BELAJAR FOREX MINGGU III VI. ANALISA DALAM TRADING FOREX Setelah sepintas kita mengetahui apa itu forex, bagaimana menginstall MT4 terminal, mengenal tool bar yang ada pada terminal MT4 dan membaca chart. Saatnya kita mengetahui beberapa indicator yang ada dalam terminal MT4. Fungsi indcator dalam terminal MT4 sebenarnya adalah alat bantu untuk menganalisa perubahan market, sehingga kita bisa dengan pasti kapan masuk ke market dan mendapat keuntungan sesuai dengan target yang kita harapkan. Macam Analisa Tiga Jenis Analisis Pasar Untuk memulai, mari kita lihat tiga bagaimana Kita akan menganalisis dan mengembangkan ide untuk trading forex. Ada tiga jenis dasar analisis pasar: - Analisa Teknikal - Analisis Fundamental - Analisis Sentimen Mana yang lebih baik, selalu perdebatan analisis yang lebih baik, tetapi untuk mengatakan kebenaran, kita harus mengetahui ketiganya. Ini seperti berdiri di bangku berkaki tiga – jika salah satu kaki lemah, dengan berat badan Kita, Kita akan jatuh. Hal yang sama juga berlaku dalam perdagangan. Jika analisis Kita pada salah satu dari tiga jenis perdagangan lemah dan Kita mengabaikannya, ada kemungkinan bahwa hal itu akan menyebabkan Kita mengalami kerugian!… 1.
Analisa Teknikal
Analisis teknis adalah kerangka di mana trader mempelajari pergerakan harga. Teorinya adalah bahwa seseorang dapat melihat pergerakan harga secara historis dan menentukan kondisi perdagangan saat ini dan pergerakan harga potensial yang akan datang. Bukti utama untuk menggunakan analisa teknis adalah bahwa, secara teoritis, semua informasi pasar saat ini tercermin dalam harga. Jika harga mencerminkan semua informasi yang ada di luar sana, maka gerakan harga adalah salah satu yang perlu diperhatikan sebelum melakukan transaksi. Sekarang, apakah pernah mendengar pepatah lama, “Sejarah cenderung mengulangi dirinya sendiri”? Nah, itulah dasarnya kita menggunakan analisa teknikal! Analisa teknis mencari pola-pola serupa yang telah terbentuk di masa lalu, dan akan memberikan ide bahwa harga akan bergerak dengan cara yang sama dengan sebelumnya.Dalam dunia perdagangan, ketika seseorang membicarakan analisa teknis, hal pertama yang terlintas dalam pikiran adalah grafik. Analisa Teknis menggunakan grafik karena itu adalah cara termudah untuk memvisualisasikan data historis! Kita dapat melihat data masa lalu untuk membantu melihat tren dan pola yang dapat membantu menemukan beberapa peluang trading.Apa lagi dengan semua trader yang mengkitalkan analisis teknis, pola harga dan sinyal indikator cenderung benar dengan sendirinya.Kita harus tahu bahwa bahwa analisis teknis SANGAT SUBJEKTIF.Yang penting adalah bahwa Kita memahami konsep-konsep dalam analisis teknis sehingga Kita tidak akan mimisan tiap kali ada orang mulai berbicara tentang Fibonacci, Bollinger band, atau titik-titik pivot. Prinsip Dasar Analisis Teknikal Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai asas dalam melakukan analisis teknikal, yaitu: 1. Market Price Discounts Everything Yaitu segala kejadian-kejadian yang dapat menyebabkan gejolak dalam bursa valas secara keseluruhan atau harga mata uang suatu negara seperti faktor ekonomi, politik fundamental dan termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti adanya peperangan, gempa bumi dan lain sebagainya akan tercermin pada harga pasaran.
2. Price Moves in Trend Yaitu harga mata uang asing akan tetap bergerak dalam satu trend. Harga mula bergerak ke satu arah, turun atau naik. Trend ini akan berterusan sehingga pergerakan harga melambat dan memberikan peringatan sebelum berbalik dan bergerak ke arah yang bertentangan. 3. History Repeats It Self Kerana analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologi para pelaku pasar, maka pergerakan berulang dapat dijadikan acuan untuk memprediksi pergerakan harga di masa yang akan datang. Pola berulang ini dapat dilihat dari waktu ke waktu di grafik. Pola-pola ini mempunyai makna yang dapat diinterprestasikan untuk memprediksi pergerakan harga. Para chartist (pihak yang melakukan analisa teknikal), percaya bahwa mereka dapat mengetahui pola-pola pergerakan harga kurs di masa mendatang dengan berdasarkan pada observasi pergerakan kurs di masa lalu. Singkatnya mereka memegang jargon ini: “History always repeats it self.” Filosofi ini tentu saja bertentangan dengan para fundamentalis dimana keputusan investasi atas nilai suatu mata uang didasarkan pada faktor fundamental ekonomi, politik dan moneter negara yang bersangkutan. Senjata utama para analis teknikal adalah grafik (chart – itulah mengapa mereka disebut chartist). Melalui chart inilah mereka dapat melihat trend yang sedang berlangsung, rentang waktu trend, volume transaksi dan level-level psikologis yang ada. Jika Kita telah mampu mengetahui 4 hal tersebut, tentu saja keuntungan besar segera akan mengalir deras ke kocek Kita. Mari saya ulang: 1. Trend yang sedang berlangsung 2. Volume transaksi 3. Level-level psikologis (support dan resistance) 4. Periode waktu yang terjadi. Yup, itu saja. Memang tujuan para chartist adalah memprediksikan ke empat hal ini. Namun sekarang yang menjadi pertanyaan adalah seberapa akurat kemampuan kita memprediksi harga? Nah itulah yang memang harus terus menerus di asah tiap-tiap hari. Tidak ada satu pun metode yang sempurna baik fundamental maupun teknikal. Pengalaman dan diri sendiri memegang peranan sentral disini. Analisa teknikal sendiri memiliki beberapa section atau dasar analisa yang berbeda. Secara garis besar analisa teknikal dibagi menjadi beberapa cabang besar yaitu:
Apakah analisa teknikal memiliki kelemahan?? Tentu saja. Seperti saya katakan barusan, tidak ada yang sempurna. Mari saya sarikan kelemahan kedua analisa ini dalam bentuk tabel: Kelemahan Fundamental
pada Analisa Kelemahan pada Analisa Teknikal
Butuh waktu untuk memperoleh Memerlukan banyak data informasi. menunjang akuratnya prediksi.
untuk
Seringkali bersifat subyektif karena Sangat bergantung pada kemampuan melibatkan banyak pendapat orang. chartist. Tiap chartist memiliki metode yang berlainan dan masing-masing belum tentu cocok diterapkan satu sama Lebih cocok diterapkan pada long lain. term period trading. Sulit diterapkan pada pasar yang tidak efisien.
Nah itu saja untuk perkenalan pada analisa teknikal. Pada bagian berikutnya kita langsung saja berkenalan dengan grafik. Pasti Kita tidak menginginkan terlalu banyak informasi yang akhirnya malah membuat Kita pusing bukan?
Indikator Teknikal Dalam analisa teknikal kita mengenal beberapa perangkat yang digunakan untuk memprediksi trend pergerakan harga, mengetahui support dan ressistance serta overbought-oversold. Perangkat tersebut mendasarkan pada data historis yang terjadi dimasa lampau. Namanyaindikator. Indikator diciptakan oleh banyak analis teknikal dan masing-masing memiliki tujuan tertentu. Beberapa ahli menciptakannya untuk memprediksi trend yang sedang berlangsung. Lainnya menciptakan indikator teknikal untuk mengukur OB dan OS. Sementara ada juga yang menciptakannya untuk mengetahui batasan sup dan res. Nama indikator teknikal juga banyak yang sama dengan nama penemunya. Sebagai contoh indikator bernama Bollinger Bands, diciptakan oleh John Bollinger, seorang Analis Teknikal keturunan Yahudi. Namun kalau mau diselidiki sebenarnya indikator menerapkan prinsip ilmu statistik dalam perhitungannya. Ya, statistik. Namun jangan khawatir, kalau Kita tidak menyukai statistik (sama seperti saya), kabar baiknya, Kita tidak perlu melakukan perhitungan manual satu persatu dalam membuat indikator. Semua software penyedia grafik forex biasanya sudah menyediakan built in indicator didalamnya dan kita tinggal menggunakannya saja. Bahkan ada beberapa platform yang memungkinkan kita membuat indikator sendiri. Ya, tentu saja itu kalau Kita sudah advance. Saya sendiri tidak tertarik untuk membuat indikator sendiri. Bagi saya indikator yang ada sekarang sudah memadai. Ada terdapat lebih dari 300 indikator yang dapat Kita gunakan dalam melakukan analisa teknikal. Namun dalam penerapannya nanti Kita hanya membutuhkan 2 sampai maksimal 4 jenis indikator saja kok. Bukan berarti semakin banyak indikator akan semakin baik. Tidak. Yang ada adalah semakin membingungkan. Gunakan secukupnya saja dan mulailah terbiasa dengan beberapa indikator yang menurut Kita baik.
Pada Netdania sendiri ada lebih dari 20 jenis indikator yang dapat Kita gunakan. Sementara pada GAIN Capital jumlahnya ada sekitar 15 buah namun memungkinkan Kita menambahkan indikator sendiri dengan menggunakan API (Application Programming Interface) mereka.Di metatrader Kita dapat menambahkan indikator yang bernama Experts Advisor. Gambar dibawah ini adalah tampilan pilihan indikator pada Metatrader.
