Biografi Enterpreanur.docx

  • Uploaded by: Diah Rosa Septiani
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Biografi Enterpreanur.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,051
  • Pages: 12
1. Pendiri Kitabisa.com ( Alfatih Timur ) Pria asal Bukittinggi ini menunjukkan prestasinya di dunia akademik maupun sosial. Melihat keprihatinannya pada kondisi masyarakat sekitarnya, M. Alfatih Timur melakukan gerakan perubahan sosial ekonomi masyarakat dengan pengumpulan dana online. M. Alfatih Timur dalam beberapa tahun terakhir ini lekat dengan nama platform penggalangan dana online, Kitabisa.com. Dia menjabat sebagai salah satu pendiri dan Chief Executive Officer-nya. Dengan menggawangi pengumpulan dana online ini, pria yang akrab disapa Timmy dikenal sebagai social entrepreneur. Sejak remaja, Timmy yang lahir di Bukittingi, 27 Desember 1991 terlibat begitu menonjol. Pada 2005-2007 masuk dalam kelas akselerasi SMA Negeri 1 Padang. Lulus SMA, dia melanjutkan kuliah Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia. Saat kuliah, Timmy aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan. Dia tercatat penah menjabat sebagai Ketua Departemen Kemahasiswaan BEM Fakultas Ekonomi UI dan BEM UI. Lepas dari mahasiswa dia mencoba menjadi sosial enterpreneur dengan arahan dan bimbingan dari Rhenald Kasali, dosennya sewaktu kuliah yang juga dikenal sebagai praktisi bisnis di Indonesia. Melalui bimbingan Rhenald Kasali itu, Timmy mendapatkan ilmu tentang dunia wirausaha sosial dan dunia inovasi sosial. Kemudian dia rajin browsing internet dan menemukan aksi crowdfunding (urun dana) dan akhirnya mendirikan Kitabisa, pada 6 Juni 2013. Sejak mengembangkan Kitabisa.com, dia makin dikenal sebagai penggerak perubahan sosial ekonomi masyarakat. Tak salah, bila ide cemerlangnya, Timmy mendapatkan penghargaan sebagai salah satu kategori wirausaha sosial di bawah usia 30 tingkat Asia versi majalah Forbes. Kini setelah tiga tahun berlalu, platform Kitabisa.com makin mendapat dipercayai publik. Hal itu tercermin Kitabisa.com telah mendanai lebih 2500 kampanye penggalangan dana online, menggalakang dana lebih dari Rp45 miliar sampai OKtober 2016. Dan sejauh ini belum ada penipuan (fraud). Sepanjang berdiri, platform itu telah menghubungkan lebih dari 153 ribu orang, yang disebut Orang Baik. (*) a. PENDIDIKAN - Kelas akselerasi SMA Negeri 1 Padang, Sumatera Barat, 2007 - S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2012). b. KARIER - Peneliti di Indonesia Social Enterprise Association (AKSI), 2012-2013 - Manajer Proyek pada frima konsulting dan pelatihan, Rumah Perubahan, 2012-2015. - Asisten pribadi Rhenald Kasali, 2012-2015 - Pendiri dan CEO Kitabisa.com, 2013-sekarang c. ORGANISASI - Ketua Departemen Kemahasiswaan BEM FE UI dan BEM UI, 2008-2012

-

Koordinator program Indonesia Leadership Development Program (ILDP), 20102011 - Salah satu pendiri UI Table Tennis Club, 2011 - Salah satu pendiri Social Act Fakultas Ekonomi UI, 2011 - Anggota Forum Indonesia Muda (FIM), 2010 - Anggota Kairo Community, 2015 - Anggota WEF Global Shapers, Jakarta, 2014 d. PENGHARGAAN - Peserta International Youth Leadership Conference (IYLC) di Prague, Republik Ceko, - Int’l Culture week (ICWiP) di Hungaria, World Leadership Conference (WLC) di Singapura (2010-2012) - Delegasi terbaik dalam Parlemen Remaja yang diselenggarakan Sekretaris Jenderal DR RI (2011) - Beasiswa Unggulan Dikti Kementerian Pendidikan (2011) - Most Outstanding Graduates Kepala Depatemen Manajemen Fakultas Ekonomi UI (2012) - Lulusan terbaik FE UI dalam kategori layanan sosial (2012) - Figur Penginspirasi Koran Seputar Indonesia (2013) - Penghargan kategori Layanan Sosial Ikatan Alumni UI (ILUNI) pada 2014 - Finalis Social Venture Challenge Asia 2014 di Singapura yang diselenggarakan DBS dan NUS - Peringkat kedua Seed Star Business Competition(2014) - Pemenang pertama Indonesia Communication and Technology Award (INAICTA) kategori Layanan Finansial (2014) - Terpilih dalam program dua pekan Jolkona Foundation Fellow dalam bidang Proyek Katalis di Amerika Serikat (2014) - Salah satu Forbes 30 di bawah usia 30 tahun tingkat Asia kategori wirausaha sosial (2016).

