dummyhead
CARA MENGGUNAKAN BUKU PEDOMAN REPARASI INI
Perihal Keselamatan Cara Menggunakan Buku Pedoman Reparasi Ini
Keterangan Servis Informasi servis dan perbaikan di dalam buku pedoman ini dimaksudkan untuk dipakai oleh teknisi profesional yang kompeten. Servis atau perbaikan yang dilakukan tanpa mendapatkan training, tool-tool, dan peralatan yang tepat, dapat mengakibatkan lukaluka pada Anda atau orang lain. Juga dapat merusak kendaraan atau menciptakan kondisi yang tidak aman. Buku pedoman ini menguraikan cara dan prosedur yang tepat untuk menjalankan servis, perawatan dan perbaikan. Beberapa prosedur memerlukan pemakaian tool-tool yang telah dirancang khusus untuk keperluan tersebut. Seseorang yang bermaksud untuk memakai suku cadang pengganti, prosedur servis atau tool yang bukan dianjurkan oleh Honda, harus menentukan sendiri resiko terhadap keselamatan pribadinya dan pengoperasian kendaraan yang aman. Jika sebuah part harus diganti, pakailah suku cadang asli Honda dengan nomor part yang benar atau part ekuivalennya. Kami menganjurkan dengan sangat agar jangan memakai part pengganti dengan kualitas yang rendah mutunya.
Demi Keselamatan Pelanggan Anda Servis dan perawatan yang memadai sangat diperlukan bagi keselamatan pelanggan dan keandalan kendaraan. Kekhilafan atau kelalaian pada saat menservis kendaraan dapat mengakibatkan pengoperasian yang tidak benar, kerusakan pada kendaraan, atau luka-luka pada orang lain.
Servis atau perbaikan yang tidak memadai dapat menciptakan kondisi tidak aman yang dapat menyebabkan luka-luka parah atau kematian bagi pelanggan Anda. Patuhi prosedur dan tindakan pencegahan di dalam buku pedoman ini dengan cermat.
Demi Keselamatan Anda Dikarenakan buku pedoman ini ditujukan pada para teknisi servis profesional, kami tidak memberikan peringatan tentang kebiasaan keselamatan kerja bengkel yang mendasar (mis. Part yang panas -> pakailah sarung tangan). Jika Anda belum pernah mendapatkan training keselamatan kerja bengkel atau tidak yakin akan pengetahuan Anda tentang keselamatan kerja bengkel, kami menganjurkan agar Anda tidak menjalankan prosedur-prosedur yang diuraikan di dalam buku pedoman ini. Beberapa tindakan pencegahan umum yang paling penting diberikan di bawah ini. Namun, kami tidak dapat memberikan peringatan tentang setiap keadaan berbahaya yang dapat timbul pada waktu pelaksanaan prosedur-prosedur servis dan perbaikan. Hanya Anda saja yang dapat memutuskan apakah Anda perlu atau tidak melakukan suatu pekerjaan servis.
Apabila Anda tidak mematuhi instruksi dan tindakan pencegahan, maka bisa berakibat luka-luka parah atau kematian pada diri Anda. Patuhi prosedur dan tindakan pencegahan di dalam buku pedoman ini baik-baik.
Tindakan Pencegahan Penting Demi Keselamatan Pastikan bahwa Anda mempunyai pengertian jelas mengenai semua kebiasaan untuk keselamatan kerja bengkel dan bahwa Anda mengenakan pakaian dan peralatan pengamanan yang sesuai. Pada saat melakukan suatu pekerjaan servis, cermatilah terutama hal-hal sebagai berikut: • Bacalah semua instruksi sebelum Anda memulai sesuatu pekerjaan, dan pastikan bahwa Anda mempunyai semua tool, part pengganti atau part-part yang diperbaiki, dan ketrampilan yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan dengan aman dan secara menyeluruh. • Lindungi mata Anda dengan mengenakan kacamata pelindung atau pelindung muka setiap Anda memakai palu, bor, gerinda atau bekerja menggunakan udara atau cairan di bawah tekanan, dan pegas atau komponen lain yang menyimpan energi. Jika ada keraguraguan, pakailah pelindung mata. • Pakailah bahan pelindung lain bila perlu, misalnya sarung tangan atau sepatu pelindung. Penanganan part yang panas atau tajam dapat menimbulkan luka bakar parah atau sayatan. Sebelum Anda memegang sesuatu yang kelihatannya dapat melukai Anda, berhentilah dan kenakan sarung tangan. • Lindungilah diri Anda dan orang lain setiap kali kendaraan diangkat ke atas. Baik dengan katrol ataupun dongkrak, pastikan bahwa kendaraan selalu diletakkan dengan aman. Pakailah alat bantu penopang kendaraan. Pastikan bahwa mesin telah dimatikan sebelum Anda memulai sesuatu prosedur servis, kecuali apabila instruksi menyebutkan bahwa Anda harus melakukan sebaliknya. Hal ini akan membantu menghilangkan beberapa keadaan yang berpotensi berbahaya seperti : • Peracunan karbon monoksida dari gas pembuangan mesin. Pastikan ada ventilasi yang memadai setiap kali mesin dalam keadaan hidup. • Luka bakar akibat part-part panas atau coolant. Biarkan mesin dan sistem pembuangan gas menjadi dingin dulu sebelum mengerjakan bagian-bagian ini. • Luka akibat part-part yang bergerak. Jika instruksi menyuruh Anda untuk menjalankan mesin, jauhkan tangan, jari-jari tangan dan pakaian Anda dari tempat-tempat yang berpotensi berbahaya. Uap bensin dan gas hidrogen dari battery dapat menimbulkan ledakan. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran atau ledakan, berhati-hatilah sewaktu bekerja dekat dengan bensin atau battery : • Untuk mencuci part-part, gunakan pelarut yang tidak dapat terbakar, dan bukan bensin. • Jangan pernah menampung atau menyimpan bensin di dalam tempat penampung yang terbuka. • Jauhkan rokok, percikan bunga api dan lidah api dari battery dan semua part-part yang berhubungan dengan bahan bakar.
0-1
dummyhead
CARA MENGGUNAKAN BUKU PEDOMAN REPARASI INI
Cara Menggunakan Buku Pedoman Reparasi Ini Buku Pedoman Reparasi ini menguraikan prosedur servis untuk Honda SUPRA X 125 HELM-IN. Bab 1 dan 3 mengenai seluruh sepeda motor. Bab 2 menerangkan prosedur untuk pelepasan/pemasangan komponen-komponen yang mungkin harus dilakukan untuk menjalankan servis yang diuraikan dalam bab-bab berikutnya. Bab 4 sampai dengan 21 menguraikan bagian-bagian dari sepeda motor, yang dikelompokkan menurut lokasi. Ikuti anjuran Jadwal Perawatan Berkala agar kendaraan selalu berada dalam kondisi operasional puncak. Sangat penting untuk menjalankan jadwal perawatan berkala yang pertama pada tabel jadwal perawatan berkala. Hal ini akan mengimbangi keausan awal yang terjadi dalam masa pemakaian mula. Temukan bab yang Anda inginkan pada halaman DAFTAR ISI, kemudian carilah pada daftar isi pada halaman ke 1 dari bab tersebut. Kebanyakan bab dimulai dengan gambar assy atau sistem, keterangan servis dan troubleshooting untuk bab tersebut. Halamanhalaman berikutnya adalah prosedur secara mendetil. Lihat bagian mengenai troubleshooting pada tiap bab sesuai masalah atau gejalanya.
Keselamatan Anda, dan keselamatan orang lain, sangat penting. Untuk membantu Anda dalam pengambilan keputusankeputusan berdasarkan informasi, kami telah memberikan keterangan dan informasi lengkap lainnya sepanjang buku pedoman reparasi ini. Tentunya, tidak mungkin dan tidak praktis untuk memperingati Anda tentang semua keadaan berbahaya yang dapat timbul sewaktu menservis kendaraan ini. Anda harus memakai pertimbangan yang baik menurut Anda sendiri. Anda akan mendapatkan informasi penting tentang keselamatan dalam berbagai-macam bentuk termasuk: • Label-label peringatan - pada kendaraan • Pesan-pesan mengenai keselamatan - didahului dengan satu simbol dan salah satu dari tiga kata BAHAYA, PERINGATAN, atau HATI-HATI. Kata-kata ini berarti: Anda AKAN MENINGGAL atau TERLUKA PARAH apabila Anda tidak mematuhi petunjuk-petunjuk. Anda DAPAT MENINGGAL atau TERLUKA PARAH apabila Anda tidak mematuhi petunjuk-petunjuk. Anda DAPAT TERLUKA apabila Anda tidak mematuhi petunjuk-petunjuk. • Instruksi-instruksi - cara menservis kendaraan ini dengan benar dan aman.
Di dalam Buku Pedoman Reparasi ini, Anda akan menemukan informasi yang didahului dengan simbol PERHATIAN . Tujuan dari pesan ini adalah untuk membantu mencegah kerusakan pada kendaraan Anda, barang-barang lain, atau lingkungan hidup. SEMUA KETERANGAN, GAMBAR, PETUNJUK DAN SPESIFIKASI DI DALAM PENERBITAN INI ADALAH BERDASARKAN INFORMASI PRODUK TERAKHIR YANG TERSEDIA PADA WAKTU PERSETUJUAN UNTUK DICETAK. Honda Motor Co., Ltd. BERHAK MEMBUAT PERUBAHAN SETIAP SAAT TANPA PEMBERITAHUAN DAN TANPA IKATAN APAPUN. DILARANG MENGUTIP ATAU MENCETAK ULANG BAGIAN DARI PENERBITAN INI TANPA IJIN TERTULIS DARI PENERBIT. Honda Motor Co., Ltd. © Honda Motor Co., Ltd. SERVICE PUBLICATION OFFICE Tanggal Terbit : Juli, 2011
0-2
dummyhead
CARA MENGGUNAKAN BUKU PEDOMAN REPARASI INI
SIMBOL - SIMBOL Simbol - simbol yang digunakan di seluruh buku pedoman ini menunjukkan prosedur servis yang spesifik. Apabila informasi tambahan diperlukan sehubungan dengan simbol - simbol ini, maka informasi tersebut akan dijelaskan secara spesifik di dalam teks tanpa menggunakan simbol -simbol. Ganti dengan part dengan yang baru sebelum dirakit kembali.
Pakailah oli mesin yang dianjurkan, kecuali apabila ditentukan lain.
Pakailah larutan oli molybdenum (campuran oli mesin dan grease molybdenum dalam perbandingan 1:1).
Pakailah grease multi-purpose (grease lithium based multi-purpose NLGI #2 atau sejenisnya). Pakailah grease molybdenum disulfide (mengandung lebih dari 3% molybdenum disulfide, NOGI #2 atau sejenisnya). Contoh: • Molykote® BR-2 plus dibuat oleh Dow Corning U.S.A. • Multi-purpose M-2 dibuat oleh Mitsubishi Oil, Japan. Pakailah molybdenum disulfide paste (mengandung lebih dari 40% molybdenum disulfide, NOGI #2 atau sejenisnya). Contoh: • Molykote® G-n Paste dibuat oleh Dow Corning U.S.A. • Rocol ASP dibuat oleh Rocol Limited, U.K. • Rocol Paste dibuat oleh Sumico Lubricant, Japan Pakailah grease silicone. Oleskan locking agent (cairan pengunci). Pakailah locking agent berkekuatan sedang kecuali apabila ditentukan lain. Oleskan sealant (zat perapat).
Pakailah minyak rem DOT 3 atau DOT 4. Pakailah minyak rem yang dianjurkan kecuali apabila ditentukan lain.
Pakailah minyak fork atau minyak suspensi.
0-3
dummyhead
KELISTRIKAN RANGKA
RANGKA
MESIN/KELISTRIKAN ALAT PENGGERAK
DAFTAR ISI INFORMASI UMUM
1
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
2
PERAWATAN
3
SISTEM PGM-FI
4
SISTEM PENGAPIAN (KARBURATOR)
5
SISTEM PENGAPIAN (PGM-FI)
6
SISTEM ELECTRIC STARTER
7
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR)
8
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI)
9
SISTEM PELUMASAN
10
CYLINDER HEAD/VALVE
11
CYLINDER/PISTON
12
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI
13
ALTERNATOR/STARTER CLUTCH
14
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT
15
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
16
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
17
RODA BELAKANG/SUSPENSI
18
REM HIDROLIK
19
BATTERY/SISTEM PENGISIAN
20
LAMPU/METER/SAKLAR
21
WIRING DIAGRAM
22
dummytext
1. INFORMASI UMUM 1
PERATURAN SERVIS ···························· 1-2
TITIK-TITIK PELUMASAN & SEAL ········· 1-14
IDENTIFIKASI MODEL ··························· 1-2
ALUR KABEL & KABEL BODY·············· 1-16
SPESIFIKASI ········································ 1-4
FITUR-FITUR TEKNIK ·························· 1-31
TORSI PENGENCANGAN ····················· 1-10
SISTEM PENGONTROLAN EMISI ·········· 1-33
1-1
dummyhead
INFORMASI UMUM
PERATURAN SERVIS INFORMASI UMUM
1. Pakailah suku cadang dan pelumas yang dianjurkan oleh Honda atau ekuivalennya. Suku cadang yang tidak memenuhi spesifikasi perancangan Honda dapat menimbulkan kerusakan pada sepeda motor. 2. Pakailah special tool yang dirancang untuk produk ini untuk menghindari kerusakan dan perakitan yang tidak benar. 3. Pakailah hanya tool dengan sistem metrik pada saat menservis sepeda motor. Baut, mur dan sekrup sistem metrik tidak dapat saling tukar dengan pengikat sistem Inggris. 4. Pasang gasket, O-ring, pin split, dan plat pengunci baru pada waktu perakitan kembali. 5. Pada saat mengencangkan baut atau mur, mulailah dengan baut dengan diameter yang besar atau baut bagian dalam terlebih dahulu. Kemudian kencangkan secara bersilang dengan torsi sesuai spesifikasi dalam langkah-langkah bertahap kecuali apabila ditentukan urutan tertentu yang lain. 6. Bersihkan semua part dalam pelarut pembersih pada waktu pembongkaran. Lumasi setiap permukaan luncur sebelum perakitan kembali. 7. Setelah perakitan, periksalah semua part terhadap kebenaran pemasangan dan cara kerja part tersebut. 8. Alurkan semua kabel-kabel listrik seperti ditunjukkan pada Alur Kabel dan Kabel body (hal. 1-16).
SINGKATAN-SINGKATAN Di dalam buku ini dipakai singkatan-singkatan sebagai berikut untuk mengidentifikasi part atau sistem yang bersangkutan. Istilah singkatan Sensor CKP DLC ECM EEPROM Sensor EOT MIL PGM-FI SCS connector Sensor TP ICM
Kepanjangan Sensor Crankshaft Position Data Link Connector Engine Control Module Electrically Erasable Programmable Read Only Memory Sensor Engine Oil Temperature Malfunction Indicator Lamp Programmed Fuel Injection Service Check Short connector Sensor Throttle Position Engine Control Module
IDENTIFIKASI MODEL Pedoman reparasi ini digunakan untuk dua tipe model Supra-X 125 Helm-In. • Tipe karburator • Tipe PGM-FI
1-2
dummyhead
INFORMASI UMUM Nomor seri rangka [1] dicetak pada seat stay seperti ditunjukkan.
[1]
Nomor seri mesin [1] dicetak pada bagian kiri bawah crankcase.
[1]
Nomor identifikasi karburator [1] dicetak pada sisi kanan body karburator.
Tipe karburator:
[1]
Nomor identifikasi throttle body [1] dicetak pada bagian kiri bawah throttle body.
Tipe PGM-FI:
[1]
1-3
dummyhead
INFORMASI UMUM
SPESIFIKASI SPESIFIKASI UMUM DIMENSI
RANGKA
MESIN
SISTEM PENGIRIMAN BAHAN BAKAR PERALATAN PENGGERAK
1-4
BAGIAN Panjang keseluruhan Lebar keseluruhan Tinggi keseluruhan Jarak sumbu roda Tinggi tempat duduk Tinggi pijakan kaki Jarak terendah ke tanah Berat motor siap pakai Jenis rangka Suspensi depan Jarak pergerakan as roda depan Suspensi belakang Jarak pergerakan as roda belakang Ukuran ban depan Ukuran ban belakang Merek ban Depan Belakang Depan Belakang Rem depan Rem belakang Sudut caster Panjang trail Kapasitas fuel tank Diameter dan langkah Volume langkah Perbandingan kompresi Peralatan penggerak valve Valve intake membuka pada pengangkatan 1 mm menutup pada pengangkatan 1 mm Valve exhaust membuka pada pengangkatan 1 mm pada pengangkatan 1 mm menutup Sistem pelumasan Jenis pompa oli Sistem pendinginan Saringan udara Berat kosong (Tipe karburator) mesin (Tipe PGM-FI) Susunan cylinder Jenis (Tipe karburator) (Tipe PGM-FI) Diameter (Tipe karburator) throttle (Tipe PGM-FI) Sistem kopling Sistem pengoperasian kopling Transmisi Reduksi primer Reduksi akhir Perbandingan gear 1 gear gigi 2 gigi 3 gear 4 Pola pemindahan gear
SPESIFIKASI 1.932 mm 711 mm 1.092 mm 1.258 mm 758 mm 266 mm 135 mm 107 kg Jenis back bone Telescopic fork 81 mm Swingarm 81 mm 70/90 - 17M/C 38P 80/90 - 17M/C 44P FT137 (SRI) FT137 (SRI) NF63B (IRC) NR78Y (IRC) Rem cakram hidrolik Rem cakram hidrolik 26°30’ 68 mm 5,6 liter 52,4 x 57,9 mm 124,8 cm3 9,3 : 1 2 valve, SOHC digerakkan rantai tunggal 2° sebelum TMA 25° setelah TMB 34° sebelum TMB 0° TMA Tekanan paksa dan bak oli basah Trochoid Pendinginan udara Saringan kertas berperekat 24,6 kg 24,2 kg Cylinder tunggal miring 80° dari vertikal Tipe valve piston PGM-FI (Programmed Fuel Injection) 18 mm 24 mm Pelat-majemuk, basah Jenis centrifugal otomatis Bertautan tetap, 4 kecepatan 3,350 (67/20) 2,571 (36/14) 2,500 (35/14) 1,550 (31/20) 1,150 (23/20) 0,923 (24/26) Sistem kembali digerakkan kaki kiri (sistem rotary; hanya pada saat sepeda motor tidak bergerak) - N - 1 - 2 - 3 - 4 (- N)
dummyhead
INFORMASI UMUM KELISTRIKAN
Sistem pengapian
BAGIAN (Tipe karburator) (Tipe PGM-FI)
SPESIFIKASI DC-CDI Digital transistorized diatur oleh komputer dengan electric advance Kickstarter dengan electric starter Alternator dengan output fase tunggal Dibuka oleh SCR/fase tunggal, penyearah setengah gelombang Alternator
Sistem starter Sistem pengisian Regulator/rectifier Sistem lampu
SPESIFIKASI SISTEM PGM-FI BAGIAN Putaran stasioner mesin Tahanan sensor EOT Tahanan injector bahan bakar
SPESIFIKASI 1.400 ± 100 menit-1 (rpm) 2,5 – 2,8 kΩ 0,21 – 0,22 kΩ 11 – 13 Ω
(20°C) (100°C) (20°C)
SPESIFIKASI SISTEM PENGAPIAN (KARBURATOR) BAGIAN Busi Standard Celah busi Tegangan puncak ignition coil Tegangan puncak ignition pulse generator Waktu pengapian
SPESIFIKASI U20EPR9 (DENSO) 0,80 – 0,90 mm Minimum 100 V Minimum 0,7 V 15° sebelum TMA pada putaran stasioner
CPR6EA-9 (NGK)
SPESIFIKASI SISTEM PENGAPIAN (PGM-FI) BAGIAN Busi Celah busi Tegangan puncak ignition coil Tegangan puncak sensor CKP Waktu pengapian
SPESIFIKASI U20EPR9 (DENSO) 0,80 – 0,90 mm Minimum 100 V Minimum 0,7 V 15° sebelum TMA pada putaran stasioner
Standard
CPR6EA-9 (NGK)
SPESIFIKASI SISTEM ELECTRIC STARTER BAGIAN Panjang brush motor starter
STANDARD 10,00 – 10,05
Satuan: mm BATAS SERVIS 3,5
SPESIFIKASI SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR) BAGIAN No identifikasi karburator Putaran stasioner mesin Jarak main bebas handel gas Main jet Slow jet Tinggi permukaan pelampung Pembukaan awal air screw Spesifikasi vakum PAIR control valve
SPESIFIKASI PB7UH 1.400 ± 100 menit-1 (rpm) 2 – 6 mm #90 #35 11,7 mm Lihat hal. 8-12 60 kPa (450 mmHg)
SPESIFIKASI SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI) BAGIAN Nomor identifikasi throttle body Pembukaan standard idle air screw Jarak main bebas handel gas Tekanan bahan bakar pada putaran stasioner Aliran pompa bahan bakar (pada 12 V)
SPESIFIKASI GQY1A 2 putaran keluar dari posisi duduk penuh 2 – 6 mm 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi) Minimum 98 cm3/10 detik
1-5
dummyhead
INFORMASI UMUM SPESIFIKASI SISTEM PELUMASAN BAGIAN Kapasitas oli Pada penggantian periodik mesin Pada pembongkaran mesin Oli mesin yang dianjurkan
Rotor pompa oli
Jarak renggang pada ujung rotor Jarak renggang antara rotor dan body Jarak renggang ke samping
STANDARD 0,7 liter 0,9 liter "Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang setara Klasifikasi API: SG atau lebih tinggi (kecuali oli yang diberi label "energy conserving" pada label bundar servis API) Viskositas: SAE 10W-30 JASO T 903 standard: MA – 0,15 – 0,21 0,03 – 0,09
Satuan: mm BATAS SERVIS – –
–
0,15 0,26 0,15
SPESIFIKASI CYLINDER HEAD/VALVE BAGIAN Kompresi Cylinder Perubahan bentuk cylinder head Camshaft Tinggi cam lobe (bubungan) Valve, valve guide
Jarak renggang valve D.L. valve stem D.D. valve guide Jarak renggang stem-ke-guide
Tonjolan valve guide Lebar valve seat Panjang bebas valve spring Cam chain D.L. push rod tensioner Panjang bebas spring
1-6
IN EX IN EX IN EX IN/EX IN EX IN/EX IN/EX IN/EX
STANDARD 490 kPa (5 kgf/cm2, 71 psi) pada 600 menit-1 (rpm) – 32,657 – 32,897 32,481 – 32,721 0,10 ± 0,02 0,17 ± 0,02 4,975 – 4,990 4,955 – 4,970 5,000 – 5,012 0,010 – 0,037 0,030 – 0,057 10,1 – 10,3 1,0 33,14 11,985 – 12,000 111,3
Satuan: mm BATAS SERVIS – 0,05 32,33 31,78 – – 4,965 4,945 5,03 0,065 0,085 – 1,6 31,5 11,94 109
dummyhead
INFORMASI UMUM SPESIFIKASI CYLINDER/PISTON BAGIAN Cylinder D.D. Kelonjongan Ketirusan Kelengkungan Piston, ring D.L. piston piston, pin Titik pengukuran D.L. piston piston D.D. lubang pin piston D.L. pin piston Jarak renggang piston-ke-pin piston Jarak renggang Atas ring piston-ke-alur Kedua ring (RIKEN) Atas Jarak renggang ring piston-ke-alur Kedua ring (TEIKOKU) Celah pada ujung Atas ring piston Kedua (RIKEN) Oli (side rail) Celah pada ujung Atas ring piston Kedua (TEIKOKU) Oli (side rail) Jarak renggang cylinder-ke-piston D.D. ujung kecil connecting rod Jarak renggang connecting rod-ke-pin piston
STANDARD 52,405 – 52,415 – – – 52,380 – 52,395 10 dari bagian bawah piston 13,002 – 13,008 12,994 – 13,000 0,002 – 0,014 0,030 – 0,065
Satuan: mm BATAS SERVIS 52,445 0,10 0,10 0,05 52,310 – 13,03 12,98 0,075 0,100
0,015 – 0,050
0,090
0,015 – 0,050
0,090
0,015 – 0,050
0,090
0,10 – 0,25 0,10 – 0,30 0,20 – 0,70 0,10 – 0,25 0,35 – 0,50 0,10 – 0,35 0,010 – 0,035 13,010 – 13,028 0,010 – 0,034
0,50 0,60 1,10 0,50 0,75 1,10 0,10 13,05 0,07
SPESIFIKASI KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GEAR BAGIAN Kopling manual Tebal kanvas Kelengkungan plat Panjang bebas pegas kopling D.D. clutch outer Clutch outer guide D.D. D.L. D.L. mainshaft pada clutch outer guide Kopling D.D. tromol kopling centrifugal Ketebalan kanvas pemberat kopling D.D. tromol one-way clutch D.L. roller one-way clutch D.D. primary drive gear D.L. crankshaft pada primary drive gear Ketebalan kanvas clutch brake
STANDARD 2,50 – 2,70 – 28,2 23,000 – 23,021 16,991 – 17,009 22,959 – 22,980 16,966 – 16,984 104,0 – 104,2 1,5 42,000 – 42,020 4,990 – 5,000 21,030 – 21,058 20,967 – 20,980 3,35
Satuan: mm BATAS SERVIS 2,2 0,20 27,5 23,07 17,049 22,940 16,87 104,3 1,0 42,04 4,97 21,11 20,92 2,5
SPESIFIKASI ALTERNATOR/STARTER CLUTCH BAGIAN D.L. boss driven gear starter
STANDARD 45,660 – 45,673
Satuan: mm BATAS SERVIS 45,642
1-7
dummyhead
INFORMASI UMUM SPESIFIKASI CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT Crankshaft
Transmisi
Shift fork/ Shift drum
Kickstarter
BAGIAN Jarak renggang ke samping connecting rod Jarak renggang radial connecting rod Keolengan D.D. gear M2, M3 C1 C4 D.L. bushing C1 D.D. bushing C1 Jarak renggang gear-ke-bushing C1 D.L. mainshaft pada M3 D.L. countershaft pada bushing C1 Jarak renggang gear-ke-shaft M3 Jarak renggang bushing-ke-shaft C1 D.D. shift fork Ketebalan shift fork claw D.L. shift fork shaft D.L. shift drum Kiri Kanan D.D. journal shift drum Kiri Kanan D.D. pinion D.L. shaft
STANDARD 0,10 – 0,35 0,004 – 0,016 – 17,000 – 17,018 18,000 – 18,018 20,000 – 20,021 17,966 – 17,984 15,000 – 15,018 0,016 – 0,052 16,966 – 16,984 14,966 – 14,984 0,016 – 0,052 0,016 – 0,052 10,000 – 10,018 4,93 – 5,00 9,986 – 9,995 23,959 – 23,980 27,959 – 27,980 24,000 – 24,033 28,000 – 28,021 20,000 – 20,021 19,959 – 19,980
Satuan: mm BATAS SERVIS 0,60 0,05 0,10 17,04 18,04 20,04 17,94 15,04 0,10 16,95 14,95 0,09 0,09 10,07 4,90 9,93 23,94 27,94 24,07 28,08 20,08 19,94
SPESIFIKASI RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI BAGIAN
STANDARD –
Kedalaman alur ban minimum Tekanan udara ban dingin
Pengendara saja Pengendara dan pembonceng
Keolengan as roda Keolengan Radial pelek roda Aksial Fork Panjang bebas pegas Keolengan pipa Minyak yang dianjurkan Tinggi permukaan minyak Kapasitas minyak
SHOWA CHUANNAN
SHOWA CHUANNAN SHOWA CHUANNAN
200 kPa (2,00 kgf/cm2, 29 psi) 200 kPa (2,00 kgf/cm2, 29 psi) – – – 294,8 290,0 – 294,0 – Minyak fork 73 107 63,5 ± 1 cm3 59,0 ± 1 cm3
Satuan: mm BATAS SERVIS Sampai ke indikator – – 0,2 2,0 2,0 – – 0,2 – – – – –
SPESIFIKASI RODA BELAKANG/SUSPENSI BAGIAN Kedalaman alur ban minimum Tekanan udara ban dingin
Pengendara saja Pengendara dan pembonceng
Keolengan as roda Keolengan Radial pelek roda Aksial Rantai roda Ukuran/link
Kekenduran
1-8
STANDARD – 225 kPa (2,25 kgf/cm2, 33 psi) 225 kPa (2,25 kgf/cm2, 33 psi) – – – FSCM 420AD-108RB RK 420SL-108RJ KMC420JB-108L 25 – 35
Satuan: mm BATAS SERVIS Sampai ke indikator – – 0,20 2,0 2,0 – – – –
dummyhead
INFORMASI UMUM SPESIFIKASI REM HIDROLIK DEPAN
BELAKANG
BAGIAN Minyak rem yang dianjurkan Indikator keausan brake pad Ketebalan cakram rem Keolengan cakram rem D.D. master cylinder D.L. master piston D.D. caliper cylinder D.L. piston caliper Minyak rem yang dianjurkan Indikator keausan brake pad Ketebalan cakram rem Keolengan cakram rem D.D. master cylinder D.L. master piston D.D. caliper cylinder D.L. piston caliper
STANDARD DOT 3 atau DOT 4 – 3,3 – 3,7 – 11,000 – 11,043 10,957 – 10,984 33,96 – 34,01 33,878 – 33,928 DOT 3 atau DOT 4 – 3,8 – 4,2 – 12,700 – 12,743 12,657 – 12,684 32,030 – 32,080 31,948 – 31,998
Satuan: mm BATAS SERVIS – Sampai ke alur 3,0 0,30 11,055 10,945 34,02 33,87 – Sampai ke alur 3,5 0,30 12,755 12,645 32,09 31,94
SPESIFIKASI BATTERY/SISTEM PENGISIAN Battery
Alternator
BAGIAN Kapasitas Kebocoran arus listrik Tegangan Dicharge penuh Perlu dicharge kembali Arus pengisian Normal Cepat Kapasitas (Tipe karburator) MITSUBA DENSO (Tipe PGM-FI) Tahanan kumparan pengisian (20°C)
SPESIFIKASI 12 V – 3 Ah (10 HR) Maks. 0,5 mA 13,0 – 13,2 V Di bawah 12,4 V 0,3 A/5 – 10 h 3 A/0,5 h 0,15 kW/5.000 menit-1 (rpm) 0,123 kW/5.000 menit-1 (rpm) 0,18 kW/5.000 menit-1 (rpm) 0,2 – 1,0 Ω
SPESIFIKASI LAMPU/METER/SWITCH Bohlam-bohlam
Sekring
BAGIAN Lampu depan (High/Low) Lampu senja Lampu rem/belakang Lampu plat nomor Lampu sein Lampu meter Indikator sein Indikator lampu jauh Indikator posisi gear Indikator netral MIL (Tipe PGM-FI) Sekring utama Sekring tambahan
SPESIFIKASI 12 V - 25/25 W x 2 12 V - 3,4 W x 2 LED 12 V - 5 W 12 V - 10 W x 4 12 V - 3,4 W x 2 12 V - 3,4 W x 2 12 V - 1,7 W 12 V - 1,7 W x 4 12 V - 1,7 W 12 V - 1,7 W 15 A 10 A
1-9
dummyhead
INFORMASI UMUM
TORSI PENGENCANGAN TORSI PENGENCANGAN STANDARD JENIS PENGENCANG Baut hex 5 mm dan mur Baut hex 6 mm dan mur (termasuk baut flens SH) Baut hex 8 mm dan mur Baut hex 10 mm dan mur Baut hex 12 mm dan mur
TORSI N.m (kgf.m) 5,2 (0,5) 10 (1,0)
TORSI N.m (kgf.m) 4,2 (0,4) 9,0 (0,9) 12 (1,2)
JENIS PENGENCANG Sekrup 5 mm Sekrup 6 mm Baut flens 6 mm (Termasuk NSHF) dan mur Baut flens 8 mm dan mur Baut flens 10 mm dan mur
22 (2,2) 34 (3,5) 54 (5,5)
27 (2,8) 39 (4,0)
TORSI PENGENCANGAN MESIN & RANGKA
• Spesifikasi torsi pengencangan yang tertera di bawah ini adalah untuk pengencang yang sudah dispesifikasikan. • Yang lain harus dikencangkan dengan torsi pengencangan standard yang tertera di atas.
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST BAGIAN Mur pengunci kabel gas Mur pemasangan bagian atas shock absorber Baut pemasangan bagian bawah shock absorber Baut pemasangan fuel tank Baut pemasangan cover rantai Mur joint pipa exhaust Baut stud pipa exhaust Sekrup cover muffler Baut as standar samping Mur as standar samping
JUM LAH 1 2
DIAMETER ULIR (mm) 10 10
TORSI N.m (kgf.m) 3 (0,31) 24 (2,4)
2 4 1 2 2 2 1 1
10 6 6 8 8 6 10 10
24 (2,4) 14 (1,4) 7 (0,71) 27 (2,8) – 10 (1,0) 18 (1,8) 44 (4,5)
JUM LAH
DIAMETER ULIR (mm)
TORSI N.m (kgf.m)
CATATAN
Lihat hal. 2-14
PERAWATAN BAGIAN Mur penyetel kabel gas (Tipe karburator) (Tipe PGM-FI) Sekrup cover rumah saringan udara (Tipe karburator) (Tipe PGM-FI) Baut pengeluaran oli Tutup lubang pengapian Tutup lubang crankshaft Mur pengunci penyetel valve
1 2
7 6
3,8 (0,39) 3 (0,31)
5 5 1 1 1 2
5 5 12 14 30 5
1,1 (0,11) 1,2 (0,12) 24 (2,4) 6 (0,61) 8 (0,82) 9 (0,92)
Baut cover saringan centrifugal oli
3
5
5 (0,51)
Baut penyetelan arah lampu depan Mur pengunci penyetel kopling Busi Mur as roda belakang Mur pengunci push rod master cylinder belakang
1 1 1 1 1
4 8 10 12 8
2 (0,2) 12 (1,2) 16 (1,6) 59 (6,0) 17 (1,7)
JUM LAH 1 1
DIAMETER ULIR (mm) 10 12
TORSI N.m (kgf.m) 14 (1,4) 25 (2,5)
JUM LAH 1
DIAMETER ULIR (mm) 14
TORSI N.m (kgf.m) 6 (0,61)
CATATAN
Oleskan oli mesin pada ulir-ulir dan permukaan duduk. Oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir.
SISTEM PGM-FI BAGIAN Sensor EOT Sensor O2
CATATAN
SISTEM PENGAPIAN (KARBURATOR) BAGIAN Tutup lubang pengapian
1-10
CATATAN
dummyhead
INFORMASI UMUM SISTEM PENGAPIAN (PGM-FI) JUM LAH 1
DIAMETER ULIR (mm) 14
TORSI N.m (kgf.m) 6 (0,61)
JUM LAH 1 2
DIAMETER ULIR (mm) 6 5
TORSI N.m (kgf.m) 7 (0,71) 4,9 (0,50)
JUM LAH 4 4
DIAMETER ULIR (mm) 6 5
TORSI N.m (kgf.m) 14 (1,4) 1,1 (0,11)
2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2
4 – – – 4 – 5 16 6 6 4
2,1 (0,21) 1,5 (0,15) 1,5 (0,15) 2,5 (0,25) 2,1 (0,21) 1,5 (0,15) 3,4 (0,35) 22 (2,2) 12 (1,2) 10 (1,0) 2,1 (0,21)
JUML AH 1 4 4 1
DIAMETER ULIR (mm) 6 6 6 5
TORSI N.m (kgf.m) 12 (1,2) 12 (1,2) 14 (1,4) 3,4 (0,35)
JUM LAH 2
DIAMETER ULIR (mm) 5
TORSI N.m (kgf.m) 5,2 (0,53)
JUM LAH 4
DIAMETER ULIR (mm) 8
TORSI N.m (kgf.m) 24 (2,4)
Baut cam sprocket
1
8
27 (2,8)
Baut perapat cam chain tensioner Baut as cam chain tensioner arm Baut as pin roller bagian bawah cam chain guide Tutup lubang pengapian Tutup lubang crankshaft
1 1 1
14 8 6
22 (2,2) 16 (1,6) 10 (1,0)
1 1
14 30
6 (0,61) 8 (0,82)
BAGIAN Tutup lubang pengapian
CATATAN
SISTEM ELECTRIC STARTER BAGIAN Mur terminal motor starter Baut rumah motor starter
CATATAN
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR) BAGIAN Baut pemasangan fuel tank Sekrup pemasangan rumah induksi udara Sekrup katup pemutus aliran udara Slow jet Main jet Needle jet holder Sekrup ruang pelampung Sekrup pengeluaran ruang pelampung Sekrup dudukan kabel cuk Mur pengunci kran otomatis bahan bakar Baut pemasangan pipa intake Baut pemasangan PAIR control valve Sekrup cover PAIR check valve
CATATAN
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI) BAGIAN Mur pemasangan injector Mur plat pemasangan pompa bahan bakar Baut pemasangan fuel tank Sekrup dudukan kabel gas
CATATAN Lihat hal. 9-10
SISTEM PELUMASAN BAGIAN Baut cover pompa oli
CATATAN
CYLINDER HEAD/VALVE BAGIAN Mur tutup cylinder head
CATATAN Oleskan oli mesin pada ulir-ulir dan permukaan duduk. Oleskan oli mesin pada ulir-ulir dan permukaan duduk.
CYLINDER/PISTON BAGIAN Baut pin roller cam chain guide Baut stud cylinder
JUM LAH 1 4
DIAMETE R ULIR (mm) 8 8
TORSI N.m (kgf.m) 10 (1,0) –
CATATAN Lihat hal. 12-8
1-11
dummyhead
INFORMASI UMUM KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GEAR JUM LAH 3 1
DIAMETER ULIR (mm) 6 6
TORSI N.m (kgf.m) 12 (1,2) 12 (1,2)
Baut clutch lifter plate Pin pegas pembalik gearshift Baut socket gearshift cam plate
3 1 1
6 8 6
12 (1,2) 30 (3,1) 10 (1,0)
Mur pengunci kopling centrifugal
1
14
64 (6,5)
Mur pengunci clutch center
1
14
64 (6,5)
JUM LAH 1
DIAMETER ULIR (mm) 12
TORSI N.m (kgf.m) 64 (6,5)
6
6
16 (1,6)
JUM LAH 2 2
DIAMETER ULIR (mm) 6 6
TORSI N.m (kgf.m) 12 (1,2) 12 (1,2)
3
10
59 (6,0)
BAGIAN Baut pelindung cover crankcase kanan Baut shift drum stopper arm
CATATAN Oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir: Lihat hal. 13-29
Oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir: Lihat hal. 13-29 Oleskan oli mesin pada ulir-ulir dan permukaan duduk. Oleskan oli mesin pada ulir-ulir dan permukaan duduk.
ALTERNATOR/STARTER CLUTCH BAGIAN Mur flywheel Baut torx pemasangan starter clutch outer
CATATAN Oleskan oli mesin pada ulir-ulir dan permukaan duduk. Oleskan cairan pengunci pada ulirulir: Lihat hal. 14-12
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN BAGIAN Baut plat penahan drive sprocket Baut pemasangan pipa intake (Tipe karburator) Mur penggantung mesin
CATATAN
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI JUML AH 2 1
DIAMETER ULIR (mm) 6 26
TORSI N.m (kgf.m) 9 (0,92) –
Ulir atas poros kemudi
1
26
–
Baut penjepit bridge bawah Mur pemasangan batang stang kemudi Mur as roda depan Baut socket cakram rem depan Baut tutup fork (Tipe CHUANNAN) Baut socket fork
4 1 1 4 2 2
10 10 12 8 20 8
64 (6,5) 59 (6,0) 59 (6,0) 42 (4,3) 22 (2,2) 20 (2,0)
BAGIAN Sekrup pemberat stang kemudi Mur pengunci poros kemudi
1-12
CATATAN Baut ulir-ulir SL Untuk urutan pengencangan; Lihat hal. 17-21 Untuk urutan pengencangan; Lihat hal. 17-21 Mur-U Mur-U Baut ALOC; ganti dengan yang baru. Oleskan cairan pengunci pada ulirulir.
dummyhead
INFORMASI UMUM RODA BELAKANG/SUSPENSI JUML AH 1 4 4 4 2
DIAMETER ULIR (mm) 12 8 8 8 10
TORSI N.m (kgf.m) 59 (6,0) 32 (3,3) 42 (4,3) – 24 (2,4)
2 1
10 10
24 (2,4) 39 (4,0)
JUML AH 2
DIAMETER ULIR (mm) 4
TORSI N.m (kgf.m) 1,5 (0,15)
1 1
8 8
5,4 (0,55) 22 (2,2)
Baut oli selang rem depan Pin brake pad depan Baut pin dudukan caliper depan Baut pemasangan caliper depan
2 1 1 2
10 10 8 8
34 (3,5) 17 (1,7) 17 (1,7) 30 (3,1)
Baut as handel rem Mur as handel rem Sekrup switch lampu rem depan Baut klem selang rem depan Sekrup tutup reservoir master cylinder belakang Katup pembuangan caliper belakang Pin torsi caliper belakang Baut oli selang rem belakang Pin brake pad belakang Baut pin dudukan caliper belakang Baut pemasangan master cylinder belakang Mur pengunci push rod master cylinder belakang Sekrup pipa joint selang rem belakang
1 1 1 1 2
6 6 4 6 4
1 (0,1) 5,9 (0,6) 1,2 (0,12) 12 (1,2) 1,5 (0,15)
1 1 2 1 1 2
8 8 10 10 8 6
5,4 (0,55) 22 (2,2) 34 (3,5) 17 (1,7) 12 (1,2) 10 (1,0)
1
8
17 (1,7)
1
4
1,5 (0,15)
JUML AH 1 2 1 1
DIAMETER ULIR (mm) 4 6 5 3
TORSI N.m (kgf.m) 2 (0,2) 9 (0,92) 5,1 (0,52) 1 (0,1)
BAGIAN Mur as roda belakang Mur driven sprocket Baut socket cakram rem belakang Baut stud driven flange Mur pemasangan bagian atas shock absorber Baut pemasangan bagian bawah shock absorber Mur as swingarm
CATATAN Mur-U Mur-U Baut ALOC; ganti dengan yang baru. Lihat hal. 18-9
REM HIDROLIK BAGIAN Sekrup tutup reservoir master cylinder depan Katup pembuangan caliper depan Pin torsi caliper depan
CATATAN
Oleskan cairan pengunci pada ulirulir.
Baut ALOC; ganti dengan yang baru.
Baut ALOC; ganti dengan yang baru.
Baut ALOC; ganti dengan yang baru. Oleskan cairan pengunci pada ulirulir.
LAMPU/METER/SWITCH BAGIAN Baut penyetelan arah lampu depan Sekrup pemasangan kunci kontak Baut socket pemasangan key shutter Sekrup cover kabel kunci seat
CATATAN Sekrup ALOC; ganti dengan yang baru.
1-13
dummyhead
INFORMASI UMUM
TITIK-TITIK PELUMASAN & SEAL MESIN BAHAN Oli mesin
Cairan pengunci Oli molybdenum disulfide (campuran dari ½ oli mesin dan ½ molybdenum disulfide grease)
Sealant (Three bond 1215 atau yg sejenis) Multi-purpose grease
Bersihkan dari grease
1-14
LOKASI Lubang cylinder Daerah luncur bagian luar piston dan alur-alur ring piston Permukaan dalam lubang pin piston Permukaan luar pin piston Seluruh permukaan ring piston Permukaan dalam ujung kecil connecting rod Ujung besar connecting rod Permukaan luar valve stem IN/EX dan ujung stem Seluruh permukaan camshaft Seluruh permukaan cam chain Permukaan bagian dalam lubang rocker arm shaft Seluruh permukaan rocker arm shaft Daerah berputar roller rocker arm Daerah luncur rotor inner dan outer pompa oli Permukaan bagian luar clutch outer guide Seluruh permukaan kanvas kopling Journal gearshift spindle Seluruh permukaan shift fork shaft Seluruh permukaan shift drum Daerah berputar plat pengunci shift drum countershaft Gigi-gigi gear(primary, transmisi) Sisi dalam push rod cam chain tensioner Kedua daerah journal starter reduction gear Seluruh permukaan starter reduction gear shaft Permukaan berputar starter clutch Permukaan luncur starter clutch crankshaft kiri Gigi-gigi starter clutch reduction gear Ring seal injector Permukaan berputar masing-masing bearing Masing-masing O-ring Ulir-ulir baut plat pemasangan bearing mainshaft Daerah luncur decompressor cam dan arm Permukaan bagian dalam primary drive gear Masing-masing permukaan bagian dalam gear pemutar transmisi Seluruh permukaan bushing gear C1 Alur shift fork gear M4, C3 Permukaan bagian dalam pinion gear kickstarter dan gear ratchet Permukaan penyatuan crankcase kiri Permukaan duduk grommet kabel alternator Bibir seal oli gearshift spindle Bibir seal oli countershaft Bibir seal oli kickstarter spindle Daerah kontak flywheel dan crankshaft kiri
CATATAN
1 – 2 cm3
Minimum 4,0 cc
Lihat hal. 15-14
Lihat hal. 15-5
dummyhead
INFORMASI UMUM RANGKA BAHAN Multipurpose grease dengan dasar urea yang tahan tekanan sangat tinggi (contoh: Kyodo Yushi EXCELITE EP2, Shell ALVANIA EP2 atau sejenisnya) Grease (Shell BEARING GREASE HD atau sejenisnya) Multi-purpose grease
Silicone grease
Minyak rem DOT 3 atau DOT 4 Honda Bond A atau sejenisnya
Minyak fork
Oli gear SAE #80 atau 90 atau pelumas rantai roda Oli mesin
LOKASI Bibir-bibir seal debu poros kemudi Lingkaran-lingkaran bearing atas bagian dalam dan luar Lingkaran-lingkaran bearing bawah bagian dalam dan luar
CATATAN Oleskan minimum 3 g Oleskan minimum 3 g Oleskan minimum 3 g
Gigi-gigi gear speedometer Permukaan dalam gear speedometer Pinion shaft kabel speedometer Gigi-gigi pinion kabel speedometer Permukaan as roda depan/belakang Bibir-bibir seal debu roda Daerah luncur kunci stang kemudi Alur flens pipa gas dan celah pipa gas Bibir-bibir seal debu driven flange roda belakang O-ring hub roda belakang O-ring kabel speedometer Daerah luncur kunci seat Daerah as pedal kickstarter Permukaan luncur as standar samping Permukaan luncur as pedal rem belakang Permukaan luncur as standar tengah Masing-masing bearing roda Permukaan luncur baut as handel rem depan Permukaan kontak handel rem depan-ke-master piston Permukaan luncur pin dudukan caliper rem Seal debu caliper rem O-ring pin brake pad Permukaan kontak master piston belakang-ke-push rod Master piston rem, pegas dan karet cup piston Piston caliper rem Seal piston caliper rem Bagian dalam karet grip stang kemudi Rumah induksi udara-ke-daerah penyatuan selang penghubung (Tipe karburator) Joint selang penghubung A-ke-daerah penyatuan rumah saringan udara (Tipe PGM-FI) Bibir-bibir seal oli fork Bibir-bibir seal debu fork O-ring tutup fork Rantai roda
Oleskan 0,2 – 0,4 g Oleskan 0,03 – 0,05 g Oleskan 0,02 – 0,03 g Oleskan 0,2 – 0,4 g
Oleskan 0,1 g Oleskan 0,1 g Oleskan minimum 0,4 g
Oleskan 0,1 g
O-ring pompa bahan bakar Daerah duduk fuel tank-ke-O-ring pompa bahan bakar dan packing
1-15
dummyhead
INFORMASI UMUM
ALUR KABEL & KABEL BODY TIPE KARBURATOR
KABEL SPEEDOMETER RELAY SEIN
KONEKTOR 3P LAMPU DEPAN
KONEKTOR-KONEKTOR KABEL SWITCH LAMPU REM DEPAN KABEL CUK
KONEKTOR 3P SWITCH DIMMER
KONEKTOR 3P (Hitam) SWITCH KLAKSON
KONEKTOR 3P (Hitam) SWITCH STARTER
KONEKTOR 3P (Merah) SWITCH LAMPU SEIN KABEL BODY TAMBAHAN SPEEDOMETER
KABEL GAS
SELANG REM DEPAN
KABEL KUNCI KONTAK
KABEL LAMPU SEIN DEPAN KIRI/SENJA
KABEL KUNCI SEAT KABEL LAMPU SEIN DEPAN KANAN/SENJA
1-16
dummyhead
INFORMASI UMUM KABEL CUK
KABEL GAS
KABEL SPEEDOMETER
SELANG REM DEPAN
SELANG REM DEPAN KABEL BODY TAMBAHAN SPEEDOMETER
KABEL LAMPU SEIN DEPAN KIRI/SENJA KABEL BODY TAMBAHAN SPEEDOMETER
KABEL CUK
KABEL GAS KABEL BODY TAMBAHAN SPEEDOMETER KABEL GAS KABEL SPEEDOMETER
KABEL SPEEDOMETER
KABEL SPEEDOMETER SELANG REM DEPAN KABEL KUNCI KONTAK
KABEL KUNCI SEAT
KABEL LAMPU SEIN DEPAN KANAN/SENJA SELANG REM DEPAN
1-17
dummyhead
INFORMASI UMUM
SELANG REM DEPAN
KABEL GAS KABEL BODY TAMBAHAN SPEEDOMETER
KABEL CUK
KABEL KUNCI SEAT SELANG PEMASOK UDARA PAIR CONTROL VALVE
SELANG VENTILASI UDARA KARBURATOR
KONEKTOR 2P RELAY SEIN
KABEL GAS KABEL BODY TAMBAHAN SPEEDOMETER
KONEKTOR-KONEKTOR KABEL KLAKSON
KABEL KUNCI SEAT SELANG REM DEPAN
KONEKTOR 2P KUNCI KONTAK
KABEL SPEEDOMETER
KABEL KUNCI SEAT
KABEL KUNCI KONTAK KABEL BODY UTAMA KONEKTOR-KONEKTOR KABEL IGNITION COIL KONEKTOR-KONEKTOR: - KONEKTOR 9P KABEL BODY TAMBAHAN SPEEDOMETER - KONEKTOR 6P KABEL BODY TAMBAHAN SPEEDOMETER
1-18
dummyhead
INFORMASI UMUM KABEL CUK SELANG VENTILASI UDARA KARBURATOR
KABEL GAS
SELANG PEMASOK UDARA PAIR CONTROL VALVE SELANG BAHAN BAKAR
SELANG PERNAPASAN CRANKCASE
SELANG PEMASOK UDARA PAIR CONTROL VALVE
SELANG PENGELUARAN KARBURATOR SELANG VAKUM KRAN OTOMATIS BAHAN BAKAR
1-19
dummyhead
INFORMASI UMUM KABEL BODY UTAMA (Ke ICM) KABEL KUNCI SEAT KABEL BODY UTAMA
KABEL KUNCI SEAT
KONEKTOR-KONEKTOR KABEL SWITCH LAMPU REM BELAKANG
SELANG BAHAN BAKAR
MASSA RANGKA
SELANG PERNAPASAN CRANKCASE
RELAY STARTER
SELANG VAKUM KRAN OTOMATIS BAHAN BAKAR
KABEL SWITCH POSISI GEAR SELANG PEMASOK UDARA PAIR CONTROL VALVE
KABEL ALTERNATOR/IGNITION PULSE GENERATOR SELANG PENGELUARAN KARBURATOR
KABEL BODY UTAMA KONEKTOR 5P RELAY STARTER
1-20
BOX BATTERY
dummyhead
INFORMASI UMUM
KONEKTOR 6P (Hitam) SWITCH POSISI GEAR KONEKTOR 4P ALTERNATOR
KONEKTOR 4P (Hitam) REGULATOR/RECTIFIER KABEL KUNCI SEAT
KONEKTOR 2P MOTOR STARTER
KABEL NEGATIF (-) BATTERY
SEKRING TAMBAHAN 10 A
SELANG REM BELAKANG KABEL BODY UTAMA SEKRING UTAMA 15 A
KABEL MASSA SELANG PERNAPASAN CRANKCASE SELANG VAKUM PAIR CONTROL VALVE
KABEL POSITIF (+) BATTERY
KABEL MOTOR STARTER
SELANG PERNAPASAN CRANKCASE
1-21
dummyhead
INFORMASI UMUM
KABEL LAMPU REM/BELAKANG
KABEL BODY UTAMA (Ke SENSOR KETINGGIAN BAHAN BAKAR)
KABEL LAMPU REM/ BELAKANG
SELANG BAHAN BAKAR
KABEL KUNCI SEAT
KABEL KUNCI SEAT
KABEL BODY UTAMA SELANG VAKUM KRAN OTOMATIS BAHAN BAKAR
KONEKTOR-KONEKTOR: - KONEKTOR 3P ICM - KONEKTOR 2P ICM
KONEKTOR 6P LAMPU REM/BELAKANG
1-22
KABEL BODY UTAMA
KABEL BODY UTAMA (Ke SENSOR KETINGGIAN BAHAN BAKAR)
dummyhead
INFORMASI UMUM TIPE PGM-FI
KABEL SPEEDOMETER RELAY SEIN
KONEKTOR 3P LAMPU DEPAN
KONEKTOR-KONEKTOR KABEL SWITCH LAMPU REM DEPAN
KONEKTOR 3P SWITCH DIMMER
KONEKTOR 3P (Hitam) SWITCH KLAKSON
KONEKTOR 3P (Hitam) SWITCH STARTER
KONEKTOR 3P (Merah) SWITCH LAMPU SEIN KABEL BODY TAMBAHAN SPEEDOMETER
KABEL GAS
SELANG REM DEPAN
KABEL KUNCI KONTAK
KABEL KUNCI SEAT
KABEL LAMPU SEIN DEPAN KIRI/SENJA KABEL LAMPU SEIN DEPAN KANAN/SENJA
1-23
dummyhead
INFORMASI UMUM
KABEL GAS
KABEL SPEEDOMETER
SELANG REM DEPAN
SELANG REM DEPAN KABEL BODY TAMBAHAN SPEEDOMETER
KABEL LAMPU SEIN DEPAN KIRI/SENJA
KABEL BODY TAMBAHAN SPEEDOMETER KABEL GAS KABEL BODY TAMBAHAN SPEEDOMETER KABEL GAS KABEL SPEEDOMETER
KABEL SPEEDOMETER KABEL SPEEDOMETER SELANG REM DEPAN KABEL KUNCI KONTAK
KABEL KUNCI SEAT
KABEL LAMPU SEIN DEPAN KANAN/SENJA
SELANG REM DEPAN
1-24
dummyhead
INFORMASI UMUM
SELANG REM DEPAN
KABEL GAS KABEL BODY TAMBAHAN SPEEDOMETER
KABEL KUNCI SEAT
KONEKTOR 2P RELAY SEIN
KABEL GAS
KABEL BODY TAMBAHAN SPEEDOMETER
KONEKTOR-KONEKTOR KABEL KLAKSON
KABEL KUNCI SEAT
KONEKTOR 4P KUNCI KONTAK
KABEL SPEEDOMETER
KABEL KUNCI SEAT
KABEL KUNCI KONTAK KABEL BODY UTAMA KONEKTOR-KONEKTOR KABEL IGNITION COIL
SELANG REM DEPAN
1-25
dummyhead
INFORMASI UMUM KONEKTOR 4P KUNCI KONTAK
KONEKTOR-KONEKTOR: - KONEKTOR 9P KABEL BODY TAMBAHAN SPEEDOMETER - KONEKTOR 6P KABEL BODY TAMBAHAN SPEEDOMETER
KABEL BODY UTAMA
KABEL POSITIF (+) BATTERY KONEKTOR 2P MOTOR STARTER
KABEL NEGATIF (-) BATTERY
KABEL KUNCI SEAT
SEKRING TAMBAHAN 10 A
SEKRING UTAMA 15 A
KONEKTOR 3P SENSOR TP
KONEKTOR 2P INJECTOR KONEKTOR 1P SENSOR O2 KONEKTOR 6P REGULATOR/RECTIFIER
1-26
SELANG PERNAPASAN CRANKCASE
dummyhead
INFORMASI UMUM KABEL BODY UTAMA (Ke ICM) KABEL KUNCI SEAT
KABEL KUNCI SEAT KABEL BODY UTAMA
KONEKTOR-KONEKTOR KABEL SWITCH REM BELAKANG
KABEL GAS
MASSA RANGKA
SELANG PERNAPASAN CRANKCASE RELAY STARTER
KABEL SWITCH POSISI GEAR
KONEKTOR 2P SENSOR EOT
KABEL ALTERNATOR/SENSOR CKP SELANG PENGALIRAN BAHAN BAKAR
KABEL BODY UTAMA KONEKTOR 5P RELAY STARTER
BOX BATTERY
1-27
dummyhead
INFORMASI UMUM
KONEKTOR 6P (Hitam) SWITCH POSISI GEAR SELANG PENGALIRAN BAHAN BAKAR KABEL KUNCI SEAT
KONEKTOR 4P ALTERNATOR
DLC KABEL BODY UTAMA
SELANG REM BELAKANG
KABEL BODY UTAMA (Ke SEKRING-SEKRING)
KABEL MASSA
SELANG PERNAPASAN CRANKCASE
KABEL MOTOR STARTER
SELANG PERNAPASAN CRANKCASE
1-28
KABEL SENSOR O2
dummyhead
INFORMASI UMUM KABEL LAMPU REM/BELAKANG
KONEKTOR 5P POMPA BAHAN BAKAR
SELANG PENGALIRAN BAHAN BAKAR KABEL BODY UTAMA (Ke POMPA BAHAN BAKAR) KABEL LAMPU REM/ BELAKANG
SELANG PENGALIRAN BAHAN BAKAR
KABEL KUNCI SEAT
KABEL KUNCI SEAT
KONEKTOR 33P (Hitam) ECM
KABEL BODY UTAMA (Ke ECM)
KONEKTOR 6P LAMPU REM/BELAKANG
KABEL BODY UTAMA
KABEL BODY UTAMA (Ke POMPA BAHAN BAKAR)
1-29
dummyhead
INFORMASI UMUM SEMUA TIPE KABEL LAMPU DEPAN
KABEL LAMPU SEIN DEPAN/SENJA
KONEKTOR 3P (Hitam) LAMPU SEIN DEPAN KIRI/SENJA
KONEKTOR 3P LAMPU SEIN DEPAN KANAN/ SENJA
SELANG REM BELAKANG (Ke RESERVOIR)
SELANG REM BELAKANG
1-30
dummyhead
INFORMASI UMUM
FITUR-FITUR TEKNIK SISTEM PGM-FI TANPA SENSOR MAP, SENSOR IAT DAN IACV SISTEM KOMPONEN Sistem PGM-FI model ini terdiri dari komponen-komponen berikut: – – – – – – – – –
Injector [1] Unit pompa bahan bakar [2] ECM [3] Sensor CKP [4] Sensor TP [5] Sensor EOT [6] Sensor O2 [7] Throttle body [8] Idle air screw [9]
[1] [5]
[2]
[8]
[4] [9]
[7] [6]
[3]
Untuk diagram sistem PGM-FI (hal. 4-3).
1-31
dummyhead
INFORMASI UMUM GARIS BESAR SISTEM Sistem PGM-FI pada model ini tidak memerlukan sensor MAP, sensor IAT dan IACV. Untuk menggantikan fungsi-fungsi sensor MAP dan sensor IAT, maka sistem PGM-FI pada sepeda motor ini memakai umpan balik dari sensor O2 dan sinyal dari sensor CKP. Dasar pemetaan (Map) pengaturan bahan bakar untuk kondisi pengendaraan yang berbeda-beda, sebagaimana telah diprogram di dalam ECM, akan disesuaikan secara terus menerus berdasarkan umpan balik dari sensor O2. Proses pembakaran dideteksi berdasarkan sinyal dari sensor CKP. ECM mendeteksi proses kompresi ketika kecepatan putaran crankshaft sedikit melambat saat langkah kompresi, pada sistem PGM-FI generasi sebelumnya proses pendeteksian ini dilakukan oleh sinyal sensor MAP (Manifold Absolute Pressure). ECM SENSOR TP
Pemilihan pemetaan (Map) berdasarkan bukaan gas
SENSOR EOT SENSOR CKP
umpan balik secara konstan
Pemilihan pemetaan (Map) saat mesin mulai dihidupkan (distart)
Pengaturan durasi pengeluaran bahan bakar
INJECTOR
Campuran kaya atau miskin?
SENSOR O2
Sensor O2 memberikan informasi perubahan (koefisien), sesuai dengan kondisi pengendaraan
IDLE AIR SCREW Idle air screw [1] terletak pada throttle body [2]. Saluran idle air [3] memasok aliran udara yang dibutuhkan selama putaran stasioner. Saluran idle air didesain dengan bentuk yang membelok, sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh adanya penumpukan kotoran yang dihasilkan oleh gas balik dari ruang bakar. Volume aliran udara dapat disetel dengan memutar idle air screw untuk menambah/mengurangi celah antara screw dan dinding saluran idle air pada throttle body. [2] [1]
[1]
[3] Daerah yang dapat disetel [3]
1-32
dummyhead
INFORMASI UMUM
SISTEM PENGONTROLAN EMISI SUMBER DARI EMISI-EMISI Proses pembakaran menghasilkan karbon monoksida (CO), oksida dari nitrogen (NOx) dan hydrokarbon (HC). Pengontrolan karbon monoksida, oksida dari nitrogen dan hydrokarbon adalah sangat penting, karena di bawah kondisi tertentu, gas-gas tersebut bereaksi membentuk photochemical smog (kabut campur asap) pada saat terkena sinar matahari. Karbon monoksida tidak bereaksi dengan cara yang sama, tetapi gas tersebut beracun. Honda Motor Co., Ltd. memakai berbagai sistem (hal. 1-33) untuk mengurangi karbon monoksida, oksida dari nitrogen dan hydrokarbon.
