlam dan serta mahasiswa Fakultas Syari’ah yg kelak jadi Universitas Islam Antasari (cikal bakal IAIN Antasari). Yonwa 17 Mei Dam X/Lam berkekuatan 4 kompi putra dan 1 kompi putri Menwa Kalsel : SK Pang Dam X/LAM No.133/2/1966 tanggal 25 Juni 1966
Ilustrasi PRA TRADISI PERJUANGAN RAKYAT KEMERDEKAAN BERSENJATA : TENTARA RAKYAT
PELAJAR
TIDAK BERSENJATA: KEPANDUAN, P’KUMPULAN KEBANGSAAN, dll
TRIP TP,dll
KEMERDEKAAN PERJUANGAN MAHASISWA & PELAJAR
BELA NEGARA BERSENJATA
WALAWA RESIMEN MAHASISWA CAD-POT HAN-NEG
CADANGAN POTENSIAL HANKAMNEG RA-TIH
MENWA
• DIKLAT SUS
• DIK
• MASA BAKTI
• DIK LATSARMIL
• KEDUDUKAN ~ INSTANSI
• MASA STUDI
• PENUGASAN
• PERTI UKM
• BIN : DAGRI,TNI,POLRI
• SUKARELA
• TIBUM, KAMRA, WANRA LINRA
• BIN : PERTI • FUNGSI ?
Menwa di era tahun 1990 - 2000 UUD 1945 pasal 30 ayat 1, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara” Dasar Pembinaan tertuang dalam juklak – juknis SKB 3 Menteri (Menhan, Mendagri, Mendikbud) tahun 1994 tentang pembinaan resimen mahasiswa Posisinya sebagai UKM Khusus Ikut dalam operasi Seroja (Timor-Timur)
SKB 3 Menteri 1994 Departemen Pertahanan & Keamanan
Departemen Dalam Negeri
RESIMEN MAHASISWA
Departemen Pendidikan & Kebudayaan
Struktur Organisasi Eksternal Kampus Matriks Bersilang Departemen Pertahanan & Keamanan
Departemen Pendidikan & Kebudayaan
Departemen Dalam Negeri
Staff Komando Resimen (Skomenwa)
Satuan Resimen Mahasiswa (Satmenwa)
Satuan Resimen Mahasiswa (Satmenwa)
Struktur Organisasi
Komandan Satuan Wakil Komandan Satuan
Satmenwa Kepala Urusan Pendidikan & Latihan
Staf 1 Pengamanan
Staf 2 Operasi
Kepala Urusan Khusus
Kepala Urusan Administrasi & Logistik
Staf 3 Personalia
Kepala Provost
Komandan Kompi Markas
Anggota provost provost
Anggota provost provost
Staf 4 Logistik
Staf 5 Hubungan Masyarakat
Staf 6 Keputrian
Komandan Kompi Anggota Komandan Peleton Satu
Komandan Peleton Dua
Regu provost provost Anggota
Regu provost provost Anggota
Staf 7 Penelitian & Pengambangan
Satuan Tugas
Berdasarkan SKB 3 Menteri Tahun 1994 :
Resimen Mahasiswa memiliki singgungan tugas dan fungsi dengan 3 Departemen
Strategic Model MAHASISWA
RESIMEN
Sarat Perilaku Ilmiah, meliputi Analisa, Hipotesa, Percobaan, Kesimpulan
Sarat Perilaku Hierarkhis Komando
RESIMEN MAHASISWA
Strategic Model I NPUT
SOSOK MAHASISWA DENGAN SEGALA KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA
PROSES
DIKSARMIL SUSKALAK SUSKAPIN
SKB 3 MENTERI ‘1994
OUTPUT FIGUR RESIMEN MAHASISWA YANG BERKARAKTER KUAT, BERMENTAL BAJA, BERWAWASAN LUAS, MEMILIKI KEPEKAAN SOSIAL TINGGI DAN KEMAMPUAN BERFIKIR TAKTIS DAN ANALITIS
Perjalanan SKB 3 Menteri 1994 2000 Pada tahun 1998 terjadi pergolakan politik yang diwarnai dengan demo besar-besaran oleh mahasiswa yang puncaknya adalah pendudukan gedung DPR RI pada bulan Mei 1998. Salah satu ekses yang berkembang adalah munculnya paham anti militer yang juga berbuntut pada tuntutan dibubarkannya Resimen Mahasiswa
