Bahan Belajar.docx

  • Uploaded by: Bagas Dewo Septian
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bahan Belajar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,905
  • Pages: 11
Quality manual adalah dokumen yang harus dimiliki sebuah perusahaan apabila ingin meraih sertifikat ISO 9001. Quality manual disyaratkan ISO 9001 harus tersedia. Quality manual atau dalam bahasa Indonesia pedoman mutu adalah suatu dokumen yang fungsinya mirip sebuah peta. Peta menjelaskan tata letak suatu lokasi daerah atau jalan, menyediakan informasi letak suatu lokasi atau jalan yang saling berhubungan. Sama halnya dengan quality manual, dokumen ini berfungsi sebagai panduan bagi yang membaca dokumen ini memahami rangkaian kegiatan-kegiatan suatu perusahaan. Quality manual sekaligus memberi informasi hubungan atau interaksi kegiatan satu dan kegiatan lain dalam perusahaan, dimulai dari proses pengelolaan order hingga proses pengiriman produk ke pelanggan. Quality manual mirip road map sebuah perusahaan, dokumen ini berisi rangkaian kegiatan di dalam suatu perusahaan. Selain berisi rangkaian kegiatan perusahaan, quality manual juga harus memuat prosedur-prosedur kerja yang menjelaskan operasional perusahaan, demikian disyaratkan iso 9001. Sebuah prosedur kerja setidaknya berisi petunjuk siapa mengerjakan apa, dimana suatu pekerjaan dikerjakan, dan bila suatu pekerjaan itu dilakukan. Apabila prosedur terpisah dari quality manual, harus terdapat indikasi yang menunjukkan keberadaan prosedur-prosedur itu dalam quality manual. ISO 9001: 2008 berisi sejumlah persyaratan, namun tidak semua persyaratan iso 9001 itu dapat diterapkan, misalnya, disebabkan beberapa persyaratan iso 9001 tidak relevan dengan operasional perusahaan. Jika demikian, peraturan iso 9001 yang tidak relevan itu dapat diabaikan (exclude). Apabila terdapat persyaratan iso 9001 yang diabaikan, hal itu harus dinyatakan dalam quality manual. Cara menyusun quality manual tidak diatur iso 9001. Bentuk atau jumlah halaman dokumen ini ditentukan oleh perusahaan masing-masing. Sepanjang isi mememunhi persyaratan iso 9001 klausul 4.2.2, quality manual dinyatakan sah atau compliance berdasarkan iso 9001. Isi sebuah iso 9001 manual dapat dibaca pada persyaratan yang berikut: ISO 9001-2008, bab 4.2.2 Quality Manual menyebutkan:

Organisasi harus menetapkan dan memelihara pedoman mutu yang memuat:a) ruang lingkup sistem manajemen mutu, termasuk penjelasan dan justifikasi berbagai pengecualianb) prosedur terdokumentasi yang ditetapkan untuk sistem manajemen mutu atau referensinya, danc) penjelasan interaksi antarproses sistem manajemen mutu Quality manual iso 9001 berbeda disetiap perusahan. Biasanya dibuat dengan tebal 20-30 halaman atau lebih, lengkap dengan struktur organisasi, company profile dll.Val-matic, sebuah perusahan yang bergerak di bidang valve manufaktur di Illinois mempunyai quality manual setebal dua halaman. Kendati hanya dua halaman, isi dokumen itu , The Two-Page Quality Manual, telah memenuhi iso 9001 standard. Quality Manual: Integrated System ISO 9000 dan ISO 14000 Pada umumnya perusahaan yang telah mengadopsi sistem manajemen mutu (Quality Management System) iso 9001 kemudian mengadopsi standar internasional yang lain misalnya sistem manajemen lingkungan (Environmental Management System) iso 14001.