SISTEM PENGONTROLAN EMISI CRANKCASE Mesin dilengkapi dengan sistem crankcase tertutup untuk mencegah terlepasnya emisi crankcase ke atmosfir. Gas blow-by (gasgas hasil pembakaran yang masuk ke dalam crankcase) disalurkan kembali ke dalam ruang pembakaran melalui selang pernapasan crankcase [1], saringan udara [2] dan throttle body/karburator [3]. Tipe PGM-FI : [2] [1]
[3]
UDARA SEGAR GAS BLOW-BY
KONVERTER CATALYTIC TIGA-ARAH (Tipe PGM-FI) Sepeda motor ini dilengkapi dengan sebuah konverter catalytic tiga-arah. Konverter catalytic tiga-arah berada di dalam sistem exhaust. Melalui reaksi-reaksi kimia, konverter tersebut mengubah HC, CO dan NOx di dalam sistem pembuangan gas menjadi karbon dioksida (CO2), nitrogen (N2), dan uap air. Sistem-sistem ini tidak memerlukan penyetelan, namun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan periodik dari komponenkomponennya.
KONVERTER CATALYTIC OKSIDASI (Tipe karburator) Sepeda motor ini dilengkapi dengan sebuah konverter catalytic oksidasi. Konverter catalytic oksidasi berada di dalam sistem exhaust. Melalui reaksi-reaksi kimia, konverter tersebut mengubah HC dan CO di dalam sistem pembuangan gas menjadi karbon dioksida (CO2) dan uap air.
1-33
dummyhead
INFORMASI UMUM SISTEM PENGONTROLAN EMISI GAS BUANG (PULSE SECONDARY AIR INJECTION SYSTEM) (Khusus tipe karburator) Sistem pengontrolan emisi gas buang terdiri dari sebuah secondary air supply system yang memasukkan udara yang telah disaring ke dalam gas buang pada lubang pengeluaran exhaust. Udara segar ditarik ke dalam lubang pengeluaran exhaust setiap kali ada tekanan negatif yang berulang-ulang pada sistem exhaust. Pertukaran udara segar ini memperlancar pembakaran gas buang yang belum terbakar habis dan mengubah sejumlah besar hydrokarbon dan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan uap air yang relatif tidak berbahaya. Sepeda motor ini menggunakan pulse secondary air injection (PAIR) dan PAIR check valve. PAIR check valve mencegah aliran balik udara masuk ke sistem. PAIR control valve bereaksi terhadap kevakuman yang tinggi pada pipa inlet dan akan memutus aliran udara segar selama deselerasi (perlambatan mesin), sehingga mencegah terjadinya afterburn (nembak-nembak) pada sistem exhaust. Pulse secondary air injection system (PAIR) tidak memerlukan penyetelan, namun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan periodik pada komponen-komponennya. PAIR CONTROL VALVE
SARINGAN UDARA TERPISAH
SELANG VAKUM PAIR CONTROL VALVE
PAIR CHECK VALVE
SELANG PEMASOK UDARA PAIR
KARBURATOR
UDARA SEGAR UDARA VAKUM
SISTEM PENGONTROLAN EMISI KEBISINGAN DILARANG MENGUTAK-ATIK SISTEM PENGONTROLAN EMISI KEBISINGAN: Undang-undang melarang tindakan-tindakan berikut atau penyebab daripada: (1) Pelepasan atau dibuat tidak bekerjanya oleh seseorang, selain untuk tujuan perawatan, perbaikan atau penggantian, dari setiap peralatan atau elemen rancangan yang telah dipasang pada sebuah kendaraan untuk tujuan pengontrolan kebisingan sebelum penjualan atau penyerahannya kepada pelanggan akhir atau sementara kendaraan dipergunakan; (2) pemakaian sebuah kendaraan setelah peralatan atau elemen rancangan sedemikian telah dilepaskan atau dibuat tidak dapat bekerja oleh seseorang. DI ANTARA TINDAKAN- TINDAKAN YANG DIANGGAP MERUPAKAN PENGUTAK-ATIKAN ADALAH TINDAKAN-TINDAKAN DI BAWAH INI: 1. Melepaskan atau melubangi knalpot, komponen pengontrolan aliran, kepala pipa atau setiap komponen lain yang menyalurkan gas buang. 2. Melepaskan atau melubangi setiap bagian dari sistem intake. 3. Kurang melakukan perawatan yang layak. 4. Mengganti part-part yang bergerak dari kendaraan, atau part-part sistem exhaust atau intake, dengan part-part yang lain daripada yang telah ditentukan oleh pabrik pembuatnya.
1-34
dummyhead
INFORMASI UMUM
1-35
dummyhead
INFORMASI UMUM
1-36
dummytext
2. RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST 2
LOKASI PANEL BODY ··························· 2-2
COVER SAMPING MAIN PIPE ················· 2-9
DIAGRAM PELEPASAN PANEL BODY····· 2-2
SEAT··················································· 2-9
INFORMASI SERVIS ······························ 2-3
COVER BODY····································· 2-10
TROUBLESHOOTING ···························· 2-3
GRAB RAIL ········································ 2-10
COVER DEPAN STANG KEMUDI············· 2-4
BOX BAGASI······································ 2-11
COVER BELAKANG STANG KEMUDI ······ 2-5
PIJAKAN KAKI ··································· 2-11
COVER ATAS DEPAN ···························· 2-6
FENDER BELAKANG··························· 2-12
LOUVER ·············································· 2-6
PIJAKAN KAKI PEMBONCENG············· 2-13
FENDER DEPAN ··································· 2-6
COVER BELAKANG CRANKCASE KIRI ·· 2-13
COVER MAIN PIPE ································ 2-7
COVER RANTAI ·································· 2-13
COVER BAGIAN BAWAH DEPAN············ 2-8
PIPA EXHAUST/MUFFLER ··················· 2-14
COVER BODY DEPAN ··························· 2-8
STANDAR TENGAH····························· 2-15
COVER AS ··········································· 2-8
STANDAR SAMPING ··························· 2-15
2-1
dummyhead
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
LOKASI PANEL BODY RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
(2)
(1)
(12)
(13) (6)
(3)
(11)
(8)
(15)
(4) (5)
(14)
(19) (10)
(7)
(16)
(1) Cover depan stang kemudi (hal. 2-4) (2) Cover belakang stang kemudi (hal. 2-5) (3) Cover atas depan (hal. 2-6) (4) Louver (hal. 2-6) (5) Fender depan (hal. 2-6) (6) Cover main pipe (hal. 2-7) (7) Cover bagian bawah depan (hal. 2-8) (8) Cover body depan (hal. 2-8) (9) Cover as (hal. 2-8) (10) Cover samping main pipe (hal. 2-9)
(17)
(9)
(18)
(11) Cover body (hal. 2-10) (12) Seat (hal. 2-9) (13) Box bagasi (hal. 2-11) (14) Fender belakang (hal. 2-12) (15) Grab rail (hal. 2-10) (16) Pijakan kaki (hal. 2-11) (17) Pijakan kaki pembonceng (hal. 2-13) (18) Cover belakang crankcase kiri (hal. 2-13) (19) Cover rantai (hal. 2-13)
DIAGRAM PELEPASAN PANEL BODY • Diagram ini menunjukkan urutan pelepasan cover-cover rangka. (1) COVER DEPAN STANG KEMUDI
(3) COVER ATAS DEPAN
(2) COVER BELAKANG STANG KEMUDI
(4) LOUVER
(7) COVER BAGIAN BAWAH DEPAN
(8) COVER BODY DEPAN
(6) COVER MAIN PIPE (10) COVER SAMPING MAIN PIPE
(5) FENDER DEPAN
(15) GRAB RAIL (18) COVER BELAKANG CRANKCASE KIRI
(9) COVER AS (11) COVER BODY
(13) BOX BAGASI
(14) FENDER BELAKANG
2-2
(17) PIJAKAN KAKI PEMBONCENG
(16) PIJAKAN KAKI
(19) COVER RANTAI
(12) SEAT
dummyhead
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
INFORMASI SERVIS UMUM • Bab ini meliputi pelepasan dan pemasangan panel body dan sistem exhaust. • Luka bakar parah dapat terjadi jika sistem exhaust tidak dibiarkan menjadi dingin dulu sebelum komponen-komponennya dilepaskan atau diservis. • Selalu ganti gasket pipa exhaust setelah melepaskan pipa exhaust dari mesin. • Pada saat memasang sistem exhaust, pasang dengan longgar semua pengencang muffler. Selalu kencangkan joint pipa exhaust terlebih dahulu, kemudian kencangkan baut-baut pemasangan. Apabila anda mengencangkan baut-baut pemasangan terlebih dahulu, maka ada kemungkinan pipa exhaust tidak duduk dengan benar. • Setelah pemasangan, selalu periksa sistem exhaust terhadap kebocoran.
TORSI PENGENCANGAN RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST BAGIAN Mur pengunci kabel gas Mur pemasangan bagian atas shock absorber Baut pemasangan bagian bawah shock absorber Baut pemasangan fuel tank Baut pemasangan cover rantai Mur joint pipa exhaust Baut stud pipa exhaust Sekrup cover muffler Baut as standar samping Mur as standar samping
JUM LAH 1 2 2 4 1 2 2 2 1 1
DIAMETER ULIR (mm) 10 10 10 6 6 8 8 6 10 10
TORSI N.m (kgf.m) 3 (0,31) 24 (2,4) 24 (2,4) 14 (1,4) 7 (0,71) 27 (2,8) – 10 (1,0) 18 (1,8) 44 (4,5)
CATATAN
Lihat hal. 2-14
TROUBLESHOOTING Suara knalpot berlebihan • Sistem exhaust rusak • Kebocoran gas buang Kinerja tidak baik • Deformasi pada sistem exhaust • Kebocoran gas buang • Muffler tersumbat
2-3
dummyhead
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
COVER DEPAN STANG KEMUDI PELEPASAN/PEMASANGAN Tarik ke atas cover debu [1]. Longgarkan mur-mur pengunci [2] dan lepaskan kaca spion [3] dengan memutarnya berlawanan arah jarum jam.
[1] [2]
[3]
Lepaskan cover atas stang kemudi [1] dengan menariknya ke arah atas dan melepaskan ketiga snap fit clip [2]. Lepaskan kedua sekrup tapping [3] dan keempat sekrup washer [4]. Lepaskan cover depan stang kemudi [5] dengan melepaskan kedua boss [6] dari lubang-lubang cover belakang stang kemudi dan melepaskan konektor 3P lampu depan [7]. Khusus tipe PGM-FI:
Lepaskan tutup lubang [8] dari cover belakang stang kemudi. Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan.
[2]
[7]
[1]
[5]
[3]
[6] [4]
[8] (Khusus tipe PGM-FI)
2-4
dummyhead
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
COVER BELAKANG STANG KEMUDI PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover depan stang kemudi (hal. 2-4).
[3]
Lepaskan konektor-konektor berikut: – – – – Khusus tipe karburator:
Konektor 3P (Hitam) switch starter [1] Konektor 3P (Hitam) switch klakson [2] Konektor 3P switch dimmer [3] Konektor 3P (Merah) switch lampu sein [4]
Lepaskan kabel cuk [1] dari tuas cuk [2]. Lepaskan kelima sekrup tapping [3] dan sekrup spesial [4], kemudian lepaskan cover belakang stang kemudi [5] dari speedometer dan stang kemudi. Lepaskan sekrup [6] dan rumah bagian atas kabel gas [7] dengan melepaskan dari kaitan tab rumah bagian bawah [8]. Lepaskan kabel gas [9] dari pipa gas [10]. Longgarkan mur pengunci kabel gas [11] dan lepaskan rumah bagian bawah [12] dan mur pengunci dari kabel.
Tipe PGM-FI:
Lepaskan cover belakang stang kemudi dengan menarik kabel gas keluar dari lubangnya.
Tipe karburator:
Lepaskan cover belakang stang kemudi dengan menarik kabel gas dan kabel cuk keluar dari lubanglubangnya.
[1]
[2]
[4]
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan. • Oleskan grease pada alur flens pipa gas dan celah pipa gas. • Pasang rumah bagian bawah kabel gas sambil mentepatkan pinnya dengan lubang pada stang kemudi. [6]
[7]
[5]
[3]
[8]
[4] [10]
Tepatkan
[9] Khusus tipe karburator:
[11]
[12]
3 N·m (0,31 kgf·m) [2] [1]
2-5
dummyhead
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
COVER ATAS DEPAN PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan kedua sekrup spesial [1]. Lepaskan kedua boss [2] dari cover samping main pipe. Lepaskan cover atas depan [3] dengan menariknya ke arah depan dan melepaskan keenam snap fit clip [4]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[1]
[3]
[2]
dari
[4]
LOUVER PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan kedua sekrup spesial [1]. Lepaskan kedua kaitan [2] dari alur cover samping main pipe. Lepaskan louver [3] dengan sedikit merentangkan cover samping main pipe ke arah luar. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[1]
dari
[2] [3]
FRONT FENDER PELEPASAN/PEMASANGAN FENDER DEPAN A Lepaskan roda depan (hal. 17-5). [4]
Lepaskan kedua baut [1], collar [2], guide kabel speedometer [3] dan klem selang rem [4].
[1]
Lepaskan baut [5] dan fender depan A [6]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari [6]
[5]
2-6
[2]
[3]
dummyhead
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST FENDER DEPAN B PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan fender depan A (hal. 2-6).
[2]
Lepaskan kedua baut [1] dan fender depan B [2]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
[1]
COVER MAIN PIPE PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan berikut ini: – Cover atas depan (hal. 2-6) – Cover body depan (hal. 2-8)
[1]
[4]
Lepaskan keenam sekrup spesial [1]. Lepaskan tab-tab [2] dari celah-celah cover samping main pipe [3] dan lepaskan cover main pipe [4]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
[2]
[3]
PEMBONGKARAN/PERAKITAN Lepaskan keenam sekrup [1].
[3]
Pisahkan cover bagian atas main pipe [2] dari cover bagian bawah main pipe [3] dengan melepaskan kaitan-kaitan [4]. Perakitan adalah pembongkaran.
dalam
urutan
terbalik
[4]
[1]
dari
[2]
2-7
dummyhead
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
COVER BAGIAN BAWAH DEPAN PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan kedua sekrup spesial [1], kedua trim clip [2] dan cover bagian bawah depan [3]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[2]
dari
[3]
[1]
COVER BODY DEPAN PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan sekrup [1] dan cover body depan [2] dengan melepaskan tab-tabnya [3] dari alur-alur cover body dan cover main pipe [4]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[2]
[1]
[3]
dari
[4]
COVER AS PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan sekrup spesial [1]. Lepaskan boss [2] cover as [3] dari grommet [4] pada pijakan kaki pembonceng. Lepaskan grommet [5] cover as dari boss [6] cover body dan lepaskan cover as. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[6] [5]
[4]
dari [3]
[1]
[2]
2-8
dummyhead
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
COVER SAMPING MAIN PIPE PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan berikut ini: – Cover atas depan (hal. 2-6) – Cover body depan (hal. 2-8) – Cover bagian bawah depan (hal. 2-8) Lepaskan keempat sekrup spesial [1], sekrup washer [2], kedua sekrup [3] dan collar [4]. Angkat ke atas sisi belakang cover main pipe [5]. Lepaskan boss [6] dari grommet rangka [7]. Lepaskan sisi belakang bagian atas cover samping main pipe [8] dari boss rangka [9] dan alur-alur [10] dari tab-tab cover body dan cover main pipe [11]. Lepaskan konektor 3P lampu sein depan/lampu senja [12] dan lepaskan cover samping main pipe. Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan. [5] [12]
[1]
[7]
[2] [9] [6]
[4]
[11] [3] [10] [8]
SEAT PELEPASAN/PEMASANGAN Tahan seat sambil melepaskan murmur.
Lepaskan kedua mur [1] dan seat [2]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
[1]
[2]
2-9
dummyhead
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
COVER BODY PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan grab rail (hal. 2-10). Lepaskan ketiga sekrup spesial [1]. Lepaskan boss [2] cover body [3] dari grommet [4]. Lepaskan tab [5] dari alur [6] pada cover samping main pipe dan lepaskan cover body. Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan.
[4]
[6]
[1]
[5]
[3] [2]
GRAB RAIL PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan kedua sekrup spesial [1], keempat baut-baut pemasangan [2] dan grab rail [3]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[2]
dari
[1]
2-10
[3]
dummyhead
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
BOX BAGASI PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover body kiri (hal. 2-10). – Tipe karburator: – Lepaskan kabel sensor ketinggian bahan bakar [1] dari kaitan [2]. – Lepaskan selang bahan bakar [3] dan selang vakum kran otomatis bahan bakar [4] dari kaitankaitan [5].
Tipe karburator:
[1]
– Tipe PGM-FI: – Lepaskan kabel pompa bahan bakar [1] dari kaitan [2]. – Lepaskan selang bahan bakar [3] dari kaitankaitan [5].
[2]
Lepaskan keempat baut [6], collar [7] dan box bagasi [8]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari [6]/[7]
[8]
[3]
[5]
[4] (Khusus tipe karburator)
PIJAKAN KAKI PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan keempat baut [1] dan pijakan kaki [2]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[1]
dari
[2]
2-11
dummyhead
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
FENDER BELAKANG PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan berikut ini: – Unit lampu rem/belakang (hal. 21-7) – Box bagasi (hal. 2-11) – Tipe karburator: – Keluarkan ICM dari fender belakang (hal. 5-8) – Tipe PGM-FI: – Cover pompa bahan bakar (hal. 9-4) – Keluarkan ECM dari fender belakang (hal. 4-19) Lepaskan baut-baut [1] dan gerakkan sedikit fuel tank [2] ke arah atas. Lepaskan ketiga sekrup washer [3] dan tarik fender belakang [4] ke bawah. Lepaskan kabel body utama [5] dari guide kabel [6] dan boss pengikat kabel [7] dari fender belakang. Khusus tipe karburator:
Lepaskan selang bahan bakar [8] dan selang vakum kran otomatis bahan bakar [9] dari guide selang [10]. Lepaskan mur pemasangan bagian atas sisi kiri [11], washer [12] dan baut pemasangan bagian bawah [13], kemudian lepaskan shock absorber [14] dengan melepaskannya dari boss [15] sambil sedikit membengkokkan tab [16] fender belakang. Lepaskan fender belakang. Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan. [6]
Tipe karburator:
[3] [1] 14 N.m (1,4 kgf.m) [5] [4]
[10] [8]
[2]
[7]
[12]
[9]
[14] [16]
[11] 24 N.m (2,4 kgf.m)
2-12
[15] [13] 24 N.m (2,4 kgf.m)
dummyhead
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
PIJAKAN KAKI PEMBONCENG PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan berikut ini:
[5]
– Cover as (hal. 2-8) – Cover body (hal. 2-10) Hanya sisi kanan:
Lepaskan mur pemasangan muffler [1], washer [2] dan baut pemasangan muffler [3].
[4]
[1]
Lepaskan kedua baut [4] dan pijakan kaki pembonceng [5]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
[2]/[3]
COVER BELAKANG CRANKCASE KIRI PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover as kiri (hal. 2-8). Lepaskan kedua crankcase kiri [2]. Pemasangan pelepasan.
baut
adalah
[1]
dalam
[1]
dan
cover
urutan
belakang
terbalik
dari
[2]
COVER RANTAI PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan baut pemasangan cover rantai [1]. Lepaskan cover rantai [2] dengan menariknya ke arah belakang dan melepaskan kaitan [3] dari alur pada swingarm. Pemasangan pelepasan. TORSI:
adalah
dalam
urutan
terbalik
[3]
dari
Baut pemasangan cover rantai 7 N.m (0,71 kgf.m)
[1]
[2]
2-13
dummyhead
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
PIPA EXHAUST/MUFFLER PELEPASAN Lepaskan berikut ini: – – – –
Mur pemasangan muffler [1] Washer [2] Baut pemasangan muffler A [3] Baut pemasangan muffler B [4]
[1]
[4]
[2]/[3]
– Dua mur joint [1] – Pipa exhaust/muffler [2] – Gasket pipa exhaust [3]
[3]
[1]
[2]
BAUT STUD PIPA EXHAUST Pasang dua mur pada baut stud dan kencangkan satu sama lain, kemudian gunakan kunci pas pada mur-mur tersebut untuk memutar baut stud keluar. Pasang dan kencangkan baut-baut stud baru pada cylinder head dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
11 N.m (1,1 kgf.m)
Setelah mengencangkan baut-baut stud, periksa bahwa jarak dari kepala baut sampai ke permukaan cylinder head masih sesuai dengan spesifikasi. 27,5 ± 1,0 mm
PEMASANGAN Pasang sebuah gasket baru [1] ke lubang pengeluaran exhaust pada cylinder head.
[3]
Pasang pipa exhaust/muffler [2], kemudian pasang mur-mur joint [3] dengan longgar.
[1]
2-14
[2]
dummyhead
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST Untuk sementara pasang baut pemasangan muffler A [1], washer [2], mur [3] dan baut pemasangan muffler B [4].
[3]
Kencangkan mur-mur joint pipa exhaust dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
27 N.m (2,8 kgf.m)
Kencangkan berikut ini: – Mur pemasangan muffler sambil menahan baut pemasangan muffler A – Baut pemasangan muffler B [4]
[1]/[2]
STANDAR TENGAH PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan dudukan master cylinder (hal. 19-12). Lepaskan pin split [1].
[1]
Lepaskan pegas pembalik standar tengah [1], lengan pegas [2], poros as [3] dan standar tengah [4]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[1]
[2]
dari
• Ganti pin split dengan yang baru. • Oleskan grease pada permukaan luncur poros as. • Pasang pegas dengan arah yang benar.
[4]
[3]
STANDAR SAMPING PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan pegas pembalik standar samping [1], mur as [2], baut as [3] dan standar samping [4]. Pemasangan pelepasan. TORSI:
adalah
dalam
urutan
terbalik
[3]
[1]
dari
Baut as standar samping 18 N.m (1,8 kgf.m) Mur as standar samping 44 N.m (4,5 kgf.m)
• Oleskan grease pada permukaan luncur baut as. • Kencangkan mur as sambil menahan baut as. • Pasang pegas dengan arah yang benar. [4]
[2]
2-15
dummyhead
CATATAN
dummytext
3. PERAWATAN
3
INFORMASI SERVIS ······························ 3-2
SECONDARY AIR SUPPLY SYSTEM······ 3-15
JADWAL PERAWATAN BERKALA ·········· 3-4
RANTAI RODA···································· 3-15
SALURAN BAHAN BAKAR ····················· 3-6
MINYAK REM ····································· 3-18
SARINGAN BAHAN BAKAR ··················· 3-7
KEAUSAN BRAKE PAD ······················· 3-18
CARA KERJA KABEL DAN HANDEL GAS·· 3-7
SISTEM REM ······································ 3-19
CARA KERJA CUK ································ 3-8
SWITCH LAMPU REM ·························· 3-20
SARINGAN UDARA ······························· 3-8
ARAH LAMPU DEPAN ························· 3-20
PERNAPASAN CRANKCASE·················· 3-9
SISTEM KOPLING ······························· 3-20
BUSI···················································· 3-9
STANDAR SAMPING ··························· 3-21
JARAK RENGGANG VALVE ················· 3-10
SUSPENSI·········································· 3-21
OLI MESIN ········································· 3-11
MUR, BAUT, PENGENCANG················· 3-21
SARINGAN KASA OLI MESIN ··············· 3-12
RODA/BAN········································· 3-22
SARINGAN CENTRIFUGAL OLI MESIN ·· 3-12
BEARING KEPALA KEMUDI ················· 3-22
PUTARAN STASIONER MESIN ············· 3-14
3-1
dummyhead
PERAWATAN
INFORMASI SERVIS PERAWATAN
UMUM • Letakkan sepeda motor di atas permukaan mendatar sebelum memulai pekerjaan. • Bensin mudah sekali terbakar dan dapat meledak pada kondisi tertentu. • Bekerjalah di tempat yang cukup berventilasi. Menghisap rokok atau membiarkan adanya api atau percikan bunga api di tempat kerja atau di tempat di mana bensin disimpan dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. • Gas buang mengandung gas karbon monoksida beracun yang dapat menghilangkan kesadaran dan dapat mengakibatkan kematian. Hidupkan mesin di tempat terbuka atau yang dilengkapi dengan sistem evakuasi gas buang apabila di tempat tertutup.
SPESIFIKASI BAGIAN Jarak main bebas handel gas Busi Standard Celah busi Kapasitas oli Pada penggantian periodik mesin Pada pembongkaran mesin Oli mesin yang dianjurkan
Putaran stasioner mesin Pembukaan standard idle air screw (Khusus tipe PGM-FI) Jarak renggang valve IN EX Rantai roda Ukuran – link FSCM RK KMC Kekenduran Panjang rantai roda dengan 41 pin (40 link) Minyak rem yang dianjurkan Ukuran ban Depan Belakang Merek ban SRI Depan Belakang IRC Depan Belakang Tekanan udara Pengendara saja Depan ban dingin Belakang Pengendara dan Depan pembonceng Belakang Depan/belakang Kedalaman alur ban minimum
3-2
SPESIFIKASI 2 – 6 mm CPR6EA-9 (NGK) U20EPR9 (DENSO) 0,80 – 0,90 mm 0,7 liter 0,9 liter "Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang setara Klasifikasi API: SG atau lebih tinggi (kecuali oli yang diberi label "energy conserving" pada label bundar servis API) Viskositas: SAE 10W-30 JASO T 903 standard: MA 1.400 ± 100 menit-1 (rpm) 2 putaran keluar dari posisi duduk penuh 0,10 ± 0,02 mm 0,17 ± 0,02 mm 420AD – 108RB 420SL – 108RJ 420JB – 108L 25 – 35 mm 508 mm DOT 3 atau DOT 4 70/90-17 M/C 38P 80/90-17 M/C 44P FT137 FT137 NF63B NR78Y 200 kPa (2,00 kgf/cm2, 29 psi) 225 kPa (2,25 kgf/cm2, 33 psi) 200 kPa (2,00 kgf/cm2, 29 psi) 225 kPa (2,25 kgf/cm2, 33 psi) Sampai ke indikator
dummyhead
PERAWATAN TORSI PENGENCANGAN JUM LAH
DIAMETER ULIR (mm)
TORSI N.m (kgf.m)
1 2
7 6
3,8 (0,39) 3 (0,31)
5 5 1 1 1 2
5 5 12 14 30 5
1,1 (0,11) 1,2 (0,12) 24 (2,4) 6 (0,61) 8 (0,82) 9 (0,92)
Baut cover saringan centrifugal oli
3
5
5 (0,51)
Baut penyetelan arah lampu depan Mur pengunci penyetel kopling Busi Mur as roda belakang Mur pengunci push rod master cylinder belakang.
1 1 1 1 1
4 8 10 12 8
2 (0,2) 12 (1,2) 16 (1,6) 59 (6,0) 17 (1,7)
BAGIAN Mur penyetel kabel gas (Tipe karburator) (Tipe PGM-FI) Sekrup cover rumah saringan udara (Tipe karburator) (Tipe PGM-FI) Baut pengeluaran oli Tutup lubang pengapian Tutup lubang crankshaft Mur pengunci penyetel valve
CATATAN
Oleskan oli mesin pada ulir-ulir dan permukaan duduk. Oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir.
3-3
dummyhead
PERAWATAN
JADWAL PERAWATAN BERKALA TIPE PGMFI: Lakukan Pemeriksaan Awal Sebelum Berkendara yang tertera pada Buku Pedoman Pemilik pada setiap jadwal perawatan berkala. P: Periksa & Bersihkan, Setel, Lumasi atau Ganti jika diperlukan. B: Bersihkan. G: Ganti. L: Lumasi Item - item perawatan berikut ini membutuhkan pengetahuan tehnik. Beberapa item tertentu (khususnya yang diberi tanda * dan **) membutuhkan lebih banyak informasi tehnikal & peralatan khusus. Silahkan dikonsultasikan dengan AHASS terdekat.
ITEM-ITEM * ** * * * ** ** *
* * ** **
g CATATAN x 1000 km Bulan
SALURAN BAHAN BAKAR SARINGAN BAHAN BAKAR KABEL DAN HANDEL GAS SARINGAN UDARA CATATAN 2 BUSI JARAK RENGGANG VALVE OLI MESIN SARINGAN KASA OLI MESIN SARINGAN CENTRIFUGAL OLI MESIN PUTARAN STASIONER MESIN RANTAI RODA MINYAK REM CATATAN 3 KEAUSAN BRAKE PAD SISTEM REM SWITCH LAMPU REM ARAH LAMPU DEPAN SISTEM KOPLING STANDAR SAMPING SUSPENSI MUR, BAUT, PENGENCANG RODA/BAN BEARING KEPALA KEMUDI
0,5 2 P G P P P P P
FREKUENSI (CATATAN 1) 2 4 8 12 16 20 4 6 10 14 18 22 P P P P P P SETIAP 48.000 km G P P P P P P G P G P G P P P P P P G G G G G B B P P P P P P SETIAP 500 km P,L P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P -
24 26 P
28 30 P
32 34 P
P G P G B B P
P P P G P
P G G P G P
G P P P P P P P P P P
P P P P P P P P P -
P P P P P P P P P P -
LIHAT HALAMAN 3-6 3-7 3-7 3-8 3-9 3-10 3-11 3-12 3-12 3-14 3-15 3-18 3-18 3-19 3-20 3-20 3-20 3-21 3-21 3-21 3-22 3-22
* HANYA BOLEH DISERVIS OLEH AHASS, KECUALI APABILA PEMILIK MEMPUNYAI PERALATAN YANG TEPAT DAN DATA SERVIS YANG DIPERLUKAN DAN MEMILIKI KEMAMPUAN MEKANIK YANG CUKUP. ** DEMI KEPENTINGAN KEAMANAN, KAMI MENGANJURKAN AGAR PEKERJAAN-PEKERJAAN INI HANYA DIKERJAKAN OLEH AHASS. CATATAN : 1. Pada pembacaan odometer lebih tinggi, ulangilah pada interval frekuensi yang telah ditentukan. 2. Servis lebih sering jika seringkali dikendarai di daerah yang basah atau berdebu. 3. Penggantian membutuhkan ketrampilan mekanik.
3-4
dummyhead
PERAWATAN TIPE KARBURATOR: Lakukan Pemeriksaan Awal Sebelum Berkendara yang tertera pada Buku Pedoman Pemilik pada setiap jadwal perawatan berkala. P: Periksa & Bersihkan, Setel, Lumasi atau Ganti jika diperlukan. B: Bersihkan. G: Ganti. L: Lumasi Item - item perawatan berikut ini membutuhkan pengetahuan tehnik. Beberapa item tertentu (khususnya yang diberi tanda * dan **) membutuhkan lebih banyak informasi tehnikal & peralatan khusus. Silahkan dikonsultasikan dengan AHASS terdekat.
ITEM-ITEM * * * *
* ** ** * *
* * ** **
g CATATAN x 1000 km Bulan
SALURAN BAHAN BAKAR KABEL DAN HANDEL GAS CARA KERJA CUK SARINGAN UDARA CATATAN 2 PERNAPASAN CRANKCASE CATATAN 3 BUSI JARAK RENGGANG VALVE OLI MESIN SARINGAN KASA OLI MESIN SARINGAN CENTRIFUGAL OLI MESIN PUTARAN STASIONER MESIN SECONDARY AIR SUPLY SYSTEM RANTAI RODA MINYAK REM CATATAN 4 KEAUSAN BRAKE PAD SISTEM REM SWITCH LAMPU REM ARAH LAMPU DEPAN SISTEM KOPLING STANDAR SAMPING SUSPENSI MUR, BAUT, PENGENCANG RODA/BAN BEARING KEPALA KEMUDI
0,5 2 P G P P P P P P
FREKUENSI (CATATAN 1) 4 8 12 16 20 6 10 14 18 22 P P P P P P P P P P P P P P P G B B B B B P G P G P P P P P P G G G G G B B P P P P P P SETIAP 500 km P,L P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P -
2 4 P P P B P -
24 26 P P P B G P G B B P P
28 30 P P P B P P G P -
32 34 P P P G B G P G P -
G P P P P P P P P P P
P P P P P P P P P -
P P P P P P P P P P -
LIHAT HALAMAN 3-6 3-7 3-8 3-8 3-9 3-9 3-10 3-11 3-12 3-12 3-14 3-15 3-15 3-18 3-18 3-19 3-20 3-20 3-20 3-21 3-21 3-21 3-22 3-22
* HANYA BOLEH DISERVIS OLEH AHASS, KECUALI APABILA PEMILIK MEMPUNYAI PERALATAN YANG TEPAT DAN DATA SERVIS YANG DIPERLUKAN DAN MEMILIKI KEMAMPUAN MEKANIK YANG CUKUP. ** DEMI KEPENTINGAN KEAMANAN, KAMI MENGANJURKAN AGAR PEKERJAAN-PEKERJAAN INI HANYA DIKERJAKAN OLEH AHASS. CATATAN : 1. 2. 3. 4.
Pada pembacaan odometer lebih tinggi, ulangilah pada interval frekuensi yang telah ditentukan. Servis lebih sering jika seringkali dikendarai di daerah yang basah atau berdebu. Servislah lebih sering jika dikendarai dimusim hujan atau dengan gas penuh. Ganti setiap 2 tahun. Penggantian memerlukan keterampilan mekanis.
3-5
dummyhead
PERAWATAN
SALURAN BAHAN BAKAR TIPE PGM-FI: Lepaskan berikut ini: – Cover body kiri (hal. 2-10) – Cover samping main pipe kiri (hal. 2-9) – Cover pompa bahan bakar (hal. 9-4)
Sisi injector:
[1]
Periksa selang pengaliran bahan bakar [1] dan daerah sambungan fitting [2] terhadap pemburukan kondisi, kerusakan atau kebocoran. Ganti saluran bahan bakar bila perlu. Periksa daerah pemasangan unit pompa bahan bakar [3] terhadap kebocoran. Ganti packing pompa bahan bakar dan/atau O-ring bila perlu (hal. 9-8). Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan.
[2] Sisi pompa bahan bakar:
[3]
[1]
[2]
TIPE KARBURATOR: Lepaskan berikut ini: – Cover body kiri (hal. 2-10) – Cover samping main pipe kiri (hal. 2-9) Periksa selang bahan bakar [1] terhadap pemburukan kondisi, kerusakan atau kebocoran. Ganti selang bahan bakar bila perlu. Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan.
3-6
[1]
dummyhead
PERAWATAN
SARINGAN BAHAN BAKAR PEMERIKSAAN Lepaskan unit pompa bahan bakar (hal. 9-8).
[1]
Lepaskan dan buang saringan bahan bakar [1] sesuai dengan jadwal perawatan berkala (hal. 3-4). Ganti saringan bahan bakar setiap saat sudah tersumbat atau rusak berlebihan (hal. 9-8). Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan.
CARA KERJA THROTTLE PEMERIKSAAN Periksa terhadap pemburukan kondisi atau kerusakan pada kabel gas. Periksa handel gas terhadap kelancaran cara kerja. Periksa bahwa gas membuka dan secara otomatis menutup pada semua posisi kemudi.
2 – 6 mm
Jika handel gas tidak kembali dengan baik, bongkar dan lumasi rumah handel gas. Jika handel gas masih tetap saja tidak kembali dengan benar, gantilah kabel gas. Sementara mesin berputar stasioner, putar stang kemudi seluruhnya ke kanan dan kiri untuk memastikan bahwa putaran stasioner tidak berubah. Jika putaran stasioner naik, periksalah jarak main bebas handel gas dan sambungan kabel gas. Ukur jarak main bebas handel gas pada flens handel gas. JARAK MAIN BEBAS:
2 – 6 mm
Jika jarak main bebas berada di luar spesifikasi, setel sebagai berikut.
PENYETELAN TIPE PGM-FI: Jarak main bebas handel gas dapat disetel pada ujung bagian bawah kabel gas [1].
[3]
Longgarkan mur pengunci [2], putar penyetel [3] sesuai dengan kebutuhan dan kencangkan mur pengunci sambil menahan penyetel. TORSI:
[2]
3 N·m (0,31 kgf·m)
Periksa ulang cara kerja kabel gas dan ganti part-part yang rusak, bila perlu.
[1]
3-7
dummyhead
PERAWATAN TIPE KARBURATOR: Jarak main bebas handel gas dapat disetel pada sisi stang kemudi kabel gas [1].
[3]
Lepaskan penutup debu [2] dari penyetel [3]. Longgarkan mur pengunci [4], putar penyetel sesuai dengan kebutuhan dan kencangkan mur pengunci sambil menahan penyetel. TORSI:
[2]
3,8 N.m (0,39 kgf.m)
Periksa ulang cara kerja kabel gas dan ganti part-part yang rusak, bila perlu. [4] [1]
CARA KERJA CUK Periksa terhadap kelancaran cara kerja tuas cuk [1] dan lumasi kabel cuk bila perlu. Periksa kabel terhadap retak-retak memungkinkan masuknya kelembaban. Ganti kabel cuk bila perlu.
yang
dapat
[1]
SARINGAN UDARA PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover atas depan (hal. 2-6). Lepaskan sekrup-sekrup [1] dan cover rumah saringan udara [2].
[1]
[3]
Lepaskan dan buang elemen saringan udara [3] sesuai dengan jadwal perawatan berkala (hal. 3-4). Ganti elemen setiap saat sudah sangat kotor atau rusak. Pastikan seal-seal dipasang dengan benar di alur-alur pada rumah dan cover saringan udara.
3-8
Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan. TORSI: Sekrup cover rumah saringan udara Tipe karburator: 1,1 N.m (0,11 kgf.m) Tipe PGM-FI: 1,2 N.m (0,12 kgf.m)
[2]
dummyhead
PERAWATAN
PERNAPASAN CRANKCASE CATATAN :
Servis lebih sering jika seringkali dijalankan dalam hujan, atau dengan gas penuh, atau setelah sepeda motor dicuci. Servislah apabila tumpukan endapan sudah terlihat pada tutup pengeluaran. Khusus tipe karburator:
Lepaskan louver kiri (hal. 2-6). Periksa tutup pengeluaran pernapasan crankcase [1]. Jika endapan-endapan sudah mengumpul, lepaskan klip [2] dan tutup pengeluaran pernapasan crankcase. Buang endapan-endapan ke dalam tempat penampung yang sesuai. Pasang tutup pengeluaran pernapasan crankcase dan klip.
Khusus tipe karburator:
[2]
[1]
Lepaskan cover samping main pipe (hal. 2-9). Periksa selang pernapasan crankcase [1] terhadap pemburukan kondisi, kerusakan atau kebocoran.
Tipe PGM-FI:
[1]
Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan.
BUSI PEMERIKSAAN Lepaskan tutup busi [1]. Bersihkan di sekitar dasar busi dengan udara bertekanan sebelum melepaskan busi dan pastikan bahwa tidak ada serpihan yang masuk ke ruang pembakaran.
[1]
[2]
Lepaskan busi [2]. Periksa atau ganti busi seperti dijelaskan pada jadwal perawatan berkala (hal. 3-4). Bersihkan elektroda-elektroda busi dengan menggunakan sikat kawat atau pembersih khusus busi. Periksa penyekat terhadap keretakan atau kerusakan, dan terhadap keausan pada elektroda-elektroda, penumpukan kotoran atau perubahan warna. BUSI YANG DIANJURKAN: STANDARD: CPR6EA-9 (NGK) U20EPR9 (DENSO) Ukur celah busi antara elektrode tengah dan samping dengan feeler gauge. CELAH BUSI: 0,80 – 0,90 mm Bila perlu, setel celah busi dengan cara membengkokkan elektrode samping dengan hati-hati. Pasang dan kencangkan busi pada cylinder head, kemudian kencangkan busi dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
16 N.m (1,6 kgf.m)
Hubungkan tutup busi.
3-9
dummyhead
PERAWATAN
JARAK RENGGANG VALVE CATATAN :
• Periksa dan setel jarak renggang valve sementara mesin dalam keadaan dingin (di bawah 35°C). • Periksa putaran stasioner mesin (hal. 3-14) setelah pemeriksaan jarak renggang valve.
PEMERIKSAAN Lepaskan cover bagian bawah depan (hal. 2-8). Lepaskan baut-baut [1], tutup lubang penyetelan valve [2] dan O-ring [3].
[1] [2]
[3]
Lepaskan tutup lubang crankshaft dan tutup lubang pengapian dari cover crankcase kiri. TOOL: Timing cap wrench
[2]
07709-0010001
Putar crankshaft berlawanan arah jarum jam sampai tanda “T” [1] pada flywheel bertepatan dengan tanda penunjuk [2] pada cover crankcase kiri.
[1]
Pastikan bahwa piston berada pada TMA (Titik Mati Atas) pada langkah kompresi. Posisi ini dapat diperoleh dengan memastikan bahwa ada kerenggangan pada rocker arm. Jika tidak ada kerenggangan, putar crankshaft lagi sampai posisi yang tepat diperoleh. Periksa masing-masing jarak renggang valve dengan memasukkan feeler gauge [1] di antara sekrup penyetel valve dan valve stem. JARAK RENGGANG VALVE: IN: 0,10 ± 0,02 mm EX: 0,17 ± 0,02 mm
3-10
[1]
dummyhead
PERAWATAN PENYETELAN Setel dengan melonggarkan mur pengunci [1] dan memutar sekrup penyetel [2] sampai ada tahanan sedikit pada feeler gauge. TOOL: [3] Valve adjusting wrench [4] Lock nut wrench, 8 x 9
[2]
[1]
07708-0030400 07708-0030100
Oleskan oli mesin pada mur pengunci. Tahan sekrup penyetel dan kencangkan mur pengunci dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
9 N.m (0,92 kgf.m)
Periksa ulang jarak renggang valve.
[4]
Oleskan oli mesin pada O-ring baru tutup lubang crankshaft dan O-ring baru tutup lubang pengapian, kemudian pasanglah ke tutup masing-masing. Pasang dan kencangkan tutup lubang crankshaft dan tutup lubang pengapian dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI: Tutup lubang crankshaft Tutup lubang pengapian
[3]
8 N.m (0,82 kgf.m) 6 N.m (0,61 kgf.m)
Pasang O-ring baru [1] ke alur-alur pada tutup lubang penyetelan valve [2].
[1]
[3]
Pasang tutup lubang penyetelan valve pada cylinder head dan kencangkan baut-baut [3]. Pasang cover bagian bawah depan (hal. 2-8).
[2]
OLI MESIN PEMERIKSAAN TINGGI PERMUKAAN OLI Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner selama 3 – 5 menit. Matikan mesin dan tunggu 2 – 3 menit. Letakkan sepeda motor pada posisi tegak. Lepaskan tutup pengisian oli/tangkai pengukur [1] dan lap oli dari tangkai pengukur dengan kain lap bersih. Masukkan tutup pengisian oli/tangkai pengukur tanpa menyekrupkannya ke dalam, lepaskan dan periksa tinggi permukaan oli.
[1]
[3] [2]
Jika permukaan oli di bawah atau dekat dengan garis batas permukaan terendah [2] pada tangkai pengukur, tambahkan oli yang dianjurkan sampai ke garis batas permukaan tertinggi [3]. OLI MESIN YANG DI ANJURKAN : "Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang setara Klasifikasi API: SG atau lebih tinggi (kecuali oli yang diberi label "energy conserving" pada label bundar servis API) Viskositas: SAE 10W-30 JASO T 903 standard: MA Pasang tutup pengisian oli/tangkai pengukur.
3-11
dummyhead
PERAWATAN PENGGANTIAN OLI MESIN Panaskan mesin. Matikan mesin, lepaskan tutup pengisian oli/tangkai pengukur dan lap oli dari tangkai pengukur dengan kain lap bersih.
[2]
Lepaskan baut pengeluaran [1] dan sealing washer [2]. Keluarkan oli seluruhnya. Pasang baut pengeluaran oli dengan sealing washer baru dan kencangkan dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
24 N.m (2,4 kgf.m)
Isi mesin dengan oli mesin yang dianjurkan. KAPASITAS OLI MESIN: 0,7 liter pada penggantian periodik 0,9 liter pada pembongkaran mesin
[1]
Periksa bahwa O-ring pada tutup pengisian oli berada dalam kondisi yang baik, dan gantilah bila perlu. Pasang tutup pengisian oli/tangkai pengukur. Pastikan bahwa tidak ada kebocoran oli. Periksa ketinggian oli mesin (hal. 3-11).
SARINGAN KASA OLI MESIN Lepaskan cover crankcase kanan (hal. 13-5). Lepaskan saringan kasa oli [1] dan bersihkan dalam larutan pembersih yang tidak dapat terbakar atau mempunyai titik api tinggi.
SISI CRANKCASE
Pasang saringan kasa oli dengan sisinya yang meruncing menghadap ke sisi crankcase dan pinggirannya yang lebih tipis menghadap ke atas seperti ditunjukkan. Pasang cover crankcase kanan (hal. 13-5).
[1]
SARINGAN CENTRIFUGAL OLI MESIN PEMBERSIHAN Lepaskan cover crankcase kanan (hal. 13-5).
[1]
Lepaskan baut-baut [1], cover saringan centrifugal oli [2] dan gasket [3].
[2]
3-12
[3]
dummyhead
PERAWATAN Bersihkan cover saringan centrifugal oli dan bagian dalam plat penggerak dengan menggunakan kain bersih yang tidak berbulu.
Pasang gasket baru [1] dengan sisi yang tertutup menghadap ke cover saringan centrifugal oli.
Oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir baut cover saringan centrifugal oli [1] sesuai spesifikasi.
[1]
Lebar pelapisan: 4,0 mm
[1]
Pasang cover saringan centrifugal oli [2] dan baut-baut. Kencangkan baut-baut dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
5 N.m (0,51 kgf.m)
Jangan melapisi 1,6 mm dari ujung
Pasang cover crankcase kanan (hal. 13-5).
[2]
3-13
dummyhead
PERAWATAN
PUTARAN STASIONER MESIN TIPE PGM-FI: • Sebelum memeriksa putaran stasioner mesin, periksalah hal-hal berikut ini. – Tidak ada kedipan MIL – Kondisi busi (hal. 3-9) – Kondisi saringan udara (hal 3-8) • Periksa dan setel putaran stasioner mesin setelah semua bagian perawatan mesin yang lain telah dilakukan dan sesuai dengan spesifikasi. • Periksa dan setel putaran stasioner mesin pada ketinggian dimana sepeda motor akan digunakan. • Mesin harus dalam keadaan panas untuk pemeriksaan dan penyetelan putaran stasioner mesin yang akurat. Biarkan berputar stasioner selama kurang lebih 20 menit, tergantung dari suhu udara. Panaskan mesin sampai ke suhu operasional normal. • Pakailah tachometer dengan skala 50 menit-1 (rpm) atau lebih kecil yang dapat memperlihatkan perubahan sebesar 50 menit-1 (rpm) dengan akurat. • Sebelum menyetel idle air screw, lakukan setting altitude (ketinggian dari permukaan air laut) (hal. 4-18). Hubungkan tachometer sesuai dengan petunjuk pemakaian pabrik tachometer. Periksa putaran stasioner mesin.
[1]
PUTARAN STASIONER MESIN: 1.400 ± 100 menit-1 (rpm) Apabila diperlukan penyetelan, lepaskan cover bagian bawah depan (hal. 2-8) dan putar idle air screw [1] untuk memperoleh putaran stasioner mesin sesuai spesifikasi. • Jangan putar idle air screw lebih dari 1/4 putaran sekaligus. • Setelah penyetelan, tunggu lebih dari sepuluh detik dan periksa ulang putaran stasioner mesin. PEMBUKAAN STANDARD IDLE AIR SCREW: 2 putaran keluar dari posisi duduk penuh Putaran stasioner mesin yang rendah dapat disebabkan oleh saluran udara yang tertahan atau idle air screw yang kotor. Untuk pemeriksaan idle air screw (hal. 9-13).
TIPE KARBURATOR:
• Periksa dan setel putaran stasioner mesin setelah semua bagian perawatan mesin yang lain telah dilakukan dan sesuai dengan spesifikasi. • Mesin harus dalam keadaan panas untuk pemeriksaan dan penyetelan putaran stasioner mesin yang akurat. • Pakailah tachometer dengan skala 50 menit-1 (rpm) atau lebih kecil yang dapat memperlihatkan perubahan sebesar 50 menit-1 (rpm) dengan akurat.
Panaskan mesin selama kira-kira 10 menit.
[1]
Lepaskan louver kanan (hal. 2-6). Hubungkan tachometer sesuai pemakaian pabrik tachometer.
dengan
petunjuk
Periksa putaran stasioner mesin. PUTARAN STASIONER: 1.400 ± 100 menit-1 (rpm) Putar throttle stop screw [1] sesuai kebutuhan untuk memperoleh putaran stasioner mesin sesuai spesifikasi.
3-14
dummyhead
PERAWATAN
SECONDARY AIR SUPPLY SYSTEM Lepaskan cover samping main pipe (hal. 2-9). Periksa selang pemasok udara [1] dan pipa [2] antara PAIR control valve dan saluran exhaust terhadap retakretak, pemburukan kondisi, kerusakan atau sambungan longgar.
[1]
[2]
Periksa selang vakum [1] antara PAIR control valve [2] dan joint vakum pipa intake terhadap retak-retak, pemburukan kondisi, kerusakan atau sambungan longgar.
[2]
Lepaskan dan periksa selang-selang pemasok udara. Jika ada endapan-endapan karbon pada selang-selang pemasok udara, periksa PAIR check valve (hal. 8-15).
[1]
RANTAI RODA Jangan pernah memeriksa dan menyetel rantai roda sementara mesin dalam keadaan hidup.
PEMERIKSAAN KEKENDURAN RANTAI RODA Letakkan sepeda motor pada standar tengahnya dan masukkan transmisi ke dalam netral. Ukur kekenduran rantai roda, di tengah-tengah rantai di antara kedua sprocket. KEKENDURAN RANTAI RODA:
25 – 35 mm
PERHATIAN Kekenduran rantai roda yang berlebihan, 50 mm atau lebih, dapat mengakibatkan kerusakan pada rangka.
25 – 35 mm
3-15
dummyhead
PERAWATAN PENYETELAN Longgarkan mur as roda belakang [1] dan kedua mur pengunci [2].
[2]
Putar kedua mur penyetel rantai roda [3] sampai kekenduran rantai roda yang benar diperoleh.
Pastikan bahwa garis-garis penunjuk yang sama pada kedua penyetel [1] bertepatan dengan ujung-ujung lubang pada swingarm.
Kencangkan mur as roda belakang [1] dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
[3]
[1]
[2]
[1]
[1]
[3]
59 N.m (6,0 kgf.m)
Kencangkan kedua mur penyetel rantai roda [2] dan mur pengunci [3] dengan erat. Periksa ulang kekenduran rantai roda dan kebebasan perputaran roda.
PEMBERSIHAN, PELUMASAN DAN PEMERIKSAAN Letakkan sepeda motor pada standar tengahnya dan masukkan transmisi ke dalam netral.
[1]
[2]
Jika rantai roda sudah sangat kotor, rantai harus dilepaskan dan dibersihkan sebelum dilumasi. Lepaskan cover belakang crankcase kiri (hal. 2-13). Lepaskan dengan hati-hati klip penahan [1] dengan tang lancip. Lepaskan master link [2] dan link plate [3], dan lepaskan rantai roda. Lepaskan rantai roda.
[1]
3-16
[3]
dummyhead
PERAWATAN Bersihkan rantai roda dengan larutan pembersih yang tidak dapat terbakar atau mempunyai titik nyala api tinggi [1] dan lap sampai kering. Pastikan bahwa rantai roda sudah benar-benar kering sebelum melumasinya. Periksa rantai roda terhadap kerusakan atau keausan yang mungkin telah terjadi. Gantilah rantai roda yang roller-rollernya rusak, linknya terpasang dengan longgar, atau apabila kelihatannya sudah tidak dapat diperbaiki lagi. Memasang rantai baru pada sprocket-sprocket yang sangat aus akan menyebabkan rantai baru mengalami keausan dengan cepat. Periksa dan ganti sprocket sesuai kebutuhan.
[1]
Bersihkan
Seka dan keringkan
Lumasi rantai roda dengan oli gear #80 – 90 atau pelumas rantai roda. Bersihkan oli atau pelumas rantai yang berlebihan. Ukur jarak di antara 41 pin (40 link) dari titik pusat pin yang satu ke titik pusat pin lainnya dengan cara direntangkan sehingga semua link lurus . PANJANG RANTAI RODA (41 pin/40 link) STANDARD: 508 mm BATAS SERVIS: 518 mm PEMERIKSAAN SPROCKET Periksa gigi-gigi drive sprocket dan driven sprocket terhadap keausan atau kerusakan, ganti bila perlu.
AUS
Jangan pernah memakai rantai roda baru pada sprocket-sprocket aus. Baik rantai maupun sprocket-sprocket harus berada dalam kondisi baik, jika tidak maka rantai pengganti yang baru akan mengalami keausan dengan cepat. RUSAK
Pasang rantai roda pada kedua sprocket. Pasang master link [1] dan link plate [2]. Pasang klip penahan [3] dengan ujungnya yang terbuka berlawanan dengan arah pergerakan rantai.
NORMAL
[3]
[1]
Arah gerak
Pasang cover belakang crankcase kiri (hal. 2-13). Setel kekenduran rantai roda (hal. 3-16).
[3]
[2]
3-17
dummyhead
PERAWATAN
MINYAK REM PERHATIAN Minyak rem yang tertumpah dapat merusak part-part yang dicat, terbuat dari plastik atau karet. Letakkan kain lap untuk menutupi part-part ini setiap kali sistem diservis. CATATAN :
• Jangan mencampurkan berbagai-macam jenis minyak rem, karena masing-masing tidak cocok satu sama lain. • Jagalah agar benda asing tidak masuk ke dalam sistem pada saat mengisi reservoir.
REM DEPAN Putar stang kemudi sehingga reservoir terletak mendatar dan periksa tinggi permukaan minyak rem depan melalui kaca pengintaian [1]. Apabila tinggi permukaan dekat dengan garis batas terendah [2], periksa keausan brake pad (hal. 3-18). Tinggi permukaan minyak rem yang rendah mungkin diakibatkan oleh keausan brake pad. Jika brake pad aus, piston caliper akan terdorong keluar, dan ini menyebabkan tinggi permukaan yang rendah di dalam reservoir. Jika brake pad tidak aus dan tinggi permukaan minyak rem rendah, periksalah seluruh sistem terhadap kebocoran (hal. 3-19).
[1]
[2]
REM BELAKANG Letakkan sepeda motor pada standar tengahnya di atas permukaan datar dan periksa tinggi permukaan minyak di dalam reservoir rem belakang. Apabila tinggi permukaan dekat dengan garis batas terendah [1], periksa keausan brake pad (hal. 3-18). Jika brake pad aus, piston caliper akan terdorong keluar, dan ini menyebabkan tinggi permukaan yang rendah di dalam reservoir. Jika brake pad tidak aus dan tinggi permukaan minyak rem rendah, periksalah seluruh sistem terhadap kebocoran (hal. 3-19).
[1]
KEAUSAN BRAKE PAD BRAKE PAD DEPAN Periksa brake pad depan terhadap keausan. Ganti brake pad depan jika salah satu pad telah aus sampai ke alur batas keausan [1]. Selalu ganti brake pad dalam bentuk set Untuk penggantian brake pad depan (hal. 19-8). untuk memastikan tekanan cakram yang merata.
[1]
3-18
dummyhead
PERAWATAN BRAKE PAD BELAKANG Periksa brake pad belakang terhadap keausan. Ganti brake pad belakang jika salah satu pad telah aus sampai ke alur batas keausan [1]. Selalu ganti brake pad dalam bentuk set Untuk penggantian brake pad belakang (hal. 19-9). untuk memastikan tekanan cakram yang merata.
[1]
SISTEM REM PEMERIKSAAN REM DEPAN Tarik handel rem dengan kuat, dan periksa bahwa tidak ada udara yang masuk ke dalam sistem. Jika handel rem terasa lunak atau seperti spons pada saat dioperasikan, buanglah angin palsu dari dalam sistem (hal. 19-6). Lepaskan cover depan stang kemudi (hal. 2-4). Periksa selang rem [1] dan semua penyambung terhadap pemburukan kondisi, retak-retak dan tandatanda kebocoran. Kencangkan semua penyambung yang longgar. Gantilah selang-selang dan semua penyambung bila perlu.
[1]
Pasang cover depan stang kemudi (hal. 2-4).
PEMERIKSAAN REM BELAKANG Injak pedal rem dengan kuat, dan periksa bahwa tidak ada udara yang masuk ke dalam sistem. Jika pedal rem terasa lunak atau seperti spons pada saat dioperasikan, buanglah angin palsu dari dalam sistem (hal. 19-6). Periksa selang rem [1] dan semua fitting terhadap pemburukan kondisi, retak-retak dan tanda-tanda kebocoran. Kencangkan semua fitting yang longgar. Gantilah selang-selang dan fitting bila perlu.
PENYETELAN TINGGI PEDAL REM Setel pedal rem ke ketinggian yang diinginkan. Longgarkan mur pengunci [1] dan putar push rod [2] untuk memperoleh ketinggian pedal yang diinginkan. Setelah penyetelan, kencangkan mur pengunci dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
[1]
17 N.m (1,7 kgf.m)
Untuk ketinggian pedal rem standard (hal. 19-14).
[2]
3-19
dummyhead
PERAWATAN
SWITCH LAMPU REM CATATAN :
• Switch lampu rem depan tidak dapat disetel. Apabila pengaktifan switch lampu rem depan dan pengereman yang terjadi tidak sinkron, gantilah unit switch atau part yang tidak berfungsi pada sistem rem. Periksa bahwa lampu rem menyala tepat sebelum pengereman terjadi. Tahan body switch dan putar mur penyetel. Jangan putar body switch sambil memutar mur penyetel.
[1]
Jika lampu tidak menyala, setel switch [1] dengan memutar mur penyetel [2] sehingga lampu menyala pada waktu yang tepat. Periksa ulang cara kerja switch lampu rem.
[2]
ARAH LAMPU DEPAN Letakkan sepeda motor di atas permukaan mendatar dengan standar tengah. Setel sinar jauh lampu depan sesuai dengan ketentuan undang-undang dan peraturan.
Setel sinar jauh lampu depan dalam arah vertikal dengan melonggarkan baut [1] dan menggerakkan unit lampu depan, kemudian kencangkan baut dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
2 N.m (0,2 kgf.m)
[1]
SISTEM KOPLING Longgarkan mur pengunci penyetel kopling [1] dan putar penyetel kopling [2] searah jarum jam satu putaran penuh. Jangan memutar secara berlebihan. Putar penyetel berlawanan arah jarum jam dengan perlahan sampai terasa ada tahanan. Tahan penyetel sambil Dari titik ini, putar penyetel searah jarum jam 1/8 mengencangkan putaran, dan kencangkan mur pengunci dengan torsi mur pengunci. sesuai spesifikasi.
TORSI:
12 N.m (1,2 kgf.m)
• Periksa cara kerja kopling setelah penyetelan.
3-20
[2]
[1]
dummyhead
PERAWATAN
STANDAR SAMPING Letakkan sepeda motor pada standar tengahnya. Periksa pegas standar samping terhadap kerusakan atau hilangnya tegangan pegas. Periksa assy standar samping terhadap kebebasan pergerakan dan lumasi as standar samping bila perlu.
SUSPENSI PEMERIKSAAN SUSPENSI DEPAN Periksa cara kerja fork dengan menarik handel rem depan dan menekan suspensi depan beberapa kali. Periksa keseluruhan assy terhadap tanda-tanda kebocoran, kerusakan atau pengencang yang longgar. Part-part suspensi yang longgar, aus atau rusak mempengaruhi stabilitas dan pengendalian sepeda motor.
Gantilah komponen-komponen rusak yang tidak dapat diperbaiki. Kencangkan semua baut dan mur. Untuk menservis fork (hal. 17-8).
PEMERIKSAAN SUSPENSI BELAKANG Periksa cara kerja shock absorber belakang dengan menekannya beberapa kali ke bawah. Periksa keseluruhan assy shock absorber terhadap tanda-tanda kebocoran, kerusakan atau pengencang yang longgar. Kencangkan semua baut dan mur. Untuk menservis shock absorber belakang (hal 18-12). Letakkan sepeda motor pada standar tengahnya. Periksa terhadap bushing-bushing swingarm yang aus dengan memegang ujung-ujung belakang swingarm dan mencoba untuk menggerakkan swingarm ke kiri dan kanan. Ganti bushing-bushing swingarm jika terasa ada kelonggaran (hal. 18-10).
MUR, BAUT, PENGENCANG Periksa bahwa semua mur dan baut telah dikencangkan dengan torsi pengencangannya yang benar (hal. 1-10). Periksa bahwa semua pin split, klip pengaman, klem selang dan dudukan kabel ada pada tempatnya dan terpasang dengan erat.