Pada tahun 1999 dikeluarkan SKB 3 Menteri yang isinya menyatakan bahwa SKB 3 Menteri tahun 1994 tentang pembinaan Resimen Mahasiswa tidak berlaku lagi. SKB ini memicu anggapan tentang dibubarkannya Resimen Mahasiswa dan menyebabkan pembubaran secara paksa UKM Resimen Mahasiswa di beberapa kampus (contoh APP, UNAS, Perbanas, dll) Dikarenakan benturan kepentingan antara penganut paham anti militer dan aspirasi anggota Menwa, dan sebagai lanjutan dari SKB 3 Menteri 1999, pada tahun 2000 dikeluarkan SKB 3 Menteri tentang Resimen Mahasiswa yang menyatakan bahwa pembinaan Resimen Mahasiswa dikembalikan ke Perti masing-masing
Menwa di era tahun 2000 Amandemen UUD 1945 pasal 30 ayat 1, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara” Dasar Pembinaan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, yakni Menteri Pertahanan (No : KB/14/M/X/2000), Menteri Pendidikan Nasional (No : 6/U/KB/2000), dan Menteri Otonomi Daerah ((No : 39A Tahun 2000) tentang Pembinaan Resimen Mahasiswa Pembinaan dikembalikan ke Kampus masingmasing Posisi internal kampus sebagai UKM Biasa
SKB 3 Menteri 2000 Departemen Pertahanan & Keamanan
Departeme n Pendidikan Nasional
RESIMEN MAHASISWA
Departemen Dalam Negeri
Cuplikan SKB 3 Menteri 2000 Menimbang : a. bahwa kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa dibidang olah keprajuritan, kedisiplinan dan wawasan bela negara perlu dilaksanakan melalui Unit Kegiatan Mahasiswa; b. bahwa dengan telah terjadi perubahan paradigma disegala bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara perlu menata kembali semua aspek kehidupan termasuk pembinaan dan pemberdayaan Resimen Mahasiswa; c. bahwa dalam kegiatan penanggulangan akibat bencana alam dan bencana lainnya perlu melibatkan Resimen Mahasiswa sebagai pelaksanaan fungsi perlindungan masyarakat; d. bahwa keputusan bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : KEP/11/XII/1994, Nomor 0342/U/1994, dan Nomor 149 Tahun 1994 tentang Pembinaan dan Penggunaan Resimen Mahasiswa dalam Bela Negara, perlu dilakukan penyesuaian dengan perkembangan saat ini;
Cuplikan SKB 3 Menteri 2000 Memutuskan: Pasal 1.; Kegiatan Ekstra kurikulum olah Keprajuritan, kedisiplinan dan wawasan bela negara dilaksanakan melalui UKM dan Menjadi Tanggung Jawab Rektor/Pimpinan Perguruan Tinggi.//. Pasal 2 ; Pembinaan dan Pemberdayaan Menwa sebagai Komponen Pertahanan menjadi Tanggung Jawab Menhan.//. Pasal 3 ; Pembinaan dan Pemberdayaan dalam fungsi Linmas menjadi tanggung jawab Mendagri.//. Pasal 4 ; Dengan dikerluarkan keputusan bersama ini, maka SKB 3 Menteri 1994 dicabut dan tidak berlaku lagi.
