Nama : Bitha Fadhila Winastut No
: 10
Kelas : X IPA 6
Darwis Tere Liye
Tere Liye lahir pada tanggal 21 mei 1979. Ia tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera. Tere Liye merupakan anak dari seorang petani biasa yang tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera. Nama asli Tere Liye sendiri adalah Darwis, sementara Tere Liye hanya nama pena yang diberikan di setap karyanya. Tere Liye adalah anak keenam dari tujuh bersaudara. Kehidupan masa kecil yang dilalui Tere Liye penuh dengan kesederhanaan yang membuatnya tetap sederhana hingga kini. Tere Liye pernah menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan. Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 2 Kikim, Sumatera Selatan. Setelah itu, pendidikan menengah atasnya di SMAN 9 Bandar Lampung. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan tngginya di Universitas Indonesia dan berkuliah di Fakultas Ekonomi. Kemudian, Tere Liye menikah dengan Riski Amelia, dan dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai dua orang anak yaitu Abdullah Pasai dan Faizah Azkia. Tere Liye telah memulai karir kepenulisannya sejak di bangku sekolah dasar. Awalnya, ia hanya menulis cerpen dan puisi kemudian Tere Liye mengirimkannya ke majalah anak-anak, sepert majalah Bobo, Tomtom, dsb. Tetapi sayang, tulisan Tere Liye tersebut tdak pernah dimuat. Saat SMP dan SMA, Tere Liye telah terbiasa menulis dan akhirnya ia mengirim tulisannya ke majalah dan koran lokal tempat ia tnggal. Setelah kuliah, Tere Liye mulai mengirim tulisan berupa artkel opini di koran nasional, contohnya kompas. Sejak saat itu, karir kepenulisannya berlanjut ke novel. Pada tahun 2005 lalu, Tere Liye telah menghasilkan empat novel, hanya saja novel-novel tersebut kurang diminat pada saat itu. Di awal tahun 2008 novel keempat berjudul Hafalan Sholat Delisa diterbitkan oleh penerbit Republika, akan tetapi belum banyak dikenal orang. Namun setelah tga tahun berlalu barulah novel tersebut terkenal. Bahkan novel tersebut difilmkan.
Akhirnya, Tere Liye memutuskan untuk menjadi seorang penulis novel. Tere Liye memiliki alasan tersendiri mengapa ia memilih menekuni dunia novel, yaitu "Boleh jadi cara mendidik atau menanamkan pemahaman yang baik itu dengan menulis cerita," Tere Liye tdak pernah berhent menulis meski pernah mengalami beberapa kali kegagalan. Ia terus menulis dan menghasilkan karya. Saat ini novel karya dari Tere Liye kurang lebih sudah berjumlah 37 buku. Dari 37 buku tersebut beberapa diantaranya telah difilmkan. “Bekerja keras dan selalu merasa cukup, mencintai, berbuat baik dan selalu berbagi, senantasa bersyukur serta berterima kasih, maka Ia percaya bahwa kebahagiaan itu sudah berada di genggaman kita”. Kalimat tersebut adalah salah satu kutpan dari Tere Liye. Dari karya-karyanya, Tere Liye ingin membagi pemahaman bahwa sebetulnya hidup ini tdaklah rumit sepert yang sering terpikir oleh kabanyakan orang. Hidup adalah anugerah yang Kuasa dan karena anugerah berart harus di syukuri. Banyak sekali pelajaran hidup yang dapat dipetk dari novel yang ditulis Tere Liye, kesederhanaan yang ia miliki membuat kisah yang ia tulis begitu hebat.