Bab1.docx

  • Uploaded by: Suci Rizki Auliya Rahmadhana
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,590
  • Pages: 13
BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik (Anonim, 2010). Selama semester I tahun 2016, Badan POM menemukan

43

(empatpuluhtiga)

item

kosmetika mengandung bahan berbahaya. Bahan berbahaya yang teridentifikasi dalam produk kosmetika tersebut antara lain merkuri, hidrokuinon,asamretinoat, deksametason, klindamisin, serta bahan pewarna merah K3 dan merah K10. Kedua zat warna ini sering digunakan sebagai pewarna pada kosmetik dekoratif seperti lipstik, eye shadow, blush on.(BPOM RI, 2016). Merah K10(RhodaminB) dan merah K3 (methanyl yellow) digunakan pada industri tekstil dan kertas. Selain mengakibatkan iritasi pada kulit. (Pusat Informasi obat dan Makanan, 2014) kedua pewarna ini juga bersifat karsinogenik (BPOM RI, 2016).

Setiap wanita mempunyai kecendrungan serupa, yaitu ingin terlihat cantik dan menyenangkan untuk dipandang sehingga produk kosmetik merupakan kebutuhan mutlak bagi dirinya (Farima, 2009). Salah satu produk kosmetika yang sering digunakan khususnya bagi para wanita yaitu blush on (Mamoto dan Fatimawali, 2013). Blush on adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai pipi dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan kesan segar dalam tata rias wajah. Blush on (rouge) digunakan dengan tujuan untuk mengoreksi wajah sehingga wajah tampak lebih cantik, lebih segar dan berdimensi (Kusantati,dkk,2008:126). Blush on memiliki beberapa bentuk diantaranya cair, cream, padat/ cake dan powder (Astati, 1996:10). Blush on tersedia dalam berbagai pilihan warna, yaitu merah, jingga, pink dan juga kecoklatan (Kusantati, dkk, 2008:127). Namun setelah melihat produk di pasaran warna blush on memiliki lebih banyak lagi pilihan warna. Produk blush on yang berada di pasaran menawarkan berbagai macam blush on yang menggunakan bahan pewarna kimia. Selain bahan kimia, bahan yang digunakan untuk 1

warna blush on bisa menggunakan bahan dari alam.

Dalam bidang formulasi kosmetik, zat warna yang di campur kedalam racikan pembuatan kosmetik adalah pewarna dari bahan kimia dan pewarna dari alam. Zat Warna adalah zat atau campuran zat yang dapat digunakan pada sediaan kosmetik untuk mewarnai sediaan. Zat pewarna alam adalah zat warna yang diperoleh dari alam seperti binatang, mineral – mineral dan tumbuhan baik secara langsung maupun tidak langsung (Adhi, 2006:33). Blush on diciptakan dari warna- warna yang menarik dan tentu saja memakai zat pewarna. Hanya saja memberi pengaruh negatif pada kulit muka, terutama pipi, yakni diawali dengan gatal- gatal lalu memerah dan bahkan kulit mengelupas (Rostamailis,2005: 76). Untuk itu tidak semua zat kimia dari pewarna blush on bisa digunakan disemua jenis kulit, karena setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda- beda. Menurut Lidya (2014:25).Untuk menggantikan pewarna sintetis yang sudah tidak diizinkan lagi, sebaiknya digunakan pewarna alami. Indonesia kaya akan tumbuhan yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai pewarna alami. Salah satu tumbuhan yang bisa di manfaatkan adalah buah naga super merah (Hylocereus costarisensis). Pada Buah naga super merah berpotensi sebagai pewarna pada pemerah pipi karena mengandung antosianin dan mempunyai pigmen warna merah yang dapat memberikan warna yang menarik pada kosmetik. Disamping itu, buah naga juga mudah didapatkan di pasaran. buah naga tersebut hingga saat ini belum termanfaatkan. Antosianin merupakan sekelompok zat warna berwarna kemerahan yang larut dalam

air

dan

tersebar

sangat

luas

di

dunia

tumbuh-tumbuhan

(Kumalaningsih,

2006). Antosianin memiliki efek antioksidan yang dapat menghambat radikal bebas yang akan merusak sistem fisiologi manusia, sehingga dapat menimbulkan beberapa penyakit.

