Corporate Social Responsbility

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Corporate Social Responsbility as PDF for free.

More details

  • Words: 4,991
  • Pages:
Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 1

Christian Gamas Lecturer : Soedjoko Efferin Business Environment August 20, 2009

Corporate Social Responsbility A. Pendahuluan Dalam satu dekade terakhir ini Corporate Social Responsbility (CSR) telah menjadi perdebatan dan perhatian yang marak didengungkan. Beberapa pendukung CSR menyatakan bahwa CSR dapat dihadirkan sebagai salah satu dari bagian untuk meningkatkan nilai perusahaan, beberapa ada yang menolak dan menganggap CSR sebagai penghias dan alat marketing saja, namun sebagian lagi mempertanyakan apakah kegiatan CSR itu sesuai dan apa dampaknya bagi perusahaan bila perusahaan tidak melakukan dan melakukan CSR. Tentu saja pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul karena adanya kontroversi yang berkaitan dengan konflik kepentingan dari pemilik perusahaan dengan kegiatan bisnisnya, paper ini akan mengolah informasi dari berbagai sumber untuk meneliti apa saja sifat dari CSR muncul dalam suatu perusahaan dan membahas konflik kepentingan yang terjadi didalamnya. Selain membahas sifat dan konflik kepentingan, hal lain yang perlu dibahas adalah bagaimana pelaksanaan CSR dapat membantu memperbaiki kondisi sosial dan ekologi, kemudian melihat beberapa contoh pelaksanaan dari industri yang menggunakan CSR sebagai sarana untuk meningkatkan posisi strategisnya.

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 2

B. Teori dan Definisi Definisi dari CSR menurut Lawrence dan Weber adalah tindakan yang seharusnya dilakukan oleh korporat yang berhubungan dengan tanggung-jawab dari segala tindakannya yang berpengaruh pada masyarakat, komunitasnya, dan lingkungan mereka hidup. Hal ini menunjukkan bahwa ancaman pada pribadi dan masyarakat harus diketahui dan dikoreksi jika memungkinkan, dan untuk melakukan hal ini perusahaan harus merelakan sebagian profit untuk memperbaikinya jika akibat yang ditimbulkan cukup serius. Bentuk tanggung jawab yang dilakukan dapat dengan berbagai cara tanpa melupakan orientasi utama bisnis yaitu mencari keuntungan. Dan dalam menjalankan bisnis ada kemungkinan perusahaan harus bertanggung-jawab terhadap perekonomian, legalitas, dan sosial, disinilah strategi perusahaan untuk menggabungkan tindakan CSR dengan aktifitas utama menjadi sebuah strategi komprehensif korporat. Belakangan diketahui pula bahwa CSR dapat digunakan sebagai sarana untuk mengkomunikasikan dan me-marketing-kan perusahaan, sehingga saat ini CSR dapat dikatakan sebagai instrumen yang penting bagi perusahaan profit-oriented.

C. Analisis Untuk melakukan analisis tentang seberapa penting CSR harus dilakukan oleh perusahaan dan tanpa memperhitungkan segi etis atau tidaknya dari penggunaan CSR lebih sebagai instrumen publikasi daripada kesadaran perusahaan sendiri, digunakan beberapa sumber utama sebagai berikut (dilampirkan):

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 3

C.1 Sebab dan Akibat Beberapa hasil temuan dari Spread The Love akan dipaparkan dan diberikan pembanding untuk memperkuat analisis yang akan disajikan. Tiga perhatian dari CSR adalah masyarakat, komunitasnya, dan lingkungan mereka hidup, keberadaan lembaga sosial masyarakat membuat masyarakat semakin sadar akan kondisi lingkungan dan menuntut permintaan perusahaan untuk melakukan CSR atau bila hal itu tidak dilakukan bukan tidak mungkin produk dari perusahaan tersebut akan diboikot atau perusahaan tersebut menjadi tidak populer dan nilainya pun jatuh, sehingga perusahaan perlu lebih memperhatikan produk miliknya dan dampak saat masa produksi, pemasaran, dan life-cycle produk miliknya kepada masyarakat, komunitasnya, dan lingkungannya karena kesadaran konsumen sudah cukup tinggi. Untuk memperkuat pernyataan diatas, berikut ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Nielsen menunjukkan tuntutan CSR yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan

Sumber Gambar : Nielsen Report Perhatian terhadap lingkungan sudah cukup disoroti saat ini, mengacu pada artikel Spread the love and make it pay pada tahun 2002 yang menyertakan pernyataan Chris

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 4

Moon yang menyatakan kegiatan CSR sebagai bentuk pertanggung-jawaban merupakan hal yang diminati oleh banyak pihak, semakin diperkuat dengan hasil penelitian Nielsen dimana secara rata-rata global yang menganggap CSR kurang penting hanya sebesar 13%, artinya 87% menganggap CSR penting dan harus dilaksanakan.

