HER/BOK/Q2/15/34
www.KalahkanKanker.com
Rumpian Beha
Isabeha
Mami Beha
Jubeha
terkena
Iya Isabeha. Tapi karena rutin melakukan perikSA payuDAra sendiRI alias SADARI, kanker payudaranya
kanker
terdeteksi dini sehingga
payudara ya?
peluang sembuhnya besar! 1
Hai Jubeha! Pemilikmu
Wah, kanker payudara bisa terdeteksi dini ya? Jelasin dong semua tentang kanker payudara.
Ayo jelasin dong, mami!
Kalau itu sih, Mami tahu banget…
5
Tentang Kanker Payudara
6
Tipe Kanker Payudara
8
Stadium Kanker Payudara
10 12 19 20
4 Cara Deteksi Kanker Payudara • 6 Langkah Melakukan Sadari • Kondisi yang Perlu Dicermati • Ilustrasi 12 Tanda Kanker Payudara
24 Faktor Risiko 26 Pilihan Terapi Kanker Payudara 29
Gaya
Hidup
Sehat
Pencegahan Kanker Payudara
31 Referensi
untuk
Kanker payudara adalah suatu kondisi yang ditandai dengan terjadinya pertumbuhan sel-sel abnormal secara tidak terkontrol pada kelenjar dan jaringan payudara.
Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dan di luar kendali, sehingga jumlahnya berlebihan dan dapat menyebar ke organ tubuh lainnya.
5
TIPE KANKER PAYUDARA Secara umum, kanker payudara terbagi berdasarkan status ada tidaknya protein tubuh (reseptor), yang dihasilkan gen maupun hormon dan mempengaruhi pertumbuhan sel kanker payudara, yaitu: 2
1
2
Endokrin Reseptor (reseptor estrogen dan progesteron) positif Pertumbuhan kanker payudara dipengaruhi oleh hormon estrogen atau hormon progesteron yang berlebihan.
Reseptor HER2 positif Pertumbuhan kanker payudara dipengaruhi oleh protein HER2/neu yang berlebihan. Kanker payudara tipe ini cenderung lebih agresif dan tumbuh dengan lebih cepat.
3
4
Reseptor ’Tiga negatif’ (Triple Negative) Tidak adanya reseptor estrogen, reseptor progesteron, maupun HER2 protein yang berlebihan.
Reseptor ‘Tiga positif’ (Triple Positive) atau positif ada reseptor estrogen, progesteron dan HER2.
6
Pemeriksaan jaringan patologi anatomi adalah pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui tipe kanker payudara seorang pasien.2
Tipe kanker payudara seorang pasien merupakan informasi yang sangat berharga bagi dokter untuk menentukan terapi yang paling tepat dan efektif.
7
STADIUM KANKER PAYUDARA3
(I)
(II & III)
STADIUM AWAL
STADIUM LANJUT LOKAL
Ukuran tumor <2cm dan belum menyebar.
Ukuran tumor 2cm-5cm, potensial sudah menyebar ke area ketiak atau sekitar jaringan payudara.
8
Pasien kanker payudara yang terdeteksi dini atau pada stadium awal memiliki harapan hidup
yang tinggi, 98% pasien kanker payudara dini bisa
bertahan
hidup, sedangkan hanya 24% pasien kanker payudara stadium lanjut yang bertahan hidup hingga minimal 5 tahun.4,5
Karena itu, deteksi dini (IV) STADIUM LANJUT METASTASIS
Tumor telah menyebar ke organ tubuh lain.
sangat penting untuk melawan kanker payudara.
Mami, bagaimana caranya mendeteksi dini kanker payudara?
perikSA payuDAra sendiRI (SADARI)
1
2
Dilakukan secara rutin setiap bulan, antara hari ke-7 menstruasi hingga hari ke-10, saat jaringan payudara tidak terlalu sensitif. Jika sudah menopause, tentukan tanggal yang mudah diingat untuk melakukan SADARI.6
Pemeriksaan klinis oleh tenaga medis terlatih Pemeriksaan fisik oleh dokter umum, dokter spesialis kandungan (ginekologi), bidan atau perawat terlatih. Perempuan yang berisiko tinggi sebaiknya melakukan pemeriksaan ini setiap tiga tahun sekali, ketika memasuki usia 20 tahun.
10
Di bawah ini adalah 4 CARA DETEKSI
KANKER PAYUDARA
3
Pemeriksaan Mammografi Dapat dilakukan setiap tahun sejak memasuki usia 40 tahun atau sesuai dengan saran dokter.7
4
Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) Biasa dilakukan sebagai pemeriksaan lanjutan dari pemeriksaan mammografi, ketika pasien menemukan gejala kanker payudara. USG terutama dilakukan pada perempuan yang masih berusia di bawah 40 tahun, ketika jaringan payudara masih padat sehingga tidak efektif jika diperiksa dengan mammografi saja.8
11
6 Langkah melakukan SADARI9,10
1
Berdiri tegak menghadap cermin. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Jangan khawatir bila bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris (asimetris).
