Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft 2005 biasawae.com
Bijak Menjadi Orang Tua Angkat Sumber : Berbagai Sumber
!
"
Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft 2005 biasawae.com
Bila Anda bisa melihat anak angkat sebagai anugerah dari Tuhan, maka tak akan ada lagi perbedaan antara anak kandung dan angkat. Dari mana pun datangnya, anak adalah titipan Tuhan. Tugas orang tua adalah memberikan bekal supaya ia menjadi manusia yang baik, dan berguna bagi manusia yang lain. Pengertian yang betul-betul dewasa akan melahirkan sikap dan perlakuan yang dewasa juga terhadap anak-anaknya. Umumnya anak-anak sangat peka terhadap perubahan sikap ibu terhadap anak, karena ikatan antara ibu dan anak sangat kuat. Pertanyaan yang acap muncul, hadirkah hubungan batin antara seorang ibu dengan anak angkatnya? Menurut hasil penelitian, ikatan ibu anak tidak otomatis hanya karena proses kehamilan. Ternyata, ibu harus berusaha membangkitkannya, terutama dalam 18 bulan pertama sejak anak itu lahir. Selama masa itu ibu belajar melihat betapa si anak sangat tergantung padanya, butuh kasih sayang, sehingga ia belajar mencintai anaknya. Di sisi lain anak belajar menerima cinta ibu, ia merasakan wanita itu peduli padanya, selalu mau tahu kebutuhannya, dan selalu siap membantunya. Maka terjadilah interaksi saling mencintai. Pengalaman selama 18 bulan pertama itulah yang menentukan apakah anak akan mempunyai perasaan secure attachment (ikatan yang aman), ataukah anxious attachment (selalu ragu, cemas) mengenai hubungan dengan ibunya. Kondisi itu membuat posisi ibu kandung bisa tergantikan. Ini artinya terbuka peluang bagi ibu angkat untuk membantu anak mengembangkan secure attachment. Mungkin itu pula sebabnya, cara terbaik adalah dengan mengambil langsung bayi yang baru lahir. Jika Anda berhasil menciptakan itu, tak perlu takut Anda kehilangan kasih sayang dari dia. Ada satu tahapan, anak adopsi biasanya punya keinginan untuk mencari orang tua kandung. Itu sudah naluri orang untuk mencari akarnya. Hal yang menentukan adalah sambutan dan perlakuan orang tua kandung, Bisa saja si anak menetap pada orang tua kandungnya, atau kembali pada Anda. Karena itu Anda perlu menjalin kerja sama yang baik dengan orang tua kandung anak. Berpikirlah, itu demi kebaikan anak Anda. Meski tak dapat dipungkiri, dalam keadaan demikian banyak orang tua angkat dihinggapi perasaan dirinya tak berarti lagi. Tapi percayalah, kasih sayang yang Anda tumpahkan selama ini tak akan hilang begitu saja, meski dia mengetahui orang tua kandungnya. Memang, aturan pertama dalam adopsi adalah memberitahu si anak mengenai statusnya pada waktu yang tepat. Si anak berhak tahu asal-usulnya. Hanya saja, Anda yang menentukan
Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft 2005 biasawae.com
kapan saat yang tepat anak Anda tahu identitas dirinya. Bisa saja Anda menjelaskan itu sejak dini,atau Anda memilih jika dia sudah beranjak dewasa. Tiap pilihan itu membawa konsekuensi yang berbeda. Yang jelas Anda dan si anak harus siap mental. Tak mudah memang. Maka banyak orang tua angkat yang membuka rahasia itu kala si anak akan memasuki jenjang pernikahan. Alasannya, saat itu dia sudah dewasa. Orang tua dan anak pun sudah sama-sama siap mental. Mengadopsi anak sudah menjadi hal yang lumrah. Namun, mengasuh anak angkat, tentu tak mudah. Di samping mendatangkan kebahagiaan, nyatanya tak sedikit orang tua angkat yang justru dihantui perasaan waswas. Satu hal yang