Perlu ditekankan disini bahwa mengetahui banyak indikator bukan berarti menjamin trading Kita profit. Esensi dari penggunaan indikator terletak pada bagaimana Kita memadukan satu indikator dengan indikator lainnya serta timing dan periode yang Kita gunakan. Jika diibaratkan sebuah kerajaan, maka indikator berperan sebagai penasehat bagi Kita dalam menentukan kebijakan untuk kerajaan Kita. Kitalah yang memutuskan apakah nasehat tersebut dituruti atau tidak. Semakin banyak penasehat maka semakin banyak suara yang diberikan. Kadang itu menjadi bukan saja membuat waktu tetapi menyesatkan dan seringkali menggerus emosi kita. 2. Analisa Fundamental Analisis fundamental adalah cara melihat pasar dengan menganalisis kekuatan ekonomi, sosial, dan politik yang mempengaruhi penawaran dan permintaan aset. Jika Kita berpikir tentang hal ini, Sama seperti di kelas 101 Ekonomi Kita, permintaan dan penawaranlah yang menentukan harga. Bagian yang sulit adalah menganalisis semua faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan. Dengan kata lain, Kita harus melihat faktor yang berbeda untuk menentukan ekonomi bagus dan ekonomi yang jelek. Kita harus memahami alasan bagaimana dan mengapa peristiwa-peristiwa seperti peningkatan pengangguran mempengaruhi perekonomian suatu negara, dan akhirnya, permintaan mata uangnya. Gagasan di balik jenis analisis ini adalah bahwa jika saat ini atau masa depan prospek ekonomi suatu negara yang baik, mata uang mereka kuat. Perekonomian suatu negara lebih baik maka makin banyak
usaha asing dan investor yang akan berinvestasi di negara itu. Hal ini menyebabkan kebutuhan untuk membeli mata uang negara itu meningkat untuk memperoleh aset. Singkatnya, ini adalah gambaran analisa fundamental. Sebagai contoh, mari kita mengatakan bahwa dolar AS telah memperoleh kekuatan karena ekonomi AS membaik. Perekonomian membaik, suku bunga dinaikkan untuk mengendalikan pertumbuhan dan inflasi. suku bunga yang lebih tinggi membuat aset keuangan dalam mata uang dolar lebih menarik. Dalam rangka untuk mendapatkan aktiva tersebut, pedagang dan investor harus membeli beberapa Dollar. Akibatnya, nilai dolar akan meningkat. Nanti, Kita akan belajar data ekonomi apa yang menggerakkan harga mata uang, dan mengapa mereka melakukannya. Kita akan tahu siapa Ketua FED dan bagaimana data penjualan ritel mencerminkan perekonomian. Tapi itu pelajaran untuk lain waktu. Untuk saat ini, hanya tahu bahwa analisa fundamental adalah sebuah cara untuk menganalisis mata uang melalui kekuatan atau kelemahan ekonomi suatu negara. 3. Analisa Sentimen Sebelumnya, kami mengatakan harga yang secara teoritis akurat mencerminkan semua informasi pasar yang tersedia. Sayangnya bagi kami pedagang, tidak sesederhana itu. Pasar tidak hanya mencerminkan semua informasi di luar sana karena pedagang akan bertindak dengan cara yang sama. Tentu saja, itu bukan bagaimana segala sesuatu bekerja. Setiap trader memiliki pendapatnya sendiri atau penjelasan mengapa pasar bertindak. Pasar hanya seperti Facebook – itu jaringan kompleks yang terdiri dari individu-individu. pasar pada dasarnya mewakili semua pedagang – Kita, Sastro, susi dari toko donat – merasakan gerakan pasar. Setiap trader mempunyai pikiran dan pendapat yang dinyatakan melalui posisi yang mereka ambil, membantu membentuk keseluruhan sentimen pasar. Masalahnya adalah bahwa sebagai trader, tidak peduli seberapa kuat perasaan Kita, Kita tidak dapat menggerakkan pasar ke arah yang kita inginka (kecuali jika Kita salah satu GS ! George Soros atau Goldman Sachs). Bahkan jika Kita benar-benar percaya bahwa dolar akan naik, tetapi orang lain percaya akan turun, kita tidak bisa melakukan apa-apa. Sebagai trader, Semua hal ini harus menjadi pertimbangan kita. Terserah Kita untuk mengukur bagaimana perasaan pasar , apakah itu bullish atau bearish. Pada akhirnya, terserah kita untuk mengetahui bagaimana Kita ingin memasukkan sentimen pasar menjadi strategi trading Kita. Jika Kita memilih untuk mengabaikan sentimen pasar, itu pilihan Kita. Tapi, hei.., kami bilang sekarang, Kita akan rugi! Dengan mampu mengukur sentimen pasar dapat menjadi alat yang penting dalam kotak peralatan Kita. Kemudian di sekolah liteforex ini, kami akan mengajari kita bagaimana menganalisis sentimen pasar dan menggunakannya untuk keuntungan Kita. Analisa Terbaik Sepanjang perjalanan Kita sebagai calon trader forex Kita akan menemukan pendukung yang kuat untuk setiap jenis analisis. Jangan tertipu oleh ekstremis satu sisi! Salah satunya analisa adalah tidak lebih baik dari yang lain … mereka adalah hanya cara yang berbeda untuk melihat pasar. Pada akhirnya, kita harus berusaha berdasarkan jenis analisis Kita yang paling nyaman dan menguntungkan bagi kita. Untuk catatan, analisa teknikal adalah studi tentang pergerakan harga di chart sementara analisa fundamental melihat bagaimana perekonomian suatu negara. Analisis sentimen pasar menentukan apakah pasar bullish atau bearish terhadap prospek fundamental saat ini atau masa depan. Faktor fundamental membentuk sentimen, sedangkan analisis teknikal membantu kita memvisualisasikan sentimen dan menerapkan kerangka kerja untuk perdagangan kita. Ketiga pekerjaan tersebut saling membantu untuk membantu Kita menentukan transaksi. Kami gambarkan sebagai sebuah Stool berkaki 3 untuk menekankan pentingnya ketiga jenis analisis tersebut. Ambil kaki salah satu atau dua stool tersebut dan pasti akan goyah!
Untuk menjadi master sejati dalam dunia forex, Kita perlu tahu cara efektif menggunakan tiga jenis analisis tersebut. Mari kita memberikan contoh bagaimana berfokus pada hanya satu jenis analisis bisa berubah menjadi bencana. Katakanlah bahwa Kita melihat grafik Kita dan Kita menemukan peluang trading yang baik. Kita sangat bersemangat dan berpikir tentang uang yang akan kita dapatkan seperti hujan yang turun dari langit. Kita berkata kepada diri sendiri, “Wah, aku melihat kesempatan trading yang sempurna di GBP / USD. Aku cinta chartku.. Mwah Sekarang tunjukkan Aku uang!” Kita kemudian melanjutkan untuk membeli GBP / USD dengan senyum lebar besar di wajah Kita (sampai gigi Kita terlihat semua). Tapi tunggu! GBP/USD Tiba-tiba bergerak 100 pip ke ARAH LAIN! Sedikit yang Kita tahu, salah satu bank utama di London bangkrut! Tiba-tiba, semua orang sentimen terhadap pasar perdagangan Inggris. Senyum lebar Kita berubah menjadi bubur dan Kita mulai marah pada chart Kita. Kita membanting mouse dan memukul komputer. Kita kehilangan banyak uang, dan sekarang komputer kita rusak berkepingkeping. Dan itu semua karena Kita mengabaikan analisis fundamental dan analisis sentimental. Ok, ok, jadi cerita itu di atas sedikit-didramatisasi, tetapi Kita mendapatkan intinya. Jangan hanya mengkitalkan hanya satu analisa. Sebaliknya, Kita harus belajar untuk menyeimbangkan penggunaan dari semua itu. dengan begitu Kita benar-benar bisa mendapatkan hasil maksimal dari trading kita. Beberapa alasan mengapa kita meletakkan analisis pasar sentimen dan fundamental bersama-sama: - Pada saat Kita mencapai perguruan tinggi, Kita akan sangat kecanduan belajar lebih banyak tentang forex dan satu pelajaran tidak akan cukup. - Sulit untuk menarik garis antara analisis fundamental dan analisis pasar sentimen. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, faktor fundamental sebagian besar membentuk sentimen pasar.
