Belajar Forex

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Belajar Forex as PDF for free.

More details

  • Words: 3,208
  • Pages: 23
Yang mau belajar forex ( khusus pemula) Kalau ada pertanyaan setelah membaca ini, silahkan posting di: Kaskus.us tentunya setelah menjadi anggota di forum ini dulu Bukan maksud saya mau menggurui, atau sok-sok an Saya berinisiatif, karena banyak teman2 yang ingin belajar forex tapi sangat sedikit yang bersedia membagi ilmu. Hal ini saya alami sendiri, karena saya hampir 99% belajar forex secara otodidak. Dan jangan harap disini dapat teknik2 jitu, dahsyat, dan sebagainya. Saya hanya membagi ilmu yang standar aja, khusus untuk orang awam yang ingin belajar forex. Yo untuk pelajaran pertama, Forex adalah tempat kita bisa mencari uang dengan dua kesempatan, yaitu : 1. pada saat uang itu sedang naik 2. dan pada saat uang itu turun Lalu bagaimana caranya? cara tradisional adalah dengan membeli dan menjual lewat moneychanger. anda pasti tau kan money changer Cara yang lebih mudah adalah dengan lewat broker online yang banyak "bertebaran" di dunia Ok ada urusan nih saya, nanti dilanjutin

1

Daftar Halaman

Pendahuluan Broker Cara daftar di Marketiva Cara membaca harga forex & spread Jenis-jenis grafik Trend, Support-Ressistance, Overbought-Oversold Pip, Target poin, Stop loss, Stop Buy/Sell, Limit buy/sell Tipe Trader Teknikal Trader (MA) Teknikal Trader (RSI) Teknikal Indikator (Parabolic SAR) Teknikal Indikator ( ADX ) Teknikal Indikator ( MACD ) Stochastic Oscillator Bollinger Bands Pivot Poin Fundamental Trader Beberapa tips dalam bermain FOREX (Tamat)

1 4 4 5 6 7 9 15 16 18 19 20 21 23 24 26 30 38

Tambahan Demo account Atau Live Account Pilih Metode transfer Anda Jenis Trader berdasarkan Target Pip (1) Jenis Trader berdasarkan Target Pip (2) Jenis Trader berdasarkan Target Pip (3)

39 40 45 46 47

2

Aduh maaf udah pada nungguin Sedikit ngelanjutin, treadh awal apa bedanya maen forex di online dan di moneychanger ??? Percaya ke saya banyak keuntungan main di online contohnya : 1. jika anda punya uang 1 juta jika anda datang ke money changer dan anda tukarkan ke US $ maka anda hanya dapat 100 $ (jika 1$=10000) Tapi jika anda bermain di online maka anda akan dapat lebih dari 100$ ( tergantung kebijakan masing2 broker) Ambil contoh di Marketiva jika anda deposit 100$ maka anda bisa trading maksimal sampai 10000$ tapi kalau rugi, kerugian max anda hanya 100$ Bukankah enak anda dapat keuntungan lebih besar dari modal awal tapi kalau rugi anda hanya rugi sebatas 100$ saja

2. kelebihan lainnya adalah : Hampir semua bisnis mempunyai kebiasaan seperti ini, beli pada saat murah dan jual pada saat mahal (ini gak usah dibahas ya ) Nah hanya di Forex kita bisa mengambil keuntungan jika harga sedang turun. Dengan cara pada saat harga mahal kita jual, baru pada harga turun kita beli. Nah pasti pada bingung ya...? bagaimana mungkin kita jual jika barang kita ga ada? Nah ceritanya begini, pada saat harga tinggi kita menjual bukan dengan barang kita tapi memimjam ke broker. nah setelah harga turun kita membayar ke broker dengan harga yang Murah( bukan harga sewaktu memimjam) 3. Kelebihan yang ketiga adalah, anda bisa memulai trading dengan modal yang kecil saja, bahkan jika daftar di Marketiva anda diberi uang nyata sebesar 5$