paling ditakuti adalah pertanyaan dari si anak tentang jati dirinya. Mungkin saja dia tahu informasi tersebut dari tetangga kanan-kiri. Nah untuk menghindari anak mengetahui informasi sebelum waktunya, ada baiknya jika Anda pindah tempat tinggal, begitu Anda mengadopsi anak. Tentu saja bukan perkara mudah untuk memutuskannya. Tapi itu lebih baik jika Anda memilih untuk merahasiakan identitas anak sampai batas usia tertentu. Satu keuntungan lagi, dengan pindah rumah, paling tidak Anda tak selalu dicekam perasaan was-was, dibanding jika tinggal di lingkungan yang mengetahui asalusul si anak. Jika Anda memilih tak pindah rumah, perasaan was-was itu bisa saja selalu muncul. Apalagi jika Anda memilih merahasiakan identitas anak hasil adopsi. Memendam rahasia saja bukanlah hal mudah. Apalagi ditambah kecemasan, itu akan membuat batin Anda tertekan. Sangat mungkin itu akan memengaruhi mental Anda. Anda gugup. Akibatnya, mungkin Anda seperti disambar petir di siang bolong jika mendengar putra semata wayang Anda bertanya, ''Bu, katanya aku bukan anak Ibu, ya?'' Pertanyaan tak terduga itu tak urung membuat Anda terperanjat. Jika Anda sudah menduga pertanyaan itu akan muncul dan Anda siap, tentu tak masalah. Karena itulah butuh ketenangan Anda. Jangan gugup. Jika Anda pikir belum saatnya si kecil tahu identitasnya, Anda harus bisa meyakinkan si anak bahwa dia adalah anak Anda. Kuncinya, sikap tenang. Andai saja Anda gugup, pasti si anak akan bisa membaca ekspresi wajah Anda. Jauh lebih baik jika Anda mampu bersikap jujur sejak awal. Tentu Anda akan merasa lebih bahagia. Anda tak dihinggapi perasaan cemas. Apalagi takut kehilangan dia. Malah kalau perlu, kenalkan dia lebih dekat dengan keluarga dan saudara-saudaranya. Meskipun secara resmi telah menjadi anak Anda, dia berhak mengetahui siapa saudara dan orangtua kandung yang sesungguhnya.Tapi jangan lupa, jelaskan alasannya mengapa dia menjadi anak Anda. Dengan cara itu, Anda pun tak bingung mencari waktu tepat untuk membuka tabir yang Anda pegang selama ini.
Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft 2005 biasawae.com
Salah satu kunci untuk kedamaian Anda, jangan takut kehilangan kasih sayang dari anak angkat Anda. Karenanya Anda tak perlu risau atau keberatan jika anak Anda berlibur atau bermain dengan ibu kandungnya. Anda tak perlu takut. Malah dengan cara itu, Anda tak punya beban. Anda pun tidak dicekam rasa was was. Tapi itu semua tergantung bagaimana Anda menjalin hubungan batin dengan anak angkat Anda. Tentu si anak akan merasakan betapa Anda sangat mencintai dia. Jika ini bisa Anda bangun, Anda tak perlu takut kehilangan kasih sayang dari dia. Pada saatnya, anak Anda akan tahu siapa dia sebenarnya. Tentu saja, itu sangat mengagetkan dia. Konflik yang dirasakannya ialah mengapa ia ditolak, dan diberikan ke orang lain? Menurut psikolog umumnya anak adopsi tak pernah bisa mengerti alasan apa pun yang membuat dirinya diberikan kepada orang lain. Maka wajar jika tiba-tiba saja ia merasa menjadi individu yang tanpa identitas. Ia mengalami krisis identitas. Padahal identitas diperlukan manusia dalam mengembangkan sikap dan perilaku untuk penyesuaian diri. Akibatnya anak yang dalam kondisi demikian akan mengalami gangguan sulit menyesuaian diri atau beradaptasi, berekspresi, atau punya gangguan emosional. Saat itu nasibnya tergantung pada sikap Anda. Kasih sayang dan dukungan Anda yang akan menyelamatkan dia. Yakinkan bahwa kehadiran sama dengan anak kandung Anda.