CONTROL CHART PELAYANAN LABORATORIUM
PAPER Untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Yang diampu oleh dr. Sendhi Tristanti Puspitasari, M.Kes
Oleh 1. Indah Nur Putri Pratiwi 2. Uciatul Adawiyah
160612613619 160612613672
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT JANUARI 2019
i
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan paper yang berjudul Control Chart Pelayanan Laboratorium tepat pada waktunya. Paper ini disusun berdasarkan silabus yang telah ditetapkan oleh program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat pada matakuliah Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan merupakan salah satu bagian kelengkapan dasar materi kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa dengan tujuan untuk mempersiapkan dan melatih mahasiswa dalam memahami, mengetahui, mengimplementasikan teori, prinsip, dan konsep dari substansi kajian Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga paper ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kritik dan saran penulis harapkan untuk menyempurnakan paper ini. Semoga paper yang kami susun dapat menambah wawasan bagi kita semua.
Malang, 29 Januari 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i KATA PENGANTAR ........................................................................... ii DAFTAR ISI .......................................................................................... iii BAB I BAB II
BAB III
PENDAHULUAN ............................................................... PEMBAHASAN 2.1 Gambaran Umum .......................................................... 2.2 Aplikasi Control Chart Pada Laboratorium ................... KESIMPULAN ...................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
1 3 5 22 20
iii
LEMBAR KERJA MAHASISWA Nama Matakuliah/ Ruang Dosen Pengampu Hari/Tanggal Instruksi Jawaban
: Indah Nur Putri Pratiwi Uciatul Adawiyah : Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan/ AG.306 : dr. Sendhi Tristanti Puspitasari, M.Kes : Selasa, 22 Januari 2019 : Buatlah indikator mutu pelayanan laboratorium : Tabel 1. Indikator mutu pelayanan laboratorium
BAB I PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat (Notoadmodjo, 2008). Upaya pelayanan kesehatan diselenggarakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan (“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,” 2009). Jenis fasilitas pelayanan kesehatan tersebut antara lain: 1) tempat praktik mandiri tenaga kesehatan, 2) pusat kesehatan masyarakat, 3) klinik, 4) rumah sakit, 5) apotek, 6) unit transfusi darah, 7) laboratorium kesehatan, 8) optikal, 9) fasilitas pelayanan kedokteran dan, 10) fasilitas pelayanan kesehatan tradisional (“Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 Tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan,” n.d.). Sebagai alat/ tempat dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan menjadi hal yang penting dalam organisasi kesehatan tidak terkecuali bagi pelayanan laboratorium (Madda, 2015).
1
Mutu pelayanan kesehatan merupakan gambaran total sifat dari suatu jasa pelayanan
kesehatan
yang
berhubungan
dengan
kemampuan
untuk
memberikan kebutuhan kepuasan pasien (Nurcahyanti and Setiawan, 2017). Untuk memenuhi kepuasan pasien diperlukan adanya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan menggunakan manajemen mutu. Manajemen mutu merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktik-praktik standar untuk menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang/jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan yang ditentukan atau dispesifikasikan (Praptomo, 2018). Manajemen mutu adalah salah satu hal yang wajib dilaksanakan dalam institusi laboratorium medis untuk mendukung peningkatan kepuasan pelanggan. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu maupun efisiensi pelayanan. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium dilakukan dengan berbagai upaya, yaitu dengan meningkatkan kemampuan teknis dan manajemen tenaga laboratorium, peningkatan teknologi, peningkatkan efisiensi dan pelaksanaan rujukan, secara keseluruhan disebut juga sebagai Total Quality Management (Praptomo, 2018). Mutu pelayanan dapat diketahui ketika dilakukan audit terhadap laboratorium. Tujuan audit adalah untuk meningkatkan kinerja laboratorium serta penggunaan sumber daya yang lebih baik (Muallidin, 2018). Kendali mutu/ Quality Control dalam arti luas merupakan tindakan yang diambil untuk menjamin hasil pemeriksaan yang baik dan dapat dipercaya. Tujuan program pengembangan laboratorium kesehatan adalah terlaksananya pelayanan laboratorium kesehatan yang dibutuhkan dengan baik pada semua jenjang pelayanan, dan oleh karena itu kendali mutu laboratorium (Girsang, 1998). Oleh karena itu perlu ditetapkan Control Chart Pelayanan Laboratorium yang digunakan sebagai acuan dalam memberikan penilaian objektif terhadap pelayanan laboratorium.
