BACAAN IFTITAH PENJELASAN TATA CARA SHALAT Bagian 3/13
[email protected]. id
Doa iftitah dibaca setelah sempurna dalam keadaan bersedekap. Iftitah tidak harus dimulai dengan membaca ta’awudz dan bismillah, sebagaimana ketika membaca tahiyat kita tidak disuruh mendahuluinya dengan bismillah. Banyak hadis yang mengajarkan bacaan doa iftitah, kita boleh memilihnya salah satu sesuai yang kita inginkan, atau kita boleh menggabungkan semua bacaan iftitah yang diajarkan Rasulullah. Jika kita shalat berjamaah (sebagai imam atau makmum), hendaklah membaca doa iftitah yang pendek saja. Jika sebagai Imam, kita tidak dianjurkan untuk memperpanjang shalat, karena orang lain mempunyai keperluan masingmasing. Dan jika sebagai Makmum, kita harus mendengarkan suara bacaan Imam terutama ketika imam membaca surah Fatihah. Sehingga ketika berjamaah kita tidak dianjurkan memperpanjang bacaan. Jika kita shalat sendirian atau shalat sunat, maka kita boleh memperpanjang shalat sekehendak hati kita dengan membaca doa iftitah yang panjang atau gabungan.
BEBERAPA DOA IFTITAH Tidak kita sebutkan matan lengkap hadis yang berisi tentang bacaan-bacaan iftitah, karena akan memakan tempat yang banyak dalam file ini. Insya ALLAH kita sebut dalam kesempatan yang lain. Pada dasarnya banyak bacaan iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kita boleh memilih bacaan mana yang kita sukai. Harus kita ketahui pula bahwa doa iftitah itu sebagian ada yang berasal dari sahabat, bukan diajarkan dari Rasulullah. Tetapi bagaimanapun juga kita tidak di anjurkan untuk membuat sendiri doa iftitah itu. Sehingga alangkah lebih baiknya jika kita hanya mengikuti apa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
1
BACAAN IFTITAH
“Allaahu akbar kabiira, walhamdu lillahi kasiira, wa subhaanallahi bukrataw wa asiila.” ALLAH maha besar sebesar-besarnya, pujian yang tak terhenti bagi ALLAH, maha suci ALLAH sepanjang pagi dan petang. [dari Ibnu Umar, riwayat Muslim dan Abu Uwanah]
2
BACAAN IFTITAH
2
“Allaahu akbar kabiira, walhamdu lillahi kasiira, wa subhaanallahi bukrataw-wa asiila. Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharasy-syamaawaa ti wal ardha, haniifammuslimaan wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaati wa nusuuki wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bizaalika umirtu wa anaa minal muslimiin. ALLAH maha besar sebesar-besarnya, pujian yang tak terhenti bagi ALLAH, maha suci ALLAH sepanjang pagi dan petang. Aku hadapkan wajahku dengan lurus kepada ALLAH yang menciptakan langit dan bumi, diriku adalah orang muslim dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah bagi ALLAH tuhan sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-NYA dan dengan itu aku diperintah (untuk tidak menyekutukan-NYA) dan aku termasuk orang-orang muslimin. [Muslim]
3
BACAAN IFTITAH
“Allaahumma baa ‘id bainii wa baina khathaa yaaya, kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqiinii min khataa yaaya, kamaa yunaqqats-tsaubul abyadu minad-danas. Allaahummagh-silni min khathaa yaaya, bits-tsalji wal maa’i wal barad” Ya ALLAH, jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya ALLAH, bersihkanlah aku dari dosa-dosaku seperti baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya ALLAH, cucilah aku dari dosa-dosaku dengan es, air dan embun. [Dari Abu Hurairah, riwayat Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad bin Hanbal, Ad Darami dan Ibnu Abi Syaibah]
4
BACAAN IFTITAH
Subhaanaka allaahumma wa bihamdika, wa tabaaraka ismuka, wa ta’aalaa jadduka, wa laa ilaaha ghairuka Maha Suci ENGKAU ya ALLAH dengan segala puji bagi-MU, dan Maha Suci nama-MU, Maha Tinggi kekuasaan-MU, dan tiada Tuhan selain ENGKAU. [Dari Aisyah, riwayat Tirmizi, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Baihaqi, isnad dha’if]
Bersambung ke:
Bagian
4: “Membaca Fatihah dan Ayat”
Ditulis bersama:
dan