Telah

dilakukan

penelitian

tentang

perbandingan

aktivitas

antioksidan

yang terdapat pada ekstrak kulit buah naga merah, kulit buah naga putih, bubur buah naga merah, dan bubur buah naga putih, didapatkan hasil berdasarkan data IC50 kulit buah naga merah memiki antioksidan tertinggi (R.Nurliana, dkk, 2010). Dalam judul penelitian yang berjudul ekstrasi pigmen antosinin dari kulit buah naga mengatakan “BahwaEkstrasi pigmen antosianin dari kulit buah naga dapat dijadikan sebagai alternatifpengganti pewarna sintetis”. Buah naga digunakan untuk pewarna makanan selain itu juga dapat digunakan sebagai pewarna kain seperti hasil penelitian dari Hera 2

(2014:1)dalam

abstrak

penelitiannya

berjudul

Ekstraksi

dan

Uji

Kestabilan

Pigmen Betasianin dalam Kulit Buah Naga mengatakan “Ekstrak kulit buah naga yang diperoleh stabil terhadap pemanasan dan paparan sinar matahari serta dapat diaplikasikan menempel

terhadap

pada

menggunakan

kain

kulit

kain.

Pigmen

dengan

buah

baik”.

naga

betasianin Pada

sebagai

menimbulkan

beberapa

pewarna

warna

penelitian

alami,

yang

terdahulu,

maka

dari

itu

dapat peneliti penulis

mencoba hal baru yaitu mengekstrak menggunakan daging dari buah naga bukan dari

kulit

buah

naga

untuk

mendapatkan

warna

alami

sebagai

pewarna

dalam

pembuatan Cream Blush.Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan memanfaatkan daging buah naga sebagai

pewarna alami

blush

on dengan judul “Pembuatan Cream Blushdari Buah Naga ”.

1.2 RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana validitas proses pembuatan blush on dari buah naga super red dalam bentuk cream dengan cara manualatau sederhana? 2. Bagaimana kelayakan produk blush on dari ekstrak buah naga dalam bentuk cream?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian untuk mengetahui : 1. Proses pembuatan sederhana atau manual blush on dari buah naga super red dalam bentuk cream 2. Kelayakan produk blush on dari ekstrak buah naga dalam bentuk cream

1.4. Luaran yang Diharapkan Dalam Luaran yang kami inginkan disiniyaitu kami berharap produk yang kami hasilkan ini akan menjadi produk yang berguna dan bermanfaat bagi banyak orang dapat dikenal oleh 3

seluruh masyarakat yang berada diIndonesia khususnya diwilayah Pekanbaru, Riau. Produk yang kami tawarkan dapat menjadi pilihanyang tepatbagi masyarakat yang sadar akan keamanan dan kesehatan kulit terhadap bahan kimia yang harus terus menerus digunakan dalam jangka waktu yang lama. Maka dari itu kami membuat produk ini untuk membantu mengatasi masalah iritasi kulit dimasyarakat, dan terus melakukan inovasi kualitas produk kami. Selain itu, produk kami juga memiliki kelebihan. Aroma dan varian bentuk setiap sabunnya akan disesuaikan dengan permintaan konsumen.

1.5. Kegunaan Kegunaan yang dapat diambil dalam mengikuti program ini adalah : 1.Selalu berfikir inovatif dan mengasah kemampuan mahasiswa dalam bidang kewirausahaan, sehingga memunculkan suatu ide atau gagasan baru yang bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan. 2. Dengan dibukanya usaha ini,diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran disekitar lokasi usaha. 3.Mahasiswa dapat memahami betapa pentingnya bekerja dalam suatu tim dibandingkan bekerja secara individual.

