Coba Coba.docx

  • Uploaded by: rifah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Coba Coba.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,033
  • Pages: 24
KEMUHAMMADIYAHAN

Organisasi Otonom di Muhammadiyah

Dosen Pembimbing: Drs. H. Husni Toyar

Disusun oleh: Rifah Naaimah 2015730111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

KATA PENGANTAR Assalamuallaikum, Wr. Wb. Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nyalah sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Organisasi Otonom Muhammadiyah”. Makalah ini bermanfaat bagi kami mahasiswa pada khususnya dan pembaca pada umumnya, karena memuat mengenai Muhammadiyah dan Organisasi otonom muhammadiyah lainnya. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dalam pembuatan makalah ini dan juga semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Namun saya menyadari bahwa dalam hal ini tak luput dari kekurangan, dengan senang hati saya menerima saran dan kritikan. Demikianlah makalah ini saya buat, semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada hambaNya dan semua amal bakti kita dapat bernilai ibadah di sisiNya. Amin Ya Rabbil Alamin. Wassalamuallaikum, Wr. Wb. Jakarta, 16 januari 2017 Rifah Naaimah

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Muhammadiyah merupakan organisasi yang besar di negara ini tentu banyak faktor yang mempengaruhi tentang keberadaanya. Selanjutnya muhammadiyah sebagai organisasi pembaharu pasti ada maksud dan tujuan yang melandasinya. Dengan maksud dan tujuan tersebut muhammadiyah bergerak dengan berbagai kegiatan sebagai contoh amal usaha muhammadiyah. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang sejarah, program, tujuan, arti logo yang terkandung dalam setiap organisasi

otonom

muhammadiyah

(‘Aisyiyah,

pemuda

Muhammadiyah,

Nasyiyatul Aisyiyah, IPM, IMM, Tapak suci putra Muhammadiyah, Hizbul Wathan.

1.2.

Rumusan Masalah 1) Apa yang dimaksud dengan aisyiyah, sejarah, Kiprah dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara, dan arti logonya ? 2) Apa yang dimaksud dengan pemuda muhammadiyah, sejarah, Kiprah dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara, dan arti logonya ? 3) Apa yang dimaksud dengan nasyiyatul aisyiyah, sejarah, Kiprah dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara, dan arti logonya ? 4) Apa yang dimaksud dengan IPM, sejarah, Kiprah dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara, dan arti logonya ? 5) Apa yang dimaksud dengan IMM, sejarah, Kiprah dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara, dan arti logonya ? 6) Apa yang dimaksud dengan tapak suci putra muhammadiyah, sejarah, Kiprah dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara, dan arti logonya ? 7) Apa yang dimaksud dengan hizbul wathan, sejarah, Kiprah dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara, dan arti logonya ?

1.3.

Maksud dan Tujuan Maksud dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk memberikan penjelasan tentang pengertian dari organisasi otonom yang ada di Muhammadiyah, sejarah berdirinya, maksud dan tujuan didirikan, bagaimana identitas, serta arti lambang dari setiap ortom Muhammadiyah yang menjadi identitasnya. Tujuan dari makalah ini yaitu agar pembaca mengetahui tentang organisasi otonom Muhammadiyah.

1.4.

Manfaat Manfaat penulisan makalah ini yaitu memberi tahu kepada pembaca agar mengenal organisasi otonom Muhammadiyah lebih jauh. Dan mengerti ortom Muhammadiyah itu sendiri.

BAB 2 PEMBAHASAN Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang dibentuk oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak dan kewajiban untuk mengatur rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu pula dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah.1 Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai karakteristik dan spesifikasi bidang tertentu. Adapun Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah yang sudah ada ialah sebagai berikut :

2.1. ‘Aisyiyah Identitas Aisyiyah, organisasi perempuan Persyarikatan Muhammadiyah, merupakan gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi mungkar, yang berazaskan Islam serta bersumber pada Al-Quran dan Assunnah. Sejarah Sejak berdirinya Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan sangat memperhatikan pembinaan terhadap kaum wanita dengan diadakan kelompok pengajian wanita yang dibimbing oleh KH. Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah. Untuk memberi suatu nama yang kongrit suatu perkumpulan, beberapa tokoh muhammadiyah seperti KH. Ahmad Dahlan, KH. Mohtar, KH. Fachruddin dan Ki Bagus Hadi Kusumo mereka mengadakan pertemuan di rumah Nyai Ahmad Dahlan. Waktu itu di usulkan nama Fatimah, namun tidak diterima rapat. Oleh KH. Fachruddin di cetuskan nama ‘Aisyiah, yang kemudian di pandang tepat dengan harapan perjuangan dan perkumpulan itu meniru perjuangan ‘Aisyah istri Nabi Muhammad SAW yang selalu membantu berdakwah. Lembaga ini sejak kehadirannya merupakan bagian horizontal dari Muhammadyah yang membidangi Kegiatan untuk 1

