Bab I.docx

  • Uploaded by: Kiki Suryadi
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 7,743
  • Pages: 40
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan masa yang sangat dinantikan oleh setiap wanita. Namun dalam menjalani setiap prosesnya tidak semua ibu hamil mengetahui sepenuhnya tentang kehamilannya, baik itu dalam hal perubahan fisiologis, tanda-tanda bahaya, perkembangan janin dan yang lainnya. Pengetahuan yang cukup dapat menjadi faktor utama agar ibu hamil dapat mengetahui kehamilannya sehingga dapat mencegah sedini mungkin kemungkinan terjadinya komplikasi yang mengakibatkan mordibitas dan mortalitas pada ibu. Tahun 2016 angka kematian ibu melahirkan berjumlah 359 orang per 100 ribu kelahiran selamat. Sedangkan dulunya hanya 228 orang per 100 ribu kelahiran selamat. Artinya di Indonesia sekarang setiap 1,5 jam ada seorang ibu yang meninggal kerena melahirkan, ini harus menjadi perhatian. Faktor penyumbang terbesar AKI adalah karena perdarahan, infeksi dan hipertensi. Pada wanita hamil atau ibu

yang sedang hamil penjelasan

mengenai perubahan alat kandungan sangat penting dan diperlukan, oleh karena masih banyak ibu

atau

wanita

yang

sedang

hamil

belum

mengetahui tentang perubahan – perubahan yang ada pada diri mereka, baik alat kandungan yang berada di dalam ataupun yang ada di luar. Maka dari itu peran dari bidan sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menjelaskan tentang perubahan yang terjadi pada

tubuh

ibu

atau

wanita yang sedang hamil dan juga memberikan pelayanan kesehatan psikologis, sosial dan spiritual tanpa membedakan suku, ras,

agama,

terutama pada ibu hamil yang belum mengetahui tentang perubahan fisiologi alat kandungan serta ibu hamil yang mengalami kelainan pada alat

kandungannya.

perubahan

fisik

Perubahan

wanita

hamil

antara

lain

meliputi

yaitu pada uterus, perubahan pada kulit, perubahan 1

payudara, perubahan

sirkulasi

perubahan tractus digestivus, perubahan

darah,

perubahan

perubahan

traktus

sistem

respirasi,

urinarius

dan

psikologis. Pengetahuan mengenai perubahan fisiologis selma

kehamilan sangat diperlukan terutama bagi ibu yang pertama kali hamil, karena belum mempunyai pengalaman sebelumnya. Apabila ibu hamil primigravida sudah mengerti tentang perubahan fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan maka rasa takut dan cemas selama hamil dapat dihindari dan apabila terdapat suatu kelainan pada kehamilan, ibu akan mengerti dan segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan, sebaliknya jika ibu hamil tidak mengerti perubahan fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan seorang ibu akan merasa cemas dan takut akan perubahan yang terjadi pada tubuhnya selama hamil. Salah satu hal yang dapat dilakukan agar ibu hamil memahami perubahan fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan adalah dengan pemeriksaan antenatal care (Kary, 2012). Diharapkan dengan antenatal care dapat meningkatkan kesehatan ibu dan

janin

sehingga kehamilan berlangsung secara fisiologis. Jika

semua kehamilan berlangsung secara fisiologis maka kematian karena komplikasi selama kehamilan dapat berkurang, (Kary, 2012). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis mengambil

masalah

penelitian

yaitu

“Gambaran

Pengetahuan

Ibu

Primigravida Tentang Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan di Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang Jawa Barat”. Di wilayah tersebut tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakatnya masih dapat dikatakan kurang sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian.

2

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis mengambil masalah rumusan masalah yaitu “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan?”

1.3 Tujuan Penelitian 2.3.1

Tujuan Umum Untuk

mengetahui

tingkat

pengetahuan

ibu

primigravida

tentang perubahan fisiologi kehamilan di Kecamatan Jatinunggal. 2.3.2

Tujuan Khusus a. Untuk

mengetahui

tingkat

pengetahuan

ibu

primigravida

tentang perubahan fisiologi kehamilan dengan kategori baik. b. Untuk

mengetahui

tingkat

pengetahuan

ibu

primigravida

tentang perubahan fisiologi kehamilan dengan kategori cukup. c. Untuk

mengetahui

tingkat

pengetahuan

ibu

primigravida

tentang perubahan fisiologi kehamilan dengan kategori kurang.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Dapat

