Balai Lalu Lintas.pdf

  • Uploaded by: Akasyah Farda Hazura
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Balai Lalu Lintas.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 2,676
  • Pages: 37
BALAI TEKNIK LALU LINTAS DAN LINGKUNGAN JALAN Bandung, 19 September 2014

STRUKTUR ORGANISASI PUSJATAN KAPUS BAGIAN Tata Usaha

KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK Jab. Fung. Jab. Jab.Fung. Fung.

BIDANG PROKER Prog & Kerjasama

BALAI TLL & LJ Pelayanan dan Penerapan Litbang

Umum & Keuangan

BIDANG SDK.

Eval. & Pelap.

kepegawaian

BALAI Jemb. & BJ Pelayanan dan Penerapan Litbang

BIDANG STANDIS Standardisasi

Dok & Dis

BALAI Geotek. Jalan

BALAI Bahan & PJ

Pelayanan dan Penerapan Litbang

Pelayanan dan Penerapan Litbang

STRUKTUR ORGANISASI BALAI TLL&LJ KEPALA BALAI TLL & LJ

KASIE. LITBANG

KASIE. PENERAPAN DAN PELAYANAN

PROGRAM LITBANG

PEREKAYASAAN, DIFUSI TEKNOLOGI

NSPM

PENGUJIAN, PENGKAJIAN

EVALUASI DAN PELAPORAN

ALIH TEKNOLOGI PENYELENGGARAAN LABORATORIUM DAN SERTIFIKASI

Kelompok Jabatan Fungsional

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI BALAI TLL & LJ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor : 08/PRT/M/2010

• Kedudukan :

• Balai Teknik Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, • Balai Teknik Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan dipimpin oleh seorang Kepala, • Wilayah Kerja Balai Teknik Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan meliputi seluruh wilayah Indonesia

• Tugas :

• Melaksanakan Penelitian dan Pengembangan Bidang Teknik Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan

• Fungsi: • • • • • • • • •

Penyusunan Program, Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan Pengembangan Pelaksanaan Penerapan meliputi Perekayasaan dan Difusi Teknologi, Pelaksanaan Pelayanan Teknis meliputi pengujian dan pengkajian, Pelaksanaan alih teknologi, Penyiapan standar, pedoman dan manual, Penyelenggaraan laboratorium serta sertifikasi, Evaluasi dan Pelaporan.

LINGKUP KEGIATAN PENELITIAN 1. TEKNOLOGI KESELAMATAN JALAN: • Updating Manual Audit Keselamatan Jalan • Updating Manual AIP dan Buku Toward Safer Road – Indonesia • Ujicoba AKJ pada Ruas Jalan Nasional • Aplikasi Teknologi Inspeksi Keselamatan Jalan menggunakan PDA • Teknologi survei dan penilaian Kerja Keselamatan Jalan Nasional (IRAP)

2. TEKNOLOGI JALAN PERKOTAAN: • Pemodelan Transportasi Perkotaan • Ruang Henti Khusus Sepeda motor • Fasilitas Pejalan Kaki • Bangunan Peredam Bising • Jalur Khusus Sepeda Motor di Jalan Tol • Perencanaan Lansekap Jalan Perkotaan

3. INTELLIGENT TRANSPORTATION SYSTEMS: • • • • •

Traffic Monitoring Center Pengembangan Prototipe APILL Nirkabel Actuated Penyusunan Kriteria Desain Intelligent Transportation System (TMC) Kriteria Desain APILL Nirkabel Aktual Terkoordinasi Automatic Vehicle Detection System (Video image processing dan variable message sign untuk jalan nasional)

4. TEKNOLOGI JALAN JEMBATAN RAMAH LINGKUNGAN • • • •

Kajian pemanfaatan slug oil Kajian teknologi paving block Kajian perubahan iklim terhadap resiko kerusakan infrastruktur jalan Pengembangan metoda identifikasi perhitungan dan pengaruh kegiatan infrastruktur jalan terhadap efek rumah kaca (MRV)

5. LITBANG TEMATIK: • Pengkinian MKJI • Pengembangan Aplikasi Rumput Vetiver • Kajian Trans Asia Highways • Kriteria Desain Remote Control Monitoring System (RCMS) • Dynamic Pricing Jalan Tol di Kawasan Perkotaan • Kriteria Desain Green City

PRODUK PENELITIAN

1. Ruang Henti Khusus (RHK) Sepeda Motor di Persimpangan Bersinyal Deskripsi RHK adalah salah satu cara pengaturan lalu lintas dengan mengatur tempat antrian sepeda motor dengan kendaraan roda empat atau lebih pada saat berhenti di pendekat simpang bersinyal selama nyala merah.

