Bahasa Indonesia Kelompo Gitra.docx

  • Uploaded by: Muhammad Alif Bimo Satrio
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bahasa Indonesia Kelompo Gitra.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,604
  • Pages: 16
MAKALAH BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN PARAGRAF

Makalah ini Dibuat Untuk Mememuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester II Dosen Pengampu : Dr. Susetyo, M.Pd. Disusun Oleh

:

1. Gitra Ilhami (C1C018088) 2. Muhammad Alif Bimo Satrio (C1C018057)

S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BENGKULU

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan karunia dan

rahmatnya

kami

bisa

menyelesaikan

makalah

tentang

Penggunaan

Paragraf.Kami juga berterima kasih kepada Bapak Dr.Susetyo, M.Pd. sebagai dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Universitas Bengkulu yang telah memberi amanah untuk meyelesaikan makalah ini. Dalam membuat makalah ini kami berharap dapat menambah wawasan pembaca dan dapat mengimplementasikan dalam pembuatan karya tulis.Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan besar harapan kami untuk mendapatkan kritik,saran serta usulan untuk menjadi lebih baik lagi. Besar harapan kami agar makalah ini dapat di pahami serta menjadi bahan pembelajaran bagi pembaca serta penulis.Sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenaan dan kami berharap medapatkan kritik dan saran yang membangun demi membuat makalah atau karya tulis yang lebih baik di kemudian hari.

Bengkulu, 9 Maret 2019

Penulis

i

DAFTAR ISI Kata Pengantar.................................................................................................. ...i Daftar isi ............................................................................................................ ...ii BAB I PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang...........................................................................................1 B. Rumusan Masalah...................................................................................1 C. Tujuan........................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN

2

A. Hakikat Paragraf ........................................................................................2 B. Macam-macam paragraf ............................................................................2 C. Ciri-ciri paragraf...........................................................................................6 D. Fungsi paragraf ...................................................................................... ..6 E. Syarat Paragraf ...........................................................................................7 F. Cara menyusun paragraf ............................................................................7 BAB III A. Kesimpulan..............................................................................................11 B. Saran.......................................................................................................11 Daftar Pustaka ................................................................................................. 12

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya penulisan pragraf yang baik dan benar sangat berpengaruh bagi suatu penulisan karya tulis ilmiah dan menggunakan struktur paragraf yang baik dalam menulis karya ilmiah atau penulisan yang lain dapat membuat lebih baik suatu karya tulis .Dengan memahami penggunaan paragraf dapat memudahkan dalam menulis karya ilmiah serta mengetahui jenis paragraf apa yang akan di terapkan dalam penulisan. Sekarang banyak yang tidak mengetahui hakikat paragraf,jenis serta kegunaan paragraf itu sendiri.Oleh sebab itu,dalam makalah kelompok kami menyajikan tentang penggunaan paragraf agar dapat di pahami serta di terapkan dalam membuat suatu karya tulis.

B. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4.

Apa itu hakikat paragraf ? Apa saja jenis-jenis paragraf ? Apa syarat dalam penulisan paragraf ? Bagaimana cara menyusun paragraf ?

C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui hakikat paragraf 2. Untuk mengetahui jenis-jenis paragraf 3. Untuk mengetahui syarat dalam penulisan paragraf 4. Untuk mengetahui cara menyusun paragraf 5. Untuk mengetahui ciri ciri paragraf 6. Untuk mengetahui fungsi paragraf

1

BAB II PEMBAHASAN A.Hakikat paragraf Dalam penulisan karya ilmiah atau dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering mendengar orang menyebutkan atau mengucapkan, bahkan membaca di surat kabar, di majalah ilmiah,di internet, dan di buku–buku, perkataan paragraf atau alinea.Paragraf adalah suatu bentuk pengungkapan gagasan yang terjalin dalam rangkaian beberapa kalimat.semi (2007:86) dan arifin (2008:115) menyatakan paragraf adalah seperangkat kalimat yang mengacu pada satu topik.Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran yang mempunyai keterkaitan dengan satu topik.Setiap paragraf boleh saja terdiri atas satu kalimat,dua kalimat, tiga kalimat,atau bahkan lebih dari lima kalimat pun dibolehkan, asalkan kalimatkalimat dalam satu paragraf tersebut tidak bebicara topik atau masalah yang lain (Mahir Berbahasa Indonesia Baik, Benar, dan Santun,2016:106).

