” NAMANYA AYU ” Hari hari seperti biaasanya tidak ada perubahan yang berarti, waktu demi waktu berjalan seperti biasa. Orang lalu lalang keluar masuk . Tak terasa bulan itu bulan Oktober 2009 ditempat kerjaku ada PSG yang lagi magang ditempat kerjaku. Diantara 6 orang tersebut hanya ada satu yang mempunyai paras yang dikit beda dengan yang lain. Tatapan matanya begitu tajam, tapi ” aduh........ kalau lagi tersenyum manis sekali.......... Lambat laun aku jadi kasmaran ma dia . Oya dia mempunyai nama kalau ndak salah sih...... Novia Ayu Prihatin....... sesuai dengan namanya orangnya semampai ayu.... Dalam waktu kesempatan ayu lewat didepan ruang aq tempat kerja, dia aq minta untuk mampir , ya emang kebetulan sekali ada surat buat bagian yang harus aku antar. Dari pada aku turun lebih baik aq titipkan ma ayu.... Disaat aq memberikan surat tersebut aq selipkan no HP aq agar ayu mau menghubungi aq. Aku berharap demikian. Aku tunggu hari demi hari berharap ada SMS atau call dari ayu..... penantian itu akhirnya datang juga. Ayu menanyakan maksud aku memberikan no HP itu. Ayu berkata ” maksud mas ngasih no. Hp itu untuk apa ”? Akupun menjawab ” aku pingin mengenal kamu ”, kemudian ayu menjawab ” kan gak pantas mas untuk mengenal aku. Kenapa gak pantas, kan gak ada masalah kalau ingin mengenal seseorang. Ya emang ndak salah mas, tapi kan mas udah berkeluarga. Andai saja mas masih sendiri aku juga kepingin mengenal mas. Akhirnya aku dan ayu jadi sering kirim SMS terkadang juga menelpon disaat ada waktu yang longgar Akhirnya hari demi hari aku dan ayu begitu mesra dalam SMS, terkadang juga aku menelpon.
Pada hari sabtu tanggal 9 oktober 2009 aku kasih tahu sama ayu kalau aku pergi ke Sarangan, Magetan Jawa Timur dalam rangka perpisahan pejabatan di BKD Kabupaten Blora. Ya mas tapi ntar kalau pulang jangan lupa oleh2 buat aku ya. Kata Ayu sama aku . Ya. Non.. jawabku, tapi nanti jangan dilihat dari barangnya ya... aku menyakinkannya ma Ayu. Akhirnya aku memberikan oleh2 sandal buatan magetan. . Tepatnya pada tanggal 12 Oktober 2009 hari senin aku janjian ketemuan dengan ayu diruang kerjaku. Aku memintanya untuk menemui aku . setelah ayu menemui aku didalam ruang kerjaku, ayu aku kasih sandal oleh 2 dari sarangan itu aku berikan sama ayu. Ayu menerimanya dengan senang hati. Makasih ya mas, jawab ayu. Sejak kejadian itu aku sama ayu jadi sering komunikasi baik lewat SMS maupun telpon langsung. Habis rasa kangen aku sama ayu….. kangen bangetttttttttt. Ayu pun demikian juga .” mas aku ingin memberikan sebuah ciuman sebagai rasa terima kasih aku, boleh ndak ¿ kalau ndak boleh juga gak pa2. jawabnya dalam SMS. Siapa orang yang tidak merasa bangga dan seneng kalau mendapatkan ciuman dari orang yang sangat disayangi dan dikangeni. Andaikan tidak munafik bener orang itu. Ayu...... bisa naik keruang aku, ? disaat aku lagi sendirian aj diruang. Mau ngapin mas ? jawab ayu. Naik aj nanti tak kasih tahu. Bentar ya mas aku masih ada kerjaan. Ya gpp aku ngerti kok, jawabku. Beberapa menit kemudian aku mendapatkan SMS yang berisikan ” mas aku mau naik keruang mas.” Ya… aku tunggu, jawabku kemudian dalam sms juga. Tak tahunya tiba2 ayu sudah berdiri didepan pintu ruang aku, sambil tersenyum ayu aku suruh masuk aj. Masuk aj