Berdasarkan SKB 3 Menteri Tahun 2000 :
Resimen Mahasiswa masih memiliki singgungan tugas dan fungsi dengan 3 Departemen
Implikasi (akibat) dari SKB 3 M 2000 Sejak berlakunya SKB 3 Menteri Resimen Mahasiswa dikembalikan ke dalam tatanan organisasi kampus yang di sebut UKM. Dalam aturan Dirjen Dikti mengenai UKM bahwasannya UKM hanya bisa dibubarkan oleh UKM itu sendiri tanpa campur tangan pihak/institusi perguruan tinggi.
SEKARANG ….. SKB 3 menteri yang mengatur tentang Resimen Mahasiswa tidak bisa berlaku lagi karena peraturan perundang undangan yang menjadi acuan dibuatnya SKB 3 Menteri Tahun 2000 tidak berlaku lagi.
Berdasarkan SKB 4 Menteri Kesepakatan Bersama Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia tanggal 19 Desember 2014 tentang pembinaan dan pemberdayaan Resimen Mahasiswa Indonesia dalam bela Negara
Resimen Mahasiswa memiliki singgungan tugas dan fungsi dengan 4 Kementrian
Organisasi Eksternal Menwa
Sekarang ini bermunculan organisasi di tataran alumni karena justru juklak juknis SKB 3 Menteri tahun 2000 tidak pernah keluar. Contoh terbentuknya KONAS MENWA, IARMI, KNMI
Berdasarkan SKB 3 Menteri tahun 2000, kondisi ini merupakan interpretasi masing-masing Universitas, oleh karenanya pengakuan atas organisasi ini oleh Menwa Universitas lebih menggunakan pendekatan teritorial atau kearifan internal kampus masing-masing, serta pendekatan moral dari para alumninya
Konsensus
Karena Juklak Juknis SKB 3 Menteri tahun 2000 tidak dikeluarkan instansi terkait, maka hal-hal yang mengenai teknis pelaksanaan (khusus untuk UI) merupakan konsensus bersama untuk tetap mengacu pada Juklak Juknis SKB 3 Menteri tahun 1994 yang dikeluarkan pada 1996 dengan melakukan beberapa penyesuian sesuai kebutuhan.
PROSES PEMBENTUKAN Pembinaan Fisik Pembinaan Mental Transfer Soft & Hard Skill Transfer Knowledge Transfer Kultur Organisasi Transfer Jaringan Teritorial Transfer Empati
Struktur Organisasi Komandan Satuan Wakil Komandan Satuan
Staf 1 Pengamanan
Staf 2 Operasi
Staf 3 Personalia
Kepala Provost
Komandan Kompi Markas
Anggota provost provost
Anggota provost provost
Staf 4 Logistik
Staf 5 Hubungan Masyarakat
Komandan Kompi Anggota Komandan Peleton Satu
Komandan Peleton Dua
Regu provost provost Anggota
Regu provost provost Anggota
Staf 6 Penelitian & Pengembang an Satuan Tugas
Staffing Surpim
Kepangkatan di MENWA
TIDAK ADA yang ada adalah
Hanya jabatan, saling memahami, menghargai dan menghormati
Unsur Pimpinan
Komandan
◦ Menjabarkan kebijakan dan penggunaan Menwa sesuai kebijakan pimpinan ◦ Membuat program kerja Menwa sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Menwa ◦ Memimpin dan mengadakan koordinasi untuk menjamin terlaksananya program kerja Menwa ◦ Membina hubungan baik dan melaksanakan koordinasi dengan pihak luar Menwa ◦ Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Rektor.
Unsur Pimpinan
◦ ◦ ◦ ◦ ◦
Wakil Komandan
Melaksanakan pembinaan Menwa sehari-hari sesuai dengan kebijakan Komandan Menwa Mengawasi pelaksanaan peraturan dan tata kerja di dalam Menwa Mewakili Komandan Menwa apabila berhalangan Mengajukan pertimbangan dan saran kepada Komandan Menwa Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Komandan.