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Gambaran Umum
Gambar 1. RSUD Dr. Moewardi Sumber: (RSUD Dr.MOEWARDI, 2017) Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi adalah RS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang terletak di Surakarta. RSUD Dr. Moewardi beralamatkan di JL.Kolonel Sutarto No. 132, Jebres, Surakarta, Jawa Tengah, 57126. Selain menjadi RS Pemerintah RSUD Dr. Moewardi juga berfungsi sebagai RS Pendidikan, salah satunya adalah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. RSUD Dr. Moewardi sudah terakreditasi Paripurna dan berlaku hingga 10 November 2017 silam. Berikut adalah visi misi RSUD Dr. Moewardi:
3
Visi
: “Rumah Sakit Terkemuka Berkelas Dunia”
Misi
: 1. Menyelenggarakan keunggulan
sumber
pelayanan daya
kesehatan manusia,
berbasis
kecanggihan
pada dan
kecukupan alat serta profesionalisme manajemen pelayanan. 2. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian kesehatan yang unggul berbasis pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan yang bersinergi dengan mutu layanan.
4
2.2 Aplikasi Control Chart pada Laboratorium A. Penggunaan Seven Tools of Quality “Control Chart” Pengendalian mutu/ quality control perlu dilakukan untuk menjamin konsistensi mutu suatu produk yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar. Kualitas atau mutu produk dan produktivitas merupakan kunci keberhasilan bagi sistem produksi dalam industri (Idris et al., 2016). Pengendalian mutu dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang disebut dengan seven tools of quality. Seven tools of quality merupakan alat kualitas yang mengupas permasalahan yang terdapat pada perusahaan mulai dari kulit permasalahan sampai pada akarnya. Seven tools of quality terdiri dari flow chart, check sheet, histogram, scatter diagram, statistical process control, pareto diagram, fish bone (Gerry and Budiastuti, 2014). Control chart atau peta kendali adalah peta yang digunakan untuk mempelajari bagaimana proses perubahan dari waktu ke waktu. Melalui gambaran tersebut akan dapat dideteksi apakah suatu proses berjalan secara stabil atau tidak. Karakteristik grafik ini adalah adanya sepanjang batas kendali (upper dan lower limit), sehingga dari data yang dikumpulkan
akan
dapat
terdeteksi
kecenderungan
proses
yang
sesungguhnya (Soedarto and Semarang, 2016). Control chart dapat digunakan untuk melakukan monitor dan evaluasi apakah suatu proses berada dalam pengendalian kualitas secara statistik atau tidak, sehingga dapat memecahkan masalah dan menghasilkan perbaikan kualitas (Gunawan, 2013). Dalam menjalankan kegiatan operasional laboratorium sebagai penunjang pelayanan kesehatan maka untuk mencapai tujuannya yaknu tercapainya pemeriksaan yang bermutu maka diperlukan adanya strategi
dan
perencanaan
manajemen
mutu.
Mutu
pemeriksaan
laboratorium ditentukan oleh ketepatan dan kejituan pemeriksaan. Upaya meningkatkan mutu pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan melalui: 1) Pengendalian mutu dalam; 2) Akreditasi laboratorium; 3) Ujian keahlian (Kahar, 2005).