https://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Organisasi_otonom_Muhammadiyah

kalangan Putri atau kaum wanita Muhammadiyah. Dalam muktamar ke 37 di Yogyakarta tahun 1968 status ‘Aisyiah didewasakan dengan menjadi Pimpina Pusat ‘Aisyiah,dan memiliki wewenang mengatur dan membina eselon di bawahnya.2 Visi ideal Tegaknya agama Islam dan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Visi Pengembangan Tercapainya usaha-usaba Aisyiyah yang mengarah pada penguatan dan pengembangan dakwah amar makruf nahi mungkar secara lebih berkualitas menuju masyarakat madani, yakni masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Misi Misi Aisyiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program dan kegiatan meliputi: 

Menanamkan

keyakinan,

memperdalam

dan

memperluas

pemahaman,

meningkatkan pengamalan serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan. 

Meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita sesuai dengan ajaran Islam.



Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengkaian terhadap ajaran Islam.



Memperteguh iman, memperkuat dan menggembirakan ibadah, serta mempertinggi akhlak.



Meningkatkan semangat ibadah, jihad zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah, serta membangun dan memelihara tempat ibadah, dan amal usaha yang lain.



Membina AMM Puteri untuk menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna gerakan



Aisyiyah.

Meningkatkan pendidikan, mengembangkan kebudayaan, mempertuas ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menggairahkan penelitian.



Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang berkualitas.



Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan dalam bidang-bidang sosial, kesejahteraan

2

masyarakat, kesehatan, dan lingkungan hidup

http://nobertisuwenti27.blogspot.co.id/2015/06/makalah-organisasi-kemuhammadiyahan_12.html



Meningkatkan dan mengupayakan penegakan hukum, keadilan, dan kebenaran serta memupuk



semangat kesatuan dan persatuan bangsa.

Meningkatkan komunikasi,ukhuwah, kerjasama di berbagai bidang dan kalangan masyarakat dalam dan luar negeri.



Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi.3

Kiprah dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara 

Aisyiyah memiliki 33 Pimpinan Wilayah Aisyiyah (setingkat Propinsi), 370 Pimpinan Daerah Aisyiyah (setingkat kabupaten), 2.332 Pimpinan Cabang Aisyiyah (setingkat Kecamatan) dan 6.924 Pimpinan Ranting Aisyiyah (setingkat Kelurahan).



Aisyiyah juga memiliki amal usaha yang bergerak di berbagai bidang, yaitu: pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Amal usaha Aisyiyah bidang pendidikan saat ini berjumlah 4.560, terdiri dari Kelompok Bermain, Taman Pengasuhan Anak, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Pendidikan Tinggi. Balai Pengobatan dan Posyandu secara keseluruhan berjumlah 280



Aisyiyah hingga kini memiliki 459 amal usaha seperti Rumah Singgah Anak Jalanan, Panti Asuhan, lembaga Dana Santunan Sosial, tim Pangrukti Jenazah dan Posyandu.

2.2. Pemuda Muhammadiyah Sejarah Kelahirannya Berasal dari berdirinya “Hizbul Wathon” yaitu tentara tanah air yang di pelopori KH. Muhtar tahun 1920 anggotanya adalah angkatan muda dan remaja yang dididik keterampilan kepanduan, keagamaan, kemasyarakat dan sosial kependidikan. Hizbul Wathon terdiri atas dua tingkat, tingkat anak-anak dinamakan pandu atfal dan tingkat remaja dinamakan pandu pangkela. Hw atfal dan hw pangkela pada saat itu dipimpin oleh dua tokoh kh muchtar dan kh. Raden hajid yang di sebut padvinder muhammdiyah oleh

3

http://www.muhammadiyah.or.id/id/download-muktamar-muhammadiyah-ke47-769.html

orang Belanda. Dalam perkembangannya tahun 1922 atas kepuusan kongres-21 di Makassar di tetapkan berdirinya “pemuda ”. Dan baru di beri otonomi penuh sejak muktamar ke-37 di Yogyakarta tahun 1968.4 Tugas dan perannya Pemuda Muhammadiyah persyarikatan Muhammdiyah diberi tugas sebagai berikut; 

Menanamkan kesadaran dan pentingnya peranan putra putrid Muhammdiyah sebagai pelangsung gerakan Muhammadiyah serta kesadaran organisasi.