menambah

pengetahuan

terutama

dalam

keilmuan

tentang perubahan fisiologi kehamilan. 2. Bagi Ibu Hamil Menambah pengetahuan ibu hamil terhadap perubahan fisiologi pada kehamilan sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan ibu dan mampu melakukan tindakan yang sesuai dengan perubahan yang terjadi pada dirinya. 3. Bagi Tempat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pengelola program kesehatan di kecamatan tersebut

diantaranya Puskesmas yaitu untuk

memberikan masukan agar dapat meningkatkan pelayanan kehamilan

3

semaksimal mungkin dalam rangka peningkatan profesionalisme kerja dan pengabdian kepada masyarakat. 4. Bagi Peneliti Penelitian

ini

untuk

menambah

pemahaman

penulis

mengenai

perubahan fisiologis pada kehamilan dan penerapan secara langsung dari teori yang didapat di pendidikan. 5. Bagi Institusi Menjadi

tambahan

bahan

kepustakaan

serta

meningkatkan

wawasan peneliti selanjutnya.

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan 2.1.1 Pengertian Pengetahuan adalah kesan didalam fikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya (Soekanto, 2001). Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan ‘what’, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2002). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan dan peraba. Sebagaian besarpengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003). 2.1.2 Tingkatan Pengetahuan Tingkatan pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan (Notoatmojo, 2003) yaitu : 1. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Tahu merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah karena tingkatan ini hanya mengingat kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. 2. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. 3. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan atau 5

menggunakan materi yang sudah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). 4. Analisis (Analysis) Analisis diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis (Synthesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi barudari formulasi-formulasi yang ada. 6. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau suatu obyek berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. 2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut Soekanto (2000) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain : 1. Tingkat pendidikan Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perilaku positif yang meningkat. 2. Informasi Seseorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. 3. Budaya Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan. 4. Pengalaman Sesuatu yang pernah dialami seseorang untuk memilih kebutuhan tentang sesuatu yang bersifat informal. 5. Sosial Ekonomi

6

Tingkatan kemampuan seseorang untuk memilih kebutuhan hidup. Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi akan menambah tingkat pengetahuan. 6. Umur Jumlah tahun yang dihabiskan sejak kelahirannya 7. Pekerjaan Kegiatan yang dilakukan sehari

2.1.4 Tingkat Pengetahuan Menurut Nursalam (2003), tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dapat dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu : 1. Baik, bila 76-100% 2. Cukup, bila 56-75% 3. Kurang, bila < 56%

2.2 Pengertian Kehamilan Kehamilan merupakan suatu proses fisiologik yang hampir selalu terjadi pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42 minggu (Nugroho dan Utama, 2014). Kehamilan adalah serangkaian proses yang diawali dari konsepsi atau pertemuan antara ovum dengan sperma sehat dan dilanjutkan dengan fertilisasi, nidasi dan implantasi (Sulistyawati, 2012) Kehamilan adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita dalam siklus reproduksi. Kehamilan dimulai dari konsepsi dan berakhir dengan permulaan persalinan. Selama kehamilan ini terjadi perubahanperubahan, baik perut, fisik maupun fsikologi ibu (Varney, 2007). Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari, lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu kehamilan dibagi 3 trimester yaitu:

7

1.

Trimester I : Usia kehamilan 0 – 12 minggu

2.

Trimester II: Usia kehamilan 12 – 28 minggu

3.

Trimester III : Usia kehamilan 28 – 40 minggu Faktor resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua, banyak

anak dan beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secara tidak langsung menambah resiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi penyebab langsung kematian ibu misalnya pendarahan melalui jalan lahir, eklamsia dan infeksi. Beberapa faktor resiko yang sekaligus terdapat pada seorang ibu dapat menjadikan kehamilan beresiko tinggi.

2.3

Tanda dan Gejala Awal Kehamilan Tanda-tanda kehamilan ada tiga yaitu (Sulistyawati, 2012; Jannah, 2011; Nugroho, dkk, 2014) :

2.3.1 Tanda Presumtif/ Tanda Tidak Pasti Tanda presumtif/ tanda tidak pasti adalah perubahan - perubahan yang dirasakan oleh ibu (subjektif) yang timbul selama kehamilan. Yang termasuk tanda presumtif/ tanda tidak pasti adalah : 1.

Amenorhoe (tidak dapat haid)

2.

Nausea (mual) dan emesis (muntah)

3.

Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)

4.

Mamae menjadi tegang dan membesar

5.

Anoreksia (tidak ada nafsu makan)

6.