4

BAB II GAMBARANUMUM RENCANA USAHA

2.1 Gambaran Umum Blush on dari buah naga yang telah diproduksi akan dipasarkan dan dikemas dengan tube. Pengemasan disini dilakukan karena memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia usaha, karena pengemasan tidak sekedar memberi wadah dari produk yang dihasilkan tapi lebih pada pengembanan muatan misi dalam rangka persaingan pasar dan juga peningkatan penjualan. Fungsi kemasan tidak sebatas digunakan sebagai pelindung produk melainkan juga sangat mendukung terjaganya kualitas produk serta adanya peningkatan kelas penampilan yang baik. Jenis bahan kemasan yang digunakan adalah tube kecil. Selain itu, pada kemasan juga akan diberi label. Sehingga mudah dicari ketika dibutuhkan. Label juga berfungsi sebagai jaminan atas kualitas produk, sarana untuk merk dagang, logo perusahaan, nama dan alamat perusahaan, dan berat atau volume produk. Hal ini dilirik sebagai peluang pasar pengembangan usahanya yang dalam tataran teknis pemenuhan kebutuhan hidup. Indonesia, mampu menyediakan media dasar pembuatan bermacam macam produksi dan keterampilan. Ditambah dengan penguatan budaya cinta produk Indonesia yang sedang digembor gemborkan. Program ini diharapkan mampu menjamin kebutuhan hidup bagi kelompok-kelompok tersebut. Berdasarkan itulah, inisiatif ini muncul untuk ikut serta membantu mengembangkan usaha tersebut yang sangat potensial. Selain itu diharapkan terjadi transformasi ilmu kepada generasi-generasi selanjutnya sebagai kader bangsa yang mampu bertahan dalam mempertahankan keseimbangan kehidupan.

2.2 Peluang Usaha dan Kelayakan a. Peluang Produk Produk kosmetik Blush on telah banyak dikenal masyarakat. Blush on sangat disukai oleh para wanita baik remaja maupun dewasa. Buah naga yang mudah didapat memudahkan dalam pencarian bahan baku utama dari blush on. Harga bahan baku yang murah dan terjangkau karena dalam suatu usaha memiliki prinsip mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari modal yang sekecil kecilnya. Bahan baku utama yang murah maka biaya produksi dapat diminimalisasi namun mendapatkan keuntungan yang maksimal. Kelayakan dalam suatu usaha, tidak terlepas dari berbagai faktor ketersediaan bahan baku, target konsumen dan tingkat 5

persaingan produk sejenis. b. Keunggulan (strength) 1. Berkualitas tinggi dan di jamin tidak berbahaya. 2. Mempunyai nilai mutu yang tinggi karena buah naga mengandung gizi yangtinggi c. Kelemahan (weakness) 1. Kurangnya promosi 2. Kemungkinan kemasan yang kurang menarik 3. Produk tidak tahan lama karena terbuat dari bahan alami d. Peluang (opportunity) 1. Kesempatan biaya produksi murah 2. Peluang pasar di Riau 3. Kesempatan munguasai pasar

e. Ancaman (Threath) 1. Standarisasi mutu 2. Pesaing skala besar

2.3. Analisis Target Pasar Produk Peluang pasar untuk produk kosmetik cream blushini sangatlah besar. Melihat budaya masyarakat yang konsumtif dan peluang pasar yang menjanjikan. Selain itu daya beli komsumen terhadap produk ini cukup bervariasi dari konsumen elite hingga konsumen menegah bawah. Produk ini dapat dikonsumsi oleh semua golongan karena harganya yang relatif terjangkau serta memiliki nilai kepuasan yang tinggi. Metode pemasaran “cream blush dari buah naga” ini adalah dengan membuat para konsumen merasa puas. Sasaran pasar produk blush ini utamanya adalah mahasiswa kampus Stifar dan semuaremaja-remaja perempuan. Tempat penjualannya pertama akan dilakukan dikampus, selebihnya akan dipasarkan di toko kosmetik, perusahaan kosmetik ataubahkan jika berkembang di harapkan agar sasaran pasarnya supermarketsupermarket terdekat. Untuk menembus tingkat pasar yang optimal, makadiperlukan sekali untuk memikirkan strategi yang akan ditempuh untukmembangun usaha agar mendapatkan respon yang bagus dari konsumen di pasarbersaing, dengan menganalisa lingkungan 6

internal dan eksternal yang ada di pasardomestik akan mempermudah bagi perusahaan dalam menyusun strategi yangbaik dan efisien.

2.4.Tingkat Persaingan Melihat situasi di tempat yang akan dimasuki produk, sepertinya produk nature Cream blushdari buah naga ini akan laku di pasaran. Hal ini dikarenakan harganya yang terjangkau, kosmetik sehat dan sangat pas untuk ukuran dompet mahasiswa. Selain itu belum ada pesaing yang menyaingi produk ini. Selain itu kami akan melakukan penjualan secara pesanan dalam jumlah banyak dengan menggunakan jejaring sosial seperti instagram, facebook dan BBM sehingga penjualan ini tidak akan vakum dan akan mampu bersaing secara global dan tidak akan monoton sehingga akan mampu berkelanjutan. Dalam persaingan pasar kami akan menigkatkan inovasi dalam jangka waktu tertentu sesuai perkembangan zaman dan permintaan konsumen seperti akan memperkaya rasa, warna dan mempercantik kemasan.

