Bahan Sejarah Teori Ekonomi

  • Uploaded by: aulia rahmi 89
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bahan Sejarah Teori Ekonomi as PDF for free.

More details

  • Words: 14,077
  • Pages: 43
Sejarah teori ekonomi Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifisasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini. Sejarah Perkembangan Teori Ekonomi adalah suatu pemikiran kapitalisme yang terlebih dahulu yang harus dilacak melalui sejarah perkembangan pemikiran ekonomi dari era Yunani kuno sampai era sekarang. Aristoteles adalah yang pertama kali memikirkan tentang transaksi ekonomi dan membedakan diantaranya antara yang bersifat "natural" atau "unnatural". Transaksi natural terkait dengan pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi jumlahnya oleh tujuan yang dikehendakinya. Transaksi un-natural bertujuan pada pengumpulan kekayaan yang secara potensial tak terbatas. Dia menjelaskan bahwa kekayaan un-natural tak berbatas karena dia menjadi akhir dari dirinya sendiri ketimbang sebagai sarana menuju akhir yang lain yaitu pemenuhan kebutuhan. Contoh dati transaksi ini disebutkan adalah perdagangan moneter dan retail yang dia ejek sebagai "unnatural" dan bahkan tidak bermoral. Pandangannya ini kelak akan banyak dipuji oleh para penulis Kristen di Abad Pertengahan. Aristotle juga membela kepemilikan pribadi yang menurutnya akan dapat memberi peluang seseorang untuk melakukan kebajikan dan memberikan derma dan cinta sesama yang merupakan bagian dari “jalan emas” dan “kehidupan yang baik ala Aristotle. Chanakya (c. 350-275 BC) adalah tokoh berikutnya. Dia sering mendapat julukan sebagai Indian Machiavelli. Dia adalah professor ilmu politik pada Takshashila University dari India kuno dan kemudian menjadi Prime Minister dari kerajaan Mauryan yang dipimpin oleh Chandragupta Maurya. Dia menulis karya yang berjudul Arthashastra (Ilmu mendapatkan materi) yang dapat dianggap sebagai pendahulu dari Machiavelli's The Prince. Banyak masalah yang dibahas dalam karya itu masih relevan sampai sekarang, termasuk diskusi tentang bagaiamana konsep manajemen yang efisien dan solid, dan juga masalah etika di bidang ekonomi. Chanakya juga berfokus pada isu kesejahteraan seperti redistribusi kekayaan pada kaum papa dan etika kolektif yang dapat mengikat kebersamaan masyarakat. Tokoh pemikir Islam juga memberikan sumbangsih pada pemahaman di bidang ekonomi. ibn Khaldun dari Tunis (1332–1406) menulis masalah teori ekonomi dan politik dalam karyanya Prolegomena, menunjukkan bagaimana kepadatan populasi adalah terkait dengan pembagian tenaga kerja yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang sebaliknya mengakibatkan pada penambahan populasi dalam sebuah lingkaran. Dia juga memperkenalkan konsep yang biasa disebut dengan Khaldun-Laffer Curve (keterkaitan antara tingkat pajak dan pendapatan pajak dalam kurva berbentuk huruf U). Perintis pemikiran barat di bidang ekonomi terkait dengan debat scholastic theological selama Middle Ages. Masalah yang penting adalah tentang penentuan harga barang. Penganut Katolik dan Protestan terlibat dalam perdebatan tentang apa itu yang disebut “harga yang adil” di dalam ekonomi pasar. Kaum skolastik Spanyol 1

di abad 16 mengatakan bahwa harga yang adil tak lain adalah harga pasar umum dan mereka umumnya mendukung filsafat laissez faire. Selanjutnya pada era Reformation pada 16th century, ide tentang perdagangan bebas muncul yang kemudian diadopsi secara hukum oleh Hugo de Groot atau Grotius. Kebijakan ekonomi di Europe selama akhir Middle Ages dan awal Renaissance adalah memberlakukan aktivitas ekonomi sebagai barang yang ditarik pajak untuk para bangsawan dan gereja. Pertukaran ekonomi diatur dengan hukum feudal seperti hak untuk mengumpulkan pajak jalan begitu juga pengaturan asosiasi pekerja (guild) dan pengaturan religious dalam masalah penyewaan. Kebijakan ekonomi seperti itu didesain untuk mendorong perdagangan pada wilayah tertentu. Karena pentingnya kedudukan sosial, aturan-aturan terkait kemewahan dijalankan, pengaturan pakaian dan perumahan meliputi gaya yang diperbolehkan, material yang digunakan dan frekuensi pembelian bagi masing-masing kelas yang berbeda. Niccolò Machiavelli dalam karyanya The Prince adalah penulis pertama yang menyusun teori kebijakan ekonomi dalam bentuk nasihat. Dia melakukannya dengan menyatakan bahwa para bangsawan dan republik harus membatasi pengeluarannya, dan mencegah penjarahan oleh kaum yang punya maupun oleh kaum kebanyakan. Dengan cara itu maka negara akan dilihat sebagai “murah hati” karena tidak menjadi beban berat bagi warganya. Selama masa Early Modern period, mercantilists hampir dapat merumuskan suatu teori ekonomi tersendiri. Perbedaan ini tercermin dari munculnya negara bangsa di kawasan Eropa Barat yang menekankan pada balance of payments. Tahap ini kerapkali disebut sebagai tahap paling awal dari perkembangan modern capitalism yang berlangsung pada periode antara abad 16th dan 18th, kerap disebut sebagai merchant capitalism dan mercantilism. Babakan ini terkait dengan geographic discoveries oleh merchant overseas traders, terutama dari England dan Low Countries; European colonization of the Americas; dan pertumbuhan yang cepat dari perdagangan luar negeri. Hal ini memunculkan kelas bourgeoisie dan menenggelamkan feudal system yang sebelumnya. Mercantilism adalah sebuah sistem perdagangan untuk profit, meskipun produksi masih dikerjakan dengan non-capitalist production methods. Karl Polanyi berpendapat bahwa capitalism belum muncul sampai berdirinya free trade di Britain pada 1830s. Di bawah mercantilism, European merchants, diperkuat oleh sistem kontrol dari negara, subsidies, and monopolies, menghasilkan kebanyakan profits dari jual-beli bermacam barang. Dibawah mercantilism, guilds adalah pengatur utama dari ekonomi. Dalam kalimat Francis Bacon, tujuan dari mercantilism adalah : "the opening and well-balancing of trade; the cherishing of manufacturers; the banishing of idleness; the repressing of waste and excess by sumptuary laws; the improvement and husbanding of the soil; the regulation of prices…" Diantara berbagai mercantilist theory salah satunya adalah bullionism, doktrin yang menekankan pada pentingnya akumulasi 2

precious metals. Mercantilists berpendapat bahwa negara seharusnya mengekspor barang lebih banyak dibandingkan jumlah yang diimport sehingga luar negeri akan membayar selisihnya dalam bentuk precious metals. Mercantilists juga berpendapat bahwa bahan mentah yang tidak dapat ditambang dari dalam negeri maka harus diimport, dan mempromosikan subsidi, seperti penjaminan monopoli protective tariffs, untuk meningkatkan produksi dalam negeri dari manufactured goods. Para perintis mercantilism menekankan pentingnya kekuatan negara dan penaklukan luar negeri sebagai kebijakan utama dari economic policy. Jika sebuah negara tidak mempunyai supply dari bahan mentahnnya maka mereka harus mendapatkan koloni darimana mereka dapat mengambil bahan mentah yang dibutuhkan. Koloni berperan bukan hanya sebagai penyedia bahan mentah tapi juga sebagai pasar bagi barang jadi. Agar tidak terjadi suatu kompetisi maka koloni harus dicegah untuk melaksanakan produksi dan berdagang dengan pihak asing lainnya. Selama the Enlightenment, physiocrats Perancis adalah yang pertama kali memahami ekonomi berdiri sendiri. Salah satu tokoh yang terpenting adalah Francois Quesnay. Diagram ciptaannya yang terkenal, tableau economique, oleh kawan-kawannya dianggap sebagai salah satu temuan ekonomi terbesar setelah tulisan dan uang. Diagram zig-zag ini dipuji sebagai rintisan awal bagi pengembangan banyak tabel dalam ekonomi modern, ekonometrik, multiplier Keynes, analisis input-output, diagram aliran sirkular dan model keseimbangan umum Walras. Tokoh lain dalam periode ini adalah Richard Cantillon, Jaques Turgot, dan Etienne Bonnot de Condillac. Richard Cantillon (1680-1734) oleh beberapa sejarawan ekonomi dianggap sebagai bapak ekonomi yang sebenarnya. Bukunya Essay on the Naturof Commerce ini General (1755, terbit setelah dia wafat) menekankan pada mekanisme otomatis dalam pasar yakni penawaran dan permintaan, peran vital dari kewirausahaan, dan analisis inflasi moneter “praAustrian” yang canggih yakni tentang bagaimana inflasi bukan hanya menaikkan harga tetapi juga mengubah pola pengeluaran. Jaques Turgot (1727-81) adalah pendukung laissez faire, pernah menjadi menteri keuangan dalam pemerintahan Louis XVI dan membubarkan serikat kerja (guild), menghapus semua larangan perdagangan gandum dan mempertahankan anggaran berimbang. Dia terkenal dekat dengan raja meskipun akhirnya dipecat pada 1776. Karyanya Reflection on the Formation and Distribution of Wealth menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang perekonomian. Sebagai seorang physiocrats, Turgot membela pertanian sebagai sektor paling produktif dalam ekonomi. Karyanya yang terang ini memberikan pemahaman yang baik tentang preferensi waktu, kapital dan suku bunga, dan peran enterpreneurkapitalis dalam ekonomi kompetetitif. Etienne Bonnot de Condillac (1714-80) adalah orang yang membela Turgot di saat-saat sulit tahun 1775 ketika dia menghadapi kerusuhan pangan saat menjabat sebagai menteri keuangan. Codillac juga merupakan seorang pendukung perdagangan bebas. Karyanya Commerce and Government (terbit sebulan sebelum The Wealth of Nation, 1776) mencakup gagasan ekonomi yang sangat maju. Dia mengakui manufaktur sebagai sektor produktif, 3

perdagangan sebagai representasi nilai yang tak seimbang dimana kedua belah pihak bisa mendapat keuntungan, dan mengakui bahwa harga ditentukan oelh nilai guna, bukan nilai kerja. Tokoh lainnya, Anders Chydenius (1729–1803) menulis buku The National Gain pada 1765 yang menerangkan ide tentang kemerdekaan dalam perdagangan dan industri dan menyelidiki hubungan antara ekonomi dan masyarakat dan meletakkan dasar liberalism, sebelas tahun sebelum Adam Smith menulis hal yang sama namun lebih komprehensif dalamThe Wealth of Nations. Menurut Chydenius, democracy, kesetaraan dan penghormatan pada hak asasi manusia adalah jalan satu-satunya untuk kemajuan dan kebahagiaan bagi seluruh anggota masyarakat. Mercantilism mulai menurun di Great Britain pada pertengahan 18th, ketika sekelompok economic theorists, dipimpin oleh Adam Smith, menantang dasar-dasar mercantilist doctrines yang berkeyakinan bahwa jumlah keseluruhan dari kekayaan dunia ini adalah tetap sehingga suatu negara hanya dapat meningkatkan kekayaannya dari pengeluaran negara lainnya. Meskipun begitu, di negara-negara yang baru berkembang seperti Prussia dan Russia, dengan pertumbuhan manufacturing yang masih baru, mercantilism masih berlanjut sebagai paham utama meskipun negara-negara lain sudah beralih ke paham yang lebih baru. Pemikiran ekonomi modern biasanya dinyatakan dimulai dari terbitnya Adam Smith's The Wealth of Nations, pada 1776, walaupun pemikir lainnya yang lebih dulu juga memberikan kontribusi yang tidak sedikit. Ide utama yang diajukan oleh Smith adalah kompetisi antara berbagai penyedia barang dan pembeli akan menghasilkan kemungkinan terbaik dalam distribusi barang dan jasa karena hal itu akan mendorong setiap orang untuk melakukan spesialisasi dan peningkatan modalnya sehingga akan menghasilkan nilai lebih dengan tenaga kerja yang tetap. Smith's thesis berkeyakinan bahwa sebuah sistem besar akan mengatur dirinya sendiri dengan menjalankan aktivits-aktivitas masing-masing bagiannya sendirisendiri tanpa harus mendapatkan arahan tertentu. Hal ini yang biasa disebut sebagai "invisible hand" dan masih menjadi pusat gagasan dari ekonomi pasar dan capitalism itu sendiri. Smith adalah salah satu tokoh dalam era Classical Economics dengan kontributor utama John Stuart Mill and David Ricardo. John Stuart Mill, pada awal hingga pertengahan abad 19th, berfokus pada "wealth" yang didefinisikannya secara khusus dalam kaitannya dengan nilai tukar obyek atau yang sekarang disebut dengan price. Pertengahan abad 18th menunjukkan peningkatan pada industrial capitalism, memberi kemungkinan bagi akumulasi modal yang luas di bawah fase perdagangan dan investasi pada mesin-mesin produksi. Industrial capitalism, yang dicatat oleh Marx mulai dari pertigaan akhir abad 18th, menandai perkembangan dari the factory system of manufacturing, dengan ciri utama complex division of labor dan routinization of work tasks; dan akhirnya memantapkan dominasi global dari capitalist mode of production. Hasil dari proses tersebut adalah Industrial Revolution, dimana industrialist menggantikan posisi penting dari merchant dalam capitalist system dan mengakibatkan penurunan traditional 4

handicraft skills dari artisans, guilds, dan journeymen. Juga selam masa ini, capitalism menandai perubahan hubungan antara British landowning gentry dan peasants, meningkatkan produksi dari cash crops untuk pasar lebih daripada yang digunakan untuk feudal manor. Surplus ini dihasilkan dengan peningkatan commercial agriculture sehingga mendorong peningkatan mechanization of agriculture. Peningakatan industrial capitalism juga terkait dengan penurunan mercantilism. Pertengahan hingga akhir abad sembilan belas Britain dianggap sebagai contoh klasik dari laissez-faire capitalism. Laissez-faire mendapatkan momentum oleh mercantilism di Britain pada 1840s dengan persetujuan Corn Laws dan Navigation Acts. Sejalan dengan ajaran classical political economists, dipimpin oleh Adam Smith dan David Ricardo, Britain memunculkan liberalism, mendorong kompetisi dan perkembangan market economy. Pada abad 19th, Karl Marx menggabungkan berbagai aliran pemikiran meliputi distribusi sosial dari sumber daya, mencakup karya Adam Smith, juga pemikiran socialism dan egalitarianism, dengan menggunakan pendekatan sistematis pada logika yang diambil dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel untuk menghasilkan Das Kapital. Ajarannya banyak dianut oleh mereka yang mengkritik ekonomi pasar selama abad 19th dan 20th. Ekonomi Marxist berlandaskan pada labor theory of value yang dasarnya ditanamkan oleh classical economists (termasuk Adam Smith) dan kemudian dikembangkan oleh Marx. Pemikiran Marxist beranggapan bahwa capitalism adalah berlandaskan pada exploitation kelas pekerja: pendapatan yang diterima mereka selalu lebih rendah dari nilai pekerjaan yang dihasilkannya, dan selisih itu diambil oleh capitalist dalam bentuk profit. Pada akhir abad 19th, kontrol dan arah dari industri skala besar berada di tangan financiers. Masa ini biasa disebut sebagai "finance capitalism," dicirikan dengan subordination proses produksi ke dalam accumulation of money profits dalam financial system. Penampakan utama capitalism pada masa ini mencakup establishment of huge industrial cartels atau monopolies; kepemilikan dan management dari industry oleh financiers berpisah dari production process; dan pertumbuhan dari complex system banking, sebuah equity market, dan corporate memegang capital melalui kepemilikan stock. Tampak meningkat juga industri besar dan tanah menjadi subject of profit dan loss oleh financial speculators. Akhir abad 19th juga muncul "marginal revolution" yang meningkatkan dasar pemahaman ekonomi mencakup konsep-konsep seperti marginalism dan opportunity cost. Lebih lanjut, Carl Menger menyebarkan gagasan tentang kerangka kerja ekonomi sebagai opportunity cost dari keputusan yang dibuat pada margins of economic activity. Akhir 19th dan awal 20th capitalism juga disebutkan segagai era "monopoly capitalism," ditandai oleh pergerakan dari laissez-faire phase of capitalism menjadi the concentration of capital hingga mencapai large monopolistic atau oligopolistic holdings oleh banks and financiers, dan dicirikan oleh pertumbuhan corporations dan pembagian labor terpisah dari shareholders, owners, dan managers.