B.Macam-macam paragraf 1.Berdasarkan posisi paragraf dalam karangan a.Paragraf Pembuka Tiap jenis karangan akan mempunyai paragraf yang membuka atau menghantarkan karangan itu, atau mengantar pokok pikiran dalam bagian karangan itu.Oleh sebab itu, sifat-sifat dari paragraf semacam ini harus menarik minat dan perhatian pembaca, kepada apa yang akan segera diuraikan.Paragraf pembuka yang pendek jauh lebih baik,kerena paragraf-paragraf yang panjang hanya akan menimbulkan kebosanan (Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi,2010:210). Contoh : Kali ini kita akan membahas manfaat kelapa untuk kesehatan. Kelapa banyak kita jumpai di pedesaan khususnya daerah pesisir.

b.Paragraf Penghubung Yang dimaksud dengan paragraf penghubung adalah semua paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka dan penutup.Inti persoalan yang akan dikemukakan penulis terdapat dalam paragraf-paragraf ini.Oleh sebab itu,dalam membentuk

paragraf

penghubung

harus

diperhatikan

agar

penghubung

antarparagraf dengan paragraf itu teratur, serta disusun secara logis. Contoh : Beberapa manfaat kelapa diantaranya, dapat menetralisir racun, menghilangkan cairan tubuh yang hilang dan bisa untuk menggantikan infus. Sifat peragraf penghubungtergantung pula dari jenis karangannya.Dalam karangan yag bersifat deskriptif,naratif,argumentasi, dan eksposisi peragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembnagn yang logis. Apabila terdapat pertentangan pendapat,maka beberapa paragraf harus disiapkan sebagai landasan, untuk kemudian melangkah kepada paragraf yang menekankan

pendapat

pengarang

(Bahasa

Indonesia

untuk

Perguruan

tinggi,2010:213). c.Paragraf Penutup Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan.Dengan kata lain,paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan dalam paragraf penghubung. Hal

yang paling esensial yaitu paragraf penutup harus merupakan suatu

kesimpulan yang bulat dan betul-betul mengakhiri uraian itu,serta dapat menimbulkan banyak kesan kepada para pembacanya (Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi,2010:213). Contoh : Demikian beberapa manfaat dari buah kelapa yang bisa saya bagikan, semoga bisa bermanfaat.

2.Berdasarkan Posisi Kalimat Topik a.Paragraf Deduktif Kalimat paragraf dalam paragraf deduktif terletak di awal paragraf yang kemudian diikuti oleh beberapa kalimat penjelas.Kalimat topik paragraf deduktif bersifat umum yang kemudian dijelaskan secara rinci dalam kalimat-kalimat penjelas yang bersifat khusus (Mahair Berbahas Indonesia Baik, Benar, dan Santun,2016:119). Contoh : Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi yang dilakukan antara individu dengan dirinya sendiri. Komunikasi ini bisa berbentuk renungan, introspeksi diri, berpikir, dan berimajinasi. Komunikasi ini penting dilakukan agar individu bisa lebih mengetahui dan mengenal dirinya sendiri. b.Paragraf Induktif Kalimat topik paragraf induktif terletak di akhir paragraf yang sebelumnya dipenuhi kalimat-kalimat penjelas.Sebaliknya dari jenis paragraf deduktif, paragraf induktif dimulai dari kalimat-kalimat penjelas yang bersifat khusus kemudian disimpulkan atau ditegaskan dalam kalimat topik pada akhir paragraf (Mahir Berbahasa Indonesia Baik, Benar, dan Santun,2016:120). Contoh : Belajar di masa tua memerlukan usaha yang lebih karena daya tangkap yang dimiliki saat tua sudah berkurang. Selain itu motivasi yang dimiliki sudah

melemah

karena

terlalu

banyak

pikiran.

Alasan

itulah

yang

menggambarkan bahwa belajar di waktu tua seperti melukis di atas air. c.Paragraf Deduktif-Induktif Kalimat

topik

paragraf

dedukti-induktif

terletak

diawal

dan

akhir

paragraf.Kalimat topik yang berada di awal paragraf diulang atau ditegaskan kembali,dapat berupa simpulan atau kalimat penegas, pada kalimat topik yang berada di akhir paragraf.Jenis paragraf ini disebut juga sebagai paragraf campuran (Mahir Berbahasa Indonesia Baik, Benar, dan Santun,2016:120).