Sumber Gambar : Spread The Love and Make it Pay Dalam kurun waktu satu dekade terakhir ini mulai terjadi permintaan agar perusahaan melakukan program CSR dan yang meminta adalah konsumen atau masyarakat sendiri, hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat sudah cukup tinggi dan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah masalah bahan baku yang digunakan untuk produksi dan bagaimana mereka memayar upah buruh dengan lebih pantas sebagaimana yang ditunjukkan dari data-data berikut ini:

Sumber Gambar : Nielsen Report

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 5

Selain itu tiap pengguna yang loyal juga menuntut produsen untuk lebih memperhatikan lingkungannya, beberapa ada yang memilih produk dengan harga yang lebih mahal untuk fungsi yang sama hanya karena produk tersebut dibuat dengan lebih memperhatikan lingkungan dan pekerjanya. Bentuk-bentuk permintaan tersebut berasal dari berbagai macam bentuk, salah satunya adalah artikel di internet dengan memajang gambar karya mereka yang menyindir perusahaan yang bersangkutan seperti yang terlihat pada gambar berikut ini:

Pada paper Spread the love terdapat pernyataan bahwa CSR dapat digunakan untuk meningkatkan nilai perusahaan, dan peningkatan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan CSR sebagai instrumen untuk mengkomunikasikan CSR, namun peningkatan nilai tersebut dapat terjadi karena adanya preferensi dari pengguna jasa dalam hal ini adalah masyarakat yang mana preferensi tersebut muncul karena adanya tindakan dari perusahaan untuk mengeluarkan produk yang peduli akan lingkungannya dapat dilihat pada gambar diatas tentang tingginya kesadaran masyarakat akan bahan mentah yang berbahaya bagi lingkungan yang memiliki rata-rata secara global sebesar 78%. Selain itu juga kesadaran masyarakat terhadap penggunaan tenaga kerja yang tidak etis pun juga cukup tinggi yaitu sebesar 72% secara global. Berdasarkan informasi diatas dan aplikasi yang tepat sebagai respon dari inforasi tersebut dapat menjadi solusi bagi perusahaan untuk dapat terus mencari profit namun menghasilkan produk yang peduli dengan dampak yang dihasilkannya, yaitu mengkombi-

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 6

nasikan program CSR dengan produk akhir, atau dengan kata lain produk akhir mereka adalah hasil dari wujud tanggung-jawab perusahaan, dan memberikan alasan pada konsumen untuk lebih menyukai produk mereka walaupun harus membayar lebih, dan memberikan pendapatan yang lebih baik bagi perusahaan yang berdampak baik bagi pemilik perusahaan, sehingga dengan kata lain keuntungan yang dipakai untuk membangun program CSR akan diperhatikan oleh konsumen dan menarik mereka sehingga memberikan keuntungan lebih. Apple Inc. adalah salah satu perusahaan yang memanfaatkan informasi-informasi diatas dengan cukup baik dan menerapkan hal tersebut pada produk-produknya sebagai bentuk CSR dari perusahaan tersebut. C.2 Manfaat Finansial atau Tanggung Jawab Dengan banyaknya standar yang digunakan untuk mengukur aktifitas CSR dari sebuah perusahaan, saat ini CSR dapat dikatakan sebagai sebuah keharusan dari wujud tanggung-jawab perusahaan, berikut ini adalah beberapa standar pengukuran CSR yang merupakan framework untuk melakukan CSR (sumber Wikipedia) :

Sumber Gambar : www.wikipedia.com Dengan munculnya berbagai standar dan metode untuk mengukur wujud tanggungjawab dari suatu perusahaan dan informasi yang bersifat asimetris saat ini, perusahaan yang tidak melakukan tindakan untuk bertanggung-jawab akan mendapatkan penilaian yang kurang baik dari masyarakat, komunitasnya dan lingkungannya. Hal ini seakan

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 7

menggabungkan bahwa CSR penting sebagai wujud pertanggung-jawaban perusahaan dan kelangsungan finansial perusahaan. Sehingga perusahaan selain menggunakan CSR sebagai sarana Cause-Related Marketing (CRM) menemukan bahwa informasi tentang CSR berkaitan dengan perusahaan mereka penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan menjadi sebuah tanggung-jawab. Contoh bagaimana membaurnya kelangsungan bisnis dengan tanggung-jawab perusahaan terdapat dalam penggunaan CSR sebagai tools marketing. Yang menjadi pertimbangan dalam menggunakan CSR adalah identitas dari perusahaan, sebagaimana perusahaan rokok, perusahaan alkohol pun mulai melakukan CSR untuk mengubah identitas perusahaan mereka dengan menunjukkan pertanggung-jawaban mereka apabila alkohol digunakan berlebihan dan perusahaan mengkomunikasikan agar konsumen bertanggungjawab dalam penggunaan alkohol, sebagaimana tertera dalam laporan tahun 2009 dari EUCAM. C.3 Dampak CSR Pada Kapitalisme Dan Investasi Keberadaan CSR pun juga mempengaruhi bahwa kapitalisme pun seharusnya memperhatikan lingkungan sekitarnya, dan tuntutan dari konsumen dan society terhadap hal ini pun terlihat sama besarnya dengan tuntutan konsumen pada produk yang lebih ramah terhadap lingkungan. Peran media dalam hal ini pun cukup besar sehingga bisnis pun berhak untuk menjalankan perannya sebagai kapitalis namun tetap memperhatikan lingkungan sekitarnya dan society. Salah satu peran media yang entah terpengaruh oleh kondisi dan persepsi masyarakat saat ini atau berusaha mempengaruhi masyarakat terhadap definisi dari kapitalisme terdapat pada film Batman Begins arahan sutradara Christopher Nolan yang dirilis pada tahun 2005. Penulis menggunakan referensi film karena saat ini film pun sudah mulai kritis menyikapi hal-hal yang terjadi, salah satunya adalah bagaimana pelanggaran