Sering buang air kecil

7.

Obstipasi

8.

Pigmentasi kulit

9.

Epulis

10. Varises (penekanan vena - vena)

8

2.3.2 Tanda Kemungkinan Hamil Tanda kemungkinan hamil adalah perubahan –perubahan yang diobservasi oleh pemeriksa (bersifat objektif), namun berupa dugaan kehamilan saja. Semakin banyak tanda – tanda yang didapatkan, semakin besar pula kemungkinan kehamilan. Yang termasuk tanda kemungkinan hamil adalah : 1. Uterus membesar 2. Tanda hegar 3. Tanda chadwick 4. Tanda piscaseck 5. Tanda braxton hicks 6. Goodell sign 7. Reaksi kehamilan positif

2.3.3 Tanda Pasti Tanda pasti adalah tanda – tanda objektif yang didapatkan oleh pemeriksa yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa pada kehamilan. Yang termasuk tanda pasti kehamilan adalah : 1.

Terasa gerakan janin

2.

Teraba bagian – bagian janin

3.

Denyut jantung janin

4.

Denyut jantung janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan menggunakan :

5.

a.

Fetal electrocardiograph pada kehamilan 12 minggu.

b.

Sistem dopplerpada kehamilan 12 minggu.

c.

Stetoskop laenecpada kehamilan 18 – 20 minggu.

d.

Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan sinar rontgen.

Dengan menggunakan USG dapat terlihat gambaran janin berupa ukuran kantong janin, panjangnya janin dan diameter bipateralis sehingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan.

9

2.4

Diagnosis Kehamilan Banyak manifestasi dari adaptasi fisiologis ibu terhadap kehamilan yang mudah dikenali dan dapat menjadi petunjuk bagi diagnosis dan evaluasi kemajuan kehamilan. Tetapi sayangnya proses farmakologis atau patofisiologis kadang memicu perubahan endokrin atau anatomis yang menyerupai

kehamilan

sehingga

dapat

endokrinologis, fisiologis, dan anatomis

membingungkan.Perubahan yang menyertai kehamilan

menimbulkan gejala dan tanda. 1.

Tanda Positif Kehamilan

2.

Identifikasi kerja jantung janin yang terpisah dan tersendiri dari kerja jantung ibu.

3.

Persepsi gerakan janin aktif oleh pemeriksa.

4.

Pengenalan dengan

mudigah

USG

atau

dan

janin

setiap

pengenalan janin

saat yang

selama lebih

kehamilan tua

secara

radiografis pada paruh kedua kehamilan.

2.5

Perubahan Anatomi Fisiologi Trimester I II dan III Pada Kehamilan Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil sebagian besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini merupakan respon terhadap janin. Ibu hamil mengalami perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi, pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya. Perubahan yang terjadi selama kehamilan tersebut akan kembali seperti ke keadaan sebelum hamil,setelah proses persalinan dan menyusui selesai.

2.5.1

Sistem Reproduksi

A. Trimester I 1. Uterus Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot sementara produksi meosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastik, terutama pada

10

lapisan otot luar. Kerja sama tersebut akan meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus pada bulan-bulan pertama akan menebal, tetapi seiring dengan bertambahanya usia kehamilan akan menipis pada akhir kehamilan ketebalanya hanya sekitar 1,5 cm bahkan kurang. Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormon esterogen dan sedikit oleh progesteron.akan tetapi, setelah kehamilan 12 minggu lebih penambahan ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada awal kehamilan tuba fallopi, ovarium,dan ligamentum rotundum berada sedikit dibawah apeks fundus, sementara pada akhir kehamilan akan berada sedikit di atas pertengahan uterus. Posisi plasenta juga mempengaruhi penebalan selsel otot uterus, dimana bagian uterus yang mengelilingi implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian lainnya. Sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan tanda piscaseck. Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah alvokat. Seiring dengan perkembangan kehamilannya,daerah fundus dan korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu. Istimus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang mengakibatkan ithmus menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda Hegar. Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan menyentuh dinding abdominal mendorong usus seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh dinding abdominal mendorong usus kesamping, dan keatas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati. Sejak trimester I kehamillan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak disertai nyeri. 2. Serviks Serviks menjadi lunak (soft) yang disebut dengan tanda Goodell, banyak jaringan ikat yang mengandung kolagen, kelenjar servikal

11

membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus karna pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid yang disebut tanda Chadwick. 3. Ovarium Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan. Dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progeteron dlam jumlah yang relatif minimal. 4. Vagina dan Vulva Minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi sehingga vagina tampak merah dan kebiruan (tanda chatwick). pH vagina menjadi lebih asam. Dari 4 menjadi 6.5 menyebabkan rentan terhadap infeksi vagina. Mengalami deskuamasi/pelepasan elemen epitel pada sel-sel vagina akibat stimulasi estrogen membentuk rabas vagina disebut leukore (keputihan). Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalinan dengan produksi mukosa vagina yang tebal, jarinagn ikat longar, hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina.

