Berita Sulawesi Tengah Minggu, 23 Agustus 2009 Pemkab Donggala Utamakan Penerimaan CPNS Honorer DONGGALA – Jika Pemkab Sigi mengakomodir pelamar dari tamatan Sekolah Pendidikan Keperawatan (SPK) atau setara dengan SMA dan lulusan D1 Kebinanan pada penerimaan CPNS tahun 2009, Pemkab Donggala tidak mau ikut-ikutan, alasannya Pemkab Donggala lebih mengutamakan penerimaan CPNS honorer, khususnya tenaga kesehatan. “Kalau Sigi, tak ada honorer, kita punya banyak honorer yang telah masuk database, makanya kita akan utamakan pengangkatan tenaga honorer dulu, termasuk PTT (pegawai tidak tetap) kesehatan yang ada di desa-desa,” jelas kepala BKD Kabupaten Donggala Drs Taufik Joto Lembah MM kepada Radar Sulteng, kemarin. Untuk tenaga honorer tahun ini yang akan diterima jelas Taufik sekitar 200-lebih, sudah termasuk tenaga honorer yang sempat bermasalah beberapa waktu lalu. “Untuk jumlah pastinya kami belum tahu, yang jelasnya diatas 200-an orang,” jelasnya. Namun Taufik tidak merinci, berapa honorer guru, PTT kesehatan dan teknis yang akan diterima pada penerimaan CPNS tahun ini. Selain honorer tahun ini juga Pemkab Donggala akan mengangkat sekitar 75 orang Sekdes yang ada di 30 kecamatan (termasuk 15 Kecamatan di Kabupaten Sigi). “Sekdes di desa-desa yang ada di Kabupaten Sigi masih masuk urusan Pemkab Donggala, karena pengurusan databasenya sebelum Sigi menjadi kabupaten,” tambah Taufik. Taufik menjelaskan, di luar tenaga honorer dan Sekdes, Pemkab Donggala membuka formasi umum dengan rincian 71 tenaga kesehatan, 113 tenaga guru dan 47 tenaga teknis. Untuk kualifikasi pendidikan, minimal diploma dua (D2). “Kami tidak menerima tamatan SMA dan Diploma satu (D1),” tandasnya.(fer) [ Kembali ] [ Atas ] Berita Sulawesi Tengah Sabtu, 22 Agustus 2009 Budaya Masyarakat Kulawi Harus Pertahankan MASYARAKAT Kecamatan Kulawi diminta untuk tetap bersatu dan harmonis dalam menjaga nilai-nilai kebudayaan dan adat istiadat di wilayah itu. Jangan sampai terpancing era modern yang sudah memasuki hampir seluruh sendi-sendi kehidupan. Masyarakat yang menghargai budaya, adalah mereka yang menjaga jati diri. Itulah salah satu penekanan Pj Bupati Sigi, Drs Hidayat MSi pada acara penetapan hari Budaya Kulawi, 18 Agustus 2009, di Kecamatan Kulawi. Hidayat yang didaulat oleh tokoh masyarakat, agama dan tokoh budaya setempat, memberikan apresiasi tinggi terhadap semua elemen di Kulawi yang senantiasa menjaga kelestarian budaya mereka. Tak terkecuali dengan tarian rego dan dero yang menjadi salah satu identitas masyarakat Kulawi, diminta agar menjadi wadah pemersatu yang baik untuk daerah. “Pembangunan suatu bangsa yang mengabaikan kebudayaan, akan mendatangkan risiko dua hal. Pertama, kehilangan jati diri dan kedua melemahkan persatuan dan kesatuan yang berimbas pada hilangnya sensifitas, humanisme, kreatifitas dan daya saing bangsa. Inilah yang kita jauhi untuk tidak sampai terjadi tak terkecuali di Kulawi,’’ harapnya yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Dengan dukungan masyarakat, Pemkab Sigi, kata dia siap mendorong perkembangan budaya di tanah Sigi termasuk di Kulawi. Dengan kerekatan budaya yang kuat, Bupati yakin masyarakat akan maju dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak luar. “Manusia tidak dapat terpisahkan dari budaya. Olehnya, mari kita dukung penetapan Hari Budaya Kulawi ini yang telah dicanangkan sejak tahun 2003 silam,’’demikian Hidayat.(fri)
[ Kembali ] [
