ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN SYOK HIPOVOLEMIK
I.
PENGKAJIAN A. IDENTITAS PASIEN Nama Klien
: Tn A
No. RM
: 05.90.06
Umur
: 21 tahun
Jenis kelamin
: lakilaki
Pekerjaan
: swasta
Pendidikan
: SMA
Alamat
: Boyolali
Status perkawinan
: kawin
Diagnosa medis
: Syok hipovolemik
Suku/bangsa
: Jawa/ Indonesia
Agama
: Islam
Tanggal masuk ICU
: 15 Januari 2017
Tanggal pengkajian
: 16 Januari 2017, 07.00 WIB
1. PENANGGUNG JAWAB Nama
: Ny I
Umur
: 20 tahun
Jenis kelamin
: perempuan
Pekerjaan
: swasta
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Hubungan dengan Klien : istri B. PENGKAJIAN PRIMER a.
Airway (Status jalan nafas) Terpasang NRM 10L/m, tidak ada sumbatan jalan nafas
b.
Breathing (Status pernafasan) Sesak nafas. Frekuensi pernafasan 28 x/menit SaO2 99%
c.
Circulation (Status sirkulasi) Tekanan darah 137/87 mmHg, suhu 36,3 °C, Heart Rate 59 x/menit, akral hangat.
d.
Disability Kesadaran composmentis, GCS 15 (E4 M6 V5). Terdapat reaksi cahaya pada pupil mata kanan dan mata kiri. Post ORIF H3, fr. Cruris sinistra
e.
Eksposure Luka post op ORIF H3
C. PENGKAJIAN SEKUNDER a. Riwayat kesehatan Data diperoleh dari Klien dan keluarga 1) Keluhan utama Klien mengatakan saat ini merasa sesak nafas 2) Riwayat keperawatan sekarang Klien mengatakan ia mengalami kecelakaan pada hari Sabtu, 14 Januari 2017 pukul 08.00 WIB di Ungaran kemudian dibawa ke IGD RS Ken Saras dan menjalani operasi ORIF fr. Cruris sinistra pada pukul 15.00 WIB. Pada hari minggu, 15 Januari 2017, klien mengalami sesak napas dan penurunan KU sehingga dipindah ke ruang ICU RS Ken Saras dengan diagnose syok hipovolemik. 3) Riwayat keperawatan dahulu Klien mengatakan pernah mengalami kecelakaan sebelumnya dan diamputasi digiti ke 5 pada tahun 2012 4) Riwayat keperawatan keluarga Keluarga klien mengatakan bahwa tidak ada yang menderita penyakit jantung, diabetes mellitus, HIV, TBC dan hipertensi maupun penyakit kronis lain. 5) Genogram
Keterangan : : Laki – laki
: perempuan
: Klien
:Garis Hubungan
: Garis Keturunan
: Tinggal serumah
D. PENGKAJIAN POLA FUNGSI 1. Manajemen kesehatan Klien dan keluarga menganggap bahwa kesehatan adalah hal yang sangat penting, sehingga apabila ada anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat. 2. Cairan dan elektrolit Sebelum sakit, klien memiliki kebiasaan minum air putih kurang lebih 10 gelas/hari Pada saat sakit, klien minum minuman yang disediakan oleh RS setiap harinya, yaitu minum teh sebanyak 3x sehari dengan porsi masing-masing 200cc. Kemudian Klien juga mendapatkan terapi cairan berupa RL 60 cc/jam 3. Nutrisi Sebelum sakit, Klien memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari dengan porsi banyak. Pada saat sakit, Klien makan makanan yang disediakan oleh RS, hanya makan ¼ porsi yang disediakan RS. Diit lunak 3x / hari 4. Eliminasi
