Bab Iii.docx

  • Uploaded by: subkhifa
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,174
  • Pages: 21
BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut (Sugiyono, 2015:407) penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk, dan menguji keefektifan produk tersebut. Menurut (Arifin, 2014:126) penelitian dan pengembangan merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kesenjangan antara penelitian dasar dan penelitian terapan. Sedangkan menurut (Sukmadinata, 2013:164) penelitian dan pengembangan atau research and development adalah suatu proses atau langkah-langkah dalam mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pelajaran di kelas maupun laboratorium, tetapi juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, atau modelmodel pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dll. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). Model ini memiliki lima tahapan atau langkah yang mudah diimplementasikan dan mudah dipahami dalam pengembangan produk yang berupa bahan ajar, modul pembelajaran, video pembelajaran, multimedia, dan lain sebagainya. Model ADDIE memberi peluang untuk melakukan evaluasi terhadap aktivitas pengembangan di setiap tahap, sehingga akan meminimalisir tingkat kekurangan maupun kesalahan produk dengan adanya evaluasi di tahap akhir

(Tegeh, dkk, 2014:41). Kelima langkah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model ADDIE tersebut dapat digambarkan seperti gambar berikut ini.

Analyze cc

Implement

Evaluate

Design

Develop

Gambar 1. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan Model ADDIE

B. Prosedur Pengembangan Berdasarkan model penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada model ADDIE. Tahap-tahap pengembangan dalam model ADDIE (Tegeh, dkk, 2014:42-44) adalah sebagai berikut. 1. Tahap Analisis (Analyze) Pada tahap ini, peneliti melakukan beberapa analisis yang dilakukan untuk mendapatkan informasi sejauh mana pengembangan produk elektronik modul ini dibutuhkan dalam pembelajaran. Pada saat mengobservasi awal untuk mengetahui apa yang dibutuhkan di lapangan, peneliti memperoleh hasil bahwa ketika guru menyampaikan materi di kelas, pembelajaran yang disampaikan monoton sehingga peserta didik menjadi cepat bosan. Bahan ajar yang digunakan guru masih terbatas hanya berupa buku teks saja. Pembelajaran tematik yang disampaikan guru sudah

sesuai dengan materi ajar, akan tetapi proses pembelajaran tersebut kurang menarik minat siswa untuk belajar karena kurangnya variasi guru dalam menyampaikan materi. Peneliti ini akan mengembangkan modul elektronik pada mata pelajaran tematik tema indahnya kebersamaan, subtema keberagaman budaya bangsaku yang berbasis multikultural. Karena pengguna e-modul ini adalah peserta didik kelas IV yang sangat menyukai pembelajaran yang di dalamnya terdapat gambar maupun video pembelajaran yang menarik dan juga peserta didik telah mampu dalam mengoperasikan komputer. Maka peneliti mengembangkan modul yang berupa elektronik dan berbasis multikultural sesuai dengan karakteristik dan tahap berpikir peserta didik. E-modul ini di desain semenarik mungkin dan dilengkapi dengan video, animasi, dan gambar terkait materi pelajaran sehingga, peserta didik tidak akan merasa bosan karena dapat menyaksikan video pembelajaran yang tidak tersedia di modul cetak. Modul elektronik juga mudah dibawa kemana-mana karena berbentuk aplikasi yang dapat dimasukkan ke dalam flashdisk. Maka dari itu elektronik modul ini sangat dibutuhkan dalam pembelajaran, dan dengan menggunakan e-modul ini akan sangat menunjang dalam pembelajaran dan membuat peserta didik tertarik sehingga semangat belajar dan pemahaman peserta didik meningkat. 2. Tahap Perancangan (Design) Setelah mengetahui hasil pengumpulan data kebutuhan, peneliti membuat rancangan desain modul yang akan dikembangkan. Adapun tahap desain e-modul terdiri dari cover, kata pengantar, daftar isi, petunjuk penggunaan modul, bagian-bagian modul, pendahuluan, kompetensi inti, peta konsep pengelompokan kompetensi dasar, materi pelajaran, latihan soal, evaluasi, kunci jawaban, daftar pustaka, dan biodata penulis. E-Modul yang dikembangkan ini ditujukan untuk siswa kelas 4 sekolah dasar menggunakan pemrograman software Microsoft Word 2010 dan aplikasi Flip PDF