Contoh: Manfaat jeruk nipis ternyata sangat banyak. Jeruk nipis bisa digunakan untuk obat batuk alami. Selain itu juga bisa menjadi minuman yang menyegarkan. Jeruk nipis dimanfaatkan juga sebagai bumbu dapur. Jadi ternyata banyak sekali manfaat jeruk nipis untuk manusia. d.Paragraf Penuh Kalimat Topik Paragraf dibangun oleh beberapa kalimat yang semuanya merupakan kalimat topik.Satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam paragraf tersebut tidak ada hubungan logis atau kaitan topiknya. Sehubungan semuanya kalimat topik, tentu saja dalam paragraf tersebut tidak ada kalimat-kalimat penjelasnya (Mahir Berbahasa Indonesia Baik, Benar, dan Santun,2016:121). Contoh : 3.Berdasarkan Teknik Pemaparan a.Paragraf Argumentatif Paragraf argumentatif berusaha untuk memengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuaidengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.Argumentatif merupakan suatu dasar yang fundamental untuk meyakinkan orang,membuktikan pendapat atau pendirian pribad,atau membujuk pihak lain agar pendapatnya itu diterima (Mahir Berbahasa Indonesia Baik, Benar, dan Santun,2016:121). Contoh : Bermain game adalah merupakan salah satu kegiatan yang bermanfaat bagi kita. Dengan bermain game, segala stres dan galau kita akan terobati. Banyak game yang bisa kita mainkan, terutama hadirnya smartphone memudahkan kita untuk memilih permainan. Terlepas banyaknya yang kontra dari game, ternyata game memiliki manfaat bagi kita.

b.Paragraf Deskriptif Paragraf

deskriptif

bertalian

dengan

usaha

para

penulis

untuk

memberikanperincian-perincian secara detail dari objek yang ditulisnya.Paragraf ini bertujuan menggambarkan bentuk, rupa, sifat, atau corak objek pengamatan (Mahir Berbahasa Indonesia Baik, Benar, dan Santun,2016:122). Contoh : Pantai Nusa Penida memiliki tata keindahan alam yang menarik, khususnya bagi wisatawan yang mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kota. Pohon-pohonnya rindang. Bentangan lautnya luas. Bagi penyelam , Pantai Nusa Penida juga menawarkan keindahan ikan laut yang sedang berenang. Pemda Bali harus menata dan mengelola Pantai Nusa Penida sebagai tujuan wisata alternatif.

c.Paragraf Naratif Paragraf naratif berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Unsur yang paling penting pada sebuah paragraf naratif adalah unsur peristiwa atau tindakan (Mahir Berbahasa Indonesia Baik, Benar, dan Santun,2016:122). Contoh : Di suatu pagi yang sangat cerah, Elsa pergi mencari kayu bakar di hutan, ia tak sendirian karena ia pergi bersama sang Kakek. Tak terasa ia telah tiba di hutan yang lebat, ia mendengar suara-suara hewan yang nyaring. Namun ia takut karena itu pengalaman pertamanya untuk mencari kayu bakar di hutan. d.Paragraf Ekspositoris Paragraf ekspositoris berusaha untuk menerangkan atau menguraikan suatu pokok pikiran, yang dapat memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut.Paragraf ini bertuuan memberikan informasi, penjelas, keterangan, atau pun pemahaman tentang sesuatu objek atau hal (Mahir Berbahasa Indonesia Baik, Benar, dan Santun,2016:123). Contoh : cara merawat dan memelihara merpati tidaklah terlalu sulit. Bagi pemula, langkah pertama adalah membeli merpati satu pasang di tempat usaha

peternakan merpati. Jika merpatinmasih kecil, usahakan kandang tidak terlalu terbuka agar suasana dalam kandang cukup hangat, tapi cukup terang. Selanjutnya, periksalah makanan dan minumannya serta berikan secara teratur. Sebaiknya kandang merpati dibersihkan secara teratur untuk menjaga kesehatan merpati dan tempat tinggalnya. e.Paragraf Persuasif Paragraf persuasif berusaha meyakinkan seseorang agar agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara pada waktu sekarang atau pada waktu yang akan datang. Sifat dari paragraf ini membujuk, merayu, menghimbau, dan mengajak pembaca agar tergiur, tertarik, dan menuruti apa yang menjadi kemauan

penulis

(Mahir

Berbahasa

Indonesia

Baik,

Benar,

dan

Santun,2016:124). Contoh : Mari kita kembali jaga lingkungan kita dari berkembang biakknya nyamuk demam berdarah. Dengan selalu menjaga lingkungan tetap bersih dan melakukan 3P yaitu pembuangan, pengurasan dan penyemprotan, kita akan senantiasa terjaga dari penyakit tersebut.