Sebelum sakit, BAK Klien teratur dalam sehari biasanya 5-7 kali/hari. Urine yang dikeluarkan berwarna jernih kekuningan. Sedangkan untuk pola BAB sekitar 1x dalam sehari atau 1x dalam 2 hari dengan konsistensi lunak dan bewarna kuning. Pada saat sakit, BAK mengunakan kateter dengan jumlah urine saat dikaji sebanyak 1000ml / 7jam dengan aroma khas, warna kuning. 5. Pola persepsi dan sensori Pasien setiap harinya bekerja sebagai karyawan bangunan. Saat sakit pasien tidak bekerja karena kondisinya saat ini tidak memungkinkan sehingga pasien merasa ingin sembuh agar dapat melakukan semua kegiatan keseharian dan mencari nafkah untuk keluarganya. 6. Istirahat dan Tidur Sebelum sakit, Klien memiliki kebiasaan tidur jam 00.00 dan bangun pada sekitar jam 05.00. Klien tidak membutuhkan apapun sebagai pengantar tidurnya. Klien tidak memiliki kebiasaan tidur siang. Pada saat sakit di ruang ICU, Klien lebih sering tidur. Klien terbangun apabila ada keluarga yang datang membesuk. 7. Aktivitas dan Latihan Sebelum sakit, Klien mengatakan ia bekerja sebagai karyawan bangunan, mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Setelah sakit, semua ADL Klien dipenuhi dan dibantu oleh perawat dan keluarga yang mendampingi di atas tempat tidur. 8. Konsep diri Identitas diri
: Klien adalah seorang lakilaki berusia 21 tahun dan
berstatus menikah Ideal diri
: Klien mengatakan ingin segera cepat sembuh agar bisa
mencari nafkah kembali untuk keluarganya dan agar bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya. Harga diri
: Klien mengatakan kondisinya saat ini membuatnya
terbatas menjalani aktivitas keseharian dan membatasinya dari bekerja untuk waktu yang lama Gambaran diri
: Klien mengatakan seluruh anggota tubuh adalah
penting jadi ketika sakit maka akan mempengaruhi pola aktivitas yang telah dijalaninya selama ini
Peran
: Klien adalah seorang suami dari seorang istri yang
sedang hamil 7 bulan dan ia bertanggung jawab sebagai kepala keluarga 9. Pola hubungan sosial Klien mengatakan rumah tangga dengan istrinya harmonis, di rumah dengan keluarga baik dengan tetangga serta kerabat keluarga yang lain pun baik. 10. Pola seksualitas dan reproduksi Status pasien adalah seorang laki-laki sebagai pasangan usia subur 11. Nilai dan Keyakinan Klien beragam islam dan biasanya saat sebelum sakit Klien melakukan ibadah sholat lima waktu. Pada saat di RS Klien melakukan ibadah dengan berdoa di atas tempat tidur. E. PENGKAJIAN FISIK 1. Sistem pernafasan Bentuk dada simetris, Klien tidak batuk, pernafasan dangkal dan cepat, Klien dapat bernafas dengan spontan. Suara nafas vesikuler dan Klien menggunakan Nonrebreathing Mask dengan aliran oksigen 10 lpm. RR Klien saat dikaji sebesar 2x/menit. 2. Sistem kardiovaskular Tekanan darah 137/87 mmHg, suhu 36,3 °C, Heart Rate 59 x/menit, akral hangat. ICS tampak, dan tidak ditemukan suara bising jantung. 3. Sistem persyarafan Kesadaran composmentis, GCS 15 (E4M6V5). Pupil berespon terhadap cahaya 4. Sistem penginderaan Klien
tidak mengalami gangguan penginderaan baik penglihatan,