ok sampai jumpa di pembahasan selanjutnya 3

Sekarang kita coba ngomongin BROKER Nah katakanlah kita sekarang serius ingin belajar bermain Forex, maka pertama-tama anda harus daftar dulu ke salah satu broker. Banyak sekali broker yang menawarkan diri, coba aja kita ketik di google "forex broker", pasti banyak yang keluar. Nah masalahnya apa kriteria yang menjamin bahwa roker itu "baik", karena tidak sedikit broker2 nakal yang melarikan uang nasabahnya. Nah salah satu kriterianya adalah dia terdaftar di http://www.nfa.futures.org singkat cerita ini adalah badan yang berwenang dalam urusan broker di Amerika. Jadi terserah Anda mau menggunaan broker yang mana asal terdaftar di NFA aja Nah bagaimana dengan saya...? Kalau saya trading di Marketiva Memang sih Marketiva tidak terdaftar di NFA, karena dia bukan broker dari Amerika. Tapi karena sewaktu belajar pertamakali yang ketemu Marketiva, ya udah disini aja terus. Selain itu ketika kita login, disana ada fasilitas chatting, sehingga ketika kita trading kita isa ngobrol sama teman, atau sama Customer Servicenya ( jika ada yang ga ngerti) Dan sampai saat ini, saya merasa belum ada hal-hal yang merugikan saya jadi kalau berminat silahkan daftar di Marketiva, kalau ga ya tidak ada paksaan Ada tiga langkah mudah untuk mendaftar di Marketiva 1. Buat account baru, klik disini 2. Upload Scan Ktp anda disini 3. hubungi CS-nya untuk konfirmasi di "Live Support", jika anda sudah dapat kepastian bahwa account anda sudah aktif, Download Streamsternya dan mulailah trading Oh ya sekedar pemberitahuan aja, saya sering online sekitar jam 15.00-16.00 dan jam 19.00-21.00 di Marketiva dengan nama user Qu33nrock.

4

Cara membaca harga forex & spread Anggaplah kita sudah punya account di salah Marketiva. Lalu ketika login kita menemui mata uang yang dipasang kan seperti berikut GBP/USD, USD/JPY, GBP/JPY Apa artinya itu? Jika pada grafik menunjukan angka 1.9650 pada GBP/USD. Maka kita bisa mengatakan bahwa 1GBP= 1.9 USD (dibulatkan) NB: 1.9650 bukan berarti sembilan belas ribu enam ratus lima puluh rupiah, tetapi dibaca satu koma sembilan enam lima puluh satuan USD Dengan kata lain Jika kita ingin memilliki 1 Poundsterling maka kita harus menyiapkan hampir 2x uang US $ Spread : Spread adalah selisih harga jual dan harga beli, sama seperti di money changer Jika kita mau beli uang $ harganya Rp. 10000 (misal) dan jika mau jual $ maka dollar kita dihargai Rp 9500. 500 itu disebut spread Nah kalau di marketiva, spread berkisar antara 4-5 Jadi kalau misalnya harga di grafik menunjukan 1.9500 untuk GBP/USD Nah biasanya( ini kalau gak salah ya, soalnya saya bikin artikel ini lagi offline di marketiva) Harga jual=1.9498 Harga beli=1.9502 Pengetahuan tentang spread ini penting, karena Jika kita melihat pada grafik harga GBP/USD 1.9500 jika kita mengambil posisi Jual/Sell/Short : maka angka 1.9498 yang dijadikan acuan Beli/Buy/Long : maka angka 1.9502 yang dijadikan acuan Jadi jangan heran jika kita trading di Marketiva, begitu kita buka posisi baik Short/Long, maka posisi kita langsung merah/negatif Oh ya untuk tambahan aja singkatan2 mata uang GBP= Poundsterling/Inggris CHF= Swiss USD= Amerika JPY= Jepang AUD= Australia EUR= Euro

5

Jenis-jenis grafik Sekarang kita membahas jenis grafik, jenis grafik ada empat macam, yaitu :Candlestick, Bar chart, Line chart, dot Chart Mari kita focus pada candlestick, karena ini yang paling banyak dipake, dan jujur saya cuma ngerti yang ini aja. Ini adalah grafik Candlestick namanya Cara pembacaannya H= harga tertinggi/high L= harga terendah/low O=harga awal/open C=harga akhir/close

