Dasar-dasar Ilmu Tabligh

  • Uploaded by: David Hunter
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dasar-dasar Ilmu Tabligh as PDF for free.

More details

  • Words: 2,915
  • Pages: 15
TUGAS MATERIKULASI

DISUSUN OLEH : NAMA

: MUHAMMAD IQBAL

NIM

: 05 51 024 DOSEN PEMBIMBING : DRS. M. AMIN S, M.HUM

FAKULTAS DAKWAH KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2007-2008

DASAR-DASAR ILMU TABLIGH

Pengertian Tabligh Tabligh berasal dari kata ‫ بـلـغ – يـبـلـغ – تـبـلـغـا‬yang artinya menyampaikan. Maksudnya adalah menyampaikan risalah berupa Al-Qur’an dan Al-Hadits. tabligh juga berarti menyampaikan dengan terang dan jelas.

  

 

“Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.” (QS.An-Nahl : 82) Tabligh merupakan salaha satu sikap yang wajib bagi para nabi dan rasul Allah, sebagaimana tertera pada surat Al-Maidah ayat 67 yang berbunyi :

                               “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Maidah : 67) Menurut Departemen Agama, tabligh/penerangan adalah kegiatan menyampaikan ajaran Islam yang dilakukan secara lisan dan atau tertulis maupun melalui suatu bunyi/isyarat, seperti suara sirine, alarm, bedug, dan lain sebagainya, oleh seseorang atau beberapa orang muballigh kepada masyarakat.

Tabligh Dalam Al-Qur’an Semua nabi Allah wajib bersifat tabligh dan semua pesan yang disampaikan oleh para nabi Allah tersebut adalaha beribadah hanya kepada Allah semata.

                             “Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orangorang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (QS. An-Nahl : 36)

                   “Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja.”” (QS. Hud : 50)

Unsur-Unsur Komunikasi Tabligh 1. Sumber (Al-Qur’an dan Hadits). 2. Komunikator/Muballigh (khusus dan umum). -

muballigh khusus : muballigh yang profesional.

-

Muballigh umum : muballigh yag hanya sekedar menyampaikan ajaran Islam

secara umum/garis besarnya saja.

3. Komunikan/Mablugh : orang yang akan menjadi obyek penyampaian oleh muballigh. 4. Massage/Pesan berupa Al-Qur’an dan Hadits/As-Sunnah. 5. Aprouch/Wasilah/Pendekatan, berupa Hikmah (manfaat/ketetapan, hukum), Rahmat (penghormatan dan penghargaan), dan Persuasif. 6. Destination/Tujuan : perubahan sikap dan tingkah lakuyang sesuai dengan misi dan harapan dari pesan yang disampaikan dan terwujudnya amal sholih. Agar pesan yang disampaikan dapat dipahami, maka seorang muballigh harus memiliki persyaratan berikut : 1. Memiliki pengetahuan agama yang luas, seperti aqidah, iman, dan mu’amalah. 2. Memiliki pengetahuan tentang masyarakat dan informasi umum. 3. Memiliki pengetahuan Al-Qur’an dan Hadits. Adapun agar pesan dapat diterima, diperlukan beberapa syarat berikut : 1. Menggunakan bahasa yang jelas, baik itu lafadz maupun makna. 2. Menggunakan lafadz-lafadz yang pasti dan tidak mengandung kesamaan. Lafadz yang pasti memiliki 3 sifat, yakni sesuai dengan kaidah bahasa, sesuai dengan makna yang dimaksud, dan isinya benar. 3. Tidak memperberatkan/berlebih-lebihan. 4. Ungkapan yang perlahan-lahan dan tersusun (Tartilul-Qur’an), agar pendengar mengetahui. 5. Menjaga etika perkataan sesuai dengan pendengarnya. 6. Sesuai antara perkataan dengan perbuatan.

         “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. Ash-Shof : 3)

Kedudukan Tabligh Perbedaan tabligh dengan dakwah terlihat dari sifatnya, dakwah cenderung bersifat memaksa untuk berubah dari yang buruk kepada yang baik (amar ma’ruf nahi munkar). Dan sedangkan tabligh hanya menyampaikan risalah guna diterima oleh komunikan. Adapun

pelaksanaan dakwah dan tabligh berjalan dalam satu sistem, yakni keterkaitan satu unsur dengan unsur yang lain. Unsur tabligh dalam pendekatan, penekanannya dalam bentuk hikmah/rahmat dan persuasif. Sedangkan pendekatan dakwah sebagai suatu sistem di samping pendekatan tabligh juga menekankan kepada perubahan yang bersifat keras atau lembut. Jelasnya kedudukan tabligh berjalan dalam sistem dari kegiatan dakwah.

