Belok

  • Uploaded by: m akib wibiyan
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Belok as PDF for free.

More details

  • Words: 2,674
  • Pages: 9
Faktor minuman keras pada tingkat kriminalitas Pengertian Minuman Keras dan Dampaknya Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu. Bahan Pembuatan Minuman Keras / Minuman Beralkohol Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Secara umum ada dua jenis tanaman yang sering dipakai, yaitu perasan buah (jus) dan biji-bijian, meskipun kadang-kadang nira atau tebu juga dipakai untuk minuman beralkohol tradisional. Perasan buah yang paling banyak dipakai adalah anggur, sedangkan biji-bijian yang banyak digunakan adalah barley, gandum, hope dan beras. Dalam pembuatannya bahan-bahan tersebut kemudian difermentasi. Fermentasi adalah proses pengolahan yang menggunakan peranan mikroorganisme (jasad renik), sehingga dihasilkan produk-produk yang dikehendaki. Jasad renik adalah makhluk hidup yang sangat kecil, sehingga mata biasa tidak mampu melihatnya. Ia hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Mikroorganisme ada di mana-mana di sekeliling kita, seperti pada tanah, air, bahan makanan, bahkan melayang-layang di udara yang kita hirup setiap hari. Jenis mikroorganisme ini sangat banyak. Dalam mikrobiologi pangan, kita mengenal tiga jenis jasad renik, yaitu kapang (jamur), bakteri dan khamir (yeast). Jamur dan bakteri lebih dikenal masyarakat karena juga berkaitan dengan penyakit. Kalau kita terserang penyakit kulit, seperti panu, kadas dan kurap, maka penyebabnya adalah sejenis jamur penyebab penyakit. Sedangkan bakteri banyak menyebabkan berbagai jenis penyakit menular, seperti TBC, Thypus, Colera, Desentri, dan sebagainya. Proses Pembuatan Minuman Keras / Minuman Beralkohol Proses yang hampir sama juga terjadi pada pembuatan minuman keras. Bahan baku berupa bijibijian tersebut ditambahkan sejenis ragi yang secara mikrobiologis adalah sama, yaitu khamir dengan nama latin Saccharomyces cerevisae. Khamir inilah yang mengubah pati pada biji-bijian tersebut menjadi gula, serta mengubah sebagian gula menjadi alkohol dan komponen flavor (cita rasa). Dari proses tersebut kemudian akan dihasilkan minuman beralkohol dengan cita rasa tertentu sesuai dengan bahan baku yang digunakan. Lama proses fermentasi itu akan mempengaruhi jumlah alkohol yang dihasilkannya. Semakin lama proses fermentasi semakin tinggi kandungan alkoholnya. Dari perbedaan biji-bijian yang dipakai dan lamanya fermentasi ini akan menghasilkan jenis minuman keras yang berbeda-beda pula. Fermentasi Spontan dalam Minuman Beralkohol / Minuman Keras Ada kalanya proses pembuatan minuman keras ini tidak harus ditambahkan ragi atau yeas dengan

sengaja. Karena mikroorganisme sebenarnya ada di sekeliling kita, termasuk di udara bebas, maka sebenarnya proses fermentasi bisa berlangsung secara langsung, tanpa harus menambahkan ragi ke dalamnya. Proses inilah yang dikenal dengan fermentasi spontan. Hal ini terjadi pada fermentasi perasan buah anggur. Buah anggur yang diperas dan dibiarkan di udara terbuka, maka dengan sendirinya akan berlangsung proses fermentasi dari mikroba yang ada di udara. Jika proses tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun, maka mikroba yang ada di udara secra alamiah akan terseleksi sendiri, sehingga hanya mikroba tertentu sajalah yang dominan. Itulah yang terjadi pada industri-industri khamer tradisional. Dalam dunia anggur, kita mengenal jenis-jenis anggur tertentu yang disimpan di dalam peti-peti kayu. Semakin lama anggur itu disimpan, semakin mahal pula harga anggur tersebut, karena akan dihasilkan cita rasa spesifik yang sangat khas. Fermentasi spontan ini bisa terjadi di mana saja, termasuk juga pada minuman jus yang kita miliki dan kita ketahui sebagai minuman halal. Kalau kita menyimpan jus buah yang tidak habis, maka dalam beberapa hari jus tersebut akan mengalami fermentasi spontan dan berubah menjadi minuman beralkohol. Status hukumnya akan sama dengan minuman keras yang mengandung alkohol. Inilah yang kadang-kadang kurang disadari oleh masyarakat. Ketidaktahuan akan proses fermentasi spontan ini bisa saja menjerumuskan kita kepada minuman beralkohol yang memabukkan. Hal sama juga terjadi pada nira kelapa atau aren. Ketika masih segar, maka nira tersebut adalah halal. Akan tetapi ketika sudah didiamkan beberapa hari (biasanya lebih dari dua hari) maka akan berubah menjadi tuak yang beralkohol, memabukkan dan haram. Minuman itu sering dijajakan di beberapa daerah dan dianggap sebagai minuman halal. Efek Samping Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk. Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi. Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi.

