BAYI LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN, ADA KIATNYA Secara ilmiah, penentuan jenis kelamin calon bayi sangat dipengaruhi oleh jenis kromosom yang berhasil menjangkau sel telur. Bila kromosom X yang membuahi sel telur, maka akan lahir bayi perempuan. Sebaliknya, bila kromosom Y yang membuahi, maka akan lahir bayi laki-laki. Sifat kromosom X berbeda dengan kromosom Y. Kromosom X, meski masa hidupnya lebih lama, memiliki kemampuan "berenang" lebih lambat dibandingkan dengan kromosom Y. Sedangkan kromosom Y itu perenang tangkas meski masa hidupnya lebih pendek. Kiat yang mengikuti paham mitologi kuno, yang juga diikuti oleh dr. Jules Black dari Australia, ini katanya keberhasilannya mencapai 85%. Untuk memperbesar kemungkinan mendapatkan bayi laki-laki, dianjurkan agar sanggama dilakukan tepat pada saat sang istri sedang dalam masa ovulasi. Untuk mengetahui saat itu, Anda bisa membeli peralatan sederhana (kit) yang tersedia di apotek. Posisi sanggama yang dianjurkan, istri memunggungi dada suami. Posisi ini katanya lebih menjamin "tersimpannya" cairan sperma selain berdekatan sekali dengan bagian leher rahim istri. Dengan demikian, kromosom Y yang kemampuan berenangnya lebih cepat, praktis akan lebih cepat pula mencapai sel telur. Semakin sering cara ini dilakukan, semakin besar kemungkinannya untuk mendapatkan bayi laki-laki. Bila kita menginginkan bayi perempuan, sanggama dilakukan sampai batas dua atau tiga hari sebelum masa ovulasi. Dengan demikian hanya kromosom X yang lebih bertahan lama sementara menunggu sel telur terlepas dari ovarium. Sebelum hubungan dilakukan, dianjurkan untuk mengkonsumsi cairan asam. Di sini, dianjurkan pula agar penetrasi pria tidak terlalu dalam, sehingga diharapkan sel sperma kromosom X saja yang berkesempatan tetap hidup dan terus berenang menuju sel telur. Disarankan posisi sanggamanya yang klasik (berhadapan). Menghindari orgasme (bagi istri) lebih dianjurkan agar tercipta lingkungan dalam vagina yang lebih alkalis (basa), lingkungan favorit bagi kromosom X. Sebuah studi di Prancis menganjurkan, bila menginginkan bayi laki-laki, disarankan lebih banyak mengkonsumsi makanan asin, daging, serta makanan yang banyak mengandung kalium seperti pisang, aprikot, dan seledri. Bila ingin anak perempuan, banyak makan makanan yang mengandung banyak zat besi dan kalsium.
Tentu saja pilihan ini lebih tepat ditujukan bagi pasangan yang tidak mempunyai masalah dengan sistem reproduksinya. (dr. Audrey Luize)
Menembak" 1 Sel Telur dengan 1 Sperma
Cikal bakal manusia.
Sel telur yang telah terbuahi.
2 pro inti.
Menyuntik satu sel telur dengan satu sperma.
Teknologi reproduksi kini telah menembus berbagai metode canggih untuk menolong pasangan yang kesulitan mendapatkan keturunan. Gebrakan pertama terjadi saat metode "bayi tabung" pertama melahirkan Louise Brown asal Inggris pada 1978. Setelah itu, banyak teknik lain yang lebih mengagumkan berturut-turut ditemukan, termasuk metode penyuntikan satu sperma terhadap satu sel telur secara in vitro.
Setelah menunggu delapan tahun, akhirnya Rina (nama samaran) berhasil melahirkan seorang bayi mungil berkat bantuan teknologi rekayasa reproduksi in vitro atau lebih populer disebut "bayi tabung". Ia bahagia sekali saat diberi tahu dirinya berhasil mengandung. Semula suaminya sempat putus asa karena hasil laboratorium menunjukkan, pada cairan maninya tidak ditemukan sperma. Namun, berkat kecanggihan teknologi reproduksi, pasangan ini berhasil menimang bayi laki-laki sehat melalui penyuntikan sel mani suami ke sel telur istrinya secara in vitro. Seorang wanita Inggris bahkan mengalami kasus yang lebih unik. Suaminya dinyatakan menderita kanker pada testisnya dan organ ini harus dibuang. Padahal, keduanya sangat ingin mendapatkan keturunan. Betapa cemasnya mereka, sebab lima tahun sebelumnya, testis yang satu sudah dibuang karena penyakit yang sama. Karena tak sempat mengekstraksi sperma menjelang operasi kedua, maka testis yang sudah dipotong segera dikirim ke klinik pelayanan fertilitas di Aldridge untuk diambil spermanya dan dibekukan. Berkat teknik yang sama, akhir Juni lalu wanita itu dikabarkan berhasil mengandung. Calon bayinya bahkan diduga kembar. Kebahagiaan bertambah ketika suaminya dinyatakan sembuh dari kanker.