12
2
Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. Dorong siku ke depan, cermati payudara. Kemudian dorong siku ke belakang dan cermati lagi bentuk dan ukuran payudara.
Otot dada Anda dengan sendirinya berkontraksi saat Anda melakukan gerakan ini.
13
3
Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada Anda.
14
4
Angkat lengan kiri ke atas dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan daerah payudara dan cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke daerah ketiak.
15
5
Buatlah gerakan lingkaran-lingkaran kecil dari atas ke bawah (vertikal), melingkari daerah payudara, serta dari tepi payudara ke puting dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan Anda.
16
Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Segera berkonsultasi dengan dokter jika terdapat cairan yang keluar dari puting.
17
6
Pada posisi berbaring, letakan bantal di bawah punggung. Angkat lengan kiri ke atas dan cermati payudara kiri menggunakan tiga pola gerakan sebelumnya. Angkat lengan kanan ke atas, dan lakukan pemeriksaan yang sama pada payudara kanan. Pada setiap gerakan SADARI, pastikan semua batas payudara teraba:11
• • • •
batas atas: dua jari di bawah tulang selangka batas bawah: garis melingkar payudara batas tengah: garis tengah tubuh batas paling luar: pertengahan ketiak ke bawah
18
Kondisi yang Perlu Dicermati12 Kondisi seperti apa yang perlu dicermati saat melakukan SADARI?
1
Adanya benjolan yang keras pada payudara atau daerah sekitar ketiak. Biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan muncul pada satu sisi saja.
2
Perubahan ukuran atau bentuk payudara, seperti pembengkakan, munculnya lekukan dan pembuluh darah yang tiba-tiba muncul atau terlihat jelas.
3
Perubahan pada permukaan payudara, seperti kulit yang mengeras, kulit mengelupas, berwarna kemerahan atau seperti kulit jeruk.
4
Perubahan pada puting, seperti puting tertarik ke dalam atau keluar cairan dari puting.
19
Ilustrasi 12 tanda kanker payudara yang dapat dicermati:12
Kulit payudara mengeras
Terdapat cekungan seperti
lesung pipi
Tumbuh gumpalan seperti daging
Kulit payudara kemerahan
20
Kulit payudara mengelupas
Tumbuh pembuluh darah pada
kulit payudara
Puting mengeluarkan cairan
Puting masuk
21
Ilustrasi12tandakankerpayudara
Kulit payudara mengerut seperti buah jeruk
Terdapat benjolan
Kulit payudara berlekuk
Payudara berubah bentuk
22
Segera lakukan pemeriksaan dan konsultasi ke dokter, jika menemukan tanda-tanda seperti yang telah digambarkan.
FAKTOR RISIKO Ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang perempuan berisiko tinggi terkena kanker payudara.13,14
1 Usia
2 Faktor genetik
Mayoritas kasus kanker Memiliki anggota keluarga yang payudara terjadi pada mengalami kanker payudara. perempuan berusia di atas 50 tahun.
3 Kontrasepsi oral
4 Menstruasi dini
Menggunakan kontrasepsi oral Perempuan yang menstruasi dalam jangka waktu yang lama. pertamanya di bawah usia 12 tahun.
24
5
6
Riwayat penyakit
Kehamilan pertama
Perempuan dengan riwayat
di usia tua
tumor jinak pada payudara
Melahirkan anak pertama di atas usia 35 tahun.
lebih
berisiko
mengalami
kanker payudara.
7
8
Menopause usia lanjut
Pola hidup tidak sehat
Perempuan yang mengalami menopause di atas usia 52 tahun.
Obesitas atau kelebihan berat badan setelah menopause, jarang berolahraga, merokok, serta mengonsumsi alkohol dan makanan berlemak secara berlebihan.
9 Tidak menyusui
25
PILIHAN TERAPI KANKER PAYUDARA Dokter menentukan pengobatan yang terbaik untuk seorang pasien, berdasarkan jenis kanker payudara, stadium serta kondisi fisik pasien. Pilihan terapi tersebut adalah:
1 Pembedahan15 Pengambilan jaringan kanker atau pengangkatan payudara. Pembedahan dibagi ke dalam tiga kategori, dilihat dari luasnya jaringan yang diangkat.
•
Lumpektomi Pengangkatan sel kanker dan jaringan sekitarnya dengan tetap berupaya mempertahankan penampilan asli payudara.