Cara menerapkan kedua standar internasional itu berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Sebagian perusahaan mengadopsi sistem secara terpisah, sebagian lagi melakukan integrasi. Terpisah misalnya perusahaan itu memiliki dua manual, yaitu sebuah quality manual yang mengacu pada iso 9001 standard dan sebuah company manual mengacu pada iso 14001 standard. Perusahaan yang mengadopsi kedua standar dengan cara integrasi menyusun sebuah manual dengan merujuk pada standard iso 9001 dan iso14001.

Kebijakan Mutu (Quality Policy) dalam ISO 9001:2008 Kebijakan Mutu merupakan salah satu dokumen yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan atau organisasi yang menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Kebijakan Mutu adalah kebijakan resmi dan tertulis dari pimpinan puncak perusahaan tentang komitmen perusahaan dalam memperhatikan dan mempertimbangkan aspek-aspek mutu dalam aktifitas keseharian organisasi atau perusahaan.

Defenisi Kebijakan Mutu berdasarkan ISO 9001:2005 Di klausul 3.2.4 Kebijakan Mutu adalah tujuan dan arahan sebuah organisasi secara menyeluruh yang terkait dengan mutu yang dinyatakan secara resmi oleh pimpinan puncak. CATATAN 1 Pada umumnya kebijakan mutu konsisten dengan kebijakan menyeluruh organisasi dan menyediakan kerangka kerja bagi penetapan sasaran mutu. CATATAN 2 Prinsip Manajemen Mutu yang disajikan dalam standar ini dapat merupakan dasar bagi penetapan kebijakan mutu. Tanggung jawab Pimpinan Puncak untuk menetapkan Kebijakan Mutu Dalam sub klausul 5.3 SMM ISO 9001:2008 disebutkan bahwa Pimpinan Puncak harus memastikan bahwa Kebijakan Mutu: 1. Sesuai dengan tujuan organisasi; 2. Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan untuk terus-menerus (continually) memperbaiki efektivitas Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System) 3. Menyediakan kerangkan kerja untuk menetapkan dan meninjau Sasaran Mutu; 4. Dikomunikasikan dan dipahami oleh internal organisasi 5. Ditinjau kesesuaiannya secara terus menerus Berdasarkan dari 5 hal diatas, tiga pertama dialamatkan untuk persyaratan kebijakan, dan dua sisanya dialamatkan untuk bagaimana kebijakan dikomunikasikan ke seluruh organisasi dan bagaimana hal itu akan ditinjau untuk “kesesuaian ” dengan bisnis organisasi.

Tujuan dari Kebijakan Mutu Kebijakan mutu organisasi merupakan bentuk komitmen organisasi kepada para pelanggannya.



komitmen terhadap kualitas



komitmen untuk perbaikan berkesinambungan dari sistem manajemen mutu



konteks untuk sasaran mutu,



bagaimana tujuan organisasi berhubungan dengan kebutuhan pelanggan.

Sebuah kebijakan mutu harus mencakup komitmen yang jelas untuk kepuasan pelanggan dan perbaikan terus-menerus. Kebijakan mutu organisasi harus memiliki pernyataan yang jelas dan harus dipahami oleh staf organisasi. Kebijakan mutu suatu organisasi harus menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu organisasi Contoh Kebijakan Mutu 

Kami PT ABCD akan konsisten menyediakan produk dan layanan yang dapat memenuhi atau melebihi kebutuhan dan harapan dari pelanggan kami. Kami akan secara aktif meningkatkan kualitas melalui program yang memungkinkan setiap karyawan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan benar setiap saat.