VII. INDICATOR TEKNIKAL Moving Average Moving average hanya merupakan cara untuk melihat kelancaran aksi harga dari waktu ke waktu. Dengan “bergerak rata-rata”, berarti bahwa Kita hanya mengambil harga penutupan rata-rata pasangan mata uang untuk periode nomor yang terakhir ‘X’ . Pada grafik, akan terlihat seperti ini:
Seperti setiap indikator, indikator moving average digunakan untuk membantu kita meramalkan harga di masa mendatang. Dengan melihat kemiringan rata-rata gerakan, Kita dapat lebih menentukan potensi arah harga pasar. Seperti yang kami katakan, aksi harga dengan gerakan rata-rata yang diperhalus. Ada berbagai jenis moving average dan masing-masing memiliki tingkat “kelancaran” mereka sendiri. Umumnya, semakin mulus rata-rata gerakan, semakin lambat bereaksi terhadap pergerakan harga. Pada bagian ini, pertama kita perlu menjelaskan kepada Kita dua jenis utama moving average: 1. Sederhana (simple moving average) 2. Eksponensial (exponential moving average) Simple Moving Average Simple Moving Average adalah jenis yang paling sederhana moving average. Pada dasarnya, Simple Moving Average dihitung dengan menjumlahkan harga penutupan terakhir “X” periode dan kemudian membagi jumlah tersebut dengan X. Jika Kita merencanakan untuk jangka waktu 5 Simple Moving Average pada grafik 1-jam, Kita akan menambah harga penutupan selama 5 jam terakhir, dan kemudian membagi jumlahnya dengan 5. Kita memiliki harga penutupan rata-rata selama lima jam terakhir! String harga tersebut rata-rata sama dan Kita mendapatkan rata-rata yang bergerak! Jika Kita plot sederhana 5-Simple Moving Average pada grafik 10 menit, Kita akan menambah harga penutupan dari 50 menit terakhir dan kemudian bagi jumlahnya dengan 5. Jika Kita plot jangka waktu 5 Simple Moving Average pada grafik 30 menit, Kita akan menambah harga penutupan dari 150 menit terakhir dan kemudian bagi jumlahnya dengan 5. paket charting Kebanyakan akan melakukan semua perhitungan untuk Kita.Alasan menjelaskan “bagaimana” cara menghitung Simple Moving Average adalah karena itu penting untuk dipahami sehingga Kita tahu cara mengedit dan tweak indikator tersebut. Memahami bagaimana indikator bekerja berarti Kita dapat mengatur dan menciptakan strategi yang berbeda.
Sekarang, seperti hampir semua indikator lain di luar sana, Moving Average beroperasi dengan delay. Karena Kita mengambil harga rata-rata sejarah masa lalu, Kita benar-benar hanya melihat masa lalu dan ”masa depan” harga jangka pendek. Berikut adalah contoh bagaimana Simple Moving Average memperlancar analisa harga.
Pada grafik di atas, kami telah memasang tiga SMA berbeda pada chart 1 jam pada USD / CHF. Seperti yang Kita lihat, semakin besar period SMA, semakin tertinggal harganya. Perhatikan bagaimana 62 SMA berada jauh dari harga saat ini dari 30 dan 5 SMA. Hal ini karena 62 SMA menambahkan sampai harga penutupan 62 periode terakhir dan membaginya dengan 62. SMA dalam tabel ini menunjukkan Kita keseluruhan sentimen pasar pada titik waktu ini. Di sini, kita dapat melihat bahwa pasangan ini trennya naik. Alih-alih hanya melihat pada harga pasar saat ini, moving average memberi kita pandangan yang lebih luas, dan kita sekarang dapat mengukur secara umum arah harga masa depan. Dengan menggunakan SMA, kita bisa tahu apakah pasangan trenya naik, tren turun, atau hanya sideway. Ada satu masalah dengan simple moving average dan hal itu bahwa mereka rentan terhadap lonjakan. Ketika hal ini terjadi, hal ini dapat memberi kita sinyal palsu. Kita mungkin berpikir bahwa tren baru dapat berkembang, tetapi dalam kenyataannya, tidak ada yang berubah. Dalam pelajaran berikutnya, kami akan menunjukkan apa yang kita maksud, dan juga memperkenalkan Kita kepada jenis lain moving average untuk menghindari masalah ini. Exponential Moving Average Seperti yang kami katakan dalam pelajaran sebelumnya, simple moving average dapat terdistorsi oleh lonjakan harga. Kita akan mulai dengan contoh. Katakanlah kita plot SMA 5-periode pada daily chart EUR / USD.
harga penutupan selama 5 hari terakhir adalah sebagai berikut: Hari 1: 1,3172 Hari 2: 1,3231 Hari 3: 1,3164 Hari 4: 1,3186 Hari 5: 1,3293 kalkulasinya sebagai berikut: (1.3172 + 1.3231 + 1.3164 + 1.3186 + 1.3293) / 5 = 1.3209 mudah kan? Bagaimana kalau hari kedua ada berita yang keluar yang mengakibatkan euro terjun bebas. hal ini mengakibatkan EUR/USD terjun ke harga 1.3000. mari kita lihat apa yang terjadi dengan SMA periode 5. Day 1: 1.3172 Day 2: 1.3000 Day 3: 1.3164 Day 4: 1.3186 Day 5: 1.3293 Moving Average akan dihitung seperti berikut : (1.3172 + 1.3000 + 1.3164 + 1.3186 + 1.3293) / 5 = 1.3194 Hasil dari perhitungan akan mengakibatkan perhitungan yang sangat rendah. padahalhal tersebt hanya terjadi karena adanya berita yang keluar. Ini disebut Exponential Moving Average ! Exponential Moving Average (EMA) memberikan berat untuk periode paling baru. Dalam contoh di atas, EMA akan menempatkan berat pada harga hari-hari paling baru, yang berarti hari 3, 4, dan 5. Ini akan berarti bahwa lonjakan pada Hari 2 akan menjadi nilai lebih rendah dan tidak akan besar pengaruhnya terhadap moving average. Mari kita lihat di grafik 4 jam pada USD / JPY untuk menyoroti bagaimana sebuah SMA dan EMA akan terlihat berdampingan pada grafik.
Perhatikan bagaimana garis merah (30 EMA). Tampak harga lebih dekat dengan garis biru (30 SMA). Ini berarti bahwa lebih akurat menggunakan SMA. Kita mungkin bisa menebak mengapa hal ini terjadi. Itu karena EMA lebih menekankan pada apa yang telah terjadi belakangan ini. Ketika trading, jauh lebih penting untuk melihat apa yang terjadi SEKARANG bukan apa yangtelah terjadi minggu lalu atau bulan lalu. SMA vs EMA Sekarang, Kita mungkin bertanya pada diri sendiri, mana yang lebih baik? Yang sederhana atau eksponensial? Pertama, mari kita mulai dengan exponential moving average. Bila Kita ingin moving average yang akan merespon harga yang bergerak cepat, maka EMA adalah cara terbaik. Ini dapat membantu Kita menangkap tren sangat dini (lebih lanjut tentang ini nanti), yang akan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Bahkan, sebelumnya Kita menangkap tren, semakin lama Kita bisa menahan OP dan meraup keuntungan yang banyak. Kelemahan menggunakan Exponential moving average adalah bahwa Kita mungkin mendapatkan sinyal palsu selama periode konsolidasi (oh tidak!). Karena moving average begitu cepat merespon harga, Kita mungkin berpikir sebuah tren yang terbentuk ketika itu hanya spike harga. Dengan simple moving average, adalah sebaliknya. Bila Kita ingin moving average yang lebih halus dan lebih lambat untuk merespon aksi harga, maka SMA adalahpilihan yang terbaik. Hal ini akan bekerja dengan baik ketika melihat time frame yang lebih lama, karena bisa memberi Kita gambaran mengenai tren secara keseluruhan. Meskipun lambat untuk merespon tindakan harga, hal itu mungkin bisa menyelamatkan Kita dari sinyal palsu. kekuranganya adalah bahwa Kita mungkin menunda terlalu lama, dan Kita mungkin kehilangan harga entri yang baik. Sebuah analogi mudah diingat perbedaan antara keduanya adalah untuk memikirkan kelinci dan kura-kura.
kura-kura yang lambat, seperti SMA, jadi Kita mungkin kehilangan untuk mendapatkan sinyal pada awal tren. Namun, ia memiliki cangkang keras untuk melindungi diri, dan sama, menggunakan SMA akan membantu Kita terhindar dari jebakan. Di sisi lain, kelinci cepat, seperti EMA. Ini membantu Kita menangkap awal dari sebuah tren tetapi Kita munkin mendapatkan sinyal palsu. Di bawah ini adalah tabel untuk membantu Kita mengingat pro dan kontra masing-masing. SMA Pro
Menampilkan grafik halus yang menghilangkan sinyal palsu.
EMA Bergerak cepat dan baik untuk menunjukkan perubahan harga terbaru.
Bergerak lambat, yang dapat Lebih rentan mendapatkan Kont menyebabkan sinyal telat dalam sinyal palsu pembelian dan penjualan Jadi mana yang lebih baik? Ini benar-benar terserah Kita untuk memutuskan. Ada sejumlah strategi trading yang dibangun dengan menggunakan moving average. Dalam pelajaran berikut, kita akan mengajarkan kepada Kita: 1. Cara menggunakan moving average untuk menentukan tren 2. Bagaimana menggabungkan moving average crossover ke sistem trading Kita 3. Bagaimana moving average dapat digunakan sebagai support dan resistance yang dinamis Waktu untuk istirahat! Pergi mencari grafik dan mulai bermain dengan moving average! Cobalah berbagai jenis dan mencoba bereksperimen dengan periode yang berbeda. Pada waktunya, Kita akan menemukan moving average yang paling cocok untuk Kita. Menggunakan Moving Average Salah satu cara yang manis untuk menggunakan moving average adalah untuk membantu Kita menentukan tren. Cara termudah adalah dengan hanya plot moving average tunggal pada tabel. Ketika harga cenderung untuk tinggal di atas moving average, berarti trendnya naik. Jika harga cenderung tinggal di bawah moving average, maka menunjukkan bahwa trend menurun.
Masalahnya dengan hal ini adalah bahwa itu terlalu sederhana. Mari kita katakan bahwa USD / JPY trendnya turun, tetapi laporan berita yang keluar menyebabkan spike yang tinggi.
