Membuat Gas Hidrogen
Proses pengelektrolisan terjadi
D
alam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai bahan-bahan yang memiliki kandungan hidrogen seperti Air, Minyak Bumi, dan Bahkan Kotoran Manusia/Hewan. Kali ini kita akan mencoba membuat gas hidrogen murni yang berasal dari air yang dielektroliskan.
PERINGATAN!
Pembuatan gas hidrogen cukup berbahaya karena mudah untuk
meledak, apalagi kalau jumlah gasnya cukup banyak. Tapi jika tabung gasnya bocor tak akan meledak karena gas hidrogen akan langsung bereaksi dengan oksigen dan hasilnya adalah air murni. Sebenarnya pembuatan gas hidrogen cukup mudah tapi harus berhati-hati juga karena kesalahan dapat menggakibatkan gas meledak. Di Blog ini kita dapat membuat gas hidrogen dengan murah dan aman. Asal mengikuti semua langkah kerjanya!
Bahan-bahan -Toples kecil yang berbahan kaca berpenutup plastik -Aki motor 12 volt atau 8 buah batray (1,5 volt) yang dirangkai paralel dan menghasilkan listrik sebesar 12 volt -Kabel sepanjang 50 cm lebih -Sepasang Batang Karbon atau isi bagian dalam batray -Selang plastik kecil transparan sepanjang 100 cm lebih panjang lebih aman -Lem Castol digunakan sebagai dempul -Air Murni atau air biasa saja -Balon Karet digunakan sebagai tempat penyimpanan gas -Isolasi hitam dan putih untuk mengisolasi kabel -2 buah Batray bekas yang nantinya akan diambil isinya yang berupa batang karbon
Peralatan cukup sediakan gunting dan pisau yang agak besar
Langkah Kerja
Saya sarankan berhati-hati dan santai saja dalam penggerjaan demi hasil yang memuaskan
-Pembuatan Batang Karbon 1. Ambil sebuah batray kemudian buka pembungkus batray tersebut 2. Setelah terbuka, bagian batray berwarna hitam seperti tanah disingkirkan dan ambil batang karbon yang hitam dan cukup keras 3. Buat menjadi sepasang 4. Potong kabel sepanjang 5 cm. Kupas kedua kabel sepanjang 1 cm 5. Kemudian lilitkan kabel yang telah dikupas tadi ke batang karbon 6. Buat menjadi sepasang 7. Batang karbon satu dengan lainya tidak bersentuhan karena dapat terjadi korslet maka berikan isolator berupa plastik atau kayu di antara batang karbong pertama dan kedua 8. Terakhir, ikat menjadi satu tapi ingat tidak boleh bersentuhan antara satu dengan yang lainnya
-Pembuatan Tabung Elektroda 1. Lubangi tuup toples sebesar ukuran selang dan lubangi lagi seukuran kabel 2. Masukkan kabel ke lubang yang seukuran kabel. Masukkan kabel sepanjang 5 cm. Agar dapat disambung dengan batang karbon 3. Masukkan selang ke lubang yang seukuran selang. Selang dimasukkan ke dalam sepanjang 0,5 cm agar gas dapat keluar melalui selang 4. Kemudian lem dengan menggunakan lem Castol. Lem diantara sambungan penutup toples dengan selang dan kabel. Lem bagian atas dan bawah agar sewaktu pengelektrolisan terjadi gas tidak keluar dari lubang-lubang kecil. Lem berguna sebagai dempul 5. Terakhir, sambung kabel yang telah dimasukkan ke dalam toples dengan batang karbon. Sepasang sambungan diisolasi agar kabel yang terbuka tidak terjadi korslet
-Pembuatan Tempat Penyimpanan Gas 1. Pertama, ambil balon karet kemudian sambung dengan ujung selang satunya (dari toples) ke balon 2. Buat agar balon tidak ada udara didalamnya 3. Isolasi dengan menggunakan isolasi bening. Isolasi sekuat mungkin agar gas tidak keluar