B. Trimester II 1. Uterus Bentuk uterus pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat sedangkan pada akhir kehamilan berbentuk bujur telur. Pada kehamilan lima bulan,rahim teraba seperti berisi cairan ketuban dan dinding rahim terasa tipis. Posisi rahim antara lain: 1) Pada empat bulan kehamilan, rahim tetap berada pada rongga pelvis. 2) Setelah

itu,

mulai

memasuki

rongga

perut

yang

dalam

pembesarannya dapat mencapai batas hati. 3) Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri

12

Pada kehamilan 16 minggu,kavum uteri seluruh nya di isi oleh amion dimana desidua kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi satu. Tinggi TFU terletak antara pertengahan simpisis pusat. Plansenta telah terbentuk seluruh nya. Pada kehamilan 20 minggu, TFU terletak 2-3 jari di bawa pusat. Pada kehamilan 24 minggu, TFU terletak setinggi pusat. 2. Serviks Serviks bertambah dan menjadi lunak (soft) yang di sebut dengan tanda Gooldell. Kelenjar endoserfikal membesar dan mengeluarkan cairan mukus. Oleh karna pertumbuhan dan pelebaran pembulu darah, warna nya menjadi lipid yang di sebut tanda Chandwick. 3. Ovarium Saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuk nya plasenta yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron ( kira-kira pada kehamilan 16 minggu dan korpus luteum graviditas berdiameter kurang lebih 3 cm). 4. Vagina dan vulva Terjadi

peningkatan

vaskularisasi

vagina

dan

peningkatan

sensitifitas yang menyolok,serta meningkatkan libido.

C. Trimester III 1. Uterus Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram-1000 gram pada akhir kehamilan empat puluh minggu. Pada kehamilan 28 minggu, TFU (Tinggi Fundus Uteri) terletak 2-3 jari diatas pusat, Pada kehamilan 36 minggu tinggi TFU satu jari dibawah Prosesus xifoideus. Dan pada kehamilan 40 minggu,TFU berada tiga jari dibawah Prosesus xifoideus. Pada trimester III , istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR menjadi lebih lebar dan tipis (tampak batas yang

13

nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi fisiologik. Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR. 2. Serviks Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin kebawah . Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup seperti spinkter. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-hati dan tidak dibenarkan melakukannya dengan kasar, sehingga dapat mengganggu kehamilan. Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada mingguminggu akhir kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan. 3. Ovarium Ovulasi terhenti, fungsi pengeluaran hormon estrogen dan progesteron di ambil alih oleh plasenta. 4. Vagina dan Vulva

14

Vagina dan vulva mengalami perubahan karena pengaruh esterogen.akibat dari hipervaskularisi,vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina atau portio serviks di sebut tanda chadwick.

2.5.2

Payudara

1. Trimester I Payudara (mamae) akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan hipertropi sistem saluran, sedangkan progesterone menambah sel-sel asinus pada mammae. Somatomamotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasein, laktralbumun dan laktoglobulin. Dengan demikian mammae dipersiapkan untuk laktasi. Disamping itu dibawah pengaruh progesteron dan

somatomamotropin

terbentuk

lemak

sekitar

alveolua-

alveolus,sehingga mammae menjadi lebih besar. Papilla mammae akan membesar, lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areola mammae karena hiperpigmentasi. Hipertropi kelenjar sebasea (lemak) yang mungul diareola primer dan disebut tuberkel Montgomery. Glandula Montgomery tampak lebih jelas menonjol dipermukaan areola mammae. Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara mulai timbul sejak minggu keenam gestasi. Perubahan payudara ini adalah tanda mungkin hamil. Sensivitas payudara bervariasi dari rasa geli ringan sampai nyeri tajam. Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah dibawah kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru dibawah permukaan kulit. Kongsti vena di payudara lebih jelas terlihat pada primigravida. Striae dapat terlihat dibagian luar payudara.

