Bagaimana Menghidupkan Ramadhan

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bagaimana Menghidupkan Ramadhan as PDF for free.

More details

  • Words: 1,272
  • Pages: 3
BAGAIMANA MENGHIDUPKAN RAMADHAN ? Oleh: Ahmad Yunus Naidi Yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba 'alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba 'alaa alladziina min qablikum la'allakum tattaquuna, artinya "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa". (QS: Al Baqarah : 183) Dakwah --

Tiba saatnya kaum muslimin di dunia menantikan "tamu mulia", bulan penuh berkah, ajang meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Ialah bulan Ramadhan, bulan kaum muslimin sedunia berpuasa untuk mencapai satu tujuan, taqwa. Puasa memang dipersiapkan sebagai media taqwa, hal ini dapat terlihat pada beberapa aspek: a. Puasa mendidik jiwa untuk selalu takut kepada Allah, diwaktu sunyi ataupun ramai. b. Puasa dapat mengendalikan syahwat dan mengurangi pengaruhnya. c. Puasa memberikan rasa peka dan kasih sayang sehingga rela berkorban dan mau memberi. d. Puasa merupakan realisasi makna persamaan antara orang-orang yang mampu dan kaum fuqara, karena di antara mereka tidak ada perbedaan dalam menjalankan kewajiban ini. e. Puasa membuat hidup berdisiplin, karena ia mengharuskan untuk membatasi keinginan sejak sahur hingga berbuka. f. Puasa dapat menyehatkan tubuh, sehingga tubuh siap untuk beribadah kepada Allah SWT. (Wahbah alZuhaili, 2/130-132). Bulan Ramadhan tidak hanya bulan puasa saja, ia adalah arena bagi umat Islam untuk melakukan segala amal kebaikan sebanyak mungkin. Rugi jika bulan ini terlewatkan begitu saja tanpa "dihidupi" dengan berbagai amal kebaikan. Bukankah Rasulullah saw. telah menyatakan bahwa amalan sunnah dibulan Ramadhan sama dengan amalan wajib dibulan lain dan satu amalan wajib dibulan Ramadhan sama dengan tujuh puluh amalan wajib dibulan lain (HR. Ibnu Khuzaimah, 3/191). Ada beberapa amalan yang biasa dilakukan oleh Rasulullah saw. para ulama terdahulu dalam rangka "menghidupkan" bulan Ramadhan: 1. Puasa Rasulullah saw. bersabda: "Segala amal kebaikan manusia adalah untuknya; satu kebaikan akan dibalas sepuluh hingga 700 kali-lipat. Allah SWT berfirman: "Kecuali puasa, karena ia adalah milikKu dan Aku pula yang akan membalasnya, ia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwatnya, makanan dan minumannya karena Aku." Ada dua kebahagiaan yang diperuntukkan bagi orang yang berpuasa; kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum bagi Allah daripada aroma minyak misik. (HR. Bukhari dan Muslim). Tidak diragukan lagi bahwa pahala yang melimpah ini tidak diperuntukan bagi orang yang hanya meninggalkan makan dan minum saja, tetapi diperuntukkan bagi orang yang melakukan puasa dalam artian yang sebenarnya. Bukankah Rasulullah pernah bersabda bahwa Barang siapa tidak meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh bahwa ia meninggalkan makanan dan minumannya. (HR. Bukhari). 2. Shalat Malam Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa melaksanakan shalat malam di Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah), niscaya diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim). Ada dua macam shalat malam yang biasa dilakukan dibulan Ramadhan, yaitu shalat tarawih dan shalat