Kita melihat bahwa harga sekarang di atas rata-rata bergerak. Kita berpikir kepada diri sendiri: Jadi Kita melakukan hal itu. Kita membeli satu miliar unit menyebabkan Kita yakin bahwa USD / JPY akan naik.
Ternyata, trader hanya bereaksi terhadap berita, tetapi trend tetap turun dan lebih rendah!
Apa beberapa trader yang melakukan – dan kami sarankan Kita jangan melakukan juga. Untuk mempermudah mendapatkan sinyal yang lebih jelas apakah pasangan ini tren naik atau turun tergantung pada urutan moving average. Mari kita jelaskan. Pada uptrend, yang “lebih cepat” moving average harus berada di atas “lebih lambat” rata-rata bergerak dan kecenderungan untuk menurun, sebaliknya.Sebagai contoh, katakanlah kita memiliki dua MA: 10periode MA dan MA periode 20. Pada grafik Kita, akan terlihat seperti ini:
Di atas adalah daily chart USD / JPY. Sepanjang uptrend, 10 SMA di atas 20 SMA. Seperti yang Kita lihat, Kita dapat menggunakan moving average untuk membantu menunjukkan apakah pasangan adalah tren naik atau turun. Menggabungkan ini dengan pengetahuan Kita pada garis tren, ini dapat membantu Kita memutuskan apakah akan buy atau sell . Kita juga dapat mencoba menempatkan lebih dari dua moving average pada chart Kita. Moving Average Crossover Sekarang, Kita tahu bagaimana menentukan trend dengan memplot moving average pada grafik Kita. Kita juga harus tahu bahwa moving average dapat membantu Kita menentukan kapan tren berakhir dan sebaliknya. Yang harus Kita lakukan adalah plot beberapa moving average pada chart Kita, dan menunggu sebuah crossover (persilangan). Jika moving average menyilang satu sama lain, itu berarti sinyal bahwa tren akan segera berubah, sehingga memberikan kesempatan kepada Kita untuk mendapatkan entri yang lebih baik. Dengan memiliki entri yang lebih baik, Kita memiliki kesempatan mendapatkan profit yang banyak! Jika Allen Iverson mencari nafkah dengan memiliki langkah menyilang yang mematikan, mengapa Kita tidak?
Mari kita melihat lagi bahwa daily chart USD / JPY menunjukkan moving average crossover.
Dari sekitar April sampai Juli, pasangan berada dalam uptrend yang bagus. keluar sekitar 124,00, sebelum perlahan-lahan menuju ke bawah. Pada pertengahan Juli, kita melihat bahwa 10 SMA menyeberang di bawah 20 SMA. Dan apa yang terjadi selanjutnya? Sebuah trend menurun yang bagus! Jika Kita sell di crossover SMA, akan menghasilkan hampir seribu pips! Tentu saja, tidak setiap perdagangan akan menghasilkan seribu pip, seratus-pip, atau bahkan 10-pip. Ini bisa menjadi sinyal yang palsu, yang berarti Kita harus mempertimbangkan hal-hal seperti di mana kita harus menempatkan stop loss atau kapan harus mengambil keuntungan. Kita tidak boleh melompat masuk pasar tanpa rencana! Satu hal yang perlu dicatat dengan sistem crossover adalah bahwa ketika mereka bekerja dalam pasar yang volatile, mereka tidak bekerja dengan baik ketika trend sideway. Support Resistance Dinamis Cara lain untuk menggunakan moving average adalah dengan menggunakan mereka sebagai support dan resistance dinamis. Kami ingin menyebutnya dinamis karena hal itu tidak seperti support resistance tradisional. Mereka akan terus berubah tergantung pada aksi harga terbaru. Ada banyak pedagang di luar sana yang melihat moving average ini sebagai support resistance utama. Trader akan melakukan beli jika harga menguji moving average atau sell jika harga naik dan menyentuh moving average. Berikut adalah chart 15-menit dari GBP / USD dan mengetest pada 50 EMA. Mari kita lihat support resistance dinamis.
Setiap kali harga mendekati 50 EMA dan diuji, itu bertindak sebagai perlawanan dan harga memantul kembali. Satu hal yang harus diingat adalah bahwa hal ini hanya seperti support resistance garis normal. Ini berarti harga tidak akan selalu memantul sempurna dari movinga average. Kadang-kadang akan melewatinya sedikit sebelum kembali ke arah tren. Kita bisa menyebut daerah ini sebagai ”zona”. Mari kita lihat lagi pada chart 15-menit dari GBP / USD, tapi kali ini mari kita menggunakan 10 dan 20 EMAS.
Dari grafik di atas, Kita melihat harga melewati 10 EMA beberapa pips, tetapi mulai menurun setelah itu. Ada beberapa trader yang menggunakan strategi intraday seperti ini. Idenya adalah bahwa hanya seperti support resistance horisontal, moving average harus diperlakukan seperti zona. Daerah antara moving average bisa dipKitang sebagai zona support atau resistance. Menerobos Support Resistance Dinamis Sekarang Kita tahu bahwa moving average berpotensi dapat bertindak sebagai support dan resistance. Menggabungkan beberapa dari mereka, Kita dapat memiliki sendiri zona kecil yang menyenangkan. Tapi Kita juga harus tahu bahwa mereka dapat rusak, seperti setiap tingkat support dan resistance! Mari kita lihat lagi pada grafik GBP / 15-mnt s USD ‘ dengan 50 EMA.
Dalam chart di atas, kita bisa melihat bahwa 50 EMA sebagai level support yang kuat untuk sementara pada GBP / USD karena berulang kali memantul. Namun, seperti yang kita telah ditKitai dengan kotak merah, harga akhirnya berhasil menembus dan terangkat naik. Harga kemudian kembali dan menguji EMA 50 lagi, yang terbukti menjadi tingkat dukungan yang kuat. Satu hal yang menyenangkan waktu menggunakan moving averages adalah bahwa mereka selalu berubah, yang berarti Kita hanya bisa meninggalkan tempat pada chart Kita dan tidak harus terus menerus mencari kembali potensi support dan resistance. Ringkasan Moving Average
dari banyak jenis moving average. Dua jenis yang paling umum adalah simple moving average dan eksponensial moving average. simple moving average adalah bentuk paling sederhana moving average, tetapi mereka rentan terhadap lonjakan (spike) harga. eksponensial moving average bergerak menempatkan titik berat terhadap harga terbaru, yang berarti lebih menekankan pada apa yang para trader lakukan sekarang. Hal ini jauh lebih penting untuk mengetahui apa yang para trader lakukan sekarang daripada melihat apa yang mereka lakukan minggu lalu atau bulan lalu. moving average lebih halus daripada eksponensial moving average . Menggunakan eksponensial moving average dapat membantu Kita melihat tren lebih cepat, tetapi rentan terhadap sinyal palsu. Smooth moving average lebih lambat untuk merespon tindakan harga namun akan menyelamatkan Kita dari spike. Namun, karena reaksi lambat, mereka dapat menunda Kita dari mengambil kesempatan untuk memasuki pasar dan dapat menyebabkan Kita kehilangan beberapa peluang bagus. Kita dapat menggunakan moving average untuk membantu Kita menentukan tren, kapan harus masuk, dan ketika tren tersebut akan segera berakhir. Moving average dapat digunakan sebagai support dan resistance dinamis. Salah satu cara terbaik untuk menggunakan moving average adalah menggunakan beberapa moving average sehingga Kita bisa melihat kedua gerakan jangka panjang dan jangka pendek.
Trend Line Trend line mungkin merupakan bentuk paling umum dalam analisa teknis. Dan mungkin salah satu yang paling kurang dimanfaatkan juga. Jika digambar dengan benar, trend line dapat seakurat metode lainnya. Sayangnya, sebagian besar trader tidak menggambarnya dengan benar atau mencoba untuk membuat garis sesuai pasar, bukan sebaliknya.
Dalam bentuk yang paling dasar, sebuah garis uptrend ditarik sepanjang bawah (lembah) area support yang mudah diidentifikasi . Dalam trend turun , garis tren digambar di bagian atas area resistensi yang mudah diidentifikasi (puncak). Bagaimana Kita menggambar garis tren? Untuk menggambar garis tren dengan benar, yang harus Kita lakukan adalah menemukan dua puncak atas atau bawah dan menghubungkan mereka. Berikut adalah contoh garis trend ! Lihatlah gelombang itu!
Ada tiga jenis trend: Uptrend (higher lows) Downtrend (lower high) Tren menyamping (raging) Berikut adalah beberapa hal penting untuk diingat tentang garis tren:
Dibutuhkan setidaknya dua puncak atau dasar untuk menarik garis tren yang valid tetapi membutuhkan TIGA untuk mengkonfirmasi garis tren. Semakin curam garis tren yang Kita gambar, semakin kurang dapat diKitalkan garis trend tersebut dan kemungkinan akan tembus. Seperti garis horisontal support dan resistance, garis tren akan menjadi lebih kuat jika mereka beberapa kali diuji. Yang paling penting, JANGAN PERNAH menggambar garis tren dengan memaksa mereka untuk menyesuaikan pasar. Jika tidak benar dalam menggambar garis trend, maka garis tren tersebut tidak valid!
Support Resistance Support dan resistance adalah salah satu konsep yang paling banyak digunakan dalam trading. Anehnya, semua orang tampaknya punya ide mereka sendiri tentang bagaimana Kita harus mengukur support dan resistance. Mari kita lihat dasar-dasar pertama.