2.5 Rencana Pencapaian Perencanaan managemen yang digunakan adalah seluruh anggota ikut berpartisipasi atas produktifitas produk Cream Blush Buah Naga ini . Dalam pelaksanaan produksi Cream Blush Buah Naga ada pembagian tugas masing-masing sesuai dengan kesepakatan seluruh anggota. Dan juga kami berkerja sama dengan toko kosmetik dan menggunakan social media untuk pemasaran dari produk Cream Blush Buah Naga ini sehingga dapat dengan cepat dikenal dan di minati masyarakat luas. 2.5 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran Adapun masyarakat yang menjadi pangsa pasar dalam penjualan produk Cream Blush Buah Naga ini adalah masyarakat yang berada di wilayah Pekanbaru terutama pada 1. Masyarakat di sekitar kampus dan komplek perumahan kampus STIFAR Riau 2. Mahasiswa dan dosen di kampus STIFAR Riau 3. Toko Kosmetika yang tersebar di wilayah Pekanbaru

7

BAB III METODE PELAKSANAAN USAHA Metode pelaksanaan kegiatan usaha akan kami lakukan disalah satu rumah anggotaPKM ini.Kegiatan ini akan berlangsung selama beberapa minggu dimulai dari persiapan bahan dan seluruh peralatan, pencarian bahan baku produk, pengolahan bahan, pengujian keamanan produk, pemasaran produk, dll sampai akhirnya di dapatkanproduk yangterbaik.Kegiatan akan dilakukan pada pukul15.00WIB hingga pukul17.00 WIB setiap hariSenin- Jum’at.

3.1. Perencanaan Langkah awal yang dilakukan saat tahap perencanaan yaitu mencari tempat usaha yang

strategis,

kemudian

melakukan

survey

pasar. Tujuan

dilakukannya survey adalah untuk mengetahui kondisi pasar,minat konsumen,dan perencanaan inovasi lebih lanjut. Selanjutnya, melakukan persiapan. Meliputi persiapan dalam pemilihandan penyediaan

tempatserta

sarana

dan

prasarana

untuk

menunjang

proses

produksi.Lalu,persiapan dan pengadaan bahan baku serta bahan tambahan lainnya untuk langkah awal memulai suatu usaha.Persiapan bahan baku yang lengkap akan memudahkan saat proses produksi suatu usaha Hal selanjutnya yang perlu dilakukan yaitu melakukan studi kelayakandan keamanan terhadap

usaha yang akan dijalankan. Kegiatan ini dilakukan untuk

mengetahui apakah kegiatan ini memiliki prospek yang menguntungkan dan memiliki prospek jangka panjang. Membuat jobdescription dalam anggota kelompok untukmemperjelas pekerjaan didalam kegiatan usaha ini.

3.2. Proses Proses atau produksi merupakan kegiatan inti dari aktivitas wirausaha, kegiatan produksi memiliki beberapa tahapan,tahapan tersebut meliputi 8

pengolahan dan pembuatan produk, pengemasan,dan juga pemasaran. Pembuatan sampel barang diperlukan untuk mengetahui kualitas suatu produk sebelum nantinya dipasarkan dalam jumlah besar.Dalam pembuatan tester, hal yang perlu dilaksanakan untuk mengetahui kualitas produk.

Bahan dan Alat:

Bahan-bahan Cream blush :

1.Buah naga (gr) 2.Santan (gr) 3. Gel aloe 6.Air (dianjurkan air minum kemasan) 7.Minyak pewangi (Fragrance oil) ( cc) 8. Tepung Beras

Alat pembuatan Cream blush: 1. Timbangan 2. Gelas 3. Sendok stainless steel 4. Baskom(untuk menampung bahan) 5. Pisau 6. Blender 7. Kain