Professional. Setelah proses mendesain selesai, langkah selanjutnya adalah menyusun rancangan bagian-bagian modul yang akan dibuat. 3. Tahap Pengembangan (Development) Pada tahap ini peneliti mulai menyusun dan membuat modul yang masih bersifat sementara tetapi tetap dibaut dengan sebenarnya dan sebaik mungkin dengan kelengkapan komponen-komponen modul yang telah direncanakan sebelumnya. a. Uji Coba Lapangan Awal/ Validasi Setelah tahap penyusunan e-modul terlaksana maka tahap selanjutnya ialah melakukan validasi dan menguji produk oleh ahli media (dosen yang menguasai media dan berpengalaman) dan ahli materi (dosen PGSD UAD yang sebidang) dengan menggunakan instrumen penilaian. Validator instrumen tersebut adalah dosen PGSD UAD yang sebidang dengan hasil dari validasi dan uji coba tersebut. Respon para ahli tersebut dapat berupa komentar, saran dan masukan yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam melakukan revisi awal produk (revisi 1). b. Revisi 1 Setelah desain produk divalidasi oleh ahli materi dan ahli media, maka peneliti dapat mengetahui kelemahan dari bahan ajar e-modul dengan menggunakan software aplikasi Flip PDF Professional tersebut. Kelemahan tersebut kemudian diperbaiki sesuai masukan dari para ahli berupa komentar dan saran sehingga menghasilkan produk e-modul yang lebih baik. 4. Tahap Implementasi (Implementation) Tahap ini merupakan tahap mengimplementasikan produk pengembangan berupa modul elektronik berbasis multikultural kepada guru yang sudah dijadikan subjek penelitian. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas 4 di SD Negeri Glagah, pada tahap implementasi ini peneliti melakukan uji coba modul yang terbagi

menjadi dua yaitu : 1) uji coba tahap 1 yaitu uji coba pada kelompok kecil yang terdiri dari 10 peserta didik secara acak dari kelas 4B dan 2) uji coba tahap 2 yaitu uji coba pada kelompok besar yang dilaksanakan di hari selanjutnya kepada 28 peserta didik dari kelas 4C dan 3) uji coba yang terakhir adalah uji efektifitas produk yang terdiri dari 30 peserta didik dari kelas 4A. Pada ketigas uji coba tersebut hanya berfokus kepada subjek penelitian yaitu guru kelas 4 dan peserta didik kelas 4 SD Negeri Glagah. Tujuan tahap implementasi ini untuk mengetahui respon guru dan peserta didik terhadap kelayakan modul yang dikembangkan sehingga dilakukan revisi sesuai masukan dan saran yang diberikan oleh guru dan peserta didik saat uji coba tahap 1. 5. Tahap Evaluasi (Evaluation) Tahap terakhir adalah melakukan evaluasi terhadap pengembangan produk. Tahap evaluasi merupakan tahap yang ada di setiap tahap sebelumnya yaitu revisi. Oleh karena itu, tahap evaluasi telah dilakukan si setiap tahapannya sehingga e-modul telah diperbaiki sesuai dengan komentar dan saran oleh validator dan subjek penelitian dan dapat digunakan oleh guru dan peserta didik dalam pembelajaran.

C. Uji Coba Produk 1. Desain Uji Coba Desain uji coba penelitian pengembangan ini dilakukan dengan membuat serta mengembangkan elektronik modul untuk guru dengan melakukan beberapa kali uji coba guna menghasilkan produk yang dapat digunakan secara efektif dan bermanfaat. Oleh karena itu, produk harus diuji cobakan kembali agar produk tersebut berkualitas. Penelitian ini menggunakan tiga kali uji coba yaitu uji coba ahli, uji coba terbatas, uji coba lapangan. Berikut penjelasan pada masing-masing uji coba adalah sebagai berikut. a) Uji Coba Ahli

