BAB IV PROSES PERANCANGAN PUSAT AKTIVITAS PADA AREA KOMERSIAL DI KAWASAN PASAR LAMA TANGERANG DENGAN MENINGKATKAN FUNGSI BANGUNAN (BUILDING TASK) Rencana perancangan berupa pusat aktivitas pada area komersial, dengan pemilihan tapak pada bagian ujung kawasan kuliner Pasar Lama. Pusat aktivitas yang dirancang bertujuan untuk menyatukan pusat aktivitas yang sudah ada sebelumnya pada tapak, yang berada pada bagian depan kawasan kuliner Pasar Lama. Pusat aktivitas ini sekaligus menjadi entrance atau pintu masuk bagi kawasan wisata kuliner Pasar Lama. Pusat aktivitas ini bersinggungan langsung dengan bangunan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Wanita dan Anak , Masjid Agung Al-ittihad, dan Stasiun Tangerang. Pusat aktivitas ini ramai dikunjungi dan tidak lepas dari aktivitas keseharian masyarakat sekitar. Entrance atau pintu masuk pada kawasan kuliner Pasar Lama ini ditandai dengan adanya tugu berbentuk jam dan gapura, namun tidak ada tanda yang jelas dari akhir kawasan wisata kuliner Pasar Lama ini. Keadaan tapak sekarang merupakan pertemuan antara 2 jalur kendaraan yang berlawanan arah, menyempit menjadi satu arah. Tidak ada sesuatu yang menandakan akhir dari kawasan wisata kuliner Pasar Lama. Hal inilah yang melatarbelakangi perancangan pusat aktivitas baru pada bagian ujung kawasan kuliner Pasar Lama. Adanya pusat aktivitas ini diharapkan mampu memberikan tanda atau akhir dari kawasan wisata kuliner Pasar Lama. Pusat aktivitas ini juga bertujuan untuk menghidupkan kawasan sekitar tapak yang sudah terbengkalai atau terkesan mati (abandoned), karena beberapa bangunan hanya beroperasi pada malam hari. Berikut adalah diagram penyatuan pusat aktivitas, dengan beberapa fasilitas yang cukup berpengaruh di sekitar tapak:
Gambar 4. 1 Diagram penyatuan pusat aktivitas dan fasilitas sekitar tapak Sumber : Analisis Pribadi
Pusat aktivitas ini juga diharapkan mampu menyebar keramaian secara merata, sehingga tidak hanya ramai pada satu titik saja yaitu di bagian depan.
4.1 Permasalahan tapak dan solusi Dari pembahasan analisis tapak pada bab 3 menurut kriteria-kriteria, ditemukan beberapa permasalahan tapak pada kawasan kuliner Pasar Lama Tangerang yang membutuhkan perbaikan, berikut penjelasan beserta dengan solusinya : 1) Adanya ketidakmerataan aktivitas masyarakat yang ramai pada bagian depan kawasan saja, sementara bagian belakang kawasan terbengkalai. Menimbang hal ini perlu dibuat suatu pusat aktivitas baru yang dapat memecah keramaian aktivitas masyarakat, sehingga dapat mengurangi kesemerawutan kota dan mengurangi keramaian pada satu titik saja.
2) Jalur pedestrian yang berada pada depan bangunan sebagian besar beralih fungsi untuk area pedagang kaki lima berjualan. Jalur pedestrian menjadi tidak menerus, sehingga membuat pejalan kaki tidak nyaman. 3) Jalur pedestrian memiliki leveling yang berbeda-beda tergantung pada kepentingan bangunan masing-masing, sehingga membahayakan pejalan kaki dan harus berhati-hati. 4) Jalan kendaraan yang mulanya cukup untuk 3-4 mobil, hanya dapat digunakan untuk 1 jalur, karena bahu kanan kiri jalan digunakan untuk parkir kendaraan. 5) Adanya pertemuan 2 arah kendaraan yang berlawanan, dari 2 jalur menyempit menjadi 1 jalur. Hal ini tentu dapat menimbulkan kemacetan pada jam-jam sibuk. 6) Adanya ketidakseragaman bangunan, yang dilihat dari fasad, dan ketinggian bangunan. Fasad bangunan tidak seragam, setiap bangunan memiliki bentuk, warna, dan perletakan ventilasinya masing-masing. Ketinggian bangunan pada satu koridor juga berbeda-beda, terlihat jelas bangunan 1 lantai dapat langsung bersebelahan dengan bangunan 4 lantai. Setiap bangunan terkesan berdiri sendiri tanpa memperhatikan bangunan sekitar sehingga tidak ada kesan menyatu. 7) Adanya pengalihan fungsi bangunan dari permukiman menjadi area komersial. Bagian depan bangunan dijadikan sebagai pasar sehingga menciptakan kesemerawutan. 8) Tidak adanya penanda yang jelas dari akhir kawasan kuliner Pasar Lama. 4.2 Program Perancangan Pusat Aktivitas Peruntukan tapak sesuai dengan RTRW Kota Tangerang, RDTR Kecamatan Tangerang, dan RTBL kawasan sepanjang Sungai Cisadane, dengan peraturan setempat sebagai berikut : -
KDB maksimum 60% KLB maksimum 14 KDH minimum 10%
Dimasukan ke dalam luasan tapak maka akan mendapatkan hasil sebagai berikut: -
KDB : x 60% = m2 KLB : x 4,8 = m2
-
KDH : x 10% = m2 Jumlah lantai maksimum = = 8 lantai.