C.Ciri- ciri Paragraf 1. Kalimat pertama bertakuk kedalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan ilmiah

formal misalnya : makalah, skripsi, tesis, disertasi. Karangan

berebentuk turus yang tidak bertakuk (block style) ditandai dengan jarak spasi merenggang, satu spasi lebih banyak daripada jarak antarbisnis lainnya. 2. Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik. 3. Setiap paragraf menggunakan kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik.

4. Paragraf

menggunakan

pikiran

penjelas

(gagasan

penjelas)

yang

dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat topik. Paragraf bukan berisi kumpulan kalimat-kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat spesifik dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya (Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi,2010:208). D.Fungsi Paragraf 1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan kedalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam satu kesatuan. 2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa paragraf,ganti paragraf berarti ganti pikiran. 3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya. 4. Memudahkan pengembangan topik karangan kedalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil. 5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri dari beberapa variabel (Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi,2010:209). 6.

E. Syarat dalam penulisan paragraf

Dalam membentuk suatu paragraf yang baik dan benar dibutuhkan syarat penulisan

agar

dapat

membentuk

suatu

paragraf.Di

antaranya

adalah

kesatuan,kepaduan dan kelengkapan paragraf maka akan di uraikan ketiga hal tersebut; (1) Kesatuan,setiap paragraf memiliki satu ide pokok yang di dalam nya terdapat kalimat penjelas atau kalimat pendukung.Oleh sebab itu,semua kalimat saling melengkapi dalam menjelaskan ide pokok yang akan di sampaikan di paragraf tersebut.Setiap kalimat tidak boleh melenceng dari apa ide yang akan di sampaikan dalam suatu paragraf.

Selanjutnya,(2) kepaduan,dalam pragraf harus adanya kepaduan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain agar maksud yang akan di sampaikan dapat di pahami dengan mudah.Suatu kalimat haruslah saling mendukung dalam menyampaikan ide pokok agar adanya keserasian dan kepaduan sehingga ada hubungan timbal balik dalam kalimat satu dengan kalimat yang lainya.Istilah lain kepaduan paragraf adalah koherensi. Terakhir,(3) kelengkapan paragraf,paragraf dapat dikatakan lengkap apabila kalimat penjelas telah cukup dalam menunjang kejelasan kalimat utama dan sebaliknya paragraf di katakan tidak lengkap apabila tidak di kembangkan dan hanya berisi pengulangan saja. F. Menyusunan paragraf Banyak yang bertanya bagaimana menyusun paragraf ? di sini kami akan menjelaskan bagaimana menyusun struktur dari pagraf itu sendiri.Paragraf di bangun setidak nya memiliki dua unsur utama yaitu,kalimat topik dan kalimat penjelas.Selain itu, ada juga yang di isi unsur transisi dan unsur kalimat penegas.Bahkan ada kalimat yang semua isi kalimat nya adalah kalimat topik.

Kalimat topik merupakan kalimat yang berisi pembahasan utama dalam suatu paragraf.Topik yang di bahas biasanya di letak di kalimat inti atau kalimat utama di dalam suatu paragraf.Terdapat 4 jenis kalimat topik diantaranya; (1) di bagian awal paragraf sebagai bentuk deduktif,(2) di bagian akhir paragraf sebagai bentuk induktif,(3) terletak di awal dan di akhir sebagai bentuk campuran,dan (4) tersebar di seluruh paragraf.

Ciri-ciri kalimat topik : 1. mengandung permasalahan yang potensial untuk di jelaskan; 2. kalimat yang lengkap dan dapat berdiri sendiri; 3. mempunyai arti yang jelas; dan 4. dapat di bentuk tanpa bantuan kalimat penjelas

Transisi merupakan rantai penghubung antar kalimat dalam paragraf dalam suatu wacana.Transisi dapat menjadi penghubung atau pengikat suatu kalimat dengan kalimat yang lain yang saling berdekatan.Transisi dapat berupa kata atau kelompok kata (frasa) dan transisi tidak harus ada dalam suatu paragraf. Jenis transisi dan contohnya 1. Transisi kelanjutan: dan,lagi,lalu,serta,kemudian. Contoh : Kemudian,dari balik pintu mucul seorang anak yang menangis mencari ibunya. 2. Transisi urutan waktu: dahulu,kemarin,kini,sekarang,sementara itu. Contoh : Sementara itu,ibu si anak sedang berbelanja keperluan di pasar. 3. Transisi klimaks: paling ...,se...nya,ter... Contoh : Terakhir,dia pulang ke kota ini lagi tiga bulan yang lalu. 4. Transisi perbandingan: sama dengan,sepert,ibarat,bak,bagaikan. Contoh : Ibarat pinang dibelah dua,mereka seperti tidak ada bedanya. 5. Transisi kontras : tetapi,namun,akan tetapi,biarpun. Contoh : Akan tetapi,mereka jarang bergaul dengan masyarakat sehingga nilai sosial mereka kurang.