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 8

etika yang dilakukan oleh Enron menjadi bahan yang kerap disinggung dalam film-film saat ini, sehingga tidaklah buruk mengipas ide dari sebuah film saat membicarakan CSR saat ini. Salah satu kesuksesan film yang dibidani oleh Nolan adalah bagaimana Nolan berusaha untuk membuat film ini bukan sebagai film super-hero konvensional yang memiliki kekuatan super namun mengedepankan pada sisi realistis dan lebih manusiawi pada berbagai aspek psikologis, dan pada akhirnya untuk alasan realistis dan manusiawi inilah maka Nolan membuat setting dunia dalam film ini mendekati apa yang ada saat ini. Pembentukan karakter Batman/Bruce Wayne yang diperankan oleh Christian Bale (dewasa) dan Gus Lewis (anak-anak) menjadi salah satu hal yang ditonjolkan disini. Salah satu adegan yang menyiratkan bagaimana Bruce Wayne dewasa memiliki kekuatan untuk melakukan prinsip yang keras untuk tidak membunuh dan hanya menghukum yang jahat berdasarkan dari nilai-nilai yang ditanamkan oleh ayahnya Thomas Wayne yang merupakan seorang kapitalis sejati diceritakan sebagai orang terkaya didunia namun tetap menjalankan kegiatan kemanusiaan sebagai dokter dan menyediakan sarana transportasi murah berupa kereta monorail yang menghubungkan beberapa tempat menuju pusat kota yang cukup canggih dan digunakan hingga Bruce Wayne dewasa dan tujuan dari pembangunan sistem kereta monorail tersebut ucap Thomas Wayne adalah untuk memberikan sesuatu kembali pada masyarakat kota Gotham dari apa yang diterima oleh Wayne Enterprise, dan diceritakan juga selepas meninggalnya Thomas Wayne dan saat Bruce Wayne mencari tujuan hidupnya perusahaan Wayne Enterprise menjadi sangat diminati dan terus bertumbuh yang menunjukkan bagaimana perusahaan yang peduli dengan lingkungannya dan masyarakat sebenarnya juga dapat bertumbuh ketimbang perusahaan yang tidak mau berbagi dan hanya bertujuan mengeruk keuntungan saja.

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 9

Sebagaimana halnya penggunaan film sebagai placement media dalam pemasaran produk-produk, film juga dapat digunakan untuk memasukkan pesan-pesan tertentu, dan dari apa yang penulis rasakan saat menonton film ini adalah CSR dapat menjadi salah satu hal yang disukai oleh society dan dapat menarik investor, konsumen, ataupun pesaing dalam menjalankan bisnis, terlepas dari kondisi perusahaan yang melaksanakan hal ini benar-benar ada atau tidak hal ini masih membutuhkan pembuktian, namun tetap saja pesan tersebut menunjukkan kondisi ideal yang harusnya dicapai, dan sebagaimana teori yang mengarahkan mekanisme menjadi lebih sempurna, pesan tersebut walaupun kecil dampaknya bagi penonton namun menunjukkan hal tersebut merupakan kondisi yang baik dan hendaknya tiap perusahaan memikirkan hal tersebut. Pembuktian bagaimana CSR dapat mempengaruhi keputusan membeli produk dan berinvestasi nyata adanya, dan sebagaimana preferensi konsumen pada sebuah produk dan program CSR milik perusahaan akan mempengaruhi keputusan membeli ketimbang harga murah yang akan dijelaskan pada bagian contoh industri lainnya dari CSR Plan, demikian juga halnya pada keputusan berinvestasi. Socially Responsible Investing (SRI) telah menjadi sorotan dibeberapa negara sebagaimana ditunjukkan pada penelitian tentand SRI oleh Douglas Cumming dan Sofia Johan yang membahas beberapa hipotesis sebagai berikut dalam makalahnya.

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 10 Terdapat beberapa hipotesis berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh kedua penulis tersebut, berkaitan dengan SRI. Hipotesis pertama adalah Investor institusional lebih cenderung menginvestasikan pada SRI domestik ketimbang internasional. Hipotesis kedua adalah Dengan meningkatnya transparansi sebagai hasil dari International Financial Reporting Standards (IRFS) (2005), institusi lebih suka mengadopsi program SRI. Dan hipotesis ketiga adalah Program SRI lebih disukai untuk diadopsi oleh institusi yang memperhatikan pengambilan keputusan investasi.

