Bab Ix Pembahasan Umum.docx

  • Uploaded by: Gredy Sipo'x
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Ix Pembahasan Umum.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 922
  • Pages: 4
BAB IX

PEMBAHASAN UMUM

Analisa reservoir sangat dibutuhkan untuk mengenali karakteristik reservoir yang akan dikembangkan lebih lanjut. Analisa ini berguna pada lapangan yang baru akan di eksplorasi maupun lapangan yang telah lama diproduksi. Fluida reservoir terdiri dari Hidrokarbon dan air formasi. Bentuk dari senyawa hidrokarbon merupakan senyawa alamiah, dimana dapat berupa gas, cair serta padatan bergantung pada komposisinya yang khusus serta tekanan yang mempengaruhinya. Endapan hidrokarbon yang berbentuk cair dikenal sebagai minyak bumi, sedangkan yang berupa gas dikenal sebagai gas bumi. Minyak mentah dalam formasi merupakan campuran hidrokarbon yang terbentuk dialam yang berupa fasa gas, cair, dan gas. Metode Dean & Stark merupakan salah satu metode dalam menentukan % kandungan air pada suatu sampel, dimana sampel pada percobaan ini adalah minyak mentah (crude oil). Metode Dean & Stark merupakan salah satu metode yang umumnya mirip dengan proses destilasi, kondensasi, serta berat jenis dari masing – masing elemen yang terkondensasi di trap. Persen kandungan air penting untuk mengetahui perkiraan cadangan, perencanaan dan penanganan peralatan produksi, dan untuk persyaratan export minyak mentah yang menggunakan standar air yang diijinkan. Dengan data yang diketahui kita juga bisa mengetahui kualitas dari minyak tersebut. Data yang diperoleh pada metode ini cukup akurat dibanding metode lain, karena proses pengerjaannya yang lama seperti diperlukannya waktu yang lama sampai air dari crude oil menguap dan terkondesasikan pada water trap. Metode centrifuge baik tabung besar maupun kecil sama fungsinya dengan metode Dean & Stark, yaitu menentukan kandungan air. Akan tetapi, pada metode ini kita juga bisa menghitung endapan yang terkandung pada suatu sampel. Prinsip

80

81

metode ini adalah putaran, putaran dengan RPM dan waktu yang telah ditentukan dapat memisahkan air dan endapan dari suatu sampel itu sendiri. Semakin tinggi kecepatannya, maka proses pemisahan dari masing – masing fasa akan semakin cepat. Akan tetapi, metode ini apabila tidak diimbangi dengan waktu dan RPM yang ditentukan maka walaupun hasil analisa diterima dalam waktu yang singkat, data yang diperoleh tidak begitu akurat seperti metode Dean & Stark. Untuk mencari % base sediment and water (%BS &W) adalah dengan menghitung volume air ditambah dengan volume padatannya, kemudian dibagi dengan volume sampel dan dikalikan 100%. Faktor – faktor yang mempengaruhi nilai BS & W antara lain penyebaran air yang tidak merata dalam batuan reservoir dan kondisi dari formasi (kompak atau tidak kompak). SG (Specific Gravity) merupakan hasil perbandingan antara massa jenis suatu fasa dengan massa jenis fasa yang sama dan merupakan standar dari fasa itu. harga SG berbeda – beda setiap reservoir dan harga itu hubungan API itu sendiri. SG dengan API berbanding terbalik, semakin tinggi harga SG maka APInya semakin kecil, karena semakin tinggi harga SG maka viskositas juga ikut tinggi yang menyebabkan minyak masuk dalam kategori berat. Pada penentuan titik kabut, titik tuang, dan titik beku, hal pertama yang dianalisa adalah titik kabut dan titik beku terlebih dahulu. Sehingga, setelah titik kabut dan titik beku telah dianalisa, maka titik tuang dapat dianalisa pada kondisi sampel yang masih membeku. Penentuan titik kabut, titik tuang, dna titik beku tergantung pada perbandingan komposisi kimia dari suatu crude oil. Titik kabut memiliki temperatur tertinggi, titik beku memiliki temperatur terendah dari ketiga titik tersebut. Sementara titik tuang berada diantara titik kabut dan titik beku. Titik nyala ditandai dengan kilatan api pada waktu api disulutkan dan kilatan itu langsung mati, titik bakar ditandai dengan menyalanya api untuk beberapa waktu setelah kilatan. Penentuan titik nyala dan titik bakar juga berpengaruh dari komposisi minyak, jika SGnya tinggi dan API rendah (minyak semakin berat) maka titik nyala

82

dan titik bakarnya juga tinggi, sehingga minyak tersebut tidak mudah terbakar. Berdasarkan grafik pada pembahasan percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa titik bakar lebih tinggi dibandingkan titik nyala. Dan hubungan kedua titik ini adalah berbanding lurus, terlihat dari bentuk grafiknya yang seragam. Viskositas merupakan sifat dari cairan untuk enggan mencair. Sehingga viskositas ini juga berkaitan dengan nilai SG pada suatu sampel, jika semakin kental cairan maka SG semakin besar dan API rendah (minyak semakin berat). Minyak yang lebih kental memiliki keengganan lebih tinggi untuk mengalir, sehingga kecepatan alirnya rendah dan waktu alirnya yang lama. Sehingga berdasarkan asumsi tersebut dapat disimpulkan bahwa viskositas berbanding terbalik dengan kecepatan alir dan waktu alir. Harga viskositas kinematik suatu sampel sangat perlu untuk diketahui untuk menentukan besarnya tekanan yang diperlukan untuk mengalirkan minyak tersebut melalui pipa. Analisa

kimiawi

air

formasi

dimaksudkan

untuk

mengetahui

dan

mengantisipasi timbulnya problem produksi berupa scale atau korosi yang terjadi pada alat produksi, sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam mengambil tindakan. Pada percobaan ini sifat air formasi yang dianalisa adalah pH, alkalinitas, kandungan kalsium, magnesium, barium, sulfat, ferro, klorida, sodium, dan perhitungan indeks stabilitas kalsium karbonat. Analisa pertama yang dilakukan adalah menentukan pH air dan volume sampel, setelah itu menghitung konsentrasi setiap ion yang akan dianalisa dan ditabulasikan serta diplotkan dalam grafik stiff – davis. Setelah konsentrasi dari ion – ion ditentukan, maka ion strength dapat dihitung dengan dikalikan faktor koreksi dari masing – masing ion, dan kemudian setiap ion strength dijumlahkan sehingga total ion strength dapat dicari untuk menentukan nilai K dari masing – masing temperatur dengan grafik. Harga pCa dan pAlk juga ditentukan pada suatu grafik, dan grafik bisa dilihat pada bab analisa kimiawi air formasi. Setelah semua data seperti pH, k setiap suhu, pCa, dan pAlk dianalisa, barulah kita bisa menghitung nilai indeks stabilitas dan menentukan sifatnya. Apabila indeks stabilitas

83

bernilai negatif, maka air formasi bersifat basa dan cenderung untuk membentuk scale. Apabila indeks stabilitas bernilai positif, maka air formasi bersifat asam dan korosif. Akan tetapi jika indeks stabilitas menunjukkan angka 0, maka air formasi dalam keadaan setimbang dimana tidak terbentuk scale maupun korosi.

Related Documents


More Documents from "Dhandi"