Kesimpulannya jika candlesticknya berwarna putih ( di Marketiva warnanya putih, di broker lain bisa berbeda) berarti harga penutupan lebih besar dari harga pembukaan, dan artinya itu harga sedang naik Jika candlesticknya berwarna Hitam berarti Harga penutupan lebih kecil dari pembukaan, yang artinya juga harga sedang turun

6

Trend, Support-Ressistance, Overbought-Oversold Trend : adalah …apa ya? Ah saya yakin kita tahu apa itu trend, misal trend sekarang adalah rambut di cat, atau trend sekarang pemberantasan korupsi, dll Dalam Forex hanya ada tiga tren yang diakui Uptrend/Bullish: harga cenderung naik Downtren/Bearis : harga cenderung turun Sideways : harga tidak bergerak, walaupun bergerak hanya kecil

NB: kalau tidak yakin, jangan pasang posisi pada saat sideways ☺ Support-Ressistance, Overbought-Oversold Sebenarnya istilah ini “sebelas dua belas” Support=overbought= batas bawah harga Ressistance=Oversold=batas atas harga Perbedaannya sebutan karena perbedaan pada indicator yang digunakan saja. Jika support & ressistance biasanya sebutan pada pivot poin, dan overbought & oversold pada indicator semacam RSI atau William %R (nanti akan kita bahas pada lain waktu) Jadi harga itu kan tidak mungkin naik terus selamanya kan, dan sebaliknya tidak mungkin turun terus, selalu ada batasan- batasan yang membatasi. Nah itu dia istilah-istilah yang tadi

7

Ok, sampai jumpa pada bahasan selanjutnya

8

Pip, Target poin, Stop loss, Stop Buy/Sell, Limit buy/sell Pip adalah : satuan dari perubahan harga, misal Harga GBP/USD adalah 1.9650, lalu satu jam kemudian harganya berubah jadi 1.9700. nah perubahan harga sebanyak 50 itu disebut pip Lalu bagaimana menghitung keuntungan atau kerugiannya? Perlu diketahui keuntungan atau kerugian tergantung dari tiga hal, yaitu : Pip, Modal total, Modal yg digunakan Contoh : kita trading di Marketiva maka kita dapat mengetahui bahwa Pip = ambil contoh pada treadh sebelumnya, yaitu dampak dari berita ekonomi Nonfarm Payroll yang mengakibatkan Bearish 540 pip

Modal total = Lalu modal total kita adalah 100$ Modal yg digunakan = adalah modal yang digunakan untuk trading, berbeda dengan “Modal total” diatas Contoh, jika modal kita 100$, maka modal yg digunakan … terserah Kita. bisa 10%, 20%, 30%, atau bahkan 50%. Kebanyakan trader mengambil “angka aman” yaitu 10%. Jadi modal yg kita gunakan adalah 10$ (100$ x 10%) Maka Perhitungan keuntungan atau kerugiannya adalah = (Pip/100) x Modal yg digunakan = (540/100) x 10$ =54 $ NB: saya tidak tau sebenarnya dari mana angka 100 itu tapi selama ini bermain di Marketiva dan saya hitung 1 Pip itu kurang lebih =0,01 $. Mungkin ada orang yang tahu, silahkan posting Nah jika “tebakan kita benar bahwa harga akan turun, maka SELAMAT kita dapat 54$ dalam waktu 3hari Nah jika kita tebakan kita salah maka kita belum tentu mendapat kerugian sebesar 54$... kenapa? Karena di setiap Broker pasti ada fasilitas TP= target poin, SL=Stop loss TP= kita memberi perintah kepada broker bahwa jika harga telah bergerak sesuai dengan angka yang kita isikan, maka broker akan menyetop Keuntungan kita