3-21
dummyhead
PERAWATAN
RODA/BAN Letakkan sepeda motor dengan kokoh dan naikkan roda depan sampai tidak menyentuh tanah. Tahan kaki fork dan gerakkan roda depan dengan kuat ke samping untuk melihat apakah bearing-bearing roda aus. Periksa terhadap keausan bearing-bearing roda dengan memegang swingarm dan menggerakkan roda belakang ke samping kiri dan kanan. Gantilah bearing-bearing kelonggaran.
roda
jika
terasa
ada
– Roda depan (hal. 17-6) – Roda belakang (hal. 18-7) Periksa tekanan udara ban dengan alat pengukur tekanan udara ban saat ban dalam keadaan dingin. TEKANAN UDARA BAN DAN UKURAN BAN YANG DIANJURKAN: Satuan: kPa (kgf/cm2; psi) DEPAN BELAKANG Tekanan udara ban dingin Pengendara saja: Pengendara dan pembonceng: Ukuran ban Merek ban
SRI IRC
200 (2,00; 29) 225 (2,25; 33) 200 (2,00; 29) 70/90-17 M/C 38P FT137 NF63B
225 (2,25; 33) 80/90-17 M/C 44P FT137 NR78Y
Periksa ban terhadap sobekan, paku yang menancap, atau kerusakan lain. Periksa kelurusan roda depan dan belakang. Ukur kedalaman alur telapak ban pada bagian tengah ban. Ganti ban jika kedalaman alur telapak ban mencapai batas-batas sebagai berikut. KEDALAMAN MINIMUM ALUR Sampai ke indikator TELAPAK BAN:
BEARING KEPALA KEMUDI Letakkan sepeda motor dengan kokoh dan naikkan roda depan sampai tidak menyentuh tanah. Periksa bahwa stang kemudi bergerak dengan bebas dari sisi ke sisi. Pastikan bahwa kabel-kabel pengontrol tidak mengganggu perputaran stang kemudi. Periksa bearing-bearing poros kemudi dengan memegang kaki-kaki fork dan mencoba untuk menggerakkan fork depan ke depan dan belakang. Jika stang kemudi bergerak secara tidak merata, mengikat, atau ada pergerakan vertikal, periksa bearing-bearing kepala kemudi (hal. 17-18).
3-22
dummytext
4. SISTEM PGM-FI
4
LOKASI SISTEM ··································· 4-2
PEMERIKSAAN RANGKAIAN MIL ········· 4-14
DIAGRAM SISTEM ································ 4-3
RESET SENSOR TP/PROSEDUR SETTING ULANG ECM························· 4-16
INFORMASI SERVIS ······························ 4-4 TROUBLESHOOTING GEJALA PGM-FI ···· 4-5 INFORMASI TROUBLESHOOTING PGM-FI·· 4-6 INDEKS KODE MIL ································ 4-9
SETTING ALTITUDE ···························· 4-18 ECM ·················································· 4-19 SENSOR EOT ····································· 4-21 SENSOR O2 ········································ 4-22
TROUBLESHOOTING MIL ···················· 4-10
4-1
dummyhead
SISTEM PGM-FI
LOKASI SISTEM SISTEM PGM-FI
DLC UNIT POMPA BAHAN BAKAR
SENSOR TP
INJECTOR
SENSOR O2 SENSOR EOT
ECM SENSOR CKP
IDLE AIR SCREW THROTTLE BODY
SENSOR TP
4-2
dummyhead
SISTEM PGM-FI
DIAGRAM SISTEM SEKRING TAMBAHAN 10A SEKRING UTAMA 15A
R/Y
R/Bl
KUNCI KONTAK
R/Y
R G
Bl
R/Y
BATTERY REGULATOR/ RECTIFIER
W
Bl/Bu
R
G
Bu/Y
12
PCP
W/Y
23
PCM
29
N SW
Bl/Bu
SENSOR CKP ALTERNATOR Lg/R
IGP
1
Bl/Bu
POMPA BAHAN BAKAR
SWITCH POSISI GEAR (POSISI NETRAL)
(8) SENSOR TP
Y/R
6
VCC
Y
5
THL
G/O
4
SG1
Y/Bu
24
TO
FL
8
Br
INJ
16
P/G
Bl/Bu
Bl/Bu P/G Bl/Bu
IGPLS
11
Bl/Y
Bl/Bu
(7)
IGNITION COIL
SENSOR EOT
G/O
31
BUSI
ECM Bl
Bl/O
3
Bl/Bu
SG2
(21) SENSOR O2
(12) INJECTOR
O2
MIL WARN
22
W/Bu
Bl
DLC Bl/Bu
SCS CONNECTOR
Y
30
K-LINE
Bu
15
SCS
G
10
PG2
G
9
PG1
2
LG
G/Bl
G/Bl
(
)
1
11
12
22
23
33
: Jumlah kedipan MIL : Mesin tidak dapat dihidupkan apabila ada kerusakan fungsi
Bl Y Bu G R W
: Black (Hitam) : Yellow (Kuning) : Blue (Biru) : Green (Hijau) : Red (Merah) : White (Putih)
Br O Lg P Gr
: Brown (Coklat) : Orange (Jingga) : Light green (Hijau muda) : Pink (Merah muda) : Gray (Abu-abu)
KONEKTOR ECM 33P Terminal-terminal male sisi ECM
4-3
dummyhead
SISTEM PGM-FI
INFORMASI SERVIS UMUM • Pakailah kompor listrik untuk memanaskan air untuk pemeriksaan sensor EOT, jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar dari kompor listrik. Pakailah pakaian pelindung, sarung tangan berisolasi dan pelindung mata. • Sistem PGM-FI yang rusak seringkali disebabkan oleh konektor-konektor yang berkarat atau tersambung dengan tidak baik. Periksalah sambungan-sambungan tersebut sebelum melanjutkan. • Sistem PGM-FI dilengkapi dengan Self-Diagnostic System (hal. 4-6). Apabila MIL berkedip-kedip, ikuti Prosedur Self-Diagnostic untuk mengatasi masalah. • Pada saat memeriksa PGM-FI, selalu ikuti langkah-langkah pada flow chart troubleshooting. • Sistem PGM-FI ini dilengkapi dengan fungsi fail-safe (pengamanan apabila terjadi kerusakan pada sistem) untuk memastikan adanya kemampuan minimum sistem untuk tetap bekerja walaupun ada terjadi masalah. Jika ada keadaan tidak normal yang dideteksi oleh fungsi self-diagnosis, kemampuan sistem untuk tetap bekerja dijaga dengan mempergunakan nilai-nilai numeris dari suatu kejadian yang telah di program terlebih dahulu pada peta program simulasi. Akan tetapi perlu diketahui, bahwa jika ada keadaan tidak normal terdeteksi pada injector, fungsi fail-safe akan mematikan mesin agar injector tidak sampai rusak. • Untuk lokasi sistem PGM-FI (hal. 4-2). • Pakailah digital tester untuk pemeriksaan sistem PGM-FI.
SPESIFIKASI BAGIAN Putaran stasioner mesin Tahanan sensor EOT Tahanan injector bahan bakar
SPESIFIKASI 1.400 ± 100 menit-1 (rpm) 2,5 – 2,8 kΩ 0,21 – 0,22 kΩ 11 – 13 Ω
(20°C) (100°C) (20°C)
TORSI PENGENCANGAN BAGIAN Sensor EOT Sensor O2
4-4
JUM LAH 1 1
DIAMETER ULIR (mm) 10 12
TORSI N.m (kgf.m) 14 (1,4) 25 (2,5)
CATATAN
dummyhead
SISTEM PGM-FI
TROUBLESHOOTING GEJALA PGM-FI Jika ada salah satu dari gejala-gejala ini pada sepeda motor, periksalah kedipan MIL, dengan mengacu pada indeks kode MIL (hal. 4-9) dan segera lakukan prosedur troubleshooting yang sesuai. Jika tidak ada kedipan MIL yang tersimpan dalam memory ECM, lakukan prosedur diagnostic untuk gejala tersebut, dengan urutan seperti di bawah ini, sampai anda menemukan penyebabnya. Gejala Mesin berputar tetapi tidak mau hidup (Tidak ada kedipan MIL)
Prosedur pendiagnosaan 1. Putar mesin dengan starter selama lebih dari sepuluh detik dan periksa MIL (hal. 4-9) dan lakukan troubleshooting sesuai dengan MIL tersebut. 2. Setting altitude (hal. 4-18) 3. Periksa idle air port/screw (hal. 9-13). 4. Periksa sistem pengaliran bahan bakar (hal. 9-4).
Mesin berputar tetapi tidak mau hidup (Tidak ada suara bekerjanya pompa bahan bakar pada saat kunci kontak diputar ke ON) Mesin mati sendiri, sulit dihidupkan, putaran stasioner kasar
1. Rangkaian daya/massa ECM tidak berfungsi (hal. 4-20). 2. Periksa sistem pengaliran bahan bakar (hal. 9-4).
Ada backfiring (nembaknembak) atau misfiring (brebet) pada waktu akselerasi Kinerja buruk (kemudahan dikendarai) dan pemakaian bahan bakar boros
Putaran stasioner mesin di bawah spesifikasi Putaran stasioner mesin di atas spesifikasi MIL tetap ON atau MIL tidak pernah ON sama sekali (Mesin bekerja secara normal) MIL menyala terus (Mesin bekerja secara normal dan tidak ada kode MIL)
Juga periksa terhadap • Tidak ada bahan bakar ke injector – Saringan bahan bakar tersumbat – Pernapasan tutup pengisian bahan bakar tersumbat – Selang pengaliran bahan bakar terjepit atau tersumbat – Pompa bahan bakar rusak – Rangkaian pompa bahan bakar rusak • Kebocoran udara intake • Bahan bakar terkontaminasi/memburuk kondisinya • Injector bahan bakar rusak • Sistem pengapian rusak • Rangkaian terbuka pada kabel input daya dan/atau massa dari ECM
1. Setting altitude (hal. 4-18) 2. Periksa putaran stasioner mesin (hal. 3-14). 3. Periksa idle air port/screw (hal. 9-13). 4. Periksa sistem pengaliran bahan bakar (hal. 9-4). 5. Periksa sistem pengisian battery. (hal. 20-5). Periksa sistem pengapian (hal. 6-4).
• Selang pengaliran bahan bakar terhalang • Pernapasan tutup pengisian bahan bakar tersumbat • Bahan bakar terkontaminasi/memburuk kondisinya • Kebocoran udara intake • Sistem pengapian rusak
Periksa sistem pengaliran bahan bakar (hal. 9-4).
• Selang pengaliran bahan bakar terjepit atau tersumbat • Regulator tekanan rusak (pompa bahan bakar) • Injector rusak • Sistem pengapian rusak • Sistem pengaliran bahan bakar rusak • Sistem pengapian rusak
1. Periksa putaran stasioner mesin (hal. 3-14). 2. Periksa idle air port/screw (hal. 9-13). 1. Periksa putaran stasioner mesin (hal. 3-14). 2. Periksa cara kerja dan jarak main bebas kabel gas (hal. 3-7). Periksa rangkaian MIL (hal. 4-14).
• • • •
Sistem pengapian rusak Kebocoran udara intake Masalah pada bagian atas mesin Kondisi saringan udara
Periksa rangkaian DLC (hal. 4-15).
4-5
dummyhead
SISTEM PGM-FI
INFORMASI TROUBLESHOOTING PGM-FI PENJELASAN SISTEM SISTEM SELF-DIAGNOSIS Sistem PGM-FI dilengkapi dengan sistem self-diagnosis (pendiagnosaan diri-sendiri). Jika keadaan tidak normal terjadi pada sistem, ECM menghidupkan MIL (Malfunction Indicator Lamp) dan menyimpan kode kerusakan di dalam memory yang dapat dihapus. KODE KERUSAKAN SAAT INI/KODE KERUSAKAN TERSIMPAN Kode kerusakan diperlihatkan dalam dua cara sesuai dengan status kerusakan. • Dalam hal ECM mendeteksi masalah pada saat ini, MIL akan mulai berkedip sesuai kode kerusakannya. Dapat dimungkinkan untuk membaca pola kedipan MIL sebagai kode kerusakan saat ini. • Dalam hal ECM tidak mendeteksi suatu masalah apapun saat ini tetapi ada masalah yang tersimpan dalam memorynya, maka MIL tidak akan berkedip. Jika diperlukan untuk mengambil data masalah pada waktu lampau, baca kode kerusakan yang tersimpan dengan mengikuti prosedur pembacaan kode kerusakan (hal. 4-7). POLA KEDIPAN MIL • Kode kerusakan dapat dibaca dari pola kedipan MIL. • Dalam hal ECM tidak mendeteksi suatu masalah saat ini, pada saat kunci kontak diputar ke ON, MIL akan menyala selama beberapa detik, kemudian mati. • Dalam hal ECM tidak mendeteksi suatu masalah saat ini, pada saat kunci kontak diputar ke ON, MIL akan menyala selama beberapa detik, kemudian akan mati, kemudian MIL berkedip sesuai kode kerusakannya. • MIL mempunyai dua macam kedipan, kedipan panjang dan kedipan pendek. Kedipan panjang berlangsung selama 1,3 detik, kedipan pendek berlangsung selama 0,3 detik. Satu kedipan panjang sama dengan sepuluh kedipan pendek. Sebagai contoh, jika dua kedipan panjang disusul oleh lima kedipan pendek, MIL adalah 25 (dua kedipan panjang = 20 kedipan, ditambah lima kedipan pendek). • MIL akan mulai berkedip ketika kunci kontak diputar ke ON atau putaran mesin di bawah 1.800 menit-1 (rpm). Pada kondisikondisi lain, MIL akan menyala terus menerus.
KUNCI KONTAK
MIL (Tidak ada masalah pada saat ini)
ON OFF
ON OFF 0,3 detik
MIL (Mendeteksi masalah pada saat ini)
0,4 detik
3,0 detik
1,3 detik
0,5 detik 0,3 detik
ON OFF KODE "7"
KODE "12"
PEMERIKSAAN RANGKAIAN MIL Jika MIL tidak menyala atau tetap menyala pada saat kunci kontak diputar ke ON, periksa rangkaian MIL (hal. 4-14). FUNGSI FAIL-SAFE Sistem PGM-FI ini dilengkapi dengan fungsi fail-safe (pengamanan apabila terjadi kerusakan pada sistem) untuk memastikan adanya kemampuan minimum sistem untuk tetap bekerja walaupun ada terjadi masalah. Jika ada keadaan tidak normal yang dideteksi oleh fungsi self-diagnosis, kemampuan sistem untuk tetap bekerja dijaga dengan mempergunakan nilai yang telah di praprogram (di program terlebih dahulu) pada peta program simulasi. Jika ada hal yang tidak normal dideteksi pada injector dan/atau sensor posisi crankshaft (CKP), fungsi fail-safe mematikan mesin untuk melindunginya dari kerusakan.
4-6
dummyhead
SISTEM PGM-FI PEMBACAAN KODE KERUSAKAN KODE KERUSAKAN PADA SAAT INI Letakkan sepeda motor pada standar tengahnya dan periksa MIL. • Pada saat kunci kontak diputar ke ON, MIL akan menyala selama beberapa detik, kemudian mati. Jika MIL tetap menyala atau berkedip, catat berapa kali MIL berkedip dan tentukan penyebab masalah. Jika MIL tidak berkedip, sistem normal pada saat ini. Jika anda ingin membaca kode kerusakan yang tersimpan, lakukan berikut ini: UNTUK MEMBACA KODE KERUSAKAN YANG TERSIMPAN Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
Lepaskan cover body depan (hal. 2-8). Lepaskan penutup konektor [1] dari DLC [2] dan hubung singkatkan terminal-terminal DLC dengan menggunakan special tool. TOOL: [3] SCS connector 070PZ-ZY30100 HUBUNGAN: Biru – Hijau/hitam
[3]
[2]
Jika pada ECM tidak ada kode kerusakan yang tersimpan, MIL akan menyala, pada saat anda memutar kunci kontak ke ON. Jika pada ECM ada kode kerusakan yang tersimpan, MIL akan menyala selama 0,3 detik dan mati, kemudian mulai berkedip sesuai kode kerusakannya pada saat anda memutar kunci kontak ke ON. Catat berapa kali MIL berkedip dan tentukan penyebab masalah. ON dan
KUNCI KONTAK
MIL (Tidak ada kode kerusakan yang tersimpan)
MIL (Kode kerusakan tersimpan)
OFF
ON OFF
ON OFF KODE KERUSAKAN TERSIMPAN
0,3 detik
MENGHAPUS KODE KERUSAKAN YANG TERSIMPAN CATATAN :
• Kode kerusakan yang tersimpan tidak dapat dihapus dengan hanya melepaskan kabel negatif battery . 1. Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
2. Lepaskan cover body depan (hal. 2-8). 3. Lepaskan penutup konektor [1] dari DLC [2] dan hubung singkatkan terminal-terminal DLC dengan menggunakan special tool. TOOL: [3] SCS connector 070PZ-ZY30100 HUBUNGAN: Biru – Hijau/hitam 4. Putar kunci kontak ke ON.
[2]
[3]
4-7
dummyhead
SISTEM PGM-FI 5. Lepaskan SCS connector [1] dari DLC [2]. Hubungkan konektor pendek DLC ke DLC lagi sementara MIL tetap ON selama kurang lebih 5 detik (pola penerimaan reset).
[1]
6. Kode kerusakan yang tersimpan dihapus jika MIL mati dan mulai berkedip (pola berhasil). • DLC harus dihubung singkatkan sementara MIL menyala. Jika tidak, MIL akan mati dan terus menyala (pola tidak berhasil). Dalam hal ini, putar kunci kontak ke OFF dan cobalah kembali dari langkah 3. • Perhatikan bahwa memory self-diagnostic tidak dapat dihapus jika kunci kontak diputar ke OFF sebelum MIL mulai berkedip.
[2]
Lepaskan:
Hubungkan:
2 – 3 detik 0,3 detik dalam 5 detik
MIL
KODE KERUSAKAN YANG TERSIMPAN DIHAPUS.
ON OFF KUNCI KONTAK
POLA KERUSAKAN ON
POLA PENERIMAAN RESET
POLA BERHASIL
OFF
lebih dari 5 detik
MIL ON
KUNCI KONTAK
OFF POLA KERUSAKAN ON
POLA PENERIMAAN RESET
POLA TIDAK BERHASIL
TIDAK TERHAPUS. COBALAH KEMBALI DARI LANGKAH 3.
OFF
TROUBLESHOOTING UMUM INTERMITTENT FAILURE (PUTUS SAMBUNG) Istilah “Kerusakan intermittent (putus sambung)” berarti bahwa sistem mungkin pernah mengalami kerusakan, tetapi sistem tersebut mengindikasikan OK saat sekarang. Jika MIL tidak menyala, periksa terhadap kontak yang tidak baik atau pin-pin yang longgar pada semua konektor yang berhubungan dengan rangkaian. Jika MIL menyala, tetapi kemudian mati, masalah yang semula kemungkinan hanya intermittent (putus sambung). RANGKAIAN TERBUKA DAN HUBUNGAN SINGKAT “Rangkaian terbuka” dan “Hubungan singkat” merupakan istilah kelistrikan yang umum. Rangkaian terbuka adalah keadaan terputus pada sebuah kabel atau pada sebuah sambungan. “Hubungan singkat” adalah sambungan tidak disengaja dari sebuah kabel ke massa atau ke kabel lain. Dalam elektronika sederhana, ini biasanya berarti bahwa ada sesuatu yang tidak akan bekerja sama sekali. Pada ECM ini dapat berarti bahwa ada sesuatu yang bekerja, tetapi tidak dengan cara yang semestinya. Jika mesin mempunyai masalah, dan MIL menyala Lihat halaman PEMBACAAN KODE KERUSAKAN (hal. 4-7). Jika mesin ada masalah, tapi MIL tidak menyala atau berkedip Lakukan TROUBLESHOOTING GEJALA (hal. 4-5).
4-8
dummyhead
SISTEM PGM-FI PEMERIKSAAN RANGKAIAN PEMERIKSAAN PADA KONEKTOR ECM DAN UNIT SENSOR • Selalu bersihkan di sekitarnya dan jauhkan benda-benda asing dari konektor sebelum melepaskannya. • Sistem PGM-FI yang rusak seringkali disebabkan oleh konektor yang berkarat atau tersambung dengan tidak baik. Periksalah sambungansambungan tersebut sebelum melanjutkan. • Pada saat melakukan pengetesan terminal (sisi kabel body) konektor, selalu gunakan test probe. Masukkan test probe ke dalam terminal konektor, kemudian hubungkan jarum pengetesan digital multimeter ke test probe. TOOL: [1] Test probe
07ZAJ-RDJA110 [1]
INDEKS KODE MIL MIL 7
8
12
21 33
Kerusakan Fungsi Sensor EOT tidak berfungsi • Kontak yang longgar atau tidak baik dari konektor sensor EOT • Sensor EOT atau rangkaiannya tidak berfungsi Sensor TP tidak berfungsi • Kontak yang longgar atau tidak baik pada konektor sensor TP • Sensor TP atau rangkaiannya tidak berfungsi Injector tidak berfungsi • Kontak yang longgar atau tidak baik pada konektor injector • Injector atau rangkaiannya tidak berfungsi Sensor O2 tidak berfungsi • Kontak yang longgar atau tidak baik pada konektor sensor O2 • Sensor O2 atau rangkaiannya tidak berfungsi EEPROM tidak berfungsi
Gejala/Fungsi fail-safe • Sulit dihidupkan pada suhu rendah • Nilai pra-program: 100°C • Akselerasi mesin tidak baik • Nilai pra-program: 0° • Mesin tidak bisa hidup • Injector, pompa bahan bakar dan ignition coil mati
Lihat ke 4-10
4-11
4-12
• Mesin bekerja secara normal 4-13 • Mesin mati sendiri, sulit dihidupkan, putaran stasioner kasar
4-14
4-9
dummyhead
SISTEM PGM-FI
TROUBLESHOOTING MIL MIL 7 KEDIPAN (SENSOR EOT) • Sebelum memulai pemeriksaan, periksalah terhadap kontak yang longgar atau tidak baik pada konektor 2P sensor EOT dan konektor 33P (Hitam) ECM dan periksa ulang kedipan MIL. 1. Pemeriksaan Tegangan Input sensor EOT Putar kunci kontak ke OFF. Lepaskan konektor 2P sensor EOT (hal. 4-21). Putar kunci kontak ke ON. Ukur tegangan pada konektor 2P sensor EOT [1] sisi kabel body dan massa. HUBUNGAN: Kuning/biru (+) – Hijau/jingga (–) STANDARD: 4,75 – 5,25 V Apakah tegangan antara 4,75 – 5,25 V? YA
[1]
Kuning/biru
Hijau/jingga
– Periksa sensor EOT (hal. 4-21), dan jika sensor normal, ganti ECM dengan yang masih dalam keadaan baik, dan periksa ulang.
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 2. 2. Pemeriksaan Rangkaian sensor EOT Putar kunci kontak ke OFF. Lepaskan konektor 33P (Hitam) ECM (hal. 4-19).
[2]
Periksa kontinuitas antara konektor 33P (Hitam) ECM [1] dan konektor 2P sensor EOT [2] sisi kabel body. Periksa kontinuitas antara konektor 2P sensor EOT dan massa. TOOL: Test probe 07ZAJ-RDJA110 HUBUNGAN Kuning/biru – Kuning/biru Hijau/jingga – Hijau/jingga Kuning/biru – Massa
STANDARD Kontinuitas Kontinuitas Tidak ada kontinuitas
Apakah pemeriksaan di atas normal? YA
– Ganti ECM dengan yang masih dalam keadaan baik, dan periksa ulang.
TIDAK– • Ada rangkaian terbuka pada kabel Kuning/biru • Ada rangkaian terbuka pada kabel Hijau/jingga • Ada hubungan singkat pada kabel Kuning/biru
4-10
Hijau/jingga
Kuning/biru [1]
dummyhead
SISTEM PGM-FI MIL 8 KEDIPAN (SENSOR TP) • Sebelum memulai pemeriksaan, periksalah terhadap kontak yang longgar atau tidak baik pada konektor 3P sensor TP dan konektor 33P (Hitam) ECM dan periksa ulang kedipan MIL. 1. Pemeriksaan Tegangan Input Daya Sensor TP Putar kunci kontak ke OFF. Lepaskan konektor 3P sensor TP (hal. 9-12).
[1]
Putar kunci kontak ke ON. Ukur tegangan pada konektor 3P sensor TP [1] sisi kabel body. HUBUNGAN: Kuning/merah (+) – Hijau/jingga (–) STANDARD: 4,75 – 5,25 V
Hijau/jingga
Kuning/merah
Apakah tegangan antara 4,75 – 5,25 V? YA
– LANJUTKAN KE LANGKAH 3.
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 2.
2. Pemeriksaan Rangkaian Sensor TP Putar kunci kontak ke OFF. Lepaskan konektor 33P (Hitam) ECM (hal. 4-19).
[1]
Periksa kontinuitas antara konektor 3P sensor TP [1] dan konektor 33P (Hitam) ECM [2] sisi kabel body. TOOL: Test probe 07ZAJ-RDJA110 HUBUNGAN Kuning/merah – Kuning/merah Hijau/jingga – Hijau/jingga
Kuning/merah
STANDARD Kontinuitas Kontinuitas
Hijau/jingga
Apakah pemeriksaan di atas normal? YA
– Ganti ECM dengan yang masih dalam keadaan baik, dan periksa ulang.
[2]
TIDAK– • Ada rangkaian terbuka pada kabel Kuning/merah • Ada rangkaian terbuka pada kabel Hijau/jingga 3. Pemeriksaan Sensor TP Periksa kontinuitas antara terminal-terminal berikut pada konektor 3P sisi sensor TP [1]. HUBUNGAN: A–C STANDARD: Kontinuitas (Sekitar 5 kΩ)
Pemeriksaan kontinuitas: A
Pemeriksaan tahanan (dengan gas): B C
C
Periksa bahwa tahanan antara terminal-terminal berikut berubah-ubah sesuai dengan gas. HUBUNGAN: B–C Apakah pemeriksaan di atas normal? YA
– LANJUTKAN KE LANGKAH 4.
TIDAK– Gantilah throttle body dengan yang baru, dan periksa ulang. (Sensor TP rusak)
[1]
4-11
dummyhead
SISTEM PGM-FI 4. Pemeriksaan Rangkaian Saluran Output Sensor TP Lepaskan konektor 33P (Hitam) ECM. Periksa kontinuitas antara konektor 3P sensor TP [1] dan konektor 33P (Hitam) ECM [2] sisi kabel body. Periksa kontinuitas antara konektor 3P sensor TP dan massa. TOOL: Test probe 07ZAJ-RDJA110 HUBUNGAN Kuning – Kuning Kuning – Massa
[2]
Kuning
STANDARD Kontinuitas Tidak ada kontinuitas
[1]
Apakah pemeriksaan di atas normal? YA
– Ganti ECM dengan yang masih dalam keadaan baik, dan periksa ulang.
TIDAK– • Ada rangkaian terbuka pada kabel Kuning • Ada hubungan singkat pada kabel Kuning
MIL 12 KEDIPAN (INJECTOR) • Sebelum memulai pemeriksaan, periksalah terhadap kontak yang longgar atau tidak baik pada konektor 2P injector dan konektor 33P (Hitam) ECM dan periksa ulang kedipan MIL. 1. Pemeriksaan Tegangan Input Injector Putar kunci kontak ke OFF. Lepaskan konektor 2P injector (hal. 9-15).
[1]
Putar kunci kontak ke ON. Ukur tegangan antara konektor 2P injector [1] sisi kabel body dan massa. HUBUNGAN: Hitam/biru (+) – Massa (–) STANDARD: Tegangan battery
Hitam/biru
Apakah ada tegangan standard? YA
– LANJUTKAN KE LANGKAH 2.
TIDAK– Ada rangkaian terbuka atau hubungan singkat pada kabel Hitam/biru 2. Pemeriksaan Tahanan Injector Ukur tahanan antara terminal-terminal konektor 2P sisi injector [1]. STANDARD: 11 – 13 Ω (20°C) Apakah tahanan antara 11 – 13 Ω (20oC)? YA
– LANJUTKAN KE LANGKAH 3.
TIDAK– Injector rusak
4-12
[1]
dummyhead
SISTEM PGM-FI 3. Pemeriksaan Rangkaian Saluran Sinyal Injector Putar kunci kontak ke OFF. Lepaskan konektor 33P (Hitam) ECM (hal. 4-19).
[2]
Periksa kontinuitas antara konektor 33P (Hitam) ECM [1] dan konektor 2P injector [2] sisi kabel body. Periksa kontinuitas antara konektor 2P injector sisi kabel dan massa. TOOL: Test probe HUBUNGAN Merah muda/hijau – Merah muda/hijau Merah muda/hijau– Massa
07ZAJ-RDJA110 STANDARD Kontinuitas Tidak ada kontinuitas
Merah muda/ hijau [1]
Apakah pemeriksaan di atas normal? YA
– Ganti ECM dengan yang masih dalam keadaan baik, dan periksa ulang.
TIDAK– • Ada rangkaian terbuka pada kabel Merah muda/hijau • Ada hubungan singkat pada kabel Merah muda/hijau
MIL 21 KEDIPAN (SENSOR O2) • Sebelum memulai pemeriksaan, periksa terhadap kontak yang longgar atau tidak baik pada tutup sensor O2, konektor 1P sensor O2 dan konektor 33P (Hitam) ECM dan periksa ulang kedipan MIL. 1. Pemeriksaan Hubungan Singkat Sensor O2 Putar kunci kontak ke OFF. Lepaskan konektor 33P (Hitam) ECM (hal. 4-19) dan tutup sensor O2 (hal. 4-22).
[2]
Periksa kontinuitas antara terminal [1] tutup sensor O2 [2] dan massa. HUBUNGAN: Terminal tutup sensor O2 – Massa [1]
Apakah ada kontinuitas? YA
– Ada hubungan singkat pada kabel Hitam atau Hitam/jingga
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 2.
2. Pemeriksaan kontinuitas Rangkaian Sensor O2 Periksa kontinuitas antara terminal [1] tutup sensor O2 [2] dan konektor 33P (Hitam) ECM [3] sisi kabel body. TOOL: Test probe 07ZAJ-RDJA110 HUBUNGAN: Terminal tutup sensor O2 – Hitam/jingga
[2]
[3]
[1]
Apakah ada kontinuitas? YA
– LANJUTKAN KE LANGKAH 3.
TIDAK– Ada rangkaian terbuka pada kabel Hitam atau Hitam/jingga
Hitam/jingga
4-13
dummyhead
SISTEM PGM-FI 3. Pemeriksaan Sensor O2 Ganti sensor O2 dengan yang masih dalam keadaan baik (hal. 4-22). Lakukan prosedur reset sensor TP/ECM (hal. 4-16). Hapus data memory self diagnosis dari ECM (hal. 47). Hidupkan mesin dan panaskan. Test ride sepeda motor dan periksa ulang kedipan MIL. Apakah MIL berkedip 21 kali? YA
– Ganti ECM dengan yang masih dalam keadaan baik, dan periksa ulang.
TIDAK– Sensor O2 yang semula rusak
MIL 33 KEDIPAN (EEPROM) 1. Periksa ulang MIL Hapus kode MIL (hal. 4-7). Lakukan setting altitude (hal. 4-18). Apakah MIL berkedip 33 kali? YA
– Ganti ECM dengan yang masih dalam keadaan baik, dan periksa ulang.
TIDAK– Kerusakan intermittent (putus sambung)
PEMERIKSAAN RANGKAIAN MIL PADA SAAT KUNCI KONTAK DIPUTAR KE ON, MIL TIDAK MENYALA Putar kunci kontak ke OFF. Lepaskan konektor 33P (Hitam) ECM (hal. 4-19).
[1]
Hubungkan terminal konektor 33P (Hitam) ECM [1] sisi kabel body ke massa dengan sebuah kabel jumper [2]. HUBUNGAN: TOOL: Test probe
Putih/biru – Massa 07ZAJ-RDJA110
Putih/biru
Putar kunci kontak ke ON, MIL seharusnya menyala. • Jika MIL menyala, gantilah ECM dengan yang baru dan periksa ulang. • Jika MIL tidak menyala, periksa terhadap rangkaian terbuka pada kabel Putih/biru antara speedometer dan ECM.
4-14
[2]
dummyhead
SISTEM PGM-FI PADA SAAT KUNCI KONTAK DIPUTAR KE ON, MIL TIDAK MATI SETELAH BEBERAPA DETIK (MESIN HIDUP) Putar kunci kontak ke OFF. Lepaskan konektor 33P (Hitam) ECM (hal. 4-19).
[1]
Putar kunci kontak ke ON, MIL seharusnya tidak menyala. • Jika MIL menyala, periksa terhadap hubungan singkat pada kabel Putih/Biru antara speedometer dan ECM. • Jika MIL tidak menyala, periksalah berikut ini. Periksa kontinuitas antara konektor 33P (Hitam) ECM [1] dan massa. HUBUNGAN: STANDARD: TOOL: Test probe
Biru
Biru – Massa Tidak ada kontinuitas 07ZAJ-RDJA110
• Jika ada kontinuitas, periksa terhadap hubungan singkat pada kabel Biru antara DLC dan ECM. • Jika tidak ada kontinuitas, gantilah ECM dengan yang baru dan periksa ulang.
4-15
dummyhead
SISTEM PGM-FI
PROSEDUR RESET SENSOR TP/ECM • Pastikan bahwa kode kerusakan tidak tersimpan dalam ECM. Jika kode kerusakan tersimpan dalam ECM, modus reset sensor TP/setting ulang ECM tidak dapat dilakukan dengan mengikuti prosedur di bawah ini. • Lakukan prosedur ini apabila salah satu dari part yang berhubungan dengan bahan bakar berikut ini diganti dengan yang baru. – Throttle body/pipa intake (hal. 9-12) – Idle air screw (hal. 9-12) – Pompa bahan bakar/saringan bahan bakar (hal. 9-8) – Injector (hal. 9-15) – Sensor O2 (hal. 4-22) • Lakukan prosedur ini apabila salah satu dari part mesin berikut ini diganti dengan yang baru. – Cylinder head/valve/valve guide/valve seat (hal. 11-3) – Cylinder/piston/ring piston (hal. 12-3) 1. Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
2. Lepaskan cover samping main pipe kiri (hal. 2-9). 3. Lepaskan penutup konektor [1] dari DLC [2] dan hubung singkatkan terminal-terminal DLC dengan menggunakan special tool. TOOL: [3] SCS connector 070PZ-ZY30100 HUBUNGAN: Biru – Hijau/hitam
[3]
[2]
4. Lepaskan konektor 2P sensor EOT [1]. Hubung singkatkan terminal-terminal konektor sisi kabel dengan kabel jumper [2]. HUBUNGAN:
[1]
Kuning/biru – Hijau/jingga
Kuning /biru
[2]
5. Putar kunci kontak ke ON, kemudian lepaskan kabel jumper [1] dari konektor 2P sensor EOT [2] sementara MIL berkedip (pola penerimaan reset) selama 10 detik.
[2]
[1]
6. Periksa apakah MIL berkedip.
4-16
Hijau/ jingga
dummyhead
SISTEM PGM-FI Setelah pelepasan kabel jumper, MIL seharusnya mulai berkedip. (pola berhasil)
0,3 detik 0,3 detik
dalam 10 detik 0,1 detik
SENSOR TP BERHASIL DIRESET.
1,3 detik
MIL ON MIL OFF KUNCI KONTAK
POLA BERHASIL
POLA PENERIMAAN RESET ON OFF
Apabila kabel jumper dihubungkan selama lebih dari 10 detik, MIL akan tetap menyala (ON) (pola tidak berhasil). Cobalah kembali dari langkah 3. 7. Putar kunci kontak ke OFF. 8. Hubungkan konektor 2P sensor EOT. 9. Lepaskan special tool [1] dari DLC [2] . Pasang penutup konektor [3] pada DLC.
[3]
10.Letakkan sepeda motor pada standar tengahnya. Hidupkan mesin, biarkan berputar stasioner selama kurang lebih 20 menit, tergantung dari suhu udara. Hubungkan stasioner.
tachometer
dan
periksa
putaran
PUTARAN STASIONER MESIN: 1.400 ± 100 menit-1 (rpm) Pasang cover samping main pipe kiri (hal. 2-9). Jika putaran stasioner tidak spesifikasi, periksa berikut ini:
sesuai
dengan
[1]
[2]
– Cara kerja kabel gas dan jarak main bebas handel gas (hal. 3-7) – Kebocoran udara pemasukan – Penyetelan Idle air screw (hal. 3-14)
4-17
dummyhead
SISTEM PGM-FI
SETTING ALTITUDE • Pastikan bahwa kode kerusakan tidak tersimpan dalam ECM. Apabila tersimpan, ECM tidak dapat masuk ke mode setting. • Setting akan gagal apabila mesin dihidupkan selama prosedur berlangsung. Pilih MODE yang cocok dengan situasi yang dijelaskan di bawah ini. MODE 1: Dari titik berangkat dengan altitude tinggi (ketinggian di atas permukaan laut melebihi 2.000 m) ke tempat dengan altitude rendah (ketinggian di atas permukaan laut kurang dari 2.000 m) MODE 2: Ke tempat pada ketinggian 2.000 – 2.500 m di atas permukaan laut (berangkat dari ketinggian manapun) MODE 3: Ke tempat pada ketinggian 2.500 – 3.500 m di atas permukaan laut (berangkat dari ketinggian manapun) MODE 4: Ke tempat pada ketinggian 3.500 m atau lebih di atas permukaan laut
MODE 1: Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
Lepaskan cover body depan (hal. 2-8). Lepaskan penutup konektor [1] dari DLC [2] dan hubung singkatkan terminal-terminal DLC dengan menggunakan special tool. TOOL: [3] SCS connector 070PZ-ZY30100 HUBUNGAN: Biru – Hijau/hitam
[3]
[2]
Buka handel gas sepenuhnya dan tahan. Putar kunci kontak ke ON.
Buka dan tahan.
Putar ke ON.
MIL seharusnya menyala dan kemudian mulai berkedip dengan cepat. Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai, tutup handel gas dan tahan selama lebih dari 3 detik. • Jika MIL tidak mulai berkedip dengan cepat, putar kunci kontak ke OFF dan coba lagi. • Jika anda tidak dapat me-restart prosedur, periksa ulang apakah kode kerusakan tidak tersimpan di ECM. Jika kode kerusakan tidak tersimpan akan tetapi anda masih tidak dapat me-restart prosedur, ganti ECM dengan yang masih dalam keadaan baik dan coba lagi.
Jika MODE 1 berhasil dipilih, MIL akan berkedip-kedip dengan kedipan pendek berulang. Jika pola berhasil terlihat, putar kunci kontak ke OFF.
MIL ON
Kedipan cepat
Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai, tutup dan tahan selama lebih dari 3 detik.
Putar idle air screw ke pembukaan sesuai spesifikasi dan periksa putaran stasioner mesin (hal. 3-14). Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan.
4-18
Pola berhasil (Satu kedipan pendek berulang)
Putar ke OFF.
dummyhead
SISTEM PGM-FI MODE 2/3/4: Hubungkan special tool pada DLC (hal. 4-18). Buka dan tahan.
Buka handel gas sepenuhnya dan tahan. Putar kunci kontak ke ON.
MIL seharusnya menyala dan kemudian mulai berkedip dengan cepat. Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai, hentakkan handel gas dengan cepat (tutup selama 0,5 detik/buka selama 0,5 detik), kemudian tutup dan tahan selama lebih dari 3 detik. MODE 2: Hentakkan handel gas 1 kali MODE 3: Hentakkan handel gas 2 kali MODE 4: Hentakkan handel gas 3 kali • Jika MIL tidak mulai berkedip dengan cepat, putar kunci kontak ke OFF dan coba lagi. • Jika anda tidak dapat me-restart prosedur, periksa ulang apakah kode kerusakan tidak tersimpan di ECM. Jika kode kerusakan tidak tersimpan akan tetapi anda masih tidak dapat me-restart prosedur, ganti ECM dengan yang masih dalam keadaan baik dan coba lagi. MIL akan mengulang kedipan-kedipan pendek sejumlah MODE yang dipilih. Sebagai contoh, Jika MODE 2 dipilih, MIL akan berkedip-kedip dengan dua kedipan pendek berulang. Jika pola berhasil yang diinginkan terlihat, putar kunci kontak ke OFF. • Jika MIL mulai berkedip dengan perlahan selama langkah ini sebelum pola berhasil terlihat, putar kunci kontak ke OFF dan coba lagi. • Jika jumlah kedipan MIL dan angka MODE yang diinginkan berbeda, putar kunci kontak ke OFF dan coba lagi.
MIL ON
Putar ke ON.
Kedipan cepat
Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai, hentakkan handel gas dengan cepat (tutup selama 0,5 detik/ buka selama 0,5 detik), kemudian tutup dan tahan selama lebih dari 3 detik.
0,5 detik 0,5 detik Tutup dan tahan.
MODE 2: Hentakkan handel gas 1 kali MODE 3: Hentakkan handel gas 2 kali MODE 4: Hentakkan handel gas 3 kali
MODE 2:
MODE 3:
Putar ke OFF.
MODE 4: Pola berhasil (Kedipan-kedipan pendek berulang)
Putar idle air screw ke pembukaan sesuai spesifikasi dan periksa putaran stasioner mesin (hal. 3-14). Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan.
ECM PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan box bagasi (hal. 2-11). Lepaskan klem pengikat karet [1] dari kedua kaitan [2]. Lepaskan ECM [3] dari fender belakang dan lepaskan konektor 33P (Hitam) ECM [4]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[4]
[3]
dari
[2]
[1]
4-19
dummyhead
SISTEM PGM-FI MESIN TIDAK BISA HIDUP (MIL TIDAK BERKEDIP) 1. Pemeriksaan Saluran Massa ECM • Sebelum memulai pemeriksaan, periksalah terhadap kontak yang longgar atau tidak baik pada konektor 33P (Hitam) ECM dan periksa ulang kedipan MIL. • Pastikan bahwa battery dicharge penuh. Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
Lepaskan konektor 33P (Hitam) ECM (hal. 4-19). Periksa kontinuitas antara konektor 33P ECM [1] sisi kabel body dan massa. TOOL: Test probe 07ZAJ-RDJA110 HUBUNGAN:
Hijau Hijau
Hijau – Massa Hijau/hitam – Massa
Hijau/hitam
Apakah ada kontinuitas? YA
– LANJUTKAN KE LANGKAH 2.
TIDAK– • Ada rangkaian terbuka pada kabel Hijau. • Ada rangkaian terbuka pada kabel Hijau/hitam. 2. Pemeriksaan Hubungan Singkat Saluran Input Daya Sensor TP Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
Lepaskan konektor 3P sensor TP (hal. 9-12). Periksa kontinuitas antara konektor 3P sensor TP [1] sisi kabel body dan massa. HUBUNGAN: Kuning/merah – Massa STANDARD: Tidak ada kontinuitas Apakah ada kontinuitas? YA
Kuning/merah
– Ada hubungan singkat pada kabel Kuning/ merah
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 3.
3. Pemeriksaan 1 Saluran Daya ECM Putar kunci kontak ke ON. Ukur tegangan antara konektor 33P (Hitam) ECM [1] sisi kabel body dan massa. TOOL: Test probe 07ZAJ-RDJA110 HUBUNGAN:
Hitam/biru (+) – Massa (–)
Apakah ada tegangan battery? YA
– Ganti ECM dengan yang baru, dan periksa ulang.
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 4.
4-20
[1]
Hitam/biru
dummyhead
SISTEM PGM-FI 4. Pemeriksaan 2 Saluran Daya ECM Putar kunci kontak ke OFF. Lepaskan konektor 6P regulator/rectifier (hal. 20-9). Putar kunci kontak ke ON. Ukur kontinuitas antara konektor 33P (Hitam) ECM [1] dan konektor 6P regulator/rectifier [2] sisi kabel body. TOOL: Test probe 07ZAJ-RDJA110 HUBUNGAN:
[2]
Merah
[1]
Hitam/biru
Hitam/biru – Merah
Apakah ada kontinuitas? YA
– Periksa regulator/rectifier (hal. 20-8).
TIDAK– • Ada rangkaian terbuka atau hubungan singkat pada kabel Hitam/biru antara konektor 33P (Hitam) ECM dan konektor 4P kunci kontak • Ada rangkaian terbuka atau hubungan singkat pada kabel Merah antara konektor 4P kunci kontak dan konektor 6P regulator/rectifier
SENSOR EOT PELEPASAN/PEMASANGAN • Ganti sensor EOT sementara mesin dalam keadaan dingin. Lepaskan cover samping main pipe kiri (hal. 2-9).
[3]
Keluarkan oli mesin (hal. 3-12). Lepaskan konektor 2P sensor EOT [1]. Lepaskan sensor EOT [2] dan sealing washer [3]. Selalu ganti sealing washer dengan yang baru.
Pasang sebuah sealing washer dan sensor EOT baru. Kencangkan sensor EOT dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
14 N.m (1,4 kgf.m)
[2]
Hubungkan konektor 2P sensor EOT. Isi mesin dengan oli mesin yang dianjurkan (hal. 3-12). Pasang cover samping main pipe kiri (hal. 2-9).
[1]
PEMERIKSAAN Pakailah sarung tangan berisolasi dan perlindungan mata yang baik. Jauhkan bahanbahan yang mudah terbakar dari kompor listrik.
Panaskan air dengan kompor listrik. Gantung sensor EOT [1] dalam air yang dipanaskan dan periksa kontinuitas melalui sensor selagi air memanas. CATATAN :
• Celupkan sensor EOT dalam air sampai ke ulirulirnya dengan jarak paling rendah 40 mm dari dasar bejana sampai ke bagian bawah switch. • Jaga agar suhu konstan selama 3 menit sebelum pengetesan. Perubahan suhu yang mendadak akan menghasilkan pembacaan yang salah. Jangan sampai thermometer dan sensor EOT menyentuh bejana. Suhu Tahanan
20°C 2,5 – 2,8 kΩ
[1]
100°C 0,21 – 0,22 kΩ
Ganti sensor EOT jika sudah berada di luar spesifikasi. Pasang sensor EOT (hal. 4-21).
4-21
dummyhead
SISTEM PGM-FI
SENSOR O2 PERHATIAN • Jika lubang udara sensor O2 atau bagian dalam tutup sensor O2 terkena grease, oli, air atau bahanbahan lainnya, gantilah dengan yang baru dan jangan pakai kembali. • Jangan oleskan bahan pembersih apapun ke bagian dalam tutup sensor O2 pada saat membersihkannya. • Sensor O2 dapat mengalami kerusakan jika terjatuh. Apabila terjatuh, gantilah dengan yang baru. • Lakukan prosedur reset sensor TP/ECM jika sensor O2 diganti dengan yang baru (hal. 4-16).
PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover samping main pipe kanan (hal. 2-9). Lepaskan konektor 1P sensor O2 [1] dan lepaskan kabel [2] dari klem [3].
[2]
[1]
[3]
Lepaskan baut [1] dan pemegang sensor O2 [2].
[2]
[1]
Pegang bagian tengah tutup sensor O2 [1] seperti ditunjukkan. Lepaskan tutup dari sensor sambil memutarnya sedikit, kurang dari 1/2 putaran.
PERHATIAN • Jangan gunakan tang lancip atau tool lain pada saat melepaskan tutup sensor O2. • Jangan menarik kabel sensor O2.
[1]
4-22
dummyhead
SISTEM PGM-FI Lepaskan sensor O2 sementara mesin dalam keadaan dingin.
Lepaskan sensor O2 [1]. • Jangan memakai obeng ketok pada saat melepaskan atau memasang sensor O2, karena sensor dapat mengalami kerusakan. Pasang sensor O2 pada cylinder head. Kencangkan sensor O2 dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
25 N.m (2,5 kgf.m)
[1]
Hubungkan tutup sensor O2 [1] ke sensor O2 dengan menekannya secara lurus seperti ditunjukkan.
PERHATIAN • Hati-hati agar tidak memiringkan tutup sensor O2 pada saat menghubungkan tutup pada sensor O2. • Pastikan bahwa celah antara sensor O2 dan tutup sensor kurang dari 2,0 mm.
Kurang dari 2 mm
[1]
Tempatkan pemegang sensor O2 [1] sambil menepatkan stoppernya dengan tonjolan pada cylinder head, kemudian pasang dan kencangkan baut [2].
[1]
Tepatkan
[2]
Kencangkan kabel [1] dengan kedua klem [2] dan hubungkan konektor 1P sensor O2 [3].
[1]
[3]
Pasang cover samping main pipe kanan (hal. 2-9). • Lakukan prosedur reset sensor TP/ECM jika sensor O2 diganti dengan yang baru (hal. 4-16).
[2]
4-23
dummyhead
CATATAN
dummytext
5. SISTEM PENGAPIAN (KARBURATOR)
5
LOKASI SISTEM ··································· 5-2
PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN ······ 5-5
DIAGRAM SISTEM ································ 5-2
IGNITION COIL ····································· 5-8
INFORMASI SERVIS ······························ 5-3
IGNITION CONTROL MODULE (ICM)········ 5-8
TROUBLESHOOTING ···························· 5-4
WAKTU PENGAPIAN ····························· 5-9
5-1
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN (KARBURATOR)
LOKASI SISTEM SISTEM PENGAPIAN (KARBURATOR)
BATTERY
KUNCI KONTAK
REGULATOR/RECTIFIER
SEKRING UTAMA 15 A
IGNITION COIL BUSI IGNITION PULSE GENERATOR
ICM
DIAGRAM SISTEM G: Green (Hijau) R: Red (Merah) Bl: Black (Hitam) Y: Yellow (Kuning)
KUNCI KONTAK
Bu: Blue (Biru) R SEKRING UTAMA 15 A
R
G
R/Bl Bl/Y
Bu/Y
G
Bu/Y
G
Bl/Y
IGNITION PULSE GENERATOR G
BATTERY
IGNITION COIL
ICM
BUSI
5-2
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN (KARBURATOR)
INFORMASI SERVIS UMUM
Jika mesin harus hidup untuk dapat melakukan pekerjaan tertentu, pastikan bahwa ruang kerja berventilasi baik. Jangan pernah menghidupkan mesin di ruang tertutup. Gas buang mengandung gas karbon monoksida beracun yang dapat menghilangkan kesadaran dan dapat mengakibatkan kematian.
PERHATIAN • Beberapa komponen listrik dapat mengalami kerusakan jika terminal-terminal atau konektor-konektor dihubungkan atau dilepaskan sementara kunci kontak pada ON dan ada arus listrik yang mengalir. • Pada saat menservis sistem pengapian, selalu ikuti langkah-langkah pada troubleshooting di halaman 5-4. • Waktu pengapian biasanya tidak perlu disetel karena Ignition Control Module (ICM) telah disetel awal di pabrik. • Ignition Control Module (ICM) dapat rusak jika terjatuh. Juga jika konektor dilepaskan pada saat ada arus listrik yang sedang mengalir, tegangan yang berlebihan dapat merusak module. Selalu matikan kunci kontak sebelum melakukan pekerjaan servis. • Sistem pengapian yang rusak seringkali disebabkan oleh sambungan yang tidak baik. Periksalah sambungan-sambungan tersebut sebelum melanjutkan. Pastikan bahwa battery sudah cukup dicharge. Menggunakan motor starter dengan battery lemah akan menghasilkan kecepatan pemutaran mesin yang lebih rendah dan juga tidak adanya percikan bunga api pada busi. • Pakailah busi dengan skala panas yang sesuai. Pemakaian busi dengan skala panas yang tidak sesuai dapat merusak mesin.
SPESIFIKASI BAGIAN Busi Standard Celah busi Tegangan puncak ignition coil Tegangan puncak ignition pulse generator Waktu pengapian
SPESIFIKASI U20EPR9 (DENSO) 0,80 – 0,90 mm Minimum 100 V Minimum 0,7 V 15° sebelum TMA pada putaran stasioner
CPR6EA-9 (NGK)
TORSI PENGENCANGAN BAGIAN Tutup lubang pengapian
JUM LAH 1
DIAMETER ULIR (mm) 14
TORSI N.m (kgf.m) 6 (0,61)
CATATAN
5-3
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN (KARBURATOR)
TROUBLESHOOTING • Periksa hal-hal berikut ini sebelum mendiagnosa sistem pengapian. – Busi rusak – Tutup busi atau sambungan kabel busi longgar – Air masuk ke tutup busi (Membocorkan tegangan sekunder ignition coil) Tidak ada percikan bunga api pada busi Tegangan primer Ignition coil
Kondisi yang tidak biasa Tegangan puncak rendah.
Tidak ada tegangan puncak.
Ignition pulse generator
Tegangan puncak normal, tapi tidak ada percikan bunga api pada busi. Tegangan puncak rendah.
Tidak ada tegangan puncak.
5-4
Kemungkinan penyebab (Periksa menurut urutan nomor) 1. Impedansi multimeter terlalu rendah; di bawah 10 MΩ/DCV. 2. Kecepatan memutar mesin terlalu rendah. (Battery kurang dicharge atau gaya dorong kickstarter lemah) 3. Sampling time dari tester dan pulsa yang diukur tidak sinkron. (Sistem normal apabila tegangan yang diukur berada di atas tegangan standard sedikitnya sekali.) 4. Konektor-konektor tersambung dengan tidak baik atau ada rangkaian terbuka pada sistem pengapian. 5. Ignition coil rusak. 6. Ignition control module (ICM) rusak (dalam hal dimana No. 1 sampai 5 normal). 1. Sambungan peak voltage adaptor tidak benar. 2. Kunci kontak rusak. 3. Konektor-konektor ICM longgar atau tersambung dengan tidak baik. 4. Ada rangkaian terbuka atau sambungan yang tidak baik pada kabel Merah/hitam ICM. 5. Ada rangkaian terbuka atau sambungan yang tidak baik pada kabel Hijau ICM. 6. Peak voltage adaptor rusak. 7. Ignition pulse generator rusak. (Ukur tegangan puncak.) 8. ICM rusak (dalam hal dimana No. 1 sampai 7 normal). 1. Busi rusak atau ada kebocoran arus sekunder ignition coil 2. Ignition coil rusak. 1. Impedansi multimeter terlalu rendah; di bawah 10 MΩ/DCV. 2. Kecepatan memutar mesin terlalu rendah. (Battery kurang dicharge atau gaya dorong kickstarter lemah) 3. Sampling time dari tester dan pulsa yang diukur tidak sinkron. (Sistem normal apabila tegangan yang diukur berada di atas tegangan standard sedikitnya sekali.) 4. Ignition pulse generator rusak (dalam hal dimana No. 1 sampai 3 normal). 1. Peak voltage adaptor rusak. 2. Ignition pulse generator rusak.
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN (KARBURATOR)
PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN CATATAN :
• Apabila tidak ada percikan bunga api pada busi, periksa semua sambungan terhadap kontak yang longgar atau tidak baik sebelum mengukur tegangan puncak. • Pakailah digital multimeter yang dapat dibeli di pasaran dengan impedansi minimum 10 MΩ/DCV. • Nilai tampilan akan berbeda-beda tergantung pada impedansi internal multimeter. • Jika menggunakan imrie diagnostic tester (model 625), ikutilah petunjuk pemakaian pabrik pembuatnya. Hubungkan peak voltage adaptor [1] ke digital multimeter [2]. atau gunakan Imrie diagnostic tester.
[2]
TOOL: Imrie diagnostic tester (model 625) atau Peak voltage adaptor 07HGJ-0020100 dengan digital multimeter yang dapat dibeli di pasaran (impedansi minimum 10 MΩ/DCV)
[1]
TEGANGAN PUNCAK PRIMER IGNITION COIL CATATAN :
• Periksa semua sambungan sistem sebelum menjalankan pemeriksaan ini. Konektor yang longgar dapat mengakibatkan pembacaan yang salah. • Periksa kompresi cylinder dan periksa bahwa busi telah dipasang dengan benar. Lepaskan cover samping main pipe kanan (hal. 2-9). Letakkan sepeda motor pada standar tengahnya.
[2]
Lepaskan tutup busi [1] dari busi. Hubungkan busi yang masih dalam keadaan baik [2] pada tutup busi dan hubungkan busi ke massa pada cylinder head seperti dilakukan pada test percikan bunga api busi.
[1]
5-5
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN (KARBURATOR) Dengan kabel primer ignition coil tersambung, hubungkan peak voltage adaptor [1] atau jarum pengetesan tester ke terminal kabel primer ignition coil [2] dan massa.
[2]
TOOL: Imrie diagnostic tester (model 625) atau Peak voltage adaptor 07HGJ-0020100 dengan digital multimeter yang dapat dibeli di pasaran (impedansi minimum 10 MΩ/DCV) HUBUNGAN: Hitam/kuning (–) – Massa body (+) Putar kunci kontak ke ON. Jangan menyentuh jarum pengetesan tester untuk menghindari kejutan listrik.
Putar mesin dengan motor starter dan ukur tegangan puncak primer ignition coil. TEGANGAN PUNCAK:
(–)
Minimum 100 V
Jika tegangan puncak tidak normal, periksa setiap bagian dengan mengikuti tabel troubleshooting (hal. 5-4).
[1]
Hubungkan tutup busi pada busi.
Dari ICM
(+)
5-6
Hitam/kuning
IGNITION COIL
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN (KARBURATOR) TEGANGAN PUNCAK IGNITION PULSE GENERATOR CATATAN :
• Periksa semua sambungan sistem sebelum pemeriksaan. Jika sistem dilepaskan, maka tegangan puncak yang diukur mungkin salah. • Periksa kompresi cylinder dan pastikan bahwa busi telah dipasang dengan benar. Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11). Lepaskan ICM [1] dari fender belakang dan lepaskan konektor 3P ICM [2]. Hubungkan peak voltage adaptor [3] atau jarum pengetesan tester pada konektor 3P ICM. TOOL: Imrie diagnostic tester (model 625) atau Peak voltage adaptor 07HGJ-0020100 dengan digital multimeter yang dapat dibeli di pasaran (impedansi minimum 10 MΩ/DCV) HUBUNGAN:
Biru/kuning (+) – Massa body (–)
Putar kunci kontak ke ON. Jangan menyentuh jarum pengetesan tester untuk menghindari kejutan listrik.
[2] [3]
[2]
Biru/kuning
Putar mesin dengan motor starter dan ukur tegangan puncak ignition pulse generator. TEGANGAN PUNCAK:
Minimum 0,7 V
Jika tegangan puncak yang diukur pada konektor ICM tidak normal, ukur tegangan puncak pada konektor kabel ignition pulse generator. IGNITION PULSE GENERATOR
Hubungkan tester tegangan puncak atau jarum pengetesan adaptor ke terminal (Biru/kuning) konektor 4p alternator [1] sisi ignition pulse generator.
[1]
Dengan cara sama seperti pada konektor ICM, ukur tegangan puncak dan bandingkan dengan tegangan yang diukur pada konektor ICM. • Jika tegangan puncak yang diukur pada ICM tidak normal dan yang diukur pada ignition pulse generator normal, maka ada rangkaian terbuka atau hubungan singkat atau sambungan longgar pada kabel body. • Jika kedua tegangan puncak tidak normal, periksa setiap bagian dengan mengikuti tabel troubleshooting (hal. 5-4). Jika semuanya normal, maka ignition pulse generator rusak. Lihat hal. 14-6 untuk penggantian ignition pulse generator. Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan.
5-7
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN (KARBURATOR)
IGNITION COIL PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover samping main pipe kanan (hal. 2-9).
[2]
[4]
Lepaskan tutup busi [1] dari busi. Lepaskan konektor-konektor kabel ignition coil [2]. Lepaskan baut-baut [3] dan ignition coil [4]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
[3]
[1]
IGNITION CONTROL MODULE (ICM) PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan box bagasi (hal. 2-11). Putar kunci kontak ke OFF. Lepaskan klem pengikat karet [1] dari kedua kaitan [2]. Lepaskan ICM [3] dari fender belakang dan lepaskan konektor-konektor 2P/3P ICM [4]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[4]
dari
[2]
5-8
[3]
[1]
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN (KARBURATOR) PEMERIKSAAN SALURAN DAYA/ MASSA Lepaskan ICM [1] dari fender belakang dan lepaskan konektor 2P ICM [2] (hal. 5-8).
[2]
Putar kunci kontak ke ON. Ukur tegangan antara konektor 2P ICM sisi kabel body dan massa. HUBUNGAN:
Merah/hitam (+) – Massa body (–)
Harus ada tegangan battery dengan kunci kontak diputar ke ON.
[1]
Jika tidak ada tegangan dengan kunci kontak pada ON, periksa berikut ini: [3]
– Kabel body antara battery dan ICM – Kunci kontak – Sekring utama 15 A Putar kunci kontak ke OFF.
SALURAN DAYA: KUNCI KONTAK
Lepaskan konektor 3P ICM [3]. Periksa kontinuitas antara konektor 3P ICM sisi kabel body dan massa. HUBUNGAN:
[2]
Hijau – Massa body
Merah/hitam
Harus selalu ada kontinuitas pada setiap saat. Jika tidak ada kontinuitas, periksa terhadap adanya rangkaian terbuka pada kabel hijau.
SALURAN MASSA:
Hijau [3]
WAKTU PENGAPIAN Bacalah petunjuk pemakaian pabrik pembuatnya untuk cara kerja timing light.