9

Metode Kerja Pembuatan Blush on

1. Siapkan seluruh bahan 2. Potong buah naga , lalu blender hingga halus. Kemudian saring air buah naga dan diamkan. Endapan kental di ambil sebagai bahan pewarna. 3. Lalu untuk pembuatan minyak kelapa . disini santan direbus dengan suhu sedang, aduk hingga mendidih. Minyak akan terpisah dengan krim santan . ambil minyak nya saja dengan perlahan dan hati-hati. 4. Selanjutnya pembuatan basis cream, 2 sendok tepung beras masukkan kedalam mangkuk, lalu tambahkan air hingga mengental, masukkan gel aloe 1 sendok, lalu minyak kelapa 1 sendok teh, kemudian aduk hingga membentuk cream . 5. Terakhir cream yang sudah siap di tambahkan sari buah naga sesuai warna yang dinginka. Tambahkan pewangi jika diperlukan *disini kami membuar cream blush red. 1 sendok cream kami campurkan dengan 2 sendok teh sari buah naga. 6. Cream blush siap di gunakan.

3.3. Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting karena dengan pemasaran produk yang dihasilkan dapat dipasarkan kepada konsumen. Pemasaran dapat dikatakan berhasil ketika terdapat suatu strategi pemasaran yang

efektif

dan

menarik konsumen, misalnya melalui mekanisme penentuan segmentasi pasar dan pemasaran melalui media-media sosial yang atraktif dan dapat menarik konsumen.Pemasaran juga harus memperhatikan segmentasi konsumen dan segmentasi lokasi pemasaran, kegiatan promosi dan kegiatan perluasan usaha atau pangsa pasar.

Promosi

dilaksanakan dengan

tujuan

untuk

mengenalkan produk

kepada

konsumen.Hal ini dilakukan dengan membuat pamflet-pamflet yang di design dengan sedemikian rupadan berisi informasi tentang gambaran produk,penawaran barang dan harga,cara pemesanan serta mengenai lokasi penjualan produk. Melakukan promosi melalui media social juga dapat dilakukan seperti viafacebook, 10

twitter, instagram,line, danlain-lain.

3.4. Evaluasi Tahapan akhir yang dilakukan adalah kegiatan evaluasi. Tahap evaluasi berisikan laporan data kegiatan mulai dari tahap inputdan tahap proses atau produksi dengan jangka waktu tertentu. Laporan ditujukan untuk mengetahui rangkaian kegiatan usaha dan keuntungan yang didapat, sehingga diperoleh datayang akurat sebagai bahan evaluasi.

11

BAB 4 BIAYADANJADWALKEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya

No. 1 2 3 4

Jenis Pengeluaran Peralatan Penunjang Biaya HabisPakai Perjalanan Lain-lain Jumlah

Biaya (Rp) 1.500.000 2.000.000 ,300.000 500.00 4.300.000

4.2. Jadwal Kegiatan

NO 1 2 3 4 5 6 7 8

JENIS KEGIATAN Persiapan Pengadaan alat dan bahan Pembuatan Produk Promosi Penjualan produk Evaluasi perkembanganusaha Evaluasi kegiatan Laporan pertanggung jawaban

Minggu 1 2 3

4

5

12

Daftar Pustaka Astati, Sutriari.1996. Rias Wajah Sehari- hari. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manaj. Azwanida, dkk, 2015, Color Stability Evaluation of Pigment Extracted from Hylocereus polyrhizus, Clitoreaternatae and Pandanus amaryll folius as Cosmetic Colorants and Premarket Survey on Customer Acceptance on Natural Cosmetic Product. Journal of Tropical Resources and Suistanable Science, Faculty of Agro Based Industry, Universiti Malaysia Kelantan, Malaysia, 3, p 61-67. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979. Farmakope Indonesia, Ed Ketiga,.Ditjen POM RI. Jakarta Fatmawati, A, Khairi, Nisa, M, Riski R.. Sains dan Teknologi Kosmetik. Makassar: STIFA. 2013 Jamilah, et all., 2011, A. Phyico-chemical characteristic of red pitaya (Hylocereus polyrhizus) peel. International Food Research Journal 18:279-286 Kusantati, Herni, dkk. 2008. Tata Kecantikan Kulit. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Pusat Informasi Obat dan Makanan- BPOM, 2014, ”Penggunaan Rhodamin B pada Kosmetik”, Info POM, Vol 15, No.5, hal 3-4, Jakarta bulan September -Oktober 2014 Rostamailis. 2005. Penggunaan Kosmetik, Dasar Kecantikan & Berbusana yang Serasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta

13

More Documents from "Suci Rizki Auliya Rahmadhana"