Dengan semakin meningkatnya jumlah pasangan tidak subur pada 30 tahun terakhir, khususnya di negara-negara industri, para ahli di negara-negara seperti Amerika, Inggris, dan Australia, terus mencari teknik yang dapat membantu pasangan tak subur. Jumlah kasus pasangan tak subur diperkirakan sekitar 15% di dunia maupun di Indonesia. Penyebab infertilitas bermacam-macam, bisa akibat tersumbatnya saluran sel telur pada istri (35%), masalah antibodi, lendir mulut rahim tidak normal, endometriosis, problem sperma suami, dll. 20 tahun teknik bayi tabung Teknik bayi tabung sempat mencatat keberhasilan luar biasa dan menggemparkan dunia. Metode yang diprakarsai sejumlah dokter Inggris ini berhasil menghadirkan bayi perempuan bernama Louise Brown pada 1978. Sebelum itu, untuk menolong pasangan suami-istri tak subur digunakan teknik inseminasi buatan, yakni penyemprotan sejumlah cairan semen suami ke dalam rahim dengan bantuan alat suntik. Dengan cara ini diharapkan sperma lebih mudah bertemu dengan sel telur. Sayang, tingkat keberhasilannya hanya 15%. Pada teknik in vitro yang melahirkan Brown, pertama-tama dilakukan perangsangan indung telur sang istri dengan obat khusus untuk menumbuhkan lebih dari satu sel telur. Perangsangan berlangsung 5 - 6 minggu sampai sel telur dianggap cukup matang dan sudah saatnya "dipanen". Selanjutnya, folikel atau gelembung sel telur diambil tanpa operasi, melainkan dengan tuntunan alat ultrasonografi transvaginal (melalui vagina). Sementara semua sel telur yang berhasil diangkat dieramkan dalam inkubator, air mani suami dikeluarkan dengan cara masturbasi, dibersihkan, kemudian diambil sekitar 50.000 - 100.000 sperma. Sperma itu ditebarkan di sekitar sel telur dalam sebuah wadah khusus. Sel telur yang terbuahi normal, ditandai dengan adanya dua sel inti, segera membelah menjadi embrio. Sampai dengan hari ketiga, maksimal empat embrio yang sudah berkembang ditanamkan ke rahim istri. Dua minggu kemudian dilakukan pemeriksaan hormon Beta-HCG dan urine untuk meyakinkan bahwa kehamilan memang terjadi. Sejak kelahiran Louise Brown, teknik bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) semakin populer saja di dunia. Di Indonesia, IVF pertama kali diterapkan di Rumah Sakit Anak-Ibu (RSAB) Harapan Kita, Jakarta, pada 1987. Teknik yang kini disebut IVF konvensional itu berhasil melahirkan bayi tabung pertama, Nugroho Karyanto, pada 2 Mei 1988. Setelah itu lahir sekitar 300 "adik" Nugroho, di antaranya dua kelahiran kembar empat. Semakin canggih saja Sukses besar teknik IVF konvensional ternyata masih belum memuaskan dunia kedokteran, apalagi kalau mutu dan jumlah sperma yang hendak digunakan kurang. Maka dikembangkanlah teknik lain seperti PZD (Partial Zona
Dessection) dan SUZI (Subzonal Sperm Intersection). Pada teknik PZD, sperma disemprotkan ke sel telur setelah dinding sel telur dibuat celah untuk mempermudah kontak sperma dengan sel telur. Sedangkan pada SUZI sperma disuntikkan langsung ke dalam sel telur. Namun, teknik pembuahan mikromanipulasi di luar tubuh ini pun masih dianggap kurang memuaskan hasilnya. Sekitar lima tahun lalu Belgia membuat gebrakan lain yang disebut ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection). Teknik canggih ini ternyata sangat tepat diterapkan pada kasus mutu dan jumlah sperma yang minim. Kalau pada IVF konvensional diperlukan 50.000 - 100.000 sperma untuk membuahi sel telur, pada ICSI hanya dibutuhkan satu sperma dengan kualitas nomor wahid. Melalui pipet khusus, sperma disuntikkan ke dalam satu sel telur yang juga dinilai bagus. Langkah selanjutnya mengikuti cara IVF konvensional. Pada teknik ini jumlah embrio yang ditanamkan cuma 1 - 3 embrio. Setelah embrio berhasil ditanamkan dalam rahim, si calon ibu tinggal di rumah sakit selama satu malam. Di Indonesia, menurut dr. Subyanto DSOG dan dr. Muchsin Jaffar DSPK, tim unit infertilitas MELATI-RSAB Harapan Kita, ICSI sudah diterapkan sejak 1995 dan berhasil