Contoh_laporan_hasil_ekg_.doc.doc

  • Uploaded by: Alvilusia Ahmad
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Contoh_laporan_hasil_ekg_.doc.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 907
  • Pages: 6
LAPORAN HASIL INTERPRETASI ELEKTRO KARDIO GRAM (EKG) PADA NY.J DI RUANG ICU RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

DISUSUN OLEH : ARIEF SETIYO PAMBUDI

NIM : 3090 1401 962

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG TAHUN 2014/2015

Interpretasi EKG KERTAS EKG :       

Kertas EKG merupakan kertas grafik dengan jarak 1 mm (disebut kotak kecil), garis yang lebih tebal berjarak 5 mm (disebut kotak sedang) Garis horisontal menggambarkan waktu, kecepatan kertas 25 mm/detik Maka 1 detik = 25 kotak kecil, 1 menit = 60 x 25 = 1500 kotak kecil = 300 kotak sedang 1 kotak kecil = 1/25 = 0,04 detik 5 kotak kecil = 1 kotak sedang = 0,004 x 5 = 0,2 detik Garis vertikal menggambarkan voltase, dimana 1 mm = 0,1 mVolt Kotak EKG

1 mm = Kotak kecil

5 mm = Kotak

SADAPAN EKG         

Sadapan ekstremitas : Lead I, II, III, AVR, AVL, AVF Sadapan prekordial : Lead V1, V2, V3, V4, V5, V6 Sadapan ekstremitas menggambarkan aktivitas listrik jantung bidang frontal Sadapan prekordial menggambarkan aktifitas listrik jantung bidang horisontal Berdasarkan bidang tersebut, maka lead bisa menggambarkan kondisi jantung: Lokasi jantung anterior : V1 s.d. V6, dengan rincian : Antero septal : V1 - V4 Anterolateral : V5 - V6 Lokasi jantung high lateral : 1, dan AVL



Lokasi jantung inferior : II, III, dan AVF (lihat gambar di bawah)

AVR

AVL= -30o V6

I= 0o

V5 V1

III= 120

V2

V3

II= 60o

o

AVF= 90o

KURVA EKG Gelombang EKG terdiri dari gelombang PQRST (ingat, yang digaris dan huruf tebal yang harus diingat!)

Gelombang P

    

Gelombang P merupakan gambaran proses depolarisasi atrium (atrium berkontraksi) Lebar kurang dari 0,12 detik Tinggi kurang dari 0,3 mVolt P selalu positif di lead II P selalu negatif di lead AVR

Gelombang QRS

      

Gelombang QRS merupakan gambaran proses depolarisasi ventrikel (ventrikel berkontraksi) Lebar 0,06 – 0,12 detik Tinggi tergantung lead Gel Q merupakan defleksi negatif I dari gel QRS Lebar gel Q kurang dari 0,04 detik Dalamnya gel Q kurang dari 1/3 R Q yang tidak normal adalah Q patologis

V4

 

Gel R merupakan defleksi positif I sesudah Q dari gel QRS Gel S merupakan defleksi negatif sesudah gel R

Gelombang T



Gelombang T merupakan gambaran proses repolarisasi ventrikel

Interval PR

   

Diukur dari permulaan gel P sampai permulaan gel QRS Normal antara 0,12 – 0,20 detik Merupakan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi atrium dan jalannya impuls melalui berkas his sampai pada permulaan depolarisasi ventrikel Nilai klinis untuk mengetahui apakah hantaran impuls di berkas his normal atau mengalami gangguan

Segmen ST

 

Diukur dari akhir gelombang S sampai awal gelombang T Nilai klinis untuk mengukur adanya infark atau iskhemik

INTERPRESTASI EKG NAMA

: NY.J

DX

: STEMI

RUANG : ICU

NO 1

EKG Gelombang P

HASIL ANALISA Lebar gelombang P di lead II : 1 kotak kecil (0,04)

2

Gelombang QRS

Tinggi gelombang P di lead II : 1 kotak kecil (0,1 mv) Lebar gelombang QRS di lead II : 2 kotak (0,08 mv)

3

Gelombang Q

Tinggi Gelombang QRS dilead II : tidak dapat diukur Lebar gelombang Q di lead II : tidak dapat diukur

4 5 6 7

Interval PR Segmen ST Irama Frekuensi HR

Tinggi gelombang Q dilead II : 1 kotak kecil (0,1 mv) Interval PR dilead II : 2 kotak kecil (0,08 detik) Segmen St dilead II : Isoelektrik Reguler (jarak antara R satu dengan R lainnya sama) HR = 1500/Jumlah kotak kecil antara R –R

Axis

HR = 1500/16 = 93kali/menit a. Axis dilead I

8

Tinggi gel.R – tinggi gel.S -> 2 – 0 = 2 b. Axis di AVF Tinggi gel R – tinggi gel.S -> 1 – 2 = -1 - 90 -60 -1 2

-180

0 Lead I

+ 90 AFV 9

Hipertrofi Atrium Kanan

Deviasi axis ke kiri -60 a. Tinggi dan lebar gel. P di lead I : tidak terlihat jelas b. Tinggi dan lebar gel. P di lead II : 1 kotak kecil dan lebar 2 kotak kecil

10

Hipertrofi Atrium Kiri

a. Tinggi dan lebar gel. P di lead I : tidak terlihat jelas b. Tinggi dan lebar gel. P di lead II : 1 kotak kecil dan

11

Hipertrofi Ventrikel

lebar 2 kotak kecil a. Gel. R < dari gel.S di V1 – V3

12

Kanan Hipertrofi Ventrikel Kiri

b. Tidak ada gel. T terbalik di V1 – V3 a. Terdapat LAD b. Tidak ada gel. T terbalik di V5/V6

13 14 15 16

Iskemik

c. Tinggi gel.R < 27 kotak kecil di V5/V6 Tidak ada gelombang T terbalik

Infark

Adanya ST elevasi di V1 – V6 Adanya ST elevasi di V2 – V4 (anterior)

RBBB LBBB

Adanya Q patologis di V2 – V4 Gel.S tidak lebar di lead I, II dan AVL a. Gel.Q lebar di V1 – V2 b. Lebar gel QRS 3 kotak

Kesimpulan : 1. Rate

: Rytme Sinus

2. Axis

: Deviasi Axis ke kiri -60

3. Hipertrofi At. Ka

: Tidak ada

4. Hipertrofi At. Ki

: Tidak ada

5. Hipertrofi Ven. Ka

: Tidak ada

6. Hipertrofi Ven. Ki

: Tidak ada

7. Iskemia

: Tidak ada

8. Infark

: Adanya ST elevasi anterior

9. RBBB

: Tidak ada

10. LBBB

: Tidak ada

More Documents from "Alvilusia Ahmad"