Copd1.docx

  • Uploaded by: Putri Tio Silalahi
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Copd1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 699
  • Pages: 3
Home » Kuliah » Makalah COPD/PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)

Makalah COPD/PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) Kuliah Monday, 1 August 2011

Pendahuluan PPOK adalah klasifikasi luas dari gangguan, yang mencakup bronchitis kronis, bronkiektasis, emfisiema dan asma . PPOK merupakan kondisi irreversible yang berkaitan dengan dispnea saat aktivitas dan penurunan aliran masuk dan keluar udara paru-paru. PPOK merupakan penyebab kematian ke 5 terbesar di Amerika Serikat. Penyakit ini menyerang lebih dari 25% dari populasi dewasa. Obstruksi jalan napas yang menyebabkan reduksi aliran udara beragam tergantung pada penyakit. Pada bronchitis kronik dan bronkiolitis, menumpukan lendir dan sekresi yang sangat banyak menyumbat jalan napas. Pada emfisema, obstruksi pada pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi akibat kerusakan dinding alveoli yang disebabkan oleh overekstensi ruang udara dalam paru-paru. Pada asma, jalan napas bronchial menyempit dan membatasi jumlah udara yang mengalir dalam paru-paru. Protocol pengobatan tertentu digunakan dalam semua kelainan ini, meski patafisiologi dari masing-masing kelainan ini membutuhkan pendekatan spesifik. PPOK sering menjadi simptomatik selama tahun-tahun usia baya, tetapi insidennya meningkat sejalan dengan peningkatan usia . meskipun aspek-aspek paru tertentu, seperti kapasitas vital dan volume ekspirasi kuat,menurun sejalan dengan peningkatan usia, PPOK memperburuk banyak perubahan fisiologi yangberkaitan dengan penuaan dan mengakibatkan obstruksi jalan napas (dalam bronchitis)dan kehilangan daya kembang elastic paru (pada emfisema). Karenanya, terdapat perubahan tambahan dalam rasio ventilasi perkusi pada pasien lansia dengan PPOK. Makalah Lain: Sejarah PPNI Makalah Kanker Buli-Buli (kandung kemih) Makalah COPD/PPOK

Makalah Hipofungsi Kelenjar Hipofisis Makalah Glomeronefritis Akut Isi Pengertian Penyakit paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan suatu istilah yang digunakan untuk sekelompok penyakit paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya. Bronchitis kronik, emfisema paru dan asma bronchial membentuk kesatuan yang disebut PPOK. Agaknya ada hubungan etiologi dan sekuensial antara bronchitis kronis dan emfisema, tetapi tampaknya tidak ada hubungan antara penyakit itu dengan asma. Hubungan ini nyata sekali sehubungan dengan etiologi, pathogenesis dan pengobatan. PPOK adalah sekresi mukoid bronchial yang bertambah secara menetap disertai dengan kecenderungan terjadinya infeksi yang berulang dan penyempitan saluran nafas , batuk produktif selama 3 bulan, dalam jangka waktu 2 tahun berturut-turut (Ovedoff, 2002). Sedangkan menurut Price & Wilson (2005), COPD adalah suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai dengan obstruksi aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya. \Menurut Carpenito (1999) COPD atau yang lebih dikenal dengan PPOM merupakan suatu kumpulan penyakit paru yang menyebabkan obstruksi jalan napas, termasuk bronchitis, empisema, bronkietaksis dan asma. PPOM paling sering diakibatkan dari iritasi oleh iritan kimia (industri dan tembakau), polusi udara, atau infeksi saluran pernapasan kambuh.

versi yang lebih lengkap, dalam word, download di sini Klasifikasi Menurut Alsagaff & Mukty (2006), COPD dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Asma Bronkhial 2. Bronkitis kronis 3. Emfisema Etiologi Faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko munculnya COPD (Mansjoer, 1999) adalah : 1. Kebiasaan Merokok 2. Polusi Udara 3. Riwayat Infeksi saluran nafas 4. Genetik Asuhan Keperawatan 1. Bersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan gangguan peningkatan produksi secret, sekresi tertahan, tebal dan kental. 2. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai oksigen

berkurang. (obstruksi jalan napas oleh secret, spasme bronkus). 3. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan proses peradangan pada selaput paru-paru. 4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan nafas pendek, mucus bronkokonstriksi dan iritan jalan napas. 5. Intoleransi aktivitas akibat keletihan hipoksemia dan pola pernapasan tidak efektif -----------1. Bersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan gangguan peningkatan produksi secret, sekresi tertahan, tebal dan kental. Tujuan : Ventilasi/oksigenisasi adekuat untuk kebutuhan individu. Kriteria hasil : Mempertahankan jalan napas paten dan bunyi napas bersih/jelas. Intervensi 1. Kaji/pantau frekuensi pernapasan, catat rasio inspirasi/ekspirasi. Rasional : Takipnea biasanya ada beberapa derajat dan dapat ditemukan pada penerimaan atau selama stress/adanya proses infeksi akut. Pernapasan dapat melambat dan frekuensi ekspirasi memanjang disbanding inspirasi. 2. Kaji pasien untuk posisi yang nyaman, misalnya peninggian kepala tempat tidur, duduk dan sandaran tempat tidur. Rasional : Peninggian kepala tempat tidur mempermudah pernapasan dan menggunakan gravitasi. 3. Auskultasi bunyi napas, catat adanya bunyi napas misalnya : mengi, krokels dan ronki. Rasional : Beberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan napas dan dapat/tidak dimanifestasikan dengan adanya bunyi napas adventisius, misalnya : penyebaran, krekels basah (bronchitis), bunyi napas redup dengan ekspirasi mengi (emfisema), atau tidak adanya bunyi napas (asma berat).

More Documents from "Putri Tio Silalahi"

Kata Pengantarr.docx
October 2019 13
Pijat Bayi-1.docx
October 2019 32
Copd1.docx
October 2019 23
Soal Uts Komunikasi 18.docx
October 2019 36
Cover & Di.docx
October 2019 16