pendengaran, penghidung, pengecapan maupun perabaan. 5. Sistem perkemihan Klien menggunakan kateter, saat dikaji tertampung 1000 cc urin. Urin berwarna kuning dan berbau khas. 6. Sistem pencernaan Tidak ada keluhan pada saluran pencernaan. Terdapat nyeri tekan pada abdomen, tidak ada distensi, terdapat jejas pada permukaan luar abdomen 7. Sistem musculoskeletal
Fraktur cruris sinistra, dislokasi manus sinistra. Skala kekuatan otot eksremitas atas dan bawah dextra – sinistra 4. Klien bedrest. Klien dibantu saat mandi, makan, berpakaian, dan toileting. 8. Sistem integument Terdapat jejas pada permukaan kulit di ekskremitas atas dan bawah serta pada permukaan abdomen. CRT< 2 detik. 9. Sistem reproduksi Klien merupakan seorang laki-laki berusia 21 tahun yang mempunyai seorang istri yang sedang hamil 7bulan 10. Sistem endokrin Klien tidak memiliki alergi tertentu. Klien tidak mengalami penyakit gangguan endokrin seperti diabetes mellitus. F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium ( 15 Januari 2017 ) Jenis
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Hemoglobin
6,9
g/dl
13.2 – 17,3
Leukosit
10,5
x 10^3/µL
4,0 – 11
Trombosit
265
x 10^3/µL
150 – 450
Hematokrit
37
%
40 – 52
Eritrosit
3,9
x 10^3/µL
4.4 – 5,9
MCV
77
fL
80 – 100
MCH
23
pg
26 – 34
MCHC
30
g/dl
31 – 36
Eosinofil
1
%
0–5
Basofil
0
%
0–1
Netrofil
71
%
50 – 70
Limfosit
26
%
25 – 40
Monosit
3
%
2–8
Gol. Darah
0
Rhesus
Positif
Pemeriksaan HEMATOLOGI
KIMIA KLINIK Glukosa sewaktu
144
mg/dl
70 – 150
Ureum
27
mg/dl
15 – 40
Creatinin
0.7
mg/dl
0,5 – 0,9
CK – MB
22
U/L
< 25
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Na
135
mmol/L
135-145
K
3,3
mmol/L
3.5 - 5
Cl
95
mmol/L
95-105
Ca
1,5
mmol/L
1.3 – 2.1
Mg
1,4
mmol/L
1.3 – 2.1
Jenis Pemeriksaan ELEKTROLIT
2.
Hasil Pemeriksaan Radiologi a. Pemeriksaan Foto Thorax AP Kesan : -
Konfigurasi jantung normal
-
Corakan bronkovaskular meningkat
-
Tampak infiltrasi pada basal paru kanan bertambah luas dan tebal
-
Diafragma normal
-
Contusion pulmo basal kanan bertambah tebal dan luas
b. Foto manus sinistra AP Kesan : -
Tampak diskontinuitas pada 1/3 proksimal digiti 1 os. Manus sinistra disertai subluksasi region tersebut 9sendi metacarpal os. Trapezium)
c. Foto cruris sinistra
-
Fr. Tibia dan fibula os cruris sinistra
G. PROGRAM TERAPI 1. Ceftriaxone 1gr/12jam ( stop pada tgl 16 Januari 2017) 2. Ketorolac 30mg/ 12 jam 3. Ranitidine 50mg/ 12 jam 4. Metronidazole 500mg/ 12jam 5. Vit K 2x 1 ampul (10mg) 6. Asam traneksamat 500mg/8jam 7. Dexamethasone 0.5 mg premed 8. Methyl prednisolone 125 mg / 8jam 9. Meropenem 500mg/8jam ( dimulai pada tanggal 17 Januari 2017) 10. Transfuse PRC 2 kolf, WB 2 kolf 11. RL 60 cc/jam
H. DAFTAR MASALAH No.
Tanggal/
Data Fokus
jam 1.
Diagnosa Keperawatan
16 Januari DS : klien mengatakan sesak Pola nafas tidak 2017 07.00
/ napas
efektif
b.d
DO : Frekuensi pernafasan 28 penurunan x/menit SaO2 99%. RR ; 15x/m
ekspansi paru
- Terpasang NRM 8L/m - Tampak infiltrasi pada basal paru kanan bertambah luas dan tebal - Contusio pulmo basal kanan bertambah tebal dan luas
2.