Penggunaan dan Manfaat Memperbaiki kinerja persimpangan jalan perkotaan dengan biaya rendah. Mengurangi konflik lalu-lintas sepeda motor dengan kendaraan lain. Melancarkan arus lalu-lintas dan mempercepat aliran persimpangan.

Piranti yang tersedia Pedoman Perancangan Naskah Ilmiah Modul Prototype Disain RHK di Website

2. Lajur Sepeda Motor (LSM) Deskripsi Peningkatan kepemilikan sepeda motor menyebabkan penurunan kapasitas jalan dan peningkatan jumlah kecelakaan. Lajur sepeda motor adalah lajur khusus yang digunakan untuk pengendara sepeda motor dengan kendaraan lain dengan menggunakan pembatas lajur berupa marka jalan atau kerb Penggunaan dan Manfaat. Mengurangi risiko kecelakaan yang melibatkan sepeda motor. Meningkatkan arus lalu lintas pada ruas jalan. Meningkatkan kinerja jalan Piranti yang tersedia Pedoman Perencanaan Naskah Ilmiah Modul Perencanaan

3. Fasilitas Lajur dan Jalur Sepeda Deskripsi Sepeda merupakan moda alternatif yang ramah lingkungan sebagai alat transportasi yang dapat menggantikan kendaraan bermotor dalam upaya untuk mengurangi dampak pemanasan global. Untuk mendukung penggunaan sepeda, maka diperlukan penyediaan infrastruktur khusus sepeda, yaitu lajur dan jalur sepeda Penggunaan dan Manfaat Pedoman Perencanaan Mereduksi risiko kecelakaan yang melibatkan sepeda. Meningkatkan kecepatan lalu lintas pada ruas jalan. Meningkatkan tingkat keberlanjutan (Level of Sustainability) jalan. Piranti yang tersedia Pedoman Perencanaan Naskah Ilmiah Modul Perencanaan

4. Fasilitas Pejalan Kaki

DESKRIPSI Penyediaan fasilitas pejalan kaki merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang sesuai dengan karakteristik dan tuntutan kebutuhan pejalan kaki

Fasilitas pejalan kaki merupakan fasilitas pada ruang milik jalan yang disediakan untuk pejalan kaki, antara lain berupa  fasilitas utama (trotoar, penyeberangan jalan di atas jalan, pada permukaan jalan, dan di bawah jalan)  fasilitas pendukung (halte, peneduh, tempat duduk, tempat sampah, rambu, marka, penerangan, dan lain sebagainya)

PENGGUNAAN DAN MANFAAT Meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pejalan kaki pada daerah tropis dalam kerangka meningkatkan minat berjalan kaki bagi warga kota

KETERSEDIAAN PIRANTI • NSPM Fasilitas Pejalan Kaki • Prototype

5. Lansekap Jalan

Penataan Lansekap Jalan adalah penataan yang meliputi semua item yang ada di rumija (ruang milik jalan) seperti jalur pejalan kaki, jalur sepeda, jalur hijau (tanaman), dan perlengkapannya masing-masing agar terintegrasi dengan baik dengan pengguna jalan.

Untuk apa penataan Lansekap Jalan? Penataan yang terintegrasi dengan baik antara elemen-elemen jalan dan pengguna jalan menciptakan suasana yang selamat, nyaman, dan ekologis (ikut melindungi lingkungan), identitas bagi koridor jalan.