Panaskan mesin. Matikan mesin dan hubungkan timing light [1] pada kabel busi. Lepaskan tutup lubang pengapian dari cover crankcase kiri dengan menggunakan special tool. TOOL: Timing cap wrench 07709-0010001
[2]
[3]
Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner. PUTARAN 1.400 ± 100 menit-1 (rpm) STASIONER: Waktu pengapian benar jika tanda “F” [2] pada flywheel bertepatan dengan tanda penunjuk [3] pada cover crankcase kiri.
[1]
Oleskan oli mesin pada O-ring baru. Pasang dan kencangkan tutup lubang pengapian dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
6 N.m (0,61 kgf.m)
5-9
dummyhead
CATATAN
dummytext
6. SISTEM PENGAPIAN (PGM-FI)
6 LOKASI SISTEM ··································· 6-2
PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN ······ 6-5
DIAGRAM SISTEM ································ 6-2
IGNITION COIL ····································· 6-7
INFORMASI SERVIS ······························ 6-3
WAKTU PENGAPIAN ····························· 6-8
TROUBLESHOOTING ···························· 6-4
6-1
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN (PGM-FI)
LOKASI SISTEM SISTEM PENGAPIAN (PGM-FI)
BATTERY
KUNCI KONTAK
REGULATOR/RECTIFIER
SEKRING UTAMA 15 A
IGNITION COIL BUSI
ECM
SENSOR CKP
DIAGRAM SISTEM G: Green (Hijau) KUNCI KONTAK
R: Red (Merah) W: White (Putih) Bl/Bu
SEKRING UTAMA 15 A G
Y: Yellow (Kuning) Bu: Blue (Biru)
R
R/Y
Bl: Black (Hitam)
G
R
Bl/Bu
IGNITION COIL
BATTERY
BUSI
REGULATOR/ RECTIFIER Bl/Y W/Y Bu/Y
G/Bl SENSOR CKP
6-2
ECM
G
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN (PGM-FI)
INFORMASI SERVIS UMUM PERHATIAN • ECM dapat rusak jika terjatuh. Juga jika konektor dilepaskan pada saat arus listrik mengalir. • Tegangan yang berlebihan dapat merusak module. Selalu matikan kunci kontak sebelum melakukan pekerjaan servis. • Pakailah busi dengan skala panas yang sesuai. Pemakaian busi dengan skala panas yang tidak sesuai dapat merusak mesin. • Beberapa komponen listrik dapat mengalami kerusakan jika terminal-terminal atau konektor-konektor disambungkan atau dilepaskan pada saat kunci kontak pada posisi ON dan ada arus listrik yang mengalir. • Pada saat menservis sistem pengapian, selalu lakukan langkah-langkah pada troubleshooting (hal. 6-4). • Sistem pengapian dengan transistor menggunakan sistem waktu pengapian yang dikontrol secara elektrikal. Waktu pengapian tidak dapat disetel. • ECM mengubah-ubah waktu pengapian sesuai dengan kecepatan mesin. Sensor TP memberikan sinyal pada ECM untuk mengimbangi waktu pengapian sesuai dengan pembukaan gas. • Sistem pengapian yang rusak seringkali disebabkan oleh konektor-konektor yang berkarat atau tersambung dengan tidak baik. Periksalah sambungan-sambungan tersebut sebelum melanjutkan. • Untuk menservis sensor CKP (hal. 14-6). • Untuk menservis ECM (hal. 4-19). • Untuk informasi kunci kontak (hal. 21-15).
SPESIFIKASI BAGIAN Busi Celah busi Tegangan puncak ignition coil Tegangan puncak sensor CKP Waktu pengapian
Standard
SPESIFIKASI U20EPR9 (DENSO) 0,80 – 0,90 mm Minimum 100 V Minimum 0,7 V 15° sebelum TMA pada putaran stasioner
CPR6EA-9 (NGK)
TORSI PENGENCANGAN BAGIAN Tutup lubang pengapian
JUM LAH 1
DIAMETER ULIR (mm) 14
TORSI N.m (kgf.m) 6 (0,61)
CATATAN
6-3
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN (PGM-FI)
TROUBLESHOOTING • Periksa hal-hal berikut ini sebelum mendiagnosa sistem. – Busi rusak – Tutup busi atau sambungan kabel busi longgar – Air masuk ke tutup busi (Membocorkan tegangan sekunder ignition coil) • Jika tidak ada percikan bunga api pada cylinder, untuk sementara tukarlah ignition coil dengan yang masih dalam keadaan baik dan lakukan test percikan bunga api. Jika ada percikan bunga api, ignition coil yang semula rusak. • “Tegangan awal” dari kumparan primer ignition coil adalah tegangan battery pada saat kunci kontak diputar ke ON. Tidak ada percikan bunga api pada busi Tegangan primer Ignition coil
Kondisi yang tidak biasa Tidak ada tegangan awal dengan kunci kontak diputar ke ON (Komponen elektrikal lainnya normal). Tegangan awal normal, tetapi menurun dengan 2 – 4 V sementara mesin diputar.
Tegangan awal normal tetapi tidak ada tegangan puncak selagi memutar mesin.
Tegangan awal normal tetapi tegangan puncak lebih rendah dari pada nilai standard.
Sensor CKP
Tegangan awal dan puncak normal tetapi tidak ada percikan bunga api. Tegangan puncak lebih rendah dari pada nilai standard.
Tidak ada tegangan puncak
6-4
Kemungkinan penyebab (Periksa menurut urutan nomor) 1. Ada rangkaian terbuka pada kabel Hitam/biru antara ignition coil dan kunci kontak. 2. Sambungan longgar atau tidak baik pada terminal primer, atau ada rangkaian terbuka pada kumparan primer. 1. Sambungan peak voltage adaptor tidak benar. (Sistem normal apabila tegangan yang diukur berada di atas spesifikasi dengan sambungan terbalik.) 2. Battery kurang dicharge. (Tegangan menurun banyak pada saat mesin dihidupkan.) 3. Tidak ada tegangan di kabel Hitam/biru konektor ECM, atau konektor ECM longgar atau tersambung dengan tidak baik. 4. Sambungan longgar atau tidak baik atau ada rangkaian terbuka di kabel Hijau atau kabel Hijau/hitam ECM. 5. Sambungan longgar atau tidak baik atau ada rangkaian terbuka di kabel Hitam/kuning antara ignition coil dan ECM. 6. Sensor CKP rusak. (Ukur tegangan puncak.) 7. Ada hubungan singkat pada kumparan primer ignition coil. 8. ECM rusak (dalam hal dimana No. 1 sampai 7 normal). 1. Sambungan peak voltage adaptor tidak benar. (Sistem normal apabila tegangan yang diukur berada di atas spesifikasi dengan sambungan terbalik.) 2. Peak voltage adaptor rusak. 3. Sensor CKP rusak. (Ukur tegangan puncak.) 4. ECM rusak (dalam hal dimana No. 1 dan 3 normal). 1. Impedansi multimeter terlalu rendah; di bawah 10 MΩ/DCV. 2. Kecepatan memutar mesin terlalu rendah (Battery kurang dicharge). 3. Sampling timing dari tester dan pulse yang diukur tidak sinkron (Sistem normal jika tegangan yang diukur berada di atas tegangan standard paling sedikit sekali). 4. ECM rusak (dalam hal dimana No. 1 sampai 3 normal). 1. Busi rusak atau ada kebocoran arus sekunder ignition coil 2. Ignition coil rusak 1. Impedansi multimeter terlalu rendah, di bawah 10 MΩ/DCV. 2. Kecepatan memutar mesin terlalu rendah (Battery kurang dicharge). 3. Sampling timing dari tester dan pulse yang diukur tidak sinkron (Sistem normal jika tegangan yang diukur berada di atas tegangan standard paling sedikit sekali). 4. Sensor CKP rusak (dalam hal dimana No. 1 sampai 3 normal). 1. Peak voltage adaptor rusak 2. Sensor CKP rusak
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN (PGM-FI)
PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN CATATAN :
• Apabila tidak ada percikan bunga api pada busi, periksa semua sambungan terhadap kontak yang longgar atau tidak baik sebelum mengukur tegangan puncak. • Pakailah digital multimeter yang dapat dibeli di pasaran dengan impedansi minimum 10 MΩ/DCV. • Angka yang tampil akan berbeda-beda tergantung pada impedansi internal multimeter. • Jika memakai imrie diagnostic tester (model 625), ikutilah petunjuk pemakaian pabrik pembuatnya. Hubungkan peak voltage adaptor [1] ke digital multimeter [2]. atau gunakan Imrie diagnostic tester.
[2]
TOOL: Imrie diagnostic tester (model 625) atau Peak voltage adaptor 07HGJ-0020100 dengan digital multimeter yang dapat dibeli di pasaran (impedansi minimum 10 MΩ/DCV)
[1]
TEGANGAN PUNCAK PRIMER IGNITION COIL CATATAN :
• Periksa semua sambungan sistem sebelum melakukan pemeriksaan ini. Konektor-konektor yang longgar dapat mengakibatkan pembacaan yang salah. • Periksa kompresi cylinder dan periksa bahwa busi telah dipasang dengan benar. Letakkan sepeda motor pada standar tengahnya. Lepaskan cover samping main pipe kanan (hal. 2-9).
[2]
Lepaskan tutup busi [1] dari busi. Hubungkan busi yang masih dalam keadaan baik [2] pada tutup busi dan hubungkan busi ke massa pada cylinder head seperti dilakukan pada test percikan bunga api busi.
[1]
6-5
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN (PGM-FI) Jangan lepaskan kabel primer ignition coil.
Dengan kabel primer ignition coil tersambung, hubungkan peak voltage adaptor atau Imrie tester ke terminal primer ignition coil [1] dan massa.
[1]
TOOL: Imrie diagnostic tester (model 625) atau Peak voltage adaptor 07HGJ-0020100 dengan digital multimeter yang dapat dibeli di pasaran (impedansi minimum 10 MΩ/DCV) HUBUNGAN: Terminal Hitam/kuning (+) – Massa body (–) Putar kunci kontak ke ON. Pindahkan transmisi ke dalam posisi netral. Periksa tegangan awal pada saat ini. Tegangan battery harus diukur. Jika tegangan awal tidak dapat diukur, ikuti pemeriksaan pada tabel troubleshooting (hal. 6-4). Jangan menyentuh busi dan jarum pengetesan tester untuk menghindari kejutan listrik.
Putar mesin dengan electric starter dengan handel gas terbuka penuh dan bacalah tegangan puncak primer ignition coil. TEGANGAN PUNCAK:Minimum 100 V Jika tegangan puncak tidak normal, troubleshooting pada halaman 6-4.
lihat
Hitam/kuning ECM (+) Dari KUNCI KONTAK
(–)
ke
Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan.
IGNITION COIL
TEGANGAN PUNCAK SENSOR CKP CATATAN :
• Periksa kompresi cylinder dan periksa bahwa busi telah dipasang dengan benar. Lepaskan konektor 33P (Hitam) ECM (hal. 4-19). Hubungkan peak voltage adaptor atau Imrie diagnostic tester ke terminal-terminal konektor 33P (Hitam) ECM [1]. TOOL: Imrie diagnostic tester (model 625) atau Peak voltage adaptor 07HGJ-0020100 dengan digital multimeter yang dapat dibeli di pasaran (impedansi minimum 10 MΩ/DCV) Test probe 07ZAJ-RDJA110 HUBUNGAN: Biru/kuning (+) – Putih/kuning (–) Putar kunci kontak ke ON dan pindahkan transmisi ke dalam netral. Putar mesin dengan electric starter dan ukur tegangan puncak sensor CKP. TEGANGAN PUNCAK: Minimum 0,7 V Jika tegangan puncak yang diukur pada konektor ECM tidak normal, ukur tegangan puncak pada konektorkonektor kabel sensor CKP.
6-6
[1] Biru/kuning
Putih/ kuning
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN (PGM-FI) Putar kunci kontak ke OFF. Lepaskan konektor 4P alternator [1] dan hubungkan tester tegangan puncak atau jarum pengetesan adaptor pada terminal-terminal konektor sisi sensor CKP. HUBUNGAN:
[1]
Biru/kuning (+) – Putih/kuning (–)
Dengan cara sama seperti pada konektor 33P (Hitam) ECM, ukur tegangan puncak dan bandingkan dengan tegangan yang diukur pada konektor 33P (Hitam) ECM. • Jika tegangan puncak yang diukur pada ECM tidak normal dan yang diukur pada sensor CKP normal, maka ada rangkaian terbuka atau sambungan longgar pada kabel body. • Jika tegangan puncak pada sisi sensor CKP lebih rendah dari nilai standard, ikuti pemeriksaanpemeriksaan yang dijelaskan pada troubleshooting pada halaman 6-4. (–)
Jika sensor CKP rusak, ganti sensor CKP (hal. 14-6).
(+)
Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan.
Putih/kuning
Biru/kuning
SENSOR CKP
IGNITION COIL PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover samping main pipe kanan (hal. 2-9).
[2]
Lepaskan tutup busi [1] dari busi.
[4]
Lepaskan konektor-konektor kabel ignition coil [2]. Lepaskan baut-baut [3] dan ignition coil [4]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
[3]
[1]
6-7
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN (PGM-FI)
WAKTU PENGAPIAN • Waktu pengapian tidak dapat disetel karena ECM telah disetel awal di pabrik. • Sebelum pemeriksaan, pastikan bahwa putaran stasioner mesin masih berada dalam batas spesifikasi (hal. 3-14). Jika tidak, setel idle air screw sebelum melanjutkan. Hidupkan mesin, biarkan berputar stasioner selama kurang lebih 20 menit, tergantung dari suhu udara dan panaskan sampai suhu operasi normal. Bacalah petunjuk pemakaian pabrik pembuatnya untuk cara kerja timing light.
[3]
Matikan mesin dan hubungkan timing light [1] pada kabel busi. Lepaskan tutup lubang pengapian dari cover crankcase kiri dengan menggunakan special tool. TOOL: Timing cap wrench
[2]
07709-0010001
Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner. PUTARAN STASIONER: 1.400 ± 100 menit-1 (rpm) Jika putaran stasioner mesin tidak normal, periksa idle air screw (hal. 9-13) sebelum melanjutkan. Waktu pengapian sudah benar jika tanda penunjuk [2] pada cover crankcase kiri bertepatan dengan tanda "F" [3] pada flywheel. Jika waktu pengapian tidak benar, lakukan prosedur reset sensor TP/ECM (hal. 4-16) dan periksa ulang waktu pengapian. Jika waktu pengapian masih tidak benar, gantilah ECM dengan yang masih dalam keadaan baik dan periksa ulang. Oleskan oli mesin pada O-ring baru tutup lubang pengapian. Pasang dan kencangkan tutup lubang pengapian dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
6-8
6 N.m (0,61 kgf.m)
[1]
dummytext
7. SISTEM ELECTRIC STARTER
LOKASI SISTEM (TIPE PGM-FI)··············· 7-2
INFORMASI SERVIS ······························ 7-4
DIAGRAM SISTEM (TIPE PGM-FI)············ 7-2
TROUBLESHOOTING ···························· 7-5
LOKASI SISTEM (TIPE KARBURATOR) ···························· 7-3
MOTOR STARTER································· 7-6
DIAGRAM SISTEM (TIPE KARBURATOR) ···························· 7-3
RELAY STARTER································ 7-12
7-1
7
SISTEM ELECTRIC STARTER
LOKASI SISTEM (TIPE PGM-FI) SISTEM ELECTRIC STARTER
SWITCH STARTER
KUNCI KONTAK
BATTERY
REGULATOR/RECTIFIER
RELAY STARTER
SEKRING UTAMA 15 A
MOTOR STARTER
DIAGRAM SISTEM (TIPE PGM-FI) R/Y
R
R
SEKRING UTAMA 15 A REGULATOR/ RECTIFIER RELAY STARTER G
BATTERY
R KUNCI KONTAK Bl/Bu
R
R/W G
Y/R
MOTOR STARTER
SWITCH STARTER
G: Green (Hijau) R: Red (Merah) W: White (Putih) Bl: Black (Hitam) Y: Yellow (Kuning) Bu: Blue (Biru)
7-2
SISTEM ELECTRIC STARTER
LOKASI SISTEM (TIPE KARBURATOR) SWITCH STARTER KUNCI KONTAK BATTERY
SEKRING TAMBAHAN 10 A
RELAY STARTER
SEKRING UTAMA 15 A
MOTOR STARTER
DIAGRAM SISTEM (TIPE KARBURATOR) R
R SEKRING UTAMA 15 A
KUNCI KONTAK
R/Bl
SEKRING TAMBAHAN 10 A
RELAY STARTER G BATTERY
R
Bl
R/W Y/R
MOTOR STARTER
G SWITCH STARTER
G: Green (Hijau) R: Red (Merah) W: White (Putih) Bl: Black (Hitam) Y: Yellow (Kuning)
7-3
SISTEM ELECTRIC STARTER
INFORMASI SERVIS UMUM • Selalu putar kunci kontak ke OFF sebelum menservis motor starter. Motor dapat hidup dengan tiba-tiba, dan menyebabkan luka-luka parah. • Battery yang lemah kemungkinan tidak akan dapat memutar motor starter dengan cukup cepat, atau untuk memberikan arus pengapian yang cukup. • Motor starter dapat diservis dengan mesin terpasang pada rangka. • Pada saat memeriksa sistem starter, selalu lakukan langkah-langkah pada troubleshooting (hal. 7-5). • Jika arus listrik dibiarkan mengalir untuk memutar motor starter sementara mesin tidak berputar, maka motor starter dapat mengalami kerusakan. • Lihat pada informasi komponen berikut ini. – Kunci kontak (hal. 21-15) – Switch starter (hal. 21-16)
SPESIFIKASI BAGIAN Panjang brush motor starter
STANDARD 10,00 – 10,05
Satuan: mm BATAS SERVIS 3,5
TORSI PENGENCANGAN BAGIAN Mur terminal motor starter Baut rumah motor starter
7-4
JUM LAH 1 2
DIAMETER ULIR (mm) 6 5
TORSI N.m (kgf.m) 7 (0,71) 4,9 (0,50)
CATATAN
SISTEM ELECTRIC STARTER
TROUBLESHOOTING Motor starter tidak berputar 1. Pemeriksaan Standard Periksa berikut ini: – Kondisi battery – Sekring terbakar Apakah semua yang disebut di atas dalam kondisi baik? YA
– LANJUTKAN KE LANGKAH 2.
TIDAK– Ganti atau perbaiki part-part yang tidak berfungsi. 2. Cara Kerja Relay Starter Putar kunci kontak ke ON. Tekan switch starter. Harus terdengar bunyi "KLIK" pada relay pada saat switch starter ditekan. Apakah terdengar bunyi "KLIK"? YA
– LANJUTKAN KE LANGKAH 3.
TIDAK– • Tipe PGM-FI: LANJUTKAN KE LANGKAH 5. • Tipe karburator: LANJUTKAN KE LANGKAH 6. 3. Pemeriksaan Kabel Motor Starter Putar kunci kontak ke OFF. Periksa terhadap adanya rangkaian terbuka pada kabel motor starter. Apakah kabel di atas dalam kondisi baik? YA
– LANJUTKAN KE LANGKAH 4.
TIDAK– • Kabel motor starter dan motor starter longgar atau tersambung dengan tidak baik • Ada rangkaian terbuka pada terminal negatif battery. • Ada rangkaian terbuka pada kabel Merah/Putih motor starter antara relay starter dan motor starter. 4. Pemeriksaan Motor Starter Berikan tegangan battery secara langsung pada motor starter dan periksa cara kerjanya. Apakah motor starter berputar? YA
– • Ada rangkaian terbuka pada kabel Merah antara relay starter dan battery. • Relay starter rusak.
TIDAK– Motor starter rusak. 5. Pemeriksaan Rangkaian Kumparan Relay Starter (Tipe PGM-FI) Lepaskan konektor 5P relay starter. Putar kunci kontak ke ON. Ukur tegangan antara terminal konektor 5P relay starter sisi kabel body dan massa. HUBUNGAN: Hitam/biru (+) – Massa (–) Apakah ada tegangan battery? YA
– LANJUTKAN KE LANGKAH 7.
TIDAK– • Konektor longgar atau tersambung dengan tidak baik. • Ada rangkaian terbuka pada kabel Hitam/biru antara kunci kontak dan relay starter. 6. Pemeriksaan Rangkaian Kumparan Relay Starter (Tipe karburator) Lepaskan konektor 5P relay starter. Putar kunci kontak ke ON. Ukur tegangan antara terminal konektor 5P relay starter sisi kabel body dan massa. HUBUNGAN: Hitam (+) – Massa (–) Apakah ada tegangan battery? YA
– LANJUTKAN KE LANGKAH 7.
TIDAK– • Konektor longgar atau tersambung dengan tidak baik. • Ada rangkaian terbuka pada kabel Hitam antara sekring tambahan 10 A dan relay starter.
7-5
SISTEM ELECTRIC STARTER 7. Pemeriksaan Rangkaian Switch Starter Tekan switch starter dan periksa kontinuitas antara terminal konektor 5P relay starter sisi kabel body dan massa. HUBUNGAN: Kuning/merah – Massa Apakah ada kontinuitas? YA
– LANJUTKAN KE LANGKAH 8.
TIDAK– • Konektor longgar atau tersambung dengan tidak baik. • Ada rangkaian terbuka pada kabel Kuning/merah antara relay starter dan switch starter. • Ada rangkaian terbuka pada kabel hijau antara switch starter dan massa. 8. Pemeriksaan Kontinuitas Relay Starter Periksa kontinuitas relay starter (hal. 7-14). Apakah ada kontinuitas? YA
– Kerusakan intermittent (putus sambung)
TIDAK– Relay starter rusak. Motor starter memutar mesin dengan perlahan • Tegangan battery rendah. • Sambungan kabel terminal battery tidak baik. • Sambungan kabel motor starter tidak baik. • Motor starter rusak. • Sambungan kabel massa battery tidak baik. Motor starter berputar, tetapi mesin tidak berputar • Motor starter berputar terbalik. – Rumah motor dirakit dengan tidak benar. – Terminal-terminal tidak dihubungkan dengan benar. • Starter clutch rusak. Relay starter ada bunyi "KLIK", tetapi mesin tidak berputar • Crankshaft tidak berputar karena ada masalah pada mesin. • Starter clutch rusak.
MOTOR STARTER PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover samping main pipe kanan (hal. 2-9).
Lepaskan baut-baut [4], kabel massa [5] dan motor starter [6] dari mesin.
[1]
[2]
Lepaskan tutup karet [1] dan mur terminal [2], kemudian lepaskan kabel motor starter [3]. [5]
[3]
[4]
7-6
[6]
SISTEM ELECTRIC STARTER Lepaskan O-ring [1] dari motor starter. Pemasangan pelepasan. TORSI:
adalah
dalam
urutan
terbalik
[1]
dari
Mur terminal motor starter 7 N·m (0,71 kgf·m)
• Ganti O-ring dengan yang baru. • Oleskan oli mesin pada permukaan O-ring.
PEMBONGKARAN Lepaskan berikut ini: – Baut [1]/O-ring [2] – Cover depan [3]/washer pengunci [4]/penyekat [5]/ shim [6]/ring seal [7] – Cover belakang [8]/shim/ring seal/armature [9]/ rumah motor [10] – Pegas brush [11]/sekrup [12]/washer [13]/brush [14]/ pemegang brush [15]/plat penyekat [16] – Mur [17]/washer [18]/penyekat [19]/O-ring [20]/plat pemasangan brush [21]/brush [22] • Catat lokasi dan jumlah shim. [17] [18]
[20] [10]
[19]
[8]
[21] [16]
[11] [15] [12] [1] 4,9 N·m (0,50 kgf·m)
[22] [14] [7]
[6]
[2]
[13]
[9]
[6] [5] [4] [3]
7-7
SISTEM ELECTRIC STARTER PERAKITAN Pasang brush [1] dan plat pemasangan brush [2] pada cover belakang.
[2]
[1]
Pasang O-ring baru [1], penyekat [2], washer [3] dan mur [4].
[1]
Kencangkan mur dengan erat.
[3] [4]
[2]
Pasang plat insulator [1] pada cover belakang [2].
[2]
[1]
Pasang pemegang brush [1], brush [2], washer [3] dan sekrup [4] pada cover belakang [5] seperti ditunjukkan.
[5]
[2]
[1]
7-8
[3]/[4]
SISTEM ELECTRIC STARTER Oleskan oli pada bibir seal oli [1].
Pasang armature [1] ke dalam rumah motor [2] sambil menahan poros armature dengan kuat untuk menjaga agar poros armature tidak tertarik ke magnit rumah motor .
[1]
[2]
[1]
PERHATIAN Kumparan dapat mengalami kerusakan jika magnit menarik armature ke rumah motor.
Pasang pegas [1] dan brush [2] pada pemegang brush [3].
[1]
[3]
Pasang ring seal baru [1]. Pasang sejumlah shim yang sama pada lokasi yang sama seperti yang diperhatikan pada saat pembongkaran.
[3]
[2]
Tepatkan
[1]
Pasang shim [2] pada poros armature. Pasang cover belakang [3] sambil mendorong kedua brush pada pemegang brush dan menepatkan tonjolan plat pemasangan brush dengan alur rumah motor.
[2]
7-9
SISTEM ELECTRIC STARTER Pasang sejumlah shim yang sama pada lokasi yang sama seperti yang diperhatikan pada saat pembongkaran.
Pasang shim [1], penyekat [2] dan ring seal baru [3].
[3]
[5]
Pasang washer pengunci [4] pada cover depan [5]. Pasang cover depan. • Pada saat memasang cover depan, hati-hati agar bibir seal oli tidak rusak terkena poros armature.
[1]
[4]
[2]
Tepatkan garis-garis penunjuk pada cover dan rumah motor.
[1]
Oleskan oli pada O-ring baru [1] dan pasang pada bautbaut rumah motor [2]. Pasang dan kencangkan baut-baut rumah motor starter dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
4,9 N·m (0,50 kgf·m)
Tepatkan [2]
PEMERIKSAAN Periksa seal oli [1] cover depan [2] terhadap pemburukan kondisi atau kerusakan, dan bearing needle [3] terhadap keausan atau kerusakan.
[1]
[2]
[3]
Periksa lempengan commutator [1] dari armature [2] terhadap perubahan warna, keausan atau kerusakan. Jangan gunakan kertas amplas pada commutator.
[2]
Bersihkan serpihan logam di antara lempenganlempengan commutator. Ganti armature dengan yang baru bila perlu.
[1]
7-10
SISTEM ELECTRIC STARTER Periksa kontinuitas antara commutator [1]. Harus ada kontinuitas.
pasangan
lempengan
Periksa kontinuitas antara masing-masing lempengan commutator [1] dan poros armature [2]. Tidak boleh ada kontinuitas.
KONTINUITAS:
[1]
TIDAK ADA KONTINUITAS:
[1]
[2]
Periksa kontinuitas antara brush yang disekat [1] dan terminal kabel [2]. Harus ada kontinuitas.
KONTINUITAS:
[1]
[2]
Periksa kontinuitas antara brush yang disekat [1] dan cover belakang [2]. Tidak boleh ada kontinuitas.
TIDAK ADA KONTINUITAS:
[1]
[2]
7-11
SISTEM ELECTRIC STARTER Ukur panjang brush. BATAS SERVIS: 3,5 mm
Periksa bushing [1] dari cover belakang [2] terhadap keausan atau kerusakan.
[1]
[2]
RELAY STARTER PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover bagian bawah depan (hal. 2-8). Lepaskan relay starter [1] dari dudukan. Lepaskan konektor 5P relay starter [2]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
[1]
terbalik
dari
[2]
PEMERIKSAAN CARA KERJA Lepaskan cover bagian bawah depan (hal. 2-8). Putar kunci kontak ke ON. Tekan switch starter. Sistem normal jika relay starter [1] berbunyi klik. Jika anda tidak mendengar bunyi "KLIK" pada relay, periksa berikut ini: – Rangkaian kumparan relay starter (hal. 7-13) – Pengetesan battery (hal. 20-6) Jika anda mendengar bunyi "KLIK" pada relay, akan tetapi starter tidak berputar, periksa kontinuitas relay starter.
7-12
[1]
SISTEM ELECTRIC STARTER PEMERIKSAAN RANGKAIAN KUMPARAN RELAY STARTER Lepaskan relay starter (hal. 7-12). Putar kunci kontak ke ON. Ukur tegangan antara konektor 5P relay starter [1] sisi kabel body dan massa
Tipe PGM-FI:
[1]
HUBUNGAN: Tipe PGM-FI: Hitam/biru (+) – Massa (–) Tipe karburator: Hitam (+) – Massa (–) Jika tegangan battery muncul hanya pada saat kunci kontak di ON, maka rangkaian normal.
Dari KUNCI KONTAK
Hitam/biru Tipe karburator: [1]
Dari SEKRING TAMBAHAN 10 A
Hitam
PEMERIKSAAN RANGKAIAN SWITCH STARTER Lepaskan relay starter (hal. 7-12). Ukur kontinuitas antara konektor 5P relay starter [1] sisi kabel body dan massa sambil menekan dan menahan switch starter [2]. HUBUNGAN:
Kuning/merah – Massa
Jika kontinuitas muncul hanya pada saat switch starter ditekan, maka rangkaian normal.
[2]
[1] Hijau
Kuning/merah
7-13
SISTEM ELECTRIC STARTER PEMERIKSAAN KONTINUITAS RELAY STARTER Lepaskan relay starter (hal. 7-12). Hubungkan kabel positif battery 12 V yang sudah dicharge penuh ke terminal A switch relay dan kabel negatif ke terminal B. Periksa kontinuitas pada terminal C dan terminal D. Harus ada kontinuitas antara terminal C dan D pada saat battery dihubungkan, dan tidak ada kontinuitas pada saat battery dilepaskan. A
C
B
D
A
7-14
B
C
D
dummytext
8. SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR)
LOKASI KOMPONEN ····························· 8-2
FUEL TANK········································ 8-13
INFORMASI SERVIS ······························ 8-3
KRAN OTOMATIS BAHAN BAKAR ········ 8-14
TROUBLESHOOTING ···························· 8-4
SECONDARY AIR SUPPLY SYSTEM······ 8-15
RUMAH SARINGAN UDARA ··················· 8-5
SARINGAN UDARA TERPISAH ············· 8-17
KARBURATOR ····································· 8-6
PIPA PEMASOK UDARA ······················ 8-17
PENYETELAN AIR SCREW··················· 8-12
PIPA INTAKE······································ 8-18
8-1
8
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR)
LOKASI KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR)
14 N.m (1,4 kgf.m)
10 N.m (1,0 kgf.m)
12 N.m (1,2 kgf.m)
8-2
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR)
INFORMASI SERVIS UMUM • Membengkokkan atau memelintir kabel gas akan mempengaruhi kelancaran kerjanya dan dapat menyebabkan kabel macet atau mengikat, sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian terhadap kendaraan. • Bekerjalah di tempat yang berventilasi baik. Menghisap rokok atau membiarkan adanya api atau percikan bunga api di tempat kerja atau di tempat dimana bensin disimpan dapat mengakibatkan kebakaran atau ledakan. • Jika sepeda motor akan disimpan selama lebih dari satu bulan, kosongkan ruang pelampung. Bahan bakar yang tertinggal di dalam ruang pelampung dapat mengakibatkan tersumbatnya jet-jet, sehingga mesin sulit dihidupkan atau sepeda motor sulit dikendalikan. • Sebelum membongkar karburator, letakkan penampung yang sesuai di bawah karburator, longgarkan sekrup pengeluaran dan kosongkan karburator. • Pada saat membongkar part-part sistem bahan bakar, perhatikan perletakan setiap O-ring. Ganti O-ring dengan yang baru saat perakitan kembali. • Setelah melepaskan karburator, bungkuslah lubang intake mesin dengan kain lap atau tutuplah dengan pita perekat untuk mencegah masuknya benda asing ke dalam mesin. Pastikan untuk melepaskan cover pada saat memasang kembali karburator.
SPESIFIKASI BAGIAN No identifikasi karburator Putaran stasioner mesin Jarak main bebas handel gas Main jet Slow jet Tinggi permukaan pelampung Pembukaan awal air screw Spesifikasi vakum PAIR control valve
SPESIFIKASI PB7UH 1.400 ± 100 menit-1 (rpm) 2 – 6 mm #90 #35 11,7 mm Lihat hal. 8-12 60 kPa (450 mmHg)
TORSI PENGENCANGAN BAGIAN Baut pemasangan fuel tank Sekrup pemasangan rumah induksi udara Sekrup katup pemutus aliran udara Slow jet Main jet Needle jet holder Sekrup ruang pelampung Sekrup pengeluaran ruang pelampung Sekrup dudukan kabel cuk Mur pengunci kran otomatis bahan bakar Baut pemasangan pipa intake Baut pemasangan PAIR control valve Sekrup cover PAIR check valve
JUML AH 4 4 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2
DIAMETER ULIR (mm) 6 5 4 – – – 4 – 5 16 6 6 4
TORSI N.m (kgf.m) 14 (1,4) 1,1 (0,11) 2,1 (0,21) 1,5 (0,15) 1,5 (0,15) 2,5 (0,25) 2,1 (0,21) 1,5 (0,15) 3,4 (0,35) 22 (2,2) 12 (1,2) 10 (1,0) 2,1 (0,21)
CATATAN
8-3
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR)
TROUBLESHOOTING Mesin tidak mau hidup • Terlalu banyak bahan bakar yang masuk ke dalam mesin – Saringan udara tersumbat – Karburator banjir • Kebocoran udara intake • Bahan bakar terkontaminasi/memburuk kondisinya • Bahan bakar tidak sampai ke karburator – Saringan bahan bakar tersumbat – Kasa bahan bakar tersumbat – Lubang pernapasan tutup fuel tank tersumbat – Saluran bahan bakar tersumbat/bengkok – Fuel tank kosong Campuran bahan bakar miskin • Jet-jet bahan bakar tersumbat • Katup pelampung rusak • Permukaan pelampung terlalu rendah • Saluran bahan bakar terhalang • Selang ventilasi udara karburator tersumbat • Kebocoran udara intake • Throttle valve rusak Campuran bahan bakar kaya • Cuk karburator macet • Katup pelampung rusak • Permukaan pelampung terlalu tinggi • Jet-jet tersumbat • Elemen saringan udara terkontaminasi • Karburator banjir Mesin mati terus, sulit dihidupkan, putaran stasioner kasar • Saluran bahan bakar terhalang • Sistem pengapian tidak berfungsi • Campuran bahan bakar terlalu miskin/kaya • Bahan bakar terkontaminasi/memburuk kondisinya • Kebocoran udara intake • Penyetelan putaran stasioner tidak benar • Penyetelan air screw tidak benar • Putaran stasioner tersumbat • Cuk tidak bekerja dengan baik • Kompresi cylinder rendah • Saringan udara tersumbat Afterburn (nembak-nembak) pada saat engine braking terjadi • Campuran bahan bakar miskin pada putaran stasioner • Sistem pulse secondary air injection (PAIR) rusak – PAIR control valve rusak – Selang sistem PAIR tersumbat • Sistem pengapian tidak berfungsi • Katup pemutus aliran udara rusak Backfiring (nembak-nembak) atau misfiring (brebet) pada waktu akselerasi • Sistem pengapian tidak berfungsi • Campuran bahan bakar terlalu miskin Kinerja buruk (kemudahan dikendarai) dan pemakaian bahan bakar boros • Sistem bahan bakar tersumbat • Sistem pengapian tidak berfungsi • Saringan udara tersumbat
8-4
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR)
RUMAH SARINGAN UDARA PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover samping main pipe kiri (hal. 2-9).
[3]
[4]
Lepaskan selang pernapasan crankcase [1]. Longgarkan sekrup klem selang penghubung [2].
[2]
Lepaskan baut pemasangan rumah saringan udara [3] dan lepaskan selang penghubung saringan udara [4] dari karburator.
[1]
Lepaskan ketiga baut [1] dan rumah saringan udara [2]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[2]
dari
[1]
PEMBONGKARAN/PERAKITAN Lepaskan elemen saringan udara (hal. 3-8).
[3]
[1]
Lepaskan keempat sekrup [1] dan pisahkan rumah induksi udara [2] dari rumah saringan udara. Lepaskan pemegang joint [3].
[2]
Lepaskan packing [1] dan gantilah bila perlu. Perakitan adalah pembongkaran. TORSI:
dalam
urutan
terbalik
dari
Sekrup pemasangan rumah induksi udara 14 N·m (1,4 kgf·m)
[1]
8-5
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR)
KARBURATOR PELEPASAN Lepaskan cover samping main pipe kiri (hal. 2-9).
[1]
Lepaskan carburetor top [1] dan throttle valve dari karburator.
Lepaskan kabel gas [1] dari throttle valve [2] sambil menekan pegas throttle valve [3].
[2]
[3]
[1]
Lepaskan penahan [1], pegas [2] dan jet needle [3] sambil menekan penahan sedikit dengan obeng [4] dan memutarnya berlawanan arah jarum jam.
[4]
[5]
Periksa throttle valve [5] dan jet needle terhadap goresan, keausan atau kerusakan. Ganti bila perlu. [3] [2] [1]
Letakkan penampung yang sesuai di bawah selang pengeluaran karburator dan keluarkan bahan bakar dari karburator dengan melonggarkan sekrup pengeluaran ruang pelampung [1]. Kencangkan sekrup pengeluaran ruang pelampung. TORSI:
1,5 N.m (0,15 kgf.m)
[1]
8-6
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR) Jepit selang bahan bakar [1] dengan menggunakan klem selang [2].
[1]
[3]
[4]
Lepaskan selang bahan bakar dan selang ventilasi udara karburator [3]. Lepaskan selang pengeluaran karburator [4] dari klem [5].
[2]
Lepaskan kabel cuk [1] dari pemegang kabel [2] dan lepaskan kabel cuk.
[5] [1]
Longgarkan sekrup klem selang penghubung saringan udara [1]. Lepaskan baut-baut pemasangan karburator [2], penyekat [3] dan O-ring [4].
[2]
[1]
Lepaskan karburator [5] dari selang penghubung saringan udara dan lepaskan karburator. • Tutup rapat pipa intake dengan kain lap atau tutuplah dengan pita perekat untuk mencegah masuknya benda asing ke dalam mesin.
[5]
[2]
[3]/[4]
PEMASANGAN Pasang body karburator [1] pada selang penghubung saringan udara. Pasang penyekat dengan boss [4] menghadap ke atas.
[1]
[4]
Pasang O-ring baru [2] pada penyekat [3] dan alur-alur body karburator.
[2]
[3]
8-7
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR) Pasang body karburator [1] dan penyekat [2] pada pipa inlet dan kencangkan baut-baut [3]. Kencangkan sekrup klem selang penghubung [4].
[4]
[1]
Hubungkan kabel cuk [1] pada karburator dan pasang pada pemegang kabel [2].
Hubungkan berikut ini: – Selang ventilasi udara [1] – Selang bahan bakar [2]
[3]
[2] [1]
[2]
[2]
[1]
[4]
Lepaskan klem selang [3]. Kencangkan selang pengeluaran karburator [4] dengan klem [5].
[3]
[5]
Pasang jet needle [1] pada throttle valve [2]. Kencangkan jet needle dengan penahan [3] dan pegas [4] sambil menekan penahan sedikit dengan obeng [5] dan memutarnya searah jarum jam.
[5]
[2]
[1] [4] [3]
8-8
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR) Pasang pegas throttle valve [1] pada kabel gas [2]. Hubungkan kabel gas pada throttle valve [3] sambil menekan pegas throttle valve.
[3]
[1]
[2]
Pasang dan kencangkan carburetor top [1] sambil menepatkan potongan pada throttle valve dengan throttle stop screw.
[1]
Setelah pemasangan karburator, periksa berikut ini: – Jarak main bebas handel gas (hal. 3-7) – Putaran stasioner mesin (hal. 3-14) – Penyetelan air screw (hal. 8-12) Pasang cover samping main pipe kiri (hal. 2-9).
Tepatkan
8-9
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR) PEMBONGKARAN/PERAKITAN • Cover katup pemutus aliran udara berada di bawah tekanan pegas. Hati-hati selama pelepasan. • Pasang O-ring katup pemutus aliran udara dengan sisi yang datar menghadap ke body karburator. • Hati-hatilah dalam menangani semua jet-jet. Jet-jet tersebut mudah tergerus atau tergores. • Putar air screw ke dalam dan catat jumlah putaran sampai air screw duduk sedikit. Catatlah jumlah putaran untuk digunakan sebagai referensi pada saat memasang kembali air screw. • Dudukan air screw akan mengalami kerusakan apabila air screw dikencangkan pada dudukannya. Lepaskan berikut ini: – Sekrup [1]/cover katup pemutus aliran udara [2]/ pegas [3]/diaphragma [4]/O-ring [5] – Sekrup [6]/ruang pelampung [7]/O-ring [8]/pin pelampung [9]/pelampung [10]/katup pelampung [11] – Main jet [12]/needle jet holder [13]/needle jet [14]/ slow jet [15] – Throttle stop screw [16]/pegas [17]/air screw [18]/ pegas [19]/washer [20]/O-ring [21] – Sekrup pengeluaran ruang pelampung [22]/O-ring [23]/selang pengeluaran [24]
[10]
[11]
[22] 1,5 N.m (0,15 kgf.m)
[8] [9]
[21] [4]
[20] [19]
[7]
[18] [21]
[17] [23] [6] 2,1 N.m (0,21 kgf.m)
[12] 1,5 N.m (0,15 kgf.m) [24]
8-10
[16]
[5] [14]
[3] [15] 1,5 N.m (0,15 kgf.m)
[2]
[13] 2,5 N.m (0,25 kgf.m)
[1] 2,1 N.m (0,21 kgf.m)
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR) PEMERIKSAAN KATUP PEMUTUS ALIRAN UDARA Periksa berikut ini: – Diaphragma [1] terhadap lubang-lubang pemburukan kondisi atau kerusakan – Pegas [2] terhadap pemburukan kondisi – Jarum diaphragma [3] terhadap keausan – Saluran udara [4] terhadap sumbatan
kecil,
[2]
[4]
[3]
[1]
KATUP PELAMPUNG/DUDUKAN KATUP Periksa dudukan katup pelampung [1] terhadap goresan, sumbatan dan kerusakan. Periksa ujung dari katup pelampung [2] di tempat dimana ujung bersentuhan dengan dudukan katup terhadap terjadinya keausan sedikit demi sedikit atau kontaminasi.
Pemeriksaan ujung katup pelampung: [2]
[1]
Periksa cara kerja katup pelampung dengan menekan ujung pin [3]. Pin seharusnya kembali lagi dengan halus. Ganti katup jika terkontaminasi.
ujungnya
sudah
aus
Normal:
atau
Aus:
Pemeriksaan cara kerja katup pelampung: [3]
Kembali lagi dengan halus:
Macet:
PEMERIKSAAN TINGGI PERMUKAAN PELAMPUNG Dengan posisi katup pelampung dalam keadaan duduk dan lengan pelampung tepat menyentuh katup, ukurlah tinggi permukaan pelampung dengan float level gauge [1] seperti ditunjukkan. TINGGI PERMUKAAN PELAMPUNG: TOOL: Carburetor float level gauge
[1]
11,7 mm
07401-0010000
Tinggi permukaan pelampung tidak dapat disetel. Ganti assy pelampung jika tinggi permukaan pelampung berada di luar spesifikasi.
8-11
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR)
PENYETELAN AIR SCREW PROSEDUR PENURUNAN PUTARAN STASIONER • Air screw telah disetel awal di pabrik dan tidak diperlukan lagi penyetelan kecuali jika karburator dibongkar atau air screw diganti. • Pakailah tachometer dengan skala 50 menit-1 (rpm) atau lebih kecil yang dapat memperlihatkan perubahan sebesar 50 menit-1 (rpm) dengan akurat. Lepaskan louver kanan (hal. 2-6). Dudukan air screw akan mengalami kerusakan apabila air screw dikencangkan pada dudukannya.
1. Putar air screw [1] searah jarum jam sampai air screw duduk sedikit, kemudian putar kembali keluar sampai ke spesifikasi yang diberikan. Ini merupakan penyetelan awal sebelum penyetelan akhir air screw.
[1]
PEMBUKAAN AWAL : 1-3/4 putaran keluar 2. Panaskan mesin ke suhu operasi normal. Mengendarai sepeda motor selama 10 menit sudah cukup. 3. Matikan mesin dan hubungkan tachometer sesuai dengan petunjuk pemakaian pabrik pembuatnya.
[4]
4. Lepaskan selang vakum [2] PAIR control valve, kemudian hubungkan ke pompa vakum [3] dan sumbat lubang vakum.
[2]
5. Berikan vakum sesuai spesifikasi pada selang vakum PAIR control valve sebanyak lebih dari 60 kPa (450 mmHg). 6. Hidupkan mesin dan setel putaran stasioner dengan throttle stop screw [4].
[3] [2]
PUTARAN STASIONER: 1300 ± 100 menit-1 (rpm) 7. Putar air screw masuk atau keluar dengan perlahan untuk memperoleh putaran mesin tertinggi. 8. Buka gas 2 atau 3 kali sedikit, kemudian setel putaran stasioner dengan throttle stop screw. 9. Putar air screw keluar sampai putaran mesin turun sebanyak 50 menit-1 (rpm). 10.Putar air screw searah jarum jam ke pembukaan akhir dari posisi yang diperoleh pada langkah 9. PEMBUKAAN AKHIR: 1/4 putaran ke dalam 11.Lepaskan sumbat dari lubang vakum, kemudian lepaskan pompa vakum dan hubungkan selang vakum PAIR control valve. 12.Setel kembali putaran stasioner dengan throttle stop screw. PUTARAN STASIONER: 1.400 ± 100 menit-1 (rpm) Pasang louver kanan (hal. 2-6).
8-12
Sumbat
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR)
FUEL TANK PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover body (hal. 2-10).
[1]
Tarik ke belakang pelindung konektor [1] dan lepaskan konektor 3P (Hitam) sensor ketinggian bahan bakar [2]. Lepaskan kabel dari klem [3].
[2] [3]
Lepaskan keempat baut pemasangan fuel tank [1] dan angkat fuel tank [2] sedikit ke atas.
[2]
[1] Lap bensin yang tertumpah.
Klem selang bahan bakar [1]. Lepaskan selang bahan bakar dan selang vakum kran otomatis bahan bakar [2], kemudian lepaskan fuel tank. Pemasangan pelepasan. TORSI:
adalah
dalam
urutan
terbalik
[1]
dari
Baut pemasangan fuel tank 14 N·m (1,4 kgf·m)
[2]
8-13
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR)
KRAN OTOMATIS BAHAN BAKAR PEMERIKSAAN Lepaskan baut-baut pemasangan fuel tank dan angkat fuel tank (hal. 8-13). Lap bensin yang tertumpah.
[1]
Klem selang bahan bakar [1] dan lepaskan dari kran otomatis bahan bakar [2]. Periksa bahwa bahan bakar tidak keluar dari joint dari kran otomatis bahan bakar. Lepaskan selang vakum [3] dari kran otomatis bahan bakar.
[2]
[3]
Hubungkan selang pengeluaran bahan bakar yang sesuai [1] pada kran otomatis bahan bakar [2].
[2]
[1]
Letakkan penampung yang sesuai [3] di bawah selang pengeluaran bahan bakar.
[4]
Hubungkan sebuah pompa vakum yang dapat dibeli di pasaran [4] pada joint selang vakum. Bahan bakar seharusnya keluar dari selang bahan bakar pada saat diberikan vakum. Jika aliran bahan bakar terhalang atau tidak mengalir sama sekali, lepaskan kran otomatis bahan bakar dan periksa kondisi saringan kasa bahan bakar dan bersihkan bila perlu.
[3]
Jika aliran bahan bakar terhalang atau tidak mengalir sama sekali setelah dibersihkan, ganti kran otomatis bahan bakar.
PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan fuel tank (hal. 8-13). Lap bensin yang tertumpah.
Letakkan penampung bahan bakar yang sesuai dan keluarkan bahan bakar.
[2]
Longgarkan mur pengunci [1] dan lepaskan kran otomatis bahan bakar [2].
[1]
Lepaskan saringan kasa bahan bakar [1] dan O-ring [2] dari kran otomatis bahan bakar [3].
[2]
[1]
8-14
[3]
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR) Bersihkan saringan kasa bahan bakar [1] dengan udara bertekanan. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[1]
dari
TORSI: Mur pengunci kran otomatis bahan bakar 22 N·m (2,2 kgf·m) • Ganti O-ring saringan kasa bahan bakar dengan yang baru.
SECONDARY AIR SUPPLY SYSTEM PEMERIKSAAN PAIR (PULSE SECONDARY AIR INJECTION) CHECK VALVE Lepaskan cover samping main pipe kanan (hal. 2-9). Lepaskan sekrup-sekrup [1] dan cover PAIR check valve [2] dari body PAIR control valve.
[2]
[1]
Lepaskan PAIR check valve [1] dari body PAIR control valve.
[1]
8-15
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR) Periksa katup reed [1] terhadap kerusakan atau fatique (kelelahan). Ganti PAIR check valve [2] jika dudukan karet [3] telah retak-retak, memburuk kondisinya atau rusak, atau jika ada kerenggangan antara katup reed dan dudukannya Pemasangan adalah dalam urutan pelepasan. TORSI: Sekrup cover PAIR check valve 2,1 N.m (0,21 kgf.m)
terbalik
[1]
dari
[2]
[3]
PELEPASAN/PEMASANGAN PAIR CONTROL VALVE
Lepaskan cover samping main pipe kanan (hal. 2-9). Lepaskan selang vakum [1] dan selang pemasok udara [2] dari PAIR control valve [3].
[3]
[4]
[2]
Lepaskan baut-baut [4] dan body PAIR control valve. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
TORSI: Baut pemasangan PAIR control valve 10 N.m (1,0 kgf.m)
[1]
[2]
PEMERIKSAAN SISTEM
Lepaskan cover samping main pipe kanan (hal. 2-9). Hidupkan mesin dan panaskan sampai suhu operasi normal dan matikan mesin. Lepaskan selang pemasok udara dari saringan udara terpisah (hal. 8-17). Lepaskan PAIR check valve (hal. 8-15) dan periksa apakah bagian dalam PAIR control valve bersih dan bebas dari penumpukan karbon. Periksa PAIR check valve apakah bagian dalam PAIR control valve dikotori oleh karbon. Lepaskan selang vakum PAIR control valve dari pipa inlet dan sumbat joint selang. Hubungkan pompa vakum ke selang vakum PAIR control valve. Hidupkan mesin dan buka gas sedikit untuk memastikan bahwa udara dihisap masuk melalui selang pemasok udara. Jika udara tidak ditarik masuk, periksa selang pemasok udara terhadap adanya penyumbatan. Dengan mesin dalam keadaan hidup, secara berangsur berikan vakum pada selang vakum PAIR control valve. Periksa bahwa selang pemasok udara berhenti mengisap udara, dan bahwa tidak ada kebocoran vakum. VAKUM SESUAI SPESIFIKASI : 60 kPa (450 mmHg) Jika udara ditarik masuk atau jika vakum sesuai spesifikasi tidak dapat bertahan, pasang PAIR control valve baru. Jika terjadi afterburn (nembak-nembak) pada saat deselerasi (perlambatan kecepatan mesin),walaupun secondary air supply system normal, periksa katup pemutus aliran udara (hal. 8-11).
8-16
SELANG VAKUM SELANG PEMASOK UDARA
POMPA VAKUM
SUMBAT
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR)
SARINGAN UDARA TERPISAH Lepaskan cover samping main pipe kiri (hal. 2-9).
[1]
Lepaskan selang pemasok udara [1] dari saringan udara terpisah [2] dan lepaskan saringan udara terpisah. Periksa saringan udara terpisah dan gantilah bila perlu. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
• Pasang saringan udara terpisah dengan tanda penunjuk arah [3] menghadap sisi PAIR control valve. [2] [2] [3]
KE PAIR CONTROL VALVE
PIPA PEMASOK UDARA PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover samping main pipe kiri (hal. 2-9). Lepaskan baut-baut [1]. Lepaskan selang pemasok udara [2] dan pipa pemasok udara [3]. Lepaskan gasket [4]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[2]
[1]
[3]
dari
• Sebelum pemasangan, bersihkan permukaan penyatuan gasket antara pipa pemasok udara dan cylinder head. • Ganti gasket dengan yang baru. [1]
[4]
PEMERIKSAAN Periksa pipa pemasok udara [1] terhadap keretakan atau kerusakan.
[1]
8-17
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR)
PIPA INTAKE PELEPASAN Lepaskan cover samping main pipe (hal. 2-9). Lepaskan selang vakum [1]. Lepaskan kedua baut [2].
[2]
[1]
Lepaskan kedua baut [1], pipa intake [2] dan penyekat [3]. Lepaskan kedua O-ring [4] dan gasket [5].
[3]
[1]
• Tutup rapat cylinder head dengan kain lap atau tutuplah dengan pita perekat untuk mencegah masuknya benda asing ke dalam mesin.
[2]
[4]
[5]
PEMASANGAN Pasang gasket baru [1] pada cylinder head. Pasang penyekat dengan boss [2] menghadap ke atas.
[2]
[3]
Pasang O-ring baru [3] pada penyekat [4] dan alur-alur body karburator.
[1]
[4]
Pasang penyekat [1], pipa intake [2] dan baut-baut [3] pada karburator, kemudian kencangkan.
[3]
[1]
8-18
[2]
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (KARBURATOR) Pasang dan kencangkan kedua baut pemasangan pipa intake [1] dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
12 N.m (1,2 kgf.m)
Hubungkan selang vakum [2] pada pipa intake. Pasang cover samping main pipe (hal. 2-9).
[2]
[1]
8-19
dummyhead
CATATAN
dummytext
9. SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI)
LOKASI KOMPONEN ····························· 9-2
FUEL TANK········································ 9-10
INFORMASI SERVIS ······························ 9-3
RUMAH SARINGAN UDARA ················· 9-11
PEMERIKSAAN SALURAN BAHAN BAKAR ················································ 9-4
THROTTLE BODY ······························· 9-12
9
UNIT POMPA BAHAN BAKAR················· 9-8
PIPA INTAKE······································ 9-15 INJECTOR·········································· 9-15
9-1
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI)
LOKASI KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI)
14 N.m (1,4 kgf.m)
12 N.m (1,2 kgf.m)
14 N.m (1,4 kgf.m)
12 N.m (1,2 kgf.m)
9-2
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI)
INFORMASI SERVIS UMUM • Bekerjalah di tempat yang berventilasi baik. Menghisap rokok atau membiarkan adanya api atau percikan bunga api di tempat kerja atau di tempat dimana bensin disimpan dapat mengakibatkan kebakaran atau ledakan. • Sebelum melepaskan selang pengaliran bahan bakar, bebaskan tekanan bahan bakar dari sistem dengan melepaskan fitting pada pompa bahan bakar (hal. 9-4). • Membengkokkan atau memelintir kabel gas akan mempengaruhi kelancaran kerjanya dan dapat menyebabkan kabel macet atau mengikat, sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian terhadap kendaraan. • Jangan menggunakan pembersih pada bagian dalam lubang throttle karburator dengan pembersih yang dapat dibeli di pasaran. • Jangan menghentakkan throttle valve dari terbuka penuh ke tertutup penuh setelah kabel gas dilepaskan. Hal ini dapat mengakibatkan putaran stasioner yang tidak tepat. • Tutup rapat lubang intake dengan perekat atau kain bersih untuk mencegah masuknya kotoran dan benda asing ke dalam mesin setelah throttle body dilepaskan. • Jangan sampai merusak throttle body. Hal ini dapat menyebabkan bekerjanya throttle valve menjadi tidak benar. • Jaga agar kotoran dan serpihan tidak masuk ke lubang throttle dan saluran-saluran udara setelah throttle body telah dilepaskan. Bersihkan saluran dengan udara bertekanan bila perlu. • Throttle body telah disetel awal di pabrik. Jangan bongkar dengan cara lain daripada yang diperlihatkan pada pedoman reparasi ini. • Jangan melonggarkan atau mengencangkan mur dan sekrup throttle body yang dicat putih. Melonggarkan atau mengencangkan mur dan sekrup tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada throttle valve dan pengaturan putaran stasioner. • Part-part throttle body yang tidak diperlihatkan di dalam pedoman reparasi ini tidak boleh dibongkar. • Selalu ganti O-ring dan packing apabila pompa bahan bakar dilepaskan. • Sistem PGM-FI yang rusak seringkali disebabkan oleh konektor-konektor yang berkarat atau tersambung dengan tidak baik. Periksalah sambungan-sambungan tersebut sebelum melanjutkan. • Pada saat membongkar part-part sistem bahan bakar, perhatikan perletakan semua O-ringnya. Ganti semua O-ring dengan yang baru pada waktu perakitan kembali. • Untuk pemeriksaan sensor ketinggian bahan bakar (hal. 21-11).
SPESIFIKASI BAGIAN Nomor identifikasi throttle body Pembukaan standard idle air screw Jarak main bebas handel gas Tekanan bahan bakar pada putaran stasioner Aliran pompa bahan bakar (pada 12 V)
SPESIFIKASI GQY1A 2 putaran keluar dari posisi duduk penuh 2 – 6 mm 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi) Minimum 27 cm3/10 detik
TORSI PENGENCANGAN BAGIAN Mur pemasangan injector Mur plat pemasangan pompa bahan bakar Baut pemasangan fuel tank Sekrup dudukan kabel gas
JUML AH 1 4 4 1
DIAMETER ULIR (mm) 6 6 6 5
TORSI N.m (kgf.m) 12 (1,2) 12 (1,2) 14 (1,4) 3,4 (0,35)
CATATAN Lihat hal. 9-10
9-3
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI)
PEMERIKSAAN SALURAN BAHAN BAKAR PEMBEBASAN TEKANAN BAHAN BAKAR/PELEPASAN FITTING • Sebelum melepaskan selang pengaliran bahan bakar, bebaskan tekanan dari sistem dengan mengikuti prosedur di bawah ini. • Sepeda motor ini menggunakan resin sebagai bagian dari bahan selang pengaliran bahan bakar. Jangan membengkokkan atau memelintir selang pengaliran bahan bakar. 1. Putar kunci kontak ke OFF.
[2]
[5]
2. Lepaskan cover body kiri (hal. 2-10). 3. Lepaskan baut [1]. Lepaskan cover pompa bahan bakar [2] dengan melepaskan boss [3], kedua kaitan [4] dan kabel pompa bahan bakar [5].
[4]
[3]
[1]
4. Lepaskan konektor 5P pompa bahan bakar [1]. 5. Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner sampai mesin mati sendiri. 6. Putar kunci kontak ke OFF. 7. Lepaskan kabel negatif (–) battery (hal. 20-6).
[1]
8. Periksa fitting bahan bakar [1] terhadap adanya kotoran, dan bersihkan bila perlu. • Untuk melepaskan fitting sisi injector, lepaskan cover samping main pipe kiri (hal. 2-9).
Sisi pompa bahan bakar: [1]
Letakkan kain lap [2] menutupi fitting.
[2]
9-4
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI) 9. Tekan tab penahan [1] ke arah depan.
10.Tekan penahan ke bawah [1] dan tahan. Lepaskan konektor [2] dari joint pompa bahan bakar/joint injector.
Sisi pompa bahan bakar:
[1]
Sisi pompa bahan bakar: [1]
Periksa kondisi penahan dan gantilah bila perlu. • Untuk mencegah agar bahan bakar yang tersisa di dalam selang pengaliran bahan bakar tidak mengalir keluar, gunakanlah kain lap. • Hati-hati agar tidak merusak selang atau part-part lain. • Jangan memakai tool apapun. • Jika konektor tidak bergerak, secara bergantian tarik dan dorong konektor sampai terlepas dengan mudah. 11.Untuk menghindari kerusakan dan untuk menjaga agar benda-benda asing tidak masuk, tutuplah konektor yang telah dilepaskan dan ujung pipa dengan kantong plastik [1].
[2] Sisi pompa bahan bakar:
[1]
9-5
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI) PEMASANGAN FITTING • Jika ada penahan yang perlu diganti, gantilah dengan penahan yang dibuat di pabrik pembuat yang sama dengan penahan yang telah dilepaskan (Berbagai pabrik pembuat lain mempunyai spesifikasi-spesifikasi penahan yang berbeda). • Jangan membengkokkan atau memelintir selang pengaliran bahan bakar. 1. Dorong konektor [1] pada joint pompa bahan bakar/ joint injector sampai penahan [2] mengunci dengan adanya bunyi "KLIK".
Sisi pompa bahan bakar:
[2]
• Tepatkan fitting dengan pipa. Jika sulit disambungkan, oleskan sedikit oli mesin pada ujung pipa. 2. Pastikan sambungan sudah kencang; periksa secara visual dan dengan menarik konektor.
[1]
3. Sambungkan konektor 5P pompa bahan bakar [1]. Hubungkan kabel negatif (–) ke battery (hal. 20-6). 4. Putar kunci kontak ke ON. CATATAN :
• Jangan hidupkan mesin. Pompa bahan bakar akan bekerja selama kira-kira 2 detik, dan tekanan bahan bakar akan naik. Ulangi 2 atau 3 kali, dan periksa bahwa tidak ada kebocoran pada sistem aliran bahan bakar.