-Persiapan Pengelektrolisan 1. Masukkan air sebanyak 1/2 volume toples. Air jangan terlalu banyak 2. Tutup toples dengan rapat dan sekuat mungkin agar gas tidak keluar 3. Sambung kabel pertama dan kabel kedua ke Aki. Kabel pertama ke bagian aki positif dan kabel kedua ke bagian aki negatif 4. Lihat proses yang terjadi. Pastinya ada gelembung udara itu namanya gelembung gas hidrogen. Memang pengelektrolisan terlihat seperti sedang memasak air tapi berbeda peringatan sekali lagi pembuatan gas hidrogen harus berhati-hati dan jangan ceroboh. Jika gas meledak, ledakan tidak akan melukai kalian karena daya ledak gas hidrogen cukup rendah jika jumlahnya tidak sebanyak 1 kg gas hidrogen. Pengelektrolisan tak akan terjadi apabila air tidak dicampur dengan bahan yang namannya NANTI DI WARNET SAYA TAMBAH.... Hati-hati
o o
HOME CATEGORIES
EBOOK ABOUT CONTACT
Menuai hidrogen dari air 12/13/2011 01:13:00 pm by farxNo comments
Usaha para ilmuwan dalam mencari energi alternatif pengganti bahan bakar fosil terus dilakukan, terutama sejak memasuki abad ke-21 ini. Hingga saat ini persentase penggunaan energi alternatif masih sangat sedikit dikarenakan efektivitas dan efisiensinya yang tergolong masih kecil. Hal seperti ini juga tampak pada penggunaan bahan bakar hidrogen. Meski beberapa perusahaan otomotif seperti Ford dan Honda telah merilis mobil berbahan bakar hidrogen, pada kenyataannya penggunaannya masih sedikit. Problema ini tak lepas dari mahalnya hidrogen cair karena biaya produksinya yang dapat dikatakan tidak murah.
Hidrogen memiliki banyak kelebihan, antara lain memiliki energi pembakaran yang besar per satuan massa hidrogen dan merupakan bahan bakar yang sangat bersih karena emisi pembakarannya berupa air (H2O). Barubaru ini, tim peneliti dari School of Chemistry Monash University Australia telah menemukan inovasi baru dalam mengubah air menjadi hidrogen lewat proses elektrofotokatalisis yang terinspirasi dari cara tumbuhan mengubah air menjadi oksigen. Para ilmuwan di dunia mengakui bahwa bagian tersulit dari mengubah air menjadi bahan bakar adalah mengonversi air menjadi hidrogen dan oksigen. Tim peneliti yang telah mempublikasikan hasil penelitian mereka di jurnal Nature Chemistry ini berhasil membuat sistem sel konversi air menjadi hidrogen menggunakan katalis berbasis logam mangan (Mn). Katalis ini sendiri memiliki struktur molekul yang menyerupai mineral mangan birnessite [(Na0.3Ca0.1K0.1)(Mn4+,Mn3+)2O4 · 1.5 H2O]. Tim peneliti tersebut memanfaatkan tingkat oksidasi dari ion mangan, terutama mangan (II) dan mangan (IV) untuk mengoksidasi air menjadi oksigen dan hidrogen. Pemberian tegangan listrik akan mengubah mangan (II) pada birnessite teroksidasi menjadi mangan (IV). Selanjutnya pemaparan dengan cahaya matahari akan mengembalikan bentuk mangan (IV) menjadi mangan (II) sekaligus mengubah dua molekul air (H2O) menjadi satu molekul gas oksigen (O2), empat proton (H+), dan empat elektron. Selanjutnya keempat proton dan elektron tersebut bergabung menjadi dua molekul gas hidrogen (H2). Siklus katalis mangan berlangsung cepat dan voltase listrik yang dibutuhkan tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan elektrolisis langsung air menggunakan elektroda inert.
Inovasi ini terbukti menghasilkan gas hidrogen dari air secara lebih mudah dan murah. Penemuan ini diharapkan akan menginspirasi produsen bahan bakar hidrogen di dunia untuk mengaplikasikannya sehingga akan terwujud penggunaan bahan bakar hidrogen yang mengglobal.