6. Sistem Pemeringkatan Jalan Hijau Deskripsi Jalan Hijau adalah jalan yang dirancang dan dibangun dengan memperhatikan persyaratan dan kriteria jalan berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan. Suatu proyek jalan yang disebut Jalan Hijau adalah proyek jalan yang memenuhi persyaratan Jalan Hijau dan memiliki nilai yang diperoleh secara sukarela. Persyaratan mengikuti sistem : (1) Laporan pra studi kelayakan untuk (Jalan Baru dan Rekonstruksi), (2) Ijin Lingkungan, (3) AMDAL/UKL-UPL Penilaian yang diperoleh secara sukarela terhadap proyek jalan dibagi atas kelompok kriteria : (1) Lingkungan dan keairan, (2) Akses dan transit (3) Pelaksanaan konstruksi (4) Material dan sumber daya alam (5) Teknologi perkerasan jalan.

Lingkungan dan hewan terabaikan

Penataan saluran drainase

Kolam penampungan air

7. Bangunan Peredam Bising

Deskripsi

Implementasi BPB transparan

Bangunan Peredam Bising (BPB) adalah bangunan berupa penghalang pada jalur perambatan suara dengan bentuk dan bahan tertentu yang dibuat khusus untuk mengurangi pengaruh radiasi bising suatu sumber bising terhadap penerima.

Penggunaan dan Manfaat ●Mereduksi bunyi atau suara yang berasal dari aktivitas lalu-lintas kendaraan, baik dengan menyerap (absorbing), memantulkan (reflecting), mentransmisi (transmitting), maupun memaksa bunyi tersebut merambat/membelok (difraction) pada arah yang lebih jauh. ● BPB transparan (tembus pandang) selain berfungsi untuk mengurangi tingkat kebisingan bila dirancang secara visual yang menarik dapat memiliki nilai estetika yang membuat pandangan menjadi indah dan dapat mempertahankan natural view sekitar.

8. IKJ: Inspeksi Keselamatan Jalan Deskripsi Pendekatan pencegahan kecelakaan lalu-lintas, melalui pemeriksaan sistematis dari jalan atau segmen jalan, untuk mengidentifikasi bahayabahaya, kesalahan-kesalahan, dan defisiensi elemen jalan yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Penggunaan dan manfaat ● Mencegah/mengurangi jumlah kecelakaan, dan tingkat fatalitasnya; ● Mengidentifikasi berbagai bahaya, kesalahan dan kekurangan yang dapat menyebabkan kecelakaan; ● Mengurangi kerugian aspek finansial akibat kecelakaan di jalan; Aplikasi: ● Ruas jalan Nasional di Balai Pelaksana Jalan Nasional IV (BPJN IV)

9. AKJ: Audit Keselamatan Jalan Deskripsi Proses pemeriksaan formal (formal examination) aspek keselamatan jalan mulai dari hasil rancangan desain suatu proyek pembangunan jalan baru atau jalan yang ditingkatkan hingga jalan tersebut beroperasi Manfaat ● Mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan pada suatu ruas jalan. ● Meminimumkan biaya pengeluaran untuk penanganan lokasi kecelakaan suatu ruas jalan melalui pengefektifan desain jalan. Aplikasi ● Ruas jalan Nasional di BPJN IV ● Jalan Tol Cipularang ● Gerbang Miring Tol Jagorawi

10. IRAP: International Road Assessment Program Deskripsi Program penilaian kinerja keselamatan jalan. Luaran program ini adalah berupa ukuran kinerja dalam bentuk star rating jalan dan investmen plan untuk peningkatan kinerja keselamatan ruas jalan. Penggunaan dan manfaat ● Memberikan informasi kinerja keselamatan jalan yang sangat terukur dan transparan melalui star rating jalan. ● metode penilaian jalan yang sangat efisien dan cepat didalam memberikan informasi kinerja keselamatan ruas jalan (>10 km/hari/orang). Aplikasi ● 2011: Uji coba Jalur Pantura Jawa (1000 km) ● 2013: Ruas jalan Nasional di BPJN V (>1500 km) ● 2014: Ruas jalan Nasional: Jalintim Sumatera), Trans Kalimantan, dan Trans Sulawesi (>4000 km)

