Change in Organic Compounds During Leaf Litter Leaching: Laboratory Experiment on Eight Plant Species ot the Sudano-quinea Savannas of Ngaoundere, Cameron Ibrahima, A. Biyanzi, P. Halima, M. Departement of Biology science, Faculty os Science, The University of Ngaoundere Cameroon Feb.28, 2008 Terjemahkan oleh Wijiyono, S.Pd. M.Si.
Abstrak: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan serasah 8 spesies tanaman di sudano-quinea Savannas Ngaoundere. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kemampuan daya serap air, kandungan senyawa organik (gula, selulosa, fenol dan lignin) dan untuk menentukan pengaruh serasah selama proses dekomposisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 168 sampel serasah (5.00+-0.01 g) adalah Anona senegalensis, Lophira lanceolata, Syzygium quineense var. quineense, Syzygium quineense var. macrocarpum, Vitellaria paradoxa, Vitex madiensis dan Ximenia Americana yang imersikan selama 15 hari dalam destilasi air pada suhu 23 celcius pada kelembaban 65+-1%. 3 sampel dari tiap spesies tanaman diambil tiap 1, 6, 24, 72, 168, 240 dan 360 jam. Kemampuan daya serap air selama 360 jam bervariasi antara 162.77 (S.g.var. macrocarpum) sampai 264.80% (V. madiensis) biomassa berat kering. Kelarutam air terhadap subtansi bervariasi dari antara 9.61 ( L. lanceolata) dan 34.12% (X. Americana). Daya serap air dan laju kelarutan air paling tinggi pada V. madiensis (0.03/ jam dan 0.25 per jam dan yang paling rendah pada S.g.quineensis (0.03 per jam dan S.g. var. marcrocaarpum (0.006 per jam). Kandungan senyawa organik juga bervariasi secara nyata diantara spesies dan kandungan gula, fenol mengalami penurunan selama proses leaching. Sementara kandungan lignin dan selulosa meningkat. Penyerapan air oleh serasah berkorelasi positif dengan kelarutan gula, kandungan air dan luas serasah. Ketetapan laju leaching dipengaruhi oleh daya serap air. Hasil ini memberikan pengertian yang baik terhadap pemahaman proses dekomposisi di Ngaondere, selain itu dapat digunakan sebagai pemilihan spesies tanaman yang dapat dikembangkan untuk memperbaiki kesuburan tanah dan untuk melindungi biodiversitas tanaman. Kata kunci: Serasah, leaching, kualitas, senyawa organik, Sudano-quinea savanna, Cameron.
Wijiyono, M.Si Magister Biology (Microbiology) Departement Biology, FMIPA University Sumatera Utara
Prosedur Uji fisiologi Bakteri. Mangrove Wijiyono, S.Pd. M.Si.
Indonesia memiliki megadiversitas bakteri yang tinggi. Keberadaan bakteri merupakan bagian penting dalam proses ekologi yang mampu menjaga keseimbangan
alam. Secara morfologi bakteri memiliki bentuk, warna, tepi koloni, permukaan koloni beraneka ragam, bahkan kita mengalami kesulitan dalam membedakan . Ada beberapa bakteri yang memiliki bentuk sama dan warna sama tetapi berbeda. Oleh karean itu identifikasi
secara
fisiologis
merupakan
kriteria
yang
amat
penting
dalam
mengidentifikasi spesimen yang tidak dikenal.
Pewarnaan Gram Preparat ulas dibuat pada gelas benda, difiksasi di atas api Bunsen. Preparat ditetesi dengan larutan kristal ungu, didiamkan selama 60 detik dan dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan. Preparat ditetesi dengan larutan iodine dan didiamkan selama 2 menit, dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan. Preparat ditetesi dengan alkohol 96% sampai warna ungu hilang. Preparat ditetesi safranin dan diamkan selama 30 detik, dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan. Preparat ditetesi dengan minyak imersi. Preparat diamati dengan miskroskop, uji Gram positif jika sel berwarna ungu dan negatif jika sel berwarna merah.
Pewarnaan Gram dengan KOH 3% Reaksi Gram dapat dilakukan dengan uji kalium hidroksida (KOH). Ambil satu ose penuh kultur bakteri yang sedang tumbuh aktif dan campur dengan setetes larutan KOH 3% di atas kaca obyek yang bersih dan aduk hingga diperoleh suspensi yang rata. Angkat ose beberapa sentimeter dari kaca obyek. Jika benang lendir bakteri terangkat oleh ose (kira-kira 5 - 20 mm panjangnya) maka bakteri itu adalah Gram negatif. Jika dihasilkan suspensi berair dan tidak tampak adanya benang lendir setelah ose digerakkan berulang-ulang, maka kultur bakteri itu adalah Gram positif.
Uji Katalase
Isolat agar miring diambil sati ose, kemudian dioleskan pada gelas benda yang telah diberi alkohol. Gelas benda ditetesi dengan larutan H202 3%. Diamati terbentuknya gelembung gas pada preparat. Jika terdapat gelembung gas berarti uji katalase tersebut positif.
Uji motilitas (SIM)
Masing-masing isolat bakteri diinokulasi pada medium SSM (Semi Solid Medium) pada tabung reaksi secara aseptik dan tusukan pada agar tegak kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 - 48 jam. Uji akan bernilai positif ditunjukkan dengan melebarnya bekas tusukan pada media yang merupakan indikasi bakteri tersebut bersifat motil.
Uji Gelatin Isolat bakteri diinokulasi ke dalam medium nutrien gelatin pada tabung reaksi secara aseptik diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 - 48 jam. Kemudian kultur diletakkan pada pendingin dengan suhu 4oC selama 30 menit. Indikator pengamatan reaksi positif jika medium tetap menjadi cair, dan negatif apabila medium berubah menjadi padat. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri mampu menghidrolisis gelatin sehingga medium tetap cair saat didiamkan pada suhu 4oC selama 30 menit.