15

2. Trimester II Kolostrum mulai muncul, warnanya bening kekuning-kuningan. Pertumbuhan payudara pun lebih besar lagi karena diperngaruhi oleh kelenjar mamae, dan berakhir pada usia kehamilan 20 minggu. 3. Trimester III Mammae semakin tegang dan membesar sebagai persiapan untuk laktasi akibat pengaruh somatotropin, estrogen dan progesteron.Pada payudara wanita terdapat striae karena adanya peregangan lapisan kulit. Hal ini terjadi pada 50 % wanita hamil. Selama trimester ini pula sebagian wanita mengeluarkan kolostrum secara periodik.

2.4.2

Sistem Endokrin

1. Trimester I Perubahan besar pada system endokrin yang penting terjadi untuk mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin, dan pemulihan pascapartum (nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi 2 kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan 6 minggu. Perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan terutama akibat produksi estrogen dan progesterone plasenta dan juga hormone-hormon yang dikeluarkan oleh janin. Berikut perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan ( dan trimester I sampai trimester III). a. Estrogen Produksi estrogen plaseenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil. b. Progesteron Produksi progesterone bahkan lebih banyak dibandingkan estrogen. Pada

akhir

kehamilan

produksinya

kira-kira

250

mg/hari.

Progesterone menyebabakan tonus otot polos menurun dan juga diuresis. Progesterone menyebabkan lemak disimpan dalam jaringan sub kutan di abdomen, punggung dan paha atas. Lemak berfungsi sebagai cadangan enrgi baik pada masa hamil maupun menyusui.

16

c. Human chorionic gonadotropin (HCG) Hormone ini dapat terdeteksi beberapa hari setelah perubahan da merupakan dasar tes khamilan. Puncak sekresinya terjadi kurang lebih

60

hari

setelah

konsepsi.fungsi

utamanya

adalah

mempertahankan korpus luteim. d. Human placental lactogen (HPL). Hormone ini diproduksinya terus naik dan pada saat aterm mencapai 2 gram/hari. Efeknya mirip dengan hormone pertumbuhan. Ia juga bersifat diabetogenik,sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik. e. Pituitary Gonadotropin FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan karena ditekan oleh estrogen dan progesterone plasenta. f. Prolaktin Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi estrogen.sekresi air susu sendiri dihambat oleh estrogen ditingkat target organ. g. Growth hormone (STH) Produksinya sangat rendah karena mungkin ditekan HPL. h. TSH,ACTH, dan MSH Hormone-hormon ini tidak banyak dipengaruhi oleh kehamilan. i. Titoksin Kelenjar tiroid mengalami hipertropi dan produksi T4 meningkat. Tetapi T4 bebas relative tetap, karena thyroid binding globulin meninggi, sebagai akibat tingginya estrogen, dan juga merupakan akibat hyperplasia jaringan glandular dan prningkatan vaskularisasi. Tiroksin mengatur metabolisme. j. Aldosteron, Renin dan angiotensin Hormone ini naik, yang menyebabkan naiknya volume intravaskuler. k. Insulin Produksi insulin meningkat sebagai akibat estrogen, progesterone dan HPL.

17

l. Parathormon Hormone ini relative tidak dipengaruhi oleh kehamilan. 2. Trimester II Adanya peningkatan hormon estrogen dan progesterone serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH. Ovum tidak terbentuk tetapi estrogen & progesteron yang terbentuk. Ovulasi akan terjadi peningkatan sampai kadar relatif rendah. a. Sekresi hipofisis, kelenjar hipofisis anterior membesar sedikikitnya 50% selama kehamilan & meningkat kortikotropin tirotropin & prolaktin. b. Sekresi

kortikosteroid,meningkat

selama

kehamilan

untuk

membeantu mobilisasi asam amino dari jaringan ibu sehingga dapat dipakai untuk sintesis jaringan janin. c. Sekresi kelenjar tiroid, membesar sekitar 50% dan meningkat produksi tiroksin yang sesuai dengan Pembesaran tersebut. d. Sekresi kelejar paratiroid, membesar selama kehamilan terjadi bila ibu mengelamai defisiensi Ca / kalsium dalam makanannya. Karna janin akan mengunakan Ca ibu untuk pembentukan tulangnya sendiri. e. Sekresi relaksin oleh ovarium. Agak diragukan fungsi nya karna mempunyai efek perlunakan servik ibu hamil pada saat persalinan dan penghambatan mortilitas uterus. 3. Trimester III Hormon Somatomamotropin, esterogen, dan progesteron merangsang mammae semakin membesar dan meregang, untuk persiapan laktasi.