melahirkan anak yang pertama pada Mei 1996. Dengan teknik ini keberhasilan bayi tabung meningkat menjadi 30 - 40%, terutama pada pasangan usia subur. Berdasarkan pengalaman, menurut dr. Muchsin, peluang terjadinya embrio pada teknologi bayi tabung sekitar 90%, di antaranya 30 - 40% berhasil hamil. Namun, dari jumlah itu, 20 - 25% mengalami keguguran. Sedangkan wanita usia 40-an yang berhasil melahirkan dengan teknik in vitro hanya 6%. Karena rendahnya tingkat keberhasilan dan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan pasien, teknik ini tidak dianjurkan untuk wanita berusia 40-an. Pasangan yang masuk program MELATI tidak harus mengikuti program IVF. Teknik ini hanya ditawarkan kalau setelah diusahakan dengan cara lain, tidak berhasil. Sebelum mengikuti program ini pun pasutri diminta mengikuti ceramah dan menerima penjelasan semua prosedurnya agar diikuti dengan mantap. Biaya mengikuti program IVF memang tidak murah. Pada akhir 1980-an biayanya sekitar Rp 5 juta. Kini, berkisar antara Rp 13,5 juta - Rp 18 juta. Harga obat suntik perangsang indung telur saja sudah naik hampir empat kali lipat. Padahal, suntikan yang dibutuhkan selama dua minggu mencapai 45 ampul. Selain RSAB Harapan Kita, Jakarta, teknik IVF juga sudah diterapkan di FKUIRSUPN Cipto Mangunkusumo (Jakarta), Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Surabaya), dan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan RS Dr. Sardjito (Yogyakarta).
Kalau sperma kosong Pada kasus cairan air mani tanpa sperma (azoospermia), mungkin akibat penyumbatan atau gangguan saluran sperma, kini bisa dilakukan pengambilan sperma dengan teknik operasi langsung pada saluran air mani atau testis. Tekniknya ada dua, MESA (Microsurgical Sperm Aspiration) dan TESE (Testicular Sperm Extraction). Pada MESA, sperma diambil dari tempat sperma dimatangkan dan disimpan (epididimis). Sedangkan pada TESE, sperma langsung diambil dari testis yang merupakan pabrik sperma. Setelah sperma diambil, dipilih yang paling baik. Selanjutnya, dilakukan langkah-langkah menurut prosedur ICSI. Teknik ini juga sudah diterapkan di RSAB Harapan Kita sejak 1996 dan telah berhasil melahirkan dua anak. Seperti di negara lain, sejak 1992 Indonesia sudah melakukan simpan beku embrio. Perangsangan indung telur wanita pada prosedur bayi tabung memungkinkan terbentuknya banyak embrio. Tidak mungkin semua embrio ditransfer ke dalam rahim pada saat bersamaan. Embrio yang untuk sementara tidak digunakan dapat disimpan dengan cara kriopreservasi, yang selanjutnya disimpan dalam tabung berisi cairan nitrogen pada suhu 196oC di bawah nol derajat. Kapasitas tabung sekitar 100 embrio. Simpan beku embrio ini menghemat biaya karena pasangan tidak perlu lagi mengulang proses pengerjaan dari awal lagi bila embrio berikutnya perlu ditanamkan kembali. Tidak seperti di Barat, embrio ataupun sperma yang tersimpan beku di Indonesia hanya diperuntukkan bagi pasutri yang bersangkutan. Salah satu contoh keberhasilan teknik penyimpanan embrio bisa ditemukan di Belgia. Baru-baru ini lahir seorang bayi laki-laki sehat hasil penanaman embrio yang sudah dibekukan selama 7,5 tahun dari pasangan lain (anonim). Bayi yang dibantu kelahirannya oleh dr. Michael Vermesh ini beratnya 4 kg. Daya tahan embrio yang dibekukan bisa puluhan tahun dan tetap bisa menjadi bayi sehat. Teknologi reproduksi in vitro ternyata sangat membantu pasangan yang mengalami gangguan reproduksi. Mengupayakan pasutri agar bisa mempunyai anak sungguh merupakan perbuatan mulia dan membahagiakan, sekalipun pembuahannya dilakukan di laboratorium. Seperti halnya Louise Brown, mungkin banyak anak yang dilahirkan melalui teknik ini ikut bersyukur bahwa kedua orang tuanya mengikuti program itu. (Nanny Selamihardja)
Asam atau Manis? Oleh: Melanie Schurr Kiriman: Azallea Lesmana "Mereka menajamkan lidahnya seperti ular, bisa ular senduk ada di bawah bibirnya." (Mzm 140:3)