Mendorong terbentuknya organisasi/gerakan pemuda sebagai tempat bagi putra putri Muhammadiyah yang berdiri dalam pengayoaman Muhammadiyah yang berbentuk pengkhusan. (pemuda,pelajar,mahasiswa, olah raga , kebudayaan,dan sebagainya)



Memberi bantuan bimbingan dan pengayoman kepada oraganisasi-organisasi tersebut serta menjadi penghubung aktif timbal balik.



Memimpin dan menyelengarakan musyawarah kerja dalam perkembangan tahun 1966 muktamar pemuda muhammdiyah ke 10 di Jakarta tanggal 18-24 november 1966 dalam muqaddimah ada pemuda muhammadiyah di tetapkan bahwa pemuda muhammdiyah memiliki fungsi sebagai pelopor, pelangsung, penyempurna amal usaha dan pejuang muhammadiyah.

Prinsip Dasar Organisasi Pemuda Muhammadiyah adatah organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah yang merupakan gerakan dakwah Islam amar ma'ruf nahi mungkar di kalangan pemuda, beraqidah Islam, dan bersumber pada al-Quran dan Sunnah Rasul. Organisasi ini didirikan dengan maksud dan tujuan untuk menghimpun, membina, dan menggerakkan potensi Pemuda Islam serta meningkatkan perannya sebagai

kader untuk mencapai tujuan

Muhammadiyah. Pencapaian maksud dan tujuan tersebutdilakukan dengan upaya-upaya sebagai berikut: 4

http://nobertisuwenti27.blogspot.co.id/2015/06/makalah-organisasi-kemuhammadiyahan_12.html



Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala.



Memperdalam ilmu, memperluas pengetahuan dan meningkatan kecerdasan serta mengamatkan sesuai dengan ajaran Islam.



Memperdalam dan meningkatkan pemahaman Agama Islam.



Menyelenggarakan dan meningkatkan mutu pendidikan kader.



Mengadakan dakwah di kalangan pemuda dan remaja.



Meningkatkan fungsi dan peran pemuda Muhammadiyah sebagai kader Muhammadiyah, kader umat Islam, dan kader bangsa.



Memasyarakatkan dan meningkatkan kegiatan olahraga sebagai sarana dakwah Islamiyah.



Menumbuhkan dan mengembangkan seni budaya yang bernafaskan Islam.



Menggembirakan beramal yang diridhai Allah dan hidup tolong-menolong (ta'awun) dalam ukhuwah Islamiyah.



Usaha-usaha lain yang tidak menyalahi tujuan.

Arti lambang Warna Dasar Melati: hijau, artinya lambang kedamaian, kesuburan, kesabaran dan kesegaran. Warna kuncup melati dan tulisan Fastabiqul Khairat: putih, artinya lambang kesucian, ketulusan dan keikhlasan. Bunga Melati: Lambang kesatriaan, kecintaan dan keharuman; mencerminkan kepribadian Pemuda Muhammadiyah yang tegas pantang menyerah, menebar cinta kasih kepada sesama, dengan senantiasa meninggalkan nama harum bagi nusa dan bangsa. Melati adalah bunga khas Indonesia, oleh karena Pemuda Muhammadiyah senantiasa menunjukkan sikap setia kepada bangsa dan Negara. Tangkai bunga :Satu, berarti Tauhid. Enam kelompok bunga :Bermakna Rukun Iman. Lima daun bunga :Bermakna Rukun Islam.

Dua buah daun bunga :Bermakna Syahadatain Pita :Berarti kegembiraan Fastabiqul Khairat : Berlomba-lombalah dalam mengamalkan kebaikan dan keutamaan.’5

2.3.

Nasyiatul ‘aisyiyah Sejarah kelahiran Naisyiatul ‘Aisyiyah adalah Organisas Otonom dan kader Muhammadiyah, yang merupakan gerakan putri Islam, bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan dan keputrian. Maksud gerakan putri islam adalah mengerakkan putri-putri islam untuk memahami dan mengamalkan ajaran islam, serta mengajak dan mengarahkan orang lain sesuai dengan tuntunan al-qur’an dan sunah, menuju terbentuknya putri islam yang berahklak mulia. Dalam melaksanakan usahanya menuju terbentuknya pribadi putri islam yang berarti bagi agama, bangsa dan Negara, serta menjalankan fungsinya sebagai kader umat,

kader

persyarikatan

dan

kader

bangsa,

Nasyiah

mendasarkan

usaha

danperjuangannya atas prinsip-prinsip yang terkadung di dalam anggaran dasarnya, yaitu: 

Hidup manusia harus berdasarkan tauhid, ibadah dan taat kepada allah swt.



