BAB X PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI 10.1. Komplikasi Malaria Komplikasi malaria terbanyak pada anak sebagai berikut : a. Hipoglikemia b. Anemia berat 10.2. Cara Penyampaian Prognosis kepada Pasien / Keluarga Pasien Dalam berkomunikasi dengan pasien / keluarga pasien, dokter harus memberikan informasi dengan singkat, jelas, dan jujur sehingga dapat dimengerti oleh pasien / keluarga pasien. Perlu memperhatikan intonasi yang lembut, mendengarkan pasien, memberikan support dan meyakinkan pasien dalam menjalani terapi, tanpa melakukan kontak fisik. Serta memberikan edukasi tentang penyakit yang diderita pasien mengenai penyakit Malaria.
10.3. Tanda Merujuk Pasien a. Penderita malaria berat harus segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memeliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap untuk mendapatkan perawatan yang lebih lanjut. b. Pengobatan malaria pada penderita dengan defisiensi G6PD, asidosis metabolic, malaria haemoglobinuria yang berkembang menjadi GGA, hiperparasitemia, terdapat tanda edema paru akut harus segera dirujuk c. Apabila takipnea atau pernafasan asidosis, berikan oksigen dan rujuk ke ICU d. Apabila dijumpai gejala klinis memburuk dan disertai parasite aseksual positif
10.4. Peran Pasien / Keluarga untuk Penyembuhan Peran pasien : a. Minum obat secara teratur b. Kontrol dengan dokter secara rutin c. Mengikuti anjuran dan pantangan dokter Peran keluarga :
a. Memberi semangat kepada pasien b. Mengingatkan pasien pada jam minum obat serta mengawasi penggunaannya c. Selalu memberikan perhatian pada pasien d. Mendampingi pasien selama melakukan pengobatan e. Melakukan pengobatan dan jalin komunikasi yang baik dengan pasien
11. Pencegahan Penyakit Upaya pencegahan malaria adalah dengan meningkatkan kewaspadaam terhadap risiko malaria, mencegah gigitan nyamuk, pengendalian vector dan kemoprofilaksis. Pencegahan gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan menggunakan kelambu berinsektisida, repelen, kawat kasa nyamuk dan lain-lain. Obat yang digunakan untuk kemoprofilaksis adalah doksisiklin dosis 100 mg/hari. Obat ini diberikan 1-2 hari sebelum bepergian, selama berada didaerah tersebut sampai 4 minggu setelah kembali. Kontra indikasi pada ibu hamil dan anak umur <8 tahun dan penggunaan tidak boleh >6 bulan.
Sumber : Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV. 2014. Jakarta. Media Aesculapius Perturan Menteri Kesehatan RI. 2013 Pedoman Tata Laksana Malaria. Jakarta