11. Aplikasi ITS dalam Penanganan Kemacetan dan Kepadatan Lalu-Lintas Deskripsi Penerapan sistem informasi cerdas yang disebut Intelligent Transportation System (ITS). ITS adalah penerapan sistem teknologi informasi dan komunikasi pada sistem transportasi jalan, sebagai hasil integrasi dari unsur lalu-lintas (jalan, kendaraan, dan orang/pengemudi). Konsep ITS adalah memberikan informasi kepada pengguna jalan untuk dibimbing, diberitahu, diarahkan dan diatur. Penggunaan dan manfaat ● Memberikan informasi dalam membuat pilihan perjalanan, seperti pemilihan rute, moda, waktu, dan kesiapan terhadap mental. ● Meningkatkan kapasitas dan kelancaran lalu-lintas

Aplikasi ● Ruas jalan: di Jembatan Cikapayang dan Jln. A.H. Nasution, Bandung. ● Persimpangan: Jalan Rumah Sakit dengan Jalan Soekarno Hatta, Bandung. ● Gerbang Tol: di Tol Lingkar Bandung.

12.Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan Deskripsi Ruang lingkup: •Manajemen pengelolaan lingkungan hidup dalam penyelenggaraan jalan •Identifikasi dampak lingkungan akibat pembangunan jalan •Rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemantauan lingkungan hidup pembangunan jalan •Upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan hidup akibat pembangunan jalan. •Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup bidang jalan.

Penggunaan dan Manfaat Menjadi acuan para perencana dan pengelola bidang jalan.

13. Rumput Vetiver untuk Lereng Jalan Deskripsi Upaya penanganan erosi yang dilakukan dengan metode vegetatif yaitu dengan vetiver system. Vetiver System (VS) adalah sebuah teknologi sederhana, berbiaya murah yang memanfaatkan rumput vetiver hidup untuk konservasi tanah dan air serta perlindungan lingkungan. Teknologi rumput vetiver ini dapat diterapkan pada lereng. Penggunaan dan manfaat a. Sebagai acuan bagi perencana, pelaksana, dan pengawas, guna memilih dengan tepat jenis rumput vetiver yang sesuai untuk mencegah erosi dan longsoran dangkal pada lereng jalan b. Dengan pemilihan jenis rumput vetiver yang tepat diharapkan pengendalian erosi dapat dihasilkan dengan optimal

Aplikasi

● Ruas Jalan Surabaya – Madura (Jawa Timur) ● Ruas Jalan Loa Janan – Gereja (Kalimantan Timur) ● Ruas Jalan Yetti – Arso (Papua)

14. Pengembangan Sistem Pemantauan Konstruksi Jalan dengan Penginderaan Jarak Jauh (Road RCMS / Remote Construction Monitoring System)

Deskripsi Pemantauan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan merupakan aspek pendukung manajemen pekerjaan konstruksi jalan dalam mengupayakan efisiensi dan efektifitas dalam proses serta kualitas dalam produk jalan yang dihasilkan. Kurangnya aspek pemantauan beserta aspek manajerial lainnya seperti pengawasan, dapat menimbulkan potensi pengabaian kekeliruan dalam proses pekerjaan. Penggunaan dan manfaat ● Dapat memantau beberapa proyek di tempat yang berbeda. ● Untuk penyediaan data pengaturan lalu lintas, keselamatan dan keamanan di lingkungan proyek. ● Berpengaruh dalam manajemen pelaksanaan untuk peningkatan efisiensi waktu, efisiensi pendanaan

LAYANAN PENGUJIAN LABORATORIUM

STRUKTUR ORGANISASI LAB BTLL-LJ MANAGER PUNCAK DRS. MUHAMMAD IDRIS, MT MANAGER ADMINISTRASI

MANAGER MUTU

NATALIA TANAN

UNTUNG CAHYADI, MT

RUMAH TANGGA DAN K3L

DEPUTI MANAGER MUTU

PENGENDALI DOKUMEN DAN REKAMAN MANAGER TEKNIK/KA. SIE RAPYAN

KEUANGAN DAN AMIN KEGIATAN

R. Agah Muhammad Mulyadi, ST.MT.

SEKRETARIAT PENELAAH/DEPUTI ADVIS TEKNIK

KEPALA SEKSI LITBANG Gede Budi Suprayoga, ST.MT.