5
Cara Penggunaan Control Chart Control Chart dikelompokkan menjadi beberapa peta kendali tergantung dari tipe datanya. Dalam konteks pengendalian proses secara statistika dikenal dua jenis data yaitu (Nur, 2014): 1. Data variabel, merupakan data kuantitatif yang diukur untuk keperluan analisis. Contoh dari data variabel karakteritik kualitas adalah diameter pipa, ketebalan pipa, berat semen dalam kantong dan lain sebagainya (Nur, 2014). Untuk data hasil pengukuran atau data variabel maka control chart yang biasa digunakan adalah control chart – R dan – R. Selain ditentukan oleh jumlah observasi yang dilakukan control chart juga dapat ditentukam oleh karakteristik kualitas sesuai dengan yang diinginkan konsumen. 2. Data atribut, merupakan data kualitatif yang dapat dihitung untuk pencatatan dan analisa. Contoh data atribut adalah karakteristik kualitas, kesalahan proses administrasi, banyaknya cacat pada produk dan sebagainya (Nur, 2014). Data atribut diperoleh dalam bentuk unitunit ketidaksesuaian dengan spesifikasi atribut yang ditetapkan. Atribut dalam pengendalian kualitas menunjukkan karakteristik kualitas yang sesuai dengan spesifikasi. Atribut digunakan apabila ada pengukuran yang tidak memungkinkan untuk dilakukan misalnya goresan, kesalahan warna, atau ada bagian yang hilang. Selain itu, atribut digunakan apabila pengukuran dapat dibuat tetapi tidak dibuat karena alasan waktu, biaya, atau kebutuhan. Pengendalian kualitas proses statistic untuk data atribut ini digunakan sebagai pengganti pengendali kualitas proses statistik untuk data variabel. Grafik pengendali kualitas proses statistik data atribut dapat digunakan pada semua tingkatan dalam organisasi, perusahaan, dan mesin-mesin. Grafik pengendali kualitas
proses
statistik
data
atribut
juga
dapat
membantu
mengidentifikasi akar permasalahan baik pada tingkat umum maupun pada tingkat yang lebih mendetail.
6
Ada dua kelompok grafik pengendali proses statistik data atribut, yaitu yang berdasarkan distribusi binomial dan distribusi poisson. Kelompok pengendali untuk unit-unit ketidaksesuaian, didasarkan pada distribusi
binomial
seperti
p-chart
yang
menunjukkan
proporsi
ketidaksesuaian dalam sampel atau sub kelompok yang ditunjukkan dengan bagian atau persen. Sedangkan yang berdasarkan distribusi poisson, terdapat c-chart dan u-chart. Untuk menyusun grafik pengendali proses statistik untuk data atribut diperlukan beberapa langkah sebagai berikut. 1. Menentukan sasaran yang akan dicapai Sasaran ini akan mempengaruhi jenis pada pengendali kualitas proses statistik data atribut yang harus digunakan. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh karakteristik kualitas suatu produk dan proses, apakah proporsi atau banyaknya ketidaksesuaian dalam sampel atau sub kelompok, ataukah ketidaksesuaian dari suatu unit setiap kali mengadakan observasi. 2. Menentukan banyaknya sampel dan banyaknya observasi Banyaknya sampel yang diambil akan mempengaruhi jenis grafik pengendali di samping karakteristik kualitasnya. 3. Mengumpulkan data Data yang dikumpulkan tentu disesuaikan dengan jenis peta pengendali.
Misalnya
suatu
perusahaan
atau
organisasi
menggunakan p-chart, maka data yang dikumpulkan juga harus diatur dalam bentuk proporsi kesalahan terhadap banyaknya sampel yang diambil.
7
4. Menentukan garis Menentukan garis tengah dan batas-batas pengendali pada masing-masing grafik pengendali biasanya menggunakan ±3σ sebagai batas-batas pengendalinya. 5. Merevisi garis tengah dan batas-batas pengendali Revisi terhadap garis pusat dan batas-batas pengendali dilakukan apabila dalam grafik pengendali kualitas proses statistik untuk data atribut terdapat data yang berada di luar batas pengendali statistik (out of statistical control) dan diketahui kondisi tersebut disebabkan karena penyebab khusus. Demikian pula data yang berada di bawah garis pengendali bawah apabila ditemukan penyebab khusus di dalamnya tentu juga diadakan revisi (Ariani, 2003).