Bekaitan dengan tiga hipotesis yang dikemukakan dalam paper diatas, maka diperoleh hasil-hasil sebagai berikut ini:

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 11

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 12

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 13

Data grafik yang ditapilkan menunjukkan bahwa porsi dari investasi dalam instrumen investasi SRI pun semakin bertambah, menguatkan pernyataan bahwa dalam dunia investasi, investor memiliki preferensi yang sama baiknya dalam mengambil keputusan berinvestasi dengan konsumen yang memperdulikan permasalahan dan kebijakan yang diambil perusahaan dalam memproduksi barang atau jasa miliknya. Berikut ini adalah variabel yang telah diteliti dan dirangkum sebagai berikut:

Dengan korelasi dari tiap variable yang telah diteliti dengan masing-masing variable yang dirangkum dalam tabel berikut ini :

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 14

Data statistik diatas apabila diringkas menunjukkan bahwa 100 investor institusional dengan tujuan dana pensiun, asuransi, dan lain-lain menaruh perhatian cukup besar untuk melakukan investasi pada SRI. Dan adanya standarisasi dari International Financial Report Standard (IFRS) membuat SRI menjadi pilihan yang cukup sensitif karena laporan perusahaan juga harus mencakup kemana dana investasi karyawan seperti dana pensiun dialokasikan berkaitan dengan citra perusahaan. Data-data tersebut menunjukkan bahwa pernyataan dari paper spread the love and make it pay sebagaimana yang ditunjukkan digambar berikut ini, tentang keputusan berinvestasi dalam SRI cukup masuk akal:

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 15

Sumber Gambar : Spread The Love Dengan melihat trend dari minat para investor yang memiliki preferensi lebih terhadap Social Responsible Investment, maka benefit yang dirasakan dari program CSR selain menjadi sarana marketing dengan program cause related marketing masing-masing perusahaan juga dapat menarik perhatian investor yang membaca laporan keuangan, karena itu berinvestasi dalam SRI juga termasuk salah satu cara dalam melaksanakan program CSR perusahaan. Hal ini semakin menunjukkan bahwa tujuan bisnis dipandang dari sudut investor adalah tidak hanya sekedar mencari profit semata, namun juga perlu ada kesadaran dari investor sebagaimana yang disadari oleh para kustomer agar suatu bisnis perlu memperhatikan sekelilingnya. C.4 Kesimpulan Sebab Akibat Secara garis besar CSR menjadi perlu dilakukan saat pasar dan lingkungan bisnis mendesak kehadirannya untuk diberlakukan. Berdasarkan data yang disajikan pada pembahasan sebelumnya dapat terlihat bahwa permintaan customer terhadap perlakuan wajar

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 16

terhadap tenaga kerja, permintaan akan produk yang lebih ramah lingkungan, dan investasi institusi pada instrumen investasi yang menghargai lingkungan dan berjalan dalam track yang “hijau” secara perlahan berangsur dari awalnya hanya sebagai “penghias” laporan keuangan dan media pencitraan perusahaan menjadi sebuah keharusan.

D. PERMASALAHAN SOSIAL DAN EKOLOGI DAN BAGAIMANA CSR MENYELESAIKANNYA Secara garis besar program CSR pada umumnya adalah sebagai berikut :

Sumber Gambar : Lexmark CSR Report 2008 Berdasarkan hal-hal tersebut dapat diketahui hubungan antara bisnis dan permasalahan sosial dan ekologi adalah hal-hal sebagai berikut: - Etika dalam corporate governance - Etika dalam pembentukan standarisasi peraturan ketenagakerjaan dan HAM. - Keberlangsungan produk - Pilihan Material - Penggunaan Energi - Pengelolaan Sampah/Limbah - Penggunaan Sumber Daya Alam

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 17

- Kesehatan Dan Keamanan Lingkungan Kerja - Transportasi - Kegiatan Komunitas Keberadaan CSR dapat membantu mengurangi efek negatif dari aktivitas perusahaan yang berpengaruh pada beberapa poin yang disebutkan diatas. Keberadaan CSR menjadi penting karena pengaruh buruk yang tidak terkontrol dari hal yang disebutkan diatas dapat menjadi sumber permasalahan apabila perusahaan mengabaikannya. Keterbatasan pengetahuan dimasa lalu menyebabkan kerusakan baik itu dari sisi lingkungan hidup maupun lingkungan kerja, kerusakan itu ada yang disadari maupun tidak disadari. Contoh dari yang disadari adalah industri rokok dan alkohol yang mana sudah jelas merugikan dari segi kesehatan, namun tetap dilangsungkan dan dapat terus bertumbuh walau pada 40 tahun yang lalu belum dikenal CSR. Sedangkan penggunaan yang tidak disadari adalah produk-produk yang menggunakan bahan berbahaya bagi kesehatan namun teknologi saat itu tidak memungkinkan adanya produk pengganti yang memungkinkan penghindaran penggunaan bahan berbahaya tersebut selama pengembangan teknologi baru seperti pada penggunaan timah dari monitor CRT, yang selanjutnya digantikan oleh LCD monitor, namun hal ini tidak menyelesaikan masalah karena LCD menggunakan bahan yang tidak kalah berbahaya yaitu Arsenik dan Merkuri. Selanjutnya penggunaan arsenik pun dihilangkan pada teknologi LED. Demikian juga penggunaan plastik PVC pada casing laptop, kabel, dan lain-lain dimana PVC digunakan untuk industri konstruksi. Hal yang sama juga terjadi dalam industri lainnya, penggunaan bahan bakar fosil juga memberikan dampak buruk pada lingkungan seperti peningkatan gas karbon dioksida dan dampak buruk lainnya pada lingkungan. Namun demi alasan kelangsungan bisnis maka perusahaan diijinkan untuk terus menggunakan sumber daya alam tersebut untuk terus beroperasi. Apabila ditelusuri terus-