9

SL= kita memberi perintah kepada broker/Marketiva bahwa jika harga telah bergerak sesuai dengan angka yang kita isikan, maka broker akan menyetop Kerugian kita Dalam Kasus diatas adalah TP= “Tidak diisi” dengan kata lain posisi dibiarkan terbuka sampai 3 hari SL=30 Nah melanjutkan, yang diatas, jika prediksi kita salah maka kerugian yang kita terima hanya = (Pip/100) x Modal yg digunakan = (30/100) x 10$ =3 $ Nah disinilah menariknya forex, Kita “bisa” mendapatkan keuntungan berlipat-lipat dari kerugian kita 54/3=18 x Nah masalahnya adalah “bisa” tidak kita memprediksikan itu, Kalau menurut saya, tidak ada yang tidak bisa dilakukan didunia ini, hanya saja kita perlu banyak2 latihan untuk menggapai predikat “bisa” itu Contoh tambahan tentang ST & SL Misal harga GBP/USD sekarang adalah 1.9500 Kemudian menganalisis dari indicator, dan berita ekonomi bahwa harga ini akan naik, kemudian kita memasang posisi Buy/Long Dengan TP=SL=40 Maka ada dua kemungkinan 1. Harga bergerak sesuai prediksi kita, maka kita akan UNTUNG dan harga akan berhenti di 1.9540

Jadi broker tidak peduli apakah harga naiknya telah 500 pip, jika kita mengisikan 40 maka setelah naik 40 pip maka posisi kita langsung ditutup

10

2. Harga bergerak tidak sesuai prediksi kita, maka kita akan RUGI dan harga akan berhenti di 1.9460

Jadi Marketiva/broker tidak peduli apakah harga turunnya telah 500 pip, jika kita mengisikan 40 maka setelah turun 40 pip maka posisi kita langsung ditutup Stop Buy/Sell Stop Buy = Jika kita memprediksikan di masa depan harga akan naik kita bisa memasang stop buy tanpa membuka posisi terlebih dahulu Misal harga sekarang adalah GBP/USD 1.9500, prediksi kita harga akan naik sampai 1.9600 maka kita pasang Stop Buy di 1.9520 dan ambil keuntungan di 1.9600

Jadi selama harga actual belum mencapai harga stop buy maka anda tidak pernah membuka posisi, sebaliknya jika harga sudah mencapai stop Buy otomatis posisi anda terbuka. Begitu juga dengan Stop sell, jika harga sekarang adalah GBP/USD 1.9500, prediksi kita harga akan turun sampai 1.9400 maka kita pasang Stop Buy di 1.9480 dan ambil keuntungan di 1.9400

11

NB: selisih antara harga actual dan harga stop sebesar 20, bisa disesuaikan dengan analisis anda sendiri Limit Buy/Sell Limit Buy = jika anda memprediksi harga akan naik TAPI sebelum naik harganya turun dulu, nah ini disini disebut Limit buy Limit Sell = jika anda memprediksi harga akan Turun TAPI sebelum turun harganya naik dulu, nah ini disini disebut Limit sell Lihat gambar Posisi 1 = Posisi sebelum satu menunjukan candlestick putih (yg artinya sedang naik) harga aktual disini 1.9500 Posisi 2 = Posisi limit buy anda disini 1.9480 Posisi 3 = Harga bergerak sesuai prediksi anda, dan tinggal menentukan TP anda

Begitu juga dengan Limit Sell

12

Posisi 1 = Posisi sebelum satu menunjukan candlestick Hitam (yg artinya sedang turun) harga aktual disini 1.9500 Posisi 2 = Posisi limit Sell anda disini 1.9520 Posisi 3 = Harga bergerak sesuai prediksi anda, dan tinggal menentukan TP anda

Nah masalahnya adalah bisakah kita memprediksikan bahwa harga sebelum turun naik dulu atau sebaliknya. Silahkan dicoba Tambahan : gambar untuk Eksekusi Order di Marketiva

A = Untuk memilih pasangan mata uang yang akan ditradingkan, missal GBP/USD B = Ini khusus untuk angka Limit Buy/Sell atau Stop Buy/Sell. Kalau anda pilih “Market” maka kolom ini akan tertutup, seperti terlihat digambar C = Quantity itu adalah modal yang akan anda gunakan dikali 100, missal modal anda 100$, anda gunakan 10% dari 100$= 10$. Maka Quantitynya adalah 1000 (10$ x 100) D = Masukan angka Stop Loss anda E = Ini untuk memilih trading pake Demo atau “beneran”, kalau mau pake uang beneran pilih live