Obyek Ilmu Tabligh Tujuan umum bertabligh adalah menyampaikan risalah (wahyu/Al-Qur’an dan Hadits) dengan terang dan jelas. Dengan maksud umat Islam memahami keagamaannya, meningkatkan amal nyata di tengah-tengah masyarakat dan meningkatkan akhlaq yang mulia.

                       “Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan kami taati." Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengetahui isi hati(mu).” (QS. Al-Maidah : 7) Sesuai dengan tujuan umum bertabligh, maka obyek ilmu tabligh sangat luas sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Maka ruang lingkup ilmu tabligh antara lain : 1. Meningkatkan akhlaq yang mulia. 2. Meningkatkan pemahaman agama, baik aspek aqidah, ibadah, maupun mu’amalah. 3. Menerapkan ajaran Islam dalam lapangan sosial, pendidikan, budaya, kesehatan, dan lain sebagainya. 4. Mendorong masyarakat untuk melihat ke masa depan, bahkan masa depan Islam. 5. Menilai kondisi (review) cara-cara berusaha berproduksi agar hasilnya meningkatkan kesejahteraan. 6. Mendorong individu dan atau kelompok untuk rajin membaca. 7. Menumbuhkan pribadi dan lingkungan yang sehat dan bersih.

8. Serta hal-hal lainnya yang sejalan dengan ilmu tabligh mengenai jelasnya obyek ilmu tabligh, terutama yang bersifat multi disiplin.

Hubungan Ilmu Tabligh Dengan Ilmu Lainnya Ilmu tabligh berkaitan dengan ilmu agama dan sifat ilmu adalah menguraikan, menjelaskan, dan memprediksi. Tabligh sebagai suatu kegiatan penyampaian risalah sangat berkaitan, terutama dengan ilmu-ilmu Al-Qur’an (seperti tajwid/qiro’at, tafsir, asbabul-nuzul, nahwu, shorof, dan lain-lain) dan juga berpautan dengan ilmu-ilmu Hadits (seperti mustholahul-hadits, asbabul-wurud, periwayatan, tafsir, dan lain-lain), serta ilmu-ilmu pendukung dalam kegiatan tabligh tersebut (seperti ilmu komunikasi, psikologi, sosiologi, dan antropologi).

Tujuan dan Sasaran Bertabligh Tujuannya adalah mengajak manusia kepada Allah semata agar manusia memiliki orientasi cara pandang yang lurus dalam kehidupan di dunia ini. Selain itu, semua nabi Allah memiliki tujuan yang sama dalam bertabligh, mereka mengajak untuk beribadah hanya kepada Allah semata, hal tersebut termaktub dalam An-Nahl ayat 36, pada halaman sebelumnya. Adapun beberapa sasaran tabligh dan dakwah, antara lain adalah : a. Membentuk manusia agar beribadah kepada Allah, agar sesuai dengan syari’atnya. b. Membentuk manusia untuk saling mengenal di antara mereka. c. Merubah kondisi/keadaan yang buruk menuju ke kondisi/keadaan yang baik yang sesuai dengan syari’at Islam. d. Membina pribadi muslim secara utuh, sesuai dengan arahan Islam (ruhiyah, aqliyah, dan jasadiyah) e. Mempersiapkan keluarga muslim dan membina seluruh anggota keluarga untuk melaksanakan syari’at Islam dan berakhlaqul-karimah, baik dalam penampilan, perkataan, berpakaian, serta seluruh tingkah laku, baik di dalam maupun di luar lingkungan keluarga. f. Membimbing masyarakat sesuai arahan Islam untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam bertabligh yang diperlukan beberapa tahapan-tahapan tertentu.

Tahapan-Tahapan (Marhalah) Dalam Bertabligh

Untuk mencapai tujuan dan sasaran bertabligh, diperlukan tahapan-tahapan (marhalah) yang masing-masing memiliki target, karakter, dan sasaran tersendiri. Di mana nabi Muhammad SAW membangun masyarakat secara bertahap, dimulai dari ayat-ayat yang pendek (Makkiyah) dan ayat-ayat yang menghapuskan tradisi-tradisi jahiliyah. 1. Tahapan Tabligh, yaitu tahapan (marhalah) awal dalam kegiatan dakwah yang mana arti tabligh adalah menyampaikan, maka aktivitas dalam tahapan ini adalah penyebarluasan aktivitas nilai-nilai Islam dan bertabligh kepada seluruh umat manusia sebagaimana pada Al-Maidah ayat 67 yang berbunyi :

                            “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Maidah : 67) Target dari tahapan ini ialah merubah manusia dari kondisi jahiliyah (kebodohan terhadap ajaran Islam) menjadi ma’rifah. Sarananya ialah dengan cara promosi melalui ceramah, pidato, tulisan, dan media komunikasi lainnya baik yang sifatnya konfensional maupun yang canggih. 2. Tahapan Ta’lim, pada tahapan ini target yang akan dicapai adalah merubah manusia dari kondisi ma’rifah menjadi fikrah (pemikiran dan keyakinan). Pada tingkat ini seharusnya seorang muballigh memandang semua permasalahan kehidupan, baik dalam skala individu maupun bermasyarakat dari kacamata Islam. Allah berfirman :

               

         “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Jumu’ah : 2) 3. Tahapan Takwin (Pembentukan). Targetnya ialah merubah pemikiran menjadi aktivitas nyata dalam gerakan. Sarananya ialah latihan-latihan kerja di media tabligh.