Tahukan Anda bahwa kadang-kadang perkataan bisa menyakiti kita seperti, jika tidak lebih dalam, daripada luka fisik? Itu yang terjadi, kata-kata yang dikeluarkan penuh dengan amarah, frustasi, kebencian, dan kecemburuan dapat melukai begitu dalam. Jika situasi memanas, kita mengucapkan sesuatu yang sebenarnya tidak kita maksudkan, tetapi sekali perkataan itu keluar dari bibir kita, semua sudah terlambat, luka sudah ditoreh, kecuali permintaan maaf juga cepat diujarkan. Kita semua bersalah karena seringkali mengucapkan kata-kata yang pedas dan tidak dipikir sebelumnya, tetapi suatu cara untuk menghindari hal ini terjadi kembali, adalah dengan mempraktekkan kesabaran dan kasih. Sama seperti bisa ular dapat disemburkan begitu cepat sehingga tidak terlihat oleh mata manusia, kita harus berpikir sebelum mengucapkan sesuatu, daripada berbicara lalu berpikir (dan seringkali menyesal). Untuk melakukan hal tersebut kita butuh kesabaran; suatu kekuatan yang tidak terlihat oleh mata yang membuat kita mampu untuk menunggu tanpa harus merasa marah. Kemudian, kita juga memiliki kesempatan untuk memikirkan cara yang terbaik dan paling bijak, dengan kasih, daripada menggunakan kebencian atau kemarahan. Yang saya maksudkan dengan "cara yang terbaik", tentu saja yang paling bijak juga adalah: cara Tuhan. Ketika saya berada dalam situasi yang genting dimana ungkapan-ungkapan tajam dapat saja terlontarkan, saya bertanya kepada diri saya sendiri, "Apa yang Yesus akan ucapkan?" Ketidaksempurnaan kita membuat kita jauh dalam dosa, tetapi bukan berati kita tidak bisa mencapai tingkat kedewasaan rohani yang lebih tinggi bahkan dengan memperhatikan kekudusan ucapan kita. Akankah ucapan kita akan terdengar seasam cuka, atau semanis madu? Reviews: **** [Mar 04, 2005] by Tryan T. Apakah perkataan bisa ditarik kembali... [saat orang lain terluka oleh perkataan kita]..? *pastilah tidak bisa, semua orang jatuh dalam dosa.. minta pengampunan pada Tuhan lalu kepada orang yang tersakiti itulah langkah yang ter baik. Apakah racun ular yang mematikan dapat dikeluar saat tercampur dengan darah kita...? *Tentu kita tidak dapat, tetapi ada dokter dari segala doter yang dapat, Begitu juga kita yang jatuh dalam dosa hanya Yesus yang dapat menolong kita . Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita.{Amien} *... apa
Dua Penodong Dan Satu Alkitab Oleh: Tidak DIketahui Kiriman: Azallea Lesmana
Sam Johnson seorang penjual Alkitab. Penjual Alkitab di Amerika Serikat pada pertengahan abad ke-20 itu kebanyakan orang kulit putih, tetapi Sam orang kulit hitam. Biasanya ia disambut dengan gembira oleh rakyat berkulit hitam di negara bagian North Carolina, yakni daerah perdagangannya itu. Kebanyakan orang Negro di daerah pertanian itu agak miskin; jarang mereka sanggup membeli sebuah Alkitab. Itu sebabnya Sam Johnson cukup banyak membawa Kitab Perjanjian Baru, serta Injil-Injil dan kitab-kitab lainnya yang dicetak dan dijilid tersendiri. Bagian-bagian Firman Allah yang harganya lebih murah itu cukup banyak yang laku. Sam mempunyai sebuah mobil tua yang dipergunakan untuk pergi berkeliling sambil menjual Alkitab. Banyak Alkitab lengkap, Kitab Perjanjian Baru, dan Injil disusun dengan rapi di dalam dos-dos, lalu diletakkan di dalam mobilnya. Sam tidak suka kalau harus sering kembali ke agen grosir untuk menambah persediaan barang cetakan berupa Firman Allah itu. Mobil Sam itu cukup besar, sehingga dapat juga memuat persediaan makanan. Sering ia pergi berjualan Alkitab ke daerah yang jarang terdapat kedai makanan. Jadi, menjelang tengah hari Sam suka mencari tempat yang sepi, lalu di situ ia makan bekal yang dibawanya sendiri. Pada suatu hari Sam Johnson sedang menyetir mobilnya di jalan pegunungan yang sunyi. Di mana-mana terdapat hutan dan semak belukar. Jika ia terus menelusuri jalan raya sampai menemui sebuah rumah makan, jam makan siang pasti sudah jauh lewat. Lagi pula, Sam sudah bekerja keras sejak pagi. Ia merasa capai, dan ingin sekali beristirahat.