16 Januari DS : Klien mengatakan merasa Ketidakefektifan 2017 /
pusing
perfusi
jaringan
07.10 WIB
DO :
perifer
b.d
- Post ORIF H3
penurunan darah perifer
aliran
- Tampak diskontinuitas pada 1/3 proksimal digiti 1 os. Manus
sinistra
subluksasi 9sendi
region
disertai tersebut
metacarpal
os.
Trapezium) - Fr. Tibia dan fibula os cruris sinistra
2.
16 Januari DS : Klien mengatakan tubuh Kekurangan 2017 /
terasa lemas
volume cairan b.d
07.30 WIB
DO :
kehilangan cairan
- Pasien tampak lemas
yang mutlak
- Mukosa mulut tampak kering - Hb : 6.9 gr/dl - Leukosit : 10.5 x 103+ / uL - Hematocrit : 37 % - Eritrosit : 3.9 x 10 3/uL - GDS : 144 - Na : 135 - K : 3.3 - Cl : 95 - Ca : 1.5 - Mg : 1.4
I. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN (DAFTAR MASALAH) 1. Pola nafas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru 2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan aliran darah perifer 3. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan yang mutlak
PERENCANAAN (NCP) No. Tanggal / Diagnosa jam 1.
Tujuan
Intervensi
Keperawatan
16 Januari Pola nafas tidak Setelah dilakukan
1. Monitor TTV
2017
2. Posisikan
/ efektif
b.d tindakan
pasien
07.00
penurunan
keperawatan
untuk
WIB
ekspansi paru
selama 2 x 24 jam
memaksimalkan
diharapkan
pola
ventilasi
napas
klien
kembali
efektif
dengan kriteria: 1. Status
3. Catat
pergerakan
dada dan adanya retraksi 4. Monitor pola nafas
respirasi
5. Berikan alat bantu
dalam
batas
pernafasan
normal 2. Klien
tidak
mengeluh sesak napas 3. Tidak ada tana dan
gejala
sianosis 2.
16 Januari Ketidakefektifan
Setelah dilakukan
2017 /
perfusi jaringan tindakan
07.10
perifer
WIB
1. Monitor TTV 2. Gunakan
b.d keperawatan
prinsip
aseptik
untuk
penurunan aliran selama 2 x 24 jam
kontak
dengan
darah perifer
pasien
diharapkan aliran perfusi
jaringan
perifer
Klien
efektif
yang
ditandai dengan :
3. Monitor
adanya
tromboplebitis 4. Batasi
gerakan
pada ekskremitas
4. Tekanan sistol dan
diastole
5. Kolaborasi pemberian obat
dalam rentang yang diharapkan 5. Mampu menunjukkan konsentrasi 6. Tidak
ada
ortostatik hipertensi 3
16 Januari Kekurangan
Setelah dilakukan
2017 /
volume
cairan tindakan
07.40
b.d
WIB
cairan
yang selama 2 x 24 jam
mutlak
diharapkan
tanda vital
kehilangan keperawatan
2. Evaluasi
cairan seimbang
dengan
kriteria
hasil :
baik
3. Tidak
ada
tanda-tanda dehidrasi 4. Elastisitas
lembab
4. Penuhi kebutuhan cairan
dan
5. Tingkatkan asupan nutrisi pasien
2. TTV normal
mukosa
kebutuhan nutrisi
elektrolit
1. Balance cairan
turgor
kebutuhan cairan 3. Evaluasi
volume Klien
1. Mengevaluasi
baik,
6. Kolaborasi pemberian obat
J. CATATAN KEPERAWATAN Diagnosa
Tanggal / Tindakan
Keperawatan
jam
Pola
nafas
Respon
Ttd.