[1]
5. Pasang cover pompa bahan bakar [1] sambil menepatkan kaitan [2] dan boss [3] dengan fuel tank. Kencangkan kabel pompa bahan bakar [4] pada alur cover. Pasang dan kencangkan baut [5] dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
[4]
[1]
[2]
14 N.m (1,4 kgf.m)
6. Pasang cover body kiri (hal. 2-10).
[5]
9-6
[3]
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI) TEST TEKANAN BAHAN BAKAR Bebaskan tekanan bahan bakar dan lepaskan fitting sisi pompa bahan bakar (hal. 9-4). Pasang fuel manifold.
pressure
gauge,
attachments
dan
TOOL: [1]: Fuel pressure gauge 07406-0040004 [2]: Pressure gauge manifold 07ZAJ-S5A0111 [3]: Hose attachment, 9 mm/9 mm 07ZAJ-S5A0120 [4]: Hose attachment, 6 mm/9 mm 07ZAJ-S5A0130 [5]: Attachment joint, 6 mm/9 mm 07ZAJ-S5A0150
[3]
[1]
[2]
[5]
[4]
Untuk sementara hubungkan konektor 5P pompa bahan bakar dan kabel-kabel battery. Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner. Baca tekanan bahan bakar. STANDARD: 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi) Jika tekanan bahan bakar lebih tinggi dari spesifikasi, ganti assy pompa bahan bakar. Jika tekanan bahan bakar lebih rendah dari spesifikasi, periksa berikut ini: – Kebocoran saluran bahan bakar – Selang aliran bahan bakar atau pernapasan tutup fuel tank terjepit atau tersumbat – Unit pompa bahan bakar – Saringan bahan bakar tersumbat (hal. 3-7) Setelah pemeriksaan, bebaskan tekanan bahan bakar (hal. 9-4). Lepaskan special tool dari pompa bahan bakar. Hubungkan fitting (hal. 9-6).
PEMERIKSAAN ALIRAN BAHAN BAKAR Bebaskan tekanan bahan bakar dan lepaskan fitting sisi injector (hal. 9-4). Lap bensin yang tertumpah.
Tempatkan ujung selang bahan bakar pada tempat penampung bensin yang sesuai. Untuk sementara hubungkan konektor 5P pompa bahan bakar dan kabel-kabel battery. Putar kunci kontak ke ON. Ukur jumlah bahan bakar yang mengalir. CATATAN :
• Pompa bahan bakar bekerja selama 2 detik. Ulangi 5 kali untuk mencapai pengukuran waktu total. • Pada saat bahan bakar yang pertama mengalir, kembalikan bahan bakar ke fuel tank . Jumlah aliran bahan bakar: Minimum 98 cm3/10 detik Jika aliran bahan bakar kurang dispesifikasikan, periksa berikut ini:
dari
yang
– Unit pompa bahan bakar – Saringan bahan bakar tersumbat (hal. 3-7) Hubungkan fitting (hal. 9-6).
9-7
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI)
UNIT POMPA BAHAN BAKAR PELEPASAN • Sepeda motor ini menggunakan resin sebagai bagian dari bahan selang bahan bakar. Jangan membengkokkan atau memelintir selang bahan bakar. • Lakukan prosedur reset sensor TP/ECM (hal. 4-16) jika unit pompa bahan bakar diganti dengan yang baru .
[2]
[1]
Bebaskan tekanan bahan bakar dan lepaskan fitting sisi pompa bahan bakar (hal. 9-4). Bersihkan sekitar pompa bahan bakar. Longgarkan keempat mur [1] dengan pola bersilang dalam beberapa langkah. Lepaskan mur-mur dan plat-plat pemasangan [2]. Tarik unit pompa bahan bakar [1] ke atas sambil memutar sisi bagian bawahnya ke atas seperti ditunjukkan hingga ujung saringan bahan bakar [2] keluar dari lubang fuel tank.
[1]
[2]
Tarik unit pompa bahan bakar [1] ke atas hingga sensor ketinggian bahan bakar [2] keluar dari lubang sambil melipat saringan [3] untuk menghindari kerusakan seperti ditunjukkan. Putar unit pompa bahan bakar 90 derajat dan tarik keluar lengan pelampung sensor ketinggian bahan bakar dan lepaskan unit pompa bahan bakar.
[1]
[4]
[3] [5]
Lepaskan seal debu [4] dan O-ring [5] dari unit pompa bahan bakar. • Periksa unit pompa bahan kerusakan, ganti bila perlu.
bakar
terhadap [2]
PENGGANTIAN SARINGAN BAHAN BAKAR • Ganti saringan bahan bakar sesuai dengan jadwal perawatan berkala (hal. 3-4). • Lakukan prosedur reset sensor TP/ECM setelah penggantian (hal. 4-16).
[3]
[2]
2. Putar saringan searah jarum jam.
Lepaskan unit pompa bahan bakar (hal. 9-8). Lepaskan kedua kaitan [1] saringan bahan bakar [2] dari kedua stopper [3] dengan sedikit merentangkan kaitan, kemudian putar saringan searah jarum jam. Tarik saringan ke atas dan lepaskanlah dari pompa bahan bakar.
[1]
9-8
1. Rentangkan kedua kaitan.
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI) Lepaskan O-ring [1]. Oleskan sedikit oli mesin pada O-ring baru dan pasang. [1]
Pasang saringan baru [1] dalam arah yang benar Putar saringan berlawanan sehingga tanda-tanda segitiga pada saringan dan body arah jarum jam. pompa bahan bakar akan saling bertepatan pada saat [2] berkaitan. Putar saringan berlawanan arah jarum jam hingga kedua kaitan [2] benar-benar dikencangkan pada kedua stopper [3], hati-hati agar tidak merusaknya.
[1]
Pasang unit pompa bahan bakar (hal. 9-9).
[3]
Tepatkan
PEMASANGAN Selalu ganti O-ring dan seal debu dengan yang baru. Hati-hati agar tidak menjepit kotoran dan serpihan di antara unit pompa bahan bakar, O-ring dan seal debu.
Oleskan sedikit oli mesin pada O-ring baru [1] dan pasanglah pada unit pompa bahan bakar [2].
[2]
Pasang seal debu baru [3] dalam arah yang benar seperti ditunjukkan.
[1]
[3]
Oleskan sedikit oli mesin pada daerah duduk O-ring dan seal debu pada fuel tank. Masukkan pelampung ke dalam lubang fuel tank. Masukkan sensor ketinggian bahan bakar [1] ke dalam fuel tank sambil membengkokkan saringan bahan bakar [2] seperti ditunjukkan, hati-hati agar tidak merusak saringan dan lengan pelampung.
[3]
[2] [1]
Putar unit pompa bahan bakar [3] sekitar 90 derajat.
9-9
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI) Letakkan sisi bagian bawah unit pompa bahan bakar [1] lebih dekat ke ujung lubang fuel tank.
[1]
Putar unit pompa bahan bakar ke atas dan masukkan unit ke dalam lubang fuel tank.
Dekat ke ujung lubang
Tekan unit pompa bahan bakar [1] ke dalam fuel tank sehingga kedua tab pompa [2] terletak di antara kedua rusuk seperti ditunjukkan.
[1]
[2]
Pasang kedua plat pemasangan [1] dengan tanda "UP" nya [2] menghadap ke atas sambil menekan unit pompa bahan bakar ke bawah.
[1]
4
Pasang dan kencangkan mur-mur plat pemasangan pompa bahan bakar dengan torsi sesuai spesifikasi dan dengan urutan yang sudah ditentukan seperti ditunjukkan. TORSI:
2
12 N.m (1,2 kgf.m)
Hubungkan fitting (hal. 9-6).
1
Lakukan prosedur reset sensor TP/ECM (hal. 4-16). 3
[2]
FUEL TANK PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover body (hal. 2-10).
[1]
Bebaskan tekanan bahan bakar dan lepaskan fitting sisi pompa bahan bakar (hal. 9-4). Lepaskan ketiga baut [1] dan fuel tank [2]. Pemasangan pelepasan. TORSI:
9-10
adalah
dalam
urutan
Baut pemasangan fuel tank 14 N.m (1,4 kgf.m)
terbalik
dari
[2]
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI)
RUMAH SARINGAN UDARA PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover samping main pipe kiri (hal. 2-9). Lepaskan selang pernapasan crankcase [1].
[1]
Longgarkan sekrup klem selang penghubung [1] dan lepaskan selang penghubung [2] dari throttle body.
[2]
Lepaskan ketiga baut [1] dan rumah saringan udara [2]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[1] [2]
[1]
dari
• Sambungkan selang penghubung ke throttle body sambil menepatkan alurnya dengan boss pada throttle body.
Tepatkan
PEMBONGKARAN/PERAKITAN Longgarkan sekrup klem [1] dan lepaskan pipa penghubung [2] dari joint selang penghubung A [3].
[1]
dalam
urutan
terbalik
[5]
Tepatkan
Longgarkan sekrup klem [4] dan lepaskan pipa penghubung dari joint selang penghubung B [5]. Perakitan adalah pembongkaran.
Tepatkan
dari
• Tepatkan indikator pada joint selang penghubung dan pipa penghubung.
[3]
[2]
[4]
9-11
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI)
THROTTLE BODY PELEPASAN • Jika throttle body akan dibongkar, atau diganti dengan yang baru, lakukan prosedur reset sensor TP/ECM (hal. 4-16).
[2]
[1]
Lepaskan cover samping main pipe kiri (hal. 2-9). Sebelum pelepasan, bersihkan di sekitar throttle body.
[4]
Lepaskan konektor 3P sensor TP [1]. Hati-hati agar tidak merusak ulir-ulir kabel gas.
Longgarkan mur pengunci kabel gas [2]. Lepaskan kabel gas [3] dari dudukan kabel [4] dan throttle drum [5]. Longgarkan sekrup klem selang penghubung [6] dan lepaskan selang penghubung saringan udara.
[6] [5]
Lepaskan kedua baut [1] dan throttle body [2].
[2]
Lepaskan O-ring [3] dari throttle body.
[3] [3]
• Tutup rapat pipa intake dengan kain lap atau tutuplah dengan pita perekat untuk mencegah masuknya benda asing ke dalam mesin.
[1]
PEMBONGKARAN/PERAKITAN • Throttle body telah disetel awal di pabrik. Jangan bongkar dengan cara lain daripada yang diperlihatkan pada pedoman reparasi ini. • Jangan menghentakkan throttle valve dari terbuka penuh ke tertutup penuh setelah kabel gas dilepaskan. Hal ini dapat mengakibatkan putaran stasioner yang tidak tepat. • Jangan sampai merusak throttle body. Hal ini dapat menyebabkan bekerjanya throttle valve menjadi tidak benar. • Jangan lepaskan sekrup yang dicat putih [1] dan sensor TP [2]. Melepaskannya dapat menyebabkan tidak berfungsinya throttle body. • Jangan melonggarkan atau mengencangkan mur throttle drum yang dicat putih [3]. Melonggarkan atau mengencangkannya dapat menyebabkan tidak berfungsinya throttle body.
9-12
[1]
[3]
[2]
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI) Sebelum melepaskan idle air screw [1], putarlah ke dalam dengan hati-hati dengan menghitung jumlah putaran sampai idle air screw duduk sedikit. Catatlah jumlah putaran untuk digunakan sebagai referensi pada saat memasang kembali idle air screw.
[5]
[4]
[2]
PEMBUKAAN STANDARD IDLE AIR SCREW: 2 putaran keluar dari posisi duduk penuh Lepaskan berikut ini: – Idle air screw, pegas [2] dan O-ring [3] – Sekrup [4] dan dudukan kabel gas [5] Rakit throttle body pembongkaran. TORSI:
dalam
urutan
terbalik
dari [1]/[3]
Sekrup dudukan kabel gas 3,4 N.m (0,35 kgf.m)
Setelah pemasangan, lakukan berikut ini: – Pemeriksaan putaran stasioner mesin (hal. 3-14) – Lakukan reset sensor TP/prosedur setting awal ECM (hal. 4-16)
PEMBERSIHAN Bongkar throttle body (hal. 9-12).
[1]
Semprotlah agar semua saluran udara di dalam throttle body [1] terbuka dengan menggunakan udara bertekanan. • Jangan menggunakan udara bertekanan tinggi atau meletakkan ujung semprotan udara terlalu dekat pada throttle body. • Membersihkan saluran udara dengan kawat akan merusak throttle body.
PEMERIKSAAN IDLE AIR SCREW Periksa ujung dan saluran udara dari idle air screw [1] terhadap adanya penumpukan karbon. Periksa idle air port [2] terhadap adanya penumpukan karbon.
[1]
[2]
Ganti bila perlu.
9-13
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI) PEMASANGAN Pasang O-ring baru [1] ke dalam alur throttle body [2].
[2]
[1]
Pasang throttle body [1] dan kencangkan kedua baut [2].
[1]
[2]
Sambungkan selang penghubung ke throttle body [1] sambil menepatkan alurnya dengan boss pada throttle body. Kencangkan sekrup klem selang penghubung [2]. Hati-hati agar tidak merusak ulir-ulir kabel gas.
[1]
Hubungkan kabel gas [3] pada throttle drum [4] dan tempatkan kabel gas pada dudukan kabel [5], kemudian setel jarak main bebas handel gas (hal. 3-7).
[6]
[5]
Tepatkan
Hubungkan konektor 3P sensor TP [6]. Pasang cover samping main pipe kiri (hal. 2-9). • Jika throttle body akan dibongkar, atau diganti dengan yang baru, lakukan prosedur reset sensor TP/ECM (hal. 4-16).
9-14
[2] [4]
[3]
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI)
PIPA INTAKE PELEPASAN/PEMASANGAN • Jika pipa intake diganti dengan yang baru, lakukan prosedur reset sensor TP/ECM (hal. 4-16).
[1]
Lepaskan injector (hal. 9-15). Lepaskan kedua baut [1]. Lepaskan kedua baut [2], plat pemegang [3] dan pipa intake [4] dari cylinder head.
[4]
[2]
Lepaskan O-ring [1] dari alur throttle body. Lepaskan O-ring [2] dari alur pipa intake. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[3]
[1]
dari
• Tutup rapat cylinder head dengan kain lap atau tutuplah dengan pita perekat untuk mencegah masuknya benda asing ke dalam mesin. • Ganti O-ring throttle body dan O-ring pipa intake dengan yang baru. • Jika pipa intake diganti dengan yang baru, lakukan prosedur reset sensor TP/ECM (hal. 4-16). [2]
INJECTOR PELEPASAN • Sepeda motor ini menggunakan resin sebagai bagian dari bahan selang pengaliran bahan bakar. Jangan membengkokkan atau memelintir selang pengaliran bahan bakar. • Lakukan prosedur reset sensor TP/ECM jika injector diganti dengan yang baru (hal. 4-16).
[2]
Lepaskan cover samping main pipe kiri (hal. 2-9). Bebaskan tekanan bahan bakar dan lepaskan fitting sisi injector [1] (hal. 9-4). Sebelum pelepasan, bersihkan di sekitar injector. Lepaskan konektor 2P injector [2]. [1]
Lepaskan mur pemasangan joint injector [1], baut [2] dan injector/joint injector [3] dari pipa intake.
[3]
[2]
[1]
9-15
dummyhead
SISTEM BAHAN BAKAR (PGM-FI) Lepaskan berikut ini dari injector [1].
[2]
– Joint injector [2] – O-ring [3] – Ring seal [4]
[1]
Untuk menghindari kerusakan dan untuk menjaga agar benda-benda asing tidak masuk, tutuplah konektor yang telah dilepaskan dan ujung pipa dengan kantong plastik.
PEMASANGAN Lapisi O-ring baru dan ring seal dengan oli mesin. [3]
[4]
Pasang O-ring dan ring seal pada injector. • Ganti O-ring dan ring seal dengan yang baru dalam bentuk set. • Hati-hati agar tidak merusak O-ring dan ring seal. • Sepeda motor ini menggunakan resin sebagai bagian dari bahan selang bahan bakar. Jangan membengkokkan atau memelintir selang bahan bakar. Pasang joint injector [1] pada injector [2] dengan menepatkan stoppernya.
[2]
PERHATIAN Hati-hati agar tidak membiarkan kotoran dan serpihan di antara joint injector dan O-ring.
[1]
Pasang injector/joint injector [1] dengan menepatkan boss dengan alur pada pipa intake.
Tepatkan
[1]
PERHATIAN Hati-hati agar tidak membiarkan kotoran dan serpihan di antara pipa intake dan ring seal. Pasang baut [2] dan mur [3], kemudian kencangkan mur pemasangan injector dengan torsi sesuai spesifikasi sambil menahan baut. TORSI:
[2]
12 N.m (1,2 kgf.m) [3]
Tepatkan
Hubungkan konektor 2P injector [1]. Hubungkan fitting sisi injector [2] (hal. 9-6).
[1]
• Lakukan prosedur reset sensor TP/ECM jika injector diganti dengan yang baru (hal. 4-16). Pasang cover samping main pipe kiri (hal. 2-9).
[2]
9-16
dummytext
10. SISTEM PELUMASAN
DIAGRAM SISTEM PELUMASAN··········· 10-2
POMPA OLI ········································ 10-4
INFORMASI SERVIS ···························· 10-3
DRIVE GEAR POMPA OLI ···················· 10-6
TROUBLESHOOTING ·························· 10-3
10
10-1
dummyhead
SISTEM PELUMASAN
DIAGRAM SISTEM PELUMASAN SISTEM PELUMASAN
CAMSHAFT
PISTON
POMPA OLI
CRANKSHAFT
SARINGAN CENTRIFUGAL OLI MAINSHAFT
COUNTERSHAFT
10-2
SARINGAN KASA OLI
dummyhead
SISTEM PELUMASAN
INFORMASI SERVIS UMUM Oli mesin bekas dapat menyebabkan kanker kulit jika berulangkali mengenai kulit untuk jangka waktu lama. Walaupun ini kecil kemungkinannya terjadi kecuali jika anda menangani oli bekas setiap hari, tetap dianjurkan untuk secara menyeluruh mencuci tangan dengan sabun dan air sesegera mungkin setelah menangani oli bekas. • • • • • •
Bab ini meliputi servis pompa oli. Pompa oli dapat diservis dengan mesin terpasang pada rangka. Prosedur-prosedur servis di dalam bab ini harus dilakukan dengan oli mesin dalam keadaan kosong. Pada saat melepaskan dan memasang pompa oli, berhati-hatilah agar debu atau kotoran tidak memasuki mesin. Jika ada bagian dari pompa oli yang aus lebih dari batas servis yang dispesifikasikan, gantilah pompa oli dalam bentuk assy. Setelah pompa oli terpasang, periksa bahwa tidak ada kebocoran oli.
SPESIFIKASI BAGIAN Kapasitas oli mesin Pada penggantian periodik Pada pembongkaran mesin Oli mesin yang dianjurkan
Rotor pompa oli
STANDARD
Jarak renggang pada ujung rotor Jarak renggang antara rotor dan body Jarak renggang ke samping
0,7 liter 0,9 liter "Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang setara Klasifikasi API: SG atau lebih tinggi (kecuali oli yang diberikan label "energy conserving" pada label bundar servis API) Viskositas: SAE 10W-30 Standard JASO T 903: MA – 0,15 – 0,21 0,03 – 0,09
Satuan: mm BATAS SERVIS – –
–
0,15 0,26 0,15
TORSI PENGENCANGAN BAGIAN Baut cover pompa oli
JUM LAH 2
DIAMETER ULIR (mm) 5
TORSI N.m (kgf.m) 5,2 (0,53)
CATATAN
TROUBLESHOOTING Permukaan oli mesin terlalu rendah • Konsumsi oli • Kebocoran oli di luar • Ring-ring piston aus (hal. 12-6) • Ring-ring piston dipasang dengan tidak benar (hal. 12-5) • Valve guide atau valve stem seal aus (hal. 11-16) • Cylinder aus (hal. 12-6) Kontaminasi oli • Ring-ring piston aus (hal. 12-6) • Ring-ring piston dipasang dengan tidak benar (hal. 12-5) • Valve guide atau valve stem seal aus (hal. 11-16) • Oli tidak cukup sering diganti • Saringan kasa oli tersumbat (hal. 3-12)
10-3
dummyhead
SISTEM PELUMASAN
POMPA OLI PELEPASAN/PEMASANGAN Keluarkan oli mesin (hal. 3-12).
[2]
Lepaskan cover crankcase kanan (hal. 13-5). Lepaskan baut-baut [1] dan assy pompa oli [2]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
[1]
PEMBONGKARAN/PERAKITAN E-CLIP ROTOR INNER PIN DOWEL
DRIVEN GEAR
PIN PENGUNCI
BODY POMPA OLI ROTOR OUTER
COVER POMPA OLI POROS POMPA OLI 5,2 N·m (0,53 kgf·m) Oleskan oli pada daerah luncur rotor inner [1] rotor outer [2]. Pasang rotor inner dan outer pada body pompa oli.
[1]
[2]
10-4
dummyhead
SISTEM PELUMASAN Pasang pin dowel [1], cover pompa oli [2] dan kencangkan baut-baut cover [3] secara bergantian dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
[1]
[2]
5,2 N·m (0,53 kgf·m)
[3]
Rakit poros pompa oli [1], driven gear pompa oli [2] dan pin pengunci [3].
[4]
Tepatkan
[1]
Pasang poros pompa oli pada body pompa oli sambil menepatkan bagian yang datar dari poros dan rotor inner [4].
[2]
Pasang E-clip [1] pada alur poros pompa oli [2]. CATATAN :
[1]
[3] [2]
• Pasang E-clip dengan ujung yang di-chamfer (dibentuk kembali) menghadap ke sisi dengan gaya dorong. • Periksa bahwa E-clip telah duduk pada alur.
10-5
dummyhead
SISTEM PELUMASAN PEMERIKSAAN CATATAN :
• Ukur masing-masing jarak renggang pada beberapa titik dan ambil pembacaan terbesar untuk membandingkannya dengan batas servis. • Jika ada bagian dari pompa oli yang aus melampaui batas servis, gantilah pompa oli dalam bentuk assy.
JARAK RENGGANG PADA UJUNG ROTOR:
Untuk sementara pasang berikut ini: – Rotor outer – Rotor inner – Poros pompa oli Ukur jarak renggang pada ujung rotor antara rotor inner dan outer. BATAS SERVIS: 0,15 mm Ukur jarak renggang antara rotor dan body antara rotor outer dan body pompa.
JARAK RENGGANG ANTARA ROTOR DAN BODY:
BATAS SERVIS: 0,26 mm
Lepaskan poros pompa oli. Ukur jarak renggang ke samping dengan menggunakan mistar lurus dan feeler gauge.
JARAK RENGGANG KE SAMPING:
BATAS SERVIS: 0,15 mm
DRIVE GEAR POMPA OLI PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan assy kopling (hal. 13-9). Lepaskan drive gear pompa oli [1] dan pin [2]. Periksa drive gear pompa oli terhadap kerusakan, ganti bila perlu. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[1]
dari
• Pasang drive gear pompa oli dengan menepatkan alur gear dengan pin.
Tepatkan
10-6
[2]
dummytext
11. CYLINDER HEAD/VALVE
LOKASI KOMPONEN ··························· 11-2
CAMSHAFT/ROCKER ARM ·················· 11-5
INFORMASI SERVIS ···························· 11-3
CYLINDER HEAD ······························· 11-10
TROUBLESHOOTING ·························· 11-4
CAM CHAIN TENSIONER ···················· 11-17
TEST KOMPRESI CYLINDER ················ 11-5
11
11-1
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
LOKASI KOMPONEN CYLINDER HEAD/VALVE
24 N.m (2,4 kgf.m)
27 N.m (2,8 kgf.m)
16 N.m (1,6 kgf.m)
10 N.m (1,0 kgf.m)
22 N.m (2,2 kgf.m)
11-2
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
INFORMASI SERVIS UMUM • Bab ini meliputi servis dari cylinder head, valve, camshaft dan cam chain tensioner. • Pekerjaan servis cylinder head, valve, camshaft dan cam chain tensioner dapat dilakukan dengan mesin terpasang pada rangka. • Pada saat pembongkaran, tandai dan simpanlah part-part yang dibongkar untuk memastikan bahwa semua part dipasang kembali pada lokasinya semula. • Bersihkan semua part yang dibongkar dengan larutan pembersih dan keringkan dengan cara meniupnya dengan udara kompressor sebelum pemeriksaan. • Oli pelumasan camshaft dialirkan melalui saluran oli di dalam cylinder head. Bersihkan saluran oli sebelum merakit cylinder head. • Hati-hati agar tidak merusak permukaan-permukaan penyatuan pada saat melepaskan cylinder head.
SPESIFIKASI BAGIAN
STANDARD 490 kPa (5 kgf/cm2, 71 psi) pada 600 menit-1 (rpm) – 32,657 – 32,897 32,481 – 32,721 0,10 ± 0,02 0,17 ± 0,02 4,975 – 4,990 4,955 – 4,970 5,000 – 5,012 0,010 – 0,037 0,030 – 0,057 10,1 – 10,3 1,0 33,14 11,985 – 12,000 111,3
Kompresi Cylinder Perubahan bentuk cylinder head Camshaft Tinggi cam lobe (bubungan) Valve, valve guide
IN EX IN EX IN EX IN/EX IN EX IN/EX IN/EX IN/EX
Jarak renggang valve D.L. valve stem D.D. valve guide Jarak renggang stem-ke-guide
Tonjolan valve guide Lebar valve seat Panjang bebas valve spring Cam chain D.L. push rod tensioner Panjang bebas spring
Satuan: mm BATAS SERVIS – 0,05 32,33 31,78 – – 4,965 4,945 5,03 0,065 0,085 – 1,6 31,5 11,94 109
TORSI PENGENCANGAN JUMLAH 4
DIAMETER ULIR (mm) 8
TORSI N.m (kgf.m) 24 (2,4)
Baut cam sprocket
1
8
27 (2,8)
Baut perapat cam chain tensioner Baut as cam chain tensioner arm Baut as pin roller bagian bawah cam chain guide Tutup lubang pengapian Tutup lubang crankshaft
1 1 1
14 8 6
22 (2,2) 16 (1,6) 10 (1,0)
1 1
14 30
6 (0,61) 8 (0,82)
BAGIAN Mur tutup cylinder head
CATATAN Oleskan oli mesin pada ulir-ulir dan permukaan duduk. Oleskan oli mesin pada ulir-ulir dan permukaan duduk.
11-3
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
TROUBLESHOOTING • Masalah-masalah pada bagian atas mesin biasanya mempengaruhi kinerja mesin. Masalah-masalah ini dapat didiagnosa dengan test kompresi, atau dengan menelusuri suara pada bagian atas mesin dengan stethoscope. • Jika kinerja tidak baik pada kecepatan rendah, periksalah terhadap asap putih pada selang pernapasan crankcase. Jika selang berasap, periksa terhadap ring piston yang macet (hal. 12-6). Kompresi terlalu rendah, mesin susah dihidupkan atau kinerja tidak baik pada kecepatan rendah • Valve: – Jarak renggang valve tidak sesuai – Valve terbakar atau bengkok – Timing dari valve tidak benar – Valve spring rusak – Valve macet tidak mau menutup • Cylinder head: – Valve seat tidak merata – Gasket cylinder head bocor atau rusak – Cylinder head berubah bentuk atau retak-retak • Cylinder, piston atau ring-ring piston aus (hal. 12-6) Kompresi terlalu tinggi, overheating atau knocking • Ada penumpukan karbon secara berlebihan pada kepala piston atau ruang pembakaran Asap berlebihan • Cylinder head: – Valve stem atau valve guide aus – Kerusakan pada stem seal • Cylinder, piston atau ring-ring piston aus (hal. 12-6) Mesin berisik • Cylinder head: – Jarak renggang valve tidak sesuai – Valve macet atau valve spring patah – Camshaft rusak atau aus – Cam chain longgar atau aus – Roller cam chain guide/sprocket aus atau rusak – Cam chain tensioner aus atau rusak – Gigi-gigi cam sprocket aus – Rocker arm dan/atau shaft aus – Cam chain tensioner rusak • Cylinder, piston atau ring-ring piston aus (hal. 12-6) Putaran stasioner kasar • Kompresi cylinder rendah • Sistem bahan bakar rusak – Tipe PGM-FI: (hal. 4-5) – Tipe karburator: (hal. 8-4)
11-4
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
TEST KOMPRESI CYLINDER Panaskan mesin ke suhu operasi normal. Matikan mesin dan lepaskan tutup busi. Lepaskan busi (hal. 3-9). Pasang compression gauge [1] pada lubang busi.
[1]
Putar kunci kontak ke ON. Pindahkan transmisi ke dalam posisi netral. Buka gas sepenuhnya dan putar mesin dengan electric starter sampai pembacaan gauge berhenti naik. STANDARD: 490 kPa (5 kgf/cm2, 71 psi) pada 600 menit-1 (rpm) Jika kompresi tinggi, ini menunjukkan bahwa telah terkumpul endapan karbon di ruang pembakaran dan/ atau kepala piston. Jika kompresi rendah, tuangkan 3 – 5 cc oli mesin ke dalam cylinder melalui lubang busi dan periksa ulang kompresi. Jika kompresi naik dari nilai sebelumnya, periksa cylinder, piston dan ring-ring piston untuk hal berikut ini: – Kebocoran pada gasket cylinder head – Ring piston aus – Cylinder dan piston aus Jika kompresi sama dengan nilai sebelumnya, periksalah valve-valve terhadap kebocoran.
CAMSHAFT/ROCKER ARM PELEPASAN Lepaskan cover samping main pipe (hal. 2-9) Lepaskan tutup-tutup lubang penyetelan valve dan tempatkan piston pada TMA (Titik Mati Atas) pada langkah kompresi (hal. 3-10). Lepaskan baut [1] dan sealing washer [2].
[1]/[2]
Lepaskan baut-baut [1], cover cam sprocket [2] dan O-ring [3].
[1]
[3]
[2]
11-5
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE Tahan cam sprocket [1] dengan menggunakan special tool. TOOL: [2] Universal holder
[4]
[2]
07725-0030000
Lepaskan baut washer [3], cam sprocket dari camshaft dan cam chain [4] dari cam sprocket.
[1]
Kaitkan cam chain pada seutas kawat untuk menjaga agar tidak dapat jatuh ke dalam crankcase.
[3]
Lepaskan baut [1] dan plat pemasangan rocker arm shaft [2] dari cylinder head.
[1]
[2]
Lepaskan rocker arm shaft [1], rocker arm [2] dan needle bearing [3].
[2]
[3]
[1]
Lepaskan camshaft [1] dari cylinder head sambil memutar sehingga alurnya [2] menghadap ke atas seperti ditunjukkan.
[3]
[1]
PEMASANGAN Oleskan oli mesin pada seluruh permukaan camshaft. Oleskan oli molybdenum disulfide pada decompressor cam dan daerah luncur arm. Pasang camshaft pada cylinder head dengan alurnya menghadap ke arah atas seperti ditunjukkan. [2]
11-6
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE Oleskan oli mesin pada permukaan luncur rocker arm shaft [1] dan needle bearing [2].
[3]
[4]
[1]
Oleskan oli mesin pada permukaan dalam rocker arm [3] dan permukaan luncur roller-roller [4]. • Rocker arm shaft untuk exhaust lebih panjang dari rocker arm shaft untuk intake.
[2]
Pasang rocker arm [1], needle bearing [2] dan rocker arm shaft [3] pada cylinder head.
[1]
[2]
[3]
Pasang plat pemasangan rocker arm shaft [1] dengan tanda "OUT" [2] menghadap keluar seperti ditunjukkan.
[3]
[2]
Pasang dan kencangkan baut [3].
[1]
Putar crankshaft berlawanan arah jarum jam, hingga tanda “T” [1] pada flywheel bertepatan dengan tanda penunjuk [2] pada cover crankcase kiri.
[2]
[1]
11-7
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE Oleskan oli mesin pada cam chain [1] dan gigi-gigi cam sprocket [2].
[1]
Tepatkan
Pasang cam chain pada cam sprocket dengan tanda "O" [3] menghadap keluar seperti ditunjukkan dengan menepatkan tabnya dengan alur pada camshaft. Pasang cam sprocket pada camshaft.
[2]
[3]
Tahan cam sprocket [1] dengan menggunakan special tool. TOOL: [2] Universal holder
[2]
07725-0030000
Oleskan oli mesin pada ulir-ulir baut washer cam sprocket [3] dan permukaan duduk.
[1]
Pasang dan kencangkan baut washer cam sprocket dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
27 N.m (2,8 kgf.m) [3]
Oleskan oli mesin pada O-ring baru [1] dan pasang pada alur cover cam sprocket [2]. Pasang cover cam sprocket dan kencangkan baut-baut [3].
[3] [1]
[2]
Tuangkan minimum 4,0 cc oli mesin pada push rod. Pasang sealing washer baru [1] dan baut [2], kemudian kencangkan.
[1]
Oleskan oli mesin pada O-ring tutup lubang crankshaft baru dan O-ring tutup lubang pengapian, kemudian pasang masing-masing pada tutup-tutupnya. Pasang tutup lubang crankshaft dan tutup lubang pengapian pada cover crankcase kiri. TORSI: Tutup lubang crankshaft Tutup lubang pengapian
8 N.m (0,82 kgf.m) 6 N.m (0,61 kgf.m)
Pasang berikut ini: – Tutup-tutup lubang penyetelan valve (hal. 3-11) – Cover samping main pipe (hal. 2-9)
11-8
[2]
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE PEMERIKSAAN ROCKER ARM/SHAFT/NEEDLE BEARING Periksa needle bearing [1], rocker arm shaft [2] dan rocker arm [3] terhadap terhadap keausan atau kerusakan.
[3]
[4]
[2]
Putar roller-roller rocker arm [4] dengan jari tangan. Roller harus berputar dengan halus dan tanpa suara.
[1]
BEARING CAMSHAFT Putar lingkaran luar dari masing-masing bearing camshaft [1] dengan jari tangan. Bearing harus berputar dengan halus dan tanpa suara. Juga periksa bahwa lingkaran dalam bearing duduk dengan benar pada crankshaft. Ganti assy camshaft jika bearing tidak berputar dengan halus, tanpa suara, atau jika duduk dengan longgar pada camshaft.
[1]
CAM LOBE (BUBUNGAN) Periksa cam lobe [1] terhadap keausan berlebihan atau kerusakan.
[1]
Ukur ketinggian dari masing-masing cam lobe. BATAS SERVIS: IN: 32,33 mm EX: 31,78 mm
CAM SPROCKET Periksa cam sprocket [1] terhadap keausan atau kerusakan.
[1]
11-9
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE DECOMPRESSOR WEIGHT Putar decompressor weight [1] dengan jari tangan. Pastikan bahwa decompressor bekerja dengan halus dan kembali pada posisi semula oleh spring [2]. Jika decompressor rusak, ganti camshaft dalam bentuk assy.
[1]
[2]
CYLINDER HEAD PELEPASAN • Tipe PGM-FI: Lakukan prosedur reset sensor TP/setting ulang ECM jika cylinder head diganti atau dibongkar (hal. 4-16). Lepaskan berikut ini:
[5]
[1]
[2]/[3]
[2]/[4]
– Cam sprocket (hal. 11-5) – Pipa exhaust/muffler (hal. 2-14) – Khusus tipe PGM-FI: – Tutup sensor O2 (hal. 4-22) – Baut-baut pemasangan intake manifold/plat pemegang/O-ring (hal. 16-5) – Khusus tipe karburator: – Baut-baut pemasangan intake manifold/gasket (hal. 16-5) Lepaskan tutup busi. Lepaskan baut-baut cylinder head [1]. Longgarkan mur-mur cylinder head [2] dengan pola bersilangan dalam dua atau tiga langkah. Lepaskan keempat mur, washer tembaga [3] dan ketiga sealing washer [4]. Lepaskan cylinder head [5]. Lepaskan gasket [1] dan pin-pin dowel [2].
[2]
PEMASANGAN Bersihkan cylinder dan permukaan penyatuan cylinder head. Pasang pin-pin dowel dan gasket baru pada cylinder.
[1]
11-10
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE Pasang cylinder head [1] pada cylinder. Oleskan oli mesin pada permukaan duduk dan ulir murmur cylinder head [2]. Pasang washer tembaga baru [3], tiga sealing washer baru [4] dan kencangkan mur-mur cylinder head dengan torsi sesuai spesifikasi dalam pola bersilangan. TORSI: 24 N.m (2,4 kgf.m) Pasang dan kencangkan cylinder head [5].
baut-baut
[2]/
[1]
[4]
pemasangan
Hubungkan tutup busi. Pasang berikut ini: – Cam sprocket (hal. 11-6) – Pipa exhaust/muffler (hal. 2-14) – Khusus tipe PGM-FI: – Tutup sensor O2 (hal. 4-22) – Baut-baut pemasangan intake manifold/plat pemegang/O-ring (hal. 16-7) – Khusus tipe karburator: – Baut-baut pemasangan intake manifold/gasket (hal. 16-7)
[2]/
[5]
[3]
• Tipe PGM-FI: Lakukan prosedur reset sensor TP/setting ulang ECM jika cylinder head diganti atau dibongkar (hal. 4-16).
PEMBONGKARAN Lepaskan berikut ini: – Busi (hal. 3-9) – Camshaft/rocker arm (hal. 11-5)
[1]
[2]
– Khusus tipe PGM-FI: – Sensor O2 (hal. 4-22) Untuk mencegah hilangnya tegangan, jangan tekan valve spring lebih daripada yang diperlukan untuk melepaskan cottercotter. Tandai semua part selama pembongkaran sehingga semua part dapat dipasang kembali pada lokasinya semula.
Hindari merusak permukaan penyatuan dan permukaanpermukaan valve seat.
Lepaskan cotter valve [1] dengan menggunakan special tool. TOOL: [2] Valve spring compressor [3] Valve spring compressor attachment
07757-0010000 07959-KM30101 [3]
Lepaskan valve spring compressor dan lepaskan berikut ini: – Valve spring retainer – Valve spring – Valve spring seat – Valve – Valve stem seal Buang endapan-endapan karbon dari ruang pembakaran [1] dan bersihkan permukaan gasket cylinder head.
[1]
11-11
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE PEMERIKSAAN CYLINDER HEAD Periksa lubang busi dan daerah valve terhadap retakretak. Periksa cylinder head terhadap perubahan bentuk dengan balok penggaris dan feeler gauge. BATAS SERVIS: 0,05 mm
VALVE SPRING Ukur panjang bebas valve spring. BATAS SERVIS: IN/EX: 31,5 mm Gantilah spring jika lebih pendek dari batas servis.
VALVE/VALVE GUIDE Periksa bahwa valve bergerak dengan lancar pada guide. Periksa masing-masing valve terhadap pembengkokan, pembakaran, goresan atau keausan yang tidak normal. Ukur D.L. masing-masing valve stem dan catat. BATAS SERVIS: IN: 4,965 mm EX: 4,945 mm
Pada saat memasukkan, melepaskan dan melakukan reaming, putarlah selalu reamer searah jarum jam, jangan pernah memutar berlawanan dengan arah jarum jam.
11-12
Lakukan reaming pada valve guide untuk membuang penumpukan karbon sebelum mengukur guide. Masukkan reamer dari sisi ruang pembakaran cylinder head dan putarlah selalu reamer searah jarum jam. TOOL: [1] Valve guide reamer, 5.0 mm
07984-MA60001
[1]
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE Periksa dan lakukan refacing pada valve seat setiap kali valve guide diganti (hal. 11-16).
Ukur D.D. masing-masing valve guide dan catat. BATAS SERVIS: IN/EX: 5,03 mm Kurangi masing-masing D.L. valve stem dari D.D. valve guide yang bersangkutan untuk mendapatkan jarak renggang stem-ke-guide. BATAS SERVIS: IN: 0,065 mm EX: 0,085 mm Jika jarak renggang stem-ke-guide melampaui batas servis, tentukan apakah guide baru dengan ukuran standard akan mengembalikan jarak renggang ke dalam batas toleransi. Jika demikian, gantilah guide seperlunya dan lakukan reaming agar pas (hal. 11-15). Jika jarak renggang stem-ke-guide dengan guide baru melampaui batas servis, ganti juga valve.
PERAKITAN SPRING RETAINER SPRING SEAT
VALVE COTTER
KLIP VALVE GUIDE
VALVE EXHAUST
VALVE SPRING VALVE STEM SEAL ROCKER ARM INTAKE
VALVE INTAKE
EXHAUST ROCKER ARM
BAUT CAMSHAFT PLAT PEMASANGAN
NEEDLE BEARING ROCKER ARM SHAFT UNTUK INTAKE ROCKER ARM SHAFT UNTUK EXHAUST
11-13
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE Semprotlah saluran oli di dalam cylinder head dengan udara bertekanan. Pasang valve spring seat [1]. Oleskan oli mesin pada valve stem seal baru [2] dan pasang.
[3]
Oleskan oli mesin pada permukaan luar valve stem [3] dan ujung stem. Masukkan valve ke dalam valve guide sambil memutarnya secara perlahan untuk menghindari kerusakan pada valve stem seal.
[1]
[2]
Pasang valve spring dengan lilitannya yang rapat menghadap ke arah ruang pembakaran.
Ke ruang pembakaran
Pasang valve spring retainer [1]. Untuk mencegah hilangnya tegangan, jangan tekan valve spring lebih dari yang diperlukan untuk memasang cottercotter.
[3]
[1]/[2]
Pasang valve cotter [2] dengan menggunakan special tool. TOOL: [3] Valve spring compressor [4] Valve spring compressor attachment
07757-0010000 07959-KM30101
[4] Letakkan cylinder head di atas permukaan meja kerja untuk menghindari kerusakan pada valve.
Tempatkan alat yang sesuai [1] pada valve stem [2]. [1]
Ketuk tool dengan ringan untuk mendudukkan cotter [3] dengan kokoh dengan menggunakan palu plastik. Pasang berikut ini: – Camshaft/rocker arm (hal. 11-6) – Busi (hal. 3-9) – Khusus tipe PGM-FI: – Sensor O2 (hal. 4-22)
[3]
[2]
11-14
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE PENGGANTIAN VALVE GUIDE Dinginkan valve guide baru di dalam bagian freezer lemari es selama kira-kira satu jam.
[2]
CATATAN :
• Pastikan untuk memakai sarung tangan tebal untuk menghindari luka bakar pada saat menangani cylinder head yang dipanaskan. • Menggunakan obor untuk memanaskan cylinder head dapat mengakibatkan kelengkungan. • Masukkan guide baru dari sisi camshaft sementara cylinder head masih panas. • Tipe PGM-FI: Lakukan prosedur reset sensor TP/setting ulang ECM jika valve guide diganti dengan yang baru (hal. 4-16).
[1]
Panaskan cylinder head sampai suhu 130–140°C dengan kompor listrik atau oven. Jangan panaskan cylinder head lebih dari 150°C. Pakailah batang indikator suhu, yang dapat dibeli di toko peralatan pengelasan, agar dapat memastikan bahwa cylinder head telah dipanaskan sampai ke suhu yang diinginkan. Letakkan cylinder head dan dorong keluar valve guide [1] dari cylinder head dari sisi ruang pembakaran. TOOL: [2] Valve guide driver, 5.0 mm
07942-MA60000
Keluarkan valve guide baru dari dalam bagian freezer lemari es. Masukkan klip baru [1] dan valve guide [2] ke dalam cylinder head dengan tinggi dari cylinder head sesuai spesifikasi.
[1]/[2]
TOOL: [3] Valve guide adjusting driver 07743-0020000 TONJOLAN VALVE GUIDE: IN/EX: 10,1 – 10,3 mm Berikan waktu kepada cylinder head untuk menjadi dingin ke suhu ruangan. Lakukan reaming pada valve guide baru setelah pemasangan.
10,1 – 10,3 mm [3]
[1]
CATATAN :
• Hati-hati agar tidak memiringkan reamer di dalam guide pada waktu reaming. • Gunakan cutting oil pada reamer selama pekerjaan ini. Masukkan reamer dari sisi ruang pembakaran cylinder head dan putarlah selalu reamer searah jarum jam. TOOL: [1] Valve guide reamer, 5.0 mm
07984-MA60001
Bersihkan cylinder head secara menyeluruh untuk membuang partikel-partikel logam setelah reaming dan lakukan pekerjaan refacing (pembentukan kembali) valve seat (hal.11-16).
11-15
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE PEMERIKSAAN VALVE SEAT/REFACING (PEMBENTUKAN KEMBALI) Bongkar cylinder head (hal. 11-11). Bersihkan valve intake dan exhaust secara menyeluruh untuk membuang penumpukan karbon. Oleskan lapisan tipis Prussian Blue pada valve seat. Ketuk valve terhadap valve seat beberapa kali dengan menggunakan alat skir valve, tanpa memutar valve untuk mendapatkan pola yang jelas.
Valve tidak dapat digerinda. Jika permukaan valve terbakar, sangat aus atau jika valve menyentuh dudukannya secara tidak merata, gantilah valve.
Lepaskan valve dan periksa permukaan valve seat. Kontak valve seat harus berada dalam batas lebar sesuai spesifikasi dan merata sepanjang kelilingnya. STANDARD: 1,0 mm BATAS SERVIS: 1,6 mm Jika lebar valve seat tidak sesuai dengan spesifikasi, lakukan refacing pada valve seat (hal. 11-16).
LEBAR SEAT
Lakukan refacing valve seat dengan cutter 45° setiap kali valve guide diganti.
Pakailah seat cutter 45°, hilangkan kekasaran atau ketidak-teraturan dari seat. TOOL: Seat cutter, 27,5 mm (45° IN) Seat cutter, 22 mm (45° EX) Cutter holder, 5,0 mm
07780-0010200 07780-0010701 07781-0010400
Pakailah flat cutter 32°, hilangkan 1/4 bagian teratas dari bahan valve seat yang ada. TOOL: Flat cutter, 27 mm (32° IN) 07780-0013300 Flat cutter, 22 mm (32° EX) 07780-0012601 Cutter holder, 5,0 mm 07781-0010400 Pakailah interior cutter 60°, hilangkan 1/4 bagian teratas dari bahan valve seat yang ada. TOOL: Interior cutter, 26 mm (60° IN) 07780-0014500 Interior cutter, 22 mm (60° EX) 07780-0014202 Cutter holder, 5,0 mm 07781-0010400 Dengan menggunakan seat cutter 45°, potong valve seat ke lebar yang sesuai. LEBAR VALVE SEAT:1,0 mm Pastikan bahwa semua lubang-lubang kecil dan ketidak-teraturan telah dihilangkan. CATATAN :
• Tekanan skir klep yang berlebihan dapat mengubah bentuk atau merusak seat. • Ubah sudut alat skir valve sering-sering untuk menghindari keausan seat yang tidak merata. • Jangan sampai compound skir valve (ambril) masuk ke guide.
11-16
45°
60° 32°
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE Setelah memotong seat, berikan compound skir valve (ambril) pada permukaan valve dan lakukan skir valve dengan tekanan ringan. Setelah skir valve, cucilah compound yang tertinggal dari cylinder head dan valve dan periksa ulang kontak seat. Rakit cylinder head (hal. 11-13).
CAM CHAIN TENSIONER PELEPASAN Lepaskan flywheel (hal. 14-7).
[4]
Lepaskan berikut ini: – Lepaskan baut perapat cam chain tensioner [1] dan washer [2] – Tensioner spring [3] – Push rod [4]
[1]/[2]
[3]
Lepaskan berikut ini:
[1]
[2]/[3]
– Baut as/washer [1] – Tensioner arm/roller bagian atas [2] dan collar [3] – Baut [4] dan roller bagian bawah [5]
[4]
[5]
PEMASANGAN Pasang roller bagian bawah cam chain tensioner [1] dan kencangkan baut as [2] dengan torsi sesuai spesifikasi.
[3]
[4]
TORSI: 10 N.m (1,0 kgf.m) Pasang cam chain tensioner arm/roller bagian atas [3], collar [4], dan baut as/washer [5], kemudian kencangkan dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI: 16 N.m (1,6 kgf.m)
[5] [2]
[1]
11-17
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE Pasang berikut ini: – Push rod [1] – Tensioner spring [2] Pasang dan kencangkan baut perapat [3] dengan sealing washer baru [4] dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI: 22 N.m (2,2 kgf.m)
[1] [4]
[2]
[3]
Lepaskan baut [1] dan sealing washer [2]. Tuangkan minimum 4,0 cc oli mesin pada push rod.
[2]
Pasang dan kencangkan baut dengan sealing washer baru. Pasang flywheel (hal. 14-7).
[1]
PEMERIKSAAN Ukur panjang bebas tensioner spring. BATAS SERVIS: 109 mm
Periksa push rod terhadap keausan atau kerusakan. Ukur D.L. push rod BATAS SERVIS: 11,94 mm
11-18
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE Periksa check valve [1] di dalam push rod terhadap keausan atau kerusakan.
[1]
11-19
dummyhead
CATATAN
dummytext
12. CYLINDER/PISTON
LOKASI KOMPONEN ··························· 12-2
TROUBLESHOOTING ·························· 12-3
INFORMASI SERVIS ···························· 12-3
CYLINDER/PISTON ····························· 12-4
12
12-1
dummyhead
CYLINDER/PISTON
LOKASI KOMPONEN CYLINDER/PISTON
10 N.m (1,0 kgf.m)
12-2
dummyhead
CYLINDER/PISTON
INFORMASI SERVIS UMUM • Bab ini meliputi pekerjaan servis cylinder dan piston. Pekerjaan servis ini dapat dilakukan dengan mesin terpasang pada rangka. • Hati-hati agar tidak merusak dinding cylinder dan piston. • Hati-hati agar tidak merusak permukaan-permukaan penyatuan pada saat melepaskan cylinder. Jangan mengetuk cylinder terlalu keras selama pelepasan. • Pada waktu pembongkaran, tandai dan simpanlah part-part yang dibongkar untuk memastikan bahwa semua part dipasang kembali pada lokasinya semula. • Bersihkan semua part yang dibongkar dengan larutan pembersih dan keringkan dengan cara menyemprotnya dengan udara bertekanan sebelum pemeriksaan.
SPESIFIKASI BAGIAN Cylinder D.D. Kelonjongan Ketirusan Kelengkungan Piston, ring D.L. piston piston, pin Titik pengukuran D.L. piston piston D.D. lubang pin piston D.L. pin piston Jarak renggang piston-ke-pin piston Jarak renggang Atas ring piston-ke-alur Kedua ring (RIKEN) Atas Jarak renggang ring piston-ke-alur Kedua ring (TEIKOKU) Celah pada ujung Atas ring piston (RIKEN) Kedua Oli (side rail) Celah pada ujung Atas ring piston Kedua (TEIKOKU) Oli (side rail) Jarak renggang cylinder-ke-piston D.D. ujung kecil connecting rod Jarak renggang connecting rod-ke-pin piston
Satuan: mm BATAS SERVIS 52,445 0,10 0,10 0,05 52,310 – 13,03 12,98 0,075 0,100
STANDARD 52,405 – 52,415 – – – 52,380 – 52,395 10 dari bagian bawah piston 13,002 – 13,008 12,994 – 13,000 0,002 – 0,014 0,030 – 0,065 0,015 – 0,050
0,090
0,015 – 0,050
0,090
0,015 – 0,050
0,090
0,10 – 0,25 0,10 – 0,30 0,20 – 0,70 0,10 – 0,25 0,35 – 0,50 0,10 – 0,35 0,010 – 0,035 13,010 – 13,028 0,010 – 0,034
0,50 0,60 1,10 0,50 0,75 1,10 0,10 13,05 0,07
TORSI PENGENCANGAN BAGIAN Baut pin roller cam chain guide Baut stud cylinder
JUMLAH 1 4
DIAMETER ULIR (mm) 8 8
TORSI N.m (kgf.m) 10 (1,0) –
CATATAN Lihat hal. 12-8
TROUBLESHOOTING Kompresi terlalu rendah, mesin susah dihidupkan atau kinerja tidak baik pada kecepatan rendah • Kebocoran pada gasket cylinder head • Ring piston aus, macet atau patah • Ada keausan atau kerusakan pada cylinder dan piston • Connecting rod bengkok Kompresi terlalu tinggi, overheating atau knocking • Ada penumpukan karbon berlebihan pada kepala piston atau ruang pembakaran Asap berlebihan • Cylinder, piston atau ring piston aus • Ring piston tidak terpasang dengan benar • Ada gerusan atau goresan pada piston atau dinding cylinder • Masalah pada cylinder head/valve (hal. 11-4) Suara tidak normal • Pin piston atau lubang pin piston aus • Cylinder, piston atau ring piston aus • Ujung kecil connecting rod aus
12-3
dummyhead
CYLINDER/PISTON
CYLINDER/PISTON PELEPASAN CYLINDER CATATAN :
• Cylinder dan piston dapat diservis dengan mesin terpasang pada rangka. • Khusus tipe PGM-FI: Lakukan prosedur reset sensor TP/setting ulang ECM jika cylinder diganti atau dibongkar (hal. 4-16).
[3]
Lepaskan cylinder head (hal. 11-10). Khusus tipe PGM-FI: Hati-hati agar roller cam chain guide tidak terjatuh ke dalam crankcase.
Hati-hati agar tidak merusak permukaan penyatuan.
Lepaskan konektor 2P sensor EOT (hal. 4-21). Lepaskan berikut ini: – Baut pin roller cam chain guide [1] dan sealing washer [2] – Roller cam chain guide [3] Lepaskan cylinder [1].
[1]/[2] [1]
Lepaskan gasket [1] dan pin-pin dowel [2].
[1]
[2] Khusus tipe PGMFI:
Lepaskan sensor EOT (hal. 4-21).
[2]
Lepaskan kedua baut [1] dan dudukan cover samping main pipe [2].
[1]
12-4
dummyhead
CYLINDER/PISTON PELEPASAN PISTON • Khusus tipe PGM-FI: Lakukan prosedur reset sensor TP/setting ulang ECM jika piston diganti atau dibongkar (hal. 4-16). Letakkan kain lap bersih di atas crankcase untuk mencegah agar klip tidak terjatuh ke dalam crankcase.
[2]
Lepaskan klip pin piston [1] dengan tang lancip. Dorong pin piston [2] keluar dari piston [3] dan connecting rod, dan lepaskan piston.
[1]
[3] Jangan merusak ring piston dengan merenggangkan ujung-ujungnya terlalu jauh.
Renggangkan masing-masing ring piston dan lepaskan dengan mengangkatnya ke atas pada sebuah titik yang tepat berseberangan dengan celah.
Jangan pernah memakai sikat kawat; karena akan merusak alur.
Bersihkan penumpukan karbon dari alur-alur ring piston [1] dengan memakai ring piston bekas [2] yang tidak dipakai lagi. Semprotkan saluran lintasan bertekanan, bila perlu.
oli
dengan
[2]
udara
[1]
12-5
dummyhead
CYLINDER/PISTON PEMERIKSAAN CYLINDER Periksa dinding cylinder terhadap goresan dan keausan. Ukur dan catat D.D. cylinder pada tiga tingkat pada kedua sumbu X dan Y. Ambil pembacaan terbesar untuk menentukan keausan cylinder. BATAS SERVIS: 52,445 mm Hitung jarak renggang cylinder-ke-piston.
Y ATAS TENGAH
Untuk pengukuran D.L. piston (hal. 12-7). BATAS SERVIS: 0,10 mm Hitung ketirusan dan kelonjongan cylinder pada tiga tingkat pada sumbu X dan Y. Ambil pembacaan maksimum untuk menentukan ketirusan dan kelonjongan. BATAS SERVIS: Kelonjongan : 0,10 mm Ketirusan : 0,10 mm Cylinder harus di perbesar lubangnya dan piston oversize harus dipasang jika sudah melebihi batas servis. Periksa cylinder terhadap perubahan bentuk dengan menempatkan balok penggaris dan feeler gauge di sepanjang lubang-lubang stud seperti ditunjukkan. BATAS SERVIS: 0,05 mm
Selalu ganti ring piston dalam bentuk set.
PISTON/RING PISTON Periksa ring piston terhadap kelancaran pergerakan dengan memutarnya. Ring harus dapat bergerak di dalam alur-alurnya tanpa menyangkut. Dorong ring sampai permukaan luar ring piston hampir sama tingginya dengan permukaan piston dan ukur jarak renggang dengan menggunakan feeler gauge. BATAS SERVIS: RIKEN Atas : 0,100 mm Kedua: 0,090 mm TEIKOKU Atas : 0,090 mm Kedua: 0,090 mm
12-6
BAWAH
X
dummyhead
CYLINDER/PISTON Masukkan ring piston [1] ke dalam bagian bawah cylinder secara tegak lurus dengan menggunakan kepala piston. Ukur celah ujung ring. BATAS SERVIS: RIKEN Atas : Kedua: Oli : TEIKOKU Atas : Kedua: Oli :
[1]
0,50 mm 0,60 mm 1,10 mm 0,50 mm 0,75 mm 1,10 mm
Ukur D.L. piston pada sebuah titik 10 mm dari bawah dan 90° terhadap lubang pin piston. BATAS SERVIS: 52,310 mm 90°
Untuk pengukuran D.D. cylinder (hal. 12-6). Hitung jarak renggang cylinder-ke-piston. BATAS SERVIS: 0,10 mm
10 mm
Ukur D.L. pin piston pada tiga titik. BATAS SERVIS: 12,98 mm
Ukur D.D. lubang pin piston pada sumbu X dan Y. Ambil pembacaan terbesar untuk menentukan D.D. BATAS SERVIS: 13,03 mm Hitung jarak renggang piston-ke-pin piston. BATAS SERVIS: 0,075 mm
12-7
dummyhead
CYLINDER/PISTON CONNECTING ROD Ukur D.D. ujung kecil connecting rod. BATAS SERVIS: 13,05 mm Hitung jarak renggang connecting rod-ke-pin piston. BATAS SERVIS: 0,07 mm
PENGGANTIAN BAUT STUD CYLINDER Jika mengganti baut-baut stud cylinder, pastikan untuk memasangnya seperti ditunjukkan. Pasang dua mur pada baut stud, dan kencangkan satu sama lain, kemudian gunakan kunci pas untuk memutar baut stud keluar. Pasang dan kencangkan baut-baut stud baru dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
11 N.m (1,1 kgf.m) 175,0 ± 1,0 mm
Setelah memasang baut-baut stud, periksa bahwa jarak dari kepala baut ke permukaan crankcase sesuai dengan spesifikasi.
PEMASANGAN PISTON Bersihkan kepala piston, alur-alur ring dan bagian bawah piston. Pasang ring-ring piston dengan hati-hati ke dalam piston dengan sisi yang ada tandanya menghadap ke atas.
TANDA RING KEDUA
TANDA RING ATAS: RIKEN: R TEIKOKU: N/T TANDA RING KEDUA: RIKEN: RS TEIKOKU: A2
TANDA RING ATAS
RING ATAS RING KEDUA
120° 120°
120°
CATATAN :
• Hati-hati agar tidak merusak piston dan ring-ring piston selama pemasangan. • Jangan sampai ring atas dan ring kedua tertukar. • Pada saat memasang ring oli, pasang spacer terlebih dahulu, kemudian baru pasang side rail. Jaga jangan sampai celah ring oli pada kedua side rail tepat berada pada satu garis.
SPACER
SIDE RAIL
Selang-selingkan celah pada ujung ring piston pada jarak 120 derajat satu sama yang lain seperti ditunjukkan. Selang-selingkan celah-celah pada kedua side rail seperti ditunjukkan. Setelah pemasangan, ring-ring piston harus bebas berputar pada alurnya. 20 mm ATAU LEBIH
12-8
dummyhead
CYLINDER/PISTON Letakkan kain lap bersih di atas crankcase untuk mencegah kotoran, debu atau klip-klip pin piston masuk ke dalam crankcase. Hati-hati agar tidak merusak permukaan penyatuan gasket.
Bersihkan secara menyeluruh permukaan penyatuan gasket crankcase dan cylinder. Oleskan oli pada permukaan dalam ujung kecil connecting rod.
Oleskan oli pada permukaan dalam lubang pin piston [1] dan permukaan luar pin piston [2]. Pasang piston dengan tanda “IN” [3] menghadap ke sisi intake. Pasang pin piston.
[1]
[3]
[2]
Pasang klip pin piston baru [1]. CATATAN :
• Pastikan klip-klip pin piston duduk dengan erat. • Jangan sampai celah pada ujung klip pin piston tepat berada dalam satu garis dengan potongan pada piston. • Khusus tipe PGM-FI: Lakukan prosedur reset sensor TP/setting ulang ECM jika piston diganti atau dibongkar (hal. 4-16).
[1]
12-9
dummyhead
CYLINDER/PISTON PEMASANGAN CYLINDER Pasang dudukan cover samping main pipe [1] dan dua baut [2]. Khusus tipe PGM-FI:
[1]
Pasang sensor EOT (hal. 4-21).
[2]
Pasang pin-pin dowel [1] dan gasket baru [2].
[2]
[1]
Oleskan oli pada lubang cylinder, daerah luncur piston, alur-alur ring piston dan seluruh permukaan ring piston.
[2]
Alurkan cam chain [1] melalui cylinder [2]. Hati-hati agar tidak merusak ring-ring piston dan lubang cylinder.
Pasang cylinder di atas piston sambil menekan ringring piston dengan jari tangan.
[1] Hati-hati agar roller cam chain guide tidak terjatuh ke dalam crankcase.