5

Perkembangan selanjutnya ekonomi menjadi lebih bersifat statistical, dan studi tentang econometrics menjadi penting. Statistik memperlakukan price, unemployment, money supply dan variabel lainnya serta perbandingan antar variabel-variabel ini, menjadi sentral dari penulisan ekonomi dan menjadi bahan diskusi utama dalam lapangan ekonomi. Pada quarter terakhir abad 19th, kemunculan dari large industrial trusts mendorong legislation di U.S. untuk mengurangi monopolistic tendencies dari masa ini. Secara berangsur-angsur, U.S. federal government memainkan peranan yang lebih besar dalam menghasilkan antitrust laws dan regulation of industrial standards untuk key industries of special public concern. Pada akhir abad 19th, economic depressions dan boom and bust business cycles menjadi masalah yang tak terselesaikan. Long Depression dari 1870s dan 1880s dan Great Depression dari 1930s berakibat pada nyaris keseluruhan capitalist world, dan menghasilkan pembahasan tentang prospek jangka panjang capitalism. Selama masa 1930s, Marxist commentators seringkali meyakinkan kemungkinan penurunan atau kegagalan capitalism, dengan merujuk pada kemampuan Soviet Union untuk menghindari akibat dari global depression. Macroeconomics mulai dipisahkan dari microeconomics oleh John Maynard Keynes pada 1920s, dan menjadi kesepakatan bersama pada 1930s oleh Keynes dan lainnya, terutama John Hicks. Mereka mendapat ketenaran karena gagasannya dalam mengatasi Great Depression. Keynes adalah tokoh penting dalam gagasan pentingnya keberadaaan central banking dan campur tangan pemerintah dalam hubungan ekonomi. Karyanya "General Theory of Employment, Interest and Money" menyampaikan kritik terhadap ekonomi klasik dan juga mengusulkan metode untuk management of aggregate demand. Pada masa sesudah global depression pada 1930s, negara memainkan peranan yang penting pada capitalistic system di hampir sebagian besar kawasan dunia. Pada 1929, sebagai contoh, total pengeluaran U.S. government (federal, state, and local) berjumlah kurang dari sepersepuluh dari GNP; pada 1970s mereka berjumlah mencapai sepertiga. Peningkatan yang sama tampak pada industrialized capitalist economies, sepreti France misalnya, telah mencapai ratios of government expenditures dari GNP yang lebih tinggi dibandingkan United States. Sistem economies ini seringkali disebut dengan "mixed economies." Selama periode postwar boom, penampakan yang luasa dari new analytical tools dalam social sciences dikembangkan untuk menjelaskan social dan economic trends dari masa ini, mencakup konsep post-industrial society dan welfare statism. Phase dari capitalism sejak awal masa postwar hingga 1970s memiliki sesuatu yang kerap disebut sebagai “state capitalism”, terutama oleh Marxian thinkers. Banyak economists menggunakan kombinasi dari Neoclassical microeconomics dan Keynesian macroeconomics. Kombinasi ini, yang sering disebut sebagai Neoclassical synthesis, dominan pada pengajaran dan kebijakan publik pada masa sesudah World War II hingga akhir 1970s. pemikiran neoclassical mendapat bantahan dari monetarism, dibentuk pada akhir 1940s dan awal 1950s oleh Milton Friedman yang dikaitkan dengan University of Chicago dan juga supply-side economics. 6

Pada akhir abad 20th terdapat pergeseran wilayah kajian dari yang semula berbasis price menjadi berbasis risk, keberadaan pelaku ekonomi yang tidak sempurna dan perlakuan terhadap ekonomi seperti biological science, lebih menyerupai norma evolutionary dibandingkan pertukaran yang abstract. Pemahaman akan risk menjadi signifikan dipandang sebagai variasi price over time yang ternyata lebih penting dibanding actual price. Hal ini berlaku pada financial economics dimana risk-return tradeoffs menjadi keputusan penting yang harus dibuat. Masa postwar boom yang lama berakhir pada 1970s dengan adanya economic crises experienced mengikuti 1973 oil crisis. “stagflation” dari 1970s mendorong banyak economic commentators politicians untuk memunculkan neoliberal policy diilhami oleh laissez-faire capitalism dan classical liberalism dari abad 19th, terutama dalam pengaruh Friedrich Hayek dan Milton Friedman. Terutama, monetarism, sebuah theoretical alternative dari Keynesianism yang lebih compatible dengan laissez-faire, mendapat dukungan yang meningkat increasing dalam capitalist world, terutama dibawah kepemimpinan Ronald Reagan di U.S. dan Margaret Thatcher di UK pada 1980s. Area perkembangan yang paling pesat kemudian adalah studi tentang informasi dan keputusan. Contoh pemikiran ini seperti yang dikemukakan oleh Joseph Stiglitz. Masalah-masalah ketidakseimbangan informasi dan kejahatan moral dibahas disini seperti karena mempengaruhi modern economic dan menghasilkan dilema-dilema seperti executive stock options, insurance markets, dan Third-World debt relief.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Praklasik, Klasik, Sosialis dan Neoklasik Ditulis pada Februari 4, 2008 oleh Pakde sofa Sejarah Pemikiran Ekonomi Praklasik, Klasik, Sosialis dan Neoklasik Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Perintis Sosialis 1. Konsep-konsep ekonomi dari kaum perintis ditemukan terutama dalam ajaran-ajaran agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau aturan-aturan moral. Misalnya dalam kitab Hammurabi dari Babilonia tahun 1700 sM, masyarakat Yunani telah menjelaskan tentang rincian petunjuk-petunjuk tentang cara-cara berekonomi. 2. Plato hidup pada abad keempat sebelum Masehi mencerminkan pola pikir tradisi kaum ningrat. Ia memandang rendah terhadap para pekerja kasar dan mereka yang mengejar kekayaan. Plato menyadari bahwa produksi merupakan basis suatu negara dan penganekaragaman (diversivikasi) pekerjaan dalam masyarakat merupakan keharusan, karena tidak seorang pun yang dapat memenuhi sendiri berbagai kebutuhannya. Inilah awal dasar pemikiran Prinsip Spesialisasi kemudian dikembangkan oleh Adam Smith. 3. Aristoteles merupakan tokoh pemikir ulung yang sangat tajam, dan menjadi dasar analisis ilmuwan modern sebab analisisnya berpangkal dari data. Konsep pemikiran ekonominya didasarkan pada konsep pengelolaan rumah tangga yang baik, melalui tukar-menukar. Aristoteleslah yang membedakan dua 7

macam nilai barang, yaitu nilai guna dan nilai tukar. Ia menolak kehadiran uang dan pinjam-meminjam uang dengan bunga, uang hanya sebagai alat tukar-menukar saja, jika menumpuk kekayaan dengan jalan minta/mengambil riba, maka uang menjadi mandul atau tidak produktif. 4. Xenophon seorang prajurit, sejarawan dan murid Socrates yang mengarang buku Oikonomikus (pengelolaan rumah tangga). Inti pemikiran Xenophon adalah pertanian dipandang sebagai dasar kesejahteraan ekonomi, pelayaran dan perniagaan yang dianjurkan untuk dikembangkan oleh negara, modal patungan dalam usaha, spesialisasi dan pembagian kerja, konsep perbudakan dan sektor pertambangan menjadi milik bersama. 5. THOMAS AQUINAS (1225-1274) seorang filosof dan tokoh pemikir ekonomi pada abad pertengahan, mengemukakan tentang konsep keadilan yang dibagi dua menjadi keadilan distributife dan keadilan konvensasi, dengan menegakkan hukum Tuhan maka dalam jual-beli harus dilakukan dengan harga yang adil (just-price) sedang bunga uang adalah riba. Tetapi masalah riba, upah yang adil dan harga yang layak ini merupakan masalah yang terus-menerus diperdebatkan dalam ilmu ekonomi. Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Merkantilis 1. Merkantilis merupakan model kebijakan ekonomi dengan campur tangan pemerintah yang dominan, proteksionisme serta politik kolonial, ditujukan dengan neraca perdagangan luar negeri yang menguntungkan . 2. Pemikiran-pemikiran ekonomi lahir pada kaum merkantilis disebabkan adanya pembagian kerja yang timbul di dalam masyarakat, pembagian kerja secara teknis dan pembagian kerja teritorial, yang selanjutnya akan mendorong perdagangan internasional. 3. Pemikiran ekonomi kaum merkantilis merupakan suatu kebijakan yang sangat melindungi industri, dalam negeri, tetapi menganjurkan persaingan, sementara itu terjadi pembatasan-pembatasan yang terkontrol dalam kegiatan perdagangan luar negeri, kebijakan kependudukan yang mendorong keluarga dengan banyak anak, kegiatan industri di dalam negeri dengan tingkat upah yang rendah. Proteksi industri yang menganjurkan persaingan dalam negeri, dan tingkat upah yang rendah mendorong ekspor. 4. Teori kuantitas uang didasarkan pada jumlah uang yang beredar mempengaruhi tingkat bunga dan tingkat harga barang. Ke luar masuknya logam-logam mulia mempengaruhi tingkat harga di dalam negeri serta jumlah uang yang beredar, dan kecepatan uang beredar. 5. Kebijakan ekonomi lebih bersifat makro, hal ini berhubungan dengan tujuan proteksi industri di dalam negeri, dan menjaga rencana perdagangan yang menguntungkan, hal ini dilakukan dalam usaha meningkatkan peranannya dalam perdagangan internasional dan perluasan-perluasan kolonialisme. Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Pisiokrat 1. Mazhab Pisiokrat tumbuh sebagai kritik terhadap pemikiran ekonomi Merkantilis, tokoh pemikir yang paling terkenal pada 8

mazhab ini adalah Francois Quesnay. Sumbangan pemikiran yang terbesar dalam perkembangan ilmu ekonomi adalah hukum-hukum alamiah, dan menjelaskan arus lingkaran ekonomi. 2. Inti pemikiran utama dalam mazhab Pisiokrat adalah dituangkan dalam tabel ekonomi yang terdiri dari classe productive dari kaum petani, classe des froprietaires dari kaum pemilik tanah, classe sterile atau classe stipendile yang meliputi kaum pedagang dan industriawan dan classe passieve adalah kaum pekerja. 3. Pemikiran ekonomi kaum Pisiokrat yang menonjol dalam perkembangan ilmu ekonomi selain lingkaran arus ekonomi dalam tabel ekonomi yaitu tentang teori nilai dan harga yang terbagi menjadi tiga yaitu harga dasar barang-barang, harga penjualan dan harga yang harus dibayar konsumen. Teori uang yang dikemukakannya adalah sebagai tabir uang (money is veil) dan perlunya pengenaan pajak untuk kepentingan ekonomi. 4. Sumbangan pemikiran ahli Pisiokrat lain yaitu Jaques Turgot mempunyai dua sumbangan utama terhadap pemikiran ekonomi yakni teori uang sebagai tabir, dan teori fruktifikasi. Teori uang sebagai tabir yang mempersulit pengamatan fenomena ekonomi. Namun demikian pemikiran ini merupakan gagasan ke arah menemukan dasar satuan perhitungan yang ia, tetapi dikemukakan atas transaksi barter dengan nilai alat tukar dapat berubah-ubah karena jumlahnya. Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik 1. Filsafat kaum klasik mengenai masyarakat, prinsipil tidak berbeda dengan filsafat mazhab pisiokrat, kaum klasik mendasarkan diri pada tindakan-tindakan rasional, dan bertolak dari suatu metode alamiah. Kaum klasik juga memandang ilmu ekonomi dalam arti luas, dengan perkataan lain secara normatif. 2. Politik ekonomi kaum klasik merupakan politik ekonomi laissez faire. Politik ini menunjukkan diri dalam tindakan-tindakan yang dilakukan oleh mazhab klasik, dan dengan keseimbangan yang bersifat otomatis, di mana masyarakat senantiasa secara otomatis akan mencapai keseimbangan pada tingkat full employment. 3. Asas pengaturan kehidupam perekonomian didasarkan pada mekanisme pasar. Teori harga merupakan bagian sentral dari mazhab klasik, dan mengajarkan bahwa proses produksi dan pembagian pendapatan ditentukan oleh mekanisme pasar. Dan dengan melalui mekanisme permintaan dan penawaran itu akan menuju kepada suatu keseimbangan (equilibrium). Jadi dalam susunan kehidupan ekonomi yang didasarkan atas milik perseorangan, inisiatif dan perusahaan orang-perorangan. 4. Ruang lingkup pemikiran ekonomi klasik meliputi kemerdekaan alamiah, pemikiran pesimistik dan individu serta negara. Landasan kepentingan pribadi dan kemerdekaan alamiah, mengritik pemikiran ekonomi sebelumnya, dan kebebasan individulah yang menjadi inti pengembangan kekayaan bangsa, dengan demikian politik ekonomi klasik pada prinsip laissez faire. Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik Adam Smith (1723-1790) 9