2.4.3

Sistem Kekebalan

1. Trimester I Peningkatan PH vagina menyebabkan wanita hamil rentan terhadap infeksi vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu tetap utuh, kadar immunoglobin dalam kehamilan tidak berubah.

18

2. Trimester II Janin sebenarnya merupakan benda asing bagi ibunya karena hasil pertemuan dua gamet yang berlainan. Namun ternyata janin dapat diterima oleh sistem imunitas tubuh, hal ini merupakan keajaiban alam dan belum ada gambaran jelas tentang mekanisme sebenarnya yang berlangsung pada tubuh ibu hamil. Imunologi dalam janin kebanyakan dari ibu ke janin sekitar 16 mgg kehamilan dan terus meningkat ketika kehamilan bertambah, tetapi sebagian besar lagi diterima janin selama empat minggu terakhir kehamilan. 3. Trimester III Human chorionic gonadotropin dapat menurunkan respons imun wanita hamil. Selain itu, kadar IgG, IgA, dan IgM serum menurun mulai dari minggu ke 10 kehamilan, hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke 30 dan tetap berada pada kadar ini hingga trimester terakhir. Perubahan –perubahan ini dapat menjelaskan penigkatan risiko infeksi yang tidak masuk akal pada wanita hamil.

2.4.4

Sistem Perkemihan

1. Trimester I Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehingga sering timbul kencing. Dan keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada kehamilan normal , fungsi ginjal cukup banyak berubah, laju filtrasi glomelurus dan aliran plasma ginjal meningkat pada kehamilan. Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan pada kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal

19

kehamilan.Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi ibu yang meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm. Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi rekumbeng lateral dan paling tidak efisien pada saat posisi telentang. Saat wanita hamil berbaring telentang, berat uterus akan menekan vena ekava dan aorta, sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi jantung janin menurun, begitu juga dengan volume darah ginjal. 2. Trimester II Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, karena uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester 2, kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kea rah abdomen. Uretra memanjang samapi 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukkan oleh hyperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saaat yang sama, pembesaran uterus mennekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine. 3. Trimester III Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kepintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kmbali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air menjadi lancar. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri.

2.4.5

Perubahan Hematologis

20

Volume darah maternal mulai meningkat pada awal masa kehamilan sebagai akibat dari perubahan osmoregulasi dan sistem reninangiotensin, menyebabkan terjadinya retensi sodium dan peningkatan dari total body water menjadi 8,5 L. Pada masanya,volume darah meningkat sampai 45 % dimana volume sel darah merah hanya meningkat sampai 30%. Perbedaan peningkatanini dapat menyebabkan terjadinya ”anemia fisiologis” dalam kehamilan dengan hemoglobin rata rata 11.6 g/dl dan hematokrit 35.5%. Bagaimanapun, transport oksigen tidak terganggu oleh anemia relatif ini, karena tubuh sang ibu memberikan kompensasi dengan cara meningkatkan curah jantung, peningkatan PaO2, dan pergeseran ke kanan dari kurva disosiasi oxyhemoglobin. 1. Trimester 1 Volume

darah

ibu meningkat

kehamilan. Konsentrasi

hemoglobin

secara dan

nyata

selama

hematokrit

sedikit

menurun sejak trimester awal kehamilan. Sedangkan konsentrasi dan kebutuhan

zat besi

selama

kehamilan

juga

cenderung

meningkat untuk mencukupi kebutuhan janin. 2. Trimester 2 Peningkatan volume darah disebabkan oleh meningkatnya plasma dan eritrosit. Terjadi hiperplasia eritroid sedang dalam sumsum tulang dan peningkatan ringan pada hitung retikulosit. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadar eritropoetin plasma ibu setelah usia gestasi 20 minggu, sesuai dengan saat produksi eritrosit paling tinggi. 3. Trimester 3 Konsentrasi hematokrit dan hemoglobin yang sedikit menurun selama kehamilan menyebabkan viskositas darah menurun pula. Perlu 17 diperhatikan

kadar

hemoglobin

ibu

terutama

pada

masa

akhir kehamilan, bila konsentrasi Hb < 11,0 g/dl, hal itu dianggap abnormal dan biasanya disebabkan oleh defisiensi besi.

