HP. 081532177771
Pilih Hendri Jaya, SP Putra Daerah Megang Sakti !!! Komitmen :
BIODATA dan RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE) Nama Tempat Lahir Umur Agama Pekerjaan Alamat
: : : : : :
Hendri Jaya, SP Suka Mulya (kendat) Musi Rawas 30 Tahun Islam Wiraswasta Jln. Punjung Jaya Desa Megang Sakti I Kecamatan Megang Sakti MURA HP. 085267855666
Pendidikan :
Tingkat Dasar
Tingkat Pertama
Tingkat Atas
Perguruan Tinggi
: SD Negeri 1 Sungai Benai (Megang Sakti IV) Tamat thn 1990 : SMP Negeri 2 MA Lakitan Megang Sakti Tamat thn 1993 : SMA Negeri 1 MA Lakitan Megang Sakti Tamat thn 1996 : FP UNSRI Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Tamat 2003
Pengalaman Organisasi Wakil Ketua HIMASEPERTA FP UNSRI Periode 1999-2001 Ketua PAC Partai Persatuan Pembangunan Kec. Megang Sakti Kab. MURA Periode 2007-2011 Orang Tua Ayah Ibu Agama Suku Pekerjaan Alamat
: : : : : :
Damamin Komar (DAM) Hormawati Mahya (HOR) Islam MUSI (Bamole) Tani 1. Desa Bamasko KM 9 Kecamatan Tuah Negeri 2. Jln. Syahril Wahab, BA No. 52 Megang Sakti I Kecamatan Megang Sakti Kab. MURA
HENDRI JAYA, SP APABILA TERPILIH MENJADI ANGGOTA DPRD KABUPATEN MUSI RAWAS PERIODE 2009-2014 AKAN MENGEMBALIKAN 50% GAJI DPRD UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN PENDISTRIBUSIANNYA MELALUI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN.
UNTUK DPRD KABUPATEN PILIH :
1 2 √ 3 4 5 6 7
Drs Muhammad Tahir HENDRI JAYA, SP CALEG DPRD MURA CALEG DPRD MURA CALEG DPRD MURA CALEG DPRD MURA CALEG DPRD MURA
DPRD PROVINSI
1√
ADE INDRA CHANIAGO
2 3
DPR RI
PPP Jalan Baru Menuju Perubahan Ka’bah Kiblatku PPP Pilihanku Edisi Ketiga “Hendri Jaya, SP”
√1 2
USMAN M TOKAN
3 DAMPAK PILKADA LANGSUNG TERHADAP KEHIDUPAN PARTAI POLITK DAN DEMOKRASI Perubahan system pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) menimbulkan fenomena yang baru pada perjalanan demokrasi dewasa ini. Pemilihan Kepala Daerah yang dulu dilaksanakan dengan Perwakilan melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dipilih dan ditentukan sepenuhnya oleh Wakil Rakyat baik Kepala Daerah Kabupaten ataupun Kepala Daerah Provinsi. Melalui proses yang panjang dalam pendewasaan berpolitik sesuai dengan tuntutan demokrasi, nilai-nilai demokrasi maka, beralihlah sistem pemilihan Kepala Daerah melalui sistem Pemilihan Langsung. Pemilihan Langsung diharapkan agar dapat menambah kredibilitas calon terpilih dan dengan keterwakilan secara langsung diharapkan pula agar timbul beban moral terhadap daerah masingmasing guna tercapai tujuan pembangunan daerah otonomi. Pemilihan Kepala Daerah Langsung diharapkan pula banyak dampak positif yang timbul ditengah proses kerja pemerintahan daerah kabupaten atau daerah provinsi, sehingga kompetisi para kepala daerah dapat kompetitif dalam membangun daerah masing-masing dapat mendukung cita-cita Otonomi Daerah yang telah dicanangkan bersama. Realita berbicara lain untuk menuju sukses dalam pemilihan kepada daerah tersebut sudah tentu memberikan coretan yang berbeda pada lembaran Pemilihan Kepala Daerah Langsung. Seperti yang telah dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia baik daerah Provinsi maupun daerah Kabupaten dan Kota. Pelaksanaan tergolong sebagian besar sukses walaupun terdapat beberapa daerah yang mengalami konflik dalam proses pemilihan Kepala Daerah. Meinjanu dari sikap masyarakat dan perilaku yang timbul karena adanya sistem pendekatan yang kurang mendidik tersebut maka akan membawa dampak pada pemilihan-pemilihan yang lain. Misalnya pada pemilihan Kepala Desa tertular penyakit politik uang. Jika pada pemilihan Kepala Desa pun telah dilakukan dengan cara seperti itu maka ada kekhawatiran pada pemilihan umum akan lebih meluas. Sukses dalam pemilihan Kepala Daerah atau tercapainya pemenangan para kandidat tentu tidak terlepas dari segala macam upaya untuk menuju kemenangan akhir kandidat. Sudah pasti banyak fenomena dan realita pada kehidupan masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah. Berbagai macam cara teknis pendekatan yang dipakai guna mencapai tujuan para kandidat misalnya, yang terjadi pada masyarakat adalah dengan timbul Politik Uang (Money Politic).