Alfatih Muda Dialah Muhammad Alfatih Timur yang memiliki ide untuk mendirikan Kitabisa. Pria kelahiran Bukittinggi, 27 Desember 1991 silam ini dilahirkan dari keluarga belatar belakang dokter. Dikutip dari laman Indonesiaraya, pria yang akrab disapa Timmy ini mengaku sewaktu SMA adalah orang yang nerd alias culun punya. Hal ini lantaran semasa sekolah ia mengikuti kelas akselerasi dua kali ketika di bangku SMP dan SMA. Tidak heran jika di usia yang masih sangat muda, yaitu 15 tahun, ia telah menimba ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan tentunya bergaul serta berdampingan dengan siswa-siswa yang rata-rata usianya dua tahun lebih tua daripada dirinya.

Pesan kedua orang tuanya sewaktu ia pindah ke Depok dari kampung halamannya di Padang, ia harus memperbanyak teman dan mengikuti organisasi untuk mengasah kemampuan bersosialnya. Hal tersebut benar dilakukannya setelah ia resmi menyandang status mahasiswa Universitas Indonesia. Ia aktif di beberapa organisasi kampus, termasuk bergabung dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Hari-harinya banyak diisi dengan diskusi bertema isu sosial dan politik. Ia juga tak segan turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Setidaknya setiap dua kali dalam sebulan, dia dan teman-temannya melakukan aksi demonstrasi. Dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya selama menjadi aktivis kampus, baginya itu adalah masa-masa dimana ia mencari makna hidup yang sesungguhnya. Dia pun semakin menyadari bahwa sebenarnya masyarakat, terutama di lapisan bawah yang mengalami berbagai tekanan hidup, yang tidak memiliki kemampuan untuk menyuarakan aspirasinya. Pria yang semasa kuliah dikenal sangat cerdas dan dewasa ini juga cukup pemberani dalam mengambil resiko. Ia sempat memulai bisnis percetakan dengan skala yang sangat besar. Namun bisnis tersebut tidak bertahan lama sehingga harus ditutup. Diluar aktivitasnya sebagai aktivis “tukang demo”, prestasi akademiknya di kampus tak kalah moncer. Ia beberapa kali mewakili UI dalam acara di luar negeri serta menjadi lulusan terbaik di tahun 2011 untuk kategori mahasiswa dari jurusan rumpun sosial. Rumah Perubahan Setelah lulus dari Universitas Indonesia, Timmy memiliki rencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2. Ia pun mulai melakukan persiapan dengan mengirimkan email kepada dosennya untuk meminta rekomendasi kuliah S-2. Namun siapa sangka, dosen tersebut malah menawarinya untuk menjadi asisten dosen tersebut dengan bergabung di Rumah Perubahan. Dosennya adalah Rhenald Kasali, guru besar manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Rumah Perubahan yang digagas oleh Rhenald Kasali ini adalah suatu tempat bertemu dan juga pelatihan bagi agen-agen perubahan, calon para wirausaha, para pelaku perubahan, serta top executive dunia bisnis, aktivis lingkungan, dan masih banyak lagi latar belakang profesi lainnya. Lingkungan kerja di Rumah Perubahan sangatlah kental dengan aura sociopreneurship. Dari sini ketertarikan Timmy terhadap dunia bisnis di bidang social entrepreneurship mulai tumbuh. Di bawah bimbingan guru besar manajemen tersohor, ia mendapatkan banyak ilmu, termasuk ilmu bisnis untuk wirausaha sosial. Disini ia mendapatkan pengalaman ketika pergi ke Pulau Buru selama hampir tiga minggu dan menjalani kehidupan seperti penduduk lokal, dengan segala keterbatasan dan penuh dengan perjuangan. Hal itu mengetuk hati nuraninya untuk dapat melakukan sesuatu kontribusi yang bermanfaat untuk masyarakat. Ia pun mulai mencari sebuah terobosan baru untuk dapat menghimpun potensi sosial yang sangat besar sekali di Indonesia. Alfatih mulai menyadari kenyataan bahwa banyak aksi sosial yang akan sangat kuat jika ada dana lebih untuk mendukung ide-ide hebat mereka itu. Disisi lain, banyak