13

F = Pilih “Buy” atau “Sell” G = Market berarti anda langsung masuk pasar. Limit Buy/Sell dan Stop Buy/Sell, anda masuk pasar jia batasan limit dan stop anda tercapai ( kayaknya udah dijelasin diatas) H = Isikan Target poin Anda Sampai jumpa pada pembahasan selanjutnya NB: kalau mau daftar di Marketiva disini aja

14

Tipe Trader Yang dimaksud dengan tipe trader disini adalah perilaku trader dalam menganalisis pergerakan harga. Misal anda sudah daftar di Marketiva atau broker lain, lalu melihat gambar seperti ini

Apa yang akan anda lakukan, Buy, Sell, atau Matiin komputer, lalu tidur ☺ Bagi yang udah “master” mungkin dia tahu mau ngapain, tapi Bagi orang awam mungkin hanya bisa menebak2, mending kalau tebakannya benar, kalau salah…nah lo Jadi Tipe Trader itu ada dua, yaitu : 1. Teknikal Trader 2. Fundamental Trader Teknikal Trader adalah, trader yang mengambil keputusan Buy/Sell berdasarkan grafik masa lalu. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menggunakan indikator2 yang telah tersedia di Masing2 Broker. Fundamental Trader adalah, trader yang mengambil keputusan Buy/Sell dari berita2 ekonomi yang akan keluar. Bagaimana caranya…nanti saya bahas

15

Ok pada bagian ini mari kita berkenalan dengan Teknikal Trader (MA) Ada banyak indikator yang disediakan oleh Marketiva, Tapi yang saya bahas mungkin hanya sebagiannya, yaitu yang sering saya gunakan. Dan yang saya bahas disini hanya cara penggunaannya saja, kalau anda mau detailnya, kenapa begini, kenapa begitu, dan sebagainya, silahkan klik http://stockcharts.com Jenis2 indikator : Moving Average (MA) Moving Average Convergence Divergence (MACD) Relative Strength Index (RSI) Stochastic Oscillator Fibonacci Retracement Parabolic SAR Bollinger Bands ADX Aroon Oscillator Dan lain-lain 1. Moving Average Menurut indikator ini : Jika candlestick ada dibawah = Sedang Bearish/Downtrend Jika candlestick ada dibawah = Sedang Bullish/Uptren Jika candlestick memotong dari bawah = signal Bullish/Uptren Jika candlestick memotong dari atas = signal Bearish/Downtrend

Oh ya hampir lupa Moving Average sendiri terbagi menjadi tiga yaitu : Simple Moving Average (SMA), Weighted Moving Average (WMA), Exponential Moving Average (XMA).

16

Yang membedakan masing2 MA itu hanyalah ke-sensitif-nya. XMA paling sensitif, WMA sedang…lah, SMA Kurang sensitif Oh ya trader juga suka menggabungkan 2 XMA dalam satu gambar, yang berguna untuk memberi konfirmasi buka posisi atau tidak

Untuk periode, tidak harus 10 dan 20, anda diberi keleluasaan untuk menentukan sendiri sesuai gaya trading anda Ok sampai jumpa pembahasan selanjutnya NB: kalau mau daftar disini aja

17

Teknikal Trader (RSI) RSI dibuat oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978 bukunya New Concepts in Technical Trading Systems. RSI atau Relative Strength Index (RSI) merupakan salah satu indikator yang populer, Digunakan untuk menggunakan Overbought (batas atas) dan Over sell (batas bawah) Cara penggunaannya Jika sudah menyentuh angka 75= maka itu adalah batas atasnya, harga kemungkinan akan turun setelah itu. Jika sudah menyentuh angka 25= maka itu adalah batas bawahnya, harga kemungkinan akan naik setelah itu. NB: batasan 25 & 75 bukan angka mutlak, ada yang bilang 30 &70, 20&80, tergantung masing2 trader.

Dan biasanya RSI ini digunakan secara bersama2 dengan indikator lainnya

18

Teknikal Indikator (Parabolic SAR) Parabolic SAR juga dibuat oleh pembuat RSI yaitu J. Welles Wilder pada tahun 1978 bukunya New Concepts in Technical Trading Systems. Parabolic SAR adalah indikator yang bisa menentukan titik stop loss, SAR sendiri artinya Stop And Reverse. Cara penggunaannya Jika titik SAR ada diBAWAH = jika titiknya berjumlah 1-3, signal uptrend. Kalau titiknya lebih dari 3, uptrend telah terjadi Jika titik SAR ada diATAS = jika titiknya berjumlah 1-3, signal Downtrend. Kalau titiknya lebih dari 3, Downtrend telah terjadi. Cukup mudah bukan ?