PENELAAH SUB KEGIATAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN LITBANG PENELAAH SUB KEGIATAN PENYIAPAN R0 NSPM & NASKAH ILMIAH

PENELAAH/DEPUTI LABORATORIUM & PERALATAN

PENELAAH SUB KEGIATAN PELAKSANAAN MONITORING & EVALUASI

PENELAAH/DEPUTI DIFUSI & ALIH TEKNOLOGI PENELAAH/DEPUTI PENGOLAH DATA & INFORMASI

BEBAN GANDAR KENDARAAN DENGAN METODA WIM (weight in motion) • Penimbangan kendaraan dengan menggunakan perangkat yang didesain untuk membaca dan merekam berat sumbu kendaraan, berat total kendaraan dan jenis kendaraan berdasarkan konfigurasi sumbu dan panjang kendaraan • Alat perekam dan pengolah data yang digunakan dalam survei WIM ini adalah data logger Marksman M660 – Golden River, Counting and Clasifier

PENGUKURAN JALAN TERINTEGRASI DENGAN HAWKEYE2000 •



Teknologi yang dikembangkan oleh ARRB (Australian Road Research Board) ini didesain untuk berbagai aplikasi seperti pendataan kondisi geometri dan visual, yang difungsikan untuk merekam kondisi lalu lintas dan lingkungan jalan Penerapan Teknologi Hawkeye  Survei aset, jaringan dan level proyek jalan  Survei pengawasan rutin kondisi perkerasan jalan  Manajemen aset dan bangunan pelengkap sisi jalan (roadside inventory)  Survei pemetaan dan geometrik jalan  Survei pengawasan kualitas kontraktor pada tingkatan jaringan untuk manajemen aset dan sistem manajemen perkerasan  Survei dan validasi kontrak  Survei kelayakan kondisi sisi jalan  Kelayakan jarak pandang di tikungan  Kelayakan landas pacu pelabuhan udara  Survei keselamatan jalan (audit keselamatan jalan, iRAP, dsb)  Survei LHR (metoda moving vehicle observer)  Penyedia data untuk HDM-4  Sumber data jalan untuk keperluan lain (customization)

Standar Acuan •ASTM E950 •AASHTO PP37 •ASTM E1845 •ISO 13473

PENGUKURAN POLUSI UDARA Pengukuran oleh alat mobil unit polusi udara (mulpu) dilakukan untuk memperoleh parameter-parameter gas (SO2, NO, NO2, NOx, CO, CH4, non CH4, dan O3) dan partikulat (debu dan Pb). Konsentrasi yang terukur adalah konsentrasi sesaat dan konsentrasi ratarata tiap jam. Parameter meteorologi dan sistem observasi peralatan dapat mengukur kecepatan angin, arah angin, temperatur, kelembaban, radiasi matahari, dan curah hujan.

PENGUKURAN PARAMETER BOD DAN COD BOD dan COD merupakan pengukuran yang penting untuk memantau kualitas buangan limbah cair dari rumah tangga, industri, hingga limbah proyek jalan. Mengukur kandungan oksigen terlarut awal dari sampel segera setelah pengambilan contoh, kemudian mengukur kandungan oksigen terlarut pada sampel yang telah diinkubasi Standar Uji SNI 06-6989.2-2004

PENGUJIAN CAT MARKA • UJI KOMPOSISI Binder, glassbeads, Titanium Dioksida (TiO2), dan Calcium Carbonat (CaCO3)+Filler • UJI FISIK Kadar manik-manik kaca dan analisa saringan, indeks kekuningan, kemampuan alir (% sisa), daya tahan terhadap temperature rendah, ketahanan terhadap tumbukan (impact), titik lembek dengan cara cincin dan bola dan berat jenis Standar Uji SNI 03-6450-2000 Metode pengujian bahan termoplastik untuk marka jalan

PENGUKURAN TINGKAT KEBISINGAN Pengukuran tingkat kebisingan di sekitar lingkungan jalan secara langsung dan membandingkannya dengan baku mutu tingkat kebisingan dengan cara mengukur tingkat kebisingan menggunakan alat integrating Sound Level Meter (SLM) tipe LA-5110. Tingkat kebisingan yang biasa digunakan yaitu L10 dan Leq Standar Acuan JIS (Japanese Industrial Standards ) JIS B 2005-8-1 2004. SNI 19-6878-2002. Metode uji tingkat kebisingan jalan L10 dan Leq