Menunaikan kewajiban terhadap agama,bangsa Negara dan rumah tangga, agar terwujudnya masyarakat yang indah, bersih, suci dan makmur di bawah lindungan Tuhan yang maha pengampun



Berahklak mulia, memurnikan agama,suka iklas bekerja karena allah serta senantiasa berjuangan dengan gembira



Melancarkan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar dan



Melancarkan amal usaha dan perjuangan, serta meningkatkan fungsi dan peran6

Nasyiatul aisyiyah sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurnaan perjuangan Muhammadiah/ Aisyiyah. Berdirinya nasyiatul ‘Aisyiyah bermula dari ide Sumardijo dalam usahanya untuk memajukan Muhammadiyah dengan mengadakan perkumpulan

5

http://ortommuh.blogspot.co.id/2014/11/macam-macam-ortom-muhammadiyah.html

6

https://pulungdwiwardani.wordpress.com/2012/01/10/makalah-kemuhammadiyahan/

yang anggotanya terdiri dari para remaja putra-putri standar scholl Muhammdiyah dengan nama siswa praja (SP) pada tahun 1919. Tujuan terbentuknya siswa praja adalah: 

Menanamkan rasa persatuan



Memperbaiki akhlak



Memperdalam agama

Program Nasyiatul Aisyiyah Kebijakan NA (2008-2012) diarahkan pada: "Pemantapan dan pengembangan sistem organisasi yang efektif dan peningkatan capacity building kader Nasyiah dalam menggerakkan aksi-aksi pendampingan terhadap permasalahan perempuan dan anak." Sebagai tolak ukur bahwa arah periode ini tepat sasaran, maka disusunlah beberapa indikator capaian tahapan sebagai berikut: 

Terbentuknya kader Nasyiatul Aisyiyah yang memiliki ketrampilan utama (core skill) dan kemampuan (capability) sebagai agen peru bahan datam berdakwah dan bermasyarakat.



Terwujudnya sistem organisasi yang efektif dan sustainable dari aspek manajemen dan administrasi, kepemimpinan, pendanaan, komunikasi, serta pengelolaan program dan evaluasinya.



Menguatnya peran advokasi non-litigasi Nasyiah metalui gerakan aksi pemberdayaanperempuan dan anak.

Kebijakan ini diterjemahkan dalam bidang-bidang garap program Nasyiah. Bidang program merupakan bidang garapan/gerak program- program Nasyiatul Aisyiyah yang mengacu pada AD/ART pasal 2, bahwa Nasyiatul Aisyiyah adalah organisasi otonom dan kader Muhammadiyah, merupakan gerakan putri Islam, yang bergerak di bidang keperempuanan, kemasyarakatan, dan keagamaan. Karenanya bidang garap NA adalah bidang keorganisasian, bidang keislaman, bidang kaderisasi, dan bidang kemasyarakatan. Arti lambang Padi; “Semakin berisi semakin merunduk”, itulah yang menggambarkan kiprah perempuan-perempuan yang tergabung dalam wadah organisasi otonom Muhammadiyah Nasyiatul Aisyiyah. Perumpaman tersebut menunjukkan makna yang mendalam, padi yang berisi, benas, menggambarkan kualitas wahana keilmuwan dan semangat tiada batas untuk