Uji coba ahli ini dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan uji coba terbatas dan uji coba lapangan guna menguji pengembangan elektronik modul berbasis multikultural yang dilakukan oleh ahli media dan ahli materi. Pada uji coba penilaian produk, peneliti memberikan instrumen penilaian kepada ahli media, ahli materi, dan ahli pembelajaran sebagai acuan penilaian. Instrumen penilaian produk tersebut merupakan instrumen yang sudah melalui tahap validasi instrumen. Selain untuk acuan penilaian, validator juga diharapkan memberikan tanggapan, saran dan masukan terhadap produk yang dikembangkan. Hasil dari validasi dan uji coba tersebut berupa komentar, saran dan masukan yang dianalisis dan dijadikan sebagai dasar dalam melakukan revisi I terhadap produk. b) Uji Lapangan Tahap 1 Uji lapangan tahap 1 adalah uji coba terbatas yang dilakukan pada kelompok kecil yang hanya mengambil peserta didik secara acak di SD Negeri Glagah. Pada tahap ini dilakukan uji coba terbatas mengenai produk e-modul yang melibatkan 10 peserta didik dan guru kelas 4. Uji coba terbatas dilakukan untuk menguji cobakan produk pada peserta didik setelah produk dievaluasi oleh para ahli. Respon peserta didik diperoleh melalui lembar angket guna mengetahui kelayakan penggunaan emodul berbasis multikultural dengan format aplikasi flip PDF Professional dalam proses pembelajaran subtema keberagaman budaya bangsaku. Melalui lembar angket pula akan diperoleh masukan, kritik, dan saran dari peserta didik dan juga guru kelas 4 terhadap produk e-modul yang telah dikembangkan. Hasil dari uji lapangan terbatas ini dianalisis dan direvisi tahap II supaya menghasilkan produk yang layak digunakan dan berkualitas. c) Uji Lapangan Tahap II

Uji lapangan selanjutnya yaitu uji coba pada kelompok besar dengan skala yang lebih luas. Uji coba lapangan dilakukan untuk menguji cobakan produk setelah produk direvisi berdasarkan hasil uji coba terbatas. Uji coba lapangan ini akan diujikan pada peserta didik kelas 4 yang berjumlah 28 peserta didik. Langkahlangkah uji coba kelompok besar ini sama dengan langkah uji coba terbatas, seperti peserta didik mencoba atau mempelajari produk sedangkan peneliti memberikan angket untuk mengetahui kelayakan e-modul tersebut. Hasil penilaian tersebut dianalisis dan direvisi supaya menghasilkan produk yang berkualitas. d) Uji Efektifitas Uji lapangan yang terakhir adalah menguji keefektifan elektronik modul yang dikembangkan. Uji efektifitas ini diujikan pada peserta didik kelas 4A SD Negeri Glagah yang berjumlah 30 peserta didik. Peserta didik menilai keefektifitasan emodul ini menggunakan angket. Kemudian hasil penilian tersebut dianalis oleh peneliti guna memperbaiki e-modul yang telah dikembangkan agar lebih efektif dan berkualitas untuk digunakan dalam pembelajaran.

2. Subjek Coba Subjek yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini dibedakan menjadi dua bagian yaitu subjek uji validasi media dan subjek uji coba pengguna. Berikut adalah subjek yang digunakan dalam uji validasi dan uji coba pengguna. a. Subjek Uji Validasi Ahli 1) Ahli Media Uji ahli media dalam penelitian ini adalah dosen PGSD UAD yang berpendidikan dan kompeten serta mampu menguasai media dan sangat berpengalaman di bidangnya. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan

elektronik modul (e-modul) yang berbasis multikultural pada subtema keberagaman budaya bangsaku. Validasi media ini menggunakan lembar angket untuk memberikan penilaian dan saran pada media pembelajaran modul elektronik. 2) Ahli Materi Uji ahli materi dalam penelitian ini adalah dosen PGSD UAD yang memiliki bidang keahlian teknologi pembelajaran dan sangat berpengalaman dalam teknologi pembelajaran. Validasi materi ini menggunakan lembar angket untuk memberikan penilaian tentang materi yang dipilih. 3) Ahli Pembelajaran Uji validasi pembelajaran dilakukan oleh pakar yang ahli dalam bidang pembelajaran maupun dosen yang memiliki kualifikasi khusus pada segi pembelajaran. Uji validasi ini menggunakan lembar angket untuk penilaian, saran, dan komentar pada pengembangan modul elektronik. 4) Ahli Bahasa Uji ahli bahasa dalam penelitian ini dilakukan oleh pakar yang ahli dalam bidang bahasa maupun dosen yang memiliki kualifikasi khusus pada segi bahasa. Uji validasi ini menggunakan lembar angket untuk peniliaian, saran, dan komentar pada pengembangan modul elektronik. b. Subjek Uji Coba Pengguna 1) Uji Lapangan Tahap 1 Subjek yang digunakan sebagai uji lapangan awal dalam penelitian ini adalah uji coba terbatas yaitu 10 peserta didik dan guru kelas 4 diberi angket penilaian dan diharapkan dapat memberi masukan serta saran terhadap modul yang dikembangkan peneliti.

2) Uji Lapangan Tahap II Subjek yang digunakan dalam uji coba lapangan ini adalah uji coba pada kelompok besar yaitu dengan memberi angket penilaian kepada peserta didik di SD Negeri Glagah dan peserta didik sebanyak dalam satu kelas yang berjumlah 28 orang. 3) Uji Efektifitas Subjek yang digunakan sebagai uji efektifitas dalam penelitian ini adalah 30 peserta didik di kelas 4 SD Negeri Glagah dengan memberi angket penilaian.

3. Jenis Data Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan (R&D) elekronik modul ini menggunakan dua jenis data yang dikumpulkan, adapun penjelasannya sebagai berikut. a) Data kualitatif, dalam penelitian ini berupa deskripsi kritik dan masukan untuk menyempurnakan produk yang dikembangkan. Data tersebut diperoleh dari tim validasi dalam uji coba produk yang dikembangkan peneliti yaitu elektronik modul berbasis multikultural. b) Data kuantitatif, dalam penelitian ini diperoleh dari uji validasi ahli media, ahli materi, ahli pembelajaran, respon peserta didik, dan lembar penilaian guru. Data yang diperoleh tersebut berupa skor yang diperoleh dari angket yang telah disebar.

4. Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting karena tujuan utama dari suatu penelitian adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data yang akan digunakna maka, peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2015:308). Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah wawancara, observasi, dan angket. Instrumen penelitian ditujukan untuk penguji ahli, guru dan peserta didik. a) Instrumen Studi Pendahuluan 1) Pedoman Wawancara Menurut (Arifin, 2014:233) wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab secara langsung maupun tidak langsung dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu. (Sukmadinata, 2013:216) Sebelum melaksanakan wawancara para peneliti menyiapkan instrumen wawancara yang disebut juga sebagai pedoman wawancara (interview guide). Pedoman tersebut berisi sejumlah pertanyaan dan pernyataan yang diminta untuk dijawab atau direspon oleh responden. Isi pertanyaan atau pernyataan bisa mencakup fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapat, persepsi atau evaluasi responden berkenaan dengan fokus masalah atau variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian. Wawancara yang ditujukan untuk memperoleh informasi dari guru kelas ataupun kepala sekolah. Pedoman wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan informasi awal mengenai analisis kebutuhan peserta didik serta sebagai masukan untuk mengembangkan bahan ajar e-modul berbasis multikultural. Tabel 1. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Pendahuluan No. 1. 2.

Aspek Kurikulum

Indikator Kurikulum yang digunakan

Pembelajaran Tematik

Berpusat pada peserta didik Memfasilitasi peserta didik aktif produktif Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik Tercapainya tujuan pembelajaran Mempertimbangkan karakteristik peserta didik (minat, kemampuan, kebutuhan, dan

3.

Pendidikan Multikultural

4.