Pasang roller cam chain guide [1], sealing washer baru [2] dan baut pin roller cam chain guide [3]. Kencangkan baut pin roller dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
Khusus tipe PGM-FI:
[1]
[3]
10 N.m (1,0 kgf.m)
Hubungkan konektor 2P sensor EOT (hal. 4-21). Pasang cylinder head (hal. 11-10). • Khusus tipe PGM-FI: Lakukan prosedur reset sensor TP/setting ulang ECM jika cylinder diganti atau dibongkar (hal. 4-16). [2]
12-10
dummytext
13. KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GEAR
LOKASI KOMPONEN ··························· 13-2
KOPLING ··········································· 13-9
INFORMASI SERVIS ···························· 13-3
PERALATAN PEMINDAH GEAR ··········· 13-27
TROUBLESHOOTING ·························· 13-4
PEGAS KICKSTARTER ······················· 13-30
COVER CRANKCASE KANAN ·············· 13-5
13
13-1
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI
LOKASI KOMPONEN KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI
12 N.m (1,2 kgf.m)
10 N.m (1,0 kgf.m)
64 N.m (6,5 kgf.m)
64 N.m (6,5 kgf.m)
5 N.m (0,51 kgf.m)
Khusus tipe PGM-FI:
13-2
Khusus tipe PGM-FI:
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI
INFORMASI SERVIS UMUM • Bab ini meliputi pekerjaan servis kopling (kopling centrifugal dan manual) dan peralatan pemindah gear. Pekerjaan servis ini dapat dilakukan dengan mesin terpasang pada rangka. • Viskositas oli mesin, tinggi permukaan oli dan penggunaan oli additive dapat mempengaruhi cara kerja kopling. Oli additive apapun tidak dianjurkan dalam spesifikasi. Pada saat kopling tidak dapat terlepas atau jika sepeda motor merayap dengan kopling dilepaskan, periksalah oli mesin dan tinggi permukaan oli mesin sebelum menservis sistem kopling.
SPESIFIKASI BAGIAN Kopling manual Tebal kanvas Kelengkungan plat Panjang bebas pegas kopling D.D. clutch outer Clutch outer guide D.D. D.L. D.L. mainshaft pada clutch outer guide Kopling D.D. tromol kopling centrifugal Ketebalan kanvas pemberat kopling D.D. tromol one-way clutch D.L. roller one-way clutch D.D. primary drive gear D.L. crankshaft pada primary drive gear Ketebalan kanvas clutch brake
STANDARD 2,50 – 2,70 – 28,2 23,000 – 23,021 16,991 – 17,009 22,959 – 22,980 16,966 – 16,984 104,0 – 104,2 1,5 42,000 – 42,020 4,990 – 5,000 21,030 – 21,058 20,967 – 20,980 3,35
Satuan: mm BATAS SERVIS 2,2 0,20 27,5 23,07 17,049 22,940 16,87 104,3 1,0 42,04 4,97 21,11 20,92 2,5
TORSI PENGENCANGAN JUMLAH 3 1
DIAMETER ULIR (mm) 6 6
TORSI N.m (kgf.m) 12 (1,2) 12 (1,2)
Baut clutch lifter plate Pin pegas pembalik gearshift Baut socket gearshift cam plate
3 1 1
6 8 6
12 (1,2) 30 (3,1) 10 (1,0)
Mur pengunci kopling centrifugal
1
14
64 (6,5)
Mur pengunci clutch center
1
14
64 (6,5)
BAGIAN Baut pelindung cover crankcase kanan Baut shift drum stopper arm
CATATAN Oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir: Lihat hal. 13-29
Oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir: Lihat hal. 13-29 Oleskan oli mesin pada ulirulir dan permukaan duduk. Oleskan oli mesin pada ulirulir dan permukaan duduk.
13-3
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI
TROUBLESHOOTING Cara kerja kopling yang tidak benar biasanya dapat diperbaiki dengan menyetel sistem kopling. Kopling slip ketika berakselerasi • Penyetelan kopling tidak tepat • Kanvas kopling aus • Pegas kopling lemah • Pemberat kopling rusak • Centrifugal clutch outer rusak • Pemakaian additive molybdenum atau graphite Sepeda motor merayap • Pemberat kopling rusak • Pegas pemberat kopling rusak • Tipe karburator: – Penyetelan throttle stop screw tidak tepat (hal. 3-14) • Tipe PGM-FI: – Penyetelan idle air screw tidak tepat (hal. 3-14) Transmisi sulit dipindahkan • Gearshift spindle rusak • Stopper plate dan pin rusak • Baut stopper plate longgar • Penyetelan kopling tidak tepat • Baut gearshift cam plate longgar Transmisi meloncat keluar dari gear • Stopper arm rusak • Gearshift cam plate rusak • Baut gearshift cam plate longgar Pedal gearshift tidak kembali • Pegas pembalik gearshift spindle lemah atau patah • Gearshift spindle bengkok
13-4
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI
COVER CRANKCASE KANAN PELEPASAN Keluarkan oli mesin (hal. 3-12).
[1]
Lepaskan pijakan kaki (hal. 2-11). Tandai posisi pedal untuk memastikan posisi semula.
Lepaskan baut [1] dan pedal kickstarter [2].
[2]
Longgarkan baut-baut [1] dengan pola bersilang dalam beberapa langkah. Tipe PGM-FI: Tipe karburator:
[1]/[2] (Khusus tipe PGM-FI)
[3]
Lepaskan baut-baut, dua klem [2] dan cover crankcase kanan [3]. Lepaskan baut-baut dan cover crankcase kanan [3].
[1]
Lepaskan ball lifter [1], pegas [2] dan clutch lifter cam plate [3].
[3]
[1]
[2]
Lepaskan pin dowel [1], orifice [2] dan gasket [3].
[3]
[1]
PEMASANGAN Bersihkan permukaan penyatuan gasket crankcase dan cover crankcase kanan, dengan berhati-hati agar tidak merusaknya. Pasang pin-pin dowel, orifice dan gasket baru pada crankcase. Oleskan oli mesin pada daerah journal gearshift spindle. [2]
13-5
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI Pasang clutch lifter cam plate [1] pada gearshift spindle seperti ditunjukkan. Pasang pegas [2] dan ball lifter [3] pada bearing clutch lifter.
[1]
[3]
[2]
Oleskan grease pada bibir-bibir seal oli kickstarter spindle [1].
[3] (Khusus tipe PGM-FI)/[4]
[2]
Pasang cover crankcase kanan [2]. Tipe PGM-FI:
Pasang dua klem [3] dan kencangkan baut-baut cover crankcase kanan [4] dengan pola bersilangan dalam beberapa langkah.
Tipe karburator:
Pasang dan kencangkan baut-baut cover crankcase kanan [4] dengan pola bersilang dalam beberapa langkah.
[1] Pasang kickstarter pada posisi semula.
[4]
Pasang pedal kickstarter [1] dan kencangkan baut [2].
[2]
Pasang pijakan kaki (hal. 2-11). Isi mesin dengan oli mesin yang dianjurkan (hal. 3-12). Pastikan bahwa tidak ada kebocoran oli. Periksa penyetelan sistem kopling (hal. 3-20).
[1]
PELEPASAN/PEMASANGAN PELINDUNG COVER CRANKCASE KANAN Lepaskan ketiga baut crankcase kanan [2]. Pemasangan pelepasan. TORSI:
adalah
[1] dalam
dan
pelindung
urutan
terbalik
cover
[1]
dari
Baut pelindung cover crankcase kanan 12 N.m (1,2 kgf.m)
[2]
13-6
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI PEMBONGKARAN CLUTCH LIFTER Lepaskan berikut ini: – – – –
[4]
Mur pengunci penyetel kopling [1] Washer [2] O-ring [3] Penyetel kopling/boss lifter [4]
[1]/[2]/[3]
SEAL OLI KICKSTARTER SPINDLE Periksa seal oli kickstarter spindle [1] apakah berada dalam kondisi baik. Ganti bila perlu.
[1]
SALURAN OLI Semprotlah saluran oli orifice [1] dengan udara bertekanan.
[1]
Periksa saluran oli terhadap sumbatan atau kerusakan.
Semprotlah saluran oli cover crankcase kanan [1] dengan udara bertekanan.
[1]
Periksa saluran oli terhadap sumbatan atau kerusakan.
13-7
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI PENGGANTIAN BEARING CRANKSHAFT Lepaskan bearing crankshaft [1] dengan menggunakan special tool seperti ditunjukkan. TOOL: [2] Bearing remover set, 12mm – Bearing remover shaft, 12 mm – Bearing remover head, 12mm [3] Remover weight
[3]
[1]
07936-1660101 07936-1660120 07936-1660110 07741-0010201
[2]
Pasang bearing crankshaft baru [1] dengan sisi yang tertutup menghadap ke bawah sampai duduk sepenuhnya dengan menggunakan special tool. TOOL: [2] Driver [3] Attachment, 28 x 30 mm [4] Pilot, 12 mm
[2]
07749-0010000 07946-1870100 07746-0040200
[1]
[3]/[4]
PERAKITAN Pasang penyetel kopling/boss lifter [1] pada cover crankcase kanan dengan menepatkan bossnya dengan lubang pada cover crankcase. Oleskan oli mesin pada O-ring baru [2]. Pasang O-ring pada penyetel kopling/boss lifter.
Tepatkan
[1]
Pasang washer [1] dan mur pengunci penyetel kopling [2].
[2]
Setel sistem kopling (hal. 3-20) setelah memasang cover crankcase kanan.
[1]
13-8
[2]
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI
KOPLING PELEPASAN CATATAN :
• Sistem kopling dapat terpasang pada rangka.
diservis
dengan
mesin
Lepaskan berikut ini: – Cover crankcase kanan (hal. 13-5) – Cover saringan centrifugal oli mesin (hal. 3-12) Lepaskan assy clutch brake/lever [1].
[1]
Bengkokkan tab [1] washer pengunci ke atas agar bebas dari alur mur pengunci [2].
[1]
[2]
Lepaskan mur pengunci kopling centrifugal [1] dengan menggunakan special tool. TOOL: [2] Universal holder [3] Lock nut wrench, 20 x 24 mm [4] Extension bar
[2]
[1]
07725-0030000 07716-0020100 07716-0020500 [3]
[4]
Lepaskan washer [1] dan washer pengunci [2].
[1]
[2]
13-9
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI Lepaskan assy pemberat kopling [1].
[1]
Lepaskan bearing clutch lifter [1].
Tahan primary drive dan driven gear, kemudian lepaskan mur pengunci clutch center [1] dengan menggunakan special tool.
[1]
[1] [3]
TOOL: [2] Gear holder, M1.5 07724-0010200 [3] Lock nut wrench, 20 x 24 mm 07716-0020100 [4] Extension bar 07716-0020500
[2]
[4]
Lepaskan washer [1].
[1]
13-10
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI Lepaskan centrifugal clutch outer [1] dan kopling manual [2] dalam bentuk assy.
[2]
[1]
Lepaskan clutch outer guide [1] dan collar [2] dari mainshaft.
[2]
[1]
PEMASANGAN Pasang collar pada mainshaft. Oleskan oli mesin pada permukaan luar clutch outer guide. Pasang clutch outer guide pada mainshaft.
Oleskan larutan oli molybdenum pada permukaan dalam primary drive gear.
Tepatkan potongan pada primary drive gear dan subgear seperti ditunjukkan, kemudian tautkan primary drive/driven gear.
[1]
Pasang kopling manual [1] dan centrifugal clutch outer [2] dalam bentuk assy. Tepatkan
[2]
13-11
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI Pasang washer [1] pada mainshaft.
[1]
Oleskan oli mesin pada ulir-ulir mur pengunci clutch center [1] dan permukaan duduk. Pasang mur pengunci clutch center. Tahan primary drive dan driven gear, kemudian kencangkan mur pengunci clutch center dengan torsi sesuai spesifikasi dengan menggunakan special tool. TOOL: [2] Gear holder, M1.5 07724-0010200 [3] Lock nut wrench, 20 x 24 mm 07716-0020100 [4] Extension bar 07716-0020500 TORSI:
[1]
[2] [3]
64 N.m (6,5 kgf.m) [4]
Pasang bearing clutch lifter [1].
[1]
Pasang assy pemberat kopling [1] pada clutch outer sambil menepatkan spline-spline assy pemberat kopling dan crankshaft.
[1]
13-12
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI Pasang washer pengunci baru [1] pada crankshaft dengan menepatkan tab bagian dalam dengan alur assy kopling pemberat.
Tepatkan
[1]
Pasang washer [1] dengan tanda “OUTSIDE”-nya [2] menghadap keluar.
[1]
[2]
Oleskan oli mesin pada ulir-ulir mur pengunci kopling centrifugal [1] dan permukaan duduk.
[1]
[3]
Pasang dan kencangkan mur pengunci kopling centrifugal dengan torsi sesuai spesifikasi dengan menggunakan special tool. TOOL: [2] Universal holder 07725-0030000 [3] Lock nut wrench, 20 x 24 mm 07716-0020100 [4] Extension bar 07716-0020500 TORSI:
[2]
64 N.m (6,5 kgf.m) [4]
Jika ada alur mur pengunci kopling centrifugal [1] tidak lurus dengan tab washer pengunci [2], kencangkan lagi mur pengunci kopling centrifugal dan tepatkan alur mur pengunci kopling centrifugal dengan tab washer pengunci.
[2]
Bengkokkan tab washer pengunci terhadap alur mur pengunci kopling centrifugal.
[1]
13-13
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI Pasang assy clutch brake/lever [1] dengan menepatkan lubang tanda dengan garis penunjuk pada gearshift spindle. Pasang berikut ini: – Cover saringan centrifugal oli mesin (hal. 3-12) – Cover crankcase kanan (hal. 13-5)
[1]
Tepatkan
PEMBONGKARAN/PEMERIKSAAN CLUTCH BRAKE/LEVER Periksa pegas pembalik [1] terhadap (fatique) atau kerusakan lain. Ukur ketebalan kanvas clutch brake [2].
kelelahan [2]
BATAS SERVIS: 2,5 mm
[1]
Lepaskan E-clip [1] dan washer [2]. Lepaskan clutch brake plate [3] dan pegas pembalik [4] dari clutch lever [5].
[5] [3]
[4] [2]
[1]
Tempatkan pegas pembalik clutch brake plate [1] pada clutch brake plate [2]. Pasang clutch brake plate pada clutch lever [3] dengan menepatkan ujung-ujung pegas dengan boss pada clutch lever.
[3]
[1] [2]
Pasang washer dan E-clip CATATAN :
• Pasang E-clip dengan ujung yang di-chamfer (dibentuk kembali) menghadap ke sisi dengan gaya dorong. • Periksa bahwa E-clip telah duduk pada alur. Tepatkan
13-14
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI PEMBONGKARAN/PEMERIKSAAN KOPLING CENTRIFUGAL ONE-WAY CLUTCH Untuk sementara pasang centrifugal clutch outer [1] pada crankshaft.
[1]
Tahan crankshaft dan putar centrifugal clutch outer dengan tangan. Pastikan bahwa centrifugal clutch outer hanya berputar berlawanan arah jarum jam dan tidak dapat berputar searah jarum jam. Lepaskan centrifugal clutch outer dari crankshaft.
Lepaskan snap ring [1] dan penahan [2].
[1]
[2] Hati-hati jangan sampai roller-roller kopling dan semua pegas kopling hilang.
Lepaskan berikut ini: – – – –
Roller [1] Pegas [2] One-way clutch inner [3] Washer [4]
[2]
[3] Ganti roller-roller kopling dalam bentuk set.
[1]
[4]
Periksa roller-roller [1] terhadap keausan berlebihan atau kerusakan. Ukur D.L. roller one-way clutch
[1]
BATAS SERVIS: 4,97 mm Ganti semua pegas kopling dalam bentuk set.
Periksa semua pegas [2] terhadap keausan atau kerusakan.
[2]
13-15
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI Periksa one-way clutch inner [1] terhadap keausan atau kerusakan.
[1]
CLUTCH OUTER/SUB-GEAR Hati-hati jangan sampai pin hilang [3].
Lepaskan penahan pegas [1] dan pegas [2].
Lepaskan pin [1], snap ring [2] dan sub-gear [3]. Periksa sub-gear terhadap keausan atau kerusakan.
[3]
[1]/[2]
[1]
[2]
[3]
Periksa permukaan-permukaan luncur centrifugal clutch outer terhadap keausan berlebihan atau kerusakan. Ukur D.D. tromol one-way clutch BATAS SERVIS: 42,04 mm Periksa bagian dalam tromol kopling centrifugal terhadap goresan-goresan atau keausan berlebihan. Ukur D.D. tromol kopling centrifugal BATAS SERVIS: 104,3 mm
13-16
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI PEMBERAT KOPLING Periksa assy pemberat kopling terhadap kerusakan. Ukur ketebalan kanvas pemberat kopling. BATAS SERVIS: 1,0 mm
Lepaskan semua E-clip [1]. Lepaskan side plate [2], friction spring [3] dan spring seat [4].
[1]
[3]/[4]
[2]
Secara bergantian angkat pemberat kopling [1], kemudian lepaskan pemberat kopling dan pegas [2].
[1]
[2]
Lepaskan karet-karet peredam [1] dari drive plate [2].
[1]
[2]
13-17
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI Periksa boss-boss drive plate [1] terhadap keausan atau kerusakan. Periksa masing-masing pemberat kopling [2] terhadap keausan atau kerusakan.
[1]
[2]
PRIMARY DRIVE GEAR Ukur D.D. primary drive gear [1]. BATAS SERVIS: 21,11 mm
[1]
CRANKSHAFT Ukur D.L. crankshaft BATAS SERVIS: 20,92 mm
13-18
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI ASSY KOPLING CENTRIFUGAL E-CLIP
SPRING SEAT PEMBERAT KOPLING KARET PEREDAM
PEGAS
DRIVE PLATE
SIDE PLATE PENAHAN PEGAS
FRICTION SPRING
WASHER PEGAS PEGAS PENAHAN PIN
SNAP RING SUB-GEAR
SNAP RING
ROLLER KOPLING
CLUTCH INNER
CENTRIFUGAL CLUTCH OUTER
PEMBERAT KOPLING Pasang karet-karet peredam [1] dari drive plate [2].
[1]
[2]
Kaitkan masing-masing pegas [1] pada pemberat kopling [2] sehingga ujung-ujungnya membuka menghadap sisi drive plate.
[2]
Pasang pemberat kopling dan pegas pada drive plate seperti ditunjukkan.
[1]
13-19
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI Pasang spring seat [1], friction spring [2] dan side plate [3] pada assy pemberat kopling [4] seperti ditunjukkan.
[4]
[3] [3]
[1] [2] Tepatkan ujung yang terbuka E-clip dan boss [3] side plate.
Pasang E-clip baru [1] sambil menekan side plate [2].
[3]
[1]
[2]
CLUTCH OUTER/SUB-GEAR Pasang sub-gear [1] dengan menepatkan lubangnya dan potongan pada primary drive gear. Periksa bahwa snap ring telah duduk pada alurnya. Hati-hati jangan sampai pin hilang.
[3]
Pasang snap ring [2]. Pasang pin [3].
Tepatkan
[2]
Masukkan ujung pegas yang bengkok [1] pada lubang di penahan pegas [2]. Lingkarkan pegas pada penahan pegas, pastikan bahwa pegas ditempatkan di antara penahan dan tab [3].
[1] [1]
[2]
Masukkan
[3]
13-20
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI Pasang penahan pegas/pegas [1] pada clutch outer sambil menepatkan ujung lurus pegas pada lubang sub-gear [2] dan menepatkan alur penahan dengan pin.
Tepatkan (ALUR dan PIN)
Tepatkan (UJUNG LURUS DAN LUBANG)
[2]
Periksa cara kerja sub-gear [1] menggerakkannya dan pastikan bahwa kembali tanpa macet.
[1]
dengan sub-gear
[1]
ONE-WAY CLUTCH Pasang washer [1] dan one-way clutch inner [2] pada centrifugal clutch outer.
[1]
[2]
Pasang semua pegas [1] dan roller [2] seperti ditunjukkan. [1]
[2]
13-21
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI Pasang penahan [1]. Periksa bahwa snap ring telah duduk pada alurnya.
[2]
Pasang snap ring [2] pada alur one-way clutch outer dengan erat.
[1]
Untuk sementara pasang centrifugal clutch outer [1] pada crankshaft.
[1]
Tahan crankshaft dan putar centrifugal clutch outer dengan tangan. Pastikan bahwa centrifugal clutch outer hanya berputar berlawanan arah jarum jam seperti ditunjukkan dan tidak dapat berputar searah jarum jam. Lepaskan centrifugal clutch outer dari crankshaft.
PEMBONGKARAN KOPLING MANUAL Tahan clutch outer dengan menggunakan special tool dan longgarkan baut-baut [1] dalam beberapa langkah. TOOL: [2] Flywheel holder
[3]
07725-0040001
Lepaskan baut-baut, clutch lifter plate [3] dan semua pegas kopling [4].
[1]/[4]
Lepaskan assy clutch center [1] dari clutch outer [2]. Lepaskan washer [3].
[4]/[5]/[6]/[7]
Lepaskan berikut ini: – – – –
Clutch center [4] Kanvas kopling [5] Clutch plate [6] Pegas [7]
[3]
[2]
13-22
[2] [1]
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI PEMERIKSAAN KOPLING MANUAL BEARING CLUTCH LIFTER Putar lingkaran dalam bearing clutch lifter [1] dengan jari tangan. Bearing harus berputar dengan halus dan tanpa suara. Juga periksa bahwa lingkaran luar bearing duduk dengan erat pada clutch lifter plate [2].
[1]
Gantilah bearing jika lingkaran dalam tidak berputar dengan halus, tanpa suara, atau jika lingkaran luar duduk dengan longgar pada clutch lifter plate.
[2]
PEGAS KOPLING Ganti semua pegas Periksa pegas kopling terhadap kelelahan (fatique) dalam bentuk set. atau kerusakan lain. Ukur panjang bebas pegas kopling. BATAS SERVIS: 27,5 mm
CLUTCH CENTER Periksa alur-alur [1] clutch center [2] terhadap kerusakan atau keausan yang disebabkan oleh clutch plate. Ganti bila perlu.
[2]
[1]
KANVAS KOPLING Ganti kanvas Gantilah kanvas kopling jika memperlihatkan tandakopling dan plate tanda gerusan atau perubahan warna. dalam bentuk set.
Ukur ketebalan dari masing-masing kanvas kopling. BATAS SERVIS: 2,2 mm
13-23
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI Ganti kanvas kopling dan plat dalam bentuk set.
PLAT KOPLING Periksa masing-masing plat kopling terhadap perubahan bentuk pada permukaan plate dengan menggunakan feeler gauge. BATAS SERVIS: 0,20 mm
CLUTCH OUTER/CLUTCH OUTER GUIDE Periksa gigi-gigi primary driven gear terhadap keausan atau kerusakan. Periksa celah-celah dari clutch outer terhadap kerusakan atau keausan yang disebabkan oleh kanvas kopling. Ukur D.D. clutch outer BATAS SERVIS: 23,07 mm Ukur D.D. dan D.L. clutch outer guide. BATAS SERVIS: D.D.: 17,049 mm D.L.: 22,940 mm MAINSHAFT Ukur D.L. mainshaft BATAS SERVIS: 16,87 mm
13-24
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI ASSY KOPLING MANUAL KANVAS KOPLING
PEGAS CLUTCH CENTER MUR PENGUNCI CLUTCH CENTER PEGAS KOPLING
BEARING LIFTER
PLAT KOPLING WASHER
COLLAR
BAUT 12 N.m (1,2 kgf.m)
LIFTER PLATE CLUTCH OUTER PRESSURE PLATE
WASHER
CLUTCH OUTER GUIDE
Lapisi kanvas kopling dengan oli. Pasang ketiga pegas [1] pada pin-pin kanvas kopling A [2]. Pasang kanvas kopling A, ketiga kanvas kopling B [3] dan ketiga plate [4] secara bergantian pada clutch center [5].
[3] [2] [5]
[1]
Putar kanvas kopling sehingga tonjolan-tonjolannya dipasang sebagai berikut:
[4]
Tepatkan (lubang-lubang atas kanvas kopling B/ pin-pin kanvas kopling A)
– Tepatkan pin-pin pegas kanvas kopling A dengan lubang-lubang kanvas kopling B di paling atas. – Tepatkan lubang-lubang bagian dalam dua kanvas kopling B. – Tepatkan tab-tab semua kanvas kopling.
Tepatkan (lubanglubang bagian dalam kanvas kopling B)
Tepatkan (semua tonjolan-tonjolan kanvas kopling)
13-25
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI Pasang pressure plate [1] pada clutch center [2] dengan menepatkan tanda "O" pada clutch center dan pressure plate.
Tepatkan
[2]
[1]
Pasang pegas [1] dan clutch lifter plate [2]. Untuk sementara pasang baut-baut [3].
[1]/[3]
[2]
Pasang washer [1] pada clutch outer [2]. Pasang assy clutch center [3] pada clutch outer.
[3]
[2]
[1]
Tahan clutch outer [1] dengan menggunakan special tool, kemudian kencangkan baut-baut clutch lifter plate [2] dengan torsi sesuai spesifikasi dalam beberapa langkah. TOOL: [3] Flywheel holder TORSI:
[1]
07725-0040001
12 N·m (1,2 kgf·m)
[2]
13-26
[3]
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI
PERALATAN PEMINDAH GEAR PELEPASAN Lepaskan berikut ini: – Kopling (hal. 13-9) – Pedal gearshift (hal. 14-4) Bersihkan gearshift spindle [1] secara menyeluruh untuk mencegah kotoran atau debu masuk ke dalam mesin.
[1]
Lepaskan gearshift spindle [1] dengan menekan gearshift arm [2] seperti ditunjukkan.
[2]
[1]
Lepaskan berikut ini:
[1]
– Baut gearshift cam plate [1] – Washer [2]
[2]
Turunkan dan pegang stopper arm [1], kemudian lepaskan gearshift cam plate [2]. Lepaskan pin-pin gearshift drum [3].
[2]
[3]
[1]
13-27
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI Lepaskan berikut ini: – – – –
Baut shift drum stopper arm [1] Stopper arm [2] Washer [3] Pegas pembalik [4]
[3]
[1]
[2]
[4]
PEMERIKSAAN Periksa gearshift spindle [1] terhadap pembengkokan, keausan atau kerusakan. Periksa pegas gearshift arm [2] dan pegas pembalik [3] terhadap kerusakan atau kelelahan (fatique). Periksa gearshift arm [4] terhadap keausan atau kerusakan.
[2] [1]
[4]
Periksa seal oli gearshift spindle [1] terhadap pemburukan kondisi atau kerusakan, ganti bila perlu. Jika mengganti seal oli, pasang sampai sampai duduk sepenuhnya
[1]
PEMASANGAN Oleskan grease pada bibir-bibir seal oli gearshift spindle [1].
[1]
13-28
[3]
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI Lebar pelapisan 6,5 ± 1,0 mm dari ujung.
Oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir baut shift drum stopper arm [1].
[2] [3]
Pasang pegas pembalik [2], washer [3], stopper arm [4] dan baut. Kencangkan baut shift drum stopper arm dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
12 N·m (1,2 kgf·m) [1]
[4] Lebar pelapisan 6,5 ± 1,0 mm dari ujung.
Pasang pin-pin gearshift drum [1] pada lubang-lubang gearshift drum. Tahan stopper arm [2] dengan obeng dan pasang gearshift cam plate [3] dengan menepatkan lubanglubang pada plat dengan pin-pin gearshift drum.
[1]
[3]
[2]
Oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir baut socket gearshift cam plate [1]. Pasang washer [2] dan baut. Kencangkan baut dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
Tepatkan
[1]
10 N·m (1,0 kgf·m)
[2]
Apabila pin pegas pembalik gearshift [1] telah dilepaskan, pasang dan kencangkan dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI: Hati-hati agar tidak merusak seal oli.
[1]
Tepatkan
30 N·m (3,1 kgf·m)
Pasang gearshift spindle [2] dengan menepatkan ujung-ujung pegas pembaliknya dengan pin pegas pembalik gearshift. Pasang berikut ini: – Kopling (hal. 13-11) – Pedal gearshift (hal. 14-6) [2]
13-29
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI
PEGAS KICKSTARTER PELEPASAN Lepaskan cover crankcase kanan (hal. 13-5).
[1]
Lepaskan kaitan ujung pegas kickstarter [1] dari crankcase.
Lepaskan pegas [1], collar [2] dan penahan [3] dari kickstarter spindle.
[2]
[3]
[1]
PEMASANGAN Pasang collar [1] pada kickstarter spindle. [1]
Pasang penahan [1] menghadap keluar.
dengan
tanda
“OUT”
[2]
[2]
[1]
13-30
dummyhead
KOPLING/PERALATAN PEMINDAH GIGI Pasang collar [1] dan pegas pembalik kickstarter [2]. • Kaitkan ujung pegas dengan alur penahan seperti ditunjukkan. [2]
Kaitan
[1]
Kaitkan ujung pegas pembalik crankcase seperti di tunjukkan.
kickstarter
pada
Kaitan
Lepaskan cover crankcase kanan (hal. 13-5).
13-31
dummyhead
CATATAN
dummytext
14. ALTERNATOR/STARTER CLUTCH
LOKASI KOMPONEN ··························· 14-2
STATOR ············································ 14-6
INFORMASI SERVIS ···························· 14-3
FLYWHEEL/STARTER CLUTCH ············ 14-7
COVER CRANKCASE KIRI ··················· 14-4
14
14-1
dummyhead
ALTERNATOR/STARTER CLUTCH
LOKASI KOMPONEN ALTERNATOR/STARTER CLUTCH
64 N.m (6,5 kgf.m)
Khusus tipe PGM-FI:
Khusus tipe PGM-FI:
14-2
Khusus tipe karburator:
dummyhead
ALTERNATOR/STARTER CLUTCH
INFORMASI SERVIS UMUM • • • • •
Bab ini meliputi pekerjaan servis dari alternator dan starter clutch. Pekerjaan servis ini dapat dilakukan dengan mesin terpasang pada rangka. Untuk pemeriksaan alternator (hal. 20-8). Tipe PGM-FI: Untuk pemeriksaan sensor CKP (hal. 6-6). Tipe karburator: Untuk pemeriksaan ignition pulse generator (hal. 5-7).
SPESIFIKASI BAGIAN D.L. boss starter driven gear
STANDARD 45,660 – 45,673
Satuan: mm BATAS SERVIS 45,642
TORSI PENGENCANGAN BAGIAN Mur flywheel Baut torx pemasangan starter clutch outer
JUMLAH 1
DIAMETER ULIR (mm) 12
TORSI N.m (kgf.m) 64 (6,5)
6
6
16 (1,6)
CATATAN Oleskan oli mesin pada ulir-ulir dan permukaan duduk. Oleskan cairan pengunci pada ulirulir: Lihat hal. 14-12
14-3
dummyhead
ALTERNATOR/STARTER CLUTCH
COVER CRANKCASE KIRI PELEPASAN Keluarkan oli mesin (hal. 3-12). [2]
Lepaskan berikut ini: – Cover body depan (hal. 2-8) – Cover belakang crankcase kiri (hal. 2-13) Lepaskan baut [1] dan pedal gearshift [2].
[1]
Lepaskan konektor 4P alternator [1]. Lepaskan kabel alternator [2] dari klem rangka [3].
[1]
[3]
[2] Tipe PGM-FI:
Cover crankcase kiri (stator) tertarik secara magnetis oleh flywheel, berhati-hatilah selama pelepasan.
Longgarkan baut-baut [1] dengan pola bersilang dalam beberapa langkah. Lepaskan baut-baut dan klem-klem kabel sensor EOT [2].
Tipe PGM-FI:
[3]
[1]/[2]
Lepaskan cover crankcase kiri [3].
[1] Tipe karburator:
Cover crankcase kiri (stator) tertarik secara magnetis oleh flywheel, berhati-hatilah selama pelepasan.
Longgarkan baut-baut [1] dengan pola bersilang dalam beberapa langkah. Lepaskan baut-baut dan klem selang pengeluaran karburator [2].
Tipe KARBURATOR:
Lepaskan cover crankcase kiri [3].
[1]/[2]
14-4
[3]
[1]
dummyhead
ALTERNATOR/STARTER CLUTCH Lepaskan gasket [1] dan pin-pin dowel [2]. [1]
PEMASANGAN Hati-hati jangan sampai permukaan penyatuan rusak.
Bersihkan segala sisa gasket penyatuan cover crankcase kiri.
dari
permukaan
Pasang pin-pin dowel dan gasket baru.
[2] Tipe PGM-FI:
Oleskan oli mesin pada journal starter reduction gear [1].
Cover crankcase kiri tertarik secara magnetis oleh flywheel, berhatihatilah selama pemasangan.
Pasang cover crankcase kiri [2]. Pasang klem-klem kabel sensor EOT [3] dan baut-baut [4], kemudian kencangkan dengan pola bersilangan dalam beberapa langkah.
[2]
Tipe PGM-FI: [3]/[4]
[1]
[4] Tipe karburator:
Oleskan oli mesin pada journal starter reduction gear [1].
Cover crankcase kiri tertarik secara magnetis oleh flywheel, berhatihatilah selama pemasangan.
Pasang cover crankcase kiri [2]. Pasang klem selang pengeluaran karburator [3] dan baut-baut [4], kemudian kencangkan dengan pola bersilangan dalam beberapa langkah.
Tipe KARBURATOR: [2]
[1]
[4]
[3]/[4]
Hubungkan konektor 4P alternator [1]. Alurkan kabel alternator [2] melalui klem rangka [3].
[1]
[3]
[2]
14-5
dummyhead
ALTERNATOR/STARTER CLUTCH Pasang pedal gearshift [1] sehingga permukaan atas pedal adalah 32 mm di bawah permukaan paling atas pijakan kaki seperti ditunjukkan. Pasang dan kencangkan baut [2].
32 mm
Pasang berikut ini: – Cover belakang crankcase kiri (hal. 2-13) – Cover body depan (hal. 2-8) Isi mesin dengan oli mesin yang dianjurkan (hal. 3-12).
[1]
[2]
STATOR PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover crankcase kiri (hal. 14-4). Tipe PGM-FI:
Lepaskan baut-baut pemasangan sensor CKP [1] dan lepaskan grommet kabel [2] dari cover crankcase kiri.
Tipe karburator:
Lepaskan baut-baut pemasangan ignition pulse generator [1] dan lepaskan grommet kabel [2] dari cover crankcase kiri.
[2]
[1]
Lepaskan baut-baut pemasangan stator [1], kemudian lepaskan stator [2] dari cover crankcase kiri. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[2]
dari
• Oleskan liquid sealant (THREE BOND, 1215 atau sejenisnya) pada permukaan duduk grommet kabel dan pasang grommet ke dalam alur cover.
[1]
14-6
dummyhead
ALTERNATOR/STARTER CLUTCH
FLYWHEEL/STARTER CLUTCH PELEPASAN Lepaskan cover crankcase kiri (hal. 14-4). Lepaskan shaft [1], collar [2] dan starter reduction gear [3].
[3]
[2]
[1]
Lepaskan mur flywheel [1] dan washer [2] dengan menggunakan special tool. TOOL: [3] Flywheel holder
[1]/[2]
07725-0040001
[3]
Lepaskan flywheel/starter menggunakan special tool. TOOL: [2] Flywheel puller, 30 mm
clutch
[1]
dengan
[1]
07KMC-HE00100
[2]
Selama pelepasan/ pemasangan spie, berhati-hatilah agar tidak merusak alur spie atau crankshaft.
Lepaskan needle bearing [1]. Lepaskan spie [2].
[1]
PEMASANGAN Pasang spie pada alur spie crankshaft. Oleskan oli mesin pada permukaan berputar starter clutch crankshaft dan seluruh permukaan needle bearing. Pasang needle bearing pada crankshaft. [2]
14-7
dummyhead
ALTERNATOR/STARTER CLUTCH Lap oli dari permukaan penyatuan crankshaft dan flywheel.
[1]
Pasang flywheel/starter clutch [1] pada crankshaft, dengan menepatkan alur spie dengan spie.
Tepatkan
Pasang washer [1]. Oleskan oli mesin pada ulir-ulir mur flywheel [2] dan permukaan duduk, kemudian pasang. Tahan flywheel dengan menggunakan special tool dan kencangkan mur flywheel dengan torsi sesuai spesifikasi. TOOL: [3] Flywheel holder
[1]/[2]
07725-0040001
TORSI: 64 N.m (6,5 kgf.m)
[3]
Oleskan oli mesin pada daerah journal starter reduction gear [1] dan gigi-gigi gear. Pasang starter reduction gear dengan menepatkan starter drive gear [2] dan starter driven gear [3].
[2]
[3]
[1]
Oleskan oli mesin pada seluruh permukaan starter reduction gear shaft [1]. Pasang shaft dan collar [2] pada reduction gear.
[1]
Lepaskan cover crankcase kiri (hal. 14-5).
[2]
14-8
dummyhead
ALTERNATOR/STARTER CLUTCH PEMBONGKARAN STARTER CLUTCH Periksa cara kerja one-way clutch dengan memutar driven gear. Seharusnya Anda bisa memutar driven gear [1] berlawanan arah jarum jam dengan halus, tapi driven gear seharusnya tidak dapat berputar searah jarum jam.
[1]
Lepaskan starter driven gear dari flywheel/starter clutch sambil memutar driven gear berlawanan arah jarum jam.
Tahan flywheel dengan menggunakan special tool dan lepaskan baut-baut torx pemasangan starter clutch outer [1]. TOOL: [2] Flywheel holder
[1]
[3]
07725-0040001
Lepaskan assy starter clutch [3].
[2]
Lepaskan cover starter clutch [1], roller [2] dan pegas [3] dari starter clutch outer [4].
[1] [2]
[3]
[4]
PEMERIKSAAN Periksa starter reduction gear [1] dan shaft terhadap keausan atau kerusakan.
[1]
[2]
14-9
dummyhead
ALTERNATOR/STARTER CLUTCH Periksa starter driven gear [1] terhadap keausan atau kerusakan. Ukur D.L. boss driven gear BATAS SERVIS: 45,642 mm
[1]
Periksa roller [1], pegas [2] dan starter clutch outer [3] terhadap keausan atau kerusakan.
[2]
• Starter clutch harus diganti dalam bentuk assy jika starter clutch dan pegas rusak atau aus.
[1]
[3]
Periksa needle bearing [1] terhadap keausan yang tidak normal atau kerusakan.
[1]
14-10
dummyhead
ALTERNATOR/STARTER CLUTCH PERAKITAN STARTER CLUTCH STARTER DRIVEN GEAR
STARTER CLUTCH OUTER
COVER STARTER CLUTCH
FLYWHEEL
PEGAS ROLLER
BAUT TORX 16 N.m (1,6 kgf.m)
Pasang spring [1] dan roller [2] pada starter clutch outer [3] seperti yang ditunjukkan.
[4]
Tepatkan
Pasang cover starter clutch [4] sambil menepatkan tonjolan-tonjolannya dengan lubang-lubang pada starter clutch outer.
[2]
[1]
[3]
Pasang assy starter clutch [1] pada flywheel [2].
[1]
[2]
14-11
dummyhead
ALTERNATOR/STARTER CLUTCH Oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir baut torx pemasangan starter clutch outer [1] sesuai dengan spesifikasi. Tahan flywheel dengan special tool dan kencangkan baut-baut dengan torsi sesuai spesifikasi. TOOL: [2] Flywheel holder
Lebar pelapisan: 6,5 ± 1,0 mm dari ujung
[1]
07725-0040001
TORSI: 16 N.m (1,6 kgf.m)
[2]
Oleskan oli mesin pada permukaan berputar starter clutch dari driven gear [1].
Pasang starter driven gear [1] pada flywheel/starter clutch sambil memutarnya berlawanan arah jarum jam. Pastikan bahwa starter driven gear berputar berlawanan arah jarum jam dengan halus dan tidak dapat berputar searah jarum jam. Pasang flywheel/starter clutch (hal. 14-7).
14-12
[1]
[1]
dummytext
15. CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT
LOKASI KOMPONEN ··························· 15-2
PERAKITAN CRANKCASE ··················· 15-5
INFORMASI SERVIS ···························· 15-3
CRANKSHAFT ···································· 15-6
TROUBLESHOOTING ·························· 15-3
TRANSMISI ········································ 15-9
PEMISAHAN CRANKCASE··················· 15-4
KICKSTARTER ·································· 15-17
15
15-1
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT
LOKASI KOMPONEN CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT
15-2
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT
INFORMASI SERVIS UMUM • Crankcase kiri dan kanan harus dipisahkan untuk menservis crankshaft, transmisi dan kickstarter. • Part-part berikut harus dilepaskan sebelum memisahkan crankcase. – Mesin (hal. 16-4) – Flywheel (hal. 14-7) – Kopling/peralatan pemindah gear (hal. 13-9) – Pegas kickstarter (hal. 13-30) – Cylinder head/cam chain tensioner (hal. 11-10) – Cylinder/piston (hal. 12-4) – Pompa oli (hal. 10-4) – Motor starter (hal. 7-6) – Switch posisi gear (hal. 21-17) • Hati-hati agar tidak merusak permukaan penyatuan crankcase pada saat menservis. • Sebelum merakit crankcase kiri dan kanan, oleskan sealant pada permukaan penyatuan. Lap bersih sealant yang berlebihan secara menyeluruh. • Bersihkan semua part yang dibongkar dengan larutan pembersih dan keringkan menggunakan udara bertekanan sebelum pemeriksaan.
SPESIFIKASI Crankshaft
Transmisi
Shift fork/ Shift drum
Kickstarter
BAGIAN Jarak renggang ke samping connecting rod Jarak renggang radial connecting rod Keolengan D.D. gear M2, M3 C1 C4 D.L. bushing C1 D.D. bushing C1 Jarak renggang gear-ke-bushing C1 D.L. mainshaft pada M3 D.L. countershaft pada bushing C1 Jarak renggang gear-ke-shaft M3 Jarak renggang bushing-ke-shaft C1 D.D. shift fork Ketebalan shift fork claw D.L. shift fork shaft D.L. shift drum Kiri Kanan D.D. journal shift drum Kiri Kanan D.D. pinion D.L. shaft
STANDARD 0,10 – 0,35 0,004 – 0,016 – 17,000 – 17,018 18,000 – 18,018 20,000 – 20,021 17,966 – 17,984 15,000 – 15,018 0,016 – 0,052 16,966 – 16,984
Satuan: mm BATAS SERVIS 0,60 0,05 0,10 17,04 18,04 20,04 17,94 15,04 0,10 16,95
14,966 – 14,984
14,95
0,016 – 0,052 0,016 – 0,052 10,000 – 10,018 4,93 – 5,00 9,986 – 9,995 23,959 – 23,980 27,959 – 27,980 24,000 – 24,033 28,000 – 28,021 20,000 – 20,021 19,959 – 19,980
0,09 0,09 10,07 4,90 9,93 23,94 27,94 24,07 28,08 20,08 19,94
TROUBLESHOOTING Transmisi sulit dipindahkan • Penyetelan kopling tidak tepat (hal. 3-20) • Shift fork bengkok • Gearshift spindle bengkok (hal. 13-28) • Alur-alur shift drum cam rusak • Viskositas oli mesin tidak benar Transmisi meloncat keluar dari gigi • Tonjolan kecil penggerak gear dan lubang gigi aus • Shift drum stopper arm patah • Pegas shift drum stopper arm patah (hal. 13-28) • Pegas pembalik gearshift spindle patah (hal. 13-28) • Shift fork aus atau bengkok • Alur gear shifter aus Mesin berisik • Bearing ujung besar connecting rod aus • Bearing crankshaft aus • Bearing transmisi aus • Gear transmisi aus atau rusak
15-3
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT
PEMISAHAN CRANKCASE Bacalah dahulu Informasi Servis (hal. 15-3) mengenai part-part yang perlu dilepaskan sebelum memisahkan crankcase.
[1]
Lepaskan cam chain [1] dari timing sprocket.
Lepaskan baut [1], plat pemegang [2], pegas [3] dan penahan bearing [4].
[4]
Longgarkan dan lepaskan baut-baut crankcase [5] dengan pola bersilang dalam beberapa langkah. [3]
[1] [2] [5]
Tempatkan crankcase kiri [1] di atas. Pisahkan crankcase kiri dengan hati-hati dari crankcase kanan [2] sambil mengetuknya pada beberapa tempat dengan palu plastik.
[1]
[2]
15-4
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT Lepaskan pin-pin dowel [1]. Hati-hati agar tidak merusak permukaan penyatuan.
Bersihkan sealant dari crankcase kiri dan kanan.
permukaan
penyatuan
[1]
PERAKITAN CRANKCASE Bersihkan sealant dari crankcase kiri dan kanan.
permukaan
penyatuan
Pasang pin-pin dowel [1] pada crankcase kanan.
[1]
Oleskan lapisan sealant tipis tetapi menyeluruh (THREE BOND 1215 atau sejenisnya) pada permukaan penyatuan crankcase kiri terkecuali daerah saluran lintasan oli seperti ditunjukkan.
Pasang crankcase kiri [1] pada crankcase kanan [2].
[1]
[2]
15-5
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT Pasang dan kencangkan baut-baut crankcase [1] dengan pola bersilang dalam beberapa langkah.
[1]
Pasang penahan bearing [2], pegas [3] dan plat pemegang [4], kemudian kencangkan baut [5].
[2]
[3]
[5] [4]
Oleskan oli pada seluruh permukaan cam chain [1].
[1]
Pasang cam chain di atas gigi-gigi timing sprocket. Pasang part-part yang dilepaskan (hal. 15-3) dalam urutan terbalik dari pelepasan.
CRANKSHAFT PELEPASAN Lepaskan transmisi (hal. 15-9). Hati-hati jangan sampai menjatuhkan crankshaft.
15-6
[2] [1]
Lepaskan crankshaft [1] dari crankcase kanan [2] menggunakan alat press hidrolik.
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT Jika bearing crankshaft [1] tetap pada crankshaft, lepaskan dengan menggunakan special tool seperti ditunjukkan. TOOL: [2] Universal bearing puller
[1]
07631-0010000 atau yang setara yang dapat dibeli di pasaran
[2]
Jika bearing [1] tetap dalam crankcase kanan, dorong keluar dari sisi luar. Jangan memakai kembali bearing crankshaft lama.
CRANKCASE KANAN:
Buang bearing crankshaft.
[1]
PEMERIKSAAN JARAK RENGGANG KE SAMPING Ukur jarak renggang ke samping dengan memasukkan feeler gauge [1] di antara crankshaft dan ujung besar connecting rod.
[1]
BATAS SERVIS: 0,60 mm
JARAK RENGGANG RADIAL Tempatkan crankshaft pada V-blocks dan ukur Jarak renggang radial ujung besar connecting rod. BATAS SERVIS: 0,05 mm
15-7
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT CRANKSHAFT Tempatkan crankshaft pada stand (alat penyangga) atau V-block dan ukur keolengan dengan menggunakan dial gauge. Lokasi pengukuran ditunjukkan pada gambar. BATAS SERVIS: 0,10 mm
30 mm 46 mm
Periksa timing sprocket [1] terhadap keausan atau kerusakan.
120 mm
[2]
Putar lingkaran luar bearing crankshaft kiri [2] dengan jari tangan. Bearing harus berputar dengan halus dan tanpa suara. Juga periksa bahwa lingkaran dalam bearing duduk dengan erat pada crankshaft. Gantilah crankshaft jika lingkaran luar tidak berputar dengan halus, tanpa suara, atau jika lingkaran dalam duduk dengan longgar pada crankshaft.
[1]
PENGGANTIAN BEARING CRANKSHAFT Oleskan oli pada permukaan crankshaft kanan [1] yang baru. Hati-hati agar tidak merusak crankcase.
berputar
bearing
[2]
Dorong masuk bearing crankshaft kanan dengan sisi yang ada tandanya menghadap ke atas sampai duduk sepenuhnya, dengan menggunakan special tool. TOOL: [2] Driver [3] Attachment, 52 x 55 mm [4] Pilot, 22 mm
07749-0010000 07746-0010400 07746-0041000
Untuk penggantian bearing transmisi (hal. 15-14). [1]
[3]/[4]
PEMASANGAN Oleskan 1 – 2 cm3 oli pada ujung besar connecting rod [1]. Pastikan bahwa connecting rod ditempatkan pada bukaan crankcase.
[2]
[1]
Tarik crankshaft [2] ke dalam lingkaran dalam bearing crankcase kanan [3] dengan menggunakan special tool. TOOL: [4] Assembly set, 14 mm
07JMF-KW70100
Pasang transmisi (hal. 15-15). Rakit crankcase (hal 15-5). [4]
15-8
[3]
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT
TRANSMISI PELEPASAN Pisahkan crankcase (hal 15-4).
[1]
[3]
Lepaskan shift fork shaft [1], shift fork [2] dan shift drum [3].
[2]
Lepaskan mainshaft [1] dan countershaft [2] dalam bentuk assy.
[1]
[2]
Lepaskan seal oli countershaft [1] dari crankcase kiri.
CRANKCASE KIRI:
[1]
PEMBONGKARAN Jangan merentangkan snap ring lebih dari yang diperlukan.
Bongkar mainshaft [1] dan countershaft [2].
[2]
Bersihkan semua part yang dibongkar dengan larutan pembersih secara menyeluruh. CATATAN :
Pertahankan urutan pemasangan part-part yang dibongkar (gear, bushing, plat pengunci shift drum, friction spring, washer, dan snap ring) dengan menyusunnya sesuai urutan pada obeng atau seutas kawat.
[1]
15-9
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT PEMERIKSAAN SHIFT FORK/SHAFT Periksa shift fork terhadap perubahan bentuk atau keausan tidak normal. Ukur ketebalan masing-masing shift fork claw. BATAS SERVIS: 4,90 mm Ukur D.D. masing-masing shift fork. BATAS SERVIS: 10,07 mm
Periksa shift fork shaft terhadap kerusakan atau pembengkokan. Ukur D.L. shift fork shaft. BATAS SERVIS: 9,93 mm
SHIFT DRUM Periksa alur-alur shift drum [1] terhadap keausan atau kerusakan. Ukur D.L. shift drum pada masing-masing ujung.
SISI KIRI
BATAS SERVIS: Sisi kiri: 23,94 mm Sisi kanan:27,94 mm
[1]
Ukur D.D. journal shift drum BATAS SERVIS: Sisi kiri: 24,07 mm Sisi kanan:28,08 mm
15-10
CRANKCASE KIRI:
SISI KANAN CRANKCASE KANAN:
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT GEAR/BUSHING/SHAFT Periksa alur gear shifter [1] terhadap keausan yang tidak normal atau kerusakan. Periksa tonjolan kecil penggerak gear [2] dan gigi-gigi terhadap keausan tidak normal atau kerusakan.
[2]
[1]
Periksa lubang gigi [1] terhadap keausan yang tidak normal atau kerusakan. Ukur D.D. masing-masing gear. BATAS SERVIS: M2, M3: 17,04 mm C1: 18,04 mm C4: 20,04 mm Periksa bushing gear C1 terhadap keausan atau kerusakan. Ukur D.L. dan D.D. bushing gear BATAS SERVIS: D.L.: 17,94 mm D.D.: 15,04 mm
[1]
Hitung jarak renggang gear-ke-bushing. BATAS SERVIS: C1: 0,10 mm Periksa mainshaft [1] dan countershaft [2] terhadap keausan tidak normal atau kerusakan. Ukur D.L. mainshaft dan countershaft.
[2]
BUSHING C1
BATAS SERVIS: Pada M3: 16,95 mm Pada C1: 14,95 mm Hitung jarak renggang gear-ke-shaft. BATAS SERVIS: M3: 0,09 mm M3
Hitung jarak renggang bushing-ke-shaft. BATAS SERVIS: C1: 0,09 mm
[1]
15-11
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT JOURNAL GEARSHIFT SPINDLE Periksa journal gearshift [1] pada crankcase kiri dan kanan terhadap keausan berlebihan atau kerusakan.
CRANKCASE KANAN:
CRANKCASE KIRI:
[1]
SALURAN OLI Semprotlah saluran oli crankcase kanan dengan udara bertekanan. Periksa saluran oli terhadap sumbatan atau kerusakan.
PERAKITAN Bersihkan semua part dalam larutan pembersih, dan keringkan secara menyeluruh. Oleskan larutan oli molybdenum disulfide pada permukaan dalam masing-masing gear pemutar dan seluruh permukaan bushing C1 agar ada pelumasan awal. Rakit semua part pada posisinya semula. CATATAN :
• Periksa semua gear terhadap kebebasan pergerakan atau perputaran pada shaft. • Pasang washer dan snap ring dengan ujung yang di-chamfer menghadap ke sisi dengan gaya dorong. • Jangan memakai kembali snap ring aus yang dapat dengan mudah berputar di dalam alurnya. • Periksa bahwa snap ring telah duduk pada alur-alur dan tepatkan celah-celah pada ujungnya dengan alur-alur spline. • Periksa apakah special washer telah duduk pada alur-alur shaft.
15-12
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT MAINSHAFT: : Gigi-gigi gear SNAP RING : Permukaan dalam gear pemutar : Alur shift fork SPLINE WASHER SPECIAL WASHER
GEAR M3 (20T)
GEAR M2 (20T)
SPLINE WASHER
GEAR M1 MAINSHAFT (14T)
GEAR M4 (26T)
COUNTERSHAFT: : Gigi-gigi gear : Daerah berputar plat pengunci shift drum : Permukaan dalam gear pemutar : Alur Shift Fork : Seluruh permukaan bushing C1
FRICTION SPRING
PLAT PENGUNCI SHIFT DRUM THRUST WASHER
SPLINE WASHER
COLLAR
SPLINE WASHER SNAP RING
SNAP RING
GEAR C4 (24T)
GEAR C2 (31T)
GEAR C3 (23T)
COUNTERSHAFT
BUSHING C1
THRUST WASHER
SPECIAL WASHER
GEAR C1 (35T)
15-13
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT PENGGANTIAN BEARING TRANSMISI Lepaskan crankshaft (hal. 15-6). Lepaskan baut-baut [1] dan plat-plat pemasangan bearing mainshaft [2].
CRANKCASE KANAN: [3]
Dorong keluar bearing mainshaft [3] dan bearing countershaft [4] dari crankcase kanan.
[1]/[2] [4]
Dorong keluar bearing countershaft [1] dari crankcase kiri.
CRANKCASE KIRI:
[1]
Lepaskan bearing mainshaft [1] dari crankcase kiri dengan menggunakan special tool. TOOL: [2] Bearing remover set, 12 mm – Bearing remover shaft, 12 mm – Bearing remover head, 12 mm [3] Remover weight
CRANKCASE KIRI:
[1]
[3]
07936-1660101 07936-1660120 07936-1660110 07741-0010201
[2]
15-14
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT Oleskan oli mesin pada rongga bearing baru. Dorong bearing baru ke dalam crankcase dengan sisi yang ada tandanya menghadap ke atas sampai duduk sepenuhnya, dengan menggunakan special tool. TOOL: [1] Bearing mainshaft crankcase kiri: [2] Driver 07749-0010000 [3] Attachment, 28 x 30 mm 07946-1870100 [4] Pilot, 12 mm 07746-0040200 Bearing countershaft crankcase kiri: Driver 07749-0010000 Attachment, 37 x 40 mm 07746-0010200 Pilot, 17 mm 07746-0040400 Bearing mainshaft crankcase kanan: Driver 07749-0010000 Attachment, 37 x 40 mm 07746-0010200 Pilot, 17 mm 07746-0040400 Bearing countershaft crankcase kanan: Driver 07749-0010000 Attachment, 32 x 35 mm 07746-0010100 Pilot, 12 mm 07746-0040200 Lebar pelapisan 6,5 ± 1,0 mm dari ujung.
Oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir baut plat pemasangan bearing mainshaft [1].
[2]
[3]/[4]
[1]
CRANKCASE KANAN: [2]
Pasang plat-plat pemasangan bearing mainshaft [2] dan baut-baut pada crankcase kanan dan kencangkan baut-baut dengan erat. Pasang crankshaft (hal. 15-8).
[1]
PEMASANGAN TRANSMISI Oleskan grease pada bibir-bibir seal oli countershaft baru [1]. Pasang seal oli sampai rata dengan permukaan crankcase kiri.
CRANKCASE KIRI:
[1]
15-15
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT Oleskan larutan oli molybdenum disulfide pada alur-alur shift fork gear M4 dan C3 [1]. Tautkan gear-gear mainshaft [2] dan countershaft [3]. Oleskan oli mesin pada gigi-gigi gear transmisi.
[3]
[2]
Pasang mainshaft [1] dan countershaft [2] dalam bentuk assy ke dalam crankcase kanan.
[1] [1]
[2] Hadapkan tanda identifikasi shift fork pada sisi crankcase kiri.
Masing-masing shift fork mempunyai tanda identifikasi, “L” adalah untuk shift fork kiri, “R” adalah untuk shift fork kanan.
Oleskan oli mesin pada seluruh permukaan shift drum [1]. Pasang shift drum ke dalam crankcase kanan.
TANDA "L"
TANDA "R"
[1] [3]
Pasang shift fork kanan [2] ke dalam alur gear shifter C3 dengan yang ada tandanya menghadap ke atas (sisi crankcase kiri). Pasang shift fork kiri [3] ke dalam alur gear shifter M4 dengan yang ada tandanya menghadap ke atas (sisi crankcase kiri).
[2]
15-16
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT Oleskan oli pada seluruh permukaan shift fork shaft [1]. Pasang shift fork shaft.
[1]
Putar shift drum untuk memeriksa cara kerja transmisi.
[2]
Oleskan oli mesin pada daerah berputar plat pengunci shift drum [1]. Tepatkan ujung plat pengunci dan alur shift drum [2]. Rakit crankcase (hal 15-5).
[1]
KICKSTARTER PELEPASAN/PEMASANGAN Pisahkan crankcase (hal 15-4). Tepatkan
Lepaskan kickstarter spindle [1] dari crankcase kanan. Pasang kickstarter spindle dengan menepatkan friction spring dengan alur crankcase kanan seperti ditunjukkan. Rakit crankcase (hal 15-5).
[1]
PEMBONGKARAN/PERAKITAN Sebelum perakitan, bersihkan semua part dalam larutan pembersih dan keringkan secara menyeluruh. CATATAN :
• Pasang semua washer dan snap ring dengan ujung yang di-chamfer (dibentuk kembali) menghadap ke sisi dengan gaya dorong. • Jangan memakai kembali snap ring aus yang dapat dengan mudah berputar di dalam alurnya. • Periksa bahwa snap ring telah duduk pada alur-alur dan tepatkan celah-celah pada ujungnya dengan alur-alur spline.
15-17
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT • Periksa apakah special washer telah duduk pada alur.
FRICTION SPRING
WASHER
SPECIAL WASHER SNAP RING
STARTER RATCHET KICKSTARTER SPINDLE SNAP RING
PINION GEAR KICKSTARTER
Oleskan larutan oli molybdenum disulfide permukaan dalam pinion gear kickstarter [1].
pada
[1]
Pasang pinion gear kickstarter, washer [2] dan snap ring [3] pada kickstarter spindle [4].
[4]
[2]/[3]
Oleskan larutan oli molybdenum disulfide pada permukaan dalam gear ratchet kickstarter [1]. Pasang friction spring [2] pada starter ratchet. Pasang starter ratchet dan snap ring [3] pada kickstarter spindle [4]. Pasang special washer [5].
[2]
[5]
[4]
[1]
15-18
[3]
dummyhead
CRANKCASE/TRANSMISI/KICKSTARTER/CRANKSHAFT PEMERIKSAAN Periksa kickstarter spindle [1] terhadap pembengkokan, keausan atau kerusakan.
[1]
Periksa pinion gear [2] terhadap keausan atau kerusakan. Ukur D.D. pinion gear starter BATAS SERVIS: 20,08 mm Ukur D.L. kickstarter spindle BATAS SERVIS: 19,94 mm
[2]
Periksa journal kickstarter spindle [1] pada crankcase kiri dan kanan terhadap keausan berlebihan atau kerusakan.
CRANKCASE KIRI:
CRANKCASE KANAN:
[1]
15-19
dummyhead
CATATAN
dummytext
16. PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
LOKASI KOMPONEN ··························· 16-2
PENURUNAN MESIN ··························· 16-4
INFORMASI SERVIS ···························· 16-3
PEMASANGAN MESIN························· 16-6
16
16-1
dummyhead
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
LOKASI KOMPONEN PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
59 N.m (6,0 kgf.m)
12 N.m (1,2 kgf.m)
12 N.m (1,2 kgf.m) Tipe karburator:
Tipe karburator:
16-2
dummyhead
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
INFORMASI SERVIS UMUM • Selama menurunkan dan memasang mesin, letakkan sepeda motor pada standar tengahnya. • Letakkan mesin dengan menggunakan dongkrak atau alat penyangga yang dapat disetel lainnya untuk mempermudah pelepasan baut-baut penggantung mesin. • Komponen-komponen berikut ini dapat diservis dengan mesin terpasang pada rangka. – Alternator (hal. 14-6) – Kopling manual (hal. 13-9) – Kopling centrifugal (hal. 13-9) – Peralatan pemindah gear (hal. 13-27) – Pegas kickstarter (hal. 13-30) – Cylinder head (hal. 11-10) – Cylinder/piston (hal. 12-4) – Pompa oli (hal. 10-4) • Komponen-komponen berikut ini memerlukan penurunan mesin agar dapat diservis. – Crankshaft/transmisi (hal. 15-4) – Shift fork/shift drum (hal. 15-9) – Kickstarter (hal. 15-17)
SPESIFIKASI BAGIAN Tipe karburator Tipe PGM-FI Kapasitas oli mesin Pada penggantian periodik Pada pembongkaran mesin Oli mesin yang dianjurkan Berat kosong mesin
SPESIFIKASI 24,6 kg 24,2 kg 0,7 liter 0,9 liter "Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang setara Klasifikasi API: SG atau lebih tinggi (kecuali oli yang diberikan label "energy conserving" pada label bundar servis API) Viskositas: SAE 10W-30 Standard JASO T 903: MA
TORSI PENGENCANGAN BAGIAN Baut plat penahan drive sprocket Baut pemasangan pipa intake (Tipe karburator) Mur penggantung mesin
JUMLAH 2 2
DIAMETER ULIR (mm) 6 6
TORSI N.m (kgf.m) 12 (1,2) 12 (1,2)
3
10
59 (6,0)
CATATAN
16-3
dummyhead
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
PENURUNAN MESIN Letakkan sepeda motor pada standar tengahnya.