Itu sebabnya Sam membelokkan mobilnya ke sebuah lorong kecil. Walau lorong itu cukup sempit, Sam terus menelusuri sampai kira-kira tiga kilometer dari jalan raya. Di sana, di tengah-tengah hutan belukar, ia menemukan suatu tempat terbuka. Ternyata di situ rumah petani. Tetapi rumah itu sudah lama musnah, hanya tinggal lubang bekas ruang di bawah tanah yang ditumbuhi alang-alang yang tinggi. Nah, ini dia, kata Sam kepada dirinya sendiri. Tempat terbuka itu cukup luas sehingga dengan mudah ia dapat memutar mobilnya. Lalu ia mematikan mesin, turun, mengeluarkan bekalnya, dan terus menyantap sampai kenyang. Seusai makan Sam memperhatikan sebuah batu datar besar yang tergeletak di dekat sebatang pohon, seolaholah tempat duduk alamiah. Sam duduk di atas batu itu dan menyandarkan punggungnya pada pohon. Beberapa saat kemudian, matanya sudah tertutup dan ia pun tertidur. Ada suara yang membangunkan dia. Ia membuka matanya. Lalu ia benar-benar siuman. Dua orang asing berdiri di depannya, dan salah seorang di antaranya menodongkan pistolnya ke arah Sam. "Hei, cepat, kamu, berdiri!" Sam melompat berdiri. Kedua orang itu bermuka bengis; Sam sama sekali tidak mau membangkitkan amarah mereka. "Cepat buka dos-dos di dalam mobil itu! Dan jangan bikin gaduh, nanti kamu kontan mati!" Walaupun salah satu dos itu diikat dengan simpul tali yang kuat, namun Sam membuka semuanya dengan cepat, seolah-olah mau mencapai rekor baru. Penodong yang kedua mendekati mobil "Kamu ke sana!" perintahnya. Sam segera meninggalkan mobilnya. Ia sama sekali tidak mau berbantah-bantah dengan kedua orang itu. Dengan ketat Sam dijaga oleh penodong yang memegang pistol itu. Penodong yang seorang lagi memeriksa muatan di dalam mobil, dos demi dos. "Kok . . . aneh," kata penodong kedua itu.v "Apa sih isinya?" tanya penodong pertama, kurang sabar. "Alkitab! Alkitab melulu! Seumur hidup belum pernah kulihat sekian banyak Alkitab!" "Alkitab!" Penodong pertama membeo dengan nada jengkel. Lalu ia menegur Sam lagi. "Kamu penjual Alkitab?" "Betul, Tuan," jawab Sam, sangat sopan. Penodong pertama itu kelihatan bingung. Ia menurunkan pistolnya. "Siapa namamu? Tadinya kami bermaksud membunuhmu." "Sam Johnson, Tuan", seolah-olah maksud jahatnya itu sudah berubah? Dan pistolnya itu tidak lagi diarahkan ke kepala Sam. Penodong pertama itu terus berbicara: "Yah, Sam, tadinya kami akan membunuhmu. Kau tahu, kami baru lolos, sehabis, yah..., sehabis beraksi dan kami mau melarikan diri ke negara bagian Florida. Kami perlu mobil. Kami melihat kamu duduk-duduk santai dibawah pohon, jadi kami bermaksud membunuhmu, mengambil mobilmu, dan terus amblas." Penodong kedua itu memandang temannya dengan heran. "Kok . . . kenapa sih ngomong terus? Ayo kita berangkat 'aja!" "Nanti dulu, nanti dulu," kata pemimpin kedua penodong itu. Ia mendekati mobil Sam dan menggapai sebuah Alkitab. "Yah . . . aneh, kamu penjual Alkitab. Bertahun-tahun aku tidak melihat Alkitab." Ia membuka-buka Alkitab itu. "Ibuku dulu sangat baik, . . ." katanya, seolah-olah sedang melamun. "Ibuku dulu suka membacakan Alkitab kepadaku. Sejak ibuku meninggal, sedikit sekali kupikirkan tentang hal itu."