8
B. Aplikasi Control Chart pada Laboratorium Berikut adalah pemantauan mutu pelayanan Laboratorium di RSUD Dr.Moewardi dengan menggunakan Control Chart (RSUD Dr.MOEWARDI, 2016): Tabel 1 Indikator Mutu Unit Kerja Laboratorium Laboratorium Unit Kerja Ruang Lingkup Mutu Pelayanan Laboratorium Nama Indikator Jumlah Kunjungan Pasien Pelayanan yang bermutu akan memberikan kepuasan kepada pelanggan, apabila pelanggan merasa bahwa pelayanan yang diberikan berkualitas maka pelanggan akan memberikan Dasar rekomendasi kepada lingkungannya untuk Pemikiran berkunjung ke pemberi pelayanan. Seiring dengan hal tersebut maka jumlah kunjungan akan semakin meningkat. Artinya mutu pelayanan dapat meningkatkan jumlah kunjungan pelanggan. Jumlah kunjungan pasien adalah jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam periode satu Definisi tahun. Jumlah kunjugan pasien menunjukkan Indikator bagaimana kinerja unit pelayanan laboratorium. Jumlah kunjungan pasien laboratorium diatas standar yang telah ditetapkan oleh rumah sakit (192.340 pasien). Inklusi : - Petugas Laboratorium terampil dan Kriteria kompeten. Ekslusi : - Terdapat sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan di laboratorium. Satu (1) tahun. Kurun Waktu
9
Control Chart Jumlah Kunjungan Pasien Laboratorium Patologi Klinik 2016-2018 Tabel 2. Data kunjungan pasien Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr. Moewardi Tahun 2016 Jumlah Bulan Avarage Std UCL LCL Kunjungan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah
20.070 14.687 10.044 13.981 10.045 13.374 15.694 10.365 7.067 9.765 3.076 2.089 130.257
10.855 10.855 10.855 10.855 10.855 10.855 10.855 10.855 10.855 10.855 10.855 10.855
5166,150037 5166,150037 5166,150037 5166,150037 5166,150037 5166,150037 5166,150037 5166,150037 5166,150037 5166,150037 5166,150037 5166,150037
26353,20011 26353,20011 26353,20011 26353,20011 26353,20011 26353,20011 26353,20011 26353,20011 26353,20011 26353,20011 26353,20011 26353,20011
-4643,70011 -4643,70011 -4643,70011 -4643,70011 -4643,70011 -4643,70011 -4643,70011 -4643,70011 -4643,70011 -4643,70011 -4643,70011 -4643,70011
10
Berdasarkan pada tabel 2 dapat diketahui bahwa total kunjungan pasien labiratorium dalam kurun waktu satu tahun di tahun 2016 sejumlah 130.257 pasien dengan distribusi jenis pemeriksaan sebagai berikut : Tabel 3. Distribusi Pelayanan Laboratorium berdasarkan jenis pemeriksaannya di Tahun 2016 Jenis Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bulan Hematologi Kimia klinik Sekresi/ekresi Imunologi Konsultasi Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah
3129 2340 1467 3456 2790 1798 3650 2879 1567 3257 567 456 27356
7123 5679 3670 3678 2876 4844 3287 2456 2073 2467 1087 124 39364
4445 3871 2986 2357 2260 2479 3452 1719 1729 2345 762 346 28751
3500 2367 1298 3450 1490 3465 4378 2765 1450 1256 567 167 26153
1800 430 581 1035 627 760 879 546 246 434 89 987 8414
Tindakan BMP 10 0 2 5 2 28 48 0 2 6 4 9 116
Jumlah 20.007 14.687 10.004 13.981 10.045 13.374 15.694 10.365 7.067 9.765 3.076 2.089 130.257
Berdasarkan data jumlah kunjungan pasien di pelayanan laboratorium RSUD Dr.Moewardi dapat diketahui bahwa dalam kurun waktu satu tahun mengalami peningkatan dan penurunan jumlah kunjungan pasien. berikut adalah analisis jumlah kunjungan pasien laboratorium dengan menggunakan control chart
11
Diagram 1 Pengendalian Mutu Laboratorium RSUD Dr.Moewardi (Jumlah Kunjungan Pasien di Tahun 2016) dengan Menggunakan Control Chart 30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
Jumlah Kunjungan Avarage
0 Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus September Oktober November Desember
std UCL
-5.000
LCL
-10.000
12
Diagram 1 diatas menunjukkan jumlah kunjungan pasien laboratorium pada tahun 2016. Unit Kerja Laboratorium di RSUD Dr.Moewardi memiliki target capaian kunjungan pasien sebesar 192.340 yang akan dievaluasi dalam periode satu tahun. Hasil evaluasi di tahun 2016 menunjukkan bahwa unit kerja laboratorium RSUD Dr.Moewardi mampu mencapai sebesar 130.257 dalam artian belum mencapai sasaran target atau masih mencapai sebesar 68%. Jumlah kunjungan pasien laboratorium mengalami penurunan dan kenaikan yang cukup signifikan dalam kurun waktu satu tahun di tahun 2016. Selama kurun waktu tersebut tidak terdapat kenaikan ataupun penurunan yang melebihi up control line dan lower control line. Artinya kenaikan dan penurunan jumlah kunjungan pasien masih berada di daerah normal.