Minuman keras terbagi dalan 3 golongan yaitu: Gol. A berkadar Alkohol 01%-05% Gol. B berkadar Alkohol 05%-20% Gol. C berkadar Alkohol 20%-50% beberapa jenis minuman beralkohol dan kadar yang terkandung di dalamnya : Bir,Green Sand 1% - 5% Martini, Wine (Anggur) 5% - 20% Whisky, Brandy 20% -55% . Beberapa Jenis Minuman Yang Mengandung Alkohol • • • • • • • • • • • • • • •

Anggur Bourbon Brendi Brugal Caipirinha Chianti Jägermeister Mirin Prosecco Rum Sake Sampanye Shōchū Tuak Vodka

Akibat Penyalahgunaan Alkohol / Minuman Keras •





Gangguan Fisik : meminum minuman beralkohol banyak, akan menimbulkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan peradangan lambung, otot syaraf, mengganggu metabolisme tubuh, membuat penis menjadi cacat, impoten serta gangguan seks lainnya Gangguan Jiwa : dapat merusak secara permanen jaringan otak sehingga menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian, kemampuan belajar dan gangguan jiwa tertentu. Gangguan Kamtibmas: perasaan seorang tersebut mudah tersinggung dan perhatian terhadap lingkungan juga terganggu, menekan pusat pengendalian diri sehingga yang bersangkutan menjadi berani dan agresif dan bila tidak terkontrol akan menimbulkan

tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma dan sikap moral yang lebih parah lagi akan dapat menimbulkan tindakan pidana atau kriminal. Beberapa Dampak Lain Yang Ditimbulkan Oleh Minuman Beralkohol Penggunaan minuman beralkohol menimbulkan dampak buruk terhadap dan merusak fungsi hati, pankreas, pencernaan, otot, darah dan tekanan darah, kelenjar endokrin dan jantung Dampak penyalahgunaan narkoba bagi pelakunya: 1.

Menimbulkan gangguan kesehatan jasmani dan rohani, merusak fungsi organ vital tubuh: otak, jantung, ginjal, hati dan paru-paru samapi kepada kematian sia-sia yang tak patut ditangisi.

2. Menimbulkan biaya yang sangat besar baik untuk membeli narkoba yang harganya sangat mahal, maupun untuk biaya perawatannya yang juga sangat mahal, sehingga dapat membuat keluarga orang tua bangkrut dan menderita. 3. Menimbulkan gangguan terhadap ketertiban, ketentraman keamanan masyarakat. 4. Menimbulkan kecelaan diri yang bersangkutan dan orang lain 5. Perbuatan melanggar hukum yang dapat menyeret pelakunya ke penjara. 6. Memicu tindakan tidak bermoral, tindakan kekerasan dan tindak kejahatan. 7. Menurunkan sampai membunuh semangat belajar adalah perbuatan menghancurkan masa depan. 8. Merusak keimanan dan ketakwaan, membatalkan ibadah agama karena hilangnya akal sehat. Bagi orang tua dan keluarga: 1. Menimbulkan bebadn mental, emosional, dna sosial yang sangat berat 2.

Menimbulkan beban biaya yang sangat tinggi yang dapat membuat bangkrutnya keluarga.

3.

Menimbulkan beban penderitaan berkepanjangan dan hancurnya harapan tentang masa depan anak.