6. Transisi jarak : di sini,di sana,di situ,di samping,di kiri. Contoh : Di situ,berdiri monumen yang sangat indah dan banyak orang yang berkunjung di sana. 7. Transisi ilustrasi : umpamanya,misalnya,contohnya,teladannya. Contoh : Misalnya,ronda di ubah menjadi kerja bakti setiap hari minggu pasti lebih efektif.

8. Transisi sebab-akibat : karena,sebab,oleh karena itu,oleh sebab itu,akibatnya. Contoh : Akibatnya,semua murid yang berprestasi mendapat hadiah dari sekolah. 9. Transisi kondisi (pengandaian) : jika,jikalau,kalau,andaikata. Contoh : Andaikata Gatra tidak lulus SBMPTN tahun ini,hancur semua harapan orang tua. 10. Transisi Simpulan : simpulanya,ringkasanya,garis besarnya. Contoh : Simpunlanya,semua anggota organisasi politik mendapat hak suara menyalurkan aspirasinya dalam pemilihan umum 2019. (Mahir Berbahasa Indonesia Baik,Benar,dan Santun,2016:109-112)

Kalimat penegas adalah unsur ke empat selain kalimat topik,kalimat penjelas dan transisi.Ada dua fungsi kalimat penegas yaitu (1) sebagai pengulangan atau menegaskan kembali kalimat topik,dan (2) sebagai daya tarik pembaca untuk dapat segera menemukan maksud penulis.Namun kehadiran kalimat penegas dalam sebuah paragraf tidak bersifat mutlak.Biasanya kalimat penegas hadir sebagai penanda bentuk paragraf induktif deduktif atau paragraf campuran.

Atas dasar pemahaman unsur-unsur yang membangun paragraf tersebut struktur paragraf dapat terjadi enam kemungkinan sebagai berikut. 1. Transisi kalimat topik,kalimat penjelas dan kalimat penegas. 2. Transisi,kalimat topik,dan kalimat penjelas. 3. Kalimat topik,kalimat penjelas,dan kalimat penegas. 4. Kalimat topik dan kalimat penjelas. 5. Kalimat penjelas dan kalimat topik. 6. Semua kalimat topik. (Mahir Berbahasa Indonesia Baik,Benar,dan Santun,2016:112)

BAB III A.KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat kita peroleh bahwa paragraf memiliki banyak aturan dalam pembuatan nya dan juga paragraf memiliki syarat serta jenis yang beragam.Paragraf juga memiliki ciri-ciri dan pragraf tidak terpeas dari kalimat topik karena suatu paragraf menyampaikan setidak nya satu pokok pembahasan.

B.SARAN Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,maka kami akan selalu berbenah mengingat kami masih dalam proses mancari ilmu.Kami kedepanya akan membuat makalah yang lebih baik dengan sumber-sumber yang terpercaya dan terbaru.Mengingat kami mencari literur cukup susah karena keterbatasan waktu dan tempat.

DAFTAR PUSTAKA Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa. Jakarta : Diksi Insan Mulia H.P., Achmad dkk. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Santosa,Puji dkk. 2016. Mahir Berbahasa Indonesia Baik, Benar, dan Santun. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya Satata,Sri dkk.2012.Bahasa Indonesia.Jakarta: Mitra Wacana Media Keraf Gorys.1994.Komposisi.Jakarta: Nusa Indah

Related Documents

Bahasa Indonesia
June 2020 55
Bahasa Indonesia
May 2020 51
Indonesia Bahasa
October 2019 63
Bahasa Indonesia
December 2019 51
Bahasa Indonesia
December 2019 53

More Documents from ""

Konsep Ketuhanan.pptx
December 2019 3
Ukhuwah.pptx
December 2019 1
Dokumen Print (2).docx
August 2019 24
Juknis Tb 2016.pdf
May 2020 19
Dokumen Print
August 2019 31