1. Adam Smith adalah seorang pemikir besar dan ilmuwan kelahiran Kirkaldy Skotlandia tahun 1723, guru besar dalam ilmu falsafah di Universitas Edinburgh, perhatiannya bidang logika dan etika, yang kemudian semakin diarahkan kepada masalah-masalah ekonomi. Ia sering bertukar pikiran dengan Quesnay dan Turgot dan Voltaire. 2. Adam Smith adalah pakar utama dan pelopor dalam mazhab Klasik. Karya besar yang disebut di atas lazim dianggap sebagai buku standar yang pertama di bidang pemikiran ekonomi gagasannya adalah sistem ekonomi yang mengoperasionalkan dasar-dasar ekonomi persaingan bebas yang diatur oleh invisible hand, pemerintah bertugas melindungi rakyat, menegakkan keadilan dan menyiapkan sarana dan prasarana kelembagaan umum. 3. Teori nilai yang digunakan Adam Smith adalah teori biaya produksi, walaupun semula menggunakan teori nilai tenaga kerja. Barang mempunyai nilai guna dan nilai tukar. Ongkos produksi menentukan harga relatif barang, sehingga tercipta dua macam harga, yakni harga alamiah dan harga pasar dalam jangka panjang harga pasar akan cenderung menyamai harga alamiah, dan dengan teori tersebut timbul konsep paradoks tentang nilai. 4. Sumber kekayaan bangsa adalah lahan, tenaga kerja, keterampilan dan modal. Dengan demikian, timbul persoalan pembagian pendapatan yakni upah untuk pekerja, laba bagi pemilik modal dan sewa untuk tuan tanah. Tingkat sewa tanah akan meningkat, sedangkan tingkat upah menurun, dengan asumsi berlaku dana upah, dan lahan lama-kelamaan menjadi kurang subur, sedangkan persaingan tingkat laba menurun yang akhirnya mencapai kegiatan ekonomi yang stationer. Smith berpendapat bahwa pembagian kerja sangat berguna dalam usaha meningkatkan produktivitas. Pembagian kerja akan mengembangkan spesialisasi. Pertambahan penduduk berarti meningkatkan tenaga kerja, dalam hal ini meningkatkan permintaan dan perluasan pasar. Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik: J.B. Say, Malthus dan David Ricardo 1. Jean Batiste Say adalah seorang pakar ekonomi kelahiran Perancis yang berasal dari keluarga saudagar dan menjadi pendukung pemikiran Adam Smith. Say memperbaiki sistem Adam Smith dengan cara yang lebih sistematis serta logis. Karya Say yaitu theorie des debouchees (teori tentang pasar dan pemasaran) dan dikenal sebagai Hukum Say (Say’s Law) yaitu supply creats its oven demand tiap penawaran akan menciptakan permintaanya sendiri. Menurut Say dalam perekonomian bebas atau liberal tidak akan terjadi “produksi berlebihan” (over production) yang sifatnya menyeluruh, begitu juga pengangguran total tidak akan terjadi. Yang mungkin terjadi menurut Say ialah kelebihan produksi yang sifatnya sektoral dan juga pengangguran yang sifatnya terbatas (pengangguran friksi). 2. Thomas Robert Malthus dilahirkan tahun 1766 di Inggris, sepuluh tahun sebelum Adam Smith menerbitkan The Wealth of Nations dan meninggal tahun 1834. Malthus adalah seorang ilmuwan di bidang teologi yang kemudian memusatkan perhatiannya kepada masalah-masalah ekonomi dalam perkembangan masyarakat. Malthus adalah alumnus dari University of Cambridge, Inggris, tempat ia menyelesaikan 10

pelajaran dalam ilmu matematika dan ilmu sejarah klasik. Malthus diangkat menjadi Profesor of History and Political Economy di East India College. Bagian yang paling penting dalam pola dasar pemikiran Malthus dan kerangka analisisnya ialah menyangkut teori tentang sewa tanah dan teori tentang penduduk dengan bukunya yang berjudul An Essay on the Principle of Population. Teori Malthus pada dasarnya sederhana saja. Kelahiran yang tidak terkontrol menyebabkan penduduk bertambah menurut deret ukur padahal persediaan bahan makanan bertambah secara deret hitung. 3. Ricardo adalah seorang Pemikir yang paling menonjol di antara segenap pakar Mazhab Klasik. Ia sangat terkenal karena kecermatan berpikir, metode pendekatannya hampir seluruhnya deduktif. David Ricardo telah mengembangkan pemikiran-pemikiran Adam Smith secara lebih terjabar dan juga lebih sistematis. Dan pendekatannya teoretis deduktif, pemikirannya didasarkan atas hipotesis yang dijadikan kerangka acuannya untuk mengkaji berbagai permasalahan menurut pendekatan logika. Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat kelompok permasalahan yaitu: teori tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh produksi dan disajikan sebagai teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan harga, teori perdagangan internasional dan, teori tentang akumulasi dan perkembangan ekonomi. PEMIKIRAN EKONOMI MAZHAB SOSIALIS Sejarah Pemikiran Mazhab Sosialis dan Kritik terhadap Pemikiran Ekonomi Klasik 1. Kritik yang dikemukakan oleh mazhab sosialis berhubungan dengan doktrin laissez faire dengan pengendalian tangan tak kentara (invisible hand) dan intervensi pemerintah. Pemikiran yang dibahas adalah tentang teori nilai, pembagian kerja, teori kependudukan, dan the law of deminishing return, dan kritiknya karena asumsi bahwa negaralah yang berhak untuk mengatur kekayaan bangsa. 2. Para pengritik mazhab klasik terutama dari Lauderdale, Sismonde, Carey, List dan Bastiat. Lauderdale mengajukan kritik bahwa nilai barang ditentukan oleh kelangkaan dan permintaan, sedangkan Muller dan List melihat bahwa nilai barang ditentukan juga tidak hanya oleh modal fisik, tetapi juga oleh modal spiritual dan modal mental. Demikian juga Carey melihat tentang teori nilai dari segi teori biaya reproduksi, sedangkan Bastiat bahwa faktor-faktor yang menentukan nilai barang adalah besarnya tenaga kerja yang dikorbankan pada pembuatan barang, menurut beliau hal-hal yang menjadi karunia alam tidak mempunyai nilai, kecuali telah diolah manusia. 3. Sismonde mengajukan keberatan terhadap teori kependudukan Malthus, dan tidak mungkin dapat dikendalikan dengan caracara yang dikemukakan Malthus, sebab sangat tergantung pada kemauan manusia dan kesempatan kerja, dan kawin yang selalu dikaitkan dengan kemampuan ekonomi. Mesin mempunyai fungsi untuk menggantikan tenaga kerja manusia, aspek mesin tidak selalu mempunyai keuntungan dalam meningkatkan kekayaan bangsa. Carey berpendapat pertambahan modal lebih cepat dari pertambahan penduduk. 11

4. Sismonde berpendapat bahwa pembagian kerja skala produksi menjadi semakin besar dan tidak dapat dikendalikan sehingga terjadi kelebihan produksi. Muller berpendapat bahwa pembagian kerja telah membawa pekerjaan ke dalam perbudakan dan tenaga kerja menjadi mesin. Pemikiran List bukan pembagian kerja yang paling penting tetapi mengetahui dan menggunakan kekuatan-kekuatan produktif dalam usaha meningkatkan kekayaan bangsa. 5. Pemikiran John Stuart Mill banyak dipengaruhi oleh Jeremy Bentam yang beraliran falsafah utilitarian, bebannya sangat berat dalam mempelajari falsafah, politik dan ilmu sosial, yang menjadikan mental breakdown. Kritik terhadap ekonomi klasik terutama pada Smith, Malthus dan Ricardo, dipelajari oleh Mill. Sementara itu pemikiran ekonomi sosialis mulai berkembang, dasar sistem ekonomi klasik adalah laissez faire, hipotesis kependudukan Malthus, hukum lahan yang semakin berkurang, teori dana upah mendapat tantangan. Dalam era inilah pemikiran Mill dituangkan dalam bukunya yang berjudul Principle of Political Economy, dengan pemikiran yang eklektiknya. 6. Sumbangan yang paling besar Mill adalah metode ilmu ekonomi yang bersifat deduktif dan bersama dengan metode induktif. Karena hipotesisnya belum didukung dengan data empirik, di samping itu pembahasannya tentang teori nilai tidak melihat dari biaya produksi, tetapi telah menggunakan sisi permintaan melalui teori elastisitas. Mill menjelaskan bahwa hukum yang mengatur produksi lain dengan hukum distribusi pendapatan, juga memperkenalkan human capital investment yaitu keterampilan, kerajinan dan moral tenaga kerja dalam meningkatkan produktivitas. Ekonomi Mazhab Sosialis Utopis 1. Dari pandangan pemikiran yang revolusioner Karl Marx dan Enggel pemikiran ini biasa disebut kaum sosialis ilmiah dan ada yang tetap mempertahankan dengan cara-cara yang bersifat ideal dan terlepas dari kekuasaan politik disebut sosialis utopis dengan dipelopori oleh Thomas More, Francis Bacon, Thomas Campanella, Oliver Cromwell, Gerard Winstanley, James Harrington.. 2. Perkataan Utopis berasal dari judul buku Thomas More dalam tahun 1516 Tentang Keadaan Negara yang Sempurna dan Pulau Baru yang Utopis. Francis Bacon dalam bukunya Nova Atlantis (1623), dan Thomas Campanella (1623) dalam bukunya Negara Matahari (Civitas Solis). 3. Saint Simon (1760-1825), dari Perancis bukunya The New Christianity dan Charles Fourier (1772-1837) bercita-cita menciptakan tata dunia baru yang lebih baik bukan dengan kotbah tetapi dengan model percontohan. Louis Blanc mengusahakan agar didirikan ateliers sociesux yakni pabrikpabrik yang dihimpun negara. Pierre Joseph Proudhom (18091865 ) Beliau yakin akan asas persamaan dan lama sekali tidak setuju dengan hak milik pribadi terhadap perusahaan. Ekonomi Mazhab Sosialis Ilmiah 1. Karl Marx dilahirkan di Treves Jerman dan seorang keturunan Yahudi. Ia seorang ilmuwan dan pemikir besar bidang filosof 12

2.

3.

4.

5.

serta Pemimpin Sosialisme Modern. Ia belajar di Universitas Bonn kemudian di Universitas Berlin di Jerman dan memperoleh sarjana bidang Filsafat. Dalam masa studinya ia banyak dipengaruhi oleh Friedrich Hegel seorang Filosof Besar Jerman bidang falsafah murni. Friedrich Engels, berasal dari kalangan usahawan besar di Jerman, keluarganya memiliki sejumlah perusahaan industri tekstil di Jerman maupun di Inggris. Sejak usia muda Engels menaruh minat terhadap ilmu falsafah dan ilmu pengetahuan masyarakat. Nalurinya tergugah oleh apa yang diamatinya dan disaksikannya sendiri mengenai kehidupan masyarakat dalam lingkungan kawasan industri di Jerman dan di Inggris. Engels bertemu dengan Marx tahun 1840 di Paris, sewaktu Marx hidup dalam pembuangan. Teori tentang perkembangan ekonomi menurut Marx sebenarnya dapat dibagi menjadi tiga bagian, pertama pemikirannya tentang proses akumulasi dan konsentrasi, kedua teori tentang proses kesengsaraan/pemiskinan yang meluas (die verelendung atau increasing misery), ketiga teori tentang tingkat laba yang cenderung menurun. Menurut teori konsentrasi perusahaan-perusahaan makin lama makin besar, sedangkan jumlahnya makin sedikit. Perusahaanperusahaan besar bersaing dengan perusahan kecil maka perusahaan kecil akan kalah dalam persaingan dan kemudian perusahaan kecil lenyap. Timbullah perusahaan-perusahaan raksasa. Para pengusaha kecil dan golongan menengah menjadi orang miskin. Sedangkan teori akumulasi menyatakan bahwa para pengusaha raksasa semakin lama semakin kaya dan menumpuk kekayaan yang terkonsentrasi pada beberapa orang, dan para pengusaha kecil akhirnya jatuh miskin dan pengusaha kecil yang berdiri sendiri menjadi proletariat. Sejauhmana proses akumulasi yang dimaksud di atas bisa berjalan tergantung dari a) tingkat nilai surplus, b) tingkat produktivitas tenaga kerja, dan c) perimbangan bagian nilai surplus untuk konsumsi terhadap bagian yang disalurkan sebagai tambahan modal.