Keperawatan
tidak 16 Januari Memonitor TTV
DS : -
efektif b.d penurunan 2017 /
DO :
ekspansi paru
07.46
Frekuensi
WIB
26 x/menit SaO2 99%.
pernafasan
TD : 129/66 mmHg Pola
nafas
tidak 16 Januari Memposisikan
DS : klien mengatakan
efektif b.d penurunan 2017 /
pasien
untuk lebih nyaman posisi
ekspansi paru
07.56
memaksimalkan
semifowler
WIB
ventilasi
DO : Posisi
semifowler,
tidak tampak adanya pernafasan
cuping
hidung Pola
nafas
tidak 16 Januari Mencatat
DS : -
efektif b.d penurunan 2017 /
pergerakan
ekspansi paru
dan adanya retraksi simetris, tak tampak
10.11
dada DO : pergerakan dada
WIB
adanya retraksi dada, tak
tampak
adanya
secret Pola
nafas
tidak 16 Januari Memonitor
efektif b.d penurunan 2017 / ekspansi paru
pola DS :
nafas
DO :
10.46
Frekuensi
pernafasan
WIB
26 x/menit SaO2 100%. TD : 131/60 mmHg terpasang
Pola
nafas
tidak 16 Januari Memberikan
efektif b.d penurunan 2017 / ekspansi paru
alat DS : klien mengatakan
bantu pernafasan
sesak saat NRM dilepas
12.22
DO :
WIB
Terpasang 10L/m
NRM
Ketidakefektifan perfusi
16 Januari Memonitor TTV
jaringan 2017 /
DS : Klien
mengatakan
perifer b.d penurunan 07.50
masih terasa pusing
aliran perfusi perifer
DO :
WIB
Klien tampak pucat. Frekuensi
pernafasan
26 x/menit SaO2 99%. TD : 122/57 mmHg terpasang NRM 10 L/m Ketidakefektifan perfusi
16 Januari Menggunakan
jaringan 2017 /
DS :-
prinsip
aseptik DO :
perifer b.d penurunan 07.55WIB
untuk
kontak Terpasang handrub di
aliran perfusi perifer
dengan pasien
bed Klien dan tersedia handscoen untuk APD saat kontak dengan Tn A Menggunakan prinsip steril saat ganti balut yang terprogram tiap 2hari tiap pagi
Ketidakefektifan perfusi
16 Januari Memonitor adanya DS : Klien mengatakan
jaringan 2017
/ tromboplebitis
nyeri saat tangan kanan
perifer b.d penurunan 08.20
ditekan
aliran perfusi perifer
DO :
WIB
Tampak tromboplebitis vena tangan kanan IV terapi cairan Pemindahan
lokasi
pemasangan IV di kaki kanan Ketidakefektifan perfusi
16 Januari Membatasi gerakan DS : Klien mengatakan
jaringan 2017 /
pada ekskremitas
tubuhnya terasa pegal DO :
perifer b.d penurunan 08.50
Posisi Head up 45o
aliran perfusi perifer
Klien
tampak
membatasi
gerakan
WIB
pada ekskremitas atas dan bawah Deformitas os. Manus sinistra,
fr.
Cruris
sinistra Ketidakefektifan perfusi
16 Januari Kolaborasi
jaringan 2017 /
pemberian obat
DS : Klien mengatakan nyeri saat injeksi obat
perifer b.d penurunan 08.00
dilakukan
aliran perfusi perifer
DO :
WIB
Ceftriaxone 1gr Ketorolac 30mg Metronidazole 500mg Kekurangan volume 16 Januari Memonitor TTV
DS : -
cairan b.d kehilangan 2017 /
DO:Frekuensi
cairan yang mutlak
08.15
pernafasan 26 x/menit
WIB
SaO2
100%.