Bahan Ajar

pengetahuan awal) Penyisipan pendidikan multikultural pada pembelajaran Adanya kesetaraan dalam perbedaan Pemahaman guru dan siswa terhadap pendidikan multikultural Terbangunnya kerukunan Pelestarian budaya daerah Bahan ajar utama yang digunakan untuk pembelajaran Bahan ajar pendamping yang digunakan untuk pembelajaran Bahan ajar yang dikembangkan Penggunaan bahan ajar berbasis elektronik

2) Pedoman Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan guna mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama observasi yaitu yang pertama untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai suatu fenomena, baik yang berupa peristiwa maupun tindakan, baik dalam situasi yang sesungguhnya maupun situasi buatan. Kedua, untuk mengukur perilaku, tindakan, dan proses atau kegiatan yang sedang dilakukan, interaksi antara responden dan lingkungan, dan faktor-faktor yang dapat diamati lainnya, terutama kecakapan sosial (social skills) (Arifin, 2014:231). Pedoman observasi digunakan peneliti untuk memfokuskan tujuan pengamatan peneliti terkait pembelajaran di kelas 4 dan sarana prasarana laboratorium komputer di SD Negeri Glagah. Tabel 2. Kisi-kisi Observasi / Pengamatan No. 1.

Aspek Pembelajaran

Pokok Materi Observasi / Pengamatan Metode yang digunakan Bahan ajar yang digunakan Mempertimbangkan karakteristik

2.

Suasana proses belajar

3.

Sarana dan prasarana

peserta didik Keaktifan peserta didik Berpusat pada peserta didik Penunjang pembelajaran Penggunaan laboratorium komputer

b) Instrumen Validasi Ahli Pada pengumpulan data validasi ahli, instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner atau angket. Menurut (Sugiyono, 2015:199) Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket diberikan untuk mendapatkan penilaian dan saran dari para ahli. Hasil penilaian dan saran yang diberikan oleh para ahli digunakan sebagai pedoman perbaikan produk. 1) Angket Validasi Ahli Materi Instrumen validasi tersebut berupa angket validasi terkait kelayakan isi dan kebahasaan, serta berfungsi untuk memberi masukan dalam pengembangan bahan ajar elektronik modul yang berbasis multikultural. Adapun penyusunan kisi-kisi angket penilaian ahli materi diadaptasi dari buku Media Pengajaran (Indriana, 2011 : 28-37).

No. 1.

2

Tabel 3. Kisi-kisi angket ahli materi terhadap kualitas materi yang telah dikembangkan Aspek Indikator No. Jumlah Butir Kesesuaian Kesesuaian materi dengan indikator 1 1 dengan tujuan pembelajaran pembelajaran Kesesuaian materi dengan tujuan 2 1 pembelajaran yang ingin dicapai Kesesuaian evaluasi modul 3 1 pembelajaran dengan materi E-Modul berbasis multikultural 4 1 sesuai dengan subtema keberagaman budaya Kesesuaian Kesesuaian materi dengan 5 1 dengan materi perkembangan siswa yang diajarkan Kesesuaian materi dengan 6 1 keragaman budaya di Indonesia /

3.

Bahan atau materi dari bahan ajar bukanlah sesuatu yang menimbulkan kerugian, kontroversi, dan membahayakan

Multikultural Ketepatan pemilihan contoh pada materi Kesesuaian gambar dengan materi Penggunaan bahasa yang sesuai dengan perkembangan siswa Materi pada E-Modul bukan sesuatu yang dapat menimbulkan kerugian Materi pada E-Modul bukan sesuatu yang menimbulkan kontroversi dan membahayakan Bahan pada E-Modul bukan sesuatu yang dapat menimbulkan kerugian Bahan pada E-Modul bukan sesuatu yang menimbulkan kontroversi dan membahayakan Jumlah

7

1

8 9

1 1

10

1

11

1

12

1

13

1

13

2) Angket Validasi Ahli Media Instrumen tersebut berbentuk angket yang terkait dengan kegrafikan dan kebahasaan bahan ajar elektronik modul yang berbasis multikultural. Adapun penyusunan kisi-kisi angket penilaian ahli media diadaptasi dari buku Media Pengajaran (Indriana, 2011 : 36-37) dan dari buku Media Pembelajaran (Daryanto, 2016 : 340). Tabel 4. Kisi-kisi angket ahli media terhadap kualitas media yang telah dikembangkan No. Aspek Indikator No. Jumlah Butir 1. Penyajian isi bahan 1 1 Kejelasan penyajian modul ajar Kualitas modul dalam 2 1 penyajian materi 2. Kandungan bahan ajar Kemampuan modul untuk 3 1 menarik minat peserta memotivasi belajar siswa didik Kualitas modul dalam 4 1 penyajian materi Kesesuaian pemilihan ukuran 5 1 huruf Keterbacaan kalimat pada 6 1 keseluruhan isi modul

2.