witir. Kedua macam shalat ini biasa dilakukan secara berjamaah dan agar lebih sempurna sebaiknya dikerjakan dengan lengkap bersama imam, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw.: Barang siapa mendirikan shalat malam bersama imamnya sampai selesai, maka akan dicatat baginya (pahala) shalat satu malam. (HR. Ashab al-Sunan). 3. Bersadaqah Rasulullah saw. bersabda: Sadaqah yang paling utama adalah sadaqah dibulan Ramadhan.(HR. Tirmizi). Bentuk sadaqah yang biasa dilakukan dibulan ini adalah dengan menyediakan hidangan sahur dan berbuka bagi orang-orang yang berpuasa. Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa menyediakan berbuka bagi orang yang berpuasa, niscaya ia mendapatkan pahala yang sama dengannya tanpa mengurangi pahalanya orang yang berpuasa tersebut sedikitpun. (HR. Ahmad dan Nasa'i dan disahihkan oleh alAlbani). Kalau direnungi akan didapatkan bahwa dengan menyediakan hidangan ini akan melahirkan rasa saling mencintai antara yang memberi dan yang diberi, bukankah rasa saling mencintai sesama muslim merupakan syarat masuk surga ? Rasulullah saw.bersabda: Kalian tidak akan masuk surga sebelum kalian beriman dan kalian tidak akan beriman sebelum kalian saling mencintai. (HR. Muslim). 4. Bersungguh-sungguh dalam membaca al-Quran Ramadhan adalah bulan al-Quran, karena pada bulan inilah ia diturunkan (QS. 2: 185). Karenanya, kaum muslimin menjadikan bulan ini sebagai bulan untuk berlomba dalam mengkhatamkan al-Quran, bahkan Rasulullah sendiri ketika memasuki bulan ini, bertadarus al-Quran bersama Jibril as., sebagaimana pengakuan Anas ra. bahwa Rasulullah saw. adalah orang yang paling dermawan dan akan lebih dermawan lagi ketika memasuki bulan Ramadhan, yaitu dengan bertadarus al-Quran setiap malam bersama Jibril as. (HR. Bukhari dan Muslim). 5. Duduk di masjid sampai matahati terbit Hal ini biasa dilakukan oleh Rasulullah saw. (HR. Muslim). Duduk di masjid ini bukan hanya sekedar duduk dan melamun ataupun tidur, namun duduk sambil berzikir, sebagaimana keterangan hadis Nabi saw. bahwa barang siapa mengerjakan shalat subuh berjamaah, lalu ia duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian shalat dua rakaat (shalat Dhuha), maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah, secara sempurna, sempurna, sempurna. (HR. Tirmizi dan dinyatakan sahih oleh al-Albani). Ini semua jika dilakukan setiap hari, lalu bagaimana jika dilakukan juga pada hari-hari dibulan Ramadhan ? 6. I'tikaf I'tikaf dapat dilakukan kapan pun, namun akan lebih baik lagi jika dilakukan dibulan Ramadhan, terlebih disepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah saw. (HR. Bukhari). 7. Umrah dibulan Ramadhan Nabi saw. bersabda: Umrah dibulan Ramadhan sebanding dengan haji. (HR. Bukhari dan Muslim). 8. Berusaha mendapatkan malam lailatul qadar Allah SWT berfirman: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS. 97: 1-3) Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa mengerjakan shalat dimalam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala (dari Allah), niscaya diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim). Nabi saw. selalu berusaha mendapatkan malam lailatul qadar dan memerintahkan para sahabat untuk

mendapatkannya, bahkan membangunkan keluarganya ketika memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan agar mereka mendapatkannya, terutama pada malam tanggal ganjil dari sepuluh malam tersebut. Memang ada riwayat yang menyatakan bahwa para sahabat pernah diperlihatkan dalam mimpi bahwa malam lailatul qadar terdapat pada tanggal dua puluh tujuh dan hal tersebut dibenarkan oleh Nabi saw. (Muttafaqun 'Alaih). Bagi siapa saja yang mendapatkan malam lailatul qadar ini dianjurkan memperbanyak membaca doa: Allahumma Innaka 'Afwun Tuhibbul 'Afwa Fa'fu 'Anni (Ya Allah, sungguh Engkau Maha Pengampun, Engkau mencintai pengampunan, maka ampunilah aku. 9. Memperbanyak zikir, doa dan istighfar Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, hari-hari dan malam-malamnya merupakan waktu fadhilah (utama/mulia), karenanya alangkah ruginya jika kesempatan ini tidak diambil dengan sebaik-baiknya terutama dengan memperbanyak zikir dan doa. Ada beberapa waktu mustajabah yang bisa dijumpai dibulan Ramadhan, di antaranya: a. Ketika berbuka, orang yang berpuasa memiliki doa yang tidak tertolak. b. Sepertiga malam terakhir sewaktu Allah SWT turun. Dalam sebuah hadis qudsi Allah SWT berfirman: Adakah hambaKu yang meminta, niscaya Aku memberinya, Adakah hambaKu yang memohon ampunan, niscaya Aku mengampuninya.(HR. Bukhari dan Muslim). Sebaiknya disepertiga malam terakhir ini memperbanyak istighfar, sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran: Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). (QS. 51:18). Ketika itu orang-orang yang akan berpuasa memakan makanan sahur mereka. Itu beberapa amalan yang sebaiknya dilakukan untuk menghidupkan bulan Ramadhan. Sebelum mengakhiri tulisan ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dijauhi berkaitan dengan bulan Ramadhan, yaitu: a. Hendaklah tidak menjadikan malam seperti siang dan siang seperti malam. b. Tidur dengan meninggalkan sebagian shalat fardlu. c. Berlebih-lebihan dalam hal makan dan minum, terutama ketika berbuka puasa. d. Menyia-nyiakan waktu, dengan banyak tidur ataupun melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak berguna. e. Sahur terlalu dini dan setelah itu tidur sampai akhirnya meninggalkan shalat subuh. f. Tidak menunaikan shalat Tarawih secara sempurna dan lengkap, terutama dimalam-malam terakhir. g. Berkumpul bersama teman-teman sambil mengobrol panjang lebar, sampai lupa diri, sehingga terjerumus ke dalam hal-hal yang membuat puasa cacat, seperti ghibah dan namimah (mengadu domba). h. Menghabiskan sebagian besar waktu dengan masak dan pergi ke pasar, terutama bagi kaum wanita. Marilah kita mengisi bulan Ramadhan ini dengan hal-hal yang berguna agar kita mencapai tujuan akhir dari diwajibkannya puasa, yaitu taqwa kepada Allah SWT. Wallahu A'lam

Related Documents