Uji Pati Starch agar dimasukkan dalam cawan petri. Isolat bakteri diinokulasi dengan cara menempatkan satu mata ose biakan ditengah cawan petri kemudian disebarkan seluas 0,5
cm dan diinkubasi selama 24 - 48 jam pada suhu 37 oC, setelah diinkubasi, ditambahkan beberapa tetes larutan iodium di atas permukaan koloni isolat bakteri yang tumbuh, uji akan bernilai positif apabila di sekeliling koloni terbentuk zona bening dan ini akan menandakan terjadinya proses hidrolisis pati dan uji akan bernilai negatif di sekeliling koloni terbentuk warna biru kehitaman
Uji sitrat
Isolat diinokulasi pada medium Simmon’s Citrate agar dalam tabung reaksi secara vertikal, kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 - 48 jam dan diamati perubahan yang terjadi. Uji bernilai positif bila terjadi perubahan warna medium dari hijau menjadi biru yang merupakan indikasi bahwa bakteri mampu menggunakan sitrat sebagai satusatunya sumber energi.
Uji Fermentasi Gula, H2S dan Gas dengan TSIA Isolat bakteri diinokulasi ke dalam medium TSIA dalam tabung reaksi secara vertikal pada bagian buut dan secara streak pada bagian slant. Diinkubasi pada suhu 37oC selama 24-48 jam dan diamati perubahan yang terjadi pada medium. Uji glukosa positif jika fenol merah menjadi kuning pada bagian bawah tabung reaksi (buut), sedangkan pada bagian atas permukaan miring media (slant) berwarna merah. Uji laktosa atau sukrosa positif jika terjadi perubahan warna dari merah menjadi kuning pada permukaan
miring media dan pada bagian bawah medium juga berwarna kuning. Indikator terbentuknya H2S dengan adanya warna hitam pada medium dan terbentuknya gas ditandai dengan pecahnya medium di bagian ujung bawah tabung reaksi.
Glukosa laktosa Tdk terfermentasi
Uji Oksidase ( Bactident oksidase) Ambil isolat dari agar miring dengan ose. Oleskan pada indikator oksidase. Positif jika indikator berubah menjadi warna biru atau biru kehitaman. (Hadioetomo, 1993; Cappuccino dan Sherman, 1996) Biodata
Wijiyono, S.Pd. M.Si. NIP
: 19690110 1998011 001
Tempat Tgl Lahir
: Klaten, 10 Januari 1969
Alamat asal
: Rt. 21. Rw. 07 Tlogolor, Tlogo. Prambanan Klaten Jawa Tengah.
Alamat sekarang
: Perum GMS Matauli Blok C. 44. Pandan Tapanuli Tengah.
Pekerjaan
: PNS Guru SMA Negeri 1 Matauli Pandan Tapteng SUMUT
Sekolah Dasar
: SD Negeri Prambanan IV Klaten lulus tahun 1980
SMP
: SMP N 1 Prambanan Klaten Jateng lulus 1986
SMA
: SMA N 1 Kalasan Sleman Yogyakarta lulus 1989
Universitas
: S1
: Sarjana Pendidikan Biologi IKIP N Yogyakarta(UNY) lulus 1995
S2
: Magister Biologi(Mikrobiologi)
Universitas Sumatera Utara lulus tahun 2009 Skripsi :Pengaruh Glomus sp dan Pupuk fosfat (TSP) Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Jagung (Zea mays) Sebagai Sumber Belajar Biologi di SMA Tesis
Bacteria Diversity of Avicennia marina Leaf Litter During Decomposition in the Various Salinity Level in the Bay of Tapian Nauli.
Karya Tulis 1.
Penggunaan Sistem Running Lamp Flip-flop pada Media Charta Gabus sebagai Sumber Pembelajaran Gerak reflek.
2. Strategi Model Pembelajaaran Strata batu-bata sebagai Inovasi Baru dalam Pembelajaran Suksesi ekologi di SMA. 3. Implementasi Imtag-iptek melalui Pembelajaran Suksesi ekologi. Halaman Pengesahan dan Abstrak terlampir. 4. Upaya Peningkatan Pembelajaran Siswa Terhadap Konsep Struktur dan Fungsi Sel Melalui Permainan Bola Keranjang. 5. Upaya Meningkatkan Hasil Pembelajaran Siswa Terhadap Konsep Fotosintesa dengan
Menggunakan Rangkaian Sistem Lokomotif
Sebagai Model
pembelajaran Di SMA. Prestasi akademik: 1. Kontributor Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran tahun 2004 di Jakarta 2. Finalis lomba Pembelajaran Guru tingkat Nasional di Jakarta 2006 3. Finalis lomba Karya ilmiah Guru Populer tingkat Sumut LPMP 2005 4. Finalis Lomba Karya Ilmiah Guru Populer tingkat Sumut LPMP 2006 5. Finalis Lomba Karya Ilmiah Guru Populer tingkat Sumut LPMP 2007
Email
:
[email protected]
Website
:www.wijiyono.blogspot.com www.wijiyono.wordpress.com www.wijiyono.multipply.com
Nama Istri Tempat Tgl Lahir
: Mei Astoeti, S.Pd : Sidareja, 16 Mei 1971
Alamat asal
: Jl. Sudirman no.68 Sidareja cilacap Jateng
Pekerjaan
: PNS Guru Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA N Matauli Pandan
Email
:
[email protected]
Nama Anak
: Giovan Rizki Fadholi
Tempat tgl Lahir
: Sibolga, 20 September 2006