• •
Mastektomi Sebagian Pengangkatan sel kanker serta jaringan sekitar dengan luas yang lebih besar, dibandingkan pada lumpektomi. Mastektomi Total Pengangkatan sel kanker serta seluruh payudara, untuk mencegah sel tumor muncul kembali. Dokter akan menentukan pembedahan mana yang paling sesuai dengan melihat karakteristik sel kanker serta kondisi yang nyaman untuk pasien.
26
2 Radioterapi Terapi ini adalah terapi menggunakan sinar berkekuatan tinggi, seperti sinar-x dan sinar gama, untuk menghancurkan sel kanker. Radioterapi biasanya dilakukan setelah pembedahan untuk membersihkan sisa-sisa sel kanker ataupun sebelum pembedahan disertai kemoterapi, untuk memperkecil ukuran sel kanker. Radioterapi juga bisa digunakan tanpa
pembedahan pada pasien kanker payudara stadium lanjut untuk meringankan gejala.16,17
3 Kemoterapi Terapi ini adalah terapi menggunakan pemberian obat untuk memperkecil ukuran sel kanker, mencegah sel kanker tumbuh kembali paska operasi, mengurangi gejala, meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup pasien dengan sel kanker yang sudah menyebar ke bagian tubuh lain. Pengobatan kemoterapi bekerja dengan cara menyerang sel yang membelah diri dengan cepat seperti sel kanker dan sel normal lainnya, antara lain folikel rambut, sumsum tulang dan sel pada mulut.
Hal ini menyebabkan kemoterapi sering diasosiasikan dengan berbagai efek samping seperti kelelahan, rambut rontok, hilang nafsu makan dan mulut yang kering.18
27
4 Terapi Target Terapi target (atau sering juga disebut agen biologis) adalah pendekatan baru dalam terapi kanker. Terapi ini secara spesifik menargetkan molekul-molekul biologis dalam tubuh yang berperan dalam merangsang pertumbuhan sel kanker, sehingga pertumbuhan sel kanker menjadi terhambat, lemah ataupun hancur. Karena bekerja secara spesifik pada targetnya, terapi ini tidak menyerang sel-sel normal yang membelah diri dengan cepat seperti pada kemoterapi.19
5 Terapi Hormon Terapi hormon adalah terapi yang bekerja dengan menghambat hormon progesteron dan estrogen. Hormonhormon ini dapat merangsang pertumbuhan sel kanker payudara, terutama jenis kanker payudara yang pertumbuhannya tergantung pada reseptor hormon.20
28
GAYA HIDUP SEHAT UNTUK PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terkena kanker payudara.21,22
Mempertahankan berat badan ideal • • •
Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko seseorang terkena berbagai jenis kanker termasuk kanker payudara. Jaringan lemak meningkatkan produksi estrogen, yang jika berlebihan sering dikaitkan dengan pemicu kanker payudara. Batasi asupan makanan dan minuman berkalori tinggi.
Aktif berolahraga • •
Dewasa: Lakukan olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi, minimal 75 hingga 150 menit dalam satu minggu. Anak dan remaja: Lakukan olahraga dengan intensitas tinggi selama 1 jam, minimal 3x dalam seminggu.
Konsumsi makanan sehat • •
•
Mengurangi konsumsi daging merah dan daging olahan, serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah. Pilih makanan yang tergolong whole grain atau produk makanan yang menggunakan biji-biji serealia utuh seperti gandum, jagung dan quinoa.
Hindari konsumsi minuman beralkohol berlebihan.
29
Deteksi dini kanker payudara, tingkatkan peluang kesembuhan. Lakukan SADARI rutin setiap bulan pada hari ke-7 hingga ke-10 menstruasi, dan periksakan diri ke dokter jika bergejala.
Mari bersama, kalahkan kanker payudara!
REFERENSI 1. American Cancer Society; The Importance of Finding Breast Cancer Early; Tinjauan terakhir: 9 September 2014; http://www.cancer.org/ cancer/breastcancer/moreinformation/breastcancerearlydetection/breast-cancerearly-detection-importance-of-finding-early; Diakses pada 17 Maret 2015. 2. WebMD. Types of breast cancer; ER Positive, HER2 Positive, and Triple Negative; http://www.webmd.com/breastcancer/breast-cancer-types-er-positive-her2-positive; Diakses pada 20 Maret 2015. 3.
Breast cancer.org; Stages of breast cancer; http://www.breastcancer.org/symptoms/diagnosis/staging.jsp; Diakses pada Februari 2013.