13
Tabel 4. Data kunjungan Moewardi Tahun 2017 Jumlah Bulan Kunjungan 11789 Januari 10987 Februari 13465 Maret 9774 April 9857 Mei 14534 Juni 8796 Juli 10308 Agustus 10567 September 11986 Oktober 13450 November 12876 Desember 138389 Jumlah
pasien Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr.
Avarage 11532,4 11532,4 11532,4 11532,4 11532,4 11532,4 11532,4 11532,4 11532,4 11532,4 11532,4 11532,4
Std 1773,9 1773,9 1773,9 1773,9 1773,9 1773,9 1773,9 1773,9 1773,9 1773,9 1773,9 1773,9
UCL 16854,1 16854,1 16854,1 16854,1 16854,1 16854,1 16854,1 16854,1 16854,1 16854,1 16854,1 16854,1
LCL 6210,71 6210,71 6210,71 6210,71 6210,71 6210,71 6210,71 6210,71 6210,71 6210,71 6210,71 6210,71
14
Berdasarkan pada tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa jumlah kunjungan pasien laboratorium adalah sebanyak 138389 dengan distribusi jenis pemeriksaan sebagai berikut: Tabel 5. Distribusi Pelayanan Laboratorium berdasarkan jenis pemeriksaannya di Tahun 2016 Jenis Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bulan Hematologi Kimia klinik Sekresi/ekresi Imunologi Konsultasi Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah
3456 2789 3569 2752 2875 3571 2321 2691 2763 3761 3412 3567 37527
2367 2291 3458 3429 2640 3527 2113 2463 2341 2459 3479 2622 33189
1516 2768 2976 1765 2146 3102 1563 2341 2533 2455 3102 2342 28609
2436 2458 2382 1360 1431 2769 1996 1795 1920 2306 2382 2354 25589
1982 679 1073 468 763 1565 800 987 993 1005 1073 1982 13370
Tindakan BMP 32 2 7 0 2 0 3 31 17 0 2 9 105
Jumlah 11789 10987 13465 9774 9857 14534 8796 10308 10567 11986 13450 12876 138389
Berdasarkan data jumlah kunjungan pasien di pelayanan laboratorium RSUD Dr.Moewardi dapat diketahui bahwa dalam kurun waktu satu tahun (2017) mengalami peningkatan dan penurunan jumlah kunjungan pasien. berikut adalah analisis jumlah kunjungan pasien laboratorium dengan menggunakan control chart:
15
Diagram 2 Pengendalian Mutu Pelayanan Laboratorium RSUD Dr.Moewardi (Jumlah Kunjungan Paien di Tahun 2017) dengan Menggunakan Seven Tools Quality-Control Chart 18000 16000 14000 12000 Jumlah Kunjungan 10000
Avarage std
8000
UCL LCL
6000
4000 2000 0 Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus September Oktober November Desember
16
Diagram 2 diatas menunjukkan jumlah kunjungan pasien laboratorium pada tahun 2017. Unit Kerja Laboratorium di RSUD Dr.Moewardi memiliki target capaian kunjungan pasien sebesar 203.673 yang akan dievaluasi dalam periode satu tahun. Hasil evaluasi di tahun 2016 menunjukkan bahwa unit kerja laboratorium RSUD Dr.Moewardi mampu mencapai sebesar 138.389 dalam artian belum mencapai sasaran target atau masih mencapai sebesar 68,4%. Jumlah kunjungan pasien laboratorium mengalami penurunan dan kenaikan yang cukup signifikan dalam kurun waktu satu tahun di tahun 2017. Selama kurun waktu tersebut tidak terdapat kenaikan ataupun penurunan yang melebihi up control line dan lower control line. Artinya kenaikan dan penurunan jumlah kunjungan pasien masih berada di daerah normal. Jika dilihat berdasarkan acuan di tahun 2016, jumlah kunjungan pasien meningkat 0,4% dalam memenuhi target capaian.