Berita Sulawesi Tengah Kamis, 6 Agustus 2009 Pemkab Akan Terima 535 CPNS PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Sigi tahun ini mendapat jatah penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi umum sebanyak 535 orang. Dengan kualifikasi pendidikan minimal Diploma II (D2). Dengan demikian Pemkab Sigi tidak akan menerima CPNS yang berijazah SMA. Kepala Bagian Kepegawaian Setdakab Sigi Agus Munandar mengatakan, jatah CPNS untuk Pemkab Sigi yang disetujui oleh Menpan RI hanya 535 orang yang terdiri dari tenaga pendidikan 172 orang, tenaga kesehatan 170 orang dan tenaga teknis lainnya 193 orang. Padahal lanjut Agus, Pemkab Sigi membutuhkan pegawai sebanyak 2.216 orang. Angka itu pula yang te;ah diajukan ke Menpan, tapi yang disetujui hanya 535 tersebut. “Kami bersyukur karena angka 535 itu terbilang banyak untuk kabupaten baru, meskipun jauh dari yang dibutuhkan saat ini,” jelasnya kepada Radar Sulteng, kemarin. Kata dia, saat ini Pemkab Sigi memiliki sekitar 4 ribu lebih pegawai, baik yang sudah mengabdi sejak lama di Sigi, maupun pindahan dari Pemkab Donggala, Pemkot Palu dan dari Pemprov Sulteng. “Sebenarnya kebutuhan pegawai di Sigi diatas 6 ribu orang. Saat ini yang ada sekitar 4 ribu lebih, berarti masih dibutuhkan sekitar 2 ribu lebih. Sementara yang akan diterima tahun ini sekitar 500 lebih, berarti masih ada sekitar 1.500 lebih lagi PNS yang dibutuhkan, makanya setiap tahun kami akan mengusulkan ke Menpan sampai kebutuhan itu terpenuhi,” jelasnya. Ditanya kapan waktu penerimaan CPNS dibuka? Agus mengaku masih menunggu ketentuan dari Pemprov Sulteng, karena sebelum penerimaan CPNS dibuka akan dilakukan rapat koordinasi dengan seluruh Pemda Kabupaten dan Kota yang difasilitasi oleh Pemprov Sulteng. “Biasanya penerimaan CPNS dilakukan serentak di seluruh Sulteng,” tandasnya.(fer) Berita Palu Rabu, 17 Juni 2009 Proses Penerimaan CPNS Kemungkinan Dipercepat PALU – Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kemungkinan dipercepat. Informasi yang beredar, penerimaan CPNS kemungkinan dipercepat sebelum pemilihan presiden Juli 2009 mendatang. “Saya dengar informasi kalau penerimaan CPNS dipercepat sebelum pemilihan presiden atau kemungkinan tidak lama setelah pemilihan presiden. Tapi itu belum pasti, karena sampai saat ini kami belum menerima surat edaran dari BKN,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Palu Dra Winarti Kamaruddin, di ruang kerjanya kemarin (16/6). Winarti, mengaku telah menyiapkan daftar usulan kebutuhan formasi yang dibutuhkan Pemerintah Kota Palu. Daftar usulan itu telah disiapkan BKD sejak lama, mengantisipasi kebenaran informasi dipercepatnya penerimaan CPNS. “Kami sudah mengantisipasi kalau misalnya betul penerimaan CPNS dipercepat dengan menyiapkan daftar usulan kebutuhan formasi yang dibutuhkan Pemerintah Kota Palu. Daftar usulannya masih ada di sini. Kalau misalnya diminta langsung kami serahkan,” tandasnya. Menurut Winarti, jumlah formasi yang diusulkan tahun ini hampir sama dengan usulan formasi tahun lalu atau sekitar 600 orang. “Sekarang ini kami masih menunggu permintaan. Kalau misalnya sudah ada permintaan, daftar usulan formasinya langsung kami berikan. Jumlah formasi yang diusulkan tahun ini sekitar 600 orang, sama dengan yang tahun lalu,” ungkapnya.
Winarti, enggan mengatakan secara detail kualifikasi pendidikan yang diusulkan tersebut. Winarti, hanya memastikan bahwa kualifikasi pendidikan yang dibuka tahun ini, tidak jauh beda dengan kualifikasi pendidikan yang dibuka 2008, yaitu tenaga guru, kesehatan dan tenaga teknis. “Formasi yang akan diusulkan hampir sama dengan tahun lalu, cuma jumlahnya saja yang ditambah. Tetap ada tenaga guru, medis dan tenaga teknis. Tapi yang kita usulkan tahun ini ada penambahan untuk tenaga teknis, karena memang itu sangat dibutuhkan Pemerintah Kota Palu saat ini. Mudah-mudahan usulan kita bisa diterima,”pungkasnya. (dit)