orang yang ingin turun tangan secara langsung untuk membantu, tapi tidak mengetahui caranya dan bagaimana untuk menyalurkannya. Lahirnya Kita Bisa Sejak kecil, Alfatih telah terinspirasi dari ayahnya yang bekerja sebagai dokter di pedalaman Sumatera Barat. Ia sering melihat sang ayah mengobati orang tanpa meminta imbalan, kadang dibayar dengan sayur. Minat bersosial itu semakin besar ketika ia tumbuh dewasa. Tapi ia tidak ingin seperti ayahnya. Selain karena bukan lulusan sekolah kedokteran, ia menyadari jika ia tidak akan bisa melakukan kegiatan sosial dengan cara ayahnya. Dikutip dari Kompas Muda, ia menggambarkan ayahnya sebagai lilin yang mengorbankan diri untuk menerangi lingkungan di sekitarnya. Sementara dia ingin punya energi untuk menolong lebih tahan lama. Karena itulah ia memilih wirausaha sosial, yang mana dapat memberikan dampak sosial sekaligus menciptakan profit sehingga tetap berkelanjutan untuk jangka panjang. Dengan begitu, ia pun tidak harus mengorbankan dirinya demi menolong banyak orang. Dari ilmu yang didapat di Rumah Perubahan, ia semakin tertarik untuk tahu lebih dalam dan bisa mempraktekkan model bisnis sosial. Untuk memperkaya wawasannya, dia sering menonton berbagai video di YouTube, termasuk video tentang penggalangan dana (crowdfunding). Dari sana ia mendapatkan ide untuk membuat sebuah situs sebagai tempat untuk melakukan kegiatan penggalangan dana. Motivasinya semakin bertambah oleh perkataan Moh. Hatta bahwa jiwa masyarakat desa Indonesia adalah jiwa gotong royong. Jiwa tersebut coba disesuaikan dengan kemajuan zaman. Di luar negeri, aksi penggalangan dana secara online sudah marak dilakukan. Tapi di Indonesia saat itu belum ada. Akhirnya Alfatih pun merancang konsep bisnisnya pada 26 Desember 2012.

Kitabisa.com dibuat sebagai wadah untuk membuat kampanye penggalangan dana secara online dan bisa disebarkan melalui media sosial. Untuk meyakinkan bahwa donasi tersebut tidak disalah gunakan, maka tugas campaigner-lah yang mensosialisasikan kampanye yang dibuatnya. Untuk menjaga keamanan donasi dan kepercayaan masyarakat akan uang donasinya, Kitabisa.com memiliki rekening perusahaan untuk penggalangan dana para campaigner ini.

Kitabisa memotong 5% dari total donasi yang berhasil dikumpulkan oleh campaigner dalam sekali kampanye untuk biaya operasional. Pengecualian ini berlaku untuk penggalangan dana zakat dan donasi bencana alam, dimana tidak ada pemotongan 5% sama sekali. Di awal pembentukannya, pria yang hobi bermain seruling ini hanya dibantu oleh satu orang admin. Kemudian, rekannya yang baru kembali dari New Zealand bernama Vikra Ijas, bergabung sekaligus menjadi co-founder Kitabisa.com. Setelah situs Kitabisa.com berhasil dibuat dan dibuka untuk publik di tahun 2013, ia mulai melakukan sosialisasi ke berbagai kampus, dengan harapan situsnya bisa cepat dikenal publik dan mulai dimanfaatkan. Usaha inovatifnya tersebut tidak langsung membuahkan hasil. Dia mengaku situsnya sempat mengalami stagnansi pada dua tahun pertama karena tidak adanya donasi yang berhasil dihimpun. Dalam wawancaranya dengan Jawa Pos, bagian tersulit dari membangun kitabisa.com adalah membangun kepercayaan di masyarakat. Masyarakat tidak mudah untuk langsung percaya terhadap sesuatu yang asing dengan mereka, terlebih sebagai wadah untuk berdonasi. Meski sulit, semangatnya tidak langsung luntur begitu saja. Berbekal sisa uang hadiah pernikahan yang dimilikinya, ia terus melakukan perbaikan dan peningkatan pada situsnya. Usahanya tidak sia-sia. Ia pun berhasil menggandeng investor untuk mengembangkan bisnisnya lebih besar. Salah satu hal yang dibuktikan dengan dibentuknya badan hukum dan mendirikan Perseroan Terbatas (PT) bernama PT. Kita Bisa Indonesia dari Kementerian Sosial dan rutin diaudit oleh kantor akuntan publik.