[2]
[4] (Khusus tipe PGM-FI)
Keluarkan oli mesin (hal. 3-12). Lepaskan berikut ini: – – – –
Cover samping main pipe (hal. 2-9) Cover as (hal. 2-8) Cover belakang crankcase kiri (hal. 2-13) Pipa exhaust/muffler (hal. 2-14)
Lepaskan berikut ini: – Tutup busi [1] – Konektor 2P motor starter [2] – Selang pernapasan crankcase [3] Khusus tipe PGM-FI:
Lepaskan konektor 1P sensor O2 [4].
Khusus tipe PGM-FI:
Lepaskan konektor 2P sensor EOT [1] dan lepaskan kabel sensor EOT [2] dari klem-klem [3].
[3]
[1]
Khusus tipe PGM-FI: [3]
[2]
[1] Khusus tipe karburator:
Lepaskan selang pemasok udara PAIR [1] dari pipa pemasok udara [2].
[3]
Khusus tipe karburator:
Lepaskan selang aliran karburator [3] dari klem [4].
[2]
Lepaskan berikut ini: – Konektor 4P alternator [1] – Konektor 6P (Hitam) switch posisi gear [2]
[1]
[4] [1]
[2]
Lepaskan kabel-kabel [3] dari klem rangka [4].
[3]
16-4
[4]
dummyhead
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN Khusus tipe PGM-FI:
Lepaskan baut-baut pemasangan pipa intake [1], plat pemegang [2] dan O-ring [3].
[1]
Khusus tipe PGM-FI:
[3]
[2] Khusus tipe karburator:
Lepaskan baut-baut pemasangan pipa intake [1] dan gasket [2].
Khusus tipe karburator:
[2]
Longgarkan mur-mur pengunci [1], mur-mur penyetelan rantai roda [2] dan mur as roda [3]. Tekan roda belakang ke arah depan.
[1]
[2]
[3]
[1]
Lepaskan baut-baut plat pemasangan drive sprocket [1]. Putar dan lepaskan plat penahan [2].
[1]
[3]
Lepaskan drive sprocket [3] dari countershaft dan rantai roda.
[2]
16-5
dummyhead
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN Topang mesin dengan menggunakan dongkrak atau alat penyangga lain.
[2]/[5]
[3]/[5]
Lepaskan kaitan pegas pembalik switch lampu rem belakang [1] dari pedal rem. Lepaskan mur penggantung mesin depan [2], mur penggantung mesin bagian atas belakang [3] dan mur penggantung mesin bagian bawah belakang [4]. Lepaskan baut-baut penggantung mesin [5] dan mesin dari rangka. • Tutuplah lubang intake manifold dengan kain lap atau tutup dengan seal tape untuk menghindari adanya benda asing jatuh ke dalam mesin.
[1]
[4]/[5]
PEMASANGAN MESIN CATATAN :
• Perhatikan arah dari baut-baut penggantung. • Pakailah dongkrak atau alat penyangga lain yang dapat disetel, tempatkan mesin pada rangka dengan hati-hati dan letakkan pada tempatnya. • Alurkan kabel-kabel dan selang dengan benar (hal. 1-16). Selama pemasangan mesin, pegang mesin dengan erat dan berhati-hatilah agar tidak merusak rangka dan mesin.
Tempatkan mesin pada rangka dan topang mesin dengan menggunakan dongkrak atau alat penyangga lainnya yang dapat disetel.
[1]/[4]
[1]/[2]
Pasang baut-baut penggantung mesin [1] dan mur-mur. Kencangkan mur penggantung mesin bagian atas belakang [2] dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
59 N.m (6,0 kgf.m)
Kencangkan mur penggantung mesin bagian bawah belakang [3] dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
59 N.m (6,0 kgf.m)
Kencangkan mur penggantung mesin depan [4] dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
[5]
[1]/[3]
59 N.m (6,0 kgf.m)
Kaitkan pegas switch lampu rem belakang [5]. Pasang rantai roda di atas drive sprocket [1]. Pasang drive sprocket pada countershaft.
[1]
[3]
Pasang plat penahan [2] pada countershaft sambil menepatkan gigi-giginya. Putar plat penahan dan tepatkan lubang-lubang bautnya. Pasang dan kencangkan baut-baut plat penahan drive sprocket [3] secara bergantian dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
12 N.m (1,2 kgf.m) [2]
16-6
dummyhead
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN Khusus tipe PGM-FI:
Pasang O-ring baru [1] pada alur pipa intake. Pasang plat pemegang [2] dan baut-baut pemasangan pipa intake [3], kemudian kencangkan.
Khusus tipe PGM-FI:
[2]
[1] Khusus tipe karburator:
Pasang gasket baru [1] pada alur pipa intake. Pasang baut-baut pemasangan pipa intake [2] dan kencangkan dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
[3]
Khusus tipe karburator:
12 N.m (1,2 kgf.m)
[1]
Sambungkan berikut ini: – Konektor 4P alternator [1] – Konektor 6P (Hitam) switch posisi gear [2]
[2] [1]
[2]
Kencangkan kabel-kabel [3] dengan klem rangka [4].
[3] Khusus tipe PGM-FI:
Hubungkan konektor 2P sensor EOT [1] dan kencangkan kabel sensor EOT [2] dengan klem [3].
[4]
Khusus tipe PGM-FI: [3]
[1]
[2]
16-7
dummyhead
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN Khusus tipe karburator:
Hubungkan selang pemasok udara PAIR [1] pada pipa pemasok udara [2].
[3]
Khusus tipe karburator:
Kencangkan selang aliran karburator [3] dengan klem [4].
[2]
[1]
Sambungkan berikut ini:
[2]
– Tutup busi [1] – Konektor 2P motor starter [2] – Selang pernapasan crankcase [3] Khusus tipe PGM-FI:
[4] [4] (Khusus tipe PGM-FI)
Sambungkan konektor 1P sensor O2 [4]. Pasang berikut ini: – – – –
Pipa exhaust/muffler (hal. 2-14) Cover belakang crankcase kiri (hal. 2-13) Cover-cover as (hal. 2-8) Cover samping main pipe (hal. 2-9)
Isi dengan oli mesin yang dianjurkan sampai ke tinggi permukaan yang sesuai (hal. 3-12). Setel kekenduran rantai roda (hal. 3-16).
16-8
[3]
[1]
dummytext
17. RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
LOKASI KOMPONEN ··························· 17-2
FORK ················································ 17-8
INFORMASI SERVIS ···························· 17-3
STANG KEMUDI································· 17-16
TROUBLESHOOTING ·························· 17-4
POROS KEMUDI ································ 17-18
RODA DEPAN····································· 17-5
17
17-1
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
LOKASI KOMPONEN RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
9 N.m (0,92 kgf.m) Tipe karburator:
59 N.m (6,0 kgf.m)
30 N.m (3,1 kgf.m)
64 N.m (6,5 kgf.m)
59 N.m (6,0 kgf.m)
17-2
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
INFORMASI SERVIS UMUM
Seringkali menghirup debu brake pad, apapun komposisi bahannya, dapat membahayakan kesehatan. • Jangan menghirup partikel-partikel debu. • Jangan pernah memakai selang udara atau sikat untuk membersihkan assy rem. Pakailah alat penghisap debu yang baik. • Bab ini meliputi roda depan, fork, stang kemudi dan poros kemudi. • Pada saat menservis roda depan, fork atau poros kemudi, topang sepeda motor dengan menggunakan dongkrak atau alat penyangga lainnya. • Cakram rem atau brake pad yang terkontaminasi mengurangi daya pengereman. Buang brake pad yang terkontaminasi dan bersihkan cakram yang terkontaminasi dengan bahan pembersih grease berkualitas tinggi untuk peralatan rem. • Setelah pemasangan roda depan, periksa cara kerja rem dengan menarik handel rem. • Untuk menservis sistem rem hidrolik, lihat halaman 19-4.
SPESIFIKASI BAGIAN Kedalaman alur ban minimum
STANDARD –
Tekanan Pengendara saja udara ban Pengendara dan pembonceng dingin Keolengan as roda Keolengan Radial pelek roda Aksial Fork Panjang bebas pegas SHOWA CHUANNAN Keolengan pipa Minyak yang dianjurkan Tinggi permukaan SHOWA minyak CHUANNAN Kapasitas minyak SHOWA CHUANNAN
200 kPa (2,00 kgf/cm2, 29 psi) 200 kPa (2,00 kgf/cm2, 29 psi) – – – 294,8 290,0 – 294,0 – Minyak fork 73 107 63,5 ± 1 cm3 59,0 ± 1 cm3
Satuan: mm BATAS SERVIS Sampai ke indikator – – 0,2 2,0 2,0 – – 0,2 – – – – –
TORSI PENGENCANGAN BAGIAN
JUMLAH 2 1
DIAMETER ULIR (mm) 6 26
TORSI N.m (kgf.m) 9 (0,92) –
Top thread poros kemudi
1
26
–
Baut penjepit bridge bawah Mur pemasangan batang stang kemudi Mur as roda depan Baut socket cakram rem depan
4 1 1 4
10 10 12 8
64 (6,5) 59 (6,0) 59 (6,0) 42 (4,3)
Baut tutup fork (Tipe CHUANNAN) Baut socket fork
2 2
20 8
22 (2,2) 20 (2,0)
Sekrup pemberat stang kemudi Mur pengunci poros kemudi
CATATAN Baut ulir-ulir SL Untuk urutan pengencangan; Lihat hal. 17-21 Untuk urutan pengencangan; Lihat hal. 17-21 Mur-U Mur-U Baut ALOC; ganti dengan yang baru. Oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir.
17-3
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
TROUBLESHOOTING Kemudi berat • Tekanan udara ban kurang • Ban rusak • Mur pengunci poros kemudi terlalu kencang • Bearing kepala kemudi rusak • Lingkaran bearing kepala kemudi rusak • Poros kemudi bengkok Kemudi menarik ke satu sisi atau tidak dapat mengarah lurus • As roda depan bengkok • Roda tidak terpasang dengan benar • Bearing-bearing roda depan aus atau rusak • Fork bengkok • Rangka bengkok • Bearing kepala kemudi rusak Roda depan bergoyang • Pengikat as roda depan longgar • Pelek bengkok • Bearing-bearing roda depan aus atau rusak Roda depan berat perputarannya • Rem depan menyangkut • As roda depan bengkok • Bearing-bearing roda depan rusak Suspensi lunak • Tekanan udara ban rendah • Minyak fork memburuk kondisinya • Berat minyak fork tidak benar • Minyak fork di dalam fork kurang • Pegas fork lemah Suspensi keras • Tekanan udara ban tinggi • Terlalu banyak minyak fork di dalam fork • Berat minyak fork tidak benar • Pipa-pipa fork bengkok • Saluran lintasan minyak fork tersumbat Suspensi berisik • Fork slider bengkok • Minyak fork di dalam fork kurang • Pengencang fork longgar
17-4
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
RODA DEPAN PELEPASAN/PEMASANGAN Topang sepeda motor dengan menggunakan dongkrak atau alat penyangga lain. Lepaskan berikut ini: – – – – – – –
Kabel speedometer [1] O-ring [2] Mur as roda [3] As roda depan [4] Roda depan [5] Collar samping [6] Gearbox speedometer [7]
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan. • Ganti O-ring kabel speedometer dengan yang baru. • Oleskan grease pada as roda depan, gear speedometer, pinion shaft kabel speedometer dan O-ring. • Periksa cara kerja rem setelah pemasangan.
[4]
[5] [3] 59 N.m (6,0 kgf.m)
[1] [6]
* 0,02 - 0,03 g
Tepatkan tab-tab gear speedometer dengan alur-alur hub roda.
[7]
[2]
Tepatkan alur gearbox speedometer dengan boss pada kaki fork.
Lepaskan tab sambil mendorongnya dan lepaskan kabel speedometer.
* Gigi-gigi gear: 0,2 – 0,4 g Permukaan dalam: 0,03 – 0,05 g
* : Grease (Shell BEARING GREASE HD atau sejenisnya)
17-5
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI PEMBONGKARAN/PERAKITAN Lepaskan/pasang berikut ini: – – – – –
Seal debu [1] Baut socket [2] Cakram rem [3] Bearing roda [4] Collar distance [5]
• Ganti baut-baut socket, bearing dan seal debu dengan yang baru. • Oleskan grease pada bibir seal debu. Untuk penggantian bearing roda (hal. 17-6).
[2] 42 N.m (4,3 kgf.m) [5]
Kencangkan baut-baut dengan pola bersilang dalam 2 atau 3 langkah.
[4] (6201UU)
[3]
[1] Pasang seal debu kanan sampai rata dengan permukaan ujung roda.
[4] (6201UU)
[1] Pasang seal debu kiri sampai duduk sepenuhnya.
PELEPASAN BEARING Pasang bearing remover head ke dalam bearing [1]. Dari sisi berlawanan, pasang bearing remover shaft dan dorong bearing keluar dari hub roda. Lepaskan collar distance dan dorong keluar bearing lainnya.
[3]
[2]
TOOL: [2] Bearing remover head, 12 mm 07746-0050300 [3] Bearing remover shaft 07746-0050100 [2]
[1] [1]
[3]
17-6
[2]
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI PEMASANGAN BEARING Jangan pernah memasang bearing lama. Sekali bearing telah dilepaskan, bearing harus diganti dengan yang baru.
Dorong masuk bearing kanan baru [1] (sisi cakram rem) secara tegak lurus dengan sisi yang ada tandanya menghadap ke atas sampai duduk sepenuhnya. TOOL: [2] Driver [3] Attachment, 32 x 35 mm [4] Pilot, 12 mm
[2]
07749-0010000 07746-0010100 07746-0040200
[3]
[1]
Pasang collar distance [1]. Dorong masuk bearing kiri baru [2] secara tegak lurus dengan sisi yang ada tandanya menghadap ke atas. TOOL: Driver Attachment, 32 x 35 mm Pilot, 12 mm
[2]
[4] [1]
07749-0010000 07746-0010100 07746-0040200
PEMERIKSAAN AS RODA Tempatkan as roda pada V-block dan ukur keolengan dengan dial indicator. BATAS SERVIS: 0,2 mm Keolengan sebenarnya adalah 1/2 dari pembacaan total indicator. BEARING RODA Putar lingkaran dalam masing-masing bearing dengan jari tangan, bearing harus berputar dengan halus dan tanpa suara. Juga periksa bahwa lingkaran luar bearing duduk dengan erat pada hub. Gantilah bearingbearing dalam bentuk pasangan.
Lepaskan dan buang bearing-bearing jika lingkaranlingkaran tidak dapat berputar dengan halus, tanpa suara, atau jika duduk dengan longgar pada hub roda. PELEK RODA Periksa keolengan pelek roda dengan meletakkan roda pada turning stand (dudukan untuk memutar roda). Putar roda dengan tangan dan ukur keolengan dengan menggunakan dial indicator. BATAS SERVIS: Aksial: 2,0 mm Radial: 2,0 mm
17-7
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
FORK PELEPASAN Lepaskan berikut ini:
[1]
[2]
– Roda depan (hal. 17-5) – Fender depan A (hal. 2-6) Lepaskan baut-baut pemasangan caliper rem dan caliper rem dari kaki fork kanan (hal. 19-15). • Gantungkan caliper rem depan dengan seutas kawat sehingga tidak bergantung pada selang rem depan. Jangan memelintir selang rem. Khusus tipe CHUANNAN:
Jika anda akan membongkar fork, longgarkan baut tutup fork [1], tapi jangan lepaskan dulu bautnya. Lepaskan baut penjepit bagian atas bridge bawah [2]. Longgarkan baut penjepit bagian bawah bridge bawah [3] dan lepaskan kaki fork.
[3]
PEMBONGKARAN Tahan fork slider [1] pada catok dengan bantalan lunak atau kain lap.
[1] [2]
Longgarkan baut socket fork [2] tapi jangan lepaskan dulu bautnya.
Tipe SHOWA: Untuk menghindari hilangnya tegangan, jangan menekan pegas fork lebih dari yang diperlukan. Dudukan pegas berada di bawah tekanan pegas. Berhati-hatilah pada saat melepaskan assy fork dari alat press hidrolik.
17-8
Letakkan tool yang sesuai [1] pada dudukan pegas [2].
Tipe SHOWA:
[1]
[2]
Tekan dudukan pegas pada pipa fork dengan menggunakan tool yang sesuai dan alat press hidrolik, kemudian lepaskan ring stopper [3] dengan obeng kecil. Lepaskan dudukan pegas, O-ring [4] dan pegas fork [5] dari pipa fork.
[3]
[5]
[4]
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Tipe CHUANNAN:
Lepaskan baut tutup fork [1], O-ring [2] dan pegas fork [3] dari pipa fork [4].
Tipe CHUANNAN:
[1]
[4]
[2]
[3]
Keluarkan minyak fork dengan memompa pipa fork beberapa kali.
Lepaskan baut socket [1] dan sealing washer [2]. [2]
[1]
Lepaskan piston fork [1] dan pegas pembalik [2] dari pipa fork [3].
[3] [1]
[2]
17-9
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Tarik pipa fork [1] keluar dari fork slider [2]. [2]
[1]
Lepaskan seal debu [1]. [1]
Lepaskan ring stopper seal oli [1]. [1]
Lepaskan seal oli [1] dengan menggunakan special tool. TOOL: [2] Oil seal remover
[2]
07748-0010001 atau yang setara yang dapat dibeli di pasaran.
[1]
17-10
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Lepaskan back-up ring [1] dari fork slider [2]. Khusus tipe CHUANNAN:
[1]
[3] (Khusus tipe PGM-FI)
Lepaskan bushing guide [3] dari fork slider.
[2]
PEMERIKSAAN PEGAS FORK Periksa pegas fork [1] terhadap kelelahan (fatique) atau kerusakan, dan ganti bila perlu.
[1]
PIPA FORK/FORK SLIDER/PISTON Periksa pipa fork [1], fork slider [2] dan fork piston [3] terhadap tanda-tanda gerusan dan keausan berlebihan.
[2]
Periksa ring piston fork [4] terhadap keausan atau kerusakan. Periksa pegas pembalik [5] terhadap kelelahan (fatique) atau kerusakan. Ganti komponen-komponen bila perlu. Tempatkan pipa fork pada V-block dan ukur keolengan.
[1]
Keolengan sebenarnya adalah 1/2 dari pembacaan total indicator. BATAS SERVIS: 0,2 mm
[5]
[3]
[4]
BUSHING PIPA FORK/BACK-UP RING Periksalah bushing guide secara visual [1]. Tipe SHOWA:
Tipe CHUANNAN:
Ganti fork slider dalam bentuk assy jika ada gerusan atau goresan berlebihan, atau jika teflon aus sehingga permukaan tembaga [2] tampak pada lebih dari 3/4 dari seluruh permukaan.
[2]
[3]
Ganti bushing dari guide jika ada gerusan atau goresan berlebihan, atau jika teflon aus sehingga permukaan tembaga [2] tampak pada lebih dari 3/4 dari seluruh permukaan. Periksa back-up ring [3], ganti jika ada perubahan bentuk pada titik-titik [4] yang ditunjukkan oleh anak panah pada gambar.
[1]
[4]
17-11
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI PERAKITAN SEAL DEBU
RING PISTON FORK
PIPA FORK
Tipe CHUANNAN:
RING STOPPER
Tipe SHOWA:
RING STOPPER
SEAL OLI BACK-UP RING
DUDUKAN PEGAS
BUSHING GUIDE (Khusus tipe CHUANNAN)
O-RING O-RING
FORK SLIDER
BAUT TUTUP FORK 22 N.m (2,2 kgf.m)
SEALING WASHER PEGAS FORK BAUT SOCKET
PISTON FORK
PEGAS PEMBALIK
20 N.m (2,0 kgf.m)
Sebelum perakitan, cucilah semua part dengan larutan pembersih dengan titik nyala api tinggi atau yang tidak dapat terbakar dan lap sampai kering. Khusus tipe CHUANNAN:
[3]
[1] (Khusus tipe CHUANNAN)
Pasang bushing guide [1] pada fork slider [2]. [2]
Pasang back-up ring [3] pada fork slider.
Oleskan minyak fork pada bibir seal oli baru [1]. Pasang seal oli dengan sisi yang ada tandanya menghadap ke atas.
[2]
Dorong masuk seal oli ke dalam fork slider dengan menggunakan special tool sampai duduk sepenuhnya. TOOL: [2] Driver [3] Attachment, 37 x 40 mm
07749-0010000 07746-0010200
[3]
17-12
[1]
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Pasang ring stopper seal oli [1] ke dalam alur ring stopper pada fork slider.
[1]
Oleskan minyak fork pada bibir seal debu baru [1]. Jangan mengetuk bibir seal debu terlalu keras.
Pasang seal debu sampai duduk sepenuhnya.
[1]
Pasang pipa fork [1] pada fork slider [2]. [2]
[1]
Jika melepaskan ring piston fork [1] dari piston fork [2], pasang ring piston fork baru pada alur piston fork.
[4]
[2]
[1]
Pasang pegas pembalik [3] dan piston fork pada pipa fork [4].
[3]
17-13
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Bersihkan ulir-ulir baut socket [1] dan oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir baut.
[2]
Pasang dan kencangkan baut socket dengan sealing washer baru [2] pada piston fork.
[1]
Tuangkan minyak fork yang dianjurkan dalam jumlah sesuai spesifikasi ke dalam pipa fork. KAPASITAS MINYAK FORK: Tipe SHOWA: 63,5 ± 1 cm3 Tipe CHUANNAN: 59,0 ± 1 cm3 Pompa pipa fork beberapa kali untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dari bagian bawah pipa fork.
Pastikan bahwa permukaan minyak tingginya sama pada kedua fork.
Tekan kaki fork sepenuhnya dan ukur tinggi permukaan minyak dari bagian atas pipa fork.
Tipe SHOWA:
Tarik pipa fork ke atas dan pasang pegas fork [1] dengan sisi yang meruncing menghadap ke bawah.
TINGGI PERMUKAAN MINYAK FORK: Tipe SHOWA: 73 mm Tipe CHUANNAN: 107 mm
Tipe SHOWA:
Lapisi O-ring baru [2] dengan minyak fork dan pasang ke dalam alur pada dudukan pegas [3]. Tempatkan assy fork, dudukan pegas dan ring stopper [4] pada alat press hidrolik. Letakkan tool yang sesuai [5] pada dudukan pegas. Untuk menghindari hilangnya tegangan, jangan menekan pegas fork lebih dari yang diperlukan.
17-14
[5] [4]
[2]
Tekan dudukan pegas ke dalam pipa fork sampai alur ring stopper tampak. [3]
[1]
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Tipe CHUANNAN:
Tarik pipa fork [1] ke atas dan pasang pegas fork [2] dengan sisi yang meruncing menghadap ke bawah.
Jangan lupa untuk mengencangkan baut tutup fork dengan torsi sesuai spesifikasi.
Lapisi O-ring baru [3] dengan minyak fork dan pasang ke dalam alur baut tutup fork [4]. Panjangkan fork dan tahan pipa fork, kemudian pasang dan kencangkan untuk sementara baut tutup fork.
Tipe CHUANNAN:
[4]
[1]
[3]
[2]
Tahan fork slider [1] pada catok dengan bantalan lunak atau kain lap.
[1]
Kencangkan baut socket fork [2] dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
20 N.m (2,0 kgf.m)
[2]
PEMASANGAN Pasang pipa fork [1] pada poros kemudi [2] sambil menepatkan alurnya [3] dengan lubang baut penjepit bagian atas [4].
[4] [3]
[2]
[1]
Pasang baut penjepit bagian atas bridge bawah [1]. Kencangkan baut penjepit bagian atas bridge bawah dan baut penjepit bagian bawah [2] dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI: Khusus tipe CHUANNAN:
[1]
[3]
64 N.m (6,5 kgf.m)
Jika anda membongkar fork, kencangkan baut tutup fork [3] dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
22 N.m (2,2 kgf.m)
Pasang berikut ini: – Roda depan (hal. 17-5) – Fender depan A (hal. 2-6) – Caliper rem depan dan baut-baut pemasangan (hal. 19-15)
[2]
17-15
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
STANG KEMUDI PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan berikut ini: – Cover belakang stang kemudi (hal. 2-5) – Cover main pipe (hal. 2-7)
[3] [4]
Lepaskan konektor-konektor switch lampu rem depan [1]. Lepaskan berikut ini dari klem-klem stang kemudi [2]: – Selang rem depan [3] – Kabel speedometer [4] – Kabel gas [5] Khusus tipe karburator:
[1]
Lepaskan kabel cuk [6] dari tuas cuk [7] dan lepaskan kabel dari klem-klem stang kemudi. Lepaskan berikut ini: – Master cylinder [8]/pemegang [9]/baut [10] – Sekrup [11]/pemberat stang kemudi [12] – Pipa gas [13] – Grip stang kemudi [14] – Mur [15]/collar [16]/baut [17]/batang stang kemudi [18]
Khusus tipe karburator:
[2]
[5]
[6] (Khusus tipe karburator)
Lepaskan sekrup [19], washer [20], tuas cuk, wave washer [21] dan pemegang tuas cuk [22]. Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan. • Ganti sekrup-sekrup pemberat stang kemudi dengan yang baru. • Untuk pemasangan batang stang kemudi/grip stang kemudi (hal. 17-17). • Alurkan kabel-kabel dengan benar (hal. 1-16).
[11] 9 N.m (0,92 kgf.m) [13] [9] [12]
Kencangkan baut atas terlebih dahulu, lalu baut bawah.
Tepatkan ujung master cylinder dengan tanda pada stang kemudi. [10]
[8]
[18] Tempatkan pemegang dengan tanda "UP" menghadap ke atas.
[16] Khusus tipe karburator: [21] [14]
[17]
[16]
[15] 59 N·m (6,0 kgf·m) [22]
[19]
17-16
[7] [20]
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI PEMASANGAN BATANG STANG KEMUDI Pasang batang stang kemudi pada poros kemudi sambil menepatkan lubang-lubang baut. Collar belakang lebih tinggi dari collar depan.
[3]
[2]
Pasang berikut ini: – – – –
Collar depan [1] Collar belakang [2] Baut [3] Mur [4]
Kencangkan mur dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
59 N.m (6,0 kgf.m) [1] [4]
PEMASANGAN GRIP STANG KEMUDI Jika grip stang kemudi [1] dilepaskan, oleskan Honda Bond A atau sejenisnya pada bagian dalam grip dan pada permukaan bersih stang kemudi kiri [2]. Tunggu 3 – 5 menit dan pasang grip. Biarkan lem mengering selama 1 jam sebelum grip dipakai.
[1]
Putar grip agar lem terbagi secara merata.
[2]
PENGGANTIAN PEMBERAT BAGIAN DALAM STANG KEMUDI Tekan tab penahan [1] melalui lubang stang kemudi [2] dengan obeng. Semprotkan pelumas melalui lubang stang kemudi pada karet [4] untuk memudahkan pelepasan.
[4]
[1]
[2]
Untuk sementara pasang ujung grip dan sekrup, kemudian lepaskan assy pemberat bagian dalam [3] dengan memutar ujung grip.
[3]
Lepaskan sekrup [1], ujung grip [2] dan karet bantalan [3] dari pemberat bagian dalam [4]. Buang penahan [5]. Periksa kondisi dari karet bantalan, ganti bila perlu. Pasang karet bantalan dan penahan baru pada pemberat bagian dalam. Pasang ujung grip pada pemberat bagian dalam dengan menepatkan bossnya dengan alur satu sama lain. Pasang sekrup ujung grip.
[4] [5]
[1] [3] [2]
17-17
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Masukkan assy pemberat bagian dalam [1] ke dalam stang kemudi. Putar pemberat bagian dalam dan kaitkan tab penahan [2] dengan lubang [3] pada stang kemudi.
[2]
[1] [3]
Lepaskan sekrup ujung grip [4] dan ujung grip [5].
[5]
[4]
POROS KEMUDI PELEPASAN Lepaskan berikut ini:
[1]
– Fender depan (hal. 2-6) – Fork (hal. 17-8) – Stang kemudi (hal. 17-16)
[2]
Lepaskan baut [1] dan klem selang rem [2].
Longgarkan mur pengunci poros kemudi [1] dengan menggunakan special tool. TOOL: [2] Socket wrench
[1] [2]
07916-KM10000
Lepaskan mur pengunci poros kemudi dan washer pengunci [3].
Hati-hati agar tidak menjatuhkan poros kemudi.
[3]
Tahan poros kemudi dan longgarkan top thread [1] dengan menggunakan special tool. TOOL: [2] Steering stem socket
[2]
07916-3710101 [1]
17-18
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Lepaskan lingkaran dalam bearing bagian atas [1] dan bola-bola bearing bagian atas [2] sambil menahan poros kemudi [3].
[1] [2]
• Bearing bagian atas: 23 bola
[3]
Lepaskan poros kemudi [1] dan bola-bola bearing bagian bawah [2]. • Bearing bagian bawah: 29 bola
[2]
[1]
PENGGANTIAN BEARING POROS KEMUDI • Selalu ganti bearing dan lingkaran bearing dalam bentuk set.
[1]
Lepaskan lingkaran luar bearing bagian atas [1] dengan menggunakan tool berikut ini. TOOL: [2] Bearing remover shaft
07GMD-KS40100
[2]
Lepaskan lingkaran luar bearing bagian bawah [1] dengan menggunakan tool berikut ini. TOOL: [2] Ball race remover, 34.5 mm [3] Ball race remover shaft
[3]
07948-4630100 07GMD-KS40100
[2]
[1]
17-19
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Lepaskan seal debu [1] dari lingkaran dalam bearing bagian bawah poros kemudi [2]. Lepaskan lingkaran dalam bearing bagian bawah dengan pahat atau tool sejenis dengan berhati-hati agar tidak merusak poros kemudi [3].
[2] [3]
[1]
Pasang lingkaran dalam bearing bagian bawah yang baru [1] dengan menggunakan tool berikut ini dan alat press hidrolik.
[1]
TOOL: [2] Fork seal driver attachment, 07947-KA20200 35,2 mm
[2]
Oleskan 3 g gemuk dengan zat tahan tekanan sangat tinggi (dianjurkan: EXCELIGHT EP2 yang dibuat oleh KYODO YUSHI, Japan atau Shell ALVANIA EP2 atau sejenisnya) pada bibir seal debu baru [1] kemudian pasang pada lingkaran dalam bearing bagian bawah.
[1]
Dorong lingkaran luar bearing bagian atas [1] pada head pipe dengan menggunakan tool berikut ini. TOOL: [2] Driver [3] Bearing driver attachment
[2]
07749-0010000 07946-3710701 [3]
[1]
17-20
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Dorong lingkaran luar bearing bagian bawah yang baru [1] ke dalam head pipe dengan menggunakan tool berikut ini. TOOL: [2] Oil seal driver 53.5 mm
[1]
07947-SB00200
[2]
PEMASANGAN Untuk penggantian bearing poros kemudi (hal. 17-19). : grease dengan zat tahan tekanan sangat tinggi (dianjurkan: EXCELIGHT EP2 yang dibuat oleh KYODO YUSHI, Japan atau Shell ALVANIA EP2 atau sejenisnya) : Oleskan minimum 3 g pada masingmasing lingkaran bearing bagian bawah/ bagian atas dan bibir seal debu.
MUR
TOP THREAD
LOCK WASHER BEARING BAGIAN ATAS (23 BOLA)
LINGKARAN DALAM BAGIAN ATAS
KLEM SELANG REM LINGKARAN LUAR BAGIAN ATAS
LINGKARAN LUAR BAGIAN BAWAH BEARING BAGIAN BAWAH (29 BOLA)
LINGKARAN DALAM BAGIAN BAWAH POROS KEMUDI SEAL DEBU
Oleskan 3 g gemuk dengan zat tahan tekanan sangat tinggi (dianjurkan: EXCELIGHT EP2 yang dibuat oleh KYODO YUSHI, Japan atau Shell ALVANIA EP2 atau sejenisnya) pada lingkaran-lingkaran bearing bagian bawah. Ganti lingkaranlingkaran dan bearing dalam bentuk set.
Pasang bola-bola bearing bagian bawah [1] pada poros kemudi [2].
[1]
[2]
• Bearing bagian bawah: 29 bola Masukkan poros kemudi ke dalam head pipe kemudi.
17-21
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Oleskan 3 g gemuk dengan zat tahan tekanan sangat tinggi (dianjurkan: EXCELIGHT EP2 yang dibuat oleh KYODO YUSHI, Japan atau Shell ALVANIA EP2 atau sejenisnya) pada lingkaran-lingkaran bearing bagian atas. Ganti lingkaranlingkaran bearing dan bearing dalam bentuk set.
[2]
Pasang bola-bola bearing bagian atas [1] pada lingkaran luar bearing bagian atas.
[1]
• Bearing bagian atas: 23 bola Pasang lingkaran dalam bearing bagian atas [2] pada poros kemudi.
Pasang top thread [1]. Tahan poros kemudi dan kencangkan top thread poros kemudi pada torsi pengencangan awal dengan menggunakan special tool. TOOL: [2] Steering stem socket TORSI:
07916-3710101
[2]
[1]
25 N.m (2,5 kgf.m)
Putar poros kemudi ujung-ke-ujung beberapa kali untuk mendudukkan bearing.
Longgarkan top thread sepenuhnya [1]. [1]
17-22
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Tahan poros kemudi dan kencangkan top thread poros kemudi [1] pada torsi sesuai spesifikasi dengan menggunakan special tool. TOOL: [2] Steering stem socket
[2]
07916-3710101 [1]
TORSI:
2,5 N.m (0,25 kgf.m)
Putar top thread [1] berlawanan arah jarum jam kirakira 45° derajat. [1] 45°
Pasang washer pengunci [1] dengan menepatkan tabnya dengan alur poros kemudi.
[2]
Tahan top thread dengan pin spanner dan kencangkan mur pengunci poros kemudi [2] dengan torsi sesuai spesifikasi. TOOL: [3] Socket wrench TORSI:
[1]
07916-KM10000
83 N.m (8,5 kgf.m)
Putar poros kemudi ujung-ke-ujung beberapa kali. Pastikan poros kemudi bergerak dengan lancar tanpa kelonggaran atau macet. Pasang klem selang rem [1] dengan menepatkan ujungnya dengan lubang poros kemudi. Pasang dan kencangkan baut [2].
[3]
[2] [1]
Pasang berikut ini: – Fork (hal. 17-15) – Fender depan (hal. 2-6) – Stang kemudi (hal. 17-16)
Tepatkan
17-23
dummyhead
CATATAN
dummytext
18. RODA BELAKANG/SUSPENSI
LOKASI KOMPONEN ··························· 18-2
RODA BELAKANG ······························ 18-5
INFORMASI SERVIS ···························· 18-3
SWINGARM······································· 18-10
TROUBLESHOOTING ·························· 18-4
SHOCK ABSORBER ··························· 18-12
18
18-1
dummyhead
RODA BELAKANG/SUSPENSI
LOKASI KOMPONEN RODA BELAKANG/SUSPENSI
39 N·m (4,0 kgf·m)
24 N.m (2,4 kgf.m)
59 N.m (6,0 kgf.m)
24 N.m (2,4 kgf.m)
18-2
dummyhead
RODA BELAKANG/SUSPENSI
INFORMASI SERVIS UMUM Seringkali menghirup debu brake pad, apapun komposisi bahannya, dapat membahayakan kesehatan. • Jangan menghirup partikel-partikel debu. • Jangan pernah memakai selang udara atau sikat untuk membersihkan assy rem. Pakailah alat penghisap debu yang baik. • Bab ini meliputi pekerjaan servis roda belakang, swingarm dan shock absorber. • Cakram rem atau brake pad yang terkontaminasi mengurangi daya pengereman. Buang brake pad yang terkontaminasi dan bersihkan cakram yang terkontaminasi dengan bahan pembersih grease berkualitas tinggi untuk peralatan rem. • Pada saat menservis roda belakang dan suspensi, letakkan sepeda motor pada standar tengahnya. • Gunakanlah hanya baut-baut dan mur-mur pengganti asli Honda untuk semua titik-titik pemasangan dan as suspensi.
SPESIFIKASI BAGIAN Kedalaman alur ban minimum Tekanan udara ban dingin Keolengan as roda Keolengan pelek roda Rantai roda
STANDARD – 225 kPa (2,25 kgf/cm2, 33 psi) 225 kPa (2,25 kgf/cm2, 33 psi) – – – FSCM 420AD-108RB RK 420SL-108RJ KMC420JB-108L 25 – 35
Pengendara saja Pengendara dan pembonceng Radial Aksial Ukuran/link
Kekenduran
Satuan: mm BATAS SERVIS Sampai ke indikator – – 0,20 2,0 2,0 – – – –
TORSI PENGENCANGAN BAGIAN Mur as roda belakang Mur driven sprocket Baut socket cakram rem belakang Baut stud driven flange Mur pemasangan bagian atas shock absorber Baut pemasangan bagian bawah shock absorber Mur as swingarm
JUMLAH 1 4 4
DIAMETER ULIR (mm) 12 8 8
TORSI N.m (kgf.m) 59 (6,0) 32 (3,3) 42 (4,3)
4 2 2 1
8 10 10 10
– 24 (2,4) 24 (2,4) 39 (4,0)
CATATAN Mur-U Mur-U Baut ALOC; ganti dengan yang baru. Lihat hal. 18-9
18-3
dummyhead
RODA BELAKANG/SUSPENSI
TROUBLESHOOTING Roda belakang bergoyang • Pelek bengkok • Bearing-bearing roda aus • Ban rusak • Pengencang as roda tidak dikencangkan dengan benar • Bushing as swingarm rusak • Tekanan udara ban kurang Suspensi lunak • Pegas shock absorber lemah • Kebocoran oli unit peredam kejut • Tekanan udara ban rendah Suspensi keras • Damper rod (batang peredam) shock absorber bengkok • Bushing as swingarm rusak • As swingarm bengkok • Tekanan udara ban tinggi • Bushing shock absorber rusak Kemudi menarik ke satu sisi atau tidak dapat mengarah lurus • As roda belakang bengkok • Rangka bengkok • Bushing as swingarm rusak • Perletakan as roda/penyetelan rantai tidak sama pada kedua sisi
18-4
dummyhead
RODA BELAKANG/SUSPENSI
RODA BELAKANG PELEPASAN Letakkan sepeda motor pada standar tengahnya. Longgarkan mur as roda [1]. Longgarkan kedua mur pengunci penyetel rantai roda [2] dan mur-mur penyetel [3]. Tekan roda belakang ke arah depan dan lepaskan rantai roda, kemudian lepaskan mur as roda, as roda belakang [4], penyetel [5] , washer [6] dan roda belakang. Gantungkan caliper rem dengan seutas kawat sehingga tidak bergantung pada selang rem. Jangan memelintir selang rem.
[2]
[3]
Lepaskan collar samping kiri [1] dari driven flange. Lepaskan collar samping kanan [2] dari hub roda.
[4]
[5]
SISI KIRI:
[1]/[6] SISI KANAN:
[1]
[2]
PEMERIKSAAN AS RODA Tempatkan as roda belakang pada V-block. Putar as roda belakang dan ukur keolengan dengan menggunakan dial indicator. Keolengan sebenarnya adalah 1/2 dari pembacaan total indicator. BATAS SERVIS: 0,20 mm BEARING RODA DAN BEARING DRIVEN FLANGE Putar lingkaran dalam dari masing-masing bearing dengan jari tangan. Bearing-bearing harus berputar dengan halus dan tanpa suara. Juga periksa bahwa lingkaran luar bearing duduk dengan erat pada hub roda atau driven flange. Gantilah bearingbearing dalam bentuk pasangan.
Gantilah bearing-bearing jika lingkaran dalam tidak berputar dengan halus dan tanpa suara, atau jika lingkaran luar duduk dengan longgar pada hub roda atau driven flange.
18-5
dummyhead
RODA BELAKANG/SUSPENSI PELEK RODA Periksa keolengan pelek dengan meletakkan roda pada turning stand (dudukan untuk memutar roda). Putar roda dengan perlahan, dan ukur keolengan dengan menggunakan dial indicator. BATAS SERVIS: Radial: 2,0 mm Aksial: 2,0 mm
PEMBONGKARAN/PERAKITAN Lepaskan/pasang berikut ini: – Seal debu [1] – Baut socket [2]/cakram rem belakang [3] – Mur-mur driven sprocket [4]/driven sprocket [5]/ driven flange [6]/collar driven flange [7] – Karet peredam [8]/O-ring [9] – Bearing roda [10]/collar distance [11] (hal. 18-7) – Bearing driven flange [12] (hal. 18-8) • Ganti baut-baut socket, bearing dan seal debu dan O-ring dengan yang baru. • Oleskan grease pada bibir seal debu, O-ring dan rongga bearing. [2] 42 N.m (4,3 kgf.m)
[10] (6301U)
[9] [3]
[8] [6] [1]
[1]
[11]
[5] (36T)
[7] [10] (6301U)
[12] (6203U) [4] 32 N.m (3,3 kgf.m)
18-6
dummyhead
RODA BELAKANG/SUSPENSI PENGGANTIAN BEARING RODA Gantilah bearingbearing roda dalam bentuk pasangan. Jangan memakai kembali bearing lama.
Pasang bearing remover head ke dalam bearing roda [1]. Pasang bearing remover shaft dari sisi berlawanan dan dorong bearing keluar dari hub roda. Lepaskan collar distance dan dorong keluar bearing lainnya.
[2]
[3]
TOOL: [2] Bearing remover head, 12 mm 07746-0050300 [3] Bearing remover shaft 07746-0050100 [2]
[1] [1]
[2] [3]
Isilah semua rongga bearing dengan grease. [2]
Dorong masuk bearing kanan baru [1] secara tegak lurus dengan sisi yang tertutup menghadap ke atas sampai duduk sepenuhnya. TOOL: [2] Driver [3] Attachment, 37 x 40 mm [4] Pilot, 12 mm
07749-0010000 07746-0010200 07746-0040200
[3]
[1]
Pasang collar distance [1]. Dorong masuk bearing kiri baru [2] secara tegak lurus dengan sisi yang tertutup menghadap ke atas. TOOL: Driver Attachment, 37 x 40 mm Pilot, 12 mm
07749-0010000 07746-0010200 07746-0040200
[4]
[1] [2]
18-7
dummyhead
RODA BELAKANG/SUSPENSI PENGGANTIAN BEARING DRIVEN FLANGE Lepaskan collar driven flange [1]. [1]
Dorong keluar bearing driven flange [1]. [1]
Isilah semua rongga bearing dengan grease. Pasang bearing driven flange baru [1] secara tegak lurus dengan sisi yang tertutup menghadap ke atas sampai duduk sepenuhnya. TOOL: [2] Driver [3] Attachment, 37 x 40 mm [4] Pilot, 17 mm
[2]
07749-0010000 07746-0010200 07746-0040400
[3]/[4]
[1]
Pasang collar driven flange [1] pada bearing driven flange [2].
[2]
[1]
18-8
dummyhead
RODA BELAKANG/SUSPENSI BAUT STUD DRIVEN FLANGE Oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir baut stud driven flange [1] jika baut-baut stud dilepaskan.
11,7 - 12,7 mm
Pasang dan kencangkan baut stud driven flange dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
20 N.m (2,0 kgf.m)
Setelah memasang baut-baut stud, periksa bahwa tinggi dari kepala baut sampai ke permukaan driven flange sesuai dengan spesifikasi.
[1]
PEMASANGAN Pasang collar samping kiri [1] pada driven flange. Pasang collar samping kanan [2] pada hub roda.
SISI KIRI: [1]
SISI KANAN: [2]
Pasang dudukan caliper rem belakang [1] pada swingarm dengan menepatkan slotnya dengan boss swingarm.
[1]
Tepatkan
Tempatkan roda belakang di antara swingarm. Pasang rantai roda di atas driven sprocket.
[1]/[3]
[2]
Oleskan grease pada permukaan as roda belakang [1]. Pasang berikut ini: – Penyetel rantai roda [2] – As roda belakang/washer [3] – Washer/mur as roda [4] Setel kekenduran rantai roda (hal. 3-16). Periksa cara kerja rem belakang. [3]/[4]
18-9
dummyhead
RODA BELAKANG/SUSPENSI
SWINGARM PELEPASAN Letakkan sepeda motor pada standar tengahnya. [2]
Lepaskan berikut ini: – – – –
Cover as (hal. 2-8) Pipa exhaust/muffler (hal. 2-14) Roda belakang (hal. 18-5) Dudukan master cylinder belakang (hal. 19-12)
Lepaskan baut [1] dan klem selang rem belakang [2] dari swingarm.
[1]
Lepaskan baut-baut pemasangan bagian bawah shock absorber belakang [1].
[1]
Lepaskan mur as swingarm [1], baut [2] dan swingarm [3].
[1] [2]
[3]
PEMBONGKARAN/PEMERIKSAAN Periksa slider rantai roda [1] terhadap keausan atau kerusakan. Lepaskan boss-boss pada slider rantai roda dari lubang-lubang pada swingarm. Lepaskan slider rantai roda dengan melepaskan slotslotnya dari kaitan-kaitan pada swingarm.
Lepaskan (SLOT/KAITAN)
Lepaskan (BOSS/LUBANG)
[1]
18-10
dummyhead
RODA BELAKANG/SUSPENSI Periksa bushing as [1] terhadap keausan atau kerusakan. Periksa swingarm terhadap retak-retak atau kerusakan.
[1]
PERAKITAN Pasang slider rantai roda [1] dengan menepatkan slotslotnya dengan kaitan-kaitan pada swingarm. Masukkan swingarm.
boss-boss
pada
lubang-lubang
Tepatkan (SLOT/KAITAN)
pada
Tepatkan (BOSS/ LUBANG)
[1]
PEMASANGAN Alurkan rantai roda dan pasang swingarm [1] pada rangka. Masukkan baut as swingarm [2] dari sisi kiri.
[2]
[1]
Tempatkan shock absorber belakang pada posisinya, kemudian pasang dan kencangkan baut-baut pemasangan bagian bawah shock absorber belakang [1] dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
[2]
24 N.m (2,4 kgf.m)
Untuk sementara pasang roda belakang (hal. 18-9). Tarik kembali standar tengah dengan hati-hati dan letakkan sepeda motor dengan kokoh, kemudian kencangkan mur as swingarm [2] dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
39 N.m (4,0 kgf.m)
Letakkan sepeda motor pada standar tengahnya.
[1]
18-11
dummyhead
RODA BELAKANG/SUSPENSI Pasang klem selang rem [1] dan kencangkan baut [2]. [1]
Pasang berikut ini: – Dudukan master cylinder belakang (hal. 19-12) – Pipa exhaust/muffler (hal. 2-14) – Cover as (hal. 2-8)
[2]
SHOCK ABSORBER PELEPASAN/PEMASANGAN Letakkan sepeda motor pada standar tengahnya. Hanya sisi sebelah kanan:
[2]
[4]
Lepaskan pipa exhaust/muffler (hal. 2-14). Lepaskan baut-baut pemasangan dan turunkan fender belakang (hal. 2-12). Lepaskan mur-mur pemasangan bagian atas shock absorber [1] dan washer [2]. Lepaskan baut-baut pemasangan bagian bawah shock absorber [3] dan shock absorber [4]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
TORSI: Mur pemasangan bagian atas shock absorber: 24 N.m (2,4 kgf.m) Baut pemasangan bagian bawah shock absorber: 24 N.m (2,4 kgf.m)
[1]
[3]
PEMERIKSAAN Jangan membongkar shock absorber. Ganti shock absorber dalam bentuk set.
Periksalah shock absorber secara visual terhadap keausan atau kerusakan. Periksa berikut ini: – Perubahan bentuk atau kebocoran oli – Bushing-bushing [1] terhadap keausan kerusakan Periksa kehalusan cara kerja peredam.
18-12
atau
[1]
dummytext
19. REM HIDROLIK
LOKASI KOMPONEN ··························· 19-2
MASTER CYLINDER REM DEPAN ········ 19-10
INFORMASI SERVIS ···························· 19-4
MASTER CYLINDER BELAKANG ········· 19-12
TROUBLESHOOTING ·························· 19-5
CALIPER REM DEPAN························ 19-15
PENGGANTIAN MINYAK REM/ PEMBUANGAN ANGIN PALSU ············· 19-6
CALIPER REM BELAKANG ················· 19-17
BRAKE PAD/CAKRAM REM ················· 19-8
PEDAL REM ······································ 19-19
19
19-1
dummyhead
REM HIDROLIK
LOKASI KOMPONEN REM HIDROLIK
34 N.m (3,5 kgf.m)
30 N.m (3,1 kgf.m)
34 N.m (3,5 kgf.m)
19-2
dummyhead
REM HIDROLIK
34 N.m (3,5 kgf.m)
34 N.m (3,5 kgf.m)
10 N.m (1,0 kgf.m)
19-3
dummyhead
REM HIDROLIK
INFORMASI SERVIS UMUM Terlalu sering menghirup debu brake pad, apapun komposisi bahannya, dapat membahayakan kesehatan anda. • Hindari menghirup partikel-partikel debu. • Jangan pernah menggunakan selang udara atau sikat untuk membersihkan assy rem. Pakailah alat penghisap debu yang baik.
PERHATIAN Minyak rem yang tertumpah akan menimbulkan kerusakan parah pada lensa instrumen dan permukaan yang dicat. Tumpahan ini juga bisa merusak part-part dari bahan karet. Hati-hati pada saat melepaskan tutup reservoir; pastikan bahwa reservoir depan pada posisi horisontal dulu. • Cakram rem atau brake pad yang terkontaminasi mengurangi daya pengereman. Buang brake pad yang terkontaminasi dan bersihkan cakram yang terkontaminasi dengan bahan pembersih grease berkualitas tinggi untuk peralatan rem. • Periksa sistem rem dengan menarik handel rem setelah proses pembuangan angin palsu. • Jangan sampai bahan-bahan pengotor (kotoran, air, dsb.) masuk ke dalam reservoir terbuka. • Setiap kali sistem hidrolik telah dibuka, atau jika rem terasa seperti sepons, lakukan pembuangan angin palsu. • Pakailah selalu minyak rem baru DOT 3 atau DOT 4 dari kemasan yang belum pernah dibuka pada saat menservis sistem rem. Jangan mencampurkan berbagai-macam merek minyak rem, karena masing-masing mungkin tidak cocok satu sama lain. • Periksalah selalu cara kerja rem sebelum mengendarai sepeda motor.
SPESIFIKASI DEPAN
BELAKANG
19-4
BAGIAN Minyak rem yang dianjurkan Indikator keausan brake pad Ketebalan cakram rem Keolengan cakram rem D.D. master cylinder D.L. master piston D.D. caliper cylinder D.L. piston caliper Minyak rem yang dianjurkan Indikator keausan brake pad Ketebalan cakram rem Keolengan cakram rem D.D. master cylinder D.L. master piston D.D. caliper cylinder D.L. piston caliper
STANDARD DOT 3 atau DOT 4 – 3,3 – 3,7 – 11,000 – 11,043 10,957 – 10,984 33,96 – 34,01 33,878 – 33,928 DOT 3 atau DOT 4 – 3,8 – 4,2 – 12,700 – 12,743 12,657 – 12,684 32,030 – 32,080 31,948 – 31,998
Satuan: mm BATAS SERVIS – Sampai ke alur 3,0 0,30 11,055 10,945 34,02 33,87 – Sampai ke alur 3,5 0,30 12,755 12,645 32,09 31,94
dummyhead
REM HIDROLIK TORSI PENGENCANGAN JUMLAH 2 1 1
DIAMETER ULIR (mm) 4 8 8
TORSI N.m (kgf.m) 1,5 (0,15) 5,4 (0,55) 22 (2,2)
Baut oli selang rem depan Pin brake pad depan Baut pin dudukan caliper depan Baut pemasangan caliper depan
2 1 1 2
10 10 8 8
34 (3,5) 17 (1,7) 17 (1,7) 30 (3,1)
Baut as handel rem Mur as handel rem Sekrup switch lampu rem depan Baut klem selang rem depan
1 1 1 1
6 6 4 6
1 (0,1) 5,9 (0,6) 1,2 (0,12) 12 (1,2)
Sekrup tutup reservoir master cylinder belakang Katup pembuangan caliper belakang Pin torsi caliper belakang Baut oli selang rem belakang Pin brake pad belakang Baut pin dudukan caliper belakang Baut pemasangan master cylinder belakang
2 1 1 2 1 1 2
4 8 8 10 10 8 6
1,5 (0,15) 5,4 (0,55) 22 (2,2) 34 (3,5) 17 (1,7) 12 (1,2) 10 (1,0)
Mur pengunci push rod master cylinder belakang Sekrup pipa joint selang rem belakang
1 1
8 4
17 (1,7) 1,5 (0,15)
BAGIAN Sekrup tutup reservoir master cylinder depan Katup pembuangan caliper depan Pin torsi caliper depan
CATATAN
Oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir.
Baut ALOC; ganti dengan yang baru.
Baut ALOC; ganti dengan yang baru.
Baut ALOC; ganti dengan yang baru. Oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir.
TROUBLESHOOTING Handel/pedal rem terasa lunak atau seperti sepons • Ada udara dalam sistem hidrolik • Ada kebocoran pada sistem hidrolik • Seal piston caliper aus • Brake pad/cakram rem aus • Caliper tidak meluncur dengan benar • Karet cup piston master cylinder aus • Tinggi permukaan minyak rem rendah • Saluran lintasan minyak rem tersumbat • Brake pad/cakram rem terkontaminasi • Caliper terkontaminasi • Master cylinder terkontaminasi • Cakram rem melengkung/berubah bentuk • Piston caliper menyangkut/aus • Master piston macet/aus • Handel/pedal rem bengkok Handel/pedal rem keras • Piston caliper menyangkut/aus • Caliper tidak meluncur dengan benar • Saluran lintasan minyak rem tersumbat/terhalang • Master piston macet/aus • Handel/pedal rem bengkok Rem seret • Cakram rem/brake pad terkontaminasi • Cakram rem melengkung/berubah bentuk • Caliper tidak meluncur dengan benar • Piston caliper menyangkut • Master piston macet/aus • Joint selang rem tersumbat/terhalang
19-5
dummyhead
REM HIDROLIK
PENGGANTIAN MINYAK REM/ PEMBUANGAN ANGIN PALSU PERHATIAN Minyak rem yang tertumpah dapat merusak part-part yang dicat, terbuat dari plastik atau karet. Letakkan kain lap untuk menutupi part-part ini setiap kali sistem diservis. • Jangan sampai ada benda asing yang masuk ke sistem rem pada saat mengisi reservoir. • Pada saat memakai brake bleeder yang dapat dibeli di pasaran, ikuti petunjuk pemakaian pabrik pembuatnya.
PENGELUARAN MINYAK REM Rem depan:
Lepaskan cover depan stang kemudi (hal. 2-4). Putar stang kemudi ke kiri sampai reservoir pada posisi mendatar sebelum melepaskan tutup reservoir. Lepaskan sekrup-sekrup, tutup reservoir, plat pemasangan dan diaphragma.
Rem belakang:
Lepaskan baut [1] dan reservoir [2] dari rangka. Lepaskan sekrup-sekrup [3], tutup reservoir [4], plat pemasangan [5] dan diaphragma [6].
[3]
[1] [4]
[5]
[6] [2]
Hubungkan selang pembuangan [2].
pembuangan
[1]
pada
katup
[2]
Longgarkan katup pembuangan dan pompa handel/ pedal rem sampai minyak rem tidak mengalir keluar lagi dari katup pembuangan. Kencangkan katup pembuangan.
[1]
PENGISIAN MINYAK REM/ PEMBUANGAN ANGIN PALSU Jangan mencampurkan berbagai macam jenis minyak rem. Masing-masing tidak cocok satu sama lain.
19-6
Isi reservoir sampai ke garis batas casting [1]/ garis batas teratas [2] dengan minyak rem DOT 3 atau DOT 4 dari kemasan yang masih disegel.
Depan:
Belakang:
[1]
[2]
dummyhead
REM HIDROLIK Hubungkan brake bleeder yang dapat dibeli di pasaran [1] pada katup pembuangan [2]. Gunakan brake pembuangan.
bleeder
dan
longgarkan
[2]
[1]
katup
• Periksa tinggi permukaan minyak rem berulang kali pada saat membuang angin palsu untuk mencegah dipompanya udara ke dalam sistem. • Pada saat menggunakan brake bleeder yang dapat dibeli di pasaran, ikuti petunjuk pemakaian pabrik pembuatnya. • Apabila udara masuk ke dalam bleeder dari sekitar ulir-ulir katup pembuangan, tutuplah ulir-ulir dengan teflon tape. Setelah membuang angin palsu seluruhnya, kencangkan katup pembuangan dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
5,4 N.m (0,55 kgf.m)
Jika alat brake bleeder tidak tersedia, pakailah prosedur sebagai berikut: Jangan mencampurkan berbagai macam jenis minyak rem. Masing-masing tidak cocok satu sama lain.
Isi reservoir sampai ke garis batas casting dengan minyak rem DOT 3 atau DOT 4 baru dari kemasan yang masih disegel. Pompa tekanan sistem dengan handel rem/pedal rem sampai terasa ada tahanan pada handel rem/pedal rem.
Hubungkan selang pembuangan [1] pada katup pembuangan [2] dan buang angin palsu dari sistem rem sebagai berikut: Jangan lepaskan handel rem sampai katup pembuangan telah ditutup.
[2]
1. Tarik handel rem/injak pedal rem. Buka katup pembuangan 1/2 putaran dan tutup. 2. Lepaskan handel/pedal rem dengan perlahan dan tunggu beberapa detik setelah handel/pedal rem mencapai akhir pergerakannya. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai tidak ada lagi gelembung-gelembung udara yang tampak di dalam selang pembuangan. Setelah membuang angin palsu seluruhnya, kencangkan katup pembuangan dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
[1]
5,4 N.m (0,55 kgf.m)
Isi reservoir sampai ke garis batas casting [1]/ garis batas teratas [2] dengan minyak rem DOT 3 atau DOT 4 dari kemasan yang masih disegel.
Depan: [1]
Belakang: [2]
19-7
dummyhead
REM HIDROLIK Rem depan:
Pasang diaphragma [1], plat pemasangan [2] dan tutup reservoir [3]. Kencangkan sekrup-sekrup [4] dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
[4]
1,5 N.m (0,15 kgf.m)
Pasang cover depan stang kemudi (hal. 2-4).
[3]
[2] [1] Rem belakang:
Pasang diaphragma [1], plat pemasangan [2] dan tutup reservoir [3]. Kencangkan sekrup-sekrup [4] dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
[4]
[6]
[3] [2]
1,5 N.m (0,15 kgf.m)
Pasang reservoir [5] dan kencangkan baut [6].
[1] [5]
BRAKE PAD/CAKRAM REM PENGGANTIAN BRAKE PAD BRAKE PAD DEPAN Lepaskan pin brake pad, O-ring dan kedua brake pad. Gantilah selalu brake pad secara berpasangan untuk memastikan tekanan cakram yang merata.
Pasang brake pad baru [1] pada caliper rem sehingga ujung-ujungnya duduk terhadap penahan [2] dan baut pin A dudukan [3].
[2]
[3]
[1]
[1]
Oleskan silicone grease pada O-ring baru [1] dan pasang pada pin brake pad [2].
[2]
Pasang pin brake pad sambil menekan brake pad terhadap pegas brake pad.
[1]
19-8
dummyhead
REM HIDROLIK Kencangkan pin brake pad [1] dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
17 N.m (1,7 kgf.m)
Tarik handel rem agar piston caliper duduk pada kedua brake pad.
[1]
BRAKE PAD BELAKANG Lepaskan tutup karet, pin brake pad, O-ring dan kedua brake pad. Gantilah selalu brake pad secara berpasangan untuk memastikan tekanan yang merata pada cakram.
Pasang brake pad baru [1] pada caliper rem sehingga ujung-ujungnya duduk terhadap penahan [2] dan baut pin A dudukan [3].
[3]
[2]
[1]
Oleskan silicone grease pada O-ring baru [1] dan pasang pada pin brake pad [2].
[2]
Pasang pin brake pad sambil menekan brake pad terhadap pegas brake pad.
[1]
Kencangkan pin brake pad [1] dengan torsi sesuai spesifikasi. TORSI:
[2]
17 N.m (1,7 kgf.m)
Pasang tutup karet [2]. Tarik handel rem agar piston caliper duduk pada kedua brake pad.