terdidik tiap hari, selalu mengasah, menggali, mentadaburi keilmuan, baik ilmu keislaman maupun ilmu keduniaan. Memposisikan dirinya ingin menjadi salah satu organisasi yang memiliki nilai kebermanfaatan bagi keluarga, anak-anak, perempuan, masyarakat, bangsa dan agama. Sehingga tidak ada kata “sombong, ujub dan riya” dalam kancahnya, rendah hati, karena hanya kemuliaan Islam yang dicari, menggapai ridho Illahi. Lambang Nasyiatul Aisyiyah diciptakan oleh KH. Siradj Dahlan dan diputuskan sebagai lambang resmi pada konggres Muhammadiyah ke-26 tahun 1938 di Yogyakarta. Pada tahun ini juga Bapak Achyar Anies mengarang lagu Simbol Padi dan kemudian dijadikan Mars Nasyiatul Aisyiyah. Tergambar pada lambang Nasyiatul Aisyiyah seuntai padi yang berisi dua belas butir, bertangkai empat helai daun hijau yang ditegakkan di atas pita dengan semboyan “Al-Birru Manittaqa’ memiliki arti kebajikan adalah bagi orang yang selalu bertaqwa (Al Baqarah ayat 189). Kandungan ayat ini yakni sebenar-benarnya kebajikan, keutamaan dan predikat mulia bagi seseorang di hadapan Allah, terletak kepada ketaqwaan terhadap Allah SWT. Dengan semboyan tersebut diharapkan agar anggotaanggota Nasyiatul Aisyiyah menjadi pribadi yang muttaqin, mukhlisin dan muhsinin. Makna empat helai daun, sepasang ke atas dan sepasang ke bawah, seperti pepatah “patah tumbuh, hilang berganti” yaitu tumbuh sebelum patah, berganti sebelum hilang. Menunjukkan adanya proses pengkaderan yang terus dilakukan dalam nasyiah seperti pengkaderan formal yaitu Darul Arqam Nasyiatul Aisyiyah (DANA), Latihan Instruktur Nasyiatul Aisyiyah (LINA). Dan juga pengkaderan non formal seperti Pelatihan Mubalighat, Pelatihan Kewirausahaan, Pelatihan Advokasi Perempuan dan Anak dan lain sebagainya disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini menunjukkan Nasyiah gemar bekerja dan beraktivitas melakukan pencerahan-pencerahan. Nasyiatul Aisyiyah merupakan tunas atau kader-kader pengikut Aisyiyah, yaitu remaja putri yang dipersiapkan untuk menjadi bibit/kader menggantikan kedudukan bunda Aisyiyah dalam rangka meneruskan dan menyempurnakan amanah. Dua belas (12) butir padi menunjukkan dua belas langkah Muhammadiyah yang diajarkan oleh salah satu tokoh Muhammadiyah KH. Mas Mansyur, yaitu mempertebal iman dan tauhid, memperluas faham agama, memperbuah budi pekerti, menuntun self correction (instropeksi-red), menguatkan persatuan (silahturrahim yang kuat), menegakkan

keadilan, melakukan kebijaksanaan, menggiatkan kerja, menguatkan majlis tanwir, memusyawarahkan keputusan, memelihara gerak intern dan memperkuat gerakan ekstern. Pesan KH Mas Mansyur tersebut perlu diimplementasikan dalam gerak berjuang Nasyiah, mensosialisasikan dalam gerakan amar ma’ruf nahi munkar, membangun akhlakul karimah di kalangan generasi muda putri Islam berlandaskan Al Qur’an dan Hadits. (Tri Hanifah, M.Pd – Ketua Nasyiatul Aisyiyah Kota Metro).7

2.4.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sejarah IPM merupakan salah satu bagian dari Pemuda Muhammadiyah. Pada tanggal 2428 Juli 1960 M di Yogyakarta, bertepatan dengan Muktamar Pemuda Muhammadiyah II memutuskan bahwa Muhammadiyah akan membentuk organisasi khusus pelajar dengan nama IPM. Sehingga tanggal 18-20 Juli 1961 diadakan Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Surakarta yang kemudian mendeklarasikan IPM dengan Ketua Herman Helmi Farid Ma’ruf dan Sekretarisnya Muhammad Hisyam Farid. Akhirnya, tanggal 18 Juli 1961 M bertepatan dengan 5 Shafar 1381 H ditetapkan sebagai hari kelahiran IPM.

Kepribadian IPM ini berfungsi sebagai pedoman dan pegangan gerak bagi IPM menuju cita-cita terwujudnya pelajar yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil. Muatan Kepribadian IPM : Definisi Ikatan Pelajar Muhammadiyah: IPM adalah gerakan Islam amar ma’ruf nahi munkar di kalangan pelajar yang ditujukan kepada dua bidang : 

Kepada perorangan yang terbagi kepada dua golongan : Kepada yang telah Islam, bersifat pembaharuan (tajdid) berdasarkan pada nilainilai ajaran Islam.



Kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk mengikuti nilai-nilai ajaran Islam.

7

http://ortommuh.blogspot.co.id/2014/11/macam-macam-ortom-muhammadiyah.html

kepada masyarakat, bersifat perbaikan, bimbingan, dan peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharap keridhaan Allah semata. Dengan ini diharapkan dapat membentuk pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dikalangan pelajar.8 Kiprah dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara 

Pengajian Islam Rutin (PIR) Pengajian Islam Rutin atau disingkat PIR merupakan kegiatan rutin tentang dunia Islam dan yang terkait dengannya yang diadakan oleh pengurus IPM Ranting



Sekolah Kader Sekolah Kader merupakan suatu proses pendidikan yang disusun secara terpadu meliputi penyadaran, pemberdayaan, dan pembelaan terhadap kader IPM.



Gerakan Iqra Gerakan Iqra adalah gerakan pembudayaan tradisi membaca dan menulis kepada kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah di seluruh tingkatan.