PENGUKURAN TINGKAT GETARAN Pengukuran ini menetapkan tingkat getaran di sekitar lingkungan jalan secara langsung dengan menggunakan alat Vibration Level Meter (VLM) tipe VR5100 Standar Acuan JIS C 1510 – 1995

PENGUJIAN PENERANGAN JALAN UMUM Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penerangan jalan umum (PJU) suatu lokasi ruas jalan dengan metode pengukuran Illuminansi dan Luminansi. Hasil lain dari pengujian ini adalah rasio kemerataan cahaya Standar Uji AASHTO , Roadway Lighting Design Guide, 2005

PENGUJIAN RETROREFLEKTOR Merupakan pengujian daya pantul dari lapisan rambu dan marka lalu lintas sebagai jaminan bahwa bahan pelapis rambu yang akan atau telah digunakan sesuai dengan standar teknis. Pengukuran tingkat refleksi ini menggunakan alat tipe LTL-XL yang mana mengukur nilai RL (koefisien retroreflected luminan di malam hari) dan nilai Qd (visibilitas di siang hari)

Keunggulan

- Dapat dilakukan untuk bahan pelapis rambu baru (dilakukan di laboratorium) dan rambu lama yang telah terpasang (dilapangan) - Menggunakan alat ukur digital otomatis ukuran kecil (Handheld) sehingga pengukuran langsung dilapangan hanya memerlukan waktu singkat Standar Acuan ASTM E1709-09 Standard Test Method for Measurement of Retroreflective Signs Using a Portable Retroreflectometer at a 0.2 Degree Observation Angle

PENGUKURAN VOLUME KENDARAAN Merupakan proses perhitungan yang berhubungan dengan jumlah gerakan per satuan waktu pada lokasi tertentu. Jumlah gerakan yang dihitung dapat meliputi hanya tiap moda lalu lintas saja, seperti: pejalan kaki, mobil, bus atau mobil barang, atau kelompok-kelompok campuran moda

Automatic: •Dilakukan dengan menggunakan sensor penghitung kendaraan; •Pengujian langsung dilakukan dilokasi pengambilan data; •Data volume kendaraan dapat langsung diperoleh; •Diperoleh data lalu lintas lainnya, seperti data kecepatan •Penggolongan jenis kendaraan dapat dibedakan hingga 4 kelas; Semi Automatic •Pengujian dilakukan dengan menggunakan camera video jenis IP Cam •Pengujian dilakukan 2 tahap, pengambilan rekaman kondisi lalu lintas pada lokasi pengujian, lalu diolah di laboratorium; •Penggolongan jenis kendaraan dapat disesuaikan dengan kebutuhan analisa Acuan Form: MKJI 1997

PENGUKURAN KONSUMSI BAHAN BAKAR Dapat digunakan untuk beberapa jenis pengukuran bahan bakar yaitu perempatan, perlambatan, pengereman, kecepatan konstan dalam satuan konsumsi bahan bakar per satuan waktu atau persatuan jarak. Pengujian ini bermanfaat untuk mengetahui unjuk kerja konsumsi bahan bakar pada kendaraan yang ditunjukkan dalam berapa banyak konsumsi bahan bakar yang digunakan untuk setiap jarak dan kecepatan yang ditempuh.

SURVEI ASAL TUJUAN salah satu bagian kegiatan dalam perencanaan transportasi yang dilakukan untuk mendapatkan data besarnya perjalanan/pergerakan dari lokasi asal ke lokasi tujuan dari internal – eksternal dan internal - internal

Road Side Interview Survei ini dilakukan tepi jalan dengan menanyakan informasi jenis kendaraan, tingkat isian penumpang, zona asal dan tujuan pergerakan, komoditas yang diangkut berikut total berat yang di angkut.

Home Interview Survei ini dilakukan dirumahrumah penduduk pada kawasan pemukiman yang sangat potensial menimbulkan perjalanan.

Related Documents

Balai Lalu Lintas.pdf
December 2019 31
Balai
October 2019 42
Population &lalu
November 2019 31
Lalu Batu
November 2019 31
Lalu & Chidambaram
November 2019 26
Kenangan Lalu...........
October 2019 37

More Documents from "suhaimi"