Candi Hindu di Indonesia 1. Candi Prambanan – Sleman, Yogyakarta
Dikenal juga dengan nama Candi Roro Jonggrand, kompleks Candi Prambanan adalah kompleks Candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi. Berdasarkan prasasti Siwagrha, diketahui bahwa candi ini mulai dibangun sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, pada masa kerajaan Medang Mataram. Dari prasasti ini juga diceritakan bahwa Candi Prambanan dibangun sebagai persembahan kepada Trimurti (tiga dewa utama dalam Hindu), yakni Brahma, Wisnu, dan Siwa. Sempat terlantar dan kehilangan identitas sejarah, rakyat setempat menciptakan mulai menciptakan legenda asal-mula dari keberadaan candi-candi di komplek ini dan lahirlah legenda rakyat Roro Jongrang. 2. Candi Dieng – Wonosobo, Jawa Tengah
Berada di pegunungan Dieng, Candi Dieng merupakan Candi Hindu beraliran Siwa yang diperkirakan dibangun pada akhir abad ke-8 hingga awal abad ke-9.
Memiliki luas mencapai sekitar 1.8 x 0.8 km2, kompleks Candi Dieng dibagi dalam 3 kelompok dan 1 candi yang berdiri sendiri yang namanya diadopsi dari tokoh dalam kisah dalam Kitab Mahabarata, yakni kelompok Arjuna, kelompok Gatotkaca, kelompok Dwarawati dan Candi Bima. 3. Candi Gedong Songo – Semarang, Jawa Tengah
Ditemukan oleh Raffles pada 1804, Candi Gedong Songo merupakan Candi Hindu peninggalan dari Wangsa Syailendra pada abad ke-9, tepatnya 927 masehi. Kompleks Candi yang terdisi dari 9 Candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini berada di ketinggian sekitar 1200 m di atas permukaan laut. 4. Candi Jago – Malang, Jawa Timur
Berdasar informasi dari kitab Negarakertagama dan Pararaton, Candi Jago memiliki nama asli Jajaghu yang berarti ‘keagungan’ yang pembangunannya dilakukan untuk penghormatan Raja Sri Jaya Wisnuwardhana, Raja Singasari penganut agama Syiwa Buddha, aliran peraduan antara ajaran Hindu dan Buddha. Pada candi yang dibangun menggunakan batuan andesit ini, Toppers bisa menemukan reliefrelief Kunjarakarna dan Pancatantra dapat ditemui di candi ini.
5. Candi Arca Gupolo – Sleman, Yogyakarta
Tak seperti candi-candi Hindu sebelumnya, Arca Gupolo merupakan situs peninggalan beraliran Hindu yang terdiri dari kumpulan 7 arca. Nama Gupolo sendiri diberikan oleh penduduk sekitar kepada patung Agastya yang merupakan salah satu arca yang ada dalam situs ini. Di dekat situs ini juga terdapat mata air jernih yang tak pernah kering meski musim kemarau panjang.
ARTI KATA MASEHI Berikut ini adalah Arti, Makna, Pengertian, Definisi dari kata "masehi" menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) online dan menurut para ahli bahasa. Arti kata Masehi - Ma-se-hi /maséhi/ n 1 Kristen; Nasrani; agama -- , agama Kristen (Nasrani); orang -- , pengikut Isa Almasih (Yesus Kristus); orang Kristen (Nasrani); 2 perhitungan waktu yg dimulai sejak lahirnya Yesus Kristus
PAHLAWAN BERGAMA HINDU I Gusti Ngurah Made Agung - Raja Badung VII
I Gusti Ngurah Made Agung atau lebih dikenal dengan Raja Badung VII adalah raja yang turun langsung melawan penjajah hingga akhirnya gugur di medan perang. Beliau seorang Raja Badung yang berani dan pantang menyerah membela kebenaran, keadilan dan negara. Dia bersama dengan masyarakat Bali berjuang habis-habisan melawan penjajah Belanda dalam perang Puputan Badung selama 1902-1906. I Gusti Ngurah Made Agung lahir di Puri Agung Denpasar, 5 April 1876. Dia merupakan Putra I Gusti Gede Ngurah Pemecutan atau Ida Tjokorda Gde Ngurah Pemecutan yang merupakan Raja Badung V. I Gusti Ngurah Rai - Pahlawan Nasional
Profil Nama: I Gusti Ngurah Rai Alias: Ngurah Rai Agama : Hindu Tempat Lahir : Badung, Bali Tanggal Lahir : Selasa, 30 Januari 1917 Warga Negara : Indonesia
I Gusti Ketut Pudja - Gubernur Pertama Sunda Kecil
Mr. I Gusti Ketut Pudja Tempat/ Tanggal Lahir: Singaraja, 19 Mei 1908 Meninggal: Jakarta, 4 Mei 1977 (69 th) Nama Orangtua: I Gusti Nyoman Raka (Ayah), Jero Ratna Kusuma (Ibu) Pendidikan: Meester in the Rechten (Sarjana Hukum) Rechts Hoge School di Jakarta tahun 1934 Agama: Hindu
Ida Anak Agung Gde Agung - Pahlawan Nasional dari Bali
Ida Anak Agung Gde Agung Menteri Luar Negeri RI ke-8 Masa jabatan: 12/8/1955 – 24/3/1956 Informasi pribadi Lahir: 24 Juli 1921 Gianyar, Bali, Hindia Belanda Meninggal: 22 April 1999 Kebangsaan: Indonesia Profesi: Diplomat Agama: Hindu