21

2.4.6

Sistem kardiovaskuler

1. Trimester I Sirkulasi darah itu dalam kehamilan dipengaruhi oleh sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar pula, uterus yang membesar dengan pembuluh darah yang membesar pula, mammae dan alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume plasenta maternal mulai meningkat pada saat 10 minggu usia kehamilan dan terus menerus meningkat sampai 30-34 minggu, sampai ia mencapai titik maksimum. Perubahan rata-rata volume plasenta maternal berkisar antara 20-100%.RBC meningkat 18% tanpa suplemen-suplemen zat besi dan terjadi peningkatan yang lebih besar yaitu 30% jika ibu meminum suplemen zat besi. Karena volume plasma meningkat rata-rata 50% sementara massa RBC meningkat hanya 18-30%, maka terjadi penurunan hematokrit selama kehamilan normal sehingga disebut anemia fisiologis. Tekanan darah akan turun selama 24 minggu pertama kehamilan akibat terjadi penurunan dalam perifer vaskuler resistence yang disebabkan oleh peregangan otot halus oleh progestrone. Tekanan sistolik akan turun sekitar 5-10 mmHg dan diastolic pada 10-15 mmHg. Selama kehamilan normal cardiac output meningkatkan sekitar 30-50% dn mencapai level maksimumnya selama trimester pertama atau kedua dan tetap tinggi selama persalinan. Hipertropi (pembesaran atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh peningkatan volume darah dan curah jantung. Karena diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat ke atvvvas dan berotasi ke depan dan ke kiri. Impuls pada apeks, titik impuls maksimum (point of maksimum impuls/PMII) bergerak ke atas dan lateral sekitar 1-1,5 cm. Derajat pergeseran tergantung pada lama kehamilan dan ukuran serta posisi uterus. Pada akhir trimester I mulai terjadi palpitasi karena

22

pembesaran ukuran serta bertambahanya cardiac output.Hidung tersembat

/berdasas

karena

pengaruh

hormone

estrogen

dan

progesterone terjadi pembesaran kapiler, relaksai otot vaskuler serta peningkatan sirkulasi darah. 2. Trimester II Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm. Perubahan auskultasi

mengiringi

perubahan

ukuran

dari

posisi

jantung.

Peningkatan volume darah dan curah jantung juga menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi selama masa kehamilan. 3. Trimester III Selama kehamilan jumlah leukosit akan meningkat yakni berkisar antara 5000-12000 dan mencapai puncaknya pada saat persalinan dan masa nifas berkisar 14000-16000 penyebab peningkatan ini belum diketahui. Respon yang sama diketahui terjadi selama dan setelah melakukan latihan yang berat. Distribusi tipe sel juga akan mengaami perubahan. Pada kehamilan, terutama trimesetr ke-3, terjadi peningkatan jumlah granulosit dan limfosit dan secara bersamaan limfosit dan monosit.

2.4.7

Sistem pencernaan

1. Trimester 1 Pada bulan-bulan awal kehamilan 1/3 dari wanita hamil mengalami mual dam muntah.Sebagaimana kehamilan berlanjut penurunan asam lambung melambatkan pengosongan lambung dan menyebabkan kembung.Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja menyebabkan mual tetapi juga konstipasi karena lebih banyak feses terdapat dalam usus.Lebih banyak air diserap dan semakin keras jadinya.Konstipasi juga disebabkan oleh tekanan uterus pada usus

23

bagian bawah pada awal masa kehamilan dan kembali pada masa kehamilan. Gigi berlubang terjadi lebih mudah pada saliva yang bersifat asam.Selama kehamilan dan membutuhkan perawatan yang baik untuk mencegah karies gigi.Pada bulan-bulan terakhir nyeri ulu hati dan regurgitasi (pencernaan asam) merupakan ketidaknyamanan yang disebabkan tekanan keatas dari perbesaran uterus.Pelebaran pembuluh darah rectum (hemoroid) dapat terjadi pada persalinan.Rektum dan otot-otot yang memberikan sokongan yang sangat tegang. 2. Trimester 2 Mulut dan gusi terus hiperemia,sensitif terhadap zat iritan. Esofagus dan lambung hormon progesteron meningkat merelaksasi otot intestine dan menurunnya motilitas.Pengosongan lambung menurun.Regulasi esofagus.Liver peningkatan hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan gejala gatal-gatal (pruritus gravidum). 3. Trimester 3 Terjadi

perubahan

posisi

lambung

dan

usus

akibat

perkembangan uterus. Penurunan tonus dan motilitas saluran gastrointestinal menyebabkan waktu pengosongan lambung menjadi lebih lama. Penyerapan makanan meningkat.Terjadi konstipasi yang dapat meningkatkan terjadinya haemoroid.Adanya refluks sekretsekret asam ke esofagus menyebabkan terjadinya pirosis (nyeri ulu hati).Gusi menjadi melunak dan mudah berdarah (hiperemi) kalau terkena cedera ringan saja, misalnya oleh sikat gigi.