                   “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah : 105) 4. Tahapan Tanzhim (Strukturalisasi). Amaliyah tahapan ini mengarahkan aktivitas kepada hasil, yaitu penyatuan barisan, koordinasi aktivitas, dan kontrol aktivitas.

            “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS. Ash-Shof : 4) 5. Tahapan Taufizh (Operasionalisasi). Amaliyah tahapan ini mengarahkan hasil kepada tujuan akhir, yaitu tegaknya kalimatullah di muka bumi.

           

      “Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu sematamata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Anfal : 39).

Fungsi-Fungsi Tabligh Dalam Sistem Islam Tabligh dalam sistem Islam ialah tidak memaksa dan menyampaikan risalah secara jelas (bermetode dan terang). Dalam hubungan sistem Islam, maka fungsi tabligh akan berjalan pada satu elemen dengan elemen lainnya, yang meliputi 3 hal yang elementer (aqidah, ibadah, dan mu’amalah).



   

“Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.” (QS Yasin : 17) Sekurang-kurangnya ada 3 kategori yang harus dilaksanakan dalam sistem Islam. Masing-masing kategori memiliki sasaran/target yang hendak dicapai. 1.

Fungsi Tabligh Bagi Mablugh (Obyek Tabligh) a.

Menanamkan pemahaman tentang urusan agama -

membantu mablugh dalam pemahaman aqidah yang benar (menjelaskan aqidah

dalam Al-Qur’an dan Hadits agar tidak terjebak dalam ilmu Kalam). -

membantu mablugh untuk melaksanakan ibadah sesuai yang disyari’atkan

Allah SWT. b.

membantu mablugh dalam bermu’amalah dan beretika/berakhlaq baik. Mengembangkan dan meningkatkan jiwa, hati, akal, dan jasmani. Seorang

muballigh harus dapat menyingkap potensi yang dimiliki mablugh, lalu membantu meningkatkan dan mengembangkannya dengan langkah-langkah sebagai berikut : -

meningkatkan ruh dan hati, dikatakan berhasil jika muballigh berhasil

menghubungkan jiwa mablugh dengan Allah melalui jalan mengaktifkan mablugh untuk menunaikan kewajiban dan amalan sunnah. Dan mablugh aktif beribadah demi ridho Allah dengan selalu merasakan wujudnya Allah, pengawasan-Nya, cinta kepada-Nya, dan ridho kepada takdir-Nya.

-

mengembangkan dan meningkatkan akal dengan cara memikirkan dan

merenungkan ciptaan Allah dan nikmat-Nya, baik yang kecil maupun yang besar. Selain itu kadar pengetahuannya yang baik mengenai peradaban Islamiyah, riwayat Nabi, sahabat, dan tabi’in. c. 2.

memelihara jasmani. Meningkatkan kemampuan mablugh untuk melakukan amal sholih. Fungsi Tabligh Dalam Kegiatan Tabligh

Menimbulkan keanehan dalam kegiatan tabligh jika tabligh tidak memperoleh keuntungan. Maksudnya, faedah yang diperoleh tabligh terealisasinya sasaran dari yang dilakukan antara muballigh dengan mablugh.

        .          “Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apaapa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. Ash-Shaf : 2-3)

          “Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?”

(QS. Al-Baqarah : 44)

Ada 7 fungsi dari kegiatan tabligh ini : a.

Memperdalam pemahaman tabligh kepada Allah. Semakin jelas pemahaman

tabligh kepada Allah, semakin besar faedahnya bagi tabligh itu sendiri. b. tabligh

Memantapkan tabligh dengan jiwa, akal, dan kehidupan manusia. Mantapnya dalam

hati

manusia

akan

menjadikan

mereka

menghormati

dan

memuliakannya, lalu meningkatkan mencintai tabligh dan masuk ke dalam barisan orang-orang yang mengamalkannya. c.

Mengukuhkan potensi tabligh dalam berbagai sektor. Terdapat 3 sektor utama,

ialah : 1)

Sektor Aqidah, meliputi : a)

beri’tiqod yang benar tentang apa-apa yang terdapat dalam

rukun iman. b)

beri’tiqod yang benar tentang nabi dan rasul,

c)

beri’tiqod yang benar tentang penciptaan manusia oleh Allah.

d)

beri’tiqod yang benar tentang alam ghaib, yaumul-ba’ats, mizan,

hisab, sirathul-mustaqim, syafa’at rasul, surga dan neraka. 2)

Sektor Ibadah, dan

3)

Sektor Mu’amalah.

d.

Memperkokoh gerakan dan kemampuan tabligh agar menarik dan mengikat.

e.

Membuat pondasi tabligh yang pokok.

f.

Pembinaan individu tabligh (muballigh dan mablugh) melalui ilmu khusus,

yakni dapat mempraktikkan amal Islami, seperti banyak orang mengetahui dalam bentuk ilmu, tetapi tidak mampu melaksanakannya secara Islami. g.

Membentuk pribadi yang shalih untuk mengisi amal Islami, baik yang umum

maupun yang khusus. Amal Islami yang umum yaitu menegakkan jalan Allah dengan prinsip tawakkal, ihsan, amar ma’ruf nahi munkar, jihad fi sabilillah. Amal Islami yang khusus adalah ibadah mahdhah. 3.

Fungsi Tabligh Terhadap Muballigh a. membekali muballigh dengan ilmu pengetahuan, b. keterangan dan kepandaian, c. menanggulangi berbagai ujian/cobaan, d. memperbanyak kesempatan amal, e. menumbuhkan semangat untuk melakukan amalan baik, f. mengikuti pelatihan, dan g. memberi kesempatan kepada muballigh untuk melaksanakan amal kebajikan dan memberi harapan / kabar gembira dari sisi Allah.

Ghazwul-Fikri (Perang Ideologi/Pemikiran) Secara bahasa Ghazwul-Fikri terdiri dari dua kata, yakni ghazwul (serangan) dan fikr (pemikiran/ideologi). Secara istilahnya berarti penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran ummat Islam guna merubah apa yang ada di dalamnya sehingga tidak lagi bisa mengeluarkan darinya hal-hal yang benar, karena telah tercampur aduk dengan hal-hal yang tidak Islami. 1.

Sasaran Ghazwul-Fikri a.

Menjauhkan ummat Islam dari agamanya.

                                  “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Maidah : 49) b.

Berusaha memasukkan yang sudah kosong Islamnya ke dalam agam kafir.

                   

               “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah : 120) c.

Memadamkan cahaya agama Allah.

            “Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya.” (QS. Ash-Shof : 8).

               “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS. At-Taubah : 32) 2.

Metode Ghazwul-Fikri a.

Membatasi supaya Islam tidak tersebar luas. •

Tasykik (pendangkalan/meragu-ragukan), yaitu

berupaya menciptakan

keragu-raguan dan pendangkalan kaum muslimin terhadap agamanya.



Tasywih

(pencemaran/pelecehan),

menghilangkan

kebanggaan

kaum

yaitu

upaya

muslimin

orang

terhadap

kafir Islam

untuk dengan

menggambarkan Islam secara buruk. •

Tadhlil (penyesatan), upaya orang kafir menyesatkan ummat Islam dengan

cara yang halus sampai cara yang kasar. •

Taghrib (pembaratan/westernisasi), yakni suatu gerakan yang sasarannya

untuk mengeliminasi ummat Islam, mendorong kaum muslimin agar mau menerima seluruh pemikiran dan perilaku barat. b.

Menyerang Islam dari dalam. •

Penyebaran paham Sekulerisme, yakni berusaha memisahkan

antara agama dengan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. •

Penyebaran paham Nasionalisme yang membunuh ukhuwah

Islamiyah yang merupakan azas kekuatan ummat Islam. • 3.

Perusakan akhlaq ummat Islam terutama para pemudanya.

Sarana Ghazwul-Fikri a.

Media cetak, seperti majalah, tabloid, buku, pamplet, bulletin, dan lain-

lain. b.

4.

Media elektronik, seperti televisi, internet, telepon, radio, dan lain-lain.

Hasil Ghazwul-Fikri a.

Ummat Islam menyimpang dari Al-Qur’an dan Hadits.

         “Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an itu sesuatu yang tidak diacuhkan.”” (QS. Al-Furqon : 30) b.

Minder dan rendah diri.

    



  

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orangorang yang beriman.” (QS. Ali Imran : 139) c.

Ikut-ikutan.

                 “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isra’ : 36) d.

Terpecah-pecah.

            “(Yaitu) orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (QS. Ar-Rum : 32)

Related Documents

Tabligh
May 2020 17
Fazaile Tabligh
November 2019 35
Ilmu-ilmu
August 2019 66
Sortir Avec Jama'at Tabligh
December 2019 16

More Documents from ""