Gerakan Budaya Tanding Gerakan budaya tanding merupakan proses stimulasi kesadaran kritis pelajar dalam menanggapi hegemoni budaya kapitalis-industri media. Gerakan kebudayaan IPM mengarahkan pelajar pada penolakan terhadap bentuk-bentuk budaya konsumtif yang diintroduksikan metalui media-media massa.



Gerakan Kewirausahaan Kewirausahaan merupakan spirit kemandirian pelajar Muhammadiyah



Gerakan Advokasi Pelajar Untuk memperjuangkan aspiraai dan hak pelajar

Makna Lambang 

8

Bentuk segi lima perisai, runcing dibawah merupakan deformasi bentuk pena.

https://pulungdwiwardani.wordpress.com/2012/01/10/makalah-kemuhammadiyahan/



Warna kuning berarti keagungan dan ketuhanan; putih berarti kesucian; merah berarti keberanian, Warna hijau menunjukan agar ilmu yang didapatkan dapat mempertebal iman.



Gambar matahari yang berwarna kuning yang menunjukan bahwa IPM adalah keluarga besar Muhammadiyah.



Di tengah bulatan matahari terdapat gambar buku berarti pengetahuan. Atau bisa juga berarti Al-Qur’an yang suci (putih).



Di bawah bulatan matahari terdapat tulisan ayat Al-quran, surat Al Qalam ayat 1 yang berbunyi “Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun” (dalam tulisan arab). Artinya: Nuun, Demi pena dan apa yang dituliskannya.



Tulisan Al-Quran tersebut ditulis dengan menggunakan huruf Arab, warna hitam dan merupakan semboyan IPM. Huruf IPM berwarna merah dengan kontur hitam. Merah berarti berani serta aktif menyampaikan dakwah Islam karena IPM mengemban tugas sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah.9

2.5.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sejarah Berdirinya Faktor yang ada di dalam organisasi Muhammadiyah itu sendiri yaitu dorongan untuk mengembangkan ideologi, paham dan cita-cita Muhammadiyah. Menjelang muktamar Muhammadiyah setengah abad di Jakarta pada tahun 1962, mahasiswamahasiswa perguruan tinggi Muhammadiyah mengadakan kongres di Yogyakarta. Kongres tersebut membentuk organisasi khusus bagi mahasiswa Muhammadiyah. Pada tanggal 15 desember 1962 mulai diadakan Penjajangan berdirinya lembaga Dakwah mahasisiwa. Dorongan untuk segara membentuk wadah bagi mahasisiwa ini juga datang dari Mahasisiwa muhammadiyah yang ada di Jakarta. M. Facrurrazi sebagai ketua umum dan M. Djazmn Al kindi sebagai sekretaris umum mengusulkan kepada PP muhammadiyah untuk mendirikan Organisasi khusus mahasiswa. Usul tersebut disetujui oleh PP Muhammadiyah, yang kemudian diresmikan tanggal 14 maret 1964 (29 Syawal 1384) Peresmian berdirinya IMM resepsinya di adakan di gedung Dinoto Yogyakarta dengan

9

http://ortommuh.blogspot.co.id/2014/11/macam-macam-ortom-muhammadiyah.html

diadakan penandatanganan”lima Penegasan IMM” oleh KH Ahmad Badawi yang berbunyi: 

Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa islam.



Menegaskan bahwa kepribadian muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM.



Fungsi IMM adalah organisasi mahasiswa yang sah dengan mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan.



Ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah.



Amal IMM adalah lillahi ta’la dan senantiasa diabdikan untuk kepentingan rakyat

Prinsip Dasar Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah gerakan mahasiswa Islam yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan kemahasiswaan. Tujuan IMM adatah mengusahakan terbentuknyaakademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah. Dalam mencapai tujuan tersebut, Ikatan

Mahasiswa Muhammadiyah melakukan

beberapa upaya strategis sebagai berikut : 

Membina para anggota menjadi kader persyarikatan Muhammadiyah, kader umat, dan kader bangsa, yang senantiasa setia terhadap keyakinan dan cita-citanya.



Membina para anggotanya untuk selalu tertib dalam ibadah, tekun dalam studi, dan mengamalkan ilmu pengetahuannya untuk

melaksanakan ketaqwaannya dan

pengab diannya kepada allah SWT. 

Membantu para anggota khusus dan mahasiswa pada umumnya dalam menyelesaikan kepentingannya.



Mempergiat, mengefektifkan dan menggembirakan dakwah Islam dan dakwah amar ma'ruf nahi munkar kepada masyarakat khususnya masyarakat mahasiswa.