3.

4.

Pemilihan gambar yang sesuai dengan materi Kemenarikan sajian gambar / warna Kemenarikan desain cover Bahan ajar mempunyai Proporsional layout (tata letak rancangan yang baik, teks dan gambar) rapi, dan terstruktur Modul elektronik terstruktur dengan baik

7

1

8

1

9 10

1 1

11

1

Modul elektronik memiliki rancangan yang baik dan rapi

12

1

Modul elektronik mudah digunakan dan mudah diakses oleh peserta didik Sistematika penyajian yang sederhana Bersifat fleksibel atau Bahan yang digunakan tahan luwes lama Modul yang disajikan tidak cepat haus oleh perkembangan jaman Jumlah

13

1

14

1

15

1

16

1

Praktis dan sederhana

16

3) Angket Validasi Ahli Pembelajaran Instrumen ini berbentuk angket validasi terkait pembelajaran dan berfungsi untuk memberi masukan dalam pengembangan bahan ajar elektronik modul yang berbasis multikultural. Adapun penyusunan kisi-kisi angket penilaian ahli pembelajaran diadaptasi dari buku Media Pengajaran (Indriana, 2011 : 2834).

No. 1.

2.

Tabel 5. Kisi-kisi Angket Penilaian Ahli Pembelajaran Aspek Indikator No. Butir Kesesuaian bahan ajar Kesesuaian modul 1 dengan tujuan pembelajaran elektronik dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian bahan ajar Kesesuaian modul 2 dengan KI-KD dengan Kompetensi Inti (KI) Kesesuaian modul 3 dengan Kompetensi

Jumlah 1

1

1

3.

4.

5.

Kesesuaian bahan ajar dengan karakteristik peserta didik

Kandungan media berkaitan dengan tujuan

Manfaat media dalam proses pembelajaran

Dasar (KD) Kesesuaian modul dengan indikator pembelajaran Kemampuan modul untuk memotivasi belajar siswa Modul elektronik membuat pembelajaran lebih menarik Modul elektronik membuat pembelajaran lebih menyenangkan Modul elektronik berbasis multikultural mudah memberikan pemahaman kepada peserta didik Gambar dan video animasi yang disajikan pada modul sesuai dengan karakteristik peserta didik Komponen modul sesuai dengan tujuan pada pembelajaran subtema keragaman budaya Komponen modul mencakup pembelajaran subtema keragaman budaya Komponen modul elektronik menyajikan pendidikan multikultural Modul elektronik memberikan bantuan kepada guru dalam menyampaikan pembelajaran Modul elektronik dapat dijadikan bahan ajar penunjang pada subtema keragaman budaya Modul elektronik membantu peserta didik dalam memahami materi pada subtema keragaman budaya Modul elektronik memberikan bantuan