Kami PT XYZ memproduksi …. (nama produk) …. Kami memproduksi dan memasarkan produkproduk ini baik untuk pasar domestik dan luar negeri. Tujuan kami adalah untuk menghasilkan produk yang dapa tmemenuhi kebutuhan pelanggan kami. Kami terus meningkatkan produk dan layanan

kami untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami lebih baik. Sistem manajemen mutu kami dirancang untuk menjamin pemeliharaan kualitas produk melalui evaluasi, inspeksi dan verifikasi proses pada semua tahap produksi. Kebijakan Mutu juga merupakan aturan namun ia tertulis dan bertujuan untuk mendukung Sasaran Mutu perusahaan. Seperti yang saya ungkapkan di awal artikel tadi, kebijakan lebih sering berbentuk “aturan tak tertulis dan lebih sering merupakan aturan secara tiba – tiba”. Kebijakan Mutu “membalik hal tersebut” menjadi sebuah aturan yang tertulis dan wajib ditaati oleh seluruh karyawan dalam satu perusahaan. Kebijakan yang sebelumnya lebih sering muncul secara lisan berdasarkan pertimbangan – pertimbangan sosial, moral, kekeluargaan dan sebagainya kini dalam Kebijakan Mutu hal tersebut “distandarkan”. Lalu bagaimana cara menyusunnya?. Menyusun Kebijakan Mutu tidak perlu terlalu panjang sehingga lebih terkesan seperti “slogan”, usahakan singkat, tegas dan jelas. Hindari penyusunan Kebijakan Mutu yang terlalu “muluk – muluk” arahkan kepada “aturan main untuk mendukung pencapaian Sasaran Mutu”. Saya akan berikan contoh Kebijakan Mutu di perusahaan saya : 1. Kami PT. *** bertekad untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan Inovasi terdepan, Biaya termurah, Pelayanan tercepat dan Kualitas terbaik. 2. Kami PT. *** bertekad untuk selalu berpedoman ke standar ISO 9001:2000 dan Panduan Mutu dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu. 3. Kami PT. *** bertekad untuk meningkatkan pengembangan dan perbaikan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu. Contoh di atas bukan berarti bahwa bentuk sebuah Kebijakan Mutu harus seperti itu. Silahkan rekan – rekan menyusun poin – poin utama yang akan dicantumkan ke dalam Kebijakan Mutu perusahaan. Ingat, lebih baik singkat, tegas dan jelas sehingga setiap karyawan dapat memahaminya dengan mudah.

Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Standar Operasional Prosedur atau disingkat dengan SOP adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP juga dapat dikatakan sebagai acuan atau pedoman untuk melakukan pekerjaan atau tugasnya sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja para karyawan sesuai indikator-indikator administrasi, teknik dan prosedural berdasarkan tata kerja, sistem kerja dan prosedur kerja pada unit kerja yang berkaitan. Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) Secara umum tujuan dari SOP adalah untuk : 

Agar petugas (pegawai) menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja.



Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi



Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.



Melindungi organisasi (unit) kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.



Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi.

Fungsi Standar Operasional Prosedur (SOP) Berikut adalah fungsi dari Standar Operasional Prosedur (SOP) : 

Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.



Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.



Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.



Mengarahkan petugas (pegawai) untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.



Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.

Manfaat dan Kegunaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Setelah mengetahui pengertian dan fungsi SOP, simaklah manfaat dan kegunaan Standar Operasional Prosedur (SOP) : 

SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi dan pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten



Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus dicapai dalam setiap pekerjaan.



SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan untuk mengukur kinerja pegawai.

Banyak diskusi dalam mempelajari dan membahas definisi Standar. Kamus Oxford memberikan beberapa pengertian konsep kunci mengenai definisi standar. 1. Standar adalah dasar untuk peningkatan untuk mencapai derajat terbaik. 2. Standar memberikan suatu dasar perbandingan. 3. Standar adalah suatu catatan minimum dimana terdapat kelayakan isi. 4. Standar adalah sebagai model yang dapat di tiru.

5. Standar digunakan untuk menilai diri sendiri. 6. Standar sebagai suatu patokan pencapaian yang di dasarkan kepada tingkat keinginan terbaik. 

Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang digunakan sebagai batas penerimaan minimal (Clinical practice Guildelines, 1990).