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 18

menerus akibat dari operasional bisnis secara global maka kita akan bertemu pada satu titik fenomena kerusakan alam yang dikenal sebagai Global Warming. Bagaimana Global Warming menjadi suatu fenomena yang banyak dibicarakan saat ini? masih teringat ketika penulis menjalani pendidikan dasar SLTP & SMU selama tahun 1998-2003 istilah efek rumah kaca sudah mulai disebutkan dalam buku pelajaran IPA, dan mulai banyak produk yang bersifat non-CFC pada pendingin yang diiklankan, namun permasalahan global warming hingga saat ini masih merupakan tuntutan yang bukan pada prioritas teratas dalam CSR, tapi tetap saja permasalahan global warning saat ini terdengar lebih nyaring dibandingkan masa lalu, terutama saat kejadian-kejadian anomali dalam lingkungan menjadi cukup sering terjadi saat ini, dan konsumen menjadi lebih peka terhadap permasalahan ini sebagaimana ditunjukkan pada informasi sebagai berikut:

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 19

Survey menunjukkan bahwa adanya kekhawatiran masyarakat terhadap perubahan lingkungan dengan kualitas hidup, sehingga saat ini sebagian konsumen memilih untuk membayar lebih pada produk-produk yang lebih ramah lingkungan, berikut ini adalah informasi dari preferensi konsumen:

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 20

Dimana segmentasi tersebut berasal dari Lifestyles Of Health and Sustainability (LOHAS), yang deskripsinya sebagai berikut:

Analisa dari Nielsen terhadap data diatas dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 21

Berdasarkan data diatas, mereka yang termasuk dalam unconcerned berada dalam persentase terkecil yaitu 16%. Pembahasan akan difokuskan pada permasalahan lingkungan dengan produk elektronik, dimana data dari:

Menunjukkan bahwa terdapat informasi tentang

Data diatas adalah data untuk United Kingdom, dengan adanya integrasi program CSR dan program bisnis, maka merupakan sebuah keharusan dalam Supply Chain Management sebuah perusahaan untuk menyertakan jalur reverse logistic bagi produk-produk yang sudah tidak terpakai lagi agar barang yang sudah tidak terpakai diolah semestinya. Bagaimana program CSR yang terintegrasi dalam CSR dapat membantu memperbaiki masalah lingkungan? Sebagai ilustrasi dapat kita lakukan perhitungan sederhana berdasarkan data sebagai berikut:

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 22

Bila melihat jumlah secara kesuluruhan sampah elektronik yang terbuang terdapat

sampah yang tidak ditangani dengan cara semestinya yaitu sebanyak 940 ton di UK, apabila perusahaan elektronik melakukan reverse logistic pada SCM nya sebagai salah satu wujud program CSR miliknya dengan baik yaitu kira-kira mengolah 80% sampah yang ada maka terdapat 672 ton sampah yang tidak terurus dan semakin mencemari lingkungan dengan zat-zat berbahaya. Membentuk SCM dengan reverse logistic yang dapat digunakan untuk menarik produk elektronik yang telah tidak digunakan oleh konsumen juga saat ini menjadi lebih mudah karena banyak konsumen yang sudah menyadari lingkungan. Green IT adalah sesuatu yang mulai didengungkan saat ini, produsen sistem operasi seperti Microsoft dan Apple juga membuat sistem operasi mereka menjadi lebih efisien dalam melakukan konsumsi energi. Perbandingan efisiensi dari sistem operasi Microsoft Windows XP dan Windows Vista yang dikeluarkan oleh Microsoft memiliki hasil sebagai berikut:

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 23

Sumber : Microsoft Sehingga dapat disimpulkan sebuah komputer dengan sistem operasi Windows XP mengeluarkan emisi karbon dioksida sebesar 280 Kg pertahun, efisiensi dilakukan oleh Microsoft pada Windows Vista menjadi 39 Kg pertahun dengan waktu istirahat 118 jam per minggu atau stara dengan 4.6 hari perminggu atau 224 hari pertahun dengan kata lain 141 hari kerja, sehingga rata-rata angka yang diperoleh perharian untuk emisi dengan menggunakan Windows XP adalah 1.98Kg, sedangkan untuk Windows Vista adalah 0.21Kg. Angka tersebut bergantung pada spesifikasi komputer yang ditentukan oleh Microsoft dan berupa perkiraan saja karena pada dasarnya Microsoft tidak menjual hardware. Apple Inc. yang menjual sistem operasi beserta hardware memberikan hasil yang lebih akurat untuk angka pengeluaran karbon dioksida sebesar 450 Kg dalam pemakaian penuh selama empat tahun, atau dapat dikatakan 112.5 Kg pertahun, bila dibuat secara harian maka rata-rata emisi karbon dioksida komputer Apple adalah sebesar 0.308 Kg perhari. Pada dasarnya kepedulian dari kedua perusahaan produsen sistem operasi dan elektronik tersebut membantu untuk mereduksi emisi dari penggunaan komputer. Terutama untuk Microsoft yang memegang market share terbesar dari penggunaan operating system, da-