Lihatlah diagram di atas. Seperti yang Kita lihat, pola zigzag memperlihatkantren naik (pasar bull). Ketika pasar bergerak naik dan kemudian kembali kembali, titik tertinggi yang dicapai sebelum kembali sekarang adalah resistance. Dengan pasar yang terus naik, titik terendah sebelum dimulai naik kembali sekarang adalah resistance. Support dan resistance secara terus menerus dibentuk selama pasar berosilasi naik turun dari waktu ke waktu. Dan juga sebaliknya untuk pasar turun (down trend).
Menggambar Support dan Resistance Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa Support dan Resistance adalah bukan angka pasti. Sering kali Kita akan melihat Support dan Resistance yang tembus, tetapi segera setelah mengetahui bahwa pasar hanya mengujinya. Dengan grafik candle, “tes” Support dan Resistance biasanya diwakili oleh bayang-bayang candle.
Perhatikan bagaimana bayangan candle menguji support 1,4700. Pada saat-saat itu sepertinya pasar “menembus” support. Tapi setelah itu, kita dapat melihat bahwa pasar hanyalah menguji level tersebut. Jadi bagaimana kita benar-benar tahu apakah Support dan Resistance tembus? Tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan ini. Beberapa berpendapat menyatakan Support dan Resistance tembus jika pasar benar-benar bisa melampaui level tersebut. Namun, Kita akan menemukan bahwa hal ini tidak selalu terjadi. Mari kita ambil contoh yang sama kita dari contoh diatas dan melihat apa yang terjadi. Ketika harga benarbenar ditutup di support 1,4700.
Dalam hal ini, harga telah ditutup di bawah tingkat support 1,4700 namun akhirnya naik kembali di atasnya. Jika Kita telah percaya bahwa sudah tembus dan sell pasangan ini, Kita pasti sudah salah besar’! Melihat tabel sekarang, Kita secara visual dapat melihat dan sampai pada kesimpulan yang mendukung bahwa support belum ditembus, tetapi masih sangat berpengaruh dan sekarang lebih kuat. Untuk membantu Kita menyaring breakout palsu tersebut, Kita harus berpikir support dan resistance adalah sebagai “zona” daripada angka. Salah satu cara untuk membantu Kita menemukan zona ini adalah dengan menggambar support dan resistance pada line chart daripada candle chart. Alasannya adalah bahwa line chart hanya menampilkan harga penutupan sementara candle menambahkan harga tertinggi dan terendah. Naik turun ini dapat menyesatkan karena sering kali mereka hanya “kotoran” reaksi pasar. Ini seperti ketika seseorang melakukan sesuatu yang sangat aneh, tapi ketika ditanya tentang hal itu, dia hanya menjawab, “Maaf, itu hanya gerakan refleks.” Ketika menggambar support dan resistance, Kita tidak ingin refleks dari pasar. Kita hanya ingin menggambar gerakan yang disengaja.
Melihat line chart, Kita menggambar garis support dan resistance disekitar sekitar daerah di mana Kita dapat melihat harga membentuk beberapa puncak atau lembah.
Hal menarik lainnya tentang support dan resistance : - Bila harga melewati resistance, resistance tersebut berpotensi bisa menjadi support. -Semakin sering harga mengetest support / resistance tanpa melanggar, akan semakin kuat area support dan resistance. -Ketika tingkat support dan resistance dipecahkan, kekuatan gerakan tergantung pada seberapa kuat support atau resistance telah menahan.
Dengan sedikit latihan, Kita akan dapat melihat potensi support dan resistance dengan mudah. Channel Jika kita mengambil teori trend line satu langkah lebih jauh dan menarik garis sejajar di sudut yang sama dengan uptrend atau downtrend, kita akan menghasilkan channel. Tidak, kami tidak berbicara tentang SCTV, RCTI, atau METRO TV. Channel hanya alat lain dalam analisis teknis yang dapat digunakan untuk menentukan tempat yang baik untuk membeli atau menjual. Baik atas dan bawah channel merupakan wilayah potensi support dan resistance.
Untuk membuat channel (naik) keatas, cukup menarik garis paralel pada sudut yang sama seperti garis uptrend dan kemudian pindahkan ke posisi baris yang mana menyentuh puncak terbaru. Hal ini harus dilakukan pada saat yang sama saat Kita membuat garis tren. Untuk membuat channel (turun) kebawah, sederhana menarik garis paralel pada sudut yang sama seperti garis downtrend dan kemudian pindahkan ke posisi baris yang mana menyentuh lembah terbaru. Hal ini harus dilakukan pada saat yang sama Kita membuat garis tren. Ketika harga menyentuh garis tren bawah, ini dapat digunakan sebagai area buy. Ketika harga menyentuh garis tren atas, ini dapat digunakan sebagai area sell. Ada tiga jenis channel: Ascending channel (atas yang lebih tinggi dan bawah yang lebih tinggi) Descending channel (atas yang lebih rendah dan bawah yang lebih rendah) Horizontal channel (sideway) Hal-hal yang penting untuk diingat mengenai garis tren:
Ketika membuat channel, garis tren harus sejajar satu sama lain. Umumnya, bagian bawah channel dianggap sebagai zona beli sementara atas channel dianggap sebagai zona jual. Seperti dalam menggambar garis tren, JANGAN PERNAH memaksa harga di channel yang Kita gambar!
Trading Dengan Garis Sekarang Kita tahu dasar-dasarnya, saatnya untuk menerapkan alat-alat teknis dasar yang sangat berguna untuk trading Kita. kami telah membagi tingkat trading support dan resistance menjadi dua ide yang sederhana: Bounce (mental) dan Break (tembus). Bounce Seperti namanya, metode bouncing pada support dan resistance . Banyak pedagang eceran membuat kesalahan trading pada level support dan resistance dan menunggu analisa mereka terwujud. Saat menggunakan tehnik bounce kita ingin mendapatkan peluang yang mendukung kita dan menemukan semacam konfirmasi support dan resistance. Bukan hanya buy atau sel tanpa berpikir panjang, sebaiknya menunggu sampai mental / bounce terlebih dahulu sebelum masuk pasar. Dengan melakukan, Kita terhindar dari harga yang bergerak cepat yang menembus level support dan resistance. Dari pengalaman, menangkap pisau jatuh akan sangat menyakitkan dan berdarah-darah… Break Tidak cukup hanya dengan tehnik bounce. Kita juga harus tahu apa yang harus dilakukan jika level support dan resistance tembus! Ada dua cara untuk menggunkan tehnik break : cara agresif atau cara konservatif. Cara Agresif Cara paling mudah untuk trading trend line break adalah dengan buy atau sell pada waktu harga melewati zona support dan resistance. Cara Konservatif Bayangkan situasi seperti ini: Kita memutuskan untuk buy EUR / USD dan berharap harga akan naik setelah memantul dari level support. Segera setelah itu, harga menembus support dan Kita sekarang loss/rugi, dan saldo rekening Kita berkurang. Apa yang akan Kita lakukan? Menerima kerugian dan melikuidasi posisi Kita? ATAU Menahan transaksi Kita dan berharap harga naik lagi? Jika pilihan Kita adalah yang kedua, maka Kita akan mudah memahami jenis metode trading ini. Ingat, setiap kali Kita menutup posisi, Kita mengambil sisi berlawanan dari perdagangan. Penutupan buy EUR / USD di dekat titik impas (break even) berarti Kita harus short EUR / USD dengan jumlah yang sama. Nah, jika banyak orang yang menutup transaksi maka harga akan balik untuk sementara dan akan mulai jatuh lagi. Fenomena ini adalah alasan utama mengapa tingkat support yang ditembus akan menjadi resistance. Seperti yang sudah Kita duga, mengambil keuntungan dari fenomena ini adalah lebih baik daripada masuk tepat waktu break, Kita menunggu harga kembali dan masuk setelah harga bouncing.
Ringkasan Support Resistance
Ketika pasar bergerak naik dan kemudian kembali, titik tertinggi dicapai sebelum kembali sekarang resistance. Ketika pasar bergerak turun, mencapai titik terendah sebelum naik kembali sekarang menjadi support. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa support dan resistance tidak mempunyai angka pastinya. Untuk membantu Kita menyaring signal palsu tersebut, Kita harus berpikir suppport dan resistance adalah sebagai “zona” daripada angka. Salah satu cara untuk membantu Kita menemukan zona ini adalah untuk menggambar support dan resistance pada sebuah line chart (grafik garis) dan bukan dengan bar chart atau candle chart. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa ketika harga melewati zona resistance, resistance tersebut berpotensi menjadi support. Hal yang sama juga bisa terjadi dengan support. Jika support ditembus, hal itu bisa berpotensi menjadi resistance.
Trend Lines Dalam bentuk yang paling dasar, sebuah garis uptrend ditarik sepanjang bagian bawah area dukungan. Waktu trend menurun, garis tren digambar di bagian atas area resistensi. Ada tiga jenis Trend:
Uptrend (rendah yang lebih tinggi) Downtrend (tinggi yang lebih rendah) Tren menyamping
Channel
Untuk membuat channel naik, cukup menarik garis paralel pada sudut yang sama sebagai garis uptrend dan kemudian bergerak ke posisi baris yang mana menyentuh puncak terbaru. Untuk membuat channel turun, sederhana dengan menarik garis paralel pada sudut yang sama sebagai garis downtrend dan kemudian bergerak ke posisi baris yang mana menyentuh lembah terbaru.