Penodong kedua itu duduk pada batang pohon yang sedang roboh. Rupaya ia kurang mengerti apa yang sedang terjadi. Tetapi tidak mengapa, perannya dalam "aksi" yang baru saja mereka laksanakan itu sepele saja; sebenarnya ia tidak begitu pusing, apakah mereka berhasil melarikan diri ke tempat yang jauh atau tidak. Pemimpin kedua penodong itu menyandarkan tubuhnya pada pintu mobil. Sekali lagi ia membolak-balikkan halaman Alkitab. "Yah, aku masih ingat . . .," katanya hampir berbisik. Hening sejenak . . . . Berkas-berkas matahari yang menembus dahan-dahan pohon pines itu menyinari tempat terbuka bekas halaman rumah petani. Cahaya matahari itu menyentuh Sam yang sedang mengawasi keadaan, . . . menyentuh sebuah pistol yang diletakkan di atas kap mobil, . . . menyentuh seorang penodong yang asyik mengenang kembali cerita-cerita yang pernah digemarinya dulu semasa kecil. Sam memperhatikan tangan penodong itu mengusap matanya. Ternyata kenangan lama itu telah menitikkan air mata. Sam berlutut di atas rerumputan. Bila berdoa ia sudah biasa berlutut, dan sekarang ia merasa sudah saatnya untuk berdoa. Dalam hati ia mendoakan orang itu, yang sedang mengenang masa ia menjalani kehidupan yang benar. Siapa tahu, mungkin orang ini masih sempat meninggalkan kejahatannya serta kembali ke jalan yang benar. Tempat terbuka di tengah-tengah hutan belukar itu menjadi sangat tenang. Lalu pemimpin kedua penodong itu memperhatikan bibir Sam yang sedang bergerak-gerak, mata Sam yang sedang tertutup, lutut Sam yang sedang bertekuk. "Yah, doakan aku Sam," katanya. Suaranya hampir menjadi halus, lain sekali dengan suaranya semula yang sangat bengis itu. "Aku sungguh perlu didoakan. Dan sesudah kamu mendoakan diriku, ayo masuklah ke dalam mobilmu dan pergilah." Orang yang kedua itu seolah-olah mau menyela, tetapi pemimpin penodong memberi isyarat supaya ia diam. "Gara-gara kami beraksi tadi, mungkin sekali orang yang berhasil menangkap kami berdua akan mendapat hadiah yang cukup besar," katanya. Ia menelan ludah, seakan-akan belum pasti apa yang harus dikatakan selanjutnya. "Tetapi orang yang berhasil mengikuti pesan Alkitab akan mendapat hadiah lebih besar lagi." Pemimpin kedua penodong itu tersenyum ke arah Sam Johnson. "Jangan khawatir, Sam," katanya. "Kamu tidak akan melihat aku menodong lagi. Lihat!" Ia melemparkan pistolnya ke dalam lubang besar yang dulu bekas ruang di bawah tanah dari rumah petani. "Sebaiknya kamu pergi sekarang, Sam. Dan jangan lupa, terus berdoa untuk kami. Siapa tahu, mungkin kami berdua akan kembali menjadi orang yang berguna!" Sam segera mendekati mobilnya dan duduk di belakang setir. Ia menghidupkan mesin. Pelan-pelan ia menyetir mobilnya sehingga kembali menghadap ke jalan raya. Tetapi sebelum memasukkan persneling, ia pun menoleh ke belakang, ke arah kedua penodong tadi. Kini kedua-duanya duduk di atas batang pohon yang sudah roboh. Pemimpin kedua penodong itu sedang membacakan Alkitab kepada teman-temannya. Suaranya jelas terdengar melalui udara siang yang panas itu; ia sedang membaca Kitab Yesaya, pasal 55: "Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! . . . Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; Dengarkanlah, maka kamu akan hidup!" Sam Johnson menganggukkan kepalanya pada saat mobilnya mulai bergerak meluncur di lorong yang sepi itu. "Mereka akan kembali ke jalan yang benar. Mereka akan menjadi orang-orang yang berguna." Entah mengapa, . . . Sam merasa yakin betul atas firasatnya itu. Dengan lemah lembut Sam Johnson menyanyikan sebuah lagu rohani kuno pada saat ia kembali ke jalan raya untuk meneruskan perjalanannya.
Godaan dan Dosa Seksual Oleh: Tidak Diketahui Kiriman: Ita Yanti
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Ibrani 12:1 Tantangan seorang muda seperti kita adalah bagaimana menghadapi dan menangani godaan seksual yang semakin gencar menyerang dalam kehidupan pribadi kita. Berbagai media seperti televisi, koran, majalah, internet, VCD, menyuguhkan hal-hal yang mengumbar nafsu dan keinginan daging kita. Bahkan dalam pergaulan sehari-hari entah itu di sekolah, kampus, kantor, bahkan gereja terkadang terselip leluconlelucon berbau seks yang terkadang vulgar dan jorok. Belakangan ini, semakin terbuka akses terhadap informasi-informasi kehidupan malam seperti Jakarta Underground, dsb-nya yang semakin menunjukkan bahwa kota kita sendiri diwarnai oleh seks dan segala bentuk penyimpangannya. Saya sendiri sebagai seorang muda mengalami tantangan dan godaan yang tidak kalah hebatnya dengan kalian sehingga saya berpikir bisakah saya memiliki hati