Unsur Pembantu Pimpinan
Merumuskan rencana, petunjuk dan perintah di bidangnya Melaksanakan koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas di bidangnya. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan informasi yang berhubungan dengan bidang tugasnya sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Mengajukan pertimbangan dan saran kepada Komandan mengenai hal yang berkaitan dengan bidang tugasnya. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Komandan.
Unsur Pembantu Pimpinan
Staf 1 Pengamanan ◦ ◦ ◦ ◦
Penyelidikan Pengamanan Penggalangan Membina dan Memimpin Provost
Staf 3 Personalia
◦ Administrasi personil ◦ Pembinaan personil ◦ Kesejahteraan personil
Staf 4 Logistik
◦ Logistik (perlengkapan, perbekalan dan transportasi) ◦ Keuangan
Staf 2 Operasi
◦ Pendidikan dan Pembinaan Anggota ◦ Latihan ◦ Operasi
Staf 5 Hubungan Masyarakat ◦ ◦ ◦ ◦
Hubungan masyarakat Publikasi dan Dokumentasi Perpustakaan & Buletin Membuat citra positif
Staf 6 Penelitian dan Pengembangan
◦ Bank data ◦ Pusat pengkajian untuk pengembangan
Unsur Pelayanan Komando
◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦
Kompi Markas
Melaksanakan Peraturan Urusan Dinas Dalam Pengelolaan dan perawatan kesatrian/Markas Perawatan fasilitas dan perlengkapan Kesekretariatan Pengelolaan logistik dan perbendaharaan Keprotokolan Membantu penegakan disiplin dan tata tertib anggota
Unsur Pelayanan Komando
◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦
Provost
Menjadi contoh dan panutan bagi anggota Penegakan disiplin anggota Melaksanakan pengamanan Petugas protokoler Pengawalan VIP Pengaturan lalu lintas
Unsur Pelaksana “ Kompi Anggota “
Komandan Kompi
◦ Menjabarkan dan melaksanakan perintah Komandan ◦ Memimpin anggota dalam melaksanakan kegiatan Menwa. ◦ Membina kesiapan fisik dan mental para anggota. ◦ Mengelola administrasi Kompi Anggota. ◦ Mengusahakan pemenuhan kebutuhan logistik para anggota. ◦ Mengelola komunikasi antara jajaran atas dengan para anggotanya dan sebaliknya. ◦ Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Komandan.
Unsur Pelaksana “ Kompi Anggota “
Komandan Peleton ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦
Membantu pelaksanaan tugas Danki A. Memimpin langsung regu-regu dibawahnya. Mengawasi perkembangan anggota peletonnya. Mengawasi pelaksanaan tugas para anggota. Menggantikan Danki A apabila berhalangan. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Komandan
Unsur Pelaksana “ Kompi Anggota “
Komandan Regu
◦ Memimpin anggota regunya. ◦ Membina komunikasi yang baik dengan seluruh anggotanya. ◦ Mengusahakan kehadiran setiap anggota regunya semaksimal mungkin dalam mengikuti setiap kegiatan Menwa. ◦ Membina kesiapan fisik dan mental setiap anggota regunya. ◦ Mengelola komunikasi antara anggota regu dengan Danton dan Danki serta sebaliknya. ◦ Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Danki A
Unsur Pelaksana “ Satuan Tugas “ Miniatur organisasi Menwa Dibentuk untuk:
◦ Melaksanakan Tujuan Tertentu ◦ Dengan Bentuk Kegiatan Tertentu ◦ Dalam Jangka Waktu Tertentu
POLA KERJA
Asas Komando
◦ Perintah mengalir dari atas ke bawah ◦ Pengambilan keputusan dan pengeluaran perintah harus cermat ◦ Perintah harus dapat dipertanggung jawabkan ◦ Perintah harus segera dilaksanakan tanpa kecuali ◦ Pendelegasian tugas dan rasa saling percaya ◦ Jalur komando harus berfungsi dengan baik ◦ Azas Demokrasi bukan berarti tidak ada, azas ini hanya berlaku di tataran rapat staff, rapat organik, rapat satgas, bila sudah dikeluarkan keputusan, maka azas komando menjadi mutlak dilaksanakan. Tetapi tidak juga asal perintah, tanpa musyawarah. Ketika sudah disepakati, barulah dikeluarkan perintah komando apa yang telah disepakati
Gam Menwa
Makna Badge menwa Menyempurnakan kewajiban dengan senjata dan pena Olah Keprajuritan
WIDYA CASTRENA DHARMA SIDDHA
Ilmu Pengetahuan
8 Buah kapas= Bulan 8 (Agustus) 45 butir padi = tahun 1945 Buku 3 Buah bertumpuk terbuka = WIDYA Tridarma Perguruan Tinggi
17 helai daun = tanggal 17 Bulu qalam/pena 5 belahan = Panca Dharma Satya
CASTRENA DHARMA SIDDHA
PANCA DHARMA SATYA RESIMEN MAHASISWA 1.