Trading support dan resistance level dapat dibagi menjadi dua metode: bounce (mental) dan break (tembus). Ketika trading bounce kita ingin mendapatkan peluang dan menemukan semacam konfirmasi bahwa support atau resistance akan menahan harga. Bukan hanya membeli atau menjual secara langsung, kita tunggu sampai mental terlebih dahulu sebelum masuk. Dengan melakukan ini, Kita menghindari saat-saat dimana harga bergerak sangat cepat dan menembus level support dan resistance seperti pisau mengiris mentega hangat. Adapun trading break, ada cara yang agresif dan ada cara yang konservatif. Dengan cara yang agresif, Kita cukup membeli atau menjual kapan harga melewati zona support atau resistance dengan mudah. Dengan cara yang konservatif, Kita menunggu harga kembali keposisi support atau resistance yang yang telah ditembus.
Fibonacci Kita akan menggunakan rasio Fibonacci dalam perdagangan kita sehingga Kita lebih baik belajar dan mencintainya seperti memasak di rumah ibumu. Fibonacci adalah subjek besar dan ada banyak studi yang berbeda tentang fibonacci, dengan nama yang terdengar aneh tapi kita akan tetap berpegang pada dua hal, yaitu: retracement dan ekstensi. Mari kita mulai dengan memperkenalkan Kita kepada orang fib sendiri … Leonardo Fibonacci. Tidak, Leonardo Fibonacci adalah bukan koki terkenal. Sebenarnya, dia adalah seorang matematikawan Italia yang terkenal, juga dikenal sebagai super duper ultra uber geek.
Dia memiliki “Aha!” saat ketika ia menemukan serangkaian sederhana dari rasio angka yang diciptakan menggambarkan proporsi alami hal-hal di alam semesta ini. Rasio timbul dari nomor seri berikut: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144 … Rangkaian angka diperoleh dengan dimulai dengan 1 diikuti oleh 2 dan kemudian menambahkan 1 + 2 untuk mendapatkan 3, nomor ketiga. Kemudian, penambahan 2 + 3 untuk mendapatkan 5, nomor keempat, dan seterusnya. Setelah beberapa nomor pertama dalam urutan, jika Kita mengukur rasio jumlah apapun ke nomor yang lebih tinggi berikutnya, Kita mendapatkan 0,618. Sebagai contoh, 34 dibagi 55 sama dengan 0,618. Jika Kita mengukur rasio antara nomor alternatif Kita mendapatkan 0,382. Sebagai contoh, 34 dibagi dengan 89 = 0,382 dan itu sampai ke dalam penjelasan seperti yang kita akan bahas. Rasio ini disebut “Golden Mean”. Oke itu cukup omong kosong. Dengan semua angka-angka, Kita bisa membuat seekor gajah tertidur. intinya, ini adalah rasio yang Kita HARUS mengetahui: Tingkat Fibonacci Retracement 0,236, 0,382, 0,500, 0,618, 0,764 Tingkat Fibonacci Extension 0, 0,382, 0,618, 1,000, 1,382, 1,618 Kita tidak benar-benar perlu tahu bagaimana menghitung semua ini. software charting Kita akan melakukan semua pekerjaan untuk Kita. seperti beberapa indicator di MT4. Namun, bagus juga untuk menjadi akrab dengan teori dasar di balik indikator sehingga Kita akan memiliki pengetahuan untuk mengesankan pacar Kita. Pedagang menggunakan tingkat retracement fibonacci sebagai potensi dukungan (support) dan wilayah perlawanan (resistance). Karena banyak trader maka perhatikan tingkat-tingkat yang sama dan tempat membeli dan menjual mereka untuk memasuki atau menutup perdagangan, dan level support resistance cenderung menjadi ramalan yang terpenuhi. Trader menggunakan tingkat ekstensi Fibonacci untuk mengambil tingkat keuntungan . Sekali lagi, karena banyak trader yang sedang mengawasi tingkat ini, alat ini cenderung lebih sering digunakan. Kebanyakan software charting termasuk kedua tingkat retracement fibonacci dan alat-alat tingkat ekstensi. Dalam rangka menerapkan tingkat Fibonacci pada grafik Kita, Kita harus mengidentifikasi Swing High dan Swing Low poin. Swing Tinggi adalah candle dengan setidaknya dua tertinggi lebih rendah pada kedua sisi kiri dan kanan itu sendiri. Swing Rendah adalah candle dengan setidaknya dua terendah lebih tinggi pada kedua sisi kiri dan kanan itu sendiri. Kita punya semua itu? Jangan khawatir, kami akan menjelaskan retracements, ekstensi, dan yang paling penting, bagaimana meraih beberapa pips menggunakan alat fib di bagian berikut. Fibonacci retracement Hal pertama yang harus Kita ketahui tentang alat Fibonacci adalah bahwa ini bekerja lebih baik ketika pasar sedang dalam tren. Idenya adalah untuk buy long (atau membeli) pada retracement pada tingkat dukungan fibonacci ketika pasar sedang tren naik, dan untuk sell short (atau menjual) pada retracement pada tingkat resistensi fibonacci ketika pasar sedang tren turun.
Dalam rangka untuk mencari tingkat retracement, Kita harus mencari level yang cukup penting dari Swings high dan Swing Lows. Kemudian, untuk downtrend, klik pada Swing High dan tarik kursor ke Swing low terbaru. Untuk uptrends, lakukan sebaliknya. Klik pada Swing Low dan tarik kursor ke Swing high terbaru. Punya itu? Sekarang, mari kita lihat beberapa contoh tentang bagaimana menerapkan retracements fibonacci level di pasar. Uptrend Ini adalah daily chart AUD / USD.
Di sini kita merencanakan Level retracement fibonacci dengan mengklik Swing low pada 0,6955 pada 20 April dan menyeret kursor ke Swing High pada 0,8264 pada tanggal 3 Juni. Tada! software ini ajaib bisa menunjukkan tingkat retracement!. Seperti yang dapat Kita lihat dari grafik, tingkat retracement adalah 0,7955 (23,6%), 0,7764 (38,2%), 0,7609 (50,0%), 0,7454 (61,8%), dan 0,7263 (76,4%). Sekarang, harapan kita adalah bahwa jika AUD / USD retraces dari titik tertinggi baru-baru ini, ia akan menemukan dukungan / support pada salah satu tingkat Fibonacci karena pedagang akan menempatkan buy order pada tingkat ini jika harga naik kembali. Sekarang, mari kita lihat apa yang terjadi setelah Swing High terjadi.
Harga turun kembali menembus level 23,6% dan terus jatuh selama beberapa minggu. Bahkan menguji tingkat 38,2% namun tidak dapat menutup harga di bawahnya.
Kemudian, sekitar tanggal 14 Juli pasar kembali bergerak ke atas dan akhirnya menerobos Swing high. Jelas, membeli pada tingkat fibonacci 38,2% akan menjadi perdagangan jangka panjang yang sangat menguntungkan! Downtrend Sekarang, mari kita lihat bagaimana kita akan menggunakan alat retracement fibonacci selama kecenderungan untuk menurun. Di bawah ini adalah bagan 4-jam EUR / USD.
Seperti yang Kita lihat, kita menemukan Swing High di 1,4195 pada tanggal 26 dan Swing Low pada 1,3854 beberapa hari kemudian pada tanggal 2 Februari. Tingkat retracement adalah 1,3933 (23,6%), 1,3983 (38,2%), 1,4023 (50,0%), 1,4064 (61,8%) dan 1,4114 (76,4%). Harapannya adalah bahwa jika harga retraces dari harga rendah ini, maka akan menghadapi hambatan pada salah satu tingkat Fibonacci karena pedagang akan siap dengan order sell disana. Mari kita lihat apa yang terjadi selanjutnya.
Pasar memang mencoba rally, terhenti di bawah tingkat 38,2% sedikit sebelum pengujian tingkat 50,0%. Jika Kita memiliki beberapa order baik di tingkat% 38,2% atau 50,0, Kita akan kaya raya!. Dalam dua contoh diatas, kita melihat bahwa harga menemukan beberapa support atau resistance sementara pada level retracement fibonacci. Karena kebanyakan orang menggunakan alat Fibonacci, level tersebut menjadi self-fulfilling. Satu hal yang harus diperhatikan adalah harga yang tidak akan selalu memantul dari tingkat ini. Mereka harus dipKitang sebagai Zona Minat atau sebagai “KAWASAN PEMBUNUHAN”. Untuk saat ini, ada sesuatu yang harus selalu diingat tentang menggunakan alat Fibonacci dan itu bahwa mereka tidak selalu mudah digunakan! Dalam pelajaran berikutnya, kami akan menunjukkan kepada Kita apa yang bisa terjadi ketika fibonacci level gagal.
Ketika Level Fibonacci Gagal Kembali di kelas 1, kita mengatakan bahwa support dan resistance akhirnya tembus. Nah, melihat bagaimana tingkat Fibonacci digunakan untuk mencari level support dan resistance, hal ini juga berlaku untuk Fibonacci! Sekarang, mari kita melihat contoh ketika alat retracement fibonacci gagal. Di bawah ini adalah bagan 4-jam GBP / USD. Di sini, Kita melihat bahwa pair telah di kecenderungan untuk menurun, sehingga Kita memutuskan untuk mengambil alat Fibonacci Kita untuk membantu Kita melihat titik masuk yang baik. Kita menggunakan Swing High di 1,5383, dengan ayunan rendah di 1,4799. Kita melihat bahwa pair telah tersangkut pada tingkat 50,0% selama beberapa candle. Kita berkata kepada diri sendiri, “Wow…, level 50,0% tingkat fib Ini! harga tertahan! Waktunya untuk sell short!” Kita sell short di pasar dan Kita mulai bermimpi bahwa Kita akan mengendarai mobil baru BMW Z3 bersama bintang sinetron ke puncak..