Segala usaha yang tidak menyalahi azas, gerakan dan tujuan organisasi dengan mengindahkan segala hukum yang berlaku dalam Republik Indonesia.10

10

http://www.muhammadiyah.or.id/id/download-muktamar-muhammadiyah-ke47-769.html

Arti lambang Perisai Pena : Lambang orang yang menuntut ilmu Berlapis Tiga : Maknanya Iman, Islam dan Ihsan atau iman, ilmu dan amal Arti dari Warna : Hitam

: Kekal bermakna kekuatan dan ketabahan

Kuning : Ketuhanan bermakna kemuliaan tujuan Merah : Keberanian bermakna dalam berfikir, berbuat dan bertanggung jawab Hijau

: Bermakna kesejahteraan

Tulisan IMM adalah singkatan dari : Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Melati artinya sebagai Kader Persyarikatan Muhammadiyah (harum namanya sepanjang masa).11

2.6.

Tapak suci putra muhammadiyah Sejarah Tapak suci merupakan organisasi otonom Muhammadiyah yang beranggotakan pesilat-pesilat di lingkungan Muhammadiyah. Organisasi ini didirikan pada tanggal 10 Rabiul Awwal 13 83 H bertepatan dengan 13 Juli 1963 M. Tujuan organisasi ini adalah mendidik serta membina ketangkasan dan keterampilan pencak silat sebagai seni beladiri Indonesia, memelihara kemurnian pencak silat sebagai seni beladiri Indonesia yang sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran Islam sebagai budaya bangsa yang luhur dan bermoral, serta mendidik dan membina anggota untuk menjadi kader Muhammadiyah. Melalui seni beladiri, tapak suci mengamalkan dakwah amar ma'ruf nahi munkar dalam usaha mempertinggi ketahanan nasional. Tapak Suci sebagai salah satu varian seni beladiri pencak silat juga memiliki ciri khas yang bisa menunjukkan identitas yang kuat.

11

http://ortommuh.blogspot.co.id/2014/11/macam-macam-ortom-muhammadiyah.html

Pada perkembangan selanjutnya, Perguruan Tapak Suci yang berkedudukan di Yogyakarta akhirnya berkembang di Yogyakarta dan daerah-daerah lainnya. Setelah meletusnya pemberontakan G30 S/PKI, pada tahun 1966 diselenggarakan Konferensi Nasional I Tapak Suci yang dihadiri oleh para utusan Perguruan Tapak Suci yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Pada saat itulah berhasil dirumuskan pemantapan organisasi secara nasional, dan Perguruan Tapak Suci dikembangkan lagi namanya menjadi Gerakan dan Lembaga Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Dan pada sidang tanwir Muhammadiyah tahun 1967, Tapak Suci Putera Muhammadiyah ditetapkan menjadi organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah, karena Tapak Suci Putera Muhammadiyah juga mampu dijadikan wadah pengkaderan Muhammadiyah.12 Pencapaian maksud dan tujuan Tapak Suci Pencapaian maksud dan tujuan Tapak Suci tersebut dilakukan dengan upaya-upaya berikut: 

Memperteguh iman, menggembirakan dan memperkuat ibadah serta mempertinggi akhlaq yang mulia sesuai dengan ajaran Islam.



Menyelenggarakan pembinaan dan pendidikan untuk melahirkan Kader Muhammadiyah.



Menyelenggarakan pembinaan seni Beladiri Indonesia.



Mengadakan penggalian dan penelitian limu Seni Beladiri untuk meningkatkan dan mengembangkan kemajuan Seni Beladiri Indonesia.



Aktif datam lebaga olahraga dan seni baik yang diadakan oleh Pemerintah maupun swasta yang tidak menyimpang dari maksud dan tujuan Tapak Suci.



Menggembirakan penyelenggaraan dakwah amar ma'ruf nahi mungkar sesuai dengan proporsi seni beladiri.



Menyelenggarakan pertandingan dan tomba serta pertemuanuntuk memperluas pengalaman dan persaudaraan.



Menyelenggarakan usaha lain yang dapat mewujudkan tercapainya meksud dan tujuan.