PEMIKIRAN EKONOMI NEOKLASIK Perintis Analisis Marjinal 1. Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang ekonomi baik dalam teori maupun dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya produksi tetapi telah beralih pada kepuasan marjinal (marginal utility). Pendekatan ini merupakan pendekatan yang baru dalam teori ekonomi. 2. Salah satu pendiri mazhab neoklasik yaitu Gossen, dia telah memberikan sumbangan dalam pemikiran ekonomi yang kemudian disebut sebagai Hukum Gossen I dan II. Hukum Gossen I menjelaskan hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang diperoleh, sedangkan Hukum Gossen II, bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang diperlukannya. Selain Gossen, Jevons dan Menger juga mengembangkan teori nilai dari kepuasan marjinal. Jevons berpendapat bahwa perilaku individulah yang berperan dalam menentukan nilai barang. Dan perbedaan preferences yang 13

menimbulkan perbedaan harga. Sedangkan Menger menjelaskan teori nilai dari orde berbagai jenis barang, menurut dia nilai suatu barang ditentukan oleh tingkat kepuasan terendah yang dapat dipenuhinya. Dengan teori orde barang ini maka tercakup sekaligus teori distribusi. 3. Pemikiran yang sangat mengagumkan yang disusun oleh Walras tentang teori keseimbangan umum melalui empat sistem persamaan yang serempak. Dalam sistem itu terjadi keterkaitan antara berbagai aktivitas ekonomi seperti teori produksi, konsumsi dan distribusi. Asumsi yang digunakan Walras adalah persaingan sempurna, jumlah modal, tenaga kerja, dan lahan terbatas, sedangkan teknologi produksi dan selera konsumen tetap. Jika terjadi perubahan pada salah satu asumsi ini maka terjadi perubahan yang berkaitan dengan seluruh aktivitas ekonomi Teori Produktivitas Marjinal 1. Dasar pemikiran mazhab neoklasik pada generasi kedua lebih akurasi dan tajam karena bila dibandingkan dengan pemikiran ekonomi pada kelompok generasi pertama neoklasik. Hal ini dapat terjadi karena pemikiran generasi kedua menjabarkan lebih lanjut perilaku variabel-variabel ekonomi yang sudah dibahas sebelumnya. Lingkupan telah berkembang dari produksi, konsumsi, dan distribusi yang lebih umum beralih pada penjelasan yang lebih tajam. 2. Pertentangan pemikiran antara para ahli neoklasik seperti J.B. Clark dapat menjadi sumber inspirasi dari perkembangan ilmu ekonomi dalam menjelaskan teori distribusi fungsional, ditafsirkan oleh J.B Clark mempunyai nilai etik, yang secara langsung membantah teori eksploitasi. Dengan teori produktivitas marjinal upah tenaga kerja, laba serta lahan dan bunga ditetapkan dengan objektif dan adil. Tetapi masalahnya, apakah setiap pekerja mendapat upah sama dengan PPMt nya? 3. Penggunaan pendekatan matematis dalam analisis ekonomi terutama dalam fungsi produksi semakin teknis, dan dengan penggunaan asumsi-asumsi yang dialaminya juga bertambah seperti dalam kondisi skala tetap, meningkat atau menurun. Hal ini dikaitkan pula dengan bentuk kurva ongkos rata-rata, oleh Wicksell. Hal ini merupakan sumbangan besar dalam pembahasan ongkos perusahaan dan industri. Pada saat kurva ongkos rata-rata menurun, sebenarnya pada fungsi produksi terjadi proses increasing returns, dan pada saat kurva ongkos naik, pada kurva produksi terjadi keadaan decreasing returns. Selanjutnya, pada saat ongkos rata-rata sampai pada titik minimum, pada fungsi produksi berlaku asumsi constant return to scale. 4. Pemikiran lain yang menjadi sumber kontroversi seperti pandangan Bohm Bawerk telah menimbulkan kontroversi pula tentang hubungan antara modal dan bunga. Kontroversi ini pun timbul dari pandangan J.B. Clark. Clark mempunyai pendapat bahwa barang-barang sekarang mempunyai nilai lebih tinggi daripada masa depan, karena itu timbullah bunga. Tetapi, bunga juga dipengaruhi oleh produktivitas melalui keunggulan teknik. Bohm Bawerk memberikan adanya premium atau agio, karena kebutuhan sekarang lebih tinggi daripada masa datang. Tetapi, Fisher melihat dari arus pendapatan masa depan perlu dinilai sekarang, yang 14

dipengaruhi oleh kekuatan subjektif dan objektif. Fisher menjelaskan pula terjadinya bunga melalui permintaan dan penawaran terhadap tabungan dan investasi. Fisher memberi sumbangan pula pada tingkat bunga. Tingkat bunga merupakan marginal rate of return over cost. Pemikiran Marshall sebagai Bapak Ekonomi Neoklasik 1. Sumbangan yang paling terkenal dari pemikiran Marshall dalam teori nilai merupakan sitetis antara pemikiran pemula dari marjinalis dan pemikiran Klasik. Menurutnya, bekerjanya kedua kekuatan, yakni permintaan dan penawaran, ibarat bekerjanya dua mata gunting. Dengan demikian, analisis ongkos produksi merupakan pendukung sisi penawaran dan teori kepuasan marjinal sebagai inti pembahasan permintaan. Untuk memudahkan pembahasan keseimbangan parsial, maka digunakannya asumsi ceteris paribus, sedangkan untuk memperhitungkan unsur waktu ke dalam analisisnya, maka pasar diklasifikasikan ke dalam jangka sangat pendek, jangka pendek, dan jangka panjang. Dalam membahas kepuasan marjinal terselip asumsi lain, yakni kepuasan marjinal uang yang tetap. 2. Pemikiran Alfred Marshall mahir dalam menggunakan peralatan matematika ke dalam analisis ekonomi. Dia memahami, bahwa untuk memudahkan pembaca, maka catatan-catatan matematikanya diletakkan pada bagian catatan kaki dan pada lampiran bukunya. Pembahasannya tentang kepuasan marjinal telah mulai sebelum 1870, sebelum buku Jevons terbit, tetapi karena orangnya sangat teliti dan modes, dia tidak mau cepat-cepat menerbitkan bukunya. 3. Dalam pembahasan sisi permintaan, Marshall telah menghitung koefisien barang yang diminta akibat terjadinya perubahan harga secara relatif. Nilai koefisien ini dapat sama dengan satu, lebih besar dan lebih kecil dari satu. Tetapi, ada dua masalah yang belum mendapat penyelesaian dalam hal sisi permintaan, yakni aspek barang-barang pengganti dan efek pendapatan. Robert Giffen telah dapat membantu penyelesaian kaitan konsumsi dan pendapatan dengan permintaannya terhadap barang-barang, sehingga ditemukan Giffen Paradox. Peranan substitusi kemudian diselesaikan oleh Slurtky. 4. Marshall menemukan surplus konsumen. Pengertian ini dikaitkan pula dengan welfare economics. Bahwa konsumen keseluruhan mengeluarkan uang belanja lebih kecil daripada kemampuannya membeli. Jika itu terjadi maka terjadi surplus konsumen. Selama pajak yang dikenakan pada konsumen lebih kecil daripada surplusnya itu, maka kesejahteraannya tidak menurun. Tetapi, pajak juga dapat digunakan untuk subsidi, terutama bagi industri-industri yang struktur ongkosnya telah meningkat. Marshall menjelaskan pula mengapa kurva ongkos total rata-rata menurun dan meningkat. Hal ini berkaitan dengan faktor internal dan eksternal perusahaan atau industri. 5. Mekanisme permintaan dan penawaran dapat mendatangkan ketidakstabilan, karena setiap usaha yang dilakukan untuk kembali ke posisi seimbang ternyata membuat tingkat harga dan jumlah barang menjauhi titik keseimbangan. Keadaan tidak stabil itu terjadi jika kurva penawaran berjalan dari kiriatas ke kanan-bawah. Jika variabel kuantitas independen, 15

terjadi kestabilan, tetapi jika berubah harga menjadi independen, maka keadaan menjadi tidak stabil. Mazhab Institusionalisme 1. Inti pemikiran Veblen dapat dinyatakan dalam beberapa kenyataan ekonomi yang terlihat dalam perilaku individu dan masyarakat tidak hanya disebabkan oleh motivasi ekonomi tetapi juga karena motivasi lain (seperti motivasi sosial dan kejiwaan), maka Veblen tidak puas terhadap gambaran teoretis tentang perilaku individu dan masyarakat dalam pemikiran ekonomi ortodoks. Dengan demikian, ilmu ekonomi menurut Veblen jauh lebih luas daripada yang ditemukan dalam pandangan ahli-ahli ekonomi ortodoks. 2. Revolusi perkembangan pemikiran yang dikemukakan Veblen yaitu dengan memperluas lingkup pengkajian ilmu ekonomi, membawa akibat perluasan dan perubahan dalam metodologi, andaian-andaian, dan perilaku variabel-variabel ekonomi. Veblen melihat pengkajian ilmu ekonomi dari berbagai aspek ilmu sosial sehingga diperlukan interdisiplin. Oleh karena itu pula Veblen mendapat tuduhan bukan sebagai seorang pemikir ekonomi, tetapi sebagai seorang sociologist. 3. Pandangan pemikiran Veblen yang utama bahwa teori-teori ekonomi ortodoks, seperti teori konsumsi, perilaku bisnis, andaian-andaian laba maksimal, persaingan sempurna ditolaknya. Persaingan sempurna hampir tidak terjadi, yang banyak terjadi adalah monopoli, bukan persaingan harga, tetapi harga ditetapkan lebih tinggi. Konflik-konflik yang terjadi bukan lagi antara tenaga kerja dan pemilik modal, tetapi antara bisnismen dengan para teknisi. Karena dunia bisnis telah dikuasai oleh mesin, maka peranan teknisilah yang menentukan proses produksi. 4. Selanjutnya pandangan Veblen pada tahap awal sukar dipahami oleh ahli-ahli ekonomi, karena dia menggunakan istilah-istilah yang datang dari disiplin lain. Namun demikian, pandangan-pandangannya telah mendorong berkembangnya aliran ekonomi kelembagaan Amerika Serikat. Murid-muridnya melanjutkan dan melakukan pengembangan terhadap pemikiran- pemikirannya. Tindakan Kolektif dan Surplus yang tidak Produktif 1. Mitchell seorang ilmuwan sejati yang tidak terpengaruh oleh pemikiran lain ia mempunyai pandangan sendiri. Oleh karena itu tidak semua pandangan Veblen disetujuinya, bahkan di samping pemikiran ekonomi ortodoks, pandangan Veblen mendapat kritik. Mitchell berkeberatan terhadap asumsiasumsi, logika yang abstrak ekonomi ortodoks, karena itu dia tidak pernah menggunakannya sebagai teori dalam penelitian. Dia lebih menekankan penelitian empirik dan menjelaskan data dengan deskriptif. Pendekatan sejarah, dengan mempelajari sebab-sebab yang menjadi kumulatif secara evolusioner digunakannya dalam analisis siklus bisnis. Fluktuasi kegiatan ekonomi dapat diamati dari keputusankeputusan pengusaha, reaksi-reaksi pengusaha terhadap perubahan laba. Siklus-bisnis terdiri beberapa tahap, yakni resesi, depresi, pemulihan dan masa-masa makmur (boom). 16

2. John R. Commons seorang pelopor ajaran ekonomi kelembagaan di Universitas Wisconsin. Commons mencoba untuk melakukan perubahan sosial, penyempurnaan struktur dan fungsi pendidikan di kampusnya, dan banyak memberikan sumbangan dalam ekonomi perburuhan. Pandangannya terhadap ekonomi ortodoks adalah penolakannya pada lingkungan ekonomi yang sempit, statik, dan mencoba memasukkan segi-segi kejiwaan, sejarah, hukum, sosial dan politik dalam pembahasannya. Teori harga dalam ekonomi ortodoks hanya berlaku dalam kondisi-kondisi khusus. Dalam pasar ekonomi ortodoks terjadi pertukaran, tetapi bukan hubungan pertukaran. Dia membagi tiga macam transaksi dalam pasar, yakni transaksi pengalihan hak milik kekayaan, transaksi kepemimpinan, dan transaksi distribusi. Dalam transaksi tersebut, melibatkan aspek-aspek kebiasaan, adat, hukum dan kejiwaan. 3. Pandangan pemikiran J.A. Hobson tentang kritiknya terhadap ekonomi ortodok, yaitu ada tiga kelemahan teori ekonomi ortodoks yang ditemukannya, yakni tidak dapat menyelesaikan masalah full employment yang dijanjikan teori ekonomi ortodoks, distribusi pendapatan yang senjang, dan pasar bukanlah ukuran terbaik untuk menentukan ongkos sosial. Adanya ekonomi normatif dan positif tidak disetujuinya, oleh karena keduanya mengandung unsur etika, hipotesis tentang timbulnya imperialisme, karena terjadi under consumption dan over saving di dalam negeri, maka diperlukan penanaman modal ke daerah-daerah baru. Pengeluaran pemerintah dan pajak dapat mendorong ekonomi ke arah full employment, dan meningkatkan pendapatan pekerja dan peningkatan produktivitas. Pembayaran terhadap faktor-faktor produksi dapat ditentukan atas kebutuhan cukup untuk meningkatkan produktivitas dan dengan memberikan kelebihan yang tidak produktif. Dengan semakin meratanya pembagian pendapatan akan mendorong peningkatan produktivitas, meningkatnya konsumsi, dan akan terhindarlah ekonomi dari resesi. Inovasi, Drama Asia dan Kapitalisme Amerika 1. Pemikiran yang paling menonjol dari Schumpeter tentang pembahasan ekonomi jangka panjang terlihat dalam analisisnya baik mengenai terjadinya inovasi komoditi baru, maupun dalam menjelaskan terjadinya siklus-bisnis. Keseimbangan ekonomi yang statik dan stasioner itu mengalami gangguan dengan adanya inovasi, namun gangguan itu berusaha mencari keseimbangan baru. Inovasi akan terhenti kalau kapten industri (wiraswasta) telah terlihat dengan persoalan-persoalan rutin. Walaupun Schumpeter menggunakan andaian-andaian ekonomi ortodoks, tetapi dia memasukkan aspek dinamik dengan mengkaji terjadinya fluktuasi bisnis, di mana terjadi resesi, depresi, recovery, dan boom. Invensi dan inovasi merupakan kreativitas yang bersifat destruktif. Penemuan hari ini dapat dihancurkan oleh penemuan esok, tetapi ekonomi tetap tumbuh. 2. Pemikiran Gunnar Myrdal seorang ekonomi Swedia yang terbesar dewasa ini tertarik dengan pengkajian sosiologi. Dia mempelajari sebab-sebab terjadinya kemiskinan di negerinegeri maju dan yang sedang berkembang. Dalam mengatasi persoalan-persoalan itu tidak dapat hanya dengan teori-teori ekonomi ortodoks, oleh karena teori itu terlalu sempit. 17

Perencanaan ekonomi di negeri-negeri yang sedang berkembang akan mengarahkan pembangunan yang jelas, dan perencanaan itu meliputi segala aspek, yakni ekonomi, pendidikan, kesehatan, kependudukan, dan semua sektor. Alat analisisnya seperti yang dilakukan oleh Mitchell, yakni sebabmusabab yang bersifat kumulatif. Jadi, kekuatan-kekuatan politik, ekonomi, sosial dan kejiwaan dapat berhimpun menjadi sebab kejadian yang merugikan atau yang menguntungkan pembangunan. 3. John Keyneth Galbraith menjelaskan perkembangan ekonomi kapitalis di AS, yang tidak sesuai dengan ramalan-ramalan yang bersifat manipulatif dari teori ekonomi ortodoks. Andaian-andaian ekonomi ortodoks menurut Galbraith ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya. Tidak ada lagi persaingan sempurna, pasar telah dikuasai oleh perusahaanperusahaan besar. Perusahaan ini menentukan selera konsumen. Kekuasaan konsumen telah tidak berarti sehingga timbul dependent-effect pemilik modal telah terpisah dengan para manajer yang profesional, dan para manajer ini telah menjadi technostructure masyarakat. Konsumsi masyarakat telah menjadi tinggi, tetapi sebaliknya terjadi pencemaran lingkungan, dan kualitas barang-barang swasta tidak dapat diimbangi oleh barang-barang dan jasa publik. Kekuatankekuatan perusahaan besar dikontrol oleh kekuatan pengimbang seperti kekuatan buruh, pemerintah, dan lembaga-lembaga konsumen. Namun demikian, untuk menjamin kelanjutan kekuasaan perusahaan- perusahaan ini, mereka meminta pemerintah untuk menstabilkannya. Sumber Buku Sejarah Teori-teori Ekonomi Karya Disman DIarsipkan di bawah: Fak. Ekonomi