Standar adalah spesifikasi dari fungsi dan tujuan yang harus dipenuhi oleh suatu sarana pelayanan agar pemakai jasa pelayanan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari pelayanan yang diselenggarakan ( Rowland & Rowland, 1983).



Standar adalah tujuan produksi yang numeric, kazimnya ditetapkan secara sendiri namun bersifat meningkat yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk memisahkan yang tidak dapat diterima atau buruk dengan yang dapat diterima atau baik (Brent James, 1983).

Standar pelayanan berguna dalam penerapan norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penerapan Standar pelayanan akan sekaligus melindungi, masyarakat, karena penilaian terhadap proses dan hasil pelayanan dapat dilakukan dengan dasar yang jelas. Dengan adanya standar pelayanan, yang dapat dibandingkan dengan pelayanan yang diperoleh, maka masyarakat akan mempunyai kepercayaan yang lebih mantap terhadap pelaksana pelayanan. Standar pelayanan kebidanan dapat pula digunakan untuk menentukan kompetensi yang diperlukan bidan dalam menjalankan praktik sehari-hari. Standar ini juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai pelayanan (Standar digunakan untuk menilai keabsahan hasil kegiatan, efektifitasnya ekonomis dan tingkat kepuasaan seseorang terhadap kegiatan tersebut). Menyusun rencana pelatihan dan pengembangan kurikulum pendidikan. Selain itu, Standar pelayanan dapat membantu dalam penentuan kebutuhan operasional untuk penerapannya, misalnya kebutuhan akan pengorgansasian, mekanisme, peralatan dan obat. Standar adalah tujuan produksi yang numerik, lazimya ditetapkan secara sendiri namun bersifat mengikat, yang dipakai sebagai pedoman untuk memisahkan yang tidak dapat diterima atau buruk dengan yang dapat diterima atau baik. Seringkali kita mendengar istilah SOP (Standard Operating Procedure) dan WI (WorkInstruction) didalam sistem manajemen mutu dan kadangkala kesulitan membedakan diantara keduanya. Persamaan pengertian SOP dan WI merupakan suatu panduan (pedoman) yang menjelaskan mengenai kegiatan atau proses itu dilakukan (dilaksanakan), sedangkan yang membedakan adalah SOP lebih luas ruang lingkupnya dan menggambarkan banyak aktifitas dari suatu proses sedangkan untuk WI merupakan petunjuk atau cara dalam melakukan satu jenis aktifitas. Sebagai gambaran pada industri manufacture ada kegiatan dari mulai penerimaan bahan baku, pengolahan dan pengemasan produk. Untuk menjelaskan kegiatan tersebut maka dibuat SOP, salah satunya SOP pengemasan yang memuat mengenai alat, bahan dan aktifitas. Lalu untuk menjelaskan detail pelaksanaan SOP tersebut dibuatlah WI atau intruksi kerja misalnya ada aktifitas mesin kemas maka dibuat WI mesin kemas yang memuat urutan dari mulai menghidupkan mesin, mesin bekerja sampai mematikan mesin. Di bawah alur tahapan pada sistem manjemen mutu sebagai berikut : Tahapan akhir dari WI adanya form record atau laporan yang memuat kegiatan dari aktifitas yang telah dilakukan. Adanya form ini akan memudahkan dalam melakukan monitoring atau evaluasi terhadap aktifitas. Disamping itu juga laporan kegiatan akan memberikan manfaat pada traceability (penelusuran) apabila ada permasalahan yang muncul diakibatkan karena kesalahan proses. Selain SOP dikenal juga ada istilah SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure) yang pengertiannya sama dengan SOP. Tetapi pembuatan SSOP ini mengkhususkan diri terhadap proses sanitasi atau kebersihan. Pengertian SSOP lebih sering dikenal pada industri pangan dikaitkan dengan penerapan GMP (Good Manufacturing Practices).