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

1

10

1

11

1

12

1

13

1

14

1

15

1

16

1

kepada peserta didik dalam memahami pendidikan multikultural Jumlah

16

c) Instrumen Uji Coba Produk Instrumen tersebut berupa angket uji aspek kemenarikan yang diberikan kepada peserta didik dan guru. Angket uji aspek kemenarikan bahan ajar elektronik modul berbasis multikultural ini dikembangkan untuk memperoleh kualitas dari sudut pandang guru dan untuk mengetahui respon dan tingkat daya tarik peserta didik dalam pembelajaran subtema keberagaman budaya bangsaku. Lembar angket diberikan pada saat siswa telah selesai menggunakan E-modul yang berbasis Multikultural baik pada kelompok kecil/terbatas maupun kelompok besar. Dalam penelitian ini untuk uji coba terbatas dilakukan pada 10 peserta didik, sedangkan untuk uji coba kelompok besar dilakukan pada peserta didik 28 peserta didik. Angket penilaian ini menggunakan skala Guttman dengan jawaban “ya” atau “tidak”. Jawaban “ya” diberi skor 1 dan jawaban “tidak” diberi skor 0 (Sugiyono, 2016 : 139). Adapun penyusunan kisi-kisi angket penilaian oleh guru diadaptasi dari buku Media Pengajaran (Indriana, 2011 : 28-34). Tabel 6. Kisi-kisi angket guru terhadap kualitas media yang telah dikembangkan No. Jumlah No. Aspek Indikator Butir 1. Kandungan bahan E-Modul dapat 1 1 ajar berguna dan membantu pemahaman penting bagi peserta didik terkait peserta didik subtema keragaman budaya E-Modul dapat 2 1 membantu peserta didik memahami pendidikan multikultural E-Modul berguna bagi 3 1 peserta didik sebagai bahan ajar penunjang

2.

3.

4.

5.

Kesesuaian bahan ajar dengan KI-KD dan tujuan pembelajaran

Kesesuaian bahan ajar dengan materi yang diajarkan

Kesesuaian bahan ajar dengan karakteristik peserta didik

Bahan atau materi dari bahan ajar bukanlah sesuatu yang menimbulkan kerugian, kontroversi, dan membahayakan

Kesesuaian modul dengan Kompetensi Inti Kesesuaian modul dengan Kompetensi Dasar Kesesuaian modul dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian modul dengan indikator pembelajaran E-Modul sesuai dengan materi pada subtema keberagaman budaya Keefektifan e-modul dalam pembelajaran E-Modul sesuai dengan karakteristik peserta didik Gambar dan video animasi sesuai dengan karakteristik peserta didik Penyampaian materi sesuai dengan karakteristik peserta didik

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

1

10

1

11

1

12

1

13

1

14

1

15

1

16

1

Materi dari modul elektronik bukan sesuatu yang dapat menimbulkan kerugian Materi terdapat pada modul elektronik bukan sesuatu yang menimbulkan kontroversi dan membahayakan Bahan dari modul elektronik bukan sesuatu yang dapat menimbulkan kerugian Bahan terdapat pada modul elektronik bukan sesuatu yang menimbulkan kontroversi dan membahayakan

Jumlah

16

Berikut kisi-kisi angket penilaian oleh peserta didik. Adapun penyusunan kisi-kisi angket penilaian oleh peserta didik diadaptasi dari buku Media Pengajaran (Indriana, 2011 : 28-36).

No. 1.

2.

3.

4.

Tabel 7. Kisi-kisi angket peserta didik terhadap kualitas media yang telah dikembangkan. Aspek Indikator No. Jumlah Butir Kandungan bahan ajar Tampilan pada e-modul 1 1 modul menarik minat menarik dan bagus peserta didik Ketertarikan terhadap 2 1 keragaman budaya Indonesia Gambar dan video animasi 3 1 pembelajaran menarik dan bagus E-Modul memiliki warna 4 1 yang menarik Peserta didik tidak bosan 5 1 belajar dengan e-modul Kelayakan Materi yang disajikan 6 1 Kebahasaan menggunakan bahasa yang baku dan sesuai dengan EYD Kesesuaian dengan 7 1 perkembangan peserta didik Kemudahan memahami alur 8 1 materi Koherensi dan keruntutan 9 1 alur pikir Kemampuan merangsang 10 1 motivasi Kepraktisan E-Modul dapat dibawa 11 1 kemana-mana E-Modul dapat diakses kapan 12 1 saja dan dimana saja E-Modul mudah digunakan 13 1 Isi bahan ajar berguna Isi materi membantu 14 1 dan penting bagi pemahaman peserta didik peserta didik terkait materi pada subtema keragaman budaya Isi materi menambah 15 1 pengetahuan peserta didik terkait multikultural Jumlah 15