Perkembangan Pemikiran Ekonomi dan Kontroversi Ditulis pada Februari 4, 2008 oleh Pakde sofa Perkembangan Pemikiran Ekonomi dan Kontroversi 1. Perhatian terhadap ekonomi sudah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu, tetapi kelahiran ekonomi sebagai ilmu sejak terbitnya buku Adam Smith tahun 1776 yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth on Nations. Yang kemudian Adam Smith dinobatkan menjadi Bapak Ilmu Ekonomi. 2. Struktur ilmu ekonomi adalah sehimpunan dari pengorganisasian konsep dan generalisasi, serta metode keilmuan yang khusus menguji teori-teori pada setiap disiplin ilmu yang bersangkutan. Penguasaan terhadap struktur ilmu akan mempermudah bagi kita untuk memanfaatkannya dalam rangka pemecahan masalah yang kita hadapi. 3. Pengertian teori ekonomi adalah abstraksi dari kenyataan ekonomi yang berupa konsep-konsep tentang variabel, andaian, perilaku dan prediksi variabel dengan metodologi yang jelas. Uraian teori dilakukan dengan sistematik yang konsisten. 18

4. Teori ekonomi berkembang terus karena masalah-masalah ekonomi yang dihadapi manusia mengalami perubahan. Dalam usaha untuk menyelesaikan masalah tersebut lahirlah pemikiran-pemikiran yang diakui sebagai teori. Teori ini merupakan jawaban teoretik terhadap masalah tadi. 5. Ilmu ekonomi positif lebih menitikberatkan pada mencari alasan untuk menjelaskan, mencari hubungan sebab akibat, serta berdasarkan hubungan sebab akibat tersebut mengemukakan apa adanya. Sedangkan ilmu ekonomi normatif adalah ilmu ekonomi itu dikembangkan berdasarkan kepentingan-kepentingan tertentu dengan membahas pertimbangan etika dan nilai maka disebut ilmu ekonomi normatif. 6. Mempelajari sejarah pemikiran ekonomi bertujuan agar kita dapat mengetahui perkembangan pemikiran dan teori ekonomi, memberi inspirasi, menanamkan sikap demokratik dan toleran. Kontroversi Teori Ekonomi 1. Ilmu ekonomi termasuk rumpun ilmu sosial yang mempelajari perilaku orang atau masyarakat yang sering bertumpangtindih dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, dalam perkembangannya menggunakan metode deduktif dan induktif. Disebabkan ilmu ekonomi tidak dapat melakukan eksperimeneksperimen yang terkendali seperti halnya ilmu eksakta, maka ahli ekonomi harus memecahkan masalah metodologi yang mendasar, dengan asumsi-asumsi yang tegas. 2. Ilmu ekonomi dalam menarik kesimpulannya berusaha memisahkan dengan tegas deskripsi dari perimbangan nilai, menghindari kekeliruan post hoc, dan kekeliruan komposisi, mengakui adanya subjektivitas yang tidak terelakan dalam teori dan kebijakan. Suatu cara yang paling meyakinkan agar pola berpikir tetap lurus dalam penggunaan metode ilmiah. 3. Pandangan para pemikir dan kritisi ekonomi tidak selalu sama untuk menjawab masalah realitas ekonomi, sehingga menimbulkan perbedaan, dan menimbulkan kontroversi. Beberapa sumber penyebab terjadinya kontroversi dalam teori ekonomi adalah kesulitan untuk merumuskan hipotesis yang tepat, perilaku ekonomi, dan kadar nilai baik disengaja atau tidak, ikut memasuki pembahasan. 4. Kontroversi dapat mencapai penyelesaian, jika salah satu teori terbukti lebih relevan menjelaskan realitas ekonomi. Hal ini dapat diketahui melalui pengujian teoretik maupun empirik. Tetapi peranan nilai juga dapat mempertajam terjadinya kontroversi. Dengan demikian, salah satu usaha untuk mencapai rekonsiliasi adalah dengan mengurangi peranan nilai dalam teori. Tokoh-tokoh Pemikir Ekonomi 1. Aristoteles merupakan orang yang pertama yang memberikan batasan terhadap ekonomi, dalam karyanya berjudul Politika menjelaskan tentang Oeconomicus dan Chrematisticus membahas segi-segi perdagangan dan produksi dengan nilainilai. Jadi segala aspek yang terkandung dalam produksi, 19

2.

3.

4.

5.

6.

harga, pasar, uang, tingkat bunga telah menjadi perdebatan massa. Mazhab Praklasik yaitu kaum Merkantilis yang dipelopori oleh Thomas Mun (1571-1641), Jean Baptist Colbert (1619-1683), merupakan pemikir ekonomi mulai zaman Renaissance sampai pertengahan abad ke-18. Mereka berpendapat bahwa kekayaan bisa bermanfaat bagi negara agar bisa kuat dan jaya negara harus kaya, harus banyak memiliki banyak logam mulia. Kaum Pisiokrat, tokoh-tokohnya Francois Quesnay (1694-1774), Jaques Turgot (1721-1781), lingkungan arus barang dan uang. Quesnay dan Tableau Economique. Sektor Pertanian sebagai satu-satunya sektor produktif. Produksi masyarakat secara netto (product net). Tingkat sewa tanah dan kecenderungan (hukum) semakin menurunnya tingkat imbalan jasa (law of diminishing return). Adam Smith lahir pada tahun 1723 di Kirkaldy, Skotlandia. Bapak ilmu ekonomi, Guru Besar pada Universitas Glasgow, dan pelopor dalam Mazhab klasik. Karya besar yang ditulis adalah berjudul :The Theory of Moral Sentiments yang terbit sekitar 17 tahun sebelum buku yang sangat terkenal yaitu An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Inti pokok-pokok pikiran yang telah dikemukakan oleh Adam Smith adalah dasar falsafah tata susunan masyarakat agar didasarkan atas hukum alam yang secara wajar berlaku dalam dunia nyata (the order of things according to natural law ). Pembagian kegiatan dan spesialisasi, teori tentang nilai dan harga barang, pembagian hasil produksi di antara faktor produksi, tenaga kerja (upah), tanah (sewa tanah), modal (bunga), pengelolaan usaha (laba). Kebebasan individu dan kemandiriannya akan membawa keserasian ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat Laizez fair, laizzez fasser. David Ricardo lahir pada tahun 1772 di Inggris, seorang praktisi yang berasal dari keluarga pedagang sebagai stock broker, tidak pernah menuntut pelajaran formal di sebuah lembaga pendidikan tinggi. Bukunya yang adalah Principles of Political Economy and Taxation terbit pada tahun 1817. Ricardo penganut Laissez Faire, dan mengembangkan dasar teori nilai yang terkenal dengan labor theory of value. Pergaulannya sangat luas, dan kenal dengan James Mill, Jeremy Bentham , Jean Baptiste Say. Perangkat teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat pokok permasalahan, yaitu (1) teori tentang nilai dan harga barang dan berkaitan dengan itu, (2) teori tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh produksi dan disajikan sebagai teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan laba, (3) teori tentang perdagangan internasional, dan (4) teori tentang akumulasi dan perkembangan ekonomi. Alfred Marshall adalah Guru Besar di Cambridge University, Inggris, pakar mazhab Neoklasik, buku karangannya yang terkenal adalah The Principles of Economics, terbit pada tahun 1890. Marshall berhasil menurunkan kurva permintaan, mekanisme pasar adalah bekerjanya kekuatan penawaran dan permintaan, merapikan teori surplus konsumen, utilitas marginal uang, ilmu pengetahuan berjalan secara evolusioner, natura non facit saltum. Teori tentang perilaku konsumen (theory of consumers behavior). Teori disutility tentang upah pengorbanan oleh pihak tenaga kerja. Teori waiting tentang bunga imbalan jasa bagi pemilik modal yang bersedia 20

menunggu. Perpaduan antara nilai subjektif pada faedah marginal dengan unsur objektif pada biaya marginal. Pendekatan Marshall berpola pada ekuilibrium parsial. Ekuilibrium sementara, ekuilibrium jangka pendek dan ekuilibrium jangka panjang. 7. John Maynard Keynes lahir tahun 1883 di Inggris adalah putera seorang ekonomi penganut aliran Klasik bernama John Neville Keynes. Buku hasil karyanya adalah pertama The Economic Consequences of the Peace, (1919) kedua, A Treatise on Money, 2 Vol (1930) dan yang ketiga yang sangat populer yaitu The General Theory of Employment, Interest and Money (1936). Sumbangan Keynes yang terkenal dalam teori ekonomi antara lain perangkap likuiditas, tingkat suku bunga yang inelastik terhadap permintaan investasi, ketegaran upah, keseimbangan dalam pengangguran dan intervensi pemerintah untuk menyelamatkan kapitalisme. The General Theory merupakan jawaban yang diberikan Keynes terhadap depresi ekonomi tahun-tahun 1934-an, yang tak kunjung datang dari pemikir kaum Neoklasik. Sumber buku Sejarah Teori-teori Ekonomi Karya Disman Thomas R. Maltus •

Thomas R. Maltus Lahir pada tahun 1766,



Dua prinsip ekonomi Maltus yaitu pembahasan mengenai permasalahan populasi yang dibahas dalam essaynya, An Essay on the Principle of Population (1798), dan kekurangan dari agregat demend, dalam Principles of Political Economy (1820).



Ia dikenal sebagai pelopor ekonomi modern pada saat Permasalahan mengenai agregat demend mulai dikenal, yang menjadi dasar pemikiran Ricardo dan Mills



Ia mengkritik optimisme dari pandangan smith yang berkenaan tentang kontribusi seseorang akan perekonomian, bukan dari sisi kepercayaannya akan laissez faire, ia berpendapat bahwa walaupun berada dalam laissez faire suatu Negara tetap akan menemui hambatan dalam mencapai kesejahtraan.



Essay pertama Malthus mengemukakan dua dalil, yang pertama bahwa food is necessary to man’s existence dan yang kedua adalah the passion between sexes is necessary and will remain nearly in it’s present state.



Kesimpulan dari dalilnya dikenal dengan “the power of population is indefinitely greater than the power in the earth to produce subsistence for man”, populasi meningkat dalam 21

rasio geometris sedangkan kebutuhan meningkat dalam rasio aritmatika. •

solusi untuk pembatasan populasi yaitu dengan vice dan misery. Dengan vice dan misery dapat berdampak pada tingkat kelahiran, yang dikenal sebagai preventive check dan Positive check.



Positive check diterapkan dalam kelas miskin, Preventive check biasanya pada kelas atas.



Dalam Principles of Political Economy (1820) Malthus membahas perbedaan antara ilmu ekonomi material dengan ilmu eksakta,



Malthus menggunakan definisi value Smith untuk mengontrol barang lain termasuk labour (Observation on the Effects of the corn laws, 1814), menurut Maltus ’when the value of an object is estimate by the quantity of labour of a given description (common day-labour, for instance) which it can command, it will appear to be unquestionably the best of any one commodity, and to unite, more nearly than any other, the qualities of a real and nominal measure of exchangeable value’.



Jumlah labour menentukan harga suatu barang komoditi, yang akan dimasukan kedalam teori ongkos produksi dalam mencari bagian dari profit.



Teori efektif demend menyatakan bahawa permintaan yang tinggi mempengaruhi penawaran lama jangka waktu yang berkelanjuatan. Efektif demend juga cerminan dari kualitas labour dan profit, dengan kata lain nilai permintaan harus dapat menutupi biaya yang timbul, modal, dan bahan baku plus profit yang sesuai dengan nilai yang dibayarkan produsen.



Sama dengan Snith, Malthus juga menganggap bentuk pertukaran yang paling sering adalah pertukaran barang dan labour. Nilai labour yang dipekerjakan oleh pemegang modal akan lebih rendah dibandingkan nilai barang yang mereka hasilkan.



Pada tahun 1800 maltus mendiskusikan UU mengenai orang miskin, ia menyusut efek perubahan dalam kemiskinan yaitu tentang perpindahan pendapatan atas harga, suatu perihal 22

yang ia ulang dalam penyelidikan menyangkut penyebab dari penetapan harga yang tinggi. •

Pada saat itu ia juga dengan tegas menolak penafsiran yang melihat harga berubah pertama dari suatu peristiwa moneter. Malthus mempertimbangkan perubahan dalam jumlah uang lebih mungkin untuk suatu efek perubahan harga dibandingkan penyebabnya.



Saving bermanfaat bagi negara sebab dapat menambah general capital (investment) dan karena dipekerjakan seperti modal tidak hanya ditetapkan pada gerak yang lebih dari tenaga kerja dibanding ketika dibelanjakan seperti pendapatan, teapi tenaga kerja lupa diri terhadap sesama yang lebih utama.



Ia mengakui investasi itu memerlukan tabungan, tetapi ia juga meminta dengan tegas bahwa prinsip tabungan mendorong kelebihan, akan menghancurkan alasan ke produksi.



Teori sewanya ia tuangkan dalam Inquiry into the Nature and Progress of Rent. Malthus mengatakan bahwa secara umum hargalah yang menentukan sewa, bukan sebaliknya. Namun teori ini lebih dikenal sebagai teori Ricardian dari pada Malthusian.

David Ricardo •

Pertama dia bersentuhan dengan dunia ekonomi, dia tidak pernah memikirkan kebijakan ekonoi sebelumnya hingga ia berusia 27 tahun. Suatu ketika dia mendapat sebuah lembaran dari The Whealth of Nation dan dia sangat menyukainya dan merangsang dia untuk belajar.



Peristiwa yang menentukan karir intelektualnya adalah saat dia berkenalan dan bersahabat dengan James Mill, seorang pengikut Bentham dan filosof yang radikal, Mill mendorong Ricardo untuk membuat pinsip-pinsip ekonomi sendiri.



David Ricardo lahir di London pada tahun 1772, yang merupakan keturunan Yahudi Ortodox. Seperti ayahnya, ia menjadi broker saham, dan setelah memperoleh keuntungan besar dalam waktu singkat , ia menjadi pemilik tanah dan anggota parlemen 23



Karyanya yang paling penting adalah The Principles of Political Economy and Taxation yang dipublikasikan pertama kali pada tahun 1817. Selain itu ia juga menulis essay The High Price of Bullion (1810)



Toeri moneter ricardo terpengaruh oleh perkembangan doktrin moneter yang berakhir pada bayang-bayang Thorton,



Ricardo mendukung sebuah teori kuantitas yang sempit. Menurut dia, itu merupakan perluasan moneter, dan perluasan moneter sendiri merupakan tanggung jawab dari masa peperangan inflasi, yang mana dapat mencegah jika bank Inggris tetap menggunakan disiplin standar emas.