130/62
TD
:
mmHg
terpasang NRM 10 L/m Kekurangan volume 16 Januari Mengevaluasi
DS : -
cairan b.d kehilangan 2017 /
DO : intake : 860 cc
cairan yang mutlak
kebutuhan cairan
12.00
Output : 1175 cc
WIB
Balance cairan : - 315 cc
Kekurangan volume 16 Januari Mengevaluasi
DS : Klien mengatakan
cairan b.d kehilangan 2017 /
nafsu makan menurun
cairan yang mutlak
kebutuhan nutrisi
12.00
DO :
WIB
Makanan
masuk
4
sendok makan, susu 200cc
Kekurangan volume 16 Januari Memenuhi cairan b.d kehilangan 2017 /
kebutuhan
cairan yang mutlak
dan elektrolit
12.05
DS : cairan DO : Terpasang IV line, Nacl
WIB
0.9%, koreksi PRC 1 kolf 350 cc
Kekurangan volume 16 Januari Meningkatkan cairan b.d kehilangan 2017 / cairan yang mutlak
12.
asupan
DS : Klien mengatakan
nutrisi kurang
07 pasien
berselera
dengan menu makanan
WIB
yang disediakan DO : Klien
tampak
memahami
motivasi
yang diberikan untuk proses penyembuhan Kekurangan volume 16 Januari Kolaborasi
DS : -
cairan b.d kehilangan 2017 /
DO :
cairan yang mutlak
pemberian obat
12.35
vit K 20 mg
WIB
asam
traneksamat
500mg methyl
prednisolone
125 mg Pola
nafas
tidak 17 Januari Memonitor TTV
DS : -
efektif b.d penurunan 2017 /
DO :
ekspansi paru
07.46
Frekuensi
WIB
24 x/menit SaO2 100%.
pernafasan
TD : 134/72 mmHg Pola
nafas
tidak 17 Januari Memposisikan
DS : -
efektif b.d penurunan 2017 /
pasien
untuk DO :
ekspansi paru
07.56
memaksimalkan
Posisi
WIB
ventilasi
tidak tampak adanya pernafasan hidung
semifowler,
cuping
Pola
nafas
tidak 17 Januari Mencatat
DS : -
efektif b.d penurunan 2017 /
pergerakan
ekspansi paru
dan adanya retraksi simetris, tak tampak
10.11
dada DO : pergerakan dada
WIB
adanya retraksi dada, tak
tampak
adanya
secret Pola
nafas
tidak 17 Januari Memonitor
efektif b.d penurunan 2017 / ekspansi paru
pola DS :
nafas
DO :
10.46
Frekuensi
pernafasan
WIB
20 x/menit SaO2 100%. TD : 128/69 mmHg terpasang
Pola
nafas
tidak 17 Januari Memberikan
efektif b.d penurunan 2017 / ekspansi paru
alat DS : klien mengatakan
bantu pernafasan
sesak napas berkurang
12.22
DO :
WIB
Terpasang nasal kanul 4L/m
Ketidakefektifan perfusi
17 Januari Memonitor TTV
jaringan 2017 /
DS : Klien
mengatakan
perifer b.d penurunan 07.50
merasa lebih baik dari
aliran perfusi perifer
hari kemarin
WIB
DO : Frekuensi 20
pernafasan
x/menit
SaO2
100%.: 128/65 mmHg Ketidakefektifan perfusi
17 Januari Menggunakan
jaringan 2017 /
DS :-
prinsip
aseptik DO :
perifer b.d penurunan 07.56WIB
untuk
kontak Terpasang handrub di
aliran perfusi perifer
dengan pasien
bed Klien dan tersedia handscoen untuk APD saat kontak dengan Tn A
Ketidakefektifan perfusi
17 Januari Memonitor adanya DS : -
jaringan 2017
/ tromboplebitis
DO :
perifer b.d penurunan 08.20
Tidak tampak adanya
aliran perfusi perifer
WIB
tromboplebitis
Ketidakefektifan
17 Januari Membatasi gerakan DS : Klien mengatakan
perfusi
jaringan 2017 /
perifer b.d penurunan 08.50 aliran perfusi perifer
pada kepala, leher tubuhnya masih terasa dan punggung
WIB
pegal DO : Head up 45o Klien
tampak
membatasi
gerakan
ekskremitas atas dan bawah Deformitas os. Manus sinistra,
fr.