Titik Kesuksesan Kitabisa 2015 menjadi salah satu tahun bersejarah bagi Alfatih, dimana titik balik kesuksesan Kitabisa.com mulai meroket tajam. Saat itu, donasi yang berhasil dikumpulkan Kitabisa.com mampu menembus angka Rp 7,2 miliar. Melonjak drastis dari tahun 2014 yang hanya mampu mengumpulkan Rp 892 juta. Berbagai orang-orang terkenal di Indonesia dari kalangan selebriti, social media influencer, politikus, dll. juga pernah menggalang dana di Kitabisa.com. Seperti kampanye pembuatan pesawat R-80 oleh B.J. Habibie. Kampanye yang paling sering adalah keluarga muda yang punya anak baru lahir, kemudian sakit dan membutuhkan dana besar. Tapi mereka tidak punya uang dan membuat kampanye penggalangan dana. Kitabisa.com menjadi situs yang paling sering digunakan masyarakat Indonesia untuk melakukan kegiatan penggalangan dana. Dihimpun dari situs Kitabisa.com, hingga saat ini sebanyak 14.714 kampanye donasi telah terdanai dan Rp 416.751.928.022 donasi dan zakat telah tersalurkan. Dari usahanya mengembangkan Kitabisa.com, tidak heran jika suami dari Puti Ara Zena ini pernah diganjar beberapa penghargaan wirausaha bergengsi seperti Top 5 Social Entrepreneur

dari US Embassy & Jolkona Foundation di tahun 2015, 30 Under 30 Forbes Asia 2016, dan Ernst & Young Social Entrepreneur of the Year 2017. Kitabisa tidak ingin berhenti sebagai perusahaan crowdfunding semata. Kini, Kitabisa meluncurkan lini bisnis baru yang bernama sumbangin, yang mana mengajak masyarakat untuk mengumpulkan barang yang sudah tidak dipakai untuk nantinya dijual lalu didonasikan kepada yang membutuhkan.

2. Pendiri ruang guru

Mengenal Iman Usman Muda, berjiwa sosial, memiliki segudang prestasi dan pencapaian. Perkenalkan, dialah Muhammad Iman Usman atau yang kerap dipanggil Iman Usman, pendiri Ruangguru.com. Jika melihat keberhasilan yang ia capai dengan segudang prestasi akademik bahkan hingga mendapatkan beasiswa S2 ke Amerika Serikat, nampaknya Iman Usman adalah anak seorang yang berada dan berpendidikan dengan segala fasilitas serta kenyamanan yang ia dapatkan. Namun, anggapan itu salah sepenuhnya. Iman Usman merupakan anak laki-laki bungsu satusatunya, dimana orangtua Iman Usman tidak pernah mengenyam pendidikan hingga bangku kuliah. Lingkungan masa kecilnya bahkan pendidikan yang ia peroleh di kota Padang, Sumatera Barat, tergolong tradisional dan sederhana. Jiwa Sosial Tinggi Sejak Usia Masih Terbilang Mini Pemuda asli kelahiran kota Padang ini memiliki jiwa sosial yang tinggi sejak ia masih berusia sangat kecil. Tak disangka, Iman Usman adalah anak yang unik. Anak bungsu dari 6 bersaudara ini mengawali tulisan blog-nya sejak ia masih duduk di bangku SD. Jiwa sosialnya yang tinggi muncul sejak kecil, ketika ia meluncurkan sebuah organisasi nirlaba pertamanya di usia 10 tahun. Organisasi itu bertujuan mengajar teman sebaya tanpa memungut biaya. Sungguh anak yang langka bukan? Iman Usman, Jiwa Sosial Tinggi dengan Segudang Prestasi

Iman Usman kecil memang dikenal sebagai anak yang sangat peduli dengan sesama. Saat masih kecil, ia sangat prihatin dengan teman seusianya yang tidak memiliki buku. Iman Usman kecil memiliki ide untuk membantu teman-teman yang kurang mampu membeli buku dengan menyimpan rak bukunya di depan teras rumah. Ia dengan sengaja meletakkan rak buku dengan setiap koleksi buku bacaannya di teras depan rumah agar teman-temannya dapat membaca buku tanpa harus membeli. Sungguh perbuatan yang mulia, bukan? Anak usia 10 tahun sudah memiliki keterbebanan sosial yang mendalam terhadap sesama, dialah Iman Usman. Selain itu, ia juga menerima sumbangan buku dari teman-temannya agar dapat dibaca oleh anak-anak yang tinggal di sekitar rumah Iman Usman. Oleh karena idenya yang sangat mulia itu, Iman Usman mendapatkan penghargaan bergengsi oleh karena mempromosikan dan juga memperjuangkan hak-hak anak. Berbagai penghargaan serta pencapaian yang ia raih selama di bangku sekolah dan kuliah, diantaranya adalah:       