Apa yang dimaksud dengan Material Safety Data Sheet (MSDS)? Sebuah Material Safety Data Sheet (MSDS) atau di Indonesia disebut Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) adalah dokumen yang berisi informasi mengenai potensi bahaya (kesehatan, kebakaran, reaktifitas dan lingkungan) dan cara bekerja yang aman dengan produk kimia. Ini adalah titik awal yang penting untuk pengembangan program keselamatan dan kesehatan yang lengkap. MSDS juga berisi informasi tentang penggunaan, penyimpanan, penanganan dan prosedur darurat semua yang terkait dengan material. MSDS berisi lebih banyak informasi tentang materi daripada label. MSDS dipersiapkan oleh pemasok atau produsen bahan. Hal ini dimaksudkan untuk memberi tahu apa bahaya dari produk, cara menggunakan produk dengan aman, apa yang akan terjadi jika rekomendasi tidak diikuti, apa yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan, bagaimana mengenali gejala overexposure, dan apa yang harus dilakukan jika insiden terjadi. Mengapa MSDS begitu sulit untuk mengerti? MSDS dimaksudkan untuk dibaca oleh hygienists dan profesional K3. Sekarang MSDS dibaca juga oleh pengusaha, pekerja, supervisor, perawat, dokter, petugas darurat. Untuk memastikan bahwa pengguna MSDS dapat dengan cepat menemukan informasi yang mereka butuhkan, informasi dalam MSDS harus mudah dibaca dan ditulis dalam format yang jelas, tepat dan dapat dimengerti. Bagi kebanyakan orang yang bekerja dengan produk dikendalikan, ada beberapa bagian dalam MSDS yang lebih penting daripada yang lain. Anda harus selalu membaca nama kimia, tahu bahayanya, memahami penanganan dan penyimpanan yang aman petunjuk, serta memahami apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat. Persyaratan MSDS di tempat kerja Berdasarkan peraturan pemerintah no.74 tahun 2001 tentang pengelolaan B3 pasal 11 yang berbunyi setiap orang yang memproduksi B3 wajib menyediakan MSDS. Pada pasal 12 menyatakan setiap penanggung jawab pengangkutan, penyimpanan, dan pengedaran B3 wajib menyertakan Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet). Kapan kita menggunakan MSDS? Selalu ketahui bahaya dari suatu produk sebelum anda mulai menggunakannya. Anda harus melihat pada MSDS, cocokkan nama kimia pada wadah dengan nama bahan yang ada di MSDS, ketahui bahayanya, pahami petunjuk penanganan dan penyimpanan yang aman, serta memahami apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat. Apa saja isi dari sebuah MSDS ? Isi dari sebuah MSDS menurut Kepmenaker No.187/MEN/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja yaitu ;

1. Identitas bahan dan nama perusahaan 2. Komposisi bahan 3. Identifikasi bahaya 4. Tindakan P3K 5. Tindakan penanggulangan kebakaran 6. Tindakan mengatasi tumpahan dan kebocoran 7. Penyimpanan dan penanganan bahan 8. Pengendalian pemajanan dan alat pelindung diri 9. Sifat fisika dan kimia 10. Stabiliatas dan reaktifitas bahan 11. Informasi toksikologi 12. Informasi ekologi 13. Pembuangan limbah 14. Pengangkutan bahan 15. Informasi peraturan perundangan yang berlaku 16. Informasi lain yang diperlukan FORMULIR adalah lembaran kartu/kertas dengan ukuran tertentu yang didalamnya terdapat data/informasi yang bersifat tetap dan juga bagian lain yang diisi dengan bagian yang tidak tetap. keuntungan membuat formulir 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

menghemat waktu,tenaga dalam hal penulisan serta biaya dalam hal penggunaan kertas memudahkan dalam hal menyimpan dan mencatat adanya keseragaman sehingga mengurangi terjadinya penyimpanan mengurangi kegiatan fotocopy fungsi formulir mencari suatu keterangan tertentu menghimpun data yang sama menyampaikan informasi yang sama kepada bagian yang berbeda sebagai bukti fisik sebagai dasar petunjuk untuk bekerja