dan pikiran yang jernih dan bersih di tengah-tengah dunia yang semakin jahat ini? Jawabnya, bisa! Bagaimanakah seorang muda menjaga agar kelakuannya bersih? Dengan Firman Allah. Bagaimanakah seorang muda bisa dimerdekakan? "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu (Yoh 8:31-32). Jadi kalau kita ingin dimerdekakan dari dosa-dosa seksual, ada tiga tahap yang akan kita lalui, pertama, belajar merenungkan Firman Tuhan dan melakukannya setiap hari, kedua, Tuhan akan menyingkapkan kebenaran-kebenaran spesifik yang memang kita butuhkan dalam kehidupan pribadi, dan ketiga, kebenarankebenaran yang tinggal dalam hati dan pikiran kita akan memerdekakan kita dari segala dosa. Lalu langkah awal apa yang harus dilakukan agar kita bisa dimerdekakan? Menurut Ibrani 12:1, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita. Bila kita terikat dengan pornografi, kita bisa memulainya dengan membuang jauh-jauh semua barang-barang yang berkaitan dengan pornografi entah itu majalah, stensilan, VCD, buku, TTS, koran, dan gambar-gambar. Bila kita mempunyai akses internet, kunjungi situs-situs yang baik dan positif. Menjauhlah dari pergaulan yang buruk, sebab pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Diperlukan langkah ekstrim agar keluar dari jerat ini. Mungkin ada yang bertanya, bagaimana kalau saya jatuh lagi? Pertanyaan ini adalah sebuah pertanyaan klasik yang manusiawi. Tetapi tidakkah kamu tahu bahwa orang yang berhasil adalah orang yang bangkit dan belajar lagi meskipun ia sudah jatuh ribuan kali? Orang yang gagal adalah orang tidak mau bangkit setelah ia jatuh. Hidup kita di dalam Tuhan tidaklah instan. Kita masih harus belajar dan dibentuk oleh Tuhan dan terkadang itu sakit bagi hati dan tubuh kita. Alkitab berkata bahwa Tuhan suka kepada orang yang rendah hati dan menerima orang yang sungguh-sungguh bertobat dan kembali kepada-Nya. Bila engkau ingin dimerdekakan dan dibebaskan sehingga kamu bisa berlari dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kamu, tanggalkan semua beban dan dosa itu. Bila engkau ingin menjadi sahabat Allah yang tiada takut menghampiri Dia yang maha kudus, tanggalkan semua beban dan dosa itu. Jikalau engkau ingin berkata tiap hari, "Tuhan, terima kasih untuk pagi yang indah ini. Aku bersyukur punya Allah seperti Engkau. Singkapkan mataku, sehingga aku bisa melihat keajaiban-keajaiban akan Firman-Mu", tanggalkan semua beban dan dosa itu. Jikalau engkau ingin berhasil dan maksimal dalam studi, pekerjaan dan pelayananmu, tanggalkan semua beban dan dosa itu. Bangkitlah dan mulai belajar dengan rendah hati dan katakan, "Tuhan, aku tidak mampu mengatasi kelemahanku ini, tetapi aku tahu Tuhan yang ada di dalamku mampu mengatasinya. Ambil kendali semua keberadaan dan hidupku. Bentuklah hatiku agar aku bisa hidup berkenan di hadapan-Mu. Aku butuh Tuhan ..." Jangan keraskan hatimu dan dengarlah teguran dan didikan Tuhan. Sebab orang yang mengeraskan hati dan bersahabat dengan dunia menjadikan dirinya musuh Allah. Allah membenci dosa begitupun kita juga harus membenci dosa. Berdoalah setiap hari agar pikiran dan hati kita sama dengan pikiran dan hati-Nya, membenci apa yang Ia benci dan menyukai apa yang Ia suka. Meskipun perjalanan kita masih panjang, perlombaan masih terus berlangsung, air mata dan keringat masih mengucur, ketahuilah orang-orang yang takut akan Tuhan dan bertekun di dalam Dia akan bersorak-sorai dalam kemenangan, mensyukuri hidup yang Tuhan berikan dan memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi yang Tuhan sediakan bagi kita. God Bless
Harapan 3 Batang Pohon Oleh: NN Suatu kali peristiwa, ada tiga pohon di atas sebuah bukit dalam sebuah hutan. Mereka sedang berbincangbincang tentang harapan-harapan dan mimpi-mimpi mereka. Pohon yang pertama berkata, "Suatu hari nanti aku berharap bisa menjadi sebuah kotak tempat penyimpanan harta. Aku bisa dihiasi dengan ukiran-ukiran yang rumit dan setiap orang akan melihat kecantikanku". Kemudian pohon yang kedua berkata, "Suatu hari nanti aku akan menjadi sebuah kapal yang besar. Aku akan membawa para raja dan ratu mengarungi lautan sampai ke ujung-ujung bumi. Setiap orang akan merasa aman dalamku karena kekuatan dari tubuhku". Akhirnya pohon yang ketiga berkata, "Aku ingin tumbuh menjadi pohon yg tertinggi dan terkuat dihutan ini. Orang akan memandangku dari atas puncak bukit dan dapat melihat carang-carangku. Kalau orang berpikir tentang surga dan Allah betapa dekatnya jangkauanku ke sana. Aku akan menjadi pohon yang terbesar di sepanjang waktu dan orang akan mengingat aku senantiasa".