Penghargaan sebagai Pemimpin Muda Indonesia tahun 2008 dari Presiden Republik Indonesia. Penghargaan United Nations Youth Assembly Recognition on Humanitarian Development. Penghargaan Mandialogo Junior Ambassador for Intercultural Dialogue oleh DAIMLER dan UNESCO. Peraih nilai Ujian Nasional tertinggi jurusan IPS di kota Padang. Siswa berprestasi di provinsi Sumatera Barat pada tahun 2008. Mahasiswa Berprestasi Utama Universitas Indonesia tahun 2012. Mahasiswa Berprestasi Utama Tingkat Nasional tahun 2012.

Torehan prestasi dan semangat membara untuk menggapai ilmu seakan tak kunjung padam. Setelah lulus dari pendidikan di FISIP jurusan Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Indonesia, Iman Usman melanjutkan pendidikan magister di Columbia University dan meraih IPK tinggi, yaitu 3,99.

Sambil menyelesaikan kuliah S2 nya yang dirampungkan hanya dalam waktu 10 bulan, Iman Usman juga bekerja aktif sebagai perwakilan Amerika Serikat pada Yayasan Cinta Anak Bangsa Internasional. Inspirasi Dari Dunia Maya Dimutasi ke Dunia Nyata Berawal dari kesenangannya pada tokoh Harry Potter, perjalanan hidup Iman Usman di dunia nyata nampaknya dipengaruhi oleh film yang mendunia karya J.K. Rowling ini. Iman Usman kecil merupakan penggemar berat Harry Potter. Demi membaca buku novel Harry Potter, ia memaksa dirinya untuk belajar Bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan ia tidak sabar menunggu buku terjemahan novel tersebut dalam Bahasa Indonesia. Selain itu, Iman Usman juga memanfaatkan internet untuk browsing dan juga melakukan chatting dengan komunitas Harry Potter di berbagai belahan dunia serta memainkan game yang merupakan adaptasi dari novel Harry Potter. Layaknya film dan novel Harry Potter, game tersebut mengisahkan tentang sekolah bernama Hogwarts yang berisi para penyihir fiksi. Game tersebut mengharuskan pemainnya untuk meningkatkan level permainannya. Dalam game tersebut, Iman Usman yang tadinya memiliki level seorang murid, kemudian meningkatkan level-nya hingga pengajar bergelar professor Astronomi. Melalui game inilah, Iman Usman menemukan passion sebagai seorang pengajar. Setelah ia merampungkan gelar master bidang pendidikan di Columbia University dengan pencapaian IPK 3,99 yang sangat membanggakan, Iman Usman mendirikan Ruangguru.com bersama dengan sahabatnya, Adamas Belva Devera untuk membantu meningkatkan pendidikan di Indonesia.Startups Ruangguru.com merupakan sebuah perusahaan digital di bidang pendidikan dan juga teknologi – Edtech. Berdirinya Ruangguru.com Kepeduliaannya terhadap dunia pendidikan membuat Iman Usman ingin meningkatkan taraf pendidikan di negeri tercinta, Indonesia. Keyakinan Iman Usman yang kuat bahwa pendidikan merupakan kendaraan mencapai impian sekaligus keterbebanannya terhadap kondisi pendidikan di Indonesia membuatnya mendirikan sebuah Edtech, Ruangguru.com. Ketika siswa tidak mendapatkan pendidikan yang dirasa berkualitas di sekolah umum, mereka akan mencari sumber pendidikan lain di luar sekolah. Selain itu, ujian yang seringkali membuat para siswa tertekan malah membuat mereka menginginkan waktu untuk belajar tambahan melalui les privat. Di sinilah Ruangguru.com hadir untuk memberikan solusi terhadap kebutuhan akan guru privat online. Salah satu peluang yang ditangkap oleh Iman Usman untuk membangunmarketplace bagi guru privat ini terbersit ketika ia menemukan hanya sedikit tempat bimbingan belajar yang terdaftar di Indonesia. Di samping itu, hanya 3 tempat bimbingan belajar ternama di Tanah Air yang hanya memiliki sekitar 200-300 ribu siswa yang tergabung. Oleh sebab itu, ia membangun marketplace bagi guru privat bernama Ruangguru.com dengan proses yang lebih transparan dan cara pemberian rating,review serta mempermudah prosedur dalam pembayarannya.