2.4.8

Sistem muskuloskletal Pembesaran payudara dan rotasi anterior pnggul memungkinkan

untuk terjadinya lordosis. Ibu sering mengalami nyeri

di bagian

punggung dan pinggang karena mempertahankan posisi stabil,beban meningkat pada otot punggung dan columma vertebrata. Adaptasi musculoskeletal

24

1. Pengaruh hormone a. Relaksasi persiendian karena pengaruh hormone relaksin b. Mobilisasi dan plibilitas ( pelunakan ) meningkat pada sendi sakroiliaka sakrokoksigeal dan pelpis unt persiapan persalinan. 2. Pengaruh mekanik a. Peningkatan berat badan karena pembesaran uterus b. Perubahan postur c. Diastasis rekti d. Sindroma carpa 1 tunnel 3. Relaksasi dan hipermobilitas sendi pada masa hamil kembali stabil dan ukuran sama dengan sebelum hamil , kecuali pada kaki.

2.4.9

Sistem pernapasan Kehamilan mempengaruhi perubahan sistem pernapasan pada

volume paru-paru dan ventilasi. Perubahan anatomi dan fisiologi sistem pernapasan selama kehamilan diperlukan untuk memenuhi peningkatan metabolisme. Dan kebutuhan oksigen bagi ibu dan janin, perubahan tersebut dikarenakan pengaruh hormone dan biokimia. Relaksasi otot dan kartilago thoraks menjadi bentuk dada berubah, diafragma menjadi lebih naik samapai 4 cm dan diameter melintang mencadi 2 cm2. Perubahan ini menyebabkan perubahan sistem pernapasan yang tadinya pernafasan perut menjadi pernapasan dada, oleh karena itu diperlukan perubahan letak diafragma selama kehamilan. Kapasitas inspirasi meningkat progresif selama kehamilan itu. volume tidak meningkat selama 40% karena pertukaran udara selama kehamilan meningkat, oleh karena itu bumil dianjurkan untuk nafas dalam daripada nafas cepat. Peningkatan kadar esterogen menyebabkan ligament pada kerangka iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meningkat. Karena rahim membesar, panjang paru-paru berkurang, diameter

25

transversal kerangka thoraks meningkat sekitar 2 cm dan lingkaran kerangka iga meningkat 5-7 cm. Tinggi diafragma bergeser sebasar 4 cm selama masa hamil. Dengan semakin tuannya kehamilan dan seiring pembesaran uterus ke rongga abdomen pernapasan dada menggantikan pernapasan perut dan penurunan diafragma saat inspirasi menjadi semakin sulit. Peningkatan

vaskulasarisasi

yang

merupakan

respon

terhadap

peningkatan kadar esterogen juga terjadi pada fraktus pernapasan atas karena kapiler membesar, terbentuklah edema dan hyperemia dihidung, faring, laring, trachea dan bronkus.

2.4.10 Sistem metabolisme Merupakan proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh. Proses ini merupakan pertukaran zat ataupun suatu organisme dengan ukuran metabolisme umumnya mempunyai efek pada kehamilan karna ibu hamil perlu mendapat makanan bergizi dalam kondisi sehat a. Metabolisme tingkat bebas (basal metabolic rate.BMR) pada wanita hamil meningkat hingga 15-20% terutama pada trimester akhir b. Keseimbangan

asam

alkali

sedikit

mengalami

perubahan

konsentrasi alkali c. Dibutuhkan protein banyak untuk perkembangan kandungan payudara dan badan ibu serta untuk persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau sebutir telur ayam sehari. d. Hidrat orang e. Metabolisme lemak terjadi f. Kenaikan berat badan wanita hamil. Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5-16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan 0,5 kg/ minggu g. Kebutuhan kalori meningkat selama hamil.

26

h. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil: 1. Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30-40 gram untuk pemben-tukan tulang janin. 2.

Fosfor, rata – rata 2 gram dalam sehari.

3. Zat besi, 800 mg atau 30-50 mg per hari. 4. Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.

2.4.11 Sistem persyarafan Perubahan psiologis sfesifik akibat kehamilan dapat terjadi timbulnya gejala neorologis dan neomuskular sebagai berikut a. Kompresis saraf panggul atau stans. vaskular akibat pembesaran uterus dapat menