BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan
nasional menjadi tanggungjawab bersama antara Pemerintah Pusat
dan
Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan baik provinsi maupun kabupaten / Kota untuk mendukung visi dan misi Presiden Republik Indonesia dalam implementasi Nawa Cita. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan intervensi perilaku dan lingkungan tanpa mengabaikan faktor keturunan dan pelayanan kesehatan. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama sesuai dengan Permenkes No. 75 tahun 2014 berperan menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat ( UKM ) dan upaya kesehatan perorangan ( UKP ) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya diwilayah kerjanya. Puskesmas Cigandamekar
sebagai
penyelenggara
pelayanan
kesehatan tingkat pertama bertanggungjawab dalam pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya melalui program-program kerja salah satunya yaitu Program Kesehatan Jiwa. Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pelaksanaan program Puskesmas supaya dapat berjalan sesuai fungsinya maka diperlukan manajemen yang cukup baik mulai dari Perencaanaan, pelaksanaan dan Pengendalian/ pengawasan ( Evaluasi ). Sebagai bahan evaluasi kegiatan Puskesmas Cigandamekar yang telah dilaksanakan selama tahun 2016 khususnya program KesehatanJiwa, baik dari segi pencapaian program dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi selama ini serta untuk bahan perencanaan kegiatan tahun 2017 maka dibuatlah Laporan Tahunan Kesehatan Jiwa.
B.
TUJUAN 1. Tujuan Umum Mengetahui Cakupan program Kesehatan Jiwa di UPTD Puskesmas Cigandamekar tahun 2017.
2. Tujuan Khusus a. Mengetahui hasil pencapaian program kesehatan jiwa; b. Mengetahui cakupan deteksi dini kesehatan jiwa; dan c. Mengetahui cakupan penanganan pasien jiwa. C. MANFAAT 1. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan / program kesehatanjiwayang
telah
dilaksanakan
di
UPTD
Puskemas
Cigandamekar; 2. Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi untuk selanjutnya disusun rencana pemecahan masalah untuk tahun selanjutnya; 3. Untuk melihat prioritas permasalahan yang harus ditanggulangi di UPTD Puskesmas Cigandamekar; dan 4. Dengan adanya data yang lengkap, UPTD Puskesmas Cigandamekar dapat menetapkan dukungan dan kebutuhan sumberdaya Puskesmas.
BAB II HASIL KEGIATAN Kesehatan jiwa ( Keswa ) sesuai dengan Undang - Undang No. 18 tahun 2014 pasal 1 tentang kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara
produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) adalah orang yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dan / atau kualitashidup sehingga memiliki risiko mengalami gangguan jiwa. Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan / atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia. Upaya pencapaian dan peningkatan derajat kesehatan yang optimal dilakukan melaui peningkatan kesehatan ( promotif ) dan pencegahan penyakit (preventif) disemua tingkat pencegahan ( level of prevention ) dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan keluarga, kader dan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan jiwa. Tujuan pelayanan kesehatan jiwa adalah untuk menjamin setiap orang dapat mencapai kualitas hidup yang baik, menikmati kehidupan kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan, tekanan, dan gangguan lain yang dapat mengganggu kesehatan jiwa. Pelayanan keperawatan diberikan langsung kepada sasaran kesehatn jiwa meliputi individu, keluarga yang mempunyai masalah kesehatan akibat
faktor
ketidaktahuan,
ketidakmauan
dan
ketidakmampuan
dalam
menyelesaikan masalah kesehatannya melalui lima proses asuhan keperawatan yaitu : Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi.
Adapun bentuk kegiatan kesehatan jiwa dibagi menjadi 2 yaitu kegiatan dalam gedung dan kegiatan luar gedung. 1.
Kegiatan dalam gedung meliputi : a. Penemuan kasus baru ( deteksi dini/ schreeningjiwa) pada pasien rawat jalan b. Pemantauan keteraturan berobat c. Rujukan kasus/ masalah kesehatan ke tenaga kesehatan lain di puskesmas ( rujukan internal )
d. Menciptakan lingkungan terapeutik dalam pelayanan kesehatan di gedung puskesmas ( kenyamanan, keamanan dll ) e. Dokumentasi. 2. Kegiatan Luar gedung meliputi : a. Kunjungan rumah pasien jiwa baru b. Kunjungan rumah pasien jiwa yang putus obat dan pasien yang berontak c. Schreening jiwa lansia ke posbindu d. Schreening jiwa pada anak dan remaja, penyalahgunaan NAFZA kesekolah.