Cara Kerja Ruangguru.com Ruangguru.com menawarkan varian paket bimbingan belajar. Salah satu paket yang ditawarkan adalah paket regular berisi 8 jam dengan biaya Rp100 ribu per jamnya. Siswa yang terdaftar diberikan kesempatan untuk mencoba free trial untuk pertemuan pertama. Dengan adanya free trial tersebut, siswa dapat memutuskan apakah mereka akan melanjutkan pelajaran dengan pengajar yang telah ia pilih atau beralih kepada pengajar lainnya. Kebanyakan siswa yang terdaftar di Ruangguru.com memiliki minat les privat di bidang mata pelajaran matematika dan Bahasa Inggris. Tak tanggung-tanggung, setidaknya 65% pasar Ruangguru.com didominasi oleh permintaan les privat 2 mata pelajaran tersebut. Dari harga paket Rp800 ribu yang ditawarkan kepada siswa, sebesar 20% dari setiap nilai transaksi akan dimasukkan ke dalam kas Ruangguru.com. Jika siswa membayar Rp800 ribu, maka Ruangguru.com akan mengambil Rp160 ribu saja dan sisanya akan diserahkan sebagai honor bagi guru privat yang bersangkutan. Retention rate Ruangguru.com terbilang tinggi, sebesar 70%. Dengan kata lain, para siswa yang mendaftarkan diri dan mencoba paket bimbingan belajar merasa sangat cocok dengan kualitas pembelajaran yang diberikan oleh guru privat online dari Ruangguru.com. Oleh sebab itu, mereka memutuskan untuk berlangganan. Inovasi Startup Ruangguru.com Ruangguru.com merupakan sebuah platform bimbingan belajar privat yang berkembang pesat di ranah teknologi pendidikan. CEO Ruangguru.com, Iman Usman berambisi untuk meningkatkan mutu dariplatform pendidikan bangsa ini dengan menyempurnakan mobile dan fitur-fitur terbaru dari Ruangguru.com. Salah satu inovasi yang merupakan ide cemerlang Iman Usman adalah siswa dapat mengirimkan hasil jepretan foto dari soal yang mereka sedang kerjakan, misalnya soal PR (Pekerjaan Rumah) mereka. Foto soal tersebut dikirimkan melalui aplikasi oleh siswa dan algoritma pencocokan akan mencari guru privat yang mungkin dapat menyelesaikan soal tersebut serta mengirimkan notifikasinya. Selain itu, inovasi penting lainnya yang dikembangkan oleh Ruangguru.com adalah pertumbuhan platform persiapan ujian para siswa. Persiapan ujian seperti tes TOEFL dan juga tes persiapan Ujian Nasional dapat dilakukan dengan menyelesaikan setiap soal yang diberikan secara online. Investasi Ventura Capital untuk Ruangguru.com Melihat gagasan cemerlang dari pendiri Ruangguru.com dalam mengembangkan kualitas pendidikan melalui Edtech membuat Ventura Capital menginvestasikan dananya. Dikabarkan dana yang diinvestasikan menembus angka US$2 juta – US$5 juta atau sekitar Rp27,5 miliar – Rp68,7 miliar. Ventura Capital yang berfokus di Asia Tenggara terhubung dengan Lippo Group, konglomerat Indonesia, dimana salah satu partner-nya adalah John Riady, Direktur Lippo Group.

Anak Bangsa Bikin Bangga Iman Usman memang salah satu anak bangsa yang mengharumkan negeri dan berdedikasi untuk mengembangkan pendidikan di Tanah Air. Tekad, semangat, jiwa sosial dan rasa kepeduliaannya memang patut untuk diacungi jempol.

Related Documents

Biografi
August 2019 78
Biografi
August 2019 62
Biografi Pai.docx
April 2020 20
Biografi Penulis.docx
April 2020 23
Biografi Kartini.docx
May 2020 24

More Documents from "Kim Syifa"

Biografi Enterpreanur.docx
December 2019 27
2 Siswa Tewas.docx
December 2019 17
Khutbah 3.docx
November 2019 22
Cover Olan.docx
November 2019 16