17
Tabel 6. Data kunjungan pasien Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr. Moewardi Tahun 2018 Jumlah Bulan Kunjungan Avarage std UCL LCL Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah
13.624 12.340 12.750 15.756 18.240 10.681 17.250 9.956 13.240 10.425 8.792 8.786 151.840
12.653 12.653 12.653 12.653 12.653 12.653 12.653 12.653 12.653 12.653 12.653 12.653
3153,04 3153,04 3153,04 3153,04 3153,04 3153,04 3153,04 3153,04 3153,04 3153,04 3153,04 3153,04
22112,4398 22112,4398 22112,4398 22112,4398 22112,4398 22112,4398 22112,4398 22112,4398 22112,4398 22112,4398 22112,4398 22112,4398
3194,22687 3194,22687 3194,22687 3194,22687 3194,22687 3194,22687 3194,22687 3194,22687 3194,22687 3194,22687 3194,22687 3194,22687
18
Berdasarkan pada tabel 7 diatas dapat diketahui bahwa jumlah kunjungan pasien laboratorium adalah sebanyak 151.840 dengan distribusi jenis pemeriksaan sebagai berikut: Tabel 8. Distribusi Pelayanan Laboratorium berasarkan jenis pemeriksaannya di Tahun 2018 Jenis Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bulan
Hematologi
Kimia klinik
Sekresi/ekresi
Imunologi
Konsultasi
Tindakan BMP
Jumlah
Januari 3412 3479 3241 2417 1073 2 13624 Februari 2368 3145 2653 2411 1763 0 12340 Maret 2540 3244 2451 2761 1752 2 12750 April 3655 3641 3677 3218 1565 0 15756 Mei 4521 3907 4340 3579 1876 17 18240 Juni 2831 2493 2544 1795 987 31 10681 Juli 3971 3915 3875 3477 1991 21 17250 Agustus 2875 2885 2000 1431 763 2 9956 September 3280 3129 3125 2831 875 0 13240 Oktober 3127 2431 2000 1653 1211 3 10425 November 2766 2312 1972 1027 713 2 8792 Desember 2892 2341 1651 1003 897 2 8786 Jumlah 38238 36922 33529 27603 15466 82 151840 Berdasarkan data jumlah kunjungan pasien di pelayanan laboratorium RSUD Dr.Moewardi dapat diketahui bahwa dalam kurun waktu satu tahun (2018) mengalami peningkatan dan penurunan jumlah kunjungan pasien. berikut adalah analisis jumlah kunjungan pasien laboratorium dengan menggunakan control chart:
19
Diagram 3 Pengendalian Mutu Pelayanan Laboratorium RSUD Dr.Moewardi (Jumlah Kunjungan Paien di Tahun 2018) dengan Menggunakan Seven Tools Quality-Control Chart
25.000
20.000
15.000 Jumlah Average STD
10.000
UCL LCL 5.000
0 Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September Oktober
November Desember
20
Diagram 2 diatas menunjukkan jumlah kunjungan pasien laboratorium pada tahun 2017. Unit Kerja Laboratorium di RSUD Dr.Moewardi memiliki target capaian kunjungan pasien sebesar 221.425 yang akan dievaluasi dalam periode satu tahun. Hasil evaluasi di tahun 2018 menunjukkan bahwa unit kerja laboratorium RSUD Dr.Moewardi mampu mencapai sebesar 151.840 dalam artian belum mencapai sasaran target atau masih mencapai sebesar 68,7%. Jumlah kunjungan pasien laboratorium mengalami penurunan dan kenaikan yang cukup signifikan dalam kurun waktu satu tahun di tahun 2018. Selama kurun waktu tersebut tidak terdapat kenaikan ataupun penurunan yang melebihi up control line dan lower control line. Artinya kenaikan dan penurunan jumlah kunjungan pasien masih berada di daerah normal. Jika dilihat berdasarkan acuan di tahun 2016, dan 2017 jumlah kunjungan pasien meningkat 0,3% dalam memenuhi target capaian.