Berikut kisi-kisi soal pretest dan postest untuk mengukur keefektifan bahan ajar EModul yang telah dikembangkan. Tabel 8. Kisi-kisi soal Pretest dan Postest Indikator Nomor Pertanyaan Keragaman budaya, etnis, dan 1,2,3,4,5,6 agama Persatuan dan kesatuan dalam 7,8,9,10,11 keberagaman Gagasan pokok dan gagasan 12,13,14 pendukung Bunyi 15,16,17 Bangun datar 18,19,20

Jumlah Butir 6 5 3 3 3

5. Teknik Analisis Data yang diperoleh dari hasil pengembangan elektronik modul (e-modul) diperoleh ketika uji validasi dan uji coba lapangan dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Adapun penjelasan kedua teknik tersebut sebagai berikut. a. Analisis Data Kualitatif Analisis data dalam penelitian ini diperoleh dari tanggapan, komentar dan saran dari validasi ahli (ahli media dan ahli materi) dan respon siswa ketika uji coba produk. b. Analisis Data Kuantitatif Analisis data diperoleh dari penilaian ahli media, ahli materi, dan ahli pembelajaran yaitu dosen PGSD UAD serta penilaian dari guru dan peserta didik. Analisis dilakukan dengan cara menghitung seluruh penilaian yang dilakukan oleh para penilai dan dapat diukur dengan skala Likert. 1) Analisis Data Uji Coba Produk Kelayakan elektronik modul dilakukan dengan menggunakan data dari lembar penilaian validasi ahli media, ahli materi, dan penilaian guru serta respon peserta didik. Analisis data dari pakar ahli, penilaian angket guru menggunakan skala Likert. Menurut (Sugiyono, 2015:134) Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat maupun persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban hasil penilaian validator berupa huruf diubah menjadi skor dengan ketentuan sebagai berikut. Tabel 9. Pedoman Penilaian Skor

Kategori

4 3 2 1

Sangat Baik / Sangat Menarik (SB) Baik / Menarik (B) Tidak Baik / Tidak Menarik (TB) Sangat Tidak Baik / Sangat Tidak Menarik (STB)

Kemudian data yang diperoleh dari para ahli, guru, dan peserta didik selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus yang terdapat dalam buku Prosedur Penelitian (Arikunto, 2013 : 334). Adapun rumusnya sebagai berikut. N=

∑𝑥 𝑥 100 ∑𝑚𝑎𝑘𝑠

Keterangan : N

= Nilai

∑x

= Jumlah skor yang diperoleh

∑maks

= Jumlah skor maksimal Setelah menentukan skor penilaian, kemudian hasil dari skor penilaian dari

masing-masing peserta didik kemudian dicari rata-rata untuk menentukan kemenarikan produk. Menentukan skor rata-rata yang diberikan berdasarkan penilaian dari validasi ahli media, ahli materi, dan persepsi peserta didik menggunakan rumus (Arikunto, 2013 : 315). X= Keterangan : X

: rata-rata nilai

∑𝑥 n

∑x

: jumlah nilai

n

: jumlah penilai Setelah nilai diperoleh, kemudian peneliti mempresentasekan nilai ke dalam

kriteria penilaian kelayakan yaitu sangat layak, layak, tidak layak, dan sangat tidak layak (Sugiyono, 2016 : 144). Adapun presentase kriteria kelayakan nilai dipaparkan sebagai berikut. 1. Apabila presentase nilai diperoleh 0% - 25%, maka pengembangan media dikatakan sangat tidak layak. 2. Apabila presentase nilai diperoleh 25% - 50%, maka pengembangan media dikatakan tidak layak. 3. Apabila presesentase niali diperoleh 50% - 75%, maka pengembangan media dikatakan layak. 4. Apabila presentase nilai diperoleh 75% - 100%, maka pengembangan media dikatakan sangat layak. Kriteria kelayakan di atas digunakan sebagai acuan penilaian kelayakan bahan ajar yang dikembangkan. Oleh sebab itu, bahan ajar layak digunakan jika hasil yang diperoleh adalah baik maupun sangat baik. Sehingga E-Modul berbasis multikultural dapat dikatakan layak jika memiliki skor minimla 51.

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Bab Iii.docx
April 2020 4
Surat Dua Dekade.docx
April 2020 5