Biologi Kelas Xi Gangguan Pada Sistem Pencernaan

  • Uploaded by: dharmawati
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Biologi Kelas Xi Gangguan Pada Sistem Pencernaan as PDF for free.

More details

  • Words: 1,091
  • Pages: 5
GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN Ganggun pada sistem pencernan makanan dapat di sebabkaan faktor dari dalam seperti kelainan alat pencernaan makanan dan dapaat pula karena factor dari luar, seperti: a. Pola makan yang salah, bis juga dengan melakukan program diet yang ekstrim,yaitu dengan menggonsumsi pil pelarut lemak serta mengurangi porsi dan jadwal makan. b.

Minuman keras yang dapat memicu pengeluaran getah lambung.

c.

Bulimia, yaitu upaya menurunkan berat badan dengan makan sebanyakbanyaknya,tetapi di muntahkan kembali.

d.

Maraknya makanan dan minuman kaleng yang dapat terkontaminsi bakteri Clostridium botulinum yang dapat menimbulka keracunan.

Berikut ini dapat di uraikan beberapa contoh gangguan pada sistem pencernan manusia.

Diare Diare terjadi akibat pergeseran usus yang cepat dari materi tinja sepanjang usus besar.Diare ada yang di sebabkan oleh bakteri koler dan terkaadang oleh bakteri lain seperti Bacillus, yang merupakan ptogen usus besar. Penyebab lain dari diare adalah alergi makanan. Selain menyebabkan gejala alergi secara umum seperti gangguan kulit dan gangguan nafas, alergi makanan juga dapat menimbulkan diare. Alergi makanan yang paling sering menyebabkan diare adalah alergi terhadap protein susu yang disebut laktosa. Kemampuan tubuh mencerna laktosa akan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia sehingga kemungkinan terjadinya diare akibat laktosa akan semakin besar. Laktosa merupakan contoh kecil dari zat yang dapat menyebabkan diare. Umumnya diare akan sembuh sendiri dalam beberapa hari. Kita hanya perlu istirahat dan minum cairan yang banyak untuk mencegah dehidrasi. Dehidrasi akan sangat fatal akibatnya pada anak anak dan orang tua.Sebab jika kita banyak kehilangan cairan dan elektrolit dapat menyebabkan kematian.

STOMATITIS APHTOSA Stomatitis aphtosa atau sariawan adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan dengan permukaan yang agak cekung, bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun kelompok. Stomatitis aphtosa

atau sariawan merupakan penyakit yang diakibatkan dengan adanya jamur pada mulut dan saluran kerongkongan. Jamur yang sekarang kebih dikenal dengan sebutan Candida albicans bukanlah jamur yang aneh dan berbahaya. Hampir di setiap jengkal tubuh kita mengandung jamur ini termasuk di daerah mulut. penyakit yang ringan pada mulut ini bisa mengindikasikan penyakit yang lebih berat, oleh karena itu jangan pernah meremehkan penyakit sariawan ini. Meski penyakit ini tidak begitu berat namun tetap saja keberadaan penyakit ini dapat mengganggu aktifitas sehari-hari.

Gastritis (Magh) Gastritis atau lebih dikenal sebagai magh berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi factor – factor lain seperti trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus beberapa obat penghilang sakit dapat juga menyebabkan gastritis. Walaupun banyak kondisi yang dapat menyebabkan gastritis, gejala dan tanda – tanda penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya. Gejala-gejala tersebut antara lain : a. b. c. d. e. f. g.

Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika makan Mual Muntah Kehilangan selera Kembung Terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan Kehilangan berat badan

KERACUNAN MAKANAN Keracunan makanan merupakan sejenis gastroenteritis yang disebabkan oleh makanan yang telah dicemari racun, biasanya bakteria. Bergantung kepada jenis racun, kekejangan abdomen, demam, muntah dan cirit-birit akan berlaku dalam tempoh 3 hingga 24 jam. Jika makanan telah dicemari bakteria, bakteria akan menghasilkan racun yang dikenali sebagai toksin. Toksin memberi kesan langsung pada lapikan usus dan menyebabkan peradangan. Ada pelbagai jenis bakteria yang menyebabkan keracunan makanan tetapi yang biasa didapati ialah salmonella, shigella, staphylococcus dan E.coli.