Ia juga mengusahakan pembukaan lagi dari jenis pembayaran dan pasangan permohonan proposal untuk sebuah ‘ingot plan’, yang menyerupai standar emas dalam abad 20/



Dalam toeri of wages ia menyatakan bahwa dalam jangka panjang, harga merefleksikan biaya produksi, dan berhubungan dengan harga jangka panjang sebagai harga alami. Harga alami tenaga kerja merupakan biaya produksi, biaya pemeliharaan pekerja. Jika harga berhubungan dengan harga alami tenaga kerja, kemudian upah menjadi standar hidup.



Ricardo juga menceritakan profit dan wages yang paling utama pada biaya produksi tenaga kerja. Menurutnya biaya yang tnggi dalam memproduksi akan membuat wage tinggi dan rendahnya profit. Dia menyatakan dalam Esssay on Profits “Profits tergantung pada tinggi rendahnya upah, upah dalam harga kebutuhan, dan harga kebutuhan pada harga makanan.”



Teori diminishing profit Ricardo lebih meyakinkan dengan menghubungkannya dengan teori differential rent. Pada teori ini, prinsip diminishing return adalah sebuah akibat penting, berhubungan dengan terjadinya impor beras di Inggris.



Ricardo menunjukkan ketidaklayakkan dalam pembatasan importasi. Dalam essay perburuhan Ricardo, prinsip differential rent untuk menahan pandangannya bahwa pertumbuhan populasi dan modal akan memasukkan diminishing profit, mungkin ia berharap dicegah oleh ketidakterbatasan impor padi di luar negeri.



Ricardo ialah ahli pertama yang mengembangkan toeri nilai dan hubungannya dengan distribusi. 24



Pembukaan ricardo pada teori nilai ialah “Nilai komoditas atau kuantitas komoditas lain untuk yang akan ditukar, tergantung kuantitas relatif pada buruh yang dibutuhkan untuk produksi dan tidak pada kompensasi yang lebih besar/kecil yang dibayar pada buruh itu.”



Nilai secara utama mengganti nilai lebih baik dari menggunakan nilai, dan pertukaran nilai mempunyai 3 elemen yaitu penggunaan, kelangkaan dan buruh.



Competitive Adventage merupakan hasil pemikiran ricardo yang terkenal mengenai perdagangan internasional. Ricardo mengatakan bahwa upah ”seperti kontrak yang lain”, mereka ”harus dilakukan dengan jujur dan kompetisi bebas di pasar dan tidak pernah dikontrol oleh campur tangan badan pembuat UU”.



Hal ini yang menjadikan dasar Ricardo untuk menyusun teori competitive adventages yang berhubungan dengan gaji dari memproduksi barang disuatu Negara yang akan mempengaruhi ekspor impor dalam perdagangan inernasional.

Jhon Stuart Mill •

Tidak seperti Malths dan Ricardo, J.S. Mill (1806-1873) memberikan tanda tidak hanya pada ekonomi namun juga pada filosofi dan politik. Mill adalah ekonom teknis dan guru. Namun teknik ekonominya dibentuk oleh pusat filosof social.



Walaupun Mill secara keselruhan melekat pada doktrin populasi Malthus dan Mill melihat suatu pukulan dilema populasi, upah subsistensi negara yang tidak berubah dan kejemuan yang dari bentuk ekonomi klasik sebagai ganti kemurungan yang tersebar oleh ekonomi Malthus dan Ricardo.



Semua pengaruh intelektual Mill didapat dari ayahnya, Letnan Bentham dan penasehat Ricardo. Dengan ajaran ayahnya, dia mulai belajar bahasa Yunani dan aritmatik pada usia 3 tahun, bahasa Latin pada usia 8 tahun dan kemudian geometri, aljabar, kimia, dan fisika, logika pada usia 12 tahun dan ekonomi politik pada usia 13 tahun. Pada umur 17 tahun dibawah pengawasan ayahnya, karirnya dengan EIC pada jabatab tertinggi selama 35 tahundan berakhir dengan 25

pengunduran dirinya saat perusahaan dilikuidasi pada tahub 1858. •

The Division of the Gain From Trade, menguraikan penentuan rasio harga terhadap import, yang menentukan jumlah komoditas yang ditawarkan pada berbagai tingkat haga adalah dengan menunjuk kepada faktor-faktor yang merupakan kekuatan dan elastisitas permintaan terkuat untuk komoditas yang lebih menguntungkan dalam hubungan perdagangan suatu negara yang mmproduksinya dan sebaliknya.



Tariff and The Terms of Trade, dalam teori ini mill melihat bahwa ada keuntungan dari melakukan import. Kewajiban import akan meningkatkan harga dari barang import. Hal ini akan mengurangi total pendapatan penjualan dari importer yang tidak dapat lagi menutupi nilai dari import mereka dikarenakan penetapan tariff dari Negara itu.



Unilateral Transfer, Mill percaya secara ekslusif perubahan harga menjamin penyesuaian yang dibutuhkan itu. Penurunan harga dalam pembayaran dan peningkatan dalam penerimaan negara akan menyempurnakan kekurangan pembayaran impor negara dan memperluas barang ekspor sehingga ekspor melebihi impor oleh jumlah dari unilateral transfer tersebut.

Jean-Baptiste Say •

Professor pertama yang mengajarkan ilmu pengetahuan yang baru di tiga institusi di Prancis adalah Jean-Baptiste Say (1767 – 1832), anak dari sebuah keluarga protestan (ia beragama katolik) yang memiliki pekerjaan sebagai pedagang tekstil, dimana setelah kehilangan pekerjaan pada Edict dari Nantes membuat mereka sementara mengungsi ke Switzerland.



Say adalah seorang pebisnis, figur publik (publicist) dan man of letters, yang memperkaya berbagai latar belakangnya dari perjalanannya di Inggris dan karirnya sebagai bankir, life insurance, dan koran dan juga bekerja sebagai editorial pada perintis entrepreuner pada awal mekanisasi industri pemintalan katun di Perancis. 26



Pada tahun 1788, pada saat dia berumur 21 tahun, dia membaca The Wealth of Nations, tapi 15 tahun setelah itu tepatnya pada tahun 1803 dia mempublikasikan Traite d’economie politique, yang terdiri dari dua volume, yang membuatnya menjadi pembawa ajaran utama Adam Smith di Eropa dan Amerika Utara.



Setelah Napoleon menjadi penguasa pada tahun 1804, otoritas yang berwenang melarang publikasi/peredaran buku Say edisi kedua sehingga membuatnya meninggalkan Paris selama beberapa tahun untuk memulai karirnya sebagai pengusaha (manufacturer). Setelah kembalinya Say ke Paris, buku edisi keduanya baru dipublikasikan pada tahun 1814, yang kemudian diikuti tiga buku berikutnya selama masa hidupnya.



kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat peningkatan yang besar bagi produktivitas, yang menyebabkan dengan input yang sama akan menghasilkan output yang lebih besar atau memungkinkan untuk memproduksi output yang sama tetapi dengan input yang lebih kecil. Karena Say sangat takut dengan perkembangan teknologi daripada Fisiokrat, distibusi pertumbuhan output menjadi permasalahan besar yang relevan.



Say kemudian merumuskan hipotesisi untuk lebih memperjelas pendangannya, yaitu cost reduction, dimana nantinya akan membuat biaya produksi turun hingga menjadi nol. Kemudian semua barang akan menjadi barang bebas seperti udara dan air, sehingga dengan demikian permasalahan ekonomi akan terpecahkan.



Say menemukan kegagalan pada Smith memposisikan atribut labor sebagai kekuatan untuk memproduksi nilai. Menurut Say ini adalah industri manusia, yang menggabungkan alam, capital yang menghasilkan value. Say kemudian memperkenalkan pembagian faktor produksi menjadi labor, tanah, dan capital, pembagian yang menjadi standar hingga pada literature abad ke-19.



Utulity dihasilkan tidak hanya dari produksi tangible goods tetapi juga jasa, misalnya transportasi. Konsep ini membuat Say menjadi penemu/pencetus subjective theory of value, tetapi pencetus lebih kepada thought daripada full-fledged theory, dimana pionir awal economic thought Perancis. 27



Say terkenal sebagai penulis yang membuat hukum pasar. Dalam edisi Amerika, hukumnya menjelaskan “it is production which opens on demand for products,” atau “a product is no sooner created than it, from that instant, affords a market for other products to the full extent of its own value”.



Menurutnya, jika ada overproduksi pada komoditas tertentu, maka akan menghasilkan kesalahan arah produksi atau penurunan produksi dari komoditas lainnya dimana untuk membeli komoditas yang berlebih.



Hubungan saving dan investment bukanlah masalah dalam ekonomi, sejak orang menjadikan uang sebagai penyimpan nilai. Sisa dari uang hanya akan menjadi alat tukar saja. Tak seorang pun ingin menimbun uang itu, dan tabungan segera diubah menjadi investasi. Alternatif lain adalah, penawaran dikatakan untuk menciptakan permintaanya sendiri sejak biaya agregat produksi dihabiskan untuk produk agregat

Lenin, Aktifitas dan Pemikirannya Lenin adalah orang yang pertama kali melakukan praksis terhadap teori-teori Marx. Ia adalah pembentuk sekaligus pencetus sebuah negara yang diakuinya sebagai perwujudan dari teori Marx yang murni. “Ajaran Marx yang murni” adalah klaim dari Lenin dalam bukunya Negara Dan Revolusi. Lenin mengungkapkan bahwa perkembangan gerakan sosialis telah memunculkan elemen yang ia sebut sebagai sosialis-chauvisnis dan kaum oportunis yang mendominasi di dalam partai-partai sosialis resmi. Mereka yang dituding sebagai tokoh sosialis chauvinis dan kaum oportunis adalah Plekhanov, Potresov, Breshkovskaya, Rubanovic dan kaum Fabian di Inggris. Orang yang paling bertanggungjawab terhadap munculnya kaum “menyimpang” itu adalah pendiri Internasionale II yaitu Karl Kautsky. Lenin mengaku bahwa yang dibawa oleh dirinya adalah yang mendekati benar dan lurus. Lenin lahir di kota Simbrisk pada tahun 1870 atau satu tahun sebelum terjadinya pemerintahan eksperimen Komune Paris. Nama kecilnya adalah Valdimir Ilyich Ulyanov, namun dalam pelarian dan pembuangan ia lebih sering menyebut nama sebagai Lenin. Ia merupakan keturunan kelas menengah Rusia. Ibunya seorang ahli bedah sementara ayahnya adalah seorang direktur sekolah umum 28

di Simbrisk. Lenin menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Kazan atas rekomendasi dari Feodor Karensky, ayah dari Alexander Karensky, perdana menteri pemerintahan revolusi Menshevik yang dikemudian hari digulingkan oleh Lenin melalui Revolusi Oktober 1917. Karir aktivis Lenin sudah dimulai sejak masa kuliah. Ia terinspirasi oleh kakaknya, Alexander Ulyanov, aktivis Narodnaya Volya yang kemudian tewas secara tragis pada usia muda. Alexander merupakan kakak sekaligus idola bagi Lenin. Ia dijatuhi hukuman mati pada usia 19 tahun oleh pemerintahan Tsar karena Narodnaya Volya adalah sebuah seksi teroris yang merencanakan pembunuhan terhadap Tsar. Lenin kuliah di universitas Kazan tidak sampai satu tahun. Ia dari awal sudah terlibat menjadi aktivis demonstrasi yang menentang Tsar. Ia kemudian ditangkap dan diasingkan di sebuah desa terpencil. Ia dikeluarkan dari universitas Kazan dan akhirnya harus melanjutkan kuliah di universitas St. Petersburg. Tahun 1891 Lenin lulus sebagai sarjana Hukum. Lenin mengorganisir gerakan marxis pertama kali di kota Samara. Tahun 1893 ia pindah ke St. Petesburg dan diangkat menjadi pemimpin gerakan marxis di kota tersebut. Selama karir aktivisnya, Lenin banyak menghasilkan tulisan, baik itu berupa terjemahan terhadap tulisan Marx dan Engels, maupun hasil berfikirnya sendiri terhadap keadaan revolusi dan perjuangan kaum marxis di Rusia. Begitu banyaknya tulisan yang dihasilkan Lenin dikarenakan keyakinannya bahwa sebuah revolusi hanya bisa lahir dari teoriteori revolusi. Lenin naik memegang tampuk pimpinan negara Rusia setelah pada bulan Oktober 1917 ia berhasil menggulingkan pemerintahan sosial demokrat pimpinan Karensky. Lenin dengan kelompok Bolsheviknya berhasil menumbangkan golongan Menshevik yang pada awalnya merupakan rekan satu perjuangan dalam revolusi 1905. Sebelum melakukan revolusi Oktober, Lenin telah menyelesaikan karyanya dalam pembuangan yaitu Negara Dan Revolusi (State And Revolution). Buku ini adalah pengembangan gagasan Marx yang menjadi panduan praksis dalam membangun negara komunis. Jika 29

ingin membahas negara seperti yang diinginkan Lenin, maka buku inilah yang menjadi referensi utama. Secara filosofis, Lenin adalah pengikut setia Marx. Lenin adalah orang yang juga melihat negara sebagai negara kekuasaan. Negara adalah organ kekuasaan kelas atas. Pada saat ia hidup, negara diterjemahkan sebagai perwujudan kekuasaan kelas feodal dan kelas borjuis terhadap kelas tani dan pekerja. Meskipun negara dianggap sebagai organ penindas bagi kelas bawah, namun Lenin tidak pernah bercita-cita untuk melenyapkan negara, karena sesuai dengan doktrin Marx, negara tidak bisa dilenyapkan. Negara akan tetap ada selama masih terdapat pertentangan kelas. Negara hanya bisa melenyap dengan sendirinya ketika kondisi sudah disiapkan sedemikian rupa sehingga masyarakat tidak lagi butuh negara. Berdasarkan filosofi tersebut, maka yang dilakukan oleh Lenin adalah menyiapkan sebuah kondisi dimana masyarakat masuk ke dalam tahapan lepas dari kontradiksi kelas sehingga lambat laun negara kehilangan relevansinya. Masyarakat bisa terlepas dari kontradiksi kelas dengan cara memaksakan kekuasaan kelas proletar atas kelas borjuasi. Diktatur proletariat dilaksanakan dalam rangka memaksa masyarakat untuk hidup dalam satu kelas saja yaitu kelas proletar. Dengan demikian pertentangan antar kelas dapat dilenyapkan. Dan selama proses diktatur proletariat, eksistensi negara tetap dibutuhkan sebagai sarana untuk menyiapkan masyarakat masuk ke dalam tahapan komunisme. Bentuk negara yang tetap dipakai pada masa sosialisme adalah negara yang benar-benar menghilangkan sifat negara borjuasi. Belajar dari komune paris, Lenin berfikir bahwa semua suprastruktur borjuasi harus dilenyapkan, karena kalau tidak dilakukan akan memberikan kesempatan bagi kaum borjuasi mengorganisir diri dan bangkit kembali melawan kekuasaan proletariat. Oleh sebab itu, negara yang digagas oleh Lenin adalah negara yang menghilangkan dua ciri utama negara borjuasi, yaitu parlemen dan tentara reguler. Parlemen dihilangkan karena hanya menjadi tempat orang berbicara namun tidak bekerja. Mereka adalah kelas penganggur yang harus dibiayai oleh negara. Pemisahan kekuasaan 30