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 24

pat kita bayangkan bila produsen sebesar Microsoft tidak memperdulikan masalah lingkungan dengan membuat sistem operasi barunya menjadi sama tidak efisien seperti Windows XP, maka tiap pengguna komputer bertanggung jawab atas emisi sebesar 1.89 Kg perharinya. Untuk permasalahan sosial CSR dapat memberikan kontribusi pada data dari gambar sebagai berikut:

Sumber UNESCO & EFA Global Monitoring rEPORT 2009 Dengan melihat fakta bahwa cukup banyak anak-anak yang tidak mampu untuk bersekolah pada data yang disajikan diatas, program CSR yang berkaitan dengan pendidikan dapat membantu untuk menyelesaian permasalahan sosial ekonomi, dengan adanya pendidikan yang lebih baik maka secara perlahan tingkat kesejahteraan juga akan membaik dan membantu mengurangi permasalahan sosial. Pembuatan lingkungan kerja yang lebih baik dan juga kondisi yang menyenangkan yang sesuai dengan jiwa dari pekerja juga akan dapat meningkatkan produktifitas dan menekan tingkat stress mereka, karena mereka melakukan sesuatu bukan karena terpaksa dan perasaan untuk lebih lega dan lebih tenang karena berkerja pada perusahaan yang memiliki tanggung-jawab dan bahkan peduli terhadap lingkungannya akan membuat para karyawan menjadi lebi tenang dan fokus pada tugas mereka. Kesimpulannya adalah program CSR yang diintegrasikan dalam program bisnis dan kebijakan dari bisnis adalah sebuah keharusan, bukan karena sebagai sebuah wujud dari propaganda yang dapat meningkatkan citra perusahaan saja, tapi juga lebih dari rasa tanggung jawab atas aa yang terjadi di dunia saat ini dan setuju atau tidak, semua pihak

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 25

didunia ini memiliki andil dalam mewujudkan kondisi dunia saat ini. Sebagai contoh perusahaan seperti Apple Inc. dan Microsoft di masa lalu cukup banyak memberikan kontribusi yang tidak menyenangkan pada lingkungannya. Bila kita melihat kebelakang, produk-produk Microsoft cukup tidak efisien dan memberi kontribusi yang cukup besar pada emisi gas CO2 yang tidak sedikit karena ketidakefisienan pada kinerjanya. Hal yang sama juga terjadi di Apple Inc. namun sistem operasi mereka sudah terlebih dahulu menjadi lebih efisien ketimbang Microsoft. Yang menjadi masalah adalah sebagai produsen hardware Apple Inc., Sampah sisa dari produk-produk lama mereka banyak ditemukan di negara-negara berkembang. Dari sisi sosial, CSR juga dapat memberikan dampak yang baik untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Kepedulian perusahaan terhadap mereka yang kurang beruntung dan juga kepedulian perusahaan terhadap karyawannya akan membantu mengurangi problem sosial, memberikan perhatian terhadap tenaga kerja dengan memberikan waktu kerja dan imbalan yang sesuai serta lingkungan kerja yang layak dan sehat juga akan membantu karyawan untuk tidak membawa sebuah “beban” yang akan memicu tindakan yang kurang baik bagi kehidupan sosial dari lingkungannya. Sehingga penggunaan CSR memang dapat membantu memperbaki masalah lingkungan dan masalah sosial, terutama jika perusahaan menerapkan hal tersebut dengan membuat efisiensi proses yang lebih baik pada proses dan aktifitas kerjanya hingga minim limbah dan tetap produktif dan memiliki lingkungan yang baik dari sisi sosial.

E. CSR Plan 1. Tempat Berkerja Sebelumnya Program CSR yang dimulai sejak tahun 2000 dan dilakukan oleh P.T Harmoni Dinamik dan P.T Bilindo Anugrah Raharja ini bertujuan untuk membangun sekolah gratis bagi anakanak yang tidak mampu, dan bertujuan untuk meningkatkan produktifitas dari marketing perusahaan. Dana dari pembangunan sekolah gratis ini diperoleh dari 5% komisi penghasilan dari bagian marketing yang dengan sukarela dan menandatangani surat perjanjian. Dengan memperhitungkan kondisi penjualan perusahaan saat itu maka diperkirakan sekolah ini akan mulai beroperasi mulai tahun 2010, sehingga program ini oleh perusahaan di-