Dengan demikian, program ruang beserta luasannya dapat ditentukan untuk perancangan. Program ruang yang telah ditentukan dapat dilihat pada tabel 4.1
No
Jumlah Ruang
Ukuran Ruang
Luas Seluruhnya
Kios makanan
45
4x3 m
360
Kios pakaian
10
3x3 m
90
Kios aksesoris (oleh-oleh)
5
3x3 m
45
Kios bunga
3
3x3 m
27
Jenis Ruang
Publik
Privat
Area hijau Lobby (entrance) Toilet
6x8m
Gudang
3x3m
Kantor
5x5m
Pantry
1
3x3 m
9
Service
1
6x6m
36
ATM
1
5x3m
15
Pos keamanan Parkir mobil Transit gojek
4.3 Perancangan pusat aktivitas pada area komersial Aktivitas manusia tidak dapat lepas dengan aktivitas kesehariannya di area komersial. Area komersial pada suatu kawasan ini cenderung membentuk pusat aktivitas yang ramai dikunjungi msayarakat sekitar. Menimbang hal ini, maka dibutuhkan perancangan pada pusat aktivitas, agar pengunjung merasa nyaman dan aman. Pusat aktivitas tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakatnya, namun juga memperhatikan kelayakannya.
Perancangan yang dibuat merupakan suatu pusat aktivitas baru dengan program utama wisata kuliner yang berada dekat dengan area waterfront dan diharapkan ramah bagi pejalan kaki.
4.3.1 Konsep aksesibilitas dan area publik Tujuan dari perancangan aksesibilitas ini adalah untuk menciptakan pusat aktivitas yang mudah dan baik, serta menciptakan kenyamanan bagi pejalan kaki. Bukan hanya bagi pengunjung saja, namun juga bagi masyarakat yang bermukim di kawasan wisata kuliner Pasar Lama Tangerang. Kemudahan suatu tempat diakses ini dilihat dari transportasi publik, kendaraan pribadi, dan pejalan kaki. Tapak mudah dijangkau dari tempat lain salah satunya dengan menggunakan kereta, karena tapak berjarak 600 meter dari Stasiun Tangerang. Kemudahan Perancangan memperhatikan adanya transportasi publik pada tapak. Pada tapak terdapat juga transportasi tradisional yaitu becak yang kerap digunakan oleh masyarakat yang berbelanja di pasar. Dengan adanya beberapa alternatif
kendaraan
ini,
diharapkan
masyarakat
dapat
transportasi publik dan beralih dari kendaraan pribadi, sehingga
memaksimalkan
Gambar Sumber : Analisis Pribadi
Area publik menjadi suatu faktor penting bagi pusat aktivitas. Pusat aktivitas yang baik memiliki area publik khususnya area terbuka yang digunakan untuk interaksi sosial masyarakatnya.
Jalur pejalan kaki dirancang agar membuat pengunjung lebih nyaman, dengan penambahan vegetasi secara konsisten yang menaungi sepanjang jalan, dan penggunaan material paving block. Pada bagian luar site dibuat adanya vegetasi yang menerus bertujuan menjadi pembatas dengan jalan kendaraan, vegetasi dirancang konsisten dengan jarak 6 meter. Setiap konsep perancangan ini akan turut berkontribusi menghasilkan pusat aktivitas pada kawasan yang baik dan sesuai dengan kriteria-kriteria seperti berikut :
Terdapat juga penambahan street furniture berupa tempat-tempat duduk yang dapat memicu adanya interaksi sosial antar pengunjung.
Tabel usulan perancangan konsep aksesibilitas Sub kriteria Transportasi publik
Kendaraan pribadi
Pejalan kaki
No
Keterangan perancangan - Jarak tapak dengan stasiun kereta 600 meter. - Adanya transportation hub untuk bus dan taxi atau ojek online. - Adanya batasan antara area pedestrian dengan kendaraan pribadi. Kendaraan tidak dapat masuk ke dalam tapak. Tapak difokuskan untuk pejalan kaki. - Tidak terjadi pertemuan jalur, sehingga tidak ada penyempitan jalur kendaraan. - Material pada pedestrian menggunakan material agar tidak licin dan tidak menyebabkan cidera pengguna. - Perancangan area pejalan kaki pada area waterfront. - Perluasan area pejalan kaki, sehingga pengunjung lebih leluasa bergerak. - Memperhatikan pengunjung disabled
Diagram usulan perancangan
(desain letak transportation hub)
4.3.2 Konsep Area Publik Tabel usulan perancangan konsep aksesibilitas Sub kriteria Interaksi sosial
No
Keterangan perancangan - Penambahan street furniture sehingga dapat cenderung terjadi interaksi sosial.
Diagram usulan perancangan
- Dominasi program ruang wisata kuliner. - Penambahan elemen ruko pecinan, sehingga tidak lepas dari lokalitas kawasan sekitar. - Penambahan vegetasi berjarak 5m pada area pedestrian, sehingga membuat pejalan kaki nyaman.
Identitas
Comfort – safety
- Area terbuka pada pusat aktivitas, berupa plaza. Area terbuka ini juga dapat digunakan untuk event-event tertentu.
Area terbuka
4.4 Peningkatan Fungsi Bangunan Sub kriteria Kontrol fisik
Kerangka fungsi Fungsi sosial Fungsi budaya Artikulasi struktural
No
Keterangan perancangan - Penambahan street furniture sehingga dapat cenderung terjadi interaksi sosial. -
Diagram usulan perancangan
Bangunan memiliki ketinggian yang sama, tidak ada perbedaan yang kontras. 4.5 Hasil Perancangan
4.4.1 Proses perancangan program ruang Menyesuaikan dengan bangunan sekitar, perancangan memiliki ketinggian bangunan sampai dengan 3 lantai. Tabel tahapan perletakan program ruang No 1 2 3 4 5 6 7
Program ruang
Diagram
Penjelasan