Non……( aq panggil dia non ). Gak ah disini aj. Jawabnya. Masuk aj, kemudian tangan ayu aku tarik masuk kedalam ruanganku. Lalu ayu duduk dikursi. Ada perasaan yang beda banget aku sama ayu. Aku tatapi wajahnya…… kelihatan dia sedikit gelisah…….ada apa Non. Kok kelihatane binggung gitu. Gak ada apa2 mas…… tapi aku melihat ayu begitu gelisah. Dalam hati akupun menanyakan ada apa? Lalu aku menanyakan bener tidaknya dalam sms itu keluar dari hati Ayu. Non…. Bener gak sms yang dikirim tadi? Tanyaku pada Ayu. Bener mas.. jawabnya Tapi kenapa non kok gelisah gitu…. ¿? Aku takut mas, ntar kalau ketahuan sama orang lain gimna? Ya... aku juga maklum sih.. rasa takut itu.. dalam hati akupun juga sama. Tapi karena aku sangat menyayangi dan aku sangat kangen ma Ayu.... Aku selau melihat kondisi diluar , jangan 2 nanti ada orang lain lewat.. Non... aku kanget banget ma kamu, aku juga sama mas, tapi aku takut nanti kalau dilihat orang gimn ?rasa kekwatiran ayu sama aku. Akhirnya aku memberanikan diri untuk memegang tangannya disaat mau meninggalkan aku seorang diri diruangan aku. Kemudian aku cium telapan tangannya. Setelah itu ayu kembali lagi diruangannya lagi.... mungkin dalam hatinya ada rasa mendongongkol atau jengekal sama tindakanku tadi. Aku mungkin terlalu berani dalam batin ayu. Tapi aku menyadai apa yang aku perbuat tadi, bukan karena aku ingin mempermainkan tapi karena aku sangat mencintainya. Mas... kamu kok nekat banget sih... maksudnya tadi apa, kok berani2 mencium tangan aku segala, itu tak pantas dilakuin sama mas Ary. Aku sudah siap menerima caci
makian dari ayu atas apa yang barusan aku lakukan sama ayu. Dengan kejadian itu akhirnya aku sama ayu jadi sering sms an .hari berlanjut dengan cepatnya......... Dalam suatu kesempatan aku dan ayu ketemuan lagi diruang aku. Non......... bisa keruang aku sebentar aku pingin ketemu. Ada apa mas.... mau ngapain. Jawabnya sama aku. Lalu aku sama ayu ketemu juga didalam ruang aku.... makasih ya non......... mau datang . jawabku sama ayu. Mungkin rasa kangen dan saling mengerti dalam hati masing 2, akhirnya aku sama ayu berpelukan..... saling memahami isi hati masing.2 Non...... katanya mau mencium aku.... mana... aku menanyakannya sama ayu... Akhirnya ayu mencium aku, dan akupun juga menciumnya dengan rasa sayang, tidak ada rasa untuk memaksa dan saling menikmati pelukan... Dalam hati aku tidak ingin melepaskan pelukan itu. Tapi karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya aku melepaskan pelukanku itu. Dengan kejadian itu aku semakin sayang dan mencintai ayu..... dan aku ingin ayu merasakan kebahagiaan yang bisa aku berikan. Setiap kali ada kesempat aku berusaha untuk selalu menghubunginya dan keinginan itu selalu menguat , perasaan rindu dan kangen aku terhadap ayu begitu kuat. Say...... ada waktu ndak ? pintaku padanya. Ada apa mas , katanya.. naik aj... aku pingin ketemu, sahutku kemudian. Ya.. mas tunggu ya aku akan naik. Ya Say......... kataku begitu mesra. Keadaan ini memang yang sangat dambakan. Keinginan untuk saling bertemu begitu kuat untuk bisa melepaskan kerinduan yang selalu berkecambuk dalam hati.