Berikut merupakan hasil pencapaian program kesehatan jiwa yang telah dilakukan di UPTD puskesmas Cigandamekar pada tahun 2017 : A. Jumlah Penemuan Kasus Jiwa baru Tahun 2017 berdasarkan Kasus
Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penemuan kasus jiwa yang paling banyak, yaitu gangguan psikosis atau skizoprenia.
B. Jumlah Pengobatan Kasus Jiwa Tahun 2017 berdasarkan Kasus
Berdasarkan diagram diatas dapat disimpukan bahwa jumlah pengobatan kasus jiwa paling banyak, yaitu gangguan psikosis atau skizoprenia. C. Jumlah Tindak Lanjut Keswa Tahun 2017
Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa tindak lanjut kesehatan jiwa yang paling banyak, yaitu kunjungan rumah karena masih adanya pasien jiwa yang putus minum obat.
D. Hasil Cakupan Kunjungan Pasien Jiwa Tahun 2017 berdasarkan Bulan
Berdasarkan digram diatas dapat disimpulkan cakupan kunjungan pasien jiwa paling bayak, yaitu bulan Agustus.
BAB III
PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PERKESMAS A.
IDENTIFIKASI MASALAH Cakupan Pencapaian program kunjungan pasien jiwa tahun 2017 yaitu 0,6
%( 48 orang ) sedangkan target yang ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan yaitu 100 % ( 8342 orangpasien yang berobat ke puskesmas), artinya cakupan program belum mencapai target. Adapun permasalahan yang dihadapi yaitu : 1. Kurangnya kerjasama lintas program dan sektor Belum optimalnya pembinaan terhadap kasus per kode sasaran jiwa disebabkan
karena
belum
optimalnya
kerjasama
lintas
program
puskesmas dan sektor, yaitu dengan dokter,Bides, kader dan perangkat desa. Kesehatan jiwa merupakan upaya kesehatan esensial, sehingga kerjasama lintas sektor dan sosialisasi harus berjalan secara optimal. 2. Pelaksana program rangkap jabatan Pelaksana program jiwa merupakan bidan desa, karena di puskesmas Cigandamekar jumlah tenaga perawat sedikit yaitu 4 orang, belum sesuai dengan analisis beban kerja jika dibandingkan dengan wilayah kerja yang mencakup 11 desa, sehingga bidan desa merangkap jabatan lain yang terkadang tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, sehingga pelaksana program belum bisa menjalankan perannya secara optimal. B. PEMECAHAN MASALAH Dari hasil identifikasi masalah diatas, maka pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Melakukan perencanaan kegiatan program kesehatan jiwa secara terperinci yang disusun sesuai prioritas sasaran dan kegiatan prioritas puskesmas. Perencanaan dilaksanakan dengan mengajukan rencana usulan kegiatan ( RUK ) setelah di setujui maka disusun rencana pelaksanaan kegiatan ( RPK ) / plan of action (POA). Rencana pelaksanaan kegiatan disusun dengan melibatkan penanggungjawab program terkait dan masyarakat; dan 2. Melakukan self assessment terhadap beban kerja karena pelaksana program adalah bidan desa. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Kesehatan Jiwa sesuai Undang – Undang No. 18 tahun 2014 pasal 1 tentang kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Cakupan Pencapaian program keswa tahun 2017 yaitu 0,6 % dari 48 pasien jiwa yang ditangani dan di obati di UPTD Puskesmas Cigandamekar. Pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah melakukan perencanaan kegiatan program keswa secara terperinci yang disusun sesuai prioritas sasaran dan kegiatan prioritas puskesmas.
BAB V PENUTUP
Demikian penyusunan Laporan Tahunan program kesehatanjiwa UPTD Puskesmas Cigandamekar tahun 2017 ini, semoga bisa memberikan kontribusi yang
positif terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat diwilayah kerja UPTD puskesmas Cigandamekar pada khususnya dan seluruh masyarakat indonesia pada umumnya. Apabila diperlukan adanya perubahan pada penyusunan laporan ini, maka akan dilakukan penyempurnaan pada penyusunan laporan selanjutnya.