Bagi masyarkat dan bangsa: 1. Menimbulkan beban ekonomi yang tinggi bgai program pencegahan, penegeakan

hukum dan perawatan serta pemulhan penderita ketergantungan narkoba 2. Menimbulkan gangguan terhadap ketertiban, ketentraman, dan keamanan masyarak 3. Menghancurkan kualitas dan daya saing bangsa serta membunuh masa depan dan kejayaan bangsa. 4. Berkaitan dengan peningkatan tindak kejahatan termasuk kerusuhan, separatisme dan terorisme.

Miras banyak awali kejahatan MAGELANG (Humas) - Awal tindak kejahatan atau kriminal banyak diawali setelah tersangka menenggak minuman keras (miras). Hal itu dikatakan Kepala Kepolisian Wilayah (Kapolwil) Kedu, Kombes Drs. Agus Sofyan Abadi, SH, Selasa (11/8). Kapolwil mengatakan hal itu ketika menyaksikan pemusnahan sedikitnya 7800-an botol minuman keras dari berbagai merk, hasil gelar Operasi Pekat Candi yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Pemusnahan yang dilakukan di halaman Pos Lalin Canguk tersebut juga disaksikan beberapa pejabat pemkot dan Kapolresta Magelang AKBP. R. Slamet Santoso, SH, SIK. Operasi Pekat Candi 2009 ini, kata Kapolwil lagi, merupakan upaya untuk menekan angka kriminal di wilayah kerjanya, selain untuk menyambut Bulan Puasa. "Operasi ini akan terus di gelar, supaya tindak kejahatan semakin berkurang", katanya lagi. Ditambahkan, miras yang dimusnahkan ini merupakan hasil sitaan dari berbagai toko maupun tempat penyimpanan. (Tyo12/8/09) Faktor-faktor, Minum-minuman keras, Kalangan remaja Kebiasaan minum-minuman keras di kalangan remaja merupakan fenomena yang sering sekali terjadi di Indonesia. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan mereka menghabiskan waktu luangnya untuk minum-minuman keras. Berbagai resiko dan permasalahan akan senantiasa menghadang kalangan remaja yang seharusnya mendapatkan kontrol dari orang tua maupun masyarakat. Semakin banyaknya remaja yang minum-minuman keras apabila dibiarkan tentunya akan menghambat keperibadian seseorang dan yang lebih jauh lagi perkembangann bangsa Indonesia. Karena kalangan remaja merupakan generasi penerus bangsa dan aset bangsa yang akan melanjutkan dan mengisi pembangunan bangsa Indonesia. Permasalahan yang akan di kaji dalam penerlitian ini adalah : (1)Faktor-faktor apakah yang mendorong kalangan remaja minum-minuman keras di Desa

Losari?, (2) Bagaimanakah pergaulan kalangan remaja di Desa losari?, (3) Sejauh mana kontrol orang tua terhadap kalangan remajanya di Desa Losari?. Penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong penggunaan minum-minuman keras di kalangan remaja di Desa Losari, (2) Untuk mengetahuai pergaulan kalangan remaja di Desa Losari, (3), Untuk mengetahui kontrol orang tua terhadap kalangan remajanya di Desa Losari Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Penelitian menggunakan metode kualitatif dan mengambil lokasi di Desa Losari Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Fokus dalam penelitian ini adalah faktor penggunaan minuman keras di kalangan remaja di Desa Losari, Sumber data dalam penelitian ini adalah kalangan remaja yang minumminuman keras, orang tua, masyarakat, tokoh agama, pendidik, perangkat desa, perangkat keamanan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakann yaitu teknik triangulasi, sedangkan metode analisis yang di gunakan bersifat deskriptif analisis dalam penelitian ini akan di peroleh gambaran tentang keadaan kalangan remaja yang minum-minuman keras yang berakibat terjadinya berbagai kenakalan remaja di Desa Losari Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor-faktor yang mendorong kalangan remaja minum-minuman keras, karena rasa ingin tahu. Karena pada dasarnya masa remaja merupakan masa dimana segala sesuatunya yang muncul kepermukaan ingin dicobanya. Dan karena lingkungan yang mendukung untuk minum-minuman keras serta tersedianya minuman keras di toko-toko di Desa Losari. Biasanya kalangan remaja yang sering minum-minuman keras berasal dari keluarga ekonomi menengah, oleh karena itu dalam minum-minuman keras dengan cara patungan. ix Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat di simpulkan banyaknya kalangan remaja minum-minuman keras, karena lingkungan pergaulan yang sering minum-minuman keras dalam jangka waktu yang lama. Kurangnya pengendalian diri kalangan remaja itu sendiri karena tidak dilandasi dengan keimanan yang kuat. Kurangnya konrtol orang tua. Walaupun segala upaya telah di lakukan oleh berbagai pihak misalnya dengan diadakan penyuluhan, memberikan bantuan modal, agar kalangan remaja yang belum bekerja mempunyai kesibukan. Dan aparat keamanan yang setiap saat melakukan rasia