Malnutrisi Malnutrisi adalah suatu istilah umum yang merujuk pada kondisi medis yang disebabkan oleh diet yang tak tepat atau tak cukup. Walaupun seringkali disamakan dengan kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi, buruknya absorpsi, atau kehilangan besar nutrisi atau gizi, istilah ini sebenarnya juga mencakup kelebihan gizi (overnutrition) yang disebabkan oleh makan berlebihan atau masuknya nutrien spesifik secara berlebihan ke dalam tubuh. Seorang akan mengalami malnutrisi jika tidak mengkonsumsi jumlah atau kualitas nutrien yang mencukupi untuk diet sehat selama suatu jangka waktu yang cukup lama. Malnutrisi yang berlangsung lama dapat mengakibatkan kelaparan, penyakit, dan infeksi. Perkembangan malnutrisi melalui 4 tahapan: 1. Perubahan kadar zat gizi dalam darah dan jaringan 2. Perubahan kadar enzim 3. Kelainan fungsi pada organ dan jaringan tubuh 4. Timbulnya gejala-gejala penyakit dan kematian. Kebutuhan tubuh akan zat gizi bertambah pada beberapa tahapan kehidupan tertentu, yaitu: - pada masa bayi, awal masa kanak-kanak, remaja - selama kehamilan - selama menyusui. Pada usia yang lebih tua, kebutuhan akan zat gizi lebih rendah, tetapi kemampuan untuk menyerap zat gizipun sering menurun. Oleh karena itu, resiko kekurangan gizi pada masa ini adalah lebih besar dan juga pada masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah.

Apendisitis Apendisitis adalah kondisi di mana infeksi terjadi di umbai cacing. Dalam kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak kasus memerlukan laparotomi dengan penyingkiran umbai cacing yang terinfeksi. Bila tidak terawat, angka kematian cukup tinggi, dikarenakan oleh peritonitis dan shock ketika umbai cacing yang terinfeksi hancur.

Pankreatitis

Pankreatitis adalah peradangan kelenjar pankreas. Tanda dari gejala ini adalah rasa sakit pada uluhati yang amat sangat, suhu badan yang meningkat, muntah hebat. Penyebab dari pankeatitis adalah idiopatik (artinya tidak diketahui secara pasti), tetapi ada kecenderungan yang harus dilacak adalah apakah terdapat batu pada saluran empedu, kadar trigliserida yang tinggi. Petanda laboratorium yang dipakai adalah tingginya kadar amilase dan lipase. Pengobatan pankreatitis dengan puasa (tidak boleh makan dan minum), serta antibiotik yang penetrasi ke jaringan pankreas tinggi.

Ulkus (radang lambung) Ulkus(radang lmbung) adalah peradangan dinding lambung akibat produksi HCL lambung lebih banyak dari pada jumlah makanan yang masuk.

Prorotis (dondong) Prorotis (dondong) radang kelenjar parotis oleh virus. Gondongan sendiri disebabkan oleh infeksi virus Paramiksovirus RNA yang ditularkan melalui percikan air ludah pembawa virus. Karena cara infeksi yang demikian mudah, maka penyakit Gondongan akan sangat mudah menyebar terutama di lingkungan yang padat. Sering kejadian pada anak anak sekolah, Gondongan diderita kompak satu kelas. Masa inkubasi atau masa sejak masuknya kuman ke dalam tubuh sampai timbulnya gejala adalah 18 hari. Namun hal itu pun tidak merupakan angka pasti, karena bila daya tubuh korban bagus malah tidak akan timbul gejala sama sekali. Gejala dari Gondongan antara lain, demam, lemas, susah membuka mulut, pembengkakan pada kelenjar parotis di pipi, pada laki laki dewasa juga bisa terjadi pembengkakan pada buah zakar, peradangan pada pankreas. Walaupun saya sebutkan banyak, tapi tidak semua gejala bisa ditemukan pada penderita gondongan, apalagi kondisi badannya memang lagi bagus. Pengobatan pasien gondongan sebenarnya tidak begitu spesifik seperti halnya infeksi virus yang lain. Pengobatan hanya untuk menghilangkan gejala. Diharapkan penyakit ini akan sembuh sendiri selama 3 sampai 4 hari.

Related Documents


More Documents from "Eli Priyatna"