2.
3.
4.
5.
Kami adalah mahasiswa warga Negara, Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Kesatuan
Kami adalah mahasiswa yang sadar akan tanggung jawab serta kehormatan akan pembelaan negara dan tidak mengenal menyerah. Kami Putra Indonesia yang berjiwa ksatria dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan. Kami adalah mahasiswa yang menjunjung tinggi nama dan kehormatan Garba Ilmiah dan sadar akan hari depan Bangsa dan Negara. Kami adalah mahasiswa yang memegang teguh disiplin lahir dan batin, percaya pada diri sendiri dan mengutamakan kepentingan Nasional di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
L’ESPRIT DE CORPS atau Jiwa Korsa
L’ESPRIT DE CORPS BUKAN CHAUVIMISME CORPS
Berarti: 1.Rasa Hormat 2.Kesetiaan 3.Kesadaran 4.Tidak Mementingkan diri sendiri
Didalam jiwa korsa terkandung loyalitas, tanggung jawab, terbuka, memiliki dedikasi dll. Jiwa Korsa yang kuat tidak mudah padam selama di korps (kesatuan) Chauvinisme berarti fanatisme ekstrim terhadap suatu hal yang diyakini, baik itu kesetiaan dan loyalitas ataupun kebencian yang sangat berlebihan terhadap sesuatu, menutup diri dan fikiran terhadap sesuatu yang lain
Jiwa korsa adalah kesadaran korps, perasaan kesatuan, perasaan kekitaan, suatu kecintaan terhadap perhimpunan atau organisasi. Tetapi kebanggaan itu secara wajar, tidak berlebihan, tidak Seorang yang memiliki membabi buta. jiwa korsa tinggi pasti penuh inisiatif,
tetapi tahu akan kedudukan, wewenang dan tugas-tugasnya. Jiwa korsa yang murni dan sejati akan menimbulkan sikap terbuka menerima saran dan kritik, tidak membela kesalahan tetapi justru mengusahakan sesuatu pada proporsi yang sebenarnya. Mau menegur atau memperbaiki sesama warga korps yang berbuat tidak baik dan bukan menutupi kesalahanyna, dan berani mawas diri. Dan mengenai loyalitas perlu diartikan lebih luas disamping kepada korps, loyalitas mengandung pengertian pula bahwa apa yang diperbuat harus memberikan manfaat atau kebaikan di manapun ia berada.
Panca Dharma Satya
Kami adalah mahasiswa warga Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Kami adalah mahasiswa yang sadar akan tanggung jawab serta kehormatan akan pembelaan negara dan tidak mengenal menyerah. Kami Putra Indonesia yang berjiwa ksatria dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan. Kami adalah mahasiswa yang menjunjung tinggi nama dan kehormatan Garba Ilmiah dan sadar akan hari depan Bangsa dan Negara. Kami adalah mahasiswa yang memegang teguh disiplin lahir dan batin, percaya pada diri sendiri dan mengutamakan kepentingan Nasional di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
SELAMAT SELAMAT BERLATIH BERLATIH !!! !!!