Indikasi Politik Uang adalah dengan pemberian parsel, pemberian bantuan kepada fasilitas umum serta bagi-bagi sembako guna untuk menarik simpati masyarakat. Jika dilihat dari pendekatan personal dan kelompok hal ini tentu saja sangat menyentuh dan respon positif pasti didapat. Tetapi apabila dilihat dari sudut pandang hukum yang berlaku pada peraturan PILKADA dan Undang –undang pemilu sangat menyalahi dan tidak mendidik. Pendekatan materi yang dipakai oleh para kandidat calon Kepala Daerah membuat iklim dan fenomena demokrasi berubah sehinggam rakyat rendah tanggung jawab, rakyat terkesan manja untuk terlibat pada pemilih-pemilihan berikutnya bila tidak mendapatkan imbalan. Proses untuk kemenangan Kandidat berhubungan dengan sebab akibat. Tentu ibarat kata pepatah “ada asap tentu ada api” dari satu proses gerakan akan menimbulkan dampak terhadap gerakan yang berikutnya atau perbuatan akan membawah perubahan pada perilaku. Meninjau dari sikap masyarakat dan perilaku yang timbul karena adanya sistem pendekatan yang kurang mendidik tersebut maka akan membawa dampak pada pemilihan-pemilihan yang lain. Misalnya pada pemilihan kepada desa tertular penyakit politik uang. Jika pada pemilihan kepada desa pun telah dilakukan dengan cara seperti ini maka ada kekhawatiran pada pemilihan umum akan lebih meluas, sehingga kehidupan politk akan menjadi jauh dari harapan dan cita-cita demokrasi. (Hendri Jaya, SP). VISI DAN MISI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN Visi PPP adalah terwujudnya masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT dan Negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, demokratis, tegaknya supermasi hukum, penghormatan kepada hak azazi manusia (HAM). Serta menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dan keadilan sosial yang berlandaskan kepada nilai-nilai keIslaman. Misi PPP adalah Berkhidmat untuk berjuang dan mewujudkan dan membina manusia dan masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allat SWT, meningkatkan mutu kehidupan beragam, mengembangkan ukhuwah Islamiyah dengan demikian PPP mencegah berkembangnya faham-faham atheisme, komunisme, sekularisme, dan pendangkalan agama dalam kehidupan Bangsa Indonesia.
SUARA SAH DAN TIDAK SAH SUARA SAH : • Menconteng pada nomor urut caleg • Menconteng pada nama caleg • Tergaris pada nomor urut caleg • Tergaris pada nama caleg • Tercoblos tidak sengaja pada lambang partai • Tercoblos tidak sengaja pada nomor urut caleg • Tercoblos tidak sengaja Nama caleg • Menconteng lambang partai & Nama Caleg dalam satu partai. • Menyilang pada No. Urut caleg SUARA TIDAK SAH : • Menconteng di luar kotak • Menconteng diantara lambang partai dan nama caleg • Menconteng lambang partai & caleg lain partai • Tergaris lebih dari satu garis lain partai • Tercoblos di luar kotak • Tercoblos leboh dari satu coblosan lain partai • Menggaris diluar kotak/kolom • Meyilang diluar kotak/kolom
PASTIKAN KITA MEMILIH PADA TANGGAL 09 APRIL 2009
JANGAN LUPA PILIH KA’BAH