baik terhadap kalangan remaja maupun terhadap masyarakat yang masih menjual minuman keras. Akan tetapi hal tersebut belum optimal dikarenakan Peraturan Daerah (PERDA) kurang tegas. Dan dengan segera di buatnya Peraturan Daerah (PERDA) yang baru di harapkan akan lembih mendapatkan hasil yang optimal Hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi kalangan remaja pada khususnya dan orang tua, masyarakat, pendidik, aparat desa dan aparat keamanan pada umumnya. Kalangan remaja di harapkan dapat mencermati faktor-faktor yang mendorong minum-minuman keras, terutama berkaitan dengan pengendalian untuk menghindari lingkungan pergaulan yang sering minum-minuman keras. Demikian juga orang tua dalam mengontrol kalangan remajanya agar lebih intensif dan bersikap tegas. Untuk masyarakat, pendidik, aparat desa, aparat keamanan saling bekerjasama untuk menghilangkan atau meminimalkan penggunaan minum-minuman keras di kalangan remaja. 2.3 Akibat Kalangan Remaja Minum-minuman Keras 2.3.1 Farmologi Bahwa minuman keras larut dalam air sebagai molekul-molekul kecil sehingga dengan waktu yang relatif singkat dapat dengan cepat di serap melalui pencernaan kemudian disebarluaskan keseluruh jaringan dan cairan. Pada jaringan otak, kadar minuman keras lebih banyak daripada yang berada dalam darah maupun urain sehingga dalam waktu 30 menit pertama penyerapan mencapai 58% kemudian 88% dalam 60 menit pertama selanjutnya 935 dalam 90 menit pertama (Djajoesman, 1999:9) 2.3.2 Ganguan kesehatan fisik Djajosman (1999:9) menyatakan, meminum minuman keras dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang lama menimbulkan kerusakan dalam hati, jantung pankreas, lambung dan otot. Pada pemakaian kronis minuman keras dapat terjadi pergeseran hati, peradangan pangkreas dan peradangan lambung. 2.3.3 Gangguan kesehatan jiwa Meminum minuman keras secara kronis dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan kerusakan jaringan otak sehingga menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian, kemapuan belajar, dan gangguan jiwa tertentu. 14 2.3.4 Gangguan kesehatan jiwa Akibat minuman keras, alam perasan seseorang menjadi berubah, orang menjadi mudah tersinggung dan perhatian terhadap lingkungan terganggu yang pada giliranya tersingkirkan dari lingkungan sosialnya dan atau dikeluarkan dari pekerjaannya. 2.3.5 Gangguan terhadap Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (KAMTIMBAS) Akibat dari minum-minuman keras akan menekan pusat pengendalian seseorang, sehingga yang bersangkutan menjadi berani dan agresif. Karena keberaniannya dan keagresipan serta tertekannya pengendalian