Cruris
sinistra Ketidakefektifan perfusi
17 Januari Kolaborasi
jaringan 2017 /
pemberian obat
DS : Klien mengatakan nyeri saat injeksi obat
perifer b.d penurunan 08.00
dilakukan
aliran perfusi perifer
DO :
WIB
Ketorolac 30mg Metronidazole 500mg Meropenem 1 gr Kekurangan volume 17 Januari Memonitor TTV
DS : -
cairan b.d kehilangan 2017 /
DO:Frekuensi
cairan yang mutlak
08.15
pernafasan 20 x/menit
WIB
SaO2
100%.
TD
:
120/70 mmHg Kekurangan volume 17 Januari Mengevaluasi
DS : -
cairan b.d kehilangan 2017 /
DO : intake : 1060 cc
cairan yang mutlak
kebutuhan cairan
12.00
Output : 1175 cc
WIB
Balance cairan : - 115 cc
Kekurangan volume 17 Januari Mengevaluasi
DS : Klien mengatakan
cairan b.d kehilangan 2017 /
nafsu makan bertambah
cairan yang mutlak
kebutuhan nutrisi
12.00
DO :
WIB
Makanan
masuk
setengah porsi, susu 200cc Kekurangan volume 17 Januari Memenuhi cairan b.d kehilangan 2017 /
kebutuhan
cairan yang mutlak
dan elektrolit
12.05
DS : cairan DO : Terpasang IV line, Nacl
WIB
0.9%, koreksi PRC 1 kolf
Kekurangan volume 17 Januari Meningkatkan cairan b.d kehilangan 2017 / cairan yang mutlak
12.
asupan
DS : Klien mengatakan
nutrisi kurang
07 pasien
WIB
berselera
dengan menu makanan yang disediakan DO : Klien
tampak
memahami
motivasi
yang diberikan untuk proses penyembuhan Kekurangan volume 17 Januari Kolaborasi
DS : -
cairan b.d kehilangan 2017 /
DO :
cairan yang mutlak
pemberian obat
12.35
vit K 20 mg
WIB
asam
traneksamat
500mg methyl 125mg
K. CATATAN PERKEMBANGAN
prednisolone
Tanggal/ Diagnosa Keperawatan
Catatan perkembangan
TTD
Jam 17
Pola nafas tidak efektif b.d S : klien mengatakan sesak nafas
Januari
penurunan ekspansi paru
2017
/
berkurang O : SaO2 : 100%, TD : 124/60 mmHg, N : 64x/m, RR : 20x/m, T L 37oC
13. 05
terpasang nasal kanul oksigen 4L/m A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi -
Posisikan
untuk
memaksimalkan ventilasi -
Pasang alat bantu pernapasan jika perlu
17
Ketidakefektifan
Januari
jaringan
2017 /
penurunan aliran perfusi O :
13.15
perifer
WIB
perifer
perfusi S : b.d Klien mengatakan sudah tidak pusing
CRT , 2s, tak tampak adanya sianosis, TD : 125/ 63 mmHg, N : 64x/m, RR : 20x/m, T : 37oC A: masalah teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi -
Kolaborasi pemberian obat : Ketorolac 30mg / 12jam Metronidazole 500mg/12 jam Hentikan ceftriaxone
-
Pertahankan teknik aseptic saat kontak, catatan ganti balut post ORIF 2 hari tiap pagi
17
Kekurangan volume cairan S : Klien mengatakan tubuh terasa lebih
Januari
b.d kehilangan cairan yang baik
2017 13.45
/ mutlak
O: -
Terapi PRC 2 kolf dan WB 2 kolf telah diberikan
-
Asupan makan meningkat
-
Balance -115
-
Turgor baik
-
Mukosa lembab
-
CRT <2 s
A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi : -
Tingkatkan asupan nutrisi
-
Evaluasi kebutuhan cairan
-
Kolaborasi pemberian obat : vit K 20 mg / 12jam, asam traneksamat 500mg/12 jam , methyl mgr/8jam 1gr/8jam
prednisolone ,
125
meropenem