antara legislatif dan esekutif dalam negara berjuis menyebabkan terjadinya kepincangan antara pembuat kebijakan dengan pelaksana kebijakan. Adanya parlemen juga mengakibatkan munculnya elit kekuasaan yang terpisah dari masayarakat. Tentara reguler juga harus diganti dengan milisi rakyat atau rakyat yang bersenjata. Tentara reguler berbahaya karena kemudian bisa menjadi alat bagi kaum yang memiliki harta, kekayaan ataupun modal, sehingga bisa diperalat untuk membela kepentiangan kaum yang memiliki uang. Oleh karena harus mendirikan sebuah negara yang menghilangkan sifat borjuasi, maka di sinilah letak peran Lenin dalam memeras otak memikirkan wujud nyata sebuah negara yang bisa menghilangkan sifat kemodalan. Pada titik ini Lenin melangkah maju mencoba menurunkan teori Marx yang sarat dengan prinsip-prinsip umum menjadi lebih praktis. Yang pertama kali dilakukan oleh Lenin setelah memegang tampuk kepemimpinan revolusi adalah membubarkan birokrasi, parlemen dan tentara reguler. Pemerintahan dan parlemen digantikan oleh kongres rakyat dan tentara reguler digantikan oleh tentara merah yang merupakan milisi bersenjata dari rakyat pekerja. Lenin tetap memegang prinsip demokrasi secara umum dimana ia tidak menghilangkan sistem perwakilan dan pemilihan. Hanya saja wujud lembaganya sangat berbeda dari wujud lembaga demokrasi yang lazim ditemukan di negara liberal. Parlemen dan birokrasi dibubarkan supaya tidak ada bermacam-macam partai yang kemudian memecah masyarakat ke dalam berbagai kekuatan politik. Kekuatan politik hanya satu, yaitu organisasi partai komunis. Pemilihan dan perwakilan dilakukan dalam organisasi. Masyarakat membentuk pemerintahan sendiri dalam kongres-kongres rakyat (soviet). Kongres rakyat ini dimulai dari tingkat paling bawah sampai ke tingkat negara. Dalam kongres rakyat inilah diatur segala program dan solusi bagi permasalahan rakyat. Di arena ini mereka berdiskusi dan berdebat, namun harus patuh pada setiap hasil keputusan kongres baik yang diperoleh secara aklamasi maupun secara voting. Di dalam kongres pula kemudian dipilih beberapa orang wakil rakyat yang akan duduk di komite eksekutif atau 31

komite sentral sebagai pelaksana harian kongres guna mengurus jalannya program pemenuhan kebutuhan masyarakat. Anggota komite sentral atau komite eksekutif adalah bagian dari masyarakat pekerja, dan tidak terlepas dari masyarakat. Mereka tidak punya jabatan khusus yang kemudian memisahkan mereka dari masyarakat. Mereka setiap saat dapat diganti ketika masyarakat sudah tidak setuju lagi. Para anggota komite sentral maupun komite eksekutif hanya memperoleh gaji tidak lebih dari gaji seorang buruh terampil, dan dengan demikian mereka tetap hidup membaur dengan masyarakat pekerja. Meskipun mengklaim diri sebagai pelaksana gagasan Marx yang murni, namun sesungguhnya Lenin telah melakukan beberapa hal yang berbeda dari ajaran Marx. Pertama, Lenin menjalankan revolusi di negara Russia yang belum mencapai puncak industrialisasi seperti Inggris dan Jerman. Lenin menunjukkan, ramalan Marx bahwa revolusi proletar pertama kali akan meletus di Eropa Barat justru bisa terjadi di negara yang masih muda industrinya. Ketika Inggris dan Jerman sudah menjadi negara yang bersandar sepenuhnya terhadap kapital, pada saat yang sama kelas feodal agraris di Rusia justru masih cukup kuat. Ini dapat dikatakan sebagai adaptasi gagasan Marx dalam konteks keadaan sosial dan keadaan produksi Rusia. Kedua, Marx hanya menyatakan bahwa revolusi tersebut dilakukan oleh satu kelas yaitu proletar yang terdiri dari pekerja industri. Lenin, sesuai dengan kondisi Rusia, meletakan revolusi di pundak kelas tani dan pekerja yang kemudian diidentifikasi sebagai proletar. Ini sangat berbeda dengan Marx yang menganggap bahwa Rusia dengan keadaannya yang masih kental dengan sektor agraris sebagai daerah paling reaksioner pada saat itu. Dengan keadaan yang berbeda dengan apa yang dibayangkan oleh Marx, maka jalan revolusi Lenin juga agak berbeda hasilnya. Ketika sebuah diktatur proletariat harus menumpas kelas borjuasi dan kelas lain yang berbeda dari kelas proletar, maka Lenin waktu itu harus realistis. Berada dalam kepungan negara kapitalis, mau tidak mau Rusia juga harus memacu kemajuan industrinya agar tidak terjepit oleh tekanan kapital dan industri luar negeri. Untuk membangun ekonominya, Lenin terpaksa membiarkan sebagian sektor ekonomi kembali dikuasai oleh individu-individu kaya serta kembali mempekerjakan tenaga ahli dengan bayaran besar.

32

Siapa Sebenarnya Karl Marx | 0 komentar ]

Oleh John Towell Karl Marx adalah anak seorang pendeta Kristen di Jerman, yang dikenal secara luas sebagai seorang filsuf (akhli pikir) dan sekaligus ekonom (akhli ekonomi). Filsuf atau akhli filsafat saat itu sering disebut akhli pikir, karena melalui pemikiran²nya (sekarang research) banyak dilahirkan teori² baru yang sebelumnya tidak ada. Filsuf jaman sekarang bisa belajar dari buku² yang ditulis filsuf sebelumnya yang dengan mudah bisa ditemukan di toko² buku. Jaman dulu, buku merupakan barang mahal dan hanya dimiliki orang² tertentu saja. Karya Marx yang terkenal adalah hasil pemikirannya dalam bidang ekonomi politik yang merupakan hasil pengamatan dari kehidupan ekonomi di sekelilingnya. Hasil pemikiran Marx ini, kemudian ditulisnya dalam sebuah buku yang kemudian menghebohkan dunia, yaitu “Das Kapital”. Apa yang ditulis Marx dalam Das Kapital tsb sarat dengan kritik terhadap sistem ekonomi politik yang berlaku saat itu yang banyak menyengsarakan rakyat, dan sekaligus memperkenalkan gagasan² Marx yang diyakininya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jerman waktu itu. Secara garis besar, intinya Das Kapital membahas kesewanangwenangan pemilik “kapital” yang diamatinya, yang menguasai perekonomian masyarakat secara se-mena² dan tidak adil. Buruh yang bekerja pada pemilik kapital tsb dibayar dengan upah yang tidak cukup untuk hidup secara layak, sebaliknya pemilik kapital hidup secara berlebih-lebihan dan bertindak sewenang-wenang terhadap buruhnya. Di situ Marx melontarkan gagasan, bahwa untuk melindungi masyarakat / buruh dari tindakan sewenang-wenang, perekonomian harus dikuasai 33

negara. Gagasan ini lebih populer sebagai menghapuskan perbedaan kelas. Pemikiran ekonomi Marx ini merupakan tandingan terhadap teori ekonomi yang bertumpu pada pasar bebas dan persaingan sempurna. Dalam buku tsb Marx juga menunjukkan ketidak setujuannya melihat ketidak adilan yang dilakukan oleh tokoh² agama yang cenderung membohongi umatnya yang waktu itu relatif bodoh, agar menerima kesewenang-wenangan pemilik kapital sebagai nasib yang telah ditetapkan “dari atas”. Mark melontarkan ucapannya yang terkenal : “agama adalah candu bagi masyarakat”. Perlu diingat, kondisi saat itu jauh berbeda dengan kondisi saat ini, dimana umat suatu agama bisa berpikir bebas. Saat itu umat yang berani menentang tokoh agama dianggap murtad dengan sanksi yang berat, padahal yang ditentang hanya “sabda pendeta” yang ngawur, bukan ajaran agamanya. Buku Marx, Das Kaiptal, akhirnya menjadi buku ekonomi penting pada masanya yang merobah sistem perekonomian dunia yang dibahas oleh berbagai pihak dan kemudian melahirkan berbagai variant sistem ekonomi. Beberapa negara mengadopsi gagasan ekonomi Marx secara terbatas sebagai suatu konsep baru, dikombinaskan dengan sistem ekonomi politik yang sudah ada. Sistem kenegaraan ini kemudian kita kenal sebagai negara beraliran sosialis (bukan negara komunis), seperti Perancis, Singapore, Taiwan, dsb. Ciri sederhana dari negara beraliran sosialis ini, tidak ada pemilik modal raksasa yang mampu menguasai perekonomian negara tsb secara significant. Apa yang tercantum dalam pasal 33 UUD 45, juga merupakan cerminan dari salah satu variant sosialisme tsb. Beberapa negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis liberal, yang semula memberikan kebebasan sebebas-bebasnya kepada pemilik “kapital” untuk berbuat apa saja, sejak munculnya paham sosialisme tsb mulai dibatasi ruang geraknya, termasuk di Amerika. Misalnya pembatasan pemilik modal untuk memasuki sektor ekonomi tertentu, perbaikan fasilitas bagi pekerja, peraturan perburuhan, dsb.

34

Di pihak lain, gagasan Marx tsb, dikembangkan juga lebih lanjut oleh beberapa orang akhli politik dengan arah yang lain, di mana paham ini kemudian dikenal sebagai komunisme, yang berbeda dengan paham sosialisme di atas. Lenin di Rusia mengembangkan gagasan ini sebagai alternatif untuk mengatur negaranya, yang saat itu berada di bawah kekuasaan Tsar yang sewenang-wenang, di mana rakyatnya hidup sengsara dan diperlakukan tidak adil. Pemikiran Lenin ini kemudian dikenal sebagai Leninisme. Melihat kesuksesan Lenin di Rusia, beberapa tokoh di negara lain mencoba mengikuti dan mengembangkannya lebih lanjut sesuai dengan kondisi negaranya. Mao Ze Dong semula mencoba menerapkan komunisme ala Lenin di RRT, namun ternyata situasi dan kondisinya tidak cocok. Selanjutnya Mao mencoba mengembangkan sendiri sistem komunis tsb di RRT, yang kemudian dikenal sebagai Maoisme yang berbeda dengan Leninisme, apalagi dengan sistem komunis di RRT saat ini yang nyaris tidak berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi pembaca. Tulisan ini hanya ngin memberikan informasi tentang apa sebenarnya Marxisme tsb, sehubungan dengan heboh dibubarkannya suatu diskusi tentang Marxisme di Bandung belum lama ini. Pemikiran Marx ini di beberapa universitas negeri, khususnya bagi Program Doctor (S3) dibahas secara terbatas dalam mata kuliah Filsafat Ilmu atau Ekonomi Macro tingkat Advance, bahkan pada masa Orde Baru sekalipun. Apakah setelah mempelajari dan mengerti pemikiran Marx, semua mahasiswa S3 berubah menjadi simpatisan komunisme? Rasanya terlalu jauh. KARL MARX (1818 - 1883) | 0 komentar ] KARL MARX (1818 - 1883) Karl Marx, pelopor utama gagasan "sosialisme ilmiah" dilahirkan tahun 1818 di kota Trier, Jerman, Ayahnya ahli hukum dan di umur tujuh belas tahun Karl masuk Universitas Bonn,juga belajar hukum. Belakangan dia pindah ke Universitas Berlin dan kemudian dapat gelar Doktor dalam ilmu filsafat dari Universitas Jena.

35

Entah karena lebih tertarik, Marx menceburkan diri ke dunia jurnalistik dan sebentar menjadi redaktur Rheinische Zeitung di Cologne. Tapi, pandangan politiknya yang radikal menyeretnya ke dalam rupa-rupa kesulitan dan memaksanya pindah ke Paris. Di situlah dia mula pertama bertemu dengan Friederich Engels. Tali persahabatan dan persamaan pandangan politik mengikat kedua orang ini selaku dwi tunggal hingga akhir hayatnya. Marx tak bisa lama tinggal di Paris dan segera ditendang dari sana dan mesti menjinjing koper pindah ke Brussel. Di kota inilah, tahun 1847 dia pertama kali menerbitkan buah pikirannya yang penting dan besar The poverty of philosophy (Kemiskinan filsafat). Tahun berikutnya bersama bergandeng tangan dengan Friederich Engels mereka menerbitkan Communist Manifesto, buku yang akhirnya menjadi bacaan dunia. Pada tahun itu juga Marx kembali ke Cologne untuk kemudian diusir lagi dari sana hanya selang beberapa bulan. Sehabis terusir sana terusir sini, akhirnya Marx menyeberang Selat Canal dan menetap di London hingga akhir hayatnya. Meskipun ada hanya sedikit uang di koceknya berkat pekerjaan jurnalistik, Marx menghabiskan sejumlah besar waktunya di London melakukan penyelidikan dan menulis buku-buku tentang politik dan ekonomi. (Di tahun-tahun itu Marx dan familinya dapat bantuan ongkos hidup dari Friederich Engels kawan karibnya). Jilid pertama Das Kapital, karya ilmiah Marx terpenting terbit di tahun 1867. Tatkala Marx meninggal di tahun 1883, kedua jilid sambungannya belum sepenuhnya rampung. Kedua jilid sambungannya itu disusun dan diterbitkan oIeh Engels berpegang pada catatan-catatan dan naskah yang ditinggalkan Marx. Karya tulisan Marx merumuskan dasar teoritis Komunisme. Ditilik dari perkembangan luarbiasa gerakan ini di abad ke-20, sangat layaklah kalau dia mendapat tempat dalam urutan tinggi buku ini. Masalahnya, seberapa tinggi? Faktor utama bagi keputusan ini adalah perhitungan arti penting Komunis jangka panjang dalam sejarah. Sejak tumbuhnya Komunisme sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah masa kini, 36