Deskripsi pekerjaan adalah penyataan tertulis mengenai gambaran suatu pekerjaan, kondisinya, dan hubungannya dengan bagian lain dalam organisasi. Job description adalah bagian penting dari sistem pengembangan SDM. Ibarat navigator, job desc adalah peta yang menentukan arah, kemana harus berbelok, berapa kecepatan yang diperlukan dan seterusnya. Menurut Stone, 2005 Job description (deskripsi pekerjaan) atau deskripsi posisi adalah pernyataan tertulis yang menjelaskan mengapa pekerjaan ada, apa yang dilakukan pemegang pekerjaan sebenarnya, bagaimana mereka melakukannya dan dalam kondisi apa pekerjaan itu dilakukan. Tidak ada format standar yang digunakan untuk menulis deskripsi pekerjaan; format, pada kenyataannya, tergantung pada preferensi manajemen dan bagaimana deskripsi pekerjaan akan digunakan. Sedangkan menurut Grensing & Pophal, 2006, deskripsi pekerjaan adalah rekaman tertulis mengenai tanggung jawab dari pekerjaan tertentu. Dokumen ini menunjukkan kualifikasi yang dibutuhkan untuk jabatan tersebut dan menguraikan bagaimana pekerjaan tersebut berhubungan dengan bagian lain dalam perusahaan.

Job description adalah suatu indicator penting dalam proses performance appraisal. Beberapa pengertian job description yang dikemukakan para ahli adalah sebagai berikut: Pernyataan tertulis tentang tugas, kondisi kerja dan berbagai aspek yang berhubungan dengan suatu jabatan dalam pekerjaan tertentu (Werther and Davis; 1989) Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuan diadakannya audit adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima. Dalam dunia bisnis, kita juga mengenal adanya istilah audit laporan keuangan yang biasanya dilakukan oleh akuntan publik untuk menilai seberapa wajar atau seberapa layak penyajian laporan keuangan ini dibuat oleh perusahaan dengan mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku secara umum. Sebelum auditor memberikan pendapat (opininya), mereka harus melaksanakan tahap-tahap audit. Adapun tahap-tahap audit menurut Arens dkk (2008) yaitu sebagai berikut: a. Perencanaan dan pencanangan pendekatan audit. b. Pengujian pengendalian dan transaksi. c. Pelaksanaan prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo. d. Penyelesaian dan penerbitan laporan audit. Dari beberapa penjelasan di atas kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa sebuah proses audit akan terkait dengan laporan keuangan sebuah perusahaan. Untuk mendapatkan sebuah hasil audit yang memuaskan dan layak, sebuah perusahaan harus mempertimbangkan proses pencatatan dan penyajian laporan keuangan yang baik dan sesuai dengan penggunaan akuntansi yang di terima secara umum. Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja, biasa disingkat K3 adalah suatu upaya guna memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat – tempat kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja dalam rangka melancarkan usaha berproduksi. Melalui Pelaksanaan K3LH ini diharapkan tercipta tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Jadi, pelaksanaan K3 dapat meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Kerja. Adapun pengertiannya dibagi menjadi 2 pengertian, yaitu 1. Secara Filosofis Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur. 1. Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Berdasarkan Pengertian K3 diatas, kita dapat menarik kesimpulan mengenal peran K3. Peran K3 ini antara lain sebagai berikut :

1. Setiap Tenaga Kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitas nasional. 2. Setiap orang yang berbeda ditempat kerja perlu terjamin keselamatannya 3. Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien. 4. Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja karena sebelumnya sudah ada tindakan antisipasi dari perusahaan. K3 ini dibuat tentu mempunya tujuan di buatnya K3 secara tersirat tertera dalam undang – undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja tepatnya. Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan produktifitas kerja. Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja meliputi beberapa hal sebagai berikut : 

HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja yang ada



DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif.



RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu



INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan/struktur



ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian (manusia/benda) Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu : 1. Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehtan kerja 2. Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja 3. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja Sasaran dari K3 adalah : 1. Menjamin keselamatan operator dan orang lain 2. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan 3. menjamin proses produksi aman dan lancar Tujuan norma-norma : agar terjadi keseimbangan dari pihak perusahaan dapat menjamin keselamatan pekerja. Dasar hukum k3 : 1. UU No.1 tahun 1970 2. UU No.21 tahun 2003 3. UU No.13 tahun 2003 4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-5/MEN/1996 Ø Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja 1. Pengendalian teknik Contoh:



Mengganti prosedur kerja



Menutup atau mengisolasi bahan bahaya



Menggunakan otomatisasi pekerja



Ventilasi sebaga pengganti udara yang cukup

1. Pengendaan administrasi Contoh: 

Mengatur waktu yang pas/ sesuai antara jam kerja dengan istirahat



Menyusun peraturan k3



Memasang tanda-tanda peringatan



Membuat data bahan-bahan yang berbahaya dan yang aman



Mengadakan dan melakukan pelatihan system penanganan darurat Ø Standart keselamatan kerja Pengamanan sebagai tindakan keselamatan kerja. 1. Perlindungan badan yang meliputi seluruh badan. 2. Perlindungan mesin. 3. Pengamanan listrik yang harus mengadakan pengecekan berkala. 4. Pengamanan ruangan , meliputi sistem alarm, alat pemadam kebakaran, penerangan yang cukup, ventilasi yang cukup, jalur evakuasi yang khusus. > Alat pelindung diri Adalah perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiridan orang di sekelilingnya. Adapun bentuk peralatan dari alat pelindung: 1. Safety helmet Berfungsi: sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala. 1. Safety belt Berfungsi: sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat trasportasi. 1. Penutup telinga Berfungsi: sebagai penutu telinga ketika bekerja di tempat yang bising. 1. Kaca mata pengamanan Berfungsi: sebagai pengamanan mata ketika bekerja dari percikan. 1. Pelindung wajah Berfungsi: sebagai pelindung wajah ketika bekerja. 1. Masker Berfungsi: sebagai penyaring udara yang dihisap di tempat yang kualitas udaranya kurang bagus. Jadi, berdasarkan syarat – syarat keselamatan kerja diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan K3 antara lain sebagai berikut :

1. Untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi – tingginya baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, maupun pekerja – pekerja bebas. 2. Untuk mencegah dan memberantas penyakit dan kecelakaan – kecelakaan akibat kerja perlu memelihara dan meningkatkan kesehatan efisiensi dan daya produktivitas kerja serta meningkatkan kegairahan dan kenikmatan kerja. Pengertian News Item dan Contohnya Dilihat dari namanya, istilah news tentu sudah akrab ditelinga kita. Jika diterjemahkan News berarti berita. Para ahli bahasa Inggris mendefinisikan News Item sebagai berikut: “News item is a text which informs readers about events of the day. The events are considered newsworthy or important”. Jadi news item adalah sebuah tulisan atau teks yang memberikan informasi terbaru (terupdate, terhangat dan teraktual) dimana informasi tersebut layak dan penting untuk diberitakan.

Pengertian organisasi Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. .>Pengertian Dari Struktur Organisasi Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan. .>Pengertian Pengorganisasian. Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi. Beberapa Teori Organisasi. 1. Organisasi Menurut Stoner Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. 2. Organisasi Menurut James D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. 3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Related Documents

Bahan
October 2019 64
Bahan
July 2020 55
Bahan
August 2019 62
Bahan Bahan 3.docx
May 2020 43
Bahan-bahan Lapizan Ozon
December 2019 57
Bahan Kebijakan.docx
December 2019 14

More Documents from "haikal"