21
BAB III KESIMPULAN Berdasarkan paparan data dengan menggunakan Control Chart diatas diketahui bahwa dalam kurun waktu tiga tahun, disetiap tahunnya terjadi peningkatan dan penurunan jumlah kunjungan di laboratorium RSUD Dr. Moewardi. Dimana kenaikan dan penurunan jumlah kunjungan tersebut terjadi dengan signifikan dan tidak disertai dengan data outlier. Dalam kurun waktu tiga tahun terjadi peningkatan pencapaian target yakni sebesar 0,4% dan 0,3% secara berturut turut di tahun 2017 dan 2018.
22
DAFTAR PUSTAKA Gerry, G., Budiastuti, D., 2014. Penurunan Jumlah Cacat Produksi Melalui Pendekatan Seven Tools Of Quality. Binus Bus. Rev. 5, 456. https://doi.org/10.21512/bbr.v5i2.1004 Girsang, M., 1998. Kendali Mutu Laboratorium Kesehatan Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan. Media Litbang 8, 18–22. Gunawan, H., 2013. Implementasi Pengendalian Kualitas Dengan Metode Statistik Pada Pabrik Cat CV X Surabaya. Calyptra 2, 1–20. Idris, I., Sari, A.R., Wulandari, Uthumpon, 2016. Pengendalian Kualitas Tempe dengan Metode Seven Tools. Jurnal Teknovasi 3, 66–80. Kahar, H., 2005. (PDF) MANAJEMEN LABORATORIUM PENINGKATAN MUTU PEMERIKSAAN DI LABORATORIUM KLINIK RUMAH SAKIT [WWW Document]. ResearchGate. http://dx.doi.org/10.24293/ijcpml.v12i1.839 Madda, N.M.S., 2015. MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN. Muallidin, I., 2018. TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) [WWW Document]. ResearchGate. http://dx.doi.org/10.13140/RG.2.2.28254.13128 Notoadmodjo, S., 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan [WWW Document]. Scribd. URL https://www.pdfcoke.com/doc/124871039/Tinjauan-PustakaPelayanan-Kesehatan (accessed 1.22.19). Nur, E., 2014. PETA KENDALI / CONTROL CHART [WWW Document]. Scribd. URL https://www.pdfcoke.com/doc/241605129/PETA-KENDALICONTROL-CHART (accessed 2.1.19). Nurcahyanti, E., Setiawan, H., 2017. Studi Hubungan Antara Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Di Unit Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bhakti Dharma Husada [WWW Document]. ResearchGate. http://dx.doi.org/10.29241/jmk.v3i1.86 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 Tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan, n.d. Praptomo, A.J., 2018. Pengendalian Mutu Laboratorium Medis. Deepublish. RSUD Dr.MOEWARDI, 2017. LAPORAN KINERJA RSUD Dr.MOEWARDI. RSUD Dr.MOEWARDI, 2016. LAPORAN KINERJA RSUD Dr.MOEWARDI. Soedarto, Semarang, 2016. APLIKASI METODE SEVEN TOOLS DAN ANALISIS 5W+1H UNTUK MENGURANGI PRODUK CACAT PADA PT. BERLINA, TBK. 1, 9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, 2009. Ariani, D.W. 2003. Pengendalian Kualitas Statisitik. Yogyakarta : Andi.
23