Ada apa mas, ketika ayu sudah ada didepan aku. Duduk aj, pintaku. Aku kangen…. Begitu juga aku mas.. aku begitu kangen banget ama mas. Karena keadaan yang begitu kuatnya untuk saling berpelukan, akhirnya aku sama ayu berpelukan untuk saling melepaskan kerinduan selama ini. Jangan lepaskan ya mas, peluk aku lebih erat lagi. Pintanya kepadaku. Ya Say...... akupun begitu Kami diam tak keluar kata sepatahpun, aku sama ayu saling meresapi pelukan hanya hati yang berbicara. Akhirnya pelukanku aku lepaskan meskipun dengan berat hati, ingin rasanya aku tidak ingin melepaskan pelukan. Dengan tersenyum akhirnya aku melepaskan kepergiannya untuk kembali lagi ditempat kerjanya. Beribu ribu keindahan yang tiada kata yang bisa mengartikan semua ini hanya bintang bintang kebahagiaan yang baru aku rasakan, semoga juga ayu pun merasakan apa yang aku rasakan. Hari ini tepatnya selasa tanggal 21 Oktober 2009 terbayang bayang aku akan bertemu dengan kekasih pujaanku yang selama ini aku dambakan. Berjuta juta angan angan aku melambung disaat aku akan bertemu ayu. Keinginan hati ternyata tak bertepuk sebelah tangan, ternyata ayu masuk diruang aku sambil membawa stopmap. Masuk .... ada keperluan apa? Tanyaku formalitas. Ya kalau ndak begitu nanti semua curiga sama aku. Meskipun sebetulnya ingin menyapa, selamat pagi cantik. Duduk dulu ya, nanti aku titip surat . kataku kemudian. Aku pun masuk kedalam ruang pimpinan untuk memintakan asmanan, ternyata ada sedikit koreksi yang perlu dibetulkan.
Betapa aku heran, ternyata ayu sudah tidak ada lagi ditempat duduk yang semula aku persilahkan duduk didepan aku. Beberapa menit kemudian ternyata bunyi HP aku berdering..... oh..... ada SMS dari say.........gku. Betapa bahagianya aku menerima sms dari say...gku. Betapa terkejutnya aku setelah membaca isi sms itu, tak menyangka say... gku marah besar. Aku kapok mas naik di ruang kamu, baru kali ini aku diperlakukan seperti itu, sakit hatiku.... begitu gejolah yang ada di hatinya. Aku sejenak merenung, kesalahan apa yang barusan aku perbuat, kata kata apa yang telah menyakiti ayu. Padahal aku belum keluar sepatah katapun yang aku sampaikan sama ayu pagi ini. Aku membalas sms darinya . Ada apa say........ kenapa say......g begitu marah banget ama aku. Aku kan ndak merasa bersalah. Beberapa detik kemudian aku terima sms kembali dari ayu. Pokoke aku ndak mau lagi keruang kamu, ndongkol hatiku, sakit hati.........ini mas?! Seharian aku memikirkan apa yang terjadi pada ayu.... sampai beberapa kali sejak kejadian itu aku kasih sms..... udah ndak terbilang berapa kali, tak kungjung ada balasannya. Permintaan maaf ....kelihatane udah ndak ada buat aku. Ternyata ayu sakit hati sama temenku yang kata ayu. Ngapain kamu duduk disitu ? pulang sana. Perintahnya. Dari kata2 itu sakit hati ayu... itu dilimpahkan kepada aku, ya mungkin salah persepsi antara aku sama temenku itu ya mungkin pagi ini stres atau bagaimana. Aku pun kena dampratan juga. Udah ini aku urusin dan kamu urusin pekerjaanmu aj. Katanya. Begitu pedas kata2 itu kepadaku. Padahal aku ndak pernah begitu padanya. Udah beberapa kali temenku itu berbuat seperti itu padaku, tapi tetep diem aj, dalam batinku biarlah aku ndak mau peduli.
Pagi ini yang begitu cerah dengan udara yang sangat panas, aku melihat ayu bersama temen2nya baris. Aku kirim sms sama ayu. Say .....Met pagi, masih marah ya ama aku. Aku berusaha untuk membuat suasana yang kemarin bagi aku suatu bencana. Dan pagi ini aku ingin hal hal kemarin sudah hilang untuk memulai hari yang baru nan indah. Aku tunggu ndak jawaban dari ayu. Say……….g kepanasan ya.. aku berusaha lagi untuk membuat ayu tersenyum. Senyum dong say…. Jangan cemberut gitu. Pintaku pada ayu. Akhirnya aku berusaha untuk meminta maaf dan aku ingin ayu bisa mesra lagi sama aku. Say……… begitu bencikah dan sakit hati yang say rasakan sampai2 aku sms tak kunjung ada balasan, apakah sudah tertutup pintu maafmu untuk aku yang sangat mencintai dan menyayangimu. To continous