BEKERJASAMA SEBAGAI BENTUK KEBERSAMAANKELUARAN 17:8-16 Pujian yang mengatakan “Sungguh alangkan baiknya, sungguh alangkah indahnya bila saudara semua hidup rukun bersama” mengingatkan kepada kita semua untuk melihat betapa baiknya dan indahnya suasana yang ada jika terjalin sebuah kebersamaan yang tulus. Kitab Keluaran mencatat sebuah Kebersamaan yang sungguh luar biasa yang terjadi dalam kehidupan Musa, Yosua, Harun, Hur dan Umat Israel, saat bangsa Israel mengalahkan orang Amalek di Rafidim. Kebersamaan terlihat dalam 1. Musa Musa adalah pemimpin Israel yang dipilih oleh Tuhan, dimana tanda yang diberikan Allah berupa tongkat selalu di pegang oleh Musa. Musa sebagai seorang pemimpin menunjuk Yosua sebagai pemimpin Pasukan umat Israel untuk melaksanakan tugasnya. Sebagai seorang yang di pimpin, Yosua melaksanakan dengan taat apa yang dikehendaki Musa dan sesuai apa yang dikatakan oleh Musa kepadanya. 1. Harun dan Hur Harun adalah seorang imam dan Hur membantu Harun, mereka bertindak sebagai penolong untuk menopang tangan Musa saat Israel berperang melawan bangsa Amalek. Perhatikan bahwa Harun dan Hur hanya bertindak sebagai penolong Musa dan tidak lebih dari itu. Mereka sangat menghormati Musa karena mereka menyadari bahwa tongkat kepemimpinan ada di tangan Musa 1. Yosua dan umat Israel Yosua dan umat Israel melaksanakan apa yang dikatakan oleh pemimpin mereka dengan taat. Mereka menyadari posisi mereka sebagai prajurit, mereka tidak iri terhadap Musa, Harun maupun Hur. Mereka menghormati pemimpin mereka dan menjalankan Tugas mereka dengan penuh tanggung Jawab. Perhatikan kebersamaan mereka: Musa mengangkat tangan untuk meninggikan Allah sehingga umat Israel yang dipimpin Yosua kuat, ketika Musa kelelahan dan tangannya turun maka orang Amalek menjadi kuat. Tanpa diperintah, Harun dan Hur meletakkan batu di bawah ke dua tangan Musa yang teracung. Sementara umat Israel bersama dengan Yosua terus berperang melawan orang Amalek yang akhirnya dapat dimenangkan. Inilah hasil dari kebersamaan yang kuat, kemenangan di dalam Tuhan. Perhatikan di gereja kita apakah kebersamaan dalam pelayanan terjadi, seperti pada saat orang Israel mengalahkan orang Amalek? Ibarat Musa itu pendeta, Harun dan Hur Panitia Perancang gereja, Yosua adalah orang terkemuka di gereja, di tuakan dan orang Israel adalah jemaat. Jikalau Harun dan Hur merebut tongkat Musa tidak ada gunanya karena yang ditetapkan Musa, demikian juga jikalau Yosua dan orang Israel tidak menuruti apa yang dikatakan Musa maka mereka akan mengalami kekalahan,
sebaliknya jika Musa tidak menjalankan tugasnya Musa akan di hukum Allah sendiri sungguh indah kebersamaan yang terjalin dengan baik. Lebih lanjut Musa tidak bisa berkata “Aku tidak membutuhkan Harun dan Hur karena sudah jelas Israel akan kalah”. Demikian juga Harun dan Hur tidak bisa berkata “aku tidak butuh Musa, Yosua dan orang Israel”karena untuk apa Harun dan Hur ada disana jikalau tidak ada Musa, Yosua serta orang Israel. Yosua dan umat israel juga tidak bisa berkata “tidak butuh Musa, Harun dan Hur”karena mereka pasti akan Kalah dengan orang Amalek. Jelasnya Allah membangun kebersamaan Musa, Yosua, Harun, Hur dan umat Israel dengan posisi masing-masing untuk kemuliaan Nama Tuhan. Jadi Mari kita renungkan apakah kita menempati posisi kita masing-masing dengan penuh ketaatan? Ingatlah bahwa di tempatkan Allah dalam posisi masing-masing untuk kemuliaan Allah