diri tersebut seseorang melakukan gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (KAMTIMBAS) baik dalam bentuk pelanggaran normanorma dan sikap moral bahkan tidak sedikit melakukan tindakan pidana dan kriminal (Djajoesman, 1999:9). 2.4 Penanggulangan Kebiasaan Minum-minuman Keras di Kalangan Remaja Menurut Life dan Hearlth (1969:4) deteksi dini merupakan sebuah bentuk perlindungan. Tanda-tanda seorang terlibat dalam minum-minuman keras adalah sebagai berikut: 2.4.1 Sulit diajak bicara secara harmonis saat kalangan remaja sedang minum-minuman keras. 2.4.2 Minum-minuman keras pada saat ia sedang tertekan 2.4.3 Minum untuk menenangkan sarafnya. 2.4.4 Minum sampai benar-benar mabuk. 2.4.5 Tidak bisa mengingat seluruh tindakan saat ia sedang minum-minuman keras. 15 2.4.6 Menyembunyikan minuman keras. 2.4.7 Berbohong tentang kebiasaan minum-minuman keras. 2.4.8 Lupa makan sejak ia sedang mabuk. 2.4.9 Mengabaikan keluarga saat ia sedang mabuk (Hakim, 2004:166). Penanggulangan bersifat preventif menurut Widjaja (1985:26) menjelaska upaya untuk pencegahan terhadap penggunaan minum-minuman keras yaitu mempersempit pengaruhnya, Pengawasan harus dilakukan dengan ketat baik di rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Menjauhkan remaja dari kemungkinan-kemungkinan terlibatnya dalam minum-minuman keras, yaitu dengan mengisi waktu luang dengan rekreasi keterampilan remaja seperti olah raga, kesenian, kursus-kursus dan kegiatan positif lainnya. Di sekolah-sekolah : penegakan disiplin, ketertiban, kesopanan, kesusilaan, saling hormat menghormati, pengawasan di perketat dengan lebih bersifat eduktif dan persuasif, keaktifan guru yang mengajar, jarang terlalu banyak batal, dengan dalih atau alasan apapun juga. Perlu ditingkatkan pendidikan agama, budi pekerti dan memperkuat keperibadian dasar kebudayaan bangsa. Dalam lingkungan tempat tinggal, tokoh-tokoh formal dan non formal diharapkan dapat berperan serta secara aktif dalam membina dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada para remaja (Widjaja, 1985:26). Puspitawati menjelaskan cara untuk menghindari minum-minuman keras adalah dengan sikap menolak untuk meminumnya, karena sadar penuh terhadap konsekuensi yang akan diakibatkanya. Sikap menolak untuk pertama adalah menjauhkan diri dari mereka yang memakai apabila remaja merasa sulit untuk bisa menolak tawaran. Sikap menolak yang lain adalah tidak mau 16 ikut-ikutan minum-minuman keras, meskipun sehari-hari tetap bergaul dengan mereka, hanya saja harus tidak sungkan-sungkan untuk mengatakan “tidak” jika ditawari untuk minum-minuman keras. Contoh menolak secara biasa saja seperti : “nggak ah, kalau nyobain nanti kebablasen….”.Sikap menolak secara keras mungkin perlu dilakukan

jika seseorang mendesak remaja secara keras. Cukup katakan dengan tegas penuh percanya diri: “tidak!!” Apabila remaja tidak mampu mengatasi bujukan orang yang menginginkan remaja menjadi peminum-minuman keras maka jangan segan-segan untuk minta bantuan atau nasehat dari orang yang dipercaya (Puspitawati:2004). 2.5 Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Remaja Kenakalan remaja muncul karena beberapa sebab baik salah satu maupun bersamaan sehubungan dengan banyaknya faktor yang menyebabkan kenakalan remaja maka untuk mempermudah pembahasaan penulis kelompokan menjadi dua yaitu : 4.3 Faktor-faktor Penggunaan Minuman Keras di Kalangan Remaja Penggunaan minuman keras di kalangan remaja di Desa Losari Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga tidak asing lagi, khususnya bagi kalangan remaja berjenis kelamin laki-laki. Karena Seorang yang sudah memasuki usia remaja biasanya suka mecoba-coba hal yang baru. Pada umumnya tidak ada perbedaan yang berarti antara kalangan remaja yang tergolong ekonomi 40 menengah keatas dan ekonomi menengah ke bawah. Penggunaan minuman keras di kalangan remaja pada dasarnya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kalangan remaja diantaranya adalah sebagai berikut: 4.3.1 Rasa ingin tahu 4.3.2 Mengatasi masalah dengan minum-minuman keras 4.3.3 Minum-minuman keras memicu perkelahian 4.3.4 Mudahnya mendapatkan minuman keras kejahatan adalah merupakan perbuatan anti sosial yang secara sadar mendapat reaksi dari negara berupa berupa pemberian derita dan kemudian sebagai reaksi terhadap rumusan-rumusan hukum (legal definitions) mengenai kejahatan. ciri pokok dari kejahatan adalah perilaku yang dilarang oleh negara karena merupakan perbuatab yang merugikan negara dan terhadap perbuatan itu negara bereaksi dengan hukuman sebagai pamungkas.

Related Documents

Belok
June 2020 1

More Documents from "m akib wibiyan"