[1]
19-9
dummyhead
REM HIDROLIK PEMERIKSAAN CAKRAM REM Periksa cakram rem secara visual terhadap kerusakan atau retak-retak. Ukur tebal cakram rem pada beberapa titik. BATAS SERVIS: DEPAN: 3,0 mm BELAKANG: 3,5 mm
Ukur kelengkungan cakram rem dengan menggunakan dial indicator. BATAS SERVIS: 0,30 mm Periksa bearing roda terhadap kelonggaran berlebihan, jika kelengkungan melampaui batas servis. Ganti cakram rem jika bearing roda normal. Untuk penggantian cakram rem. – Roda depan (hal. 17-6) – Roda belakang (hal. 18-6)
MASTER CYLINDER REM DEPAN PELEPASAN/PEMASANGAN Keluarkan minyak rem (hal. 19-6). Lepaskan cover belakang stang kemudi (hal. 2-5). Pada saat melepaskan baut oli, tutuplah ujung selang untuk mencegah kontaminasi.
Lepaskan baut oli [1], selang rem [2] dan sealing washer [3]. Lepaskan baut-baut [4], pemegang [5] dan master cylinder [6]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
• Ganti sealing washer dengan yang baru. Isi dan buang angin palsu sistem hidrolik (hal. 19-6). [4]
Tepatkan ujung master cylinder dengan tanda pada stang kemudi.
[5]
Kencangkan baut atas terlebih dahulu, baru kemudian baut bawah.
[3]
Tempatkan pemegang dengan tanda "UP" menghadap ke atas. [6] [2]
19-10
[1] 34 N.m (3,5 kgf.m)
Tempatkan eyelet selang rem pada stopper.
dummyhead
REM HIDROLIK PEMBONGKARAN/PERAKITAN Lepaskan berikut ini: – Mur as handel rem [1], baut [2] dan handel rem [3] – Sekrup [4] dan switch lampu rem [5] – Pelindung [6]
[7]
Lepaskan snap ring [7] dengan menggunakan special tool. TOOL: [8] Snap ring pliers
[8]
07914-SA50001
Lepaskan washer [9], master piston [10] dan pegas [11]. • Pertahankan piston, karet cup [12], pegas, snap ring dan pelindung dalam bentuk set; jangan mengganti salah satu part secara tersendiri. Perakitan adalah pembongkaran.
dalam
urutan
terbalik
dari
• Pada saat memasang piston, jangan sampai bibir karet cup terpasang terbalik. • Pastikan bahwa snap ring duduk dengan benar pada alurnya. • Oleskan minyak rem pada pegas, karet cup piston dan master piston. • Oleskan silicone grease pada permukaan luncur baut as dan daerah kontak handel rem dengan piston. Isi minyak rem dan buang angin palsu dari sistem hidrolik (hal. 19-6).
*: Oleskan 0,1 g
* [2] 1 N.m (0,1 kgf.m) [11]
[12]
[9]
[5] [6]
[10] [7]
[4] [1]
5,9 N.m (0,6 kgf.m)
1,2 N.m (0,12 kgf.m) *
[3] Tepatkan boss switch dengan lubang.
19-11
dummyhead
REM HIDROLIK PEMERIKSAAN Periksa karet cup piston [1] terhadap keausan, pemburukan kondisi atau kerusakan. Periksa pegas [2] terhadap kelelahan (fatique) atau kerusakan. Periksa permukaan dalam master cylinder [3] dan permukaan luar piston [4] terhadap goresan-goresan atau kerusakan.
[3] [1]
[2]
[4]
Ukur D.D. master cylinder BATAS SERVIS: 11,055 mm Ukur D.L. master piston BATAS SERVIS: 10,945 mm
MASTER CYLINDER BELAKANG PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan berikut ini:
[1]
– Pipa exhaust/muffler (hal. 2-14) – Cover as kanan (hal. 2-8) Keluarkan minyak rem dari sistem hidrolik belakang (hal. 19-6). Lepaskan kaitan pegas switch lampu rem belakang [1] dari pedal rem.
Pada saat melepaskan baut oli, tutuplah ujung selang rem untuk mencegah kontaminasi.
Lepaskan baut oli [1] dan sealing washer [2].
[1]
[2]
19-12
dummyhead
REM HIDROLIK Lepaskan baut [1], mur [2] dan dudukan master cylinder belakang [3].
[2]
[3] [1]
Lepaskan pegas pembalik pedal rem [1], pin split [2] dan pin joint [3].
[2]
[1]
[3]
Lepaskan baut-baut pemasangan kedua master cylinder [1] dan master cylinder belakang [2] dari dudukan. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[2]
dari
TORSI: Baut oli 34 N.m (3,5 kgf.m) Baut pemasangan master cylinder belakang 10 N.m (1,0 kgf.m) • Ganti baut-baut pemasangan master cylinder, pin split dan sealing washer dengan yang baru. • Pada saat mengencangkan baut oli selang rem, tekan eyelet joint selang rem terhadap stopper.
[1]
Isi dan buang angin palsu sistem hidrolik (hal. 19-6).
19-13
dummyhead
REM HIDROLIK PEMBONGKARAN/PERAKITAN Lepaskan sekrup [1], pipa joint [2] dan O-ring [3]. Tarik ke belakang pelindung [4] dari body master cylinder [5], kemudian lepaskan snap ring [6] dengan menggunakan special tool. TOOL: [7] Snap ring pliers 07914-SA50001
[4]
Lepaskan assy push rod [8], master piston [9] dan pegas [10]. • Pertahankan piston, karet cup [11], pegas, snap ring dan pelindung dalam bentuk set; jangan mengganti salah satu part secara tersendiri. [5] Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari [7] pembongkaran. [6] • Pada saat memasang piston, jangan sampai bibir karet cup terpasang terbalik. • Pastikan bahwa snap ring duduk dengan benar pada alurnya. • Oleskan minyak rem pada pegas, karet cup piston dan master piston. • Oleskan silicone grease pada daerah kontak push rod dengan piston. • Oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir sekrup pemasangan pipa joint dan ganti O-ring joint dengan yang baru. • Jika joint push rod [12] dipasang kembali, setel panjang push rod sehingga jarak dari pusat lubang pemasangan bawah master cylinder ke pusat dari lubang pin joint sesuai spesifikasi, kemudian kencangkan mur pengunci [13]. 1,5 N·m (0,15 kgf·m)
*: Oleskan 0,1 g
PENUTUP RESERVOIR [2]
PLAT PEMASANGAN
DIAPHRAGM
RESERVOIR [13] 17 N·m (1,7 kgf·m)
[5]
[1] 1,5 N·m (0,15 kgf·m)
[10] [3]
[12]
[11] [9] * [4] [8] 64 – 66 mm
19-14
dummyhead
REM HIDROLIK PEMERIKSAAN Periksa karet cup piston [1] terhadap keausan, pemburukan kondisi atau kerusakan. Periksa pegas [2] terhadap kelelahan (fatique) atau kerusakan. Periksa permukaan dalam master cylinder [3] dan permukaan luar piston [4] terhadap goresan-goresan atau kerusakan.
[3]
[1]
[2] [4]
Ukur D.D. master cylinder BATAS SERVIS: 12,755 mm Ukur D.L. master piston BATAS SERVIS: 12,645 mm
CALIPER REM DEPAN PELEPASAN/PEMASANGAN Minyak rem yang tertumpah dapat merusak part-part yang dicat, terbuat dari plastik atau karet. Letakkan kain lap untuk menutupi part-part ini setiap kali sistem diservis.
Keluarkan minyak rem (hal. 19-6). Lepaskan berikut ini: – Baut oli [1]/ selang rem [2]/ sealing washer [3] – Baut pemasangan [4] – Caliper rem [5] Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[4]
[5]
dari
[2]
TORSI: Baut pemasangan caliper depan 30 N.m (3,1 kgf.m) Baut oli 34 N.m (3,5 kgf.m) • Ganti baut-baut pemasangan caliper rem dan sealing washer dengan yang baru. Isi minyak rem dan buang angin palsu dari sistem hidrolik (hal. 19-6).
[1]
[3]
19-15
dummyhead
REM HIDROLIK PEMBONGKARAN/PERAKITAN Lepaskan berikut ini: – Brake pad (hal. 19-8) – Dudukan caliper [1] – Pelindung pin dudukan [2] – Pegas brake pad [3] Jangan – Katup pembuangan [4] menggunakan Letakkan kain lap di atas piston [5]. udara bertekanan tinggi atau meletakkan nozzle terlalu dekat pada lubang inlet.
[5]
Tempatkan body caliper [6] dengan piston menghadap ke bawah dan berikan semprotan-semprotan kecil udara bertekanan pada lubang inlet minyak rem untuk mengeluarkan piston. Lepaskan seal debu [7]/seal piston [8]. Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari pembongkaran. • Oleskan minyak rem pada piston caliper dan seal piston. • Oleskan silicone grease pada permukaan luncur pin dudukan dan seal debu. • Ganti seal piston dan seal debu dengan yang baru dalam bentuk set.
[4] 5,4 N.m (0,55 kgf.m)
*: Oleskan minimum 0,4 g
[2]
*
[7] [8]
[1]
[2]
[6]
Pasang piston caliper dengan ujung yang terbuka menghadap brake pad.
[3]
PEMERIKSAAN Periksa caliper cylinder terhadap gerusan, goresan atau kerusakan. Ukur D.D. caliper cylinder BATAS SERVIS: 34,02 mm Periksa piston terhadap kerusakan. Ukur D.L. piston caliper BATAS SERVIS: 33,87 mm
19-16
gerusan,
goresan
[5]
atau
dummyhead
REM HIDROLIK
CALIPER REM BELAKANG PELEPASAN/PEMASANGAN Keluarkan minyak rem dari sistem hidrolik belakang (hal. 19-6).
[2]
Lepaskan baut [1] dan klem selang rem belakang [2] dari dudukan caliper.
[1] Pada saat melepaskan baut oli, tutuplah ujung selang rem untuk mencegah kontaminasi.
Lepaskan berikut ini: – – – –
[3]
Baut oli selang rem [1] Sealing washer [2] Selang rem [3] Roda belakang (hal. 18-5)
[1]
[2]
Lepaskan assy caliper rem/dudukan [1] dari boss swingarm. Pemasangan pelepasan. TORSI: Baut oli
adalah
dalam
urutan
terbalik
Tepatkan
dari
34 N.m (3,5 kgf.m)
• Pasang dudukan caliper rem sambil menepatkan alurnya dengan boss swingarm. • Ganti sealing washer dengan yang baru. • Pada saat mengencangkan baut oli selang rem, tekan eyelet joint selang rem terhadap stopper. Isi dan buang angin palsu sistem hidrolik (hal. 19-6).
[1]
19-17
dummyhead
REM HIDROLIK PEMBONGKARAN/PERAKITAN Lepaskan berikut ini: – – – – –
Brake pad (hal. 19-8) Dudukan caliper [1] Pelindung pin dudukan [2] Pegas brake pad [3] Katup pembuangan [4]
Letakkan kain lap di atas piston [5]. Jangan menggunakan udara bertekanan tinggi atau meletakkan nozzle terlalu dekat pada lubang inlet.
Tempatkan body caliper [6] dengan piston menghadap ke bawah dan berikan semprotan-semprotan kecil udara bertekanan pada lubang inlet minyak rem untuk mengeluarkan piston. Lepaskan seal debu [7]/seal piston [8]. Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari pembongkaran. • Oleskan minyak rem pada piston caliper dan seal piston. • Oleskan silicone grease pada permukaan luncur pin dudukan dan seal debu. • Ganti seal piston dan seal debu dengan yang baru dalam bentuk set.
*
[2] [7] [4] 5,4 N.m (0,55 kgf.m) [8]
[1]
[5] [3]
[2]
*: Oleskan minimum 0,4 g
Pasang piston caliper dengan ujung yang terbuka menghadap brake pad.
PEMERIKSAAN Periksa caliper cylinder terhadap gerusan, goresangoresan atau kerusakan. Ukur D.D. caliper cylinder BATAS SERVIS: 32,09 mm Periksa piston caliper terhadap gerusan, goresangoresan atau kerusakan. Ukur D.L. piston caliper BATAS SERVIS: 31,94 mm
19-18
[6]
dummyhead
REM HIDROLIK
PEDAL REM PELEPASAN/PEMASANGAN Letakkan dudukan master cylinder untuk mencegah selang rem dari kerusakan.
Lepaskan dudukan master cylinder dari rangka (hal. 1912).
[3]
Lepaskan pegas pembalik pedal rem [1], snap ring [2] dan washer [3].
[1] [2]
Lepaskan pin split [1] dan pin joint [2]. [3]
Lepaskan joint push rod master cylinder [3] dari pedal rem [4] dan lepaskan dari dudukan. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari [1]
• Ganti pin split dengan yang baru. • Oleskan grease pada permukaan luncur as pedal rem.
[2]
[4]
19-19
dummyhead
CATATAN
dummytext
20. BATTERY/SISTEM PENGISIAN
LOKASI SISTEM (TIPE PGM-FI)············· 20-2
TROUBLESHOOTING ·························· 20-5
DIAGRAM SISTEM (TIPE PGM-FI)·········· 20-2
BATTERY··········································· 20-6
LOKASI SISTEM (TIPE KARBURATOR) ·························· 20-3
PEMERIKSAAN SISTEM PENGISIAN ····· 20-7
DIAGRAM SISTEM (TIPE KARBURATOR) ·························· 20-3
KUMPARAN PENGISIAN ALTERNATOR·· 20-8 REGULATOR/RECTIFIER ····················· 20-8
INFORMASI SERVIS ···························· 20-4
20
20-1
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN
LOKASI SISTEM (TIPE PGM-FI) BATTERY/SISTEM PENGISIAN
BATTERY
REGULATOR/RECTIFIER
SEKRING UTAMA 15 A
ALTERNATOR
DIAGRAM SISTEM (TIPE PGM-FI) Ke KUNCI KONTAK SEKRING UTAMA 15 A
G
G: R: W: Y:
R G
R/Y
Green (Hijau) Red (Merah) White (Putih) Yellow (Kuning)
Ke LAMPU R
W
Y
BATTERY
REGULATOR/ RECTIFIER ALTERNATOR
20-2
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN
LOKASI SISTEM (TIPE KARBURATOR) BATTERY
REGULATOR/RECTIFIER
SEKRING UTAMA 15 A
ALTERNATOR
DIAGRAM SISTEM (TIPE KARBURATOR) SEKRING UTAMA 15 A
Ke KUNCI KONTAK G: R: W: Y:
R
G
Green (Hijau) Red (Merah) White (Putih) Yellow (Kuning)
Ke LAMPU G
R
W
Y
BATTERY REGULATOR/ RECTIFIER
ALTERNATOR
20-3
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN
INFORMASI SERVIS UMUM
• Battery mengeluarkan gas-gas yang dapat meledak; jauhkan percikan bunga api, api dan rokok. Sediakan ventilasi yang cukup pada saat menge-charge. • Battery mengandung asam sulfat (electrolyte). Kontak dengan kulit atau mata dapat mengakibatkan luka bakar parah. Pakailah pakaian pelindung dan pelindung muka. – Jika electrolyte mengenai kulit, bilaslah dengan air. – Jika electrolyte mengenai mata, bilas dengan air selama sekurangnya 15 menit dan mintalah bantuan dokter dengan segera. • Electrolyte beracun. – Jika tertelan, minumlah air banyak-banyak atau susu dan mintalah bantuan Gawat Darurat atau dokter dengan segera.
PERHATIAN • Selalu putar kunci kontak ke OFF sebelum melepaskan komponen listrik apapun. • Beberapa komponen listrik dapat rusak jika terminal-terminal atau konektor-konektor disambungkan atau dilepaskan sambungannya sementara kunci kontak pada posisi ON dan ada arus listrik yang mengalir. • Untuk penyimpanan jangka waktu panjang, lepaskan battery, berikan muatan listrik penuh, dan simpan di tempat kering yang sejuk. Untuk mendapatkan umur pemakaian maksimum, isilah battery yang disimpan setiap dua minggu sekali. • Untuk battery yang tetap terpasang pada sepeda motor yang disimpan, lepaskan kabel negatif battery dari terminal battery. • Battery maintenance free (MF) harus diganti jika battery sudah mencapai akhir dari umur pemakaiannya. • Battery dapat rusak jika di-overcharge (diisi muatan listrik berlebihan) atau di-undercharge (kurang pengisian muatan listrik), atau bila ia dibiarkan berkurang sendiri muatannya untuk jangka waktu lama. Kondisi-kondisi yang sama ini ikut memperpendek “umur pemakaian” battery. Walaupun digunakan secara normal, kinerja battery akan memburuk setelah 2-3 tahun. • Tegangan battery dapat membaik kembali setelah battery diisi, tetapi di bawah beban berat, tegangan battery akan turun dengan cepat dan akhirnya mati. Oleh sebab itu, sistem pengisian seringkali diduga sebagai penyebab masalahnya. Battery overcharge seringkali diakibatkan oleh persoalan di dalam battery itu sendiri, yang mungkin tampak sebagai gejala overcharging. Jika salah satu sel battery ada hubungan singkat dan tegangan battery tidak bertambah, regulator/rectifier akan memasok tegangan berlebihan ke battery. Dalam kondisi seperti ini, tinggi permukaan electrolyte akan menurun dengan cepat. • Sebelum men-troubleshooting sistem pengisian, periksalah apakah battery dipergunakan dengan baik dan periksa bagaimana perawatannya. Periksa apakah battery seringkali di bawah beban berat, seperti jika lampu sein dan lampu belakang menyala terus untuk jangka waktu lama tanpa mengendarai sepeda motor. • Battery akan turun sendiri muatannya jika sepeda motor tidak dipakai. Oleh karena itu, isilah battery dengan muatan listrik setiap dua minggu sekali untuk mencegah terjadinya sulfasi. • Pada saat memeriksa sistem pengisian, selalu ikuti langkah-langkah pada troubleshooting (hal. 20-5). • Untuk menservis alternator (hal. 14-3). PENGISIAN MUATAN LISTRIK (CHARGE) BATTERY • Hidup/matikan daya listrik dengan saklar ON/OFF pada charger (alat pengisian muatan listrik battery), dan bukan pada terminal battery. • Pada saat men-charge battery, jangan melampaui arus dan waktu pengisian yang tertera pada battery. Mengisi dengan arus listrik berlebihan atau memperpanjang waktu pengisian dapat merusak battery. • Quick charging (pengisian muatan listrik dengan cepat) hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat, lebih diutamakan pengisian muatan listrik dengan perlahan). PENGETESAN BATTERY Bacalah petunjuk pemakaian pada Pedoman Pengoperasian battery tester yang dianjurkan untuk mengetahui lebih detil mengenai pengetesan battery. Battery tester yang dianjurkan meletakkan "beban" pada battery sehingga kondisi battery sebenarnya pada waktu ada beban dapat diukur. Battery tester yang dianjurkan: BM-210 atau BATTERY MATE atau sejenisnya
SPESIFIKASI Battery
Alternator
BAGIAN Kapasitas Kebocoran arus listrik Tegangan Dicharge penuh Perlu diisi kembali Arus pengisian Normal Cepat Kapasitas (Tipe karburator) (Tipe PGM-FI) Tahanan kumparan pengisian (20°C)
20-4
MITSUBA DENSO
SPESIFIKASI 12 V – 3 Ah (10 HR) Maks 0,5 mA. 13,0 – 13,2 V Di bawah 12,4 V 0,3 A/5 – 10 h 3 A/0,5 h 0,15 kW/5.000 menit-1 (rpm) 0,123 kW/5.000 menit-1 (rpm) 0,18 kW/5.000 menit-1 (rpm) 0,2 – 1,0 Ω
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN
TROUBLESHOOTING BATTERY RUSAK ATAU LEMAH 1. TEST BATTERY Lepaskan battery (hal. 20-6). Periksa kondisi battery dengan menggunakan battery tester yang dianjurkan (hal. 20-6). BATTERY TESTER YANG BM-210 atau BATTERY MATE atau sejenisnya DIANJURKAN: Apakah battery dalam kondisi baik? YA
– LANJUTKAN KE LANGKAH 2.
TIDAK– Battery rusak 2. PENGETESAN KEBOCORAN ARUS LISTRIK Pasang battery (hal. 20-6). Periksa kebocoran arus listrik battery (hal. 20-7). Apakah kebocoran arus listrik di bawah 0,5 mA? YA
– LANJUTKAN KE LANGKAH 4.
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 3. 3. TEST KEBOCORAN ARUS LISTRIK TANPA REGULATOR/RECTIFIER TERSAMBUNG Lepaskan konektor regulator/rectifier dan periksa ulang kebocoran arus listrik battery. Apakah kebocoran arus listrik di bawah 0,5 mA? YA
– Regulator/rectifier rusak
TIDAK– • Ada hubungan singkat pada kabel body • Kunci kontak rusak 4. PEMERIKSAAN KUMPARAN PENGISIAN ALTERNATOR Periksa kumparan pengisian alternator (hal. 20-8). Apakah tahanan kumparan pengisian alternator di antara 0,2 – 1,0 Ω (20°C)? YA
– LANJUTKAN KE LANGKAH 5.
TIDAK– Kumparan pengisian rusak 5. PEMERIKSAAN TEGANGAN PENGISIAN Ukur dan catat tegangan battery dengan menggunakan digital multimeter (hal. 20-6). Hidupkan mesin. Periksa tegangan pengisian (hal. 20-7). Bandingkan hasil pengukuran dengan hasil dari perhitungan berikut ini. STANDARD:TB yang diukur < TP yang diukur < 15,5 V • TB = Tegangan Battery (hal. 20-6) • TP = Tegangan Pengisian Apakah tegangan pengisian yang diukur sesuai dengan tegangan standard? YA
– Battery rusak
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 6. 6. PEMERIKSAAN SISTEM REGULATOR/RECTIFIER Periksa tegangan dan tahanan pada konektor-konektor regulator/rectifier (hal. 20-8). Apakah hasil dari tegangan dan tahanan yang diperiksa benar? YA
– Regulator/rectifier rusak
TIDAK– • Rangkaian terbuka pada kabel yang bersangkutan • Kontak longgar atau buruk dari terminal yang bersangkutan • Ada hubungan singkat pada kabel body
20-5
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN
BATTERY PELEPASAN/PEMASANGAN • Selalu putar kunci kontak ke OFF sebelum melepaskan battery. Lepaskan louver kanan (hal. 2-6). [1]
Lepaskan sekrup [1] dan cover battery [2] dengan melepaskan tab-tab [3].
[2] Selalu lepaskan terminal negatif terlebih dulu.
[3]
Lepaskan baut [1] dan lepaskan kabel negatif (–) [2]. Tarik ke belakang penutup terminal positif. Lepaskan baut [3] dan lepaskan kabel positif (+) [4].
[5]
Lepaskan battery [5] keluar dari box battery. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
[1]
• Hubungkan kabel positif (+) ke battery dulu, kemudian hubungkan kabel negatif (–).
[2] [4]
[3]
PEMERIKSAAN TEGANGAN Ukur tegangan battery dengan menggunakan digital multimeter yang dapat dibeli di pasaran. TEGANGAN (20°C): Diisi penuh: 13,0 – 13,2 V Perlu diisi kembali: Di bawah 12,4 V (+)
CATATAN :
• Pada saat mengukur tegangan battery setelah pengisian, tinggalkan dulu battery sekurangnya 30 menit, jika tidak maka hasil yang akurat tidak dapat diperoleh oleh karena tegangan battery bisa berubah-ubah segera setelah pengisian.
PENGETESAN BATTERY Bacalah petunjuk pemakaian sesuai dengan peralatan pengetesan battery yang anda miliki. TOOL: Battery tester
20-6
BM-210 atau BATTERY MATE atau sejenisnya
(–)
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN
PEMERIKSAAN SISTEM PENGISIAN PENGETESAN KEBOCORAN ARUS LISTRIK Lepaskan louver kanan (hal. 2-6).
(+)
Putar kunci kontak ke OFF, dan lepaskan kabel negatif ( –) [1] dari battery. Hubungkan jarum pengetesan (+) amperemeter ke kabel negatif dan jarum pengetesan (–) amperemeter ke terminal battery (–). Dengan kunci kontak pada posisi OFF, periksa terhadap kebocoran arus listrik.
(–)
CATATAN :
• Pada saat mengukur arus listrik dengan tester, posisikan pada skala yang tinggi, dan kemudian turunkan ke skala yang sesuai. Arus listrik yang lebih daripada skala yang dipilih dapat mengakibatkan putusnya sekring tester. • Pada saat mengukur arus listrik, jangan putar kunci kontak ke ON. Lonjakan arus listrik yang tiba-tiba dapat memutuskan sekring di dalam tester.
[1]
KEBOCORAN ARUS LISTRIK Maks 0,5 mA. SESUAI SPESIFIKASI: Jika kebocoran arus listrik melampaui nilai sesuai spesifikasi, kemungkinan penyebabnya adalah hubungan singkat. Cari lokasi terjadinya hubungan singkat dengan melepaskan sambungan satu persatu dan mengukur arus listrik.
PEMERIKSAAN TEGANGAN PENGISIAN Lepaskan louver kanan (hal. 2-6). CATATAN :
Pastikan bahwa battery berada dalam kondisi baik sebelum melakukan pemeriksaan ini. Jangan lepaskan battery atau kabel pada sistem pengisian tanpa lebih dulu memutar kunci kontak ke OFF. Tidak dilakukannya tindakan pencegahan ini dapat menyebabkan rusaknya tester atau komponenkomponen listrik.
(+)
(–)
Panaskan mesin ke suhu operasi normal. Matikan mesin dan hubungkan multimeter seperti ditunjukkan. CATATAN :
Untuk menghindari terjadinya hubungan singkat, ketahuilah dengan pasti yang mana terminal-terminal atau kabel-kabel positif dan negatif. Hubungkan tachometer sesuai pemakaian pabrik pembuatnya.
dengan
petunjuk
Hidupkan kembali mesin. Ukur tegangan pada multimeter sementara mesin berputar pada 5,000 menit-1 (rpm). STANDARD: TB yang diukur < TP yang diukur < 15,5 V • TB = Tegangan Battery (hal. 20-6) • TP = Tegangan Pengisian
20-7
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN
KUMPARAN PENGISIAN ALTERNATOR PEMERIKSAAN Lepaskan cover body depan (hal. 2-8). [1]
Lepaskan konektor 4P alternator [1].
Periksa tahanan antara terminal-terminal kabel Putih dan Hijau konektor 4P alternator [1] sisi alternator.
[1]
STANDARD: 0,2 – 1,0 Ω (20°C) Ganti stator jika tahanan berada di luar spesifikasi. Untuk pelepasan stator (hal. 14-6). Pasang cover body depan (hal. 2-8).
Putih
Hijau
REGULATOR/RECTIFIER PEMERIKSAAN SISTEM Lepaskan cover samping main pipe kanan (hal. 2-9). Putar kunci kontak ke OFF. Lepaskan konektor regulator/rectifier [1].
Tipe PGM-FI:
Tipe karburator:
– Tipe PGM-FI: 6P – Tipe karburator: 4P (Hitam) Periksa terhadap kontak longgar atau terminal-terminal yang berkarat. Jika pembacaan tegangan pengisian (hal. 20-7) berada di luar spesifikasi, periksalah terminal-terminal konektor regulator/rectifier (sisi kabel body) sebagai berikut: Bagian Saluran pengisian battery
Saluran kumparan pengisian Saluran massa
Terminal – Tipe PGM-FI: Merah/kuning (+) dan Massa (–) – Tipe karburator: Merah (+) dan Massa (–) Putih dan Hijau Hijau dan Massa
Spesifikasi Harus ada tegangan battery
0,2 – 1,0 Ω (pada 20°C) Kontinuitas harus ada
Jika semua komponen pada sistem pengisian normal dan tidak ada hubungan longgar pada konektor regulator/rectifier, gantilah unit regulator/rectifier. Lepaskan cover samping main pipe kanan (hal. 2-9).
20-8
[1]
[1]
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover samping main pipe kanan (hal. 2-9).
Tipe PGM-FI:
Tipe karburator:
Putar kunci kontak ke OFF.
[2]
Lepaskan konektor regulator/rectifier [1]. – Tipe PGM-FI: 6P – Tipe karburator: 4P (Hitam) Lepaskan baut [2] dan regulator/rectifier [3] dari rangka. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
[3]
[1]
[3]
20-9
dummyhead
CATATAN
dummytext
21. LAMPU/METER/SWITCH
LOKASI SISTEM ································· 21-2 INFORMASI SERVIS ···························· 21-3 PEMERIKSAAN SISTEM LAMPU ··········· 21-4 LAMPU DEPAN ··································· 21-5 LAMPU SENJA ··································· 21-5 LAMPU SEIN ······································ 21-6 LAMPU REM/BELAKANG ····················· 21-7 LAMPU PLAT NOMOR ························· 21-8 SPEEDOMETER ·································· 21-8
SENSOR KETINGGIAN BAHAN BAKAR/ METER BAHAN BAKAR (TIPE PGM-FI)···································· 21-11 SENSOR KETINGGIAN BAHAN BAKAR/ METER BAHAN BAKAR (TIPE KARBURATOR)························· 21-13 KUNCI KONTAK································· 21-15 SWITCH STANG KEMUDI ···················· 21-16 SWITCH LAMPU REM ························· 21-17 SWITCH POSISI GEAR························ 21-17 KLAKSON ········································· 21-19 RELAY SEIN······································ 21-20
21
21-1
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
LOKASI SISTEM LAMPU/METER/SWITCH
Tipe PGM-FI:
SWITCH LAMPU REM DEPAN RELAY SEIN
SPEEDOMETER
SWITCH STARTER SWITCH DIMMER
KUNCI KONTAK SWITCH KLAKSON
SWITCH LAMPU SEIN
KLAKSON
SEKRING TAMBAHAN 10 A
SEKRING UTAMA 15 A
SWITCH POSISI GEAR
21-2
SWITCH LAMPU REM BELAKANG
SENSOR KETINGGIAN BAHAN BAKAR
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
INFORMASI SERVIS UMUM • • • •
Pastikan untuk memasang cover debu setelah mengganti bohlam. Periksa kondisi battery sebelum melakukan pemeriksaan yang memerlukan tegangan battery yang memadai. Test kontinuitas dapat dilakukan dengan kondisi semua switch terpasang pada sepeda motor. Kode-kode warna berikut ini dipakai di sepanjang bab ini. Bu = Blue (Biru) Bl = Black (Hitam) Br = Brown (Coklat)
G = Green (Hijau) Gr = Gray (Abu-abu) Lb = Light blue (Biru muda)
Lg = Light green (Hijau muda) O = Orange (Jingga) P = Pink (Merah muda)
R = Red (Merah) W = White (Putih) Y = Yellow (Kuning)
SPESIFIKASI Bohlam-bohlam
Sekring
BAGIAN Lampu depan (High/Low) Lampu senja Lampu rem/belakang Lampu plat nomor Lampu sein Lampu meter Indikator sein Indikator lampu jauh Indikator posisi gear Indikator netral MIL (Tipe PGM-FI) Sekring utama Sekring tambahan
SPESIFIKASI 12 V - 25/25 W x 2 12 V - 3,4 W x 2 LED 12 V - 5 W 12 V - 10 W x 4 12 V - 3,4 W x 2 12 V - 3,4 W x 2 12 V - 1,7 W 12 V - 1,7 W x 4 12 V - 1,7 W 12 V - 1,7 W 15 A 10 A
TORSI PENGENCANGAN BAGIAN Baut penyetelan arah lampu depan Sekrup pemasangan kunci kontak Baut socket pemasangan key shutter Sekrup cover kabel kunci seat
JUMLAH 1 2
DIAMETER ULIR (mm) 4 6
TORSI N.m (kgf.m) 2 (0,2) 9 (0,92)
1 1
5 3
5,1 (0,52) 1 (0,1)
CATATAN Sekrup ALOC; ganti dengan yang baru.
21-3
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
PEMERIKSAAN SISTEM LAMPU LAMPU DEPAN TIDAK MENYALA ATAU LEMAH NYALANYA Pemeriksaan Standard Periksa berikut ini: – Bohlam putus terbakar atau ukuran watt tidak sesuai spesifikasi – Konektor longgar – Switch dimmer Jika hal-hal tersebut di atas normal, periksa berikut ini: Pemeriksaan Rangkaian Lampu Lepaskan cover depan stang kemudi (hal. 2-4). Lepaskan konektor regulator/rectifier (hal. 20-9). [2]
Pindahkan switch dimmer [1] ke posisi Lo. Periksa kontinuitas antara terminal Putih konektor 3P lampu depan [2] dan terminal Kuning konektor regulator/rectifier [3]. Pindahkan switch dimmer ke posisi Hi. Periksa kontinuitas antara terminal Biru konektor 3P lampu depan dan terminal Kuning konektor regulator/ rectifier.
W Lo
Bu Hi
Jika ada kontinuitas, periksa berikut ini: [1] Y
[3]
Pemeriksaan Massa Periksa kontinuitas antara terminal Hijau konektor 3P lampu depan [1] dan massa.
[1]
Jika ada kontinuitas, periksa regulator/rectifier (hal. 208). Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan.
G
21-4
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
LAMPU DEPAN PENGGANTIAN BOHLAM LAMPU DEPAN Lepaskan cover depan stang kemudi (hal. 2-4).
[3]
Lepaskan cover debu [1]. Tekan sedikit socket [2] dan putarlah berlawanan arah jarum jam. Lepaskan socket dan bohlam lampu depan [3].
[4]
Pasang bohlam baru dalam urutan terbalik dari pelepasan. • Pasang penutup debu dengan tanda "TOP" [4] menghadap ke atas.
[2]
[1]
UNIT LAMPU DEPAN PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan berikut ini:
[2]
– Baut penyetelan arah lampu depan [1] – Dua klip [2] – Unit lampu depan [3] Pemasangan pelepasan. TORSI:
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
Baut penyetelan arah lampu depan 2 N.m (0,2 kgf.m)
• Setelah pemasangan, periksa arah lampu depan (hal. 3-20). [1]
[3]
LAMPU SENJA PENGGANTIAN BOHLAM Lepaskan cover atas depan (hal. 2-6).
[2]
Putar socket bohlam [1] berlawanan arah jarum jam dan keluarkan, kemudian tarik keluar bohlam lampu senja [2] dari socket. Pasang bohlam baru dalam urutan terbalik dari pelepasan.
Tepatkan
• Tepatkan tanda segitiga pada socket bohlam dan rumah lampu senja.
[1]
21-5
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
LAMPU SEIN PENGGANTIAN BOHLAM LAMPU SEIN DEPAN Lepaskan cover atas depan (hal. 2-6)
[2]
– Tipe PGM-FI: bohlam sisi kanan dan kiri – Tipe karburator: bohlam sisi kanan
[1]
Lepaskan cover main pipe (hal. 2-7) – Tipe karburator: bohlam sisi kiri Putar socket [1] berlawanan arah jarum jam dan keluarkan. Lepaskan bohlam [2] dari socket.
Tepatkan
Pasang bohlam baru dalam urutan terbalik dari pelepasan. • Gunakanlah hanya bohlam-bohlam amber (warna kuning). • Tepatkan tanda segitiga pada socket bohlam dan rumah lampu sein. Tipe karburator: sisi kiri [2]
Tepatkan
[1]
LAMPU SEIN BELAKANG Lepaskan kedua sekrup [1] dan unit lampu rem/ belakang [2] dengan melepaskan boss [3] dari grommet fender belakang.
[1]
Putar socket [4] berlawanan arah jarum jam dan keluarkan. Lepaskan bohlam [5] dari socket. Pasang bohlam baru dalam urutan terbalik dari pelepasan. • Gunakanlah hanya bohlam-bohlam amber (warna kuning).
[2]
[4]
[3]
[5]
21-6
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH PELEPASAN/PEMASANGAN UNIT LAMPU SEIN DEPAN Lepaskan cover samping main pipe (hal. 2-9). Lepaskan ketiga sekrup [1] dan unit sein depan [2] dari cover samping main pipe. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[1]
[2]
dari
LAMPU REM/BELAKANG PEMERIKSAAN LAMPU REM Putar kunci kontak ke ON dan periksa cara kerja lampu rem/belakang [1]. Periksa bahwa semua lampu LED pada unit lampu rem/ belakang menyala pada saat handel rem depan ditarik dan/atau pedal rem belakang diinjak. Jika ada lampu LED yang tidak menyala,ganti unit lampu rem/belakang.
[1]
PELEPASAN/PEMASANGAN UNIT LAMPU REM/BELAKANG Lepaskan cover body kanan (hal. 2-10).
[3]/[4]
Lepaskan konektor 6P lampu rem/belakang [1] dan lepaskan kabelnya dari klem [2]. Lepaskan kedua sekrup [3], collar [4] dan unit lampu rem/belakang [5] dengan melepaskan boss [6] dari grommet fender belakang. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[2]
dari
[5]
[6]
[1]
21-7
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
LAMPU PLAT NOMOR PENGGANTIAN BOHLAM Lepaskan unit lampu rem/belakang dari rangka (hal. 21-6).
[2]
[1]
Putar socket [1] berlawanan arah jarum jam dan keluarkan. Lepaskan bohlam [2] dari socket. Pasang bohlam baru dalam urutan terbalik dari pelepasan.
SPEEDOMETER PENGGANTIAN BOHLAM Lepaskan cover depan stang kemudi (hal. 2-4). Tarik keluar socket bohlam [1] dari speedometer. Lepaskan bohlam [2] dari socket dan ganti dengan yang baru.
[2]
Pasang bohlam baru dalam urutan terbalik dari pelepasan.
[1]
PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan berikut ini: – Cover depan stang kemudi (hal. 2-4) – Cover samping main pipe (hal. 2-9) – Rumah saringan udara – Tipe PGM-FI (hal. 9-11) – Tipe karburator (hal. 8-5)
[3]
[1]
Lepaskan konektor-konektor berikut: – Konektor 9P speedometer [1] – Konektor 6P speedometer [2] – Konektor-konektor kabel klakson [3]
[2]
21-8
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH Lepaskan ketiga pengikat kabel [1] dari rangka. Lepaskan kabel dari klem [2].
[2] [1]
Lepaskan konektor-konektor berikut:
[1]
[3]
– Konektor-konektor kabel switch lampu rem depan [1] – Konektor 3P (Hitam) switch starter [2] – Konektor 3P switch dimmer [3] – Konektor 3P (Hitam) switch klakson [4] – Konektor 3P (Merah) switch lampu sein [5]
[2]
Lepaskan kabel speedometer [1]. Lepaskan ketiga sekrup [2] dan speedometer [3] dari cover belakang stang kemudi.
[5]
[4]
[2]
[3]
[1]
21-9
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH PEMBONGKARAN/PERAKITAN • Hati-hati agar tidak meninggalkan sidik jari pada panel meter. • Hati-hati agar tidak merusak tab-tab penahan pada saat melepaskan lensa. • Alurkan kabel body tambahan speedometer dengan benar. Lepaskan berikut ini dari rumah meter [1]: – – – –
Sekrup pengikat kabel [2]/pengikat kabel [3] Relay sein [4]/sekrup [5]/pemegang relay [6] Tiga sekrup terminal [7] Socket-socket bohlam/kabel body tambahan speedometer [8] – Lensa [9] – Dua sekrup/washer [10] – Panel meter [11] Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari pembongkaran. [9]
[1]
[6] [10]
[5]
[8]
[11]
Lb, G
O, G W/Bu, Bl (Khusus tipe PGM-FI)
Lg/R, Bl
[4] [3]
Bl, G
P, Bl
[2]
G
[7]
Y/W
W/Bu, Bl Bl/Bu, Bl
Bl
Y/R, Bl Bu, G
21-10
Bl, G
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
SENSOR KETINGGIAN BAHAN BAKAR/ METER BAHAN BAKAR (TIPE PGM-FI) PEMERIKSAAN SISTEM JARUM METER BAHAN BAKAR TIDAK BERGERAK Sebelum melakukan pemeriksaan sistem, periksa berikut ini:
[1]
– Sekring tambahan 10 A – Cara kerja pompa bahan bakar – Indikator posisi gear Jika hal-hal di atas semua normal, lepaskan cover pompa bahan bakar (hal. 9-4). Lepaskan konektor 5P pompa bahan bakar [1]. Hubung singkatkan terminal-terminal konektor sisi kabel body dengan kabel jumper. HUBUNGAN:
Kuning/putih – Hijau
Putar kunci kontak ke ON dan periksa apakah jarum meter bahan bakar bergerak ke "F". Jarum akan bergerak jika rangkaian normal. Periksa sensor ketinggian bahan bakar (hal. 21-11). Jika jarum tidak bergerak, periksa berikut ini: – Kabel Kuning/putih antara pompa bahan bakar dan meter bahan bakar terhadap adanya rangkaian terbuka atau hubungan singkat – Kabel Hitam antara konektor 9P speedometer [2] dan meter bahan bakar terhadap adanya rangkaian terbuka atau hubungan singkat – Kabel Hijau antara meter bahan bakar dan massa terhadap adanya rangkaian terbuka
G
Y/W Bl
Bl
Jika hal-hal di atas semua normal, gantilah panel speedometer dengan yang baru dan periksa ulang.
Dari KUNCI KONTAK
Y/W G [2]
[1]
PEMERIKSAAN SENSOR KETINGGIAN BAHAN BAKAR Lepaskan sensor ketinggian bahan bakar (hal. 21-12). Hubungkan ohmmeter ke terminal-terminal kabel Merah dan Hitam sensor ketinggian bahan bakar [1]. Periksa tahanan pelampung pada posisi penuh dan kosong. Posisi pelampung: Tahanan:
PENUH 6 – 10 Ω
Merah Penuh
KOSONG 90 – 100 Ω
Ganti sensor ketinggian bahan bakar jika sudah berada di luar spesifikasi. Pasang sensor ketinggian bahan bakar (hal. 21-12). Kosong
Hitam
[1]
21-11
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH SENSOR KETINGGIAN BAHANBAKAR PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan unit pompa bahan bakar (hal. 9-8). Lepaskan konektor-konektor kabel Merah dan Hitam sensor ketinggian bahan bakar [1].
[3]
Merah
Lepaskan kabel-kabel [2] dari guide [3] unit pompa bahan bakar. Hitam
[2]
[1]
Lepaskan sensor ketinggian bahan bakar [1] dari unit pompa bahan bakar dengan cara melepaskan ketiga kaitan [2]. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
[1]
dari
[2]
21-12
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
SENSOR KETINGGIAN BAHAN BAKAR/ METER BAHAN BAKAR (TIPE KARBURATOR) PEMERIKSAAN SISTEM JARUM METER BAHAN BAKAR TIDAK BERGERAK Sebelum melakukan pemeriksaan sistem, periksa berikut ini:
[1]
– Sekring tambahan 10 A – Indikator posisi gear Jika hal-hal di atas semua normal, tarik ke belakang penutup konektor [1] dan lepaskan konektor 3P (Hitam) sensor ketinggian bahan bakar [2]. Hubung singkatkan terminal-terminal konektor sisi kabel body dengan kabel jumper. HUBUNGAN:
Kuning/putih – Hijau
Putar kunci kontak ke ON dan periksa apakah jarum meter bahan bakar bergerak ke "F".
[2]
Jarum akan bergerak jika rangkaian normal. Periksa sensor ketinggian bahan bakar (hal. 21-13). Jika jarum tidak bergerak, periksa berikut ini: – Kabel Kuning/putih antara sensor ketinggian bahan bakar dan meter bahan bakar terhadap adanya rangkaian terbuka atau hubungan singkat – Kabel Hitam antara konektor 9P speedometer [3] dan meter bahan bakar terhadap adanya rangkaian terbuka atau hubungan singkat – Kabel Hijau antara meter bahan bakar dan massa terhadap adanya rangkaian terbuka
G
Y/W Bl
Bl
Jika hal-hal di atas semua normal, gantilah panel speedometer dengan yang baru dan periksa ulang.
Dari KUNCI KONTAK
Y/W G [3]
[2]
PEMERIKSAAN SENSOR KETINGGIAN BAHAN BAKAR Lepaskan sensor ketinggian bahan bakar (hal. 21-14). Hubungkan ohmmeter ke terminal-terminal konektor 3P (Hitam) sensor ketinggian bahan bakar [1]. Periksa tahanan pelampung pada posisi penuh dan kosong. Posisi pelampung: Tahanan:
PENUH 6 – 10 Ω
[1]
KOSONG 90 – 100 Ω
Ganti sensor ketinggian bahan bakar jika sudah berada di luar spesifikasi. Pasang sensor ketinggian bahan bakar (hal. 21-14).
Penuh Kosong
21-13
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH PELEPASAN/PEMASANGAN SENSOR KETINGGIAN BAHAN BAKAR Tarik ke belakang penutup konektor [1], lepaskan konektor 3P (Hitam) sensor ketinggian bahan bakar [2] dan lepaskan kabel body dari klem [3].
[3]
[1]
[2]
Putar plat pemegang unit bahan bakar [1] berlawanan arah jarum jam dan lepaskan.
[2]
Lepaskan sensor ketinggian bahan bakar [2] dan O-ring [3]. Pasang O-ring baru dan sensor ketinggian bahan bakar.
[1]
[3]
Tempatkan plat pemegang [1] seperti ditunjukkan. Putar plat pemegang searah jarum jam hingga kedua tanda panah [2] pada plat pemegang dan fuel tank saling bertepatan.
[1]
Hubungkan konektor 3P (Hitam) sensor ketinggian bahan bakar [1] dan kencangkan kabel body dengan klem [2]. Pasang penutup konektor [3].
[2]
[3]
[1]
21-14
[2]
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
KUNCI KONTAK PEMERIKSAAN Lepaskan cover main pipe (hal. 2-7).
Tipe PGM-FI:
Tipe karburator:
Putar kunci kontak ke OFF. Lepaskan konektor kunci kontak [1]. – Tipe PGM-FI: 4P – Tipe karburator: 2P Periksa kontinuitas antara terminal-terminal konektor sisi kunci kontak pada masing-masing posisi kunci kontak sesuai dengan tabel (hal. 22-2). Pasang cover main pipe (hal. 2-7).
[1]
PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan poros kemudi (hal. 17-18).
[2]
[4]
Lepaskan konektor kunci kontak (hal. 21-15). Lepaskan sekrup cover kabel kunci seat [1] dan buka cover kabel kunci seat [2]. Lepaskan kabel kunci seat [3] dari lengan kabel [4].
[1]
Lepaskan kedua sekrup [1] dan kunci kontak [2].
[3]
[2]
[1]
Lepaskan baut socket key shutter [1] dan assy key shutter [2] dari kunci kontak.
[2]
[3]
Lepaskan cover kunci kontak [3] dari kunci kontak.
[1]
21-15
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
TORSI: Sekrup pemasangan kunci 9 N.m (0,92 kgf.m) kontak Baut socket key shutter 5,1 N.m (0,52 kgf.m) Sekrup cover kabel kunci 1 N.m (0,1 kgf.m) seat • Ganti sekrup-sekrup pemasangan kunci kontak dengan yang baru. • Tepatkan kedua tonjolan pada key shutter dengan celah-celah kunci kontak.
Tepatkan
SWITCH STANG KEMUDI SWITCH STANG KEMUDI KIRI Lepaskan cover depan stang kemudi (hal. 2-4).
[1]
Lepaskan konektor-konektor berikut:
[2]
– Konektor 3P switch dimmer [1] – Konektor 3P (Hitam) switch klakson [2] – Konektor 3P (Merah) switch lampu sein [3] Periksa kontinuitas antara terminal-terminal konektor pada masing-masing posisi kunci kontak sesuai dengan tabel (hal. 22-2). Pasang cover depan stang kemudi (hal. 2-4).
[3]
SWITCH STANG KEMUDI KANAN Lepaskan cover depan stang kemudi (hal. 2-4). Lepaskan konektor 3P (Hitam) switch starter [1]. Periksa kontinuitas antara terminal-terminal konektor pada masing-masing posisi kunci kontak sesuai dengan tabel (hal. 22-2). Pasang cover depan stang kemudi (hal. 2-4).
[1]
21-16
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
SWITCH LAMPU REM DEPAN Lepaskan cover depan stang kemudi (hal. 2-4). Lepaskan konektor-konektor kabel switch lampu rem depan dan periksa kontinuitas antara terminal-terminal switch [1]. Harus ada kontinuitas pada waktu handel rem ditarik dan tidak ada kontinuitas pada saat handel rem dilepaskan. Pasang cover depan stang kemudi (hal. 2-4).
[1]
BELAKANG Lepaskan cover as kanan (hal. 2-8).
[1]
Lepaskan konektor-konektor kabel switch lampu rem belakang [1]. Periksa kontinuitas antara terminal-terminal konektor sisi switch. Harus ada kontinuitas pada saat pedal rem diinjak dan tidak ada kontinuitas saat pedal rem dilepaskan. Pasang cover as kanan (hal. 2-8).
SWITCH POSISI GEAR PEMERIKSAAN Putar kunci kontak ke ON, dan pindahkan transmisi ke masing-masing posisi gear. Periksa cara kerja indikator posisi gear dan indikator netral pada masing-masing posisi gear. Jika semua bohlam-bohlam indikator normal tetapi indikator posisi gear tidak menyala, periksa sebagai berikut:
[1]
Lepaskan cover body depan (hal. 2-8). Lepaskan konektor 6P (Hitam) switch posisi gear [1]. Periksa kontinuitas antara terminal-terminal pada masing-masing posisi gear. Switch posisi gear normal jika ada kontinuitas antara kabel-kabel dengan kode warna seperti ditunjukkan pada tabel. Pasang cover body depan (hal. 2-8).
GEAR
MASSA
Lg/R Y/R Bl/Bu W/Bu
P
N 1 2 3 4
21-17
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH PELEPASAN Lepaskan berikut ini:
[3]
[1]
– Cover body depan (hal. 2-8) – Cover belakang crankcase kiri (hal. 2-13) Lepaskan konektor 6P (Hitam) switch posisi gear [1]. Lepaskan kabel [2] dari klem rangka [3].
[2]
Lepaskan baut [1] dan switch posisi gear [2]. Lepaskan O-ring [3], tutup switch contact [4] dan pegas [5] dari shift drum.
[1]
[3]
[2]
[4]/[5]
PEMASANGAN Pasang pegas [1] dan tutup switch contact [2] pada shift drum.
[1]
[2]
Oleskan oli mesin pada O-ring baru [1] dan pasang pada switch posisi gear [2].
[1]
[3]
Pasang switch posisi gear pada crankcase. Pasang dan kencangkan baut [3].
[2]
21-18
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH Kencangkan kabel [1] dengan klem rangka [2] dan hubungkan konektor 6P (Hitam) switch posisi gear [3].
[2]
[3]
Pasang berikut ini: – Cover body depan (hal. 2-8) – Cover belakang crankcase kiri (hal. 2-13)
[1]
KLAKSON PEMERIKSAAN Lepaskan konektor-konektor kabel klakson. Hubungkan battery 12 V ke terminal-terminal klakson. Klakson normal jika berbunyi pada saat battery 12 V dihubungkan ke terminal-terminal klakson.
PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan konektor-konektor kabel klakson [1].
[1]
Lepaskan berikut ini: – – – –
Baut [2] Collar [3] Karet-karet peredam [4] Klakson [5]
Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
[5]
[2]/[3]/[4]
21-19
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
RELAY SEIN PEMERIKSAAN Periksa berikut ini: – – – –
Kondisi battery Fungsi kunci kontak dan switch lampu sein Konektor-konektor longgar Sekring tambahan 10 A
Jika hal-hal di atas semua normal, periksa berikut ini: Lepaskan cover depan stang kemudi (hal. 2-4). Lepaskan konektor 2P relay sein [1].
[1]
Hubung singkatkan terminal-terminal Hitam dan Abuabu konektor 2P sisi kabel body [1] dengan kabel jumper.
[1]
Putar kunci kontak ke ON. Periksa lampu sein dengan menggerakkan switch lampu sein [2] ke kanan dan kiri. • Jika lampu sein tidak menyala, ada rangkaian terbuka pada kabel body. • Jika lampu-lampu menyala, rangkaian normal. Ganti relay sein. Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan.
Bl
O
Gr Lb
Dari KUNCI KONTAK
G
[2]
PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan cover depan stang kemudi (hal. 2-4).
[2]
Lepaskan konektor 2P relay sein [1]. Lepaskan relay sein [2] dari speedometer. Pemasangan pelepasan.
adalah
dalam
urutan
terbalik
dari
[1]
21-20
dummytext
22. WIRING DIAGRAM
WIRING DIAGRAM ······························ 22-2
22
22-1
Bl P
Ke 4 12V 1,7W
G O
INDIKATOR SEIN KIRI 12V 3,4W
Bu W G
Bu W G
LAMPU DEPAN 12V 25/25W
LAMPU DEPAN 12V 25/25W
METER BAHAN BAKAR
G Lb
INDIKATOR SEIN KANAN 12V 3,4W
Bl Y/W G
G Bu
INDIKATOR LAMPU JAUH 12V 1,7W
Lg/R Bl
Bl W/Bu
Ke 3 12V 1,7W
INDIKATOR NETRAL 12V 1,7W
Bl Bl/Bu
Ke 212V 1,7W
Bl Y/R
Bl G
Bl G
LAMPU METER 12V 3,4W
LAMPU METER 12V 3,4W INDIKATOR POSISI GEAR .H12V 1,7W
W/Bu Bl
MIL 12V 1,7W
G O
LAMPU SEIN DEPAN KIRI 12V 10W
3P Bl
Bl G O
3P
Bu W G
3P
3P R
2P
3P Bl
3P Bl
G
Lg
ON OFF WARNA KABEL R
Bl/Bu R/Bl Bl
BAT1 VO1 BAT2 VO2
KUNCI KONTAK
4P R
DLC
WARNA KABEL
(N)
Y
HL
W
LO
Bu
HI
Y Bl
6P
9P
Y/R Y/W W/Bu G/Y Lb O
G Lg/R Y/R Bl/Bu W/Bu P
Y Bl
N
Gr
SEIN
Lb
R
O
L
ECM
SWITCH SEIN
WARNA KABEL
Y/R Y/W W/Bu G/Y Lb O
G Lg/R Y/R Bl/Bu W/Bu P
G Y/R Bl/Bu Bl/Bu
SWITCH DIMMER
KLAKSWITCH SWITCH SWITCH SON DIMMER LAMPU KLAKSON SEIN
HI
Bl G
LO
W Y Bu HL
LAMPU SENJA 12V 3,4W Bl G/Y Bl/Bu Y Bu G/Bl
Lb G Bl
L
G Bl
W
LAMPU SENJA 12V 3,4W
HO
Bl Gr Lb Gr O R
Bl Lg BAT
SWITCH LAMPU SWITCH REM STARTER DEPAN
IGP PCP
4P
KUNCI KONTAK
1P
Bl
BEBAS TEKAN WARNA KABEL
Y/R
ST
G
E
SWITCH STARTER
TEKAN Lg
KLAKS BAT
WARNA KABEL
BEBAS
2P
6P
5P
SENSOR O2
POMPA BAHAN BAKAR
F/P
2P
2P
BATTERY 12V 3,0AH
SEKRING SEKRING SWITCH TAMBAHAN UTAMA LAMPU 15A 10A REM BELAKANG
SENSOR KETINGGIAN BAHAN BAKAR
REGULATOR/ RECTIFIER
SENSOR SENSOR TP EOT
3P
SWITCH KLAKSON
33P Bl
MASSA RANGKA
4P
5P
RELAY STARTER
Green (Hijau)
G R W
White (Putih)
Red (Merah)
Blue (Biru)
Y
6P
SWITCH POSISI GEAR
Black (Hitam) Yellow (Kuning)
N
2 1
Bl
3
6P Bl
Lb Bl G G/Y O
Bu
SENSOR CKP ALTERNATOR IGNITION COIL MOTOR 4 STARTER
R R
RELAY SEIN
PCM IGPLS INJ
3P
FL SG2 (TO) TO WARN
Lb G
Bl/Bu Bu/Y W/Y Bl/Y P/G Br G/O Y/Bu W/Bu Lg/R G/O G/Bl Bu Y G G Bl/O N SW SG1 (THL) LG SCS K-LINE PG1 PG2 O2
R/Y R
Bl/Y Bl/Bu
V02 BAT2 V01 BAT1
Bl R/Bl Bl/Bu R Bl R/Bl Bl/Bu R
Y Y/R THL VCC
G/Bl
Y/R Y G/O VCC THL SG
G
Y/Bu G/O BAT SG
R Y G W R/Y
Bl/O Bl
G/Y Bl G/Y Bl
Y/W G Bl/Bu Br R Bl R Bl
R/Bl R/Y
P/G Bl/Bu INJECTOR
G
G G G
R/W R/W R/W
R Bl/Bu Y/R R/W
Bu/Y W/Y
W/Y Bu/Y W G W/Y Bu/Y W G W
P W/Bu Bl/Bu Y/R Lg/R P W/Bu Bl/Bu Y/R Lg/R P W/Bu Bl/Bu Y/R
22-2 Lg/R
LAMPU SEIN DEPAN KANAN 12V 10W
Gr
P
Lg
Lb
O
Br
Lb Br G G/Y O
Gray (Abu-abu)
Pink (Merah muda)
Light green (Hijau muda)
Light blue (Biru muda)
Orange (Jingga)
Brown (Coklat)
LAMPU SEIN BELAKANG KIRI 12V 10W G O
LAMPU REM/ BELAKANG 12V LED
LAMPU PALT NOMOR 12V 5W
Br G G/Y
LAMPU SEIN BELAKANG KANAN 12V 10W
G Br
Lb G
dummyhead
WIRING DIAGRAM
WIRING DIAGRAM WIRING DIAGRAMS
TIPE PGM-FI
G O
INDIKATOR SEIN KIRI 12V 3,4W
Bu W G
Bu W G
LAMPU DEPAN 12V 25/25W
LAMPU DEPAN 12V 25/25W
METER BAHAN BAKAR
G Lb
INDIKATOR SEIN KANAN 12V 3,4W
Bl Y/W G
G Bu
INDIKATOR LAMPU JAUH 12V 1,7W
Bl P
Ke 4 12V 1,7W
Lg/R Bl
Bl W/Bu
Ke 3 12V 1,7W
INDIKATOR NETRAL 12V 1,7W
Bl Bl/Bu
Ke 212V 1,7W
Bl G
Bl Y/R
INDIKATOR POSISI GEAR .H12V 1,7W
Bl G
LAMPU METER 12V 3,4W
G O
LAMPU SEIN DEPAN KIRI 12V 10W
LAMPU METER 12V 3,4W
Bl G
LAMPU SENJA 12V 3,4W
3P Bl
Bl G O
3P
ON
WARNA KABEL
LOCK R
R/Bl
ON
WARNA KABEL
(N)
Y W
LO
3P Bl
3P Bl
Lg G
Bu
HI
WARNA KABEL
N
Gr
SEIN
Lb
R
SWITCH SEIN
O
L
KLAKSON SWITCH SWITCH LAMPU KLAKSON SEIN
HL
SWITCH DIMMER
3P R
SWITCH DIMMER
Bu W G
BAT
3P
Bl Gr
KUNCI KONTAK
OFF
Bu W G
2P
RELAY SEIN
G/Y Lb O
WARNA KABEL Bl
WARNA KABEL
BEBAS TEKAN Lg
3P
IGNITION COIL
Bu/Y G Y/R
ST
G
E
SWITCH STARTER
2P Bl/Y R/Bl
TEKAN
BEBAS
KLAKS BAT
SWITCH KLAKSON
Y/R Y/W
G/Y Lb O
6P
G Lg/R Y/R Bl/Bu W/Bu P
Y/R Y/W
Y Bl
G Lg/R Y/R Bl/Bu W/Bu P
9P Y Bl
2P
KUNCI KONTAK
Bu/Y
IGNITION PULSE GENERATOR
MOTOR STARTER
2P
4P Bl Bl R/Bl
G
ALTERNATOR
4P
12V 3,0AH
REGULATOR/ SEKRING SEKRING RECTIFIER SWITCH TAMBAHAN UTAMA LAMPU 15A 10A REM BELAKANG BATTERY
R R
MASSA RANGKA G Bl/Y G
Lb G Bl
HI
R/Bl R R/Bl R
3P
LO
W Y Bu HL
G Bl
L
LAMPU SENJA 12V 3,4W
R
G/Y Bl G/Y Bl
ICM
G
SWITCH LAMPU SWITCH REM STARTER DEPAN
HO
G Y/R Lb Gr O W
Bl G/Y Bl Lg BAT
Lb G
G G G
R Y G W R/W R/W R/W
R R 4 3
SWITCH POSISI GEAR
N
2 1
6P Bl
5P
RELAY STARTER
P W/Bu Bl/Bu Y/R
Bu/Y W G Bu/Y W G W
R Bl Y/R R/W P W/Bu Bl/Bu Y/R Lg/R P W/Bu Bl/Bu Y/R Lg/R Lg/R
LAMPU SEIN DEPAN KANAN 12V 10W
Green (Hijau)
G W
White (Putih)
Red (Merah)
Blue (Biru)
Bu R
O
Gr
P
Lg
Lb
Br
Lb Br G G/Y O
Black (Hitam)
6P
Yellow (Kuning)
Lb Bl G G/Y O
Y
G Y/W
Bl
3P Bl
SENSOR KETINGGIAN BAHAN BAKAR
Br G G/Y
LAMPU SEIN BELAKANG KIRI 12V 10W
LAMPU PLAT NOMOR 12V 5W
LAMPU REM/ BELAKANG 12V LED
LAMPU SEIN BELAKANG KANAN 12V 10W
Gray (Abu-abu)
Pink (Merah muda)
Light green (Hijau muda)
Light blue (Biru muda)
Orange (Jingga)
Brown (Coklat)
G O
G Br
Lb G
dummyhead
WIRING DIAGRAM
TIPE KARBURATOR
22-3
dummyhead
CATATAN