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 26

namakan Visi 2010, pencetusan ide ini dimulai dengan inisiatif salah seorang top marketing, dan bukan atas kemauan dari perusahaan pada awalnya. Di luar dugaan, visi ini mendapat respon dan dukungan penuh dari semua marketing dan menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi semua marketing, kemudian kantor pusat perusahaan merespon ide ini dan memberikan sumbangan yang sama besarnya dengan apa yang dsumbangkan oleh para marketing mulai tahun 2001, dan pada tahun 2002 dibentuklah Yayasan Selamat Pagi, yang khusus dibentuk agar visi ini dapat segera terealisasi. Pertengahan tahun 2003 setelah yayasan terbentuk, maka pihak pengurus yayasan yang dibentuk dan dijabat oleh beberapa perwakilan marketing mulai mencari lokasi sekolah gratis itu berdiri. Pencarian lokasi ini memakan waktu lebih dari satu bulan, dan akhirnya Bapak Julianto menemukan tanah di lokasi Pandan rejo Bumiaji Batu – Jawa Timur, dengan luas tanah : 3,308 hektar. Sejak lokasi sekolah tersebut terbeli, minat dan antusias marketing semakin tinggi untuk segera mewujudkan visi ini. Tidak lama setelah tanah terbeli, Panitia Pendirian Sekolah Selamat Pagi, terbentuk. Di tahun 2007, tiga tahun sebelum target waktu yang ditentukan untuk mulai membangun, sekolah itu telah berdiri di kota batu, Malang, Jawa Timur. Saat ini sekolh tersebut telah berdiri dan memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak yang kurang mampu untuk dapat bersekolah dan hidup layak di asrama yang seluruh biaya pembangunan, pengelolaan, dan biaya hidupnya ditanggung oleh para marketing yang sukarela memberikan sebagian dari penghasilannya. Akselerasi yang terjadi dari pengumpulan dana sehingga sekolah dan asrama yang diperhitungkan baru dimulai pembangunannya pada tahun 2010 dengan memperhitungkan kenaikan penghasilan komisi yang diperoleh dari penjualan menunjukkan bagaimana program CSR yang sesuai dengan apa yang terdapat pada paper Dan Keeler digambar berikut berikut:

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 27

Sumber Gambar : Spread The Love and Make it Pay Pada contoh kasus ditempat bekerja penulis paper ini, bila dikaitkan dengan tulisan yang di highlight pada gambar diatas menunjukkan kebenaran dari pernyataan tersebut. Peningkatan performa omset perusahaan meningkat drastis dalam waktu 5 tahun yaitu sebesar 600%, merupakan sebuah bukti bahwa program CSR yang tepat dapat memberikan hasil yang baik terutama dalam meningkatkan kecintaan sumber daya manusia dan memberikan motivasi untuk meningkatkan performa. Namun tidak diketahui apakah hasil yang sama dapat diterima oleh perusahaan lain apabila menerapkan program ini, pembuktian untuk hal itu mengembalikan kepada pertanyaan utama dalam melakukan program CSR yaitu seberapa besar dampak CSR bagi keuntungan perusahaan? Masih pada gambar yang sama sebelumnya, terdapat data dimana 68% CEO menyatakan bahwa CSR sangat berperan penting dalam profitabilitas perusahaan, dan 24% perusahaan yang mempublikasikan tindakan CSR nya. Berkaitan dengan informasi tersebut dan kondisi dari tempat penulis paper ini berkerja sebelumnya dapat menegaskan bahwa pernyataan CEO yang menyatakan peran CSR dalam profitabilitas yang diperoleh dari produktifitas adalah cukup masuk akal, walaupun sebagian besar CEO tidak melaku-

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 28

kan publikasi dari aktifitas CSR tersebut, hal ini menunjukkan bahwa program CSR terutama ditempat penulis paper ini berkerja tidak sepenuhnya hanya mengejar produktifitas semata, namun karena adanya respon dan keinginan dari para pegawai (dalam hal ini divisi marketing) yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya sebagaimana yang dikutip pada pernyataan Kaufman pada gambar berikut ini:

Sumber Gambar : Spread The Love and Make it Pay Perencanaan CSR Plan berikutnya adalah mengembangkan kegiatan yang berhubungan dengan aktifitas sosial yang diminati oleh para marketing. Seperti melengkapi jenjang sekolah tidak hanya sebatas SMU saja, namun juga SD dan SLTP. Kemudian dengan metode pengumpulan dana yang serupa dapat diupayakan untuk membuat rumah sakit gratis bagi mereka yang tidak mampu.