Sekedar tambahan Parabolic SAR ini baik digunakan jika market sedang buka, dan kurang baik jika pasar sedang “sideways” Ok, sampai jumpa pada pembahasan selanjutnya NB: kalau mau daftar di Marketiva disini aja

19

Teknikal Indikator ( ADX ) Indikator ini juga dibuat oleh pembuat Parabolic SAR dan RSI, hebat yah ini orang Indikator ini untuk mengukur kuat/lemah suatu Trend, Uptren/Downtren Indikator ini terdiri dari : 1. Garis ADX (Warna Hijau) 2. Garis D- (Warna Merah) 3. Garis D+ (Warna Biru) Cara penggunaannya : Garis ADX berada di daerah 0-20 = jangan ambil posisi, karena harga masih dalam tahap konsolidasi (posisi A pada gambar) Garis ADX berada di daerah 20-30 = Siap-siap ambil posisi, karena didaerah ini harga mulai bergerak baik Uptren atau downtren (posisi B pada gambar) Garis ADX berada di daerah 30-40 = Tren yang terjadi sedang KUAT, baik uptren maupun Downtren. (posisi C pada gambar) Garis ADX berada di daerah 40-100 = Tren yang sedang KUAT, sebentar lagi akan berakhir (posisi D pada gambar)

Sedangkan Garis D- dan D+ berguna untuk : D+ memotong D- dari bawah, signal Uptrend D- memotong D+ dari bawah, signal Downtrend

20

Ok, sampai jumpa pada pembahasan selanjutnya NB: kalau mau daftar di Marketiva disini aja Teknikal Indikator ( MACD ) Nah kalau indikator ini yang buat Gerald Appel, MACD sendiri singkatan dari Moving Average Convergence & Divergence Indikator ini adalah salah satu varian dari Moving Average, bedanya indikator MACD ini ada Histogram-nya, yaitu sebuah grafik yang mengukur overbought & oversold. MACD terdiri dari Garis MACD ( warna biru) = ini adalah XMA 26-XMA 12 Garis Signal (warna merah) = Ini adalah XMA 9 Histogram Warna hitam

Mungkin ada yang bertanya, apa bedanya dengan XMA. Salah satu perbedaanya adalah jika MACD dan signal Line sudah menembus garis tengah Histogram (=0) maka biasanya akan terjadi Uptren atau downtren dalam jangka panjang.

21

Berikut cara penggunaan MACD • MACD line memotong triger line dari bawah = Peralihan trend menuju Bullish • MACD line memotong triger line dari atas = Peralihan trend menuju Bearish • MACD line dan triger line berada diatas centerline (area positif) = Long Bullish trend • MACD line dan triger line berada dibawah centerline (area positif) = Long Bearish trend • Histogram positif/negatif = Kondisi overbought / Oversold Ok, sampai jumpa pada pembahasan selanjutnya NB: kalau mau daftar di Marketiva disini aja

22

Stochastic Oscillator, diciptakan pertama kali oleh George C Lane sekitar tahun 1950. indikator ini digunakan untuk menunjukkan posisi closing relatif terhadap range transaksi dalam suatu periode tertentu. Indikator ini terdiri dari : %K (warna Biru) %D (warna Merah)

Penggunaannya hampir sama dengan RSI, yaitu : Diatas 75 merupakan area Overbougth Dibawah 25 merupakan Oversell Semoga kita masih ingat apa yang terjadi jika harga sudah mendekati area Overboutgh/Oversell ya Sedangkan Persilangan antara garis %K dan % D, sifatnya hampir sama dengan MA, yaitu : Garis %K memotong %D dari bawah = signal Uptrend Garis %K memotong %D dari atas = signal Downtrend Oh ya hampir lupa grafik diatas adalah Stochastic slow dengan angka default dan jenis XMA

23

Related Documents

Belajar Forex
May 2020 6
Forex
May 2020 35
Forex
May 2020 21