terasa sedikit sulit menentukan dengan cermat perspektif masa depannya. Kendati tak seorang pun sanggup memastikan seberapa jauh Komunisme bisa berkembang dan berapa lama ideologi ini bisa bertahan, yang sudah pasti dia merupakan ideologi kuat dan tangguh serta berakar kuat menghunjam ke bumi, dan sudah bisa dipastikan punya pengaruh besar di dunia untuk paling sedikit beberapa abad mendatang. Pada saat kini, sekitar seabad sesudah kematian Marx, jumlah manusia yang sedikitnya terpengaruh oleh Marxisme sudah mendekati angka 1,3 milyar banyaknya. Jumlah penganut ini lebih besar dari jumlah penganut ideologi mana pun sepanjang sejarah manusia. Bukan sekedar jumlahnya yang mutlak, melainkan juga sebagai kelompok dari keseluruhan penduduk dunia. Ini mengakibatkan kaum Komunis, dan juga sebagian yang bukan Komunis, percaya bahwa di masa depan tidak bisa tidak Marxisme akan merebut kemenangan di seluruh dunia. Namun, adalah sukar untuk memantapkan kebenarannya dengan keyakinan yang tak bergoyah. Telah banyak contoh-contoh ideologi yang tampaknya sangat punya pengaruh penting pada jamannya tapi pada akhirnya melayu dan sirna. (Agama yang didirikan oleh Mani bisa dijadikan misal yang menarik). Jika kita surut ke tahun 1900, akan tampak jelas bahwa demokrasi konstitusional merupakan arus yang akan jadi anutan masa depan. Berpegang pada harapan, tampaknya memang begitu, tapi sekarang tak ada lagi orang yang yakin segalanya sudah terjadi sebagaimana bayangan semula. Sekarang menyangkut Komunisme. Taruhlah seseorang percaya sangat dan tahu persis betapa hebatnya pengaruh Komunis di dunia saat ini dan di dunia masa depan, orang toh masih mempertanyakan arti penting Karl Marx di dalam gerakan Komunis. Politik pemerintah Uni Soviet sekarang kelihatannya tidak terawasi oleh karya-karya Marx yang menulis dasar-dasar pikiran seperti dialektika gaya Hegel dan tentang teori "nilai lebih." Teori-teori itu kelihatan kecil pengaruhnya dalam praktek perputaran roda politik pemerintah Uni Soviet, baik politik dalam maupun luar negerinya. Komunisme masa kini menitikberatkan empat ide: (1) Sekelumit kecil orang kaya hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan 37

kaum pekerja yang teramat banyak jumlahnya hidup bergelimang papa sengsara. (2) Cara untuk merombak ketidakadilan ini adalah dengan jalan melaksanakan sistem sosialis, yaitu sistem di mana alat produksi dikuasai negara dan bukannya oleh pribadi swasta. (3) Pada umumnya, satu-satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis ini adalah lewat revolusi kekerasan. (4) Untuk menjaga kelanggengan sistem sosialis harus diatur oleh kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai. Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum Marx. Sedangkan ide keempat berasal dari gagasan Marx mengenai "diktatur proletariat." Sementara itu, lamanya masa berlaku kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan hasil dari langkahlangkah Lenin dan Stalin daripada gagasan tulisan Marx. Hal ini tampaknya menimbulkan anggapan bahwa pengaruh Marx dalam Komunisme lebih kecil dari kenyataan yang sebenarnya, dan penghargaan orang terhadap tulisan-tulisannya lebih menyerupai sekedar etalasi untuk membenarkan sifat "keilmiahan" daripada ide dan politik yang sudah terlaksana dan diterima. Sementara boleh jadi ada benarnya juga anggapan itu, namun tampaknya kelewat berlebihan. Lenin misalnya, tidak sekedar menganggap dirinya mengikuti ajaran-ajaran Marx, tapi dia betulbetul membacanya, menghayatinya, dan menerimanya. Dia yakin betul jalan yang dilimpahkannya persis di atas rel yang dibentangkan Marx. Begitu juga terjadi pada diri Mao Tse Tung dan pemuka-pemuka Komunis lain. Memang benar, ide-ide Marx mungkin sudah disalah-artikan dan ditafsirkan lain, tapi hal semacam ini juga berlaku pada ajaran Yesus atau Buddha atau Islam. Andaikata semua politik dasar pemerintah Tiongkok maupun Uni Soviet bertolak langsung dari hasil karya tulisan Marx, dia akan peroleh tingkat urutan lebih tinggi dalam daftar buku ini. Mungkin bisa diperdebatkan bahwa Lenin, politikus praktis yang sesungguhnya mendirikan negara Komunis, memegang saham besar dalam hal membangun Komunisme sebagai suatu ideologi yang begitu besar pengaruhnya di dunia. Pendapat ini masuk akal. Lenin benar-benar seorang tokoh penting. Tapi, menurut hemat saya, tulisan-tulisan Marx yang begitu hebat pengaruhnya terhadap jalan 38

pikiran bukan saja Lenin tapi juga pemuka-pemuka Komunis lain, jelas punya kedudukan lebih penting. Juga ada peluang untuk diperdebatkan apakah penghargaan atas terumusnya Marxisme tidak harus dibagi antara Karl Marx dan Friederich Engels. Mereka berdua menulis "Manifesto Komunis" dan Engels jelas punya pengaruh mendalam terhadap penyelesaian final Das Kapital. Meskipun masing-masing menulis buku atas namanya sendiri-sendiri tapi kerjasama intelektual mereka begitu intimnya sehingga hasil keseluruhan dapat dianggap sebagai suatu karya bersama. Memang, Marx dan Engels diperlakukan sebagai satu kesatuan dalam buku ini walaupun yang dicantumkan cuma nama Marx karena (saya pikir saya benar) dia dianggap partner yang dominan dalam arti luas. Akhirnya, sering dituding orang bahwa teori Marxis di bidang ekonomi sangatlah buruk dan banyak keliru. Tentu saja, banyak dugaan-dugaan tertentu Marx terbukti meleset. Misalnya, Marx meramalkan bahwa dalam negeri-negeri kapitalis kaum buruh akan semakin melarat dalam perjalanan sang waktu. Jelas, ramalan ini tidak terbukti. Marx juga memperhitungkan bahwa kaum menengah akan disapu dan sebagian besar orang-orangnya akan masuk ke dalam golongan proletar dan hanya sedikit yang bisa bangkit dan masuk dalam kelas kapitalis. Ini pun jelas tak pernah terbukti. Marx juga tampaknya percaya, meningkatnya mekanisasi akan mengurangi keuntungan kaum kapitalis, kepercayaan yang bukan saja salah tapi sekaligus juga tampak tolol. Tapi, terlepas apakah teori ekonominya benar atau salah, semua itu tidak ada sangkutpautnya dengan pengaruh Marx. Arti penting seorang filosof terletak bukan pada kebenaran pendapatnya tapi terletak pada masalah apakah buah pikirannya telah menggerakkan orang untuk bertindak atau tidak. Diukur dari sudut ini, tak perlu diragukan lagi Karl Marx punya arti penting yang luarbiasa hebatnya. LENIN 1870-1924 | 0 komentar ] Vladimir Ilyich Ulyanov Lenin seorang pemimpin politik yang paling bertanggung jawab terhadap berdirinya Komunisme di Rusia. Sebagai penganut Karl Marx yang gigih dan setia, Lenin meletakkan dasar politik yang hanya bisa dibayangkan oleh Karl Marx seorang. 39

Begitu cepatnya Lenin menyebar Komunisme ke seluruh penjuru dunia, dia mesti diakui sebagai salah seorang yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Lahir di Simbirsk (kini ganti jadi Ulyanovsk untuk menghormatinya) pada tahun 1870. Ayahnya seorang pegawai negeri yang patuh tetapi kakaknya Alexander adalah seorang radikal yang dijatuhi hukuman mati karena ambil bagian dalam komplotan mau bunuh Tsar. Pada umur dua puluh tiga Lenin sudah menjadi seorang Marxis yang berkobar-kobar. Bulan Desember 1895 dia ditahan oleh pemerintah Tsar karena kegiatan revolusionernya dan dijebloskan ke dalam penjara selama empat belas bulan. Sesudah itu dia dibuang ke Siberia. Selama tiga tahun di Siberia (yang tampaknya tidak digubrisnya sebagai siksaan) dia kawin dengan wanita yang juga berfaham revolusioner dan menulis buku Pertumbuhan Kapitalisme di Rusia. Masa pembuangannya di Siberia berakhir bulan Februari 1900 dan beberapa bulan kemudian Lenin melakukan perjalanan ke Eropa Barat. Tak kurang dari tujuh belas tahun lamanya dia berkelana, menjadi seorang mahaguru revolusioner. Tatkala Partai Buruh Sosial-Demokrat Rusia dimana Lenin jadi anggota pecah jadi dua bagian, Lenin jadi pimpinan pecahan yang lebih besar, Bolsheviks. Perang Dunia I membuka peluang besar buat Lenin. Perang ini membawa malapetaka baik militer maupun ekonomi bagi Rusia dan akibatnya menambah ketidakpuasan rakyat kepada sistem pemerintahan Tsar. Akhirnya pemerintah Tsar ini digulingkan di bulan Maret tahun 1917 dan untuk sementara waktu tampaknya Rusia dipimpin oleh sebuah pemerintah demokratis. Begitu mendengar kejatuhan Tsar, Lenin buru-buru pulang ke .Rusia dan sesampainya di negeri asalnya ia dengan cepat dapat melihat dan mengambil kesimpulan bahwa partai-partai demokratis --walau sudah mendirikan pemerintahan sementara-- tak punya daya kekuatan cukup dan kondisi ini sangat baik buat partai Komunis yang punya pegangan disiplin kuat untuk menguasai keadaan biarpun anggotanya sedikit. Karena itu Lenin mendorong kaum Bolshevik melompat kedepan mengguhngkan pemerintahan sementara dan menggantinya dengan pemerintahan Komunis. 40

Percobaan pemberontakan di bulan Juli tidak berhasil dan memaksa Lenin menyembunyikan diri. Percobaan kedua di bulan Nopember 1917 berhasil dan Lenin menjadi kepala negara baru. Selaku kepala pemerintahan, Lenin keras tetapi di lain pihak dia amat pragmatis. Mula-mula dia ajukan tekanan yang tak kenal kompromi adanya masa transisi singkat menuju masyarakat yang ekonominya sepenuhnya berdasar sosialisme. Ketika ini tidak jalan, dengan luwes Lenin mundur dan mengambil jalan sistem ekonomi campuran kapitalis-sosialistis. Ini berjalan di Uni Soviet selama beberapa tahun. Di bulan Mei 1922 Lenin sakit keras sehingga antara serangan sakit itu hingga wafatnya tahun 1924 praktis Lenin tidak bisa berbuat apa-apa. Begitu wafat, jasadnya dengan cermat dibalsem dan dipelihara, dibaringkan di musoleum di Lapangan Merah hingga saat ini. Ciri penting dari Lenin adalah dia seorang yang cepat bertindak sehingga dialah orang yang mendirikan pemerintahan Komunis di Rusia. Dia menganut ajaran Karl Marx dan menterjemahkannya dalam bentuk tindakan politik praktis yang nyata. Sejak bulan Nopember 1917 telah terjadi ekspansi kekuatan Komunis ke seluruh dunia. Kini, sekitar sepertiga penduduk dunia menganut faham Komunis. Biarpun arti penting Lenin terletak pada seorang pemimpin politik praktis, Lenin juga menunjang pengaruhnya lewat tulisan-tulisan. Pikiran-pikiran Lenin tidaklah bertentangan dengan Marx tetapi ada perubahan tekanan. Lenin kelewat terpukau oleh taktik-taktik revolusi dan dia merasa punya kelebihan khusus dalam urusan ini. Dia tak henti-hentinya menekankan perlunya penggunaan kekerasan: "Tak ada masalah apa pun dalam hubungan perjuangan kelas dapat diselesaikan tanpa kekerasan," adalah ungkapan khasnya. Marx hanya mengaitkan perlunya kediktatoran proletariat sekali-sekali saja, tetapi Lenin sudah terlalu tergoda dengan itu. Misalnya ucapannya: "Diktatur proletariat tak lain dan tak bukan daripada kekuasaan berdasarkan kekerasan yang tak ada batasnya, baik batas hukum maupun batas aturan absolut." 41

Ide Lenin tentang kediktatoran sesungguhnya lebih penting ketimbang politik ekonominya. Ciri terpokok pemerintahan Soviet bukanlah di bidang politik ekonominya (banyak pemerintahan sosialis di banyak negeri) tetapi ciri pokoknya lebih terletak pada teknik mempertahankan kekuasaan politik untuk jangka waktu tak terbatas. Terhitung sejak saat Lenin hidup, tak ada satu pun pemerintah Komunis di mana pun juga di dunia ini --sekali berdiri dengan kokohnya-- dapat tergulingkan. Dengan pengawasan yang seksama terhadap semua lembaga kekuasaan dalam negeri --mass media, bank, gereja, serikat buruh dan lain-lain-- pemerintahan Komunis tampaknya sudah mengikis adanya kemungkinankemungkinan penggulingan pemerintahan. Bisa saja ada titik-titik lemah pada kekuatannya, tetapi tak seorang pun mampu menemukannya. Jelas bin jelas Komunisme adalah gerakan besar yang punya arti penting sejarah. Tidaklah jelas benar siapakah yang bisa dianggap paling berpengaruh dalam gerakan ini, Marx atau Lenin. Saya beranggapan Marx punya arti lebih pentirig karena dia mendahului dan mempengaruhi Lenin. Tetapi masih bisa dibantah anggapan ini karena kemampuan politik praktis Lenin merupakan faktor yang amat ruwet dalam hal mendirikan Komunisme di Rusia. Tanpa peranan Lenin, Komunis rasanya mesti menunggu bertahun-tahun untuk punya kesempatan memegang kekuasaan dan akan menghadapi perlawanan yang lebih terorganisir. Karena itu, bukan mustahil tidak bisa berhasil. Dalam hal memantapkan arti penting Lenin, orang jangan lupa betapa singkatnya masa kekuasaan dipegangnya. Juga, berdirinya diktatur proletariat di Uni Soviet lebih besar berkat Lenin ketimbang penggantinya, Stalin yang lebih keras.

Sepanjang hidupnya Lenin seorang pekerja keras dan tekun. Dia seorang yang kenamaan dan jumlah buku yang ditulisnya tak kurang dari 55 jilid. Dia mengabdikan seluruh hidupnya untuk tujuan-tujuan revolusi, dan meskipun dia mencintai keluarganya, dia tak mau pekerjaannya terganggu. Ironisnya, biar dia menghabiskan sepenuh umurnya dalam percobaan melenyapkan penindasan, hasil yang dicapainya dari perjuangan adalah penghancuran semua segi 42

kebebasan pribadi.

43

Related Documents


More Documents from "Aserani Kurdi, S.Pd"

Descriptives.docx
May 2020 8
A Study On Home Loans
July 2020 14
Doc2 A.docx
June 2020 28
Program Kkg Kelas I.docx
April 2020 34