Sekarang, jika Kita benar-benar menempatkan sell order pada tingkat itu, tidak hanya akan impian Kita naik dalam asap, namun account Kita akan menerima pukulan serius jika Kita tidak mengelola risiko Kita dengan benar! Lihatlah apa yang terjadi.
Ternyata bahwa Swing Low merupakan bagian bawah downtrend dan pasar mulai reli di atas titik Tinggi Swing. Pelajaran apa dari hal ini? Sedangkan tingkat Fibonacci memberikan kemungkinan keberhasilan yang lebih tinggi, seperti alat-alat teknis lainnya, mereka tidak selalu benar. Kita tidak tahu apakah harga akan mundur ke level 38,2% sebelum melanjutkan tren. Kadang-kadang bisa mencapai level 50,0% atau 61,8% sebelum berbalik. Owh.., kadang-kadang harga hanya akan mengabaikan Mr Fibonacci dan melewati semua tingkatan seperti bagaimana LeBron James pengganggu jalan melalui jalur dengan penuh kekuatan. Ingat, pasar tidak akan selalu melanjutkan uptrend setelah menemukan support / resistance sementara, tetapi sebaliknya terus melewati Swing High atau Swing Low terakhir. Masalah lain yang umum dalam menggunakan alat Fibonacci adalah menentukan Swing Low dan High untuk digunakan. Orang-orang melihat grafik berbeda, melihat timeframe yang berbeda, dan memiliki bias yang berbeda pula. Kemungkinan bahwa saya dan Kita punya ide yang berbeda mengenai tempat dimana swing high dan swing low poin seharusnya. Intinya adalah bahwa tidak ada cara yang benar dan mutlak untuk melakukannya, terutama ketika tren pada chart tidak begitu jelas. Kadang-kadang menjadi permainan tebak-tebakan. Itu sebabnya Kita perlu mengasah keterampilan Kita dan menggabungkan alat fibonacci dengan alat-alat lain dalam kotak peralatan forex Kita untuk membantu memberikan kemungkinan keberhasilan yang lebih tinggi. Dalam pelajaran berikutnya, kami akan menunjukkan cara menggunakan alat fibonacci dalam kombinasi dengan bentuk lain dari tingkat support resistance dan candle. Fibs dengan Support Resistance Seperti yang kami katakan dalam bagian sebelumnya, menggunakan tingkat Fibonacci bisa sangat subjektif. Namun, ada cara-cara yang dapat membantu Kita untuk menemukan peluang dalam mendukung Kita. Sementara alat fibonacci sangat berguna, tidak harus digunakan sendirian.
Rasanya seperti membandingkannya dengan superstar NBA Kobe Bryant. Kobe adalah salah satu pemain basket terbesar sepanjang masa, tetapi bahkan dia tidak bisa memenangkan gelar mereka sendiri. Dia perlu beberapa cadangan. Demikian pula, alat fibonacci harus digunakan dalam kombinasi dengan alat-alat lain. Pada bagian ini, mari kita apa yang telah Kita pelajari sejauh ini dan mencoba untuk menggabungkan mereka untuk membantu kita melihat satu perdagangan manis. Salah satu cara terbaik untuk menggunakan alat Fibonacci adalah untuk melihat potensi tingkat support dan resistance dan melihat apakah mereka sejalan dengan level retracement fibonacci. Jika tingkat fib adalah tingkat support dan resistance level, dan Kita menggabungkan mereka, maka kemungkinan harga memantul dari daerah tersebut jauh lebih tinggi. Mari kita lihat sebuah contoh bagaimana Kita dapat menggabungkan level support dan resistance dengan tingkat fib. Di bawah ini adalah daily chart USD / CHF.
Seperti yang Kita lihat, chart uptrend baru-baru ini. Lihat semua candle hijau! Kita memutuskan bahwa Kita ingin masuk kereta USD / CHF . Tetapi pertanyaannya adalah, “Kapan Kita memasuki pasar?” Kita menggunakan alat fibonacci, memasang swing low pada 1,0132 pada 11 Januari dan swing high harga 1,0899 pada 19 Februari. Sekarang tabel Kita terlihat cukup manis dengan semua level fibs tersebut.
Sekarang kita memiliki kerangka kerja untuk meningkatkan probabilitas kita untuk menemukan entri yang solid, kita dapat menjawab pertanyaan “Di mana harus memasuki pasar?” Kita melihat ke belakang sedikit dan Kita melihat bahwa harga 1,0510 adalah tingkat support yang baik di masa lalu dan hanya terjadi untuk berbaris dengan tingkat Fib 50,0% retracement. Sekarang bahwa sudah tembus, bisa berubah menjadi support dan menjadi tempat yang baik untuk membeli.
Jika Kita menempatkan order buy di sekitar tingkat Fib 50,0%, Kita pasti akan sangat bahagia! Akan ada beberapa saat yang cukup menegangkan, terutama pada tes kedua tingkat dukungan pada tanggal 1 April. Harga berusaha untuk menembus tingkat dukungan, tapi gagal menutup di bawahnya. Akhirnya, pair memecahkan Swing high terakhir dan kembali uptrend nya. Kita dapat melakukan setup yang sama pada kecenderungan untuk menurun juga. Intinya adalah Kita harus mencari tingkat harga yang tampaknya memiliki zona level yang penting di masa lalu. Jika Kita berpikir tentang hal ini, ada kemungkinan lebih tinggi bahwa harga akan memantul dari tingkat ini. Mengapa? Pertama, sebagaimana kita bahas di kelas 1, support dan resistance adalah tingkat daerah yang baik untuk membeli atau menjual karena trader lain juga akan mengamati tingkat ini seperti elang. Kedua, karena kita tahu bahwa banyak pedagang juga menggunakan alat Fibonacci, mereka mungkin mencari untuk melompat dengan level fib itu sendiri. Dengan trader melihat support yang sama dan tingkat resistensi, ada kesempatan baik bahwa ada satu ton pesanan pada satu zona harga. Meskipun tidak ada jaminan bahwa harga akan memantul dari level tersebut, setidaknya Kita dapat lebih percaya diri dengan transaksi Kita. Menggabungkan Fibs dengan Trend Line Alat lain yang baik untuk digabungkan dengan Fibonacci adalah garis trend (trend line). Lagipula, Fibonacci level bekerja dengan baik ketika pasar trending, jadi ini sangat masuk akal! Ingat bahwa setiap kali pair berada sedang mengalami trend naik, trader menggunakan tingkat Fibonacci retracement sebagai cara untuk masuk pasar. Jadi mengapa tidak mencari tingkat di mana tingkat Fib bersentuhan dengan trend?
Berikut adalah chart AUD / JPY H1. Seperti yang Kita lihat, harga telah menghormati garis tren jangka pendek selama beberapa hari. Sebelum Kita melakukan hal itu, kenapa tidak mencoba menggunakan Fibonacci? Mari kita lihat apakah kita bisa mendapatkan harga entri yang lebih pasti.
Di sini kita merencanakan level retracement fibonacci dengan menggunakan Swing yang rendah pada 82,61 dan Swing Tinggi di 83,84. Perhatikan bagaimana level fibs 61,8% 50,0% yang berpotongan dengan garis trend. Bisakah tingkat ini berpotensi sebagai support? Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya!
Lihatlah, Tingkat Fib 61,8% , harga memantul di sana sebelum kembali naik. Jika Kita telah melakukan order pada tingkat itu, Kita akan memiliki entri yang sempurna!
Beberapa jam setelah menyentuh garis tren, harga yang diperbesar seperti Astroboy, meledak melewati swing high. Menggabungkan Fibs dengan Candlestick Jika Kita perhatikan, Kita akan tahu sekarang bahwa Kita dapat menggabungkan alat fibonacci dengan support dan resistance dan garis trend untuk menciptakan trading strategi super keren tapi sederhana. Tapi kita ini belum selesai! Dalam pelajaran ini, kita akan mengajarkan Kita bagaimana menggabungkan alat fibonacci dengan pengetahuan Kita tentang pola-pola candlestick Jepang yang Kita pelajari di kelas 2. Dalam menggabungkan alat fibonacci dengan pola candle, kita akan mencari candle yang lengkap yang dapat memberitahu kita ketika tekanan beli atau jual habis, dan dapat memberikan petunjuk tentang kapan harga akan terus mengikuti trend. Kita akan menyebutnya ”fibonacci Candlesticks,” atau ” fib stick” singkatnya. Cukup menarik, ya? Mari kita lihat sebuah contoh untuk membuat ini lebih jelas. Di bawah ini adalah chart 1-jam EUR / USD.
Pasangan ini tampaknya telah dalam kecenderungan untuk menurun minggu lalu. Apakah akan ada kesempatan untuk masuk pada trend ini? Kita tahu apa artinya ini. Sudah waktunya untuk mengambil alat fibonacci dan mulai bekerja! Seperti yang dapat Kita lihat dari grafik, kita telah menetapkan Swing High di 1,3364 pada tanggal 5 Maret, dengan Swing Low pada 1,2523 pada 7 Maret. Karena ini hari Jumat, Kita memutuskan untuk hanya tenang, dan berhenti trading, dan memutuskan kapan Kita ingin masuk setelah Kita melihat grafik setelah akhir pekan.