2. Industri Lainnya Industri consumer electronic dan komputer yang dimiliki oleh Apple Inc. dapat digunakan untuk dasar dari pengembangan CSR Plan perusahaan dari industri sejenis, Apple Inc. adalah pelopor dari penggunaan produk yang lebih efisien dan ramah lingkungan, kebijakan Apple Inc. ini dimulai sejak tahun 1990, sedangkan untuk produsen lainnya baru akan memulai hal ini, bahkan untuk penggunaan sistem operasi yang dapat

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 29

menghemat konsumsi listrik dengan lebih baik baru diberlakukan oleh Microsoft secara signifikan untuk penghematan melalui Windows Vista. Berikut ini akan dibahas apa saja yang bisa dilakukan oleh perusahaan komputer dan consumer electronics dalam menjalankan aktifitas CSR: - Melakukan pemeriksaan/audit berkala untuk core action/correlative actions agar pelanggaran dalam bekerja tidak terjadi. Pemeriksaan tersebut meliputi kontrol-kontrol pada aktivitas seperti : work hours and day of rest, wages and benefits, antidiscrimination, menyediakan dormitories dan dining yang layak, kebebasan untuk berkomunikasi, memberikan lingkungan kerja yang sehat dan aman. - Memberikan Training berkala untuk para pekerja agar dapat memberikan performa yang baik dan bekerja lebih efisien. - Mengeluarkan produk dengan desain yang lebih baik seperti mengurangi dan bahkan menghilangkan penggunaan timah/lead, cadmium, hexavalent Chromium, Decabromodiphenyl Ether, Arsenic, Mercury, Polyvinyl Chloride, Brominated flame retardants dengan mengeluarkan produk-produk yang memiliki teknologi lebih baik. Apa yang dilakukan oleh Apple Inc. adalah sebagai berikut:

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 30

- Memberikan promo trade in produk lama/reverse logistic dan meningkatkan persentase nya dari tahun ketahun untuk didaur ulang seperti yang dilakukan oleh Apple Inc. terlihat pada grafik sebagai berikut:

- Mengeluarkan produk yang lebih efisien dalam mengeluarkan emisi karbon, mengacu pada informasi dari Apple Inc. (penggunaan Apple Inc. sebagai patokan dilakukan karena IBM, Dell, dan HP belum pernah mengeluarkan laporan berkaitan dengan penelitian emisi produk komputer mereka) penggunaan Macbook selama empat tahun penuh memiliki emisi karbon dioksida sebanyak 450 KG, yang mana setara dengan data dari EPA untuk rata-rata emisi mobil perbulan.

KESIMPULAN CSR telah menjadi sebuah kebutuhan dari perusahaan untuk dapat menjalankan bisnisnya dengan tetap menjaga etika serta bertanggung-jawab terhadap orang-orang yang berkaitan dengan kelangsungan bisnis perusahaan. Tidak heran pergeseran pandangan bahwa CSR lebih semata pada propaganda perusahaan menjadi sesuatu yang wajib dib-

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 31

erikan oleh perusahaan sebagai wujud untuk memberikan sesuatu pada society menjadi semakin nyaring terdengar saat ini. Tidaklah mengherankan apabila saat ini kita dapat melihat bahwa CSR menjadi salah satu bagian dari strategi perusahaan dan bagaimana mengintegrasikan CSR menjadi strategi dari perusahaan adalah salah satu perhatian dari perusahaan-perusahaan saat ini. Telah dipelajari bagaimana perusahaan-perusahaan akhirnya merubah pola dan standarisasi operasionalnya maupun merubah produknya untuk dapat menjaga citra dalam menjalankan bisnisnya sehingga akhir dari perdebatan tentang fungsi CSR ini adalah suatu kesimpulan bahwa CSR lebih dari sekedar propaganda, dan sedikit-banyak memiliki dampak bagi citra perusahaan dan keuntungan yang dapat dihasilkannya. Namun tentu saja CSR yang dipromosikan oleh perusahaan harus sampai pada tahap implementasi, dan informasi serta auditor yang menilai saat ini sudah cukup banyak untuk mengukur CSR dari perusahaan, sehingga saat ini manajemen CSR menjadi sama pentingnya dengan kualitas dari hasil produk dan jasa perusahaan dan dapat dikatakan bagian dari produk ataupun jasa tersebut.

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 32

Referensi Apple Inc. CSR Report 2008.

Batman Begins, The Dark Knight, Courtessy Of Warner Bros Pictures http://www.wasteonline.org.uk/resources/InformationSheets/ElectricalElectronic.htm, Electronic Waste, 2009 Electronic waste,ELECTRONIC WASTE, 2007 EUCAM report 2009, Corporate Social Responsibility : the new marketing tool, Trends in Alcohol Marketing, 2009.

Keeler, Dan, SPREAD THE LOVE and make it pay, Global Finance, May 2002.

Lawrence & Weber, Business & Society - Stakeholders, Ethics, Public Policy, Intl Edition, McGraw Hill.

Lexmark, CSR Report 2008

Microsoft, Saving Cost and Energy With Windows Vista, 2009

Nielsen Global Consumer Report, Corporate Ethics and Fair Trading, October 2008.

Post, James E., Frederick, William C., Lawrence, Anne T., Weber, James. Business And Society - Corporate Strategy, Public Policy, Ethics, Eight Edition, McGraw Hill.

Burke, Martin., The Pirrates of Silicon Valley, Haft Entertainment, 1999.

Corporate Social Responsibility

Business Environment Paper 33

UNESCO, http://www.uis.unesco.org, 2009 United Nation, www.un.org, 2009 www.hiduplebihmulia.blogspot.com, Global Warming Mengancam, 2009.

Corporate Social Responsibility Total Kalimat / Word Count : 4790 Graphics : 33

Business Environment Paper 34

Related Documents