4. National Cancer Institute; SEER Cancer Statistics Review, 1975-2009 (Vintage 2009 Populations) [online]; http://seer.cancer.gov/ csr/1975_2009_pops09/; Diakses pada 16 September 2014.
5. Sant M, et al. Ann Oncol 2003;14 Suppl 5:v61-118. 6. National Breast Cancer Foundation; Breast Cancer Faqs-How often should I do a breast self-exam; http://www.nationalbreastcancer.org/ breast-cancer-faqs; Diakses pada 23 Maret 2015. 7. WebMD.
Slideshow:
A
Visual
Guide
to
Breast
Cancer.
Breast
Cancer
and
Mammograms;
http://www.webmd.com/breast-cancer/ss/ slideshow-breast-cancer-overview; Diakses pada 23 Maret 2015. 8.
American Cancer Society; www.cancer.org; Tinjauan terakhir: 9 Oktober 2014; http://www.cancer.org/cancer/breastcancer/moreinformation/ breastcancerearlydetection/breast-cancer-early-detection-breast-ultrasound; Diakses pada 23 Maret 2015.
9.
Breastcancer.org; The Five Step of a Breast Self-Exam; http://www.breastcancer.org/symptoms/testing/types/self_exam/bse_steps?gclid= CJXw1Pba6MQCFRUVjgodTLoAXQ; diakses pada 9 April 2014.
10. American Cancer Society; Breast Awareness and self-exam;Tinjauan terakhir; 10 September 2014; http://www.cancer.org/cancer/ breastcancer/moreinformation/breastcancerearlydetection/breast-cancer-early-detection-acs-recs-bse; diakses pada 9 April 2014.
11. Lexington
Clinic
Center
for
Breast
Cancer
Care.
How
to
examine
your
breasts.
https://www.lexingtonclinic.com/images/files/2012_LC_ BreastSelf-Exam_Brochure.pdf . Diakses pada 16 April 2015.
12. Breast Cancer Campaign; Breast cancer signs and symptoms; http://www.breastcancercampaign.org/aboutbreast-cancer/breast-cancer-symptoms; Diakses pada 23 Maret 2015.
13. Breast
Cancer
Care;
Am
I
at
risk?;
https://www.breastcancercare.org.uk/breast-cancer-
information/breast-awareness/am-i-risk/risk; Diakses pada 16 September 2014. 14. National Cancer Institute; Breast Cancer Prevention (PDQ®) – Description of the Evidence; Tinjauan terakhir: 27 Februari 2015; http:// www.cancer.gov/cancertopics/pdq/prevention/breast/HealthProfessional/page3; Diakses pada 10 April 2015. 15. Web MD; breast cancer surgery options; http://www.webmd.com/breast-cancer/breast-cancer-surgery; diakses pada 9 April 2015.
16. American Cancer Society; Radiation therapy for breast cancer; www.cancer.org; Tinjauan terakhir: 26 Februari 2015; http://www.cancer.org/ cancer/breastcancer/detailedguide/breast-cancer-treating-radiation; Diakses pada 17 Maret 2015. 17. National
Cancer
Institute;
Radiation
Therapy
for
Cancer;
Tinjauan
terakhir:
30
Juni
2010;
http://www.cancer.gov/cancertopics/treatment/ types/radiation-therapy/radiation-fact-sheet; Diakses pada 10 April 2015. 18. American Cancer Society; Chemotherapy for Breast Cancer; Tinjauan terakhir: 26 Februari 2015; http://www.cancer.org/cancer/ breastcancer/detailedguide/breast-cancer-treating-chemotherapy; Diakses pada 10 April 2015. 19. National Cancer Institute; Targeted cancer therapies; Tinjauan terakhir: 25 April 2014; http://www.cancer.gov/cancertopics/treatment/types/ targeted-therapies/targeted-therapies-fact-sheet; Diakses pada 20 Maret 2015.
20. National
Cancer
Institute;
Hormone
Therapy
for
Breast
Cancer;
Tinjauan
terakhir:
2
Agustus
2012;
http://www.cancer.gov/cancertopics/ types/breast/breast-hormone-therapy-fact-sheet; Diakses pada: 10 April 2015. 21. American Cancer Society; Summary of the ACS Guidelines on Nutrition and Physical Activity; Tinjauan terakhir 11 November 2012; http:// www.cancer.org/healthy/eathealthygetactive/acsguidelinesonnutritionphysicalactivityforcancerprevention/acsguidelines-on-nutrition-and-physical-activity-for-cancer-prevention-summary; Diakses pada 27 Maret 2015.
22. National Cancer Institute; Obesity and Cancer Risk; http://www.cancer.gov/cancertopics/causesprevention/risk/weight-activity/obesity-fact-sheet; Diakses pada 27 Maret 2015.
31