Pada saat Kita membuka grafik, Kita melihat bahwa EUR / USD telah terangkat sedikit dari harga penutupan Jumat. Pada tingkat Fib 50,0%, pembeli akhirnya mengangkat harga menjadi lebih tinggi. Kita memutuskan untuk menunggu dan melihat apakah tingkat Fib 61,8% akan menahan. Setelah itu, candle terakhir cukup bullish! Siapa tahu, harga akan terus naik!
Nah, akan Kita lihat itu? Sebuah doji berkaki panjang telah terbentuk dan kembali ke tingkat Fib 61,8%. Jika Kita perhatikan dikelas 2, Kita akan tahu bahwa ini adalah sebuah “pembalikan”. Apakah sudah waktunya sell? Kita tidak pernah dapat mengetahui dengan pasti (itulah sebabnya mengapa manajemen risiko sangat penting), tetapi kemungkinan pembalikan terlihat sangat mungkin !
Tepat setelah doji terbentuk, harga terhenti sebentar sebelum menuju lurus ke bawah. Lihatlah semua lilin merah itu! Tampaknya bahwa pembeli memang cukup lelah, yang memungkinkan penjual untuk melompat masuk pasar dan mengambil kendali. Akhirnya, harga jatuh kembali ke Swing Rendah sekitar 500 pips! ! Hal lain yang menyenangkan tentang fib stick adalah bahwa Kita tidak perlu terbatas pada tingkat fib. Kita dapat menggunakan pengetahuan Kita tentang formasi candlestick. Kita bisa menunggu fib stick terbentuk tepat di bawah atau di atas tingkat fib untuk memberikan konfirmasi lebih lanjut tentang apakah Kita harus melakukan order. Ekstensi Fibonacci Penggunaan fibonacci berikutnya akan digunakan untuk menentukan target. Harus selalu diingat waktu kita trading – “Jika ragu, tahu kapan kita harus keluar!” Mari kita mulai dengan contoh pada kondisi tren naik. Pada uptrend, idenya adalah mengambil keuntungan dengan BUY pada fibonacci harga perpanjangan / ekstensi. Kita menentukan tingkat ekstensi Fibonacci dengan menggunakan tiga klik mouse. Pertama, klik pada Swing Low yang signifikan, lalu tarik kursor Kita dan klik pada Swing High terbaru. Akhirnya, tarik kursor Kita kembali dan klik pada salah satu tingkat retracement. Ini akan menampilkan masing-masing dari Extension level Harga yang menunjukkan rasio yang baik dan tingkat harga yang sesuai. Cukup rapi, ya? Mari kita kembali ke contoh dengan grafik USD / CHF kita menunjukkan Kita dalam pelajaran sebelumnya.
Tingkat Fib 50,0% ditahan kuat sebagai support dan, setelah tiga tes, pair mata uang akhirnya kembali melanjutkan uptrend nya. Pada tabel di atas, Kita bahkan dapat melihat kenaikan harga melewat Swing High sebelumnya. Mari kita menggunakan ekstensi Fibonacci untuk melihat mana akan menjadi tempat yang baik Take Profit / mengambil untung.
Berikut ini rekap tentang apa yang terjadi setelah terjadi retracement Swing Low:
Harga rally sampai ke tingkat 61,8%, yang bergerak di Swing High sebelumnya. Jatuh kembali ke tingkat 38,2%, di mana ia menemukan support Harga kemudian menemukan resistance pada tingkat 100%. Beberapa hari kemudian, harga rally lagi sebelum menemukan resistance pada tingkat 161,8%.
Seperti yang dapat Kita lihat dari contoh itu, tingkat 61,8%, 100% dan 161,8% adalah tempat yang baik untuk mengambil keuntungan. Sekarang, mari kita lihat sebuah contoh menggunakan tingkat Fibonacci ekstensi dalam trend turun. Mari kita lihat lagi chart EUR / USD 1-jam yang telah kita tunjukkan dalam pelajaran Fib stick.
Di sini, kami melihat doji terbentuk tepat di bawah tingkat Fib 61,8%. Harga kemudian membalik kembali ke Swing rendah. Mari kita memasang alat Extension fib untuk melihat dimana tempat yang baik untuk mengambil keuntungan.
Inilah yang terjadi setelah harga balik dari tingkat retracement fibonacci:
Harga menemukan support pada tingkat 38,2% Tingkat 50,0% sebagai support awal Tingkat 61,8% juga menjadi daerah support, sebelum harga jatuh untuk menguji Swing Low sebelumnya Jika Kita melihat ke depan, Kita akan menemukan bahwa tingkat ekstensi 100% juga bertindak sebagai support
Kita bisa mengambil keuntungan pada tingkat, 38,2% 50,0%, atau 61,8%. Semua level bertindak sebagai support, mungkin karena trader lain mengawasi tingkat ini untuk profit taking juga. Contoh menggambarkan harga yang menemukan setidaknya beberapa sementaradukungan atau hambatan di tingkat ekstensi Fibonacci – tidak selalu, tapi sering cukup untuk benar menyesuaikan posisi Kita untuk mengambil keuntungan dan mengelola risiko Kita. Kita harus menggunakan kebijaksanaan Kita dalam menggunakan alat ekstensi fibonacci. Kita harus menilai berapa lama lagi tren akan terus berlanjut. Kemudian, kami akan mengajarkan Kita metode untuk membantu Kita menentukan kekuatan sebuah tren. Menentukan Stop Loss dengan Fibonacci Mungkin sama pentingnya dengan mengetahui tempat untuk memasuki pasar atau mengambil untung, mengetahui dimana untuk menempatkan stop loss juga penting. Kita tidak bisa hanya memasuki pasar berdasarkan level fib tanpa tahu di mana akan keluar. Account Kita akan habis Kita selamanya akan menyalahkan fibonacci jika trading tanpa stop loss, dan mengutuk namanya dalam bahasa Italia. Dalam pelajaran ini, Kita akan belajar beberapa teknik dimana Kita akan memasang stop loss . Metode pertama adalah dengan memasang stoploss pada level fibonacci berikutnya. Jika Kita berencana untuk masuk pasar pada tingkat Fib 38,2%, maka Kita akan menempatkan stop melebihi tingkat 50,0%. Jika Kita merasa tingkat 50,0% akan tembus, maka Kita harus memasang stop loss di tingkat 61,8% dan seterusnya. Sederhana, kan? Mari kita lihat lagi chart EUR 4 jam.
Jika Kita memiliki order di 50,0%, Kita bisa memasang stop loss Kita pada tingkat Fib 61,8%. Alasannya adalah bahwa Kita percaya bahwa tingkat 50,0% akan berlaku sebagai titik resistensi. Oleh karena itu, jika harga naik melewati titik ini, berarti Kita salah. Harga mungkin melompat, dan menghentikan Kita, dan akhirnya pergi ke arah order Kita tadi. Jika hal ini terjai biasanya kami pergi ke sebuah sudut, dan mulai memukul kepala kami di dinding. Kami hanya memperingatkan bahwa hal ini mungkin terjadi, kadang-kadang beberapa kali berturut-turut, jadi pastikan Kita membatasi kerugian Kita dengan cepat dan biarkan order Kitasesuai dengan tren. Mungkin lebih baik jika Kita menggunakan jenis metode stop loss untuk jangka pendek. Sekarang, jika Kita ingin menjadi sedikit lebih aman, cara lain untuk mengatur stop loss Kita adalah pada Swing Tinggi atau Swing Low terbaru. Jenis penempatan stop loss akan memberikan usaha Kita lebih banyak ruang untuk bernafas dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi pasar untuk bergerak dalam mendukung perdagangan Kita.
Jika harga pasar melampaui Swing High atau Swing Low,itu menunjukkan bahwa pembalikan tren sudah terjadi. Ini berarti bahwa perdagangan Kita atau setup sudah batal dan bahwa Kita sudah terlambat untuk melompat masuk Setting stop loss yang lebih besar mungkin akan menjadi hal yang terbaik yang digunakan untuk jangka panjang, swing trading, dan Kita juga dapat menggabungkan ini menjadi metode “scaling in “,Tentu saja, stop loss yang lebih besar, Kita juga harus ingat untuk menyesuaikan ukuran posisi Kita sesuai.
Jika Kita cenderung untuk berdagang ukuran posisi lot yang sama, Kita mungkin akan mengalami kerugian besar. Jadi mana yang lebih baik? Yang benar adalah, seperti dalam menggabungkan alat fibonacci retracement dengan support dan resistance, garis trend, dan candle untuk menemukan entri yang lebih baik, akan lebih baik untuk menggunakan pengetahuan Kita tentang alat ini untuk menganalisis lingkungan saat ini untuk membantu Kita memilih titik stop loss yang baik. Sebisa mungkin, Kita tidak boleh hanya mengKitalkan tingkatan fib sebagai titik support dan resistance sebagai dasar untuk penempatan stop loss. Ingat, penempatan stop loss bukan hal yang pasti, tapi jika Kita dapat memiringkan peluang dalam mendukung Kita dengan menggabungkan beberapa alat, bisa membantu memberikan Kita sebuah titik keluar yang lebih baik, lebih banyak ruang untuk perdagangan Kita untuk bernapas, dan mungkin profit yang lebih baik dan resikonya kecil.