Setelah beberapa tahun berdoa mimpi mereka menjadi kenyataan, datanglah satu kelompok penebang kayu ke hutan itu. Ketika seorang penebang kayu menghampiri pohon pertama ia berkata, "Kelihatannya pohon ini kuat sekali, aku kira ini dapat dijual kepada seorang tukang kayu", dan ia mulai menebang pohon itu. Pohon tersebut bahagia sekali karena ia tahu bahwa si tukang kayu akan menjadikannya sebuah peti penyimpan harta. Seorg penebang kayu lainnya berkata kepada pohon yang kedua, "Kelihatannya pohon ini kuat dan aku dapat menjualnya kepada tukang pembuat kapal". Pohon tersebut bahagia karena ia tahu ia akan menjadi sebuah kapal yang besar. Ketika seorang penebang kayu menghampiri pohon yang ketiga, pohon tersebut ketakutan karena ia tahu kalau ia sampai ditebang, maka mimpinya tidak akan menjadi kenyataan. Salah seorang penebang kayu berkata, "Aku tidak perlu sesuatu yang spesial dari pohon ini jadi aku bawa saja", dan ditebanglah pohon itu.
Ketika pohon pertama dibawa kepada tukang kayu, ia dijadikan sebuah kotak tempat makanan hewan. Ia diletakkan di sebuah kandang dan dipenuhi dengan jerami. Hal ini bukanlah seperti yang pohon tersebut doakan. Pohon kedua dipotong-potong dan dijadikan sebuah perahu kecil pemancing ikan. Mimpinya menjadi sebuah kapal yang besar yang dapat membawa para raja berakhir sudah. Pohon ketiga di potong-potong dalam ukuran yang besar-besar dan ditinggali begitu saja dalam kegelapan.
Tahun demi tahun berlalu dan pohon-pohon tersebut sudah lupa akan mimpi mereka. Suatu hari ada seorang pria dan wanita datang ke kandang tersebut. Si wanita melahirkan seorg bayi dan meletakkan bayi tersebut dalam kotak makanan hewan (yang dibuat dari pohon pertama) yang dipenuhi jerami. Si pria berharap mendapatkan tempat tidur untuk bayi tersebut tapi palungan itulah yang menjadi tempatnya. Pohon tersebut dapat merasakan betapa penting peristiwa tersebut dan ia telah menyimpan harta yang termulia sepanjang jaman. Tahun-tahun berikutnya, sekelompok orang berada dalam sebuah perahu pemancing ikan dibuat dari pohon yang kedua. Salah seorang dari mereka sedang kelelahan dan akhirnya tertidur. Ketika mereka ada ditengah-tengah laut, gelombang besar melanda mereka dan pohon tersebut tidak menyangka kalau ia cukup kuat untuk menyelamatkan orang-orang yang ada dalam perahu tersebut. Orang-orang tersebut membangunkan orang yang sedang tidur itu, kemudian ia berdiri sambil berkata "Diam, tenanglah", dan gelombang tersebut berhenti. Kali ini pohon tersebut menyadari bahwa ia telah membawa raja diatas segala raja dalam perahunya. Akhirnya ada seorang datang mendapatkan pohon yang ketiga. Pohon tersebut diseret sepanjang jalan dan banyak yang mengejek orang yang sedang memikul kayu tersebut. Ketika mereka sampai pada suatu tempat, orang tersebut dipakukan pada kayu tersebut dan diangkat tinggi sampai mati di atas sebuah puncak bukit. Ketika hari Minggu tiba, pohon tersebut menyadari bahwa ia cukup kuat untuk tegak berdiri diatas puncak dan berada sedekat mungkin dengan Allah karena Yesus telah disalibkan pada kayu pohon tersebut.
Ketika segala rencana tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, ingatlah selalu bahwa Allah punya rencana untuk saudara. Kalau saudara menaruh percaya padaNya, Ia akan memberi saudara karunia-karunia besar. Masing-masing pohon tersebut mendapatkan apa yang mereka ingini, cuma tidak seperti yang mereka bayangkan. Reviews: ***** [Mar 31, 2005] by Ryan Tuhan ampuni saya karena saya selalu menerka-nerka akan rencanaMu.. padahal rencanaMu jauh lebih indah dari apa yang saya terka. Terima kasih Tuhan buat rencana yang telah engkau berikan buat saya. ***** [Nov 01, 2004] by Ribka Margareta Hartini Ya Tuhan, biarlah kehendakMu saja yang terjadi dalam hidupku. Karena ku tahu Engkau turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi orang2 yang mengasihiMu. (Roma 8 : 28 ). **** [Sep 23, 2004] by Robert Aku tahu Tuhan punya rencana besar dalam hidupku, yess! ***** [Jan 31, 2004] by Retha Very good.