12

https://pulungdwiwardani.wordpress.com/2012/01/10/makalah-kemuhammadiyahan/

Arti Lambang Bentuk Bulat : Bertekat Bulat. Berdasar Biru : Keagungan. Bertepi Hitam : Kekal dan abadi melambangkan sifat Allah SWT. Bunga Mawar : Keharuman. Warna Merah : Keberanian. Daun Kelapa Hijau : Kesempurnaan. Bunga Melati Putih : Kesucian Jumlah Bunga Melati Sebelas : Rukun Islam dan Rukun Iman. Tangan Kanan Putih : Keutamaan. Terbuka : Kejujuran. Berjari Rapat : Keeratan. Ibu Jari Tertekuk : Kerendahan Hati. Sinar Matahari Kuning : Putra Muhammadiyah. Keseluruhan lambang tersimpul dengan nama TAPAK SUCI yang mengandung arti; TAPAK SUCI bertekat bulat mengagungkan asma Allah SWT yang bersifat kekal dan abadi. TAPAK SUCI dengan keberanian menyebarkan keharuman dengan sempurna, dan TAPAK SUCI dengan kesucian menunaikan Rukun Islam dan Rukun Iman, serta mengutamakan keeratan persaudaraan, kejujuran, dan rendah hati.13

2.7. Hizbul wathan Sejarah

13

http://ortommuh.blogspot.co.id/2014/11/macam-macam-ortom-muhammadiyah.html

HW didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 1336 H (1918 M) atas prakarsa KH Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri Muhammadiyah. Prakarsa itu timbul saat dia selesai memberi pengajian di Solo, dan melihat latihan Pandu di alun-alun Mangkunegaran. Gerakan ini kemudian meleburkan diri ke dalam Gerakan Pramuka pada 1961, dan dibangkitkan kembali oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan SK Nomor 92/SKPP/VI-B/1.b/1999 tanggal 10 Sya'ban 1420 H (18 November 1999 M) dan dipertegas dengan SK Nomor 10/Kep/I.O/B/2003 tanggal 1 Dzulhijjah 1423 H (2 Februari 2003). HW berasaskan Islam. HW didirikan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa.14 Pencapaian maksud dan tujuan HW Pencapaian maksud dan tujuan HW dilakukan dengan upaya-upaya sebagai berikut: 

Melalui jalur kepanduan ingin meningkatkan pendidikan angkatan muda putra ataupun putri menurut ajaran Islam.



Mendidik angkatan muda putra dan putri agar menjadi manusia muslim yang berakhlak mulia, berbudi luhur sehat jasmani dan rohani.



Mendidik angkatan muda putra dan putrid menjadi generasi yang taat beragama, berorganisasi, cerdas dan trampil.



Mendidik generasi muda putra dan putri gemar beramal, amar makruf nahi munkar dan berlomba dalam kebajikan.



Meningkatkan dan memajukan pendidikan dan pengajaran, kebudayaan serta memperluas ilmu pengetahuan sesuai dengan ajaran agama Islam.



Membentuk karakter dan kepribadian sehingga diharapkan menjadi kader pimpinan dan pelangsung amal usaha Muhammadiyah.



Memantapkan persatuan dan kesatuan serta penanaman rasa demokrasi serta ukhuwah sehingga berguna bagi agama, nusa dan bangsa.



14

Melaksanakan kegiatan lain yang sesuai dengan tujuan organisasi.

http://www.muhammadiyah.or.id/id/download-muktamar-muhammadiyah-ke47-769.html

Arti lambang Lambang HW adalah sinar matahari dengan logo HW dan kuncup melati. Sinarnya sebanyak 12 dengan logo HW. Melambangkan bahwa HW sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang artinya bahwa setiap anggota HW mampu memancarkan cahaya pribadi pada masyarakat, bangsa an Negara. Sedangkan kuncup melati melambangkan kecintaan dan keharuman yaitu mencerminkan kepribadian pemuda Muhammadiyah sebagai pemuda Muhammadiyah.

BAB 3 PENUTUP

3.1.

Kesimpulan

3.2.

Saran Diharapkan setelah membaca makalah ini mendapatkan tambahan ilmu serta wawasan dan dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapat dikehidupan sehari-sehari serta dapat menimbulkan jiwa yang agamis yang dapat tertanam seumur hidup.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Organisasi_otonom_Muhammadiyah http://ortommuh.blogspot.co.id/2014/11/macam-macam-ortom-muhammadiyah.html http://nobertisuwenti27.blogspot.co.id/2015/06/makalah-organisasikemuhammadiyahan_12.html http://www.muhammadiyah.or.id/id/download-muktamar-muhammadiyah-ke47-769.html http://di-am.blogspot.co.id/2015/01/makalah-ortom-dan-amal-usaha_86.html

Related Documents

Coba Coba
May 2020 21
Coba Coba Awalnya.pdf
December 2019 33
Coba Coba Tahap I.docx
July 2020 23
Coba Coba.docx
May 2020 22
Try-coba
May 2020 18
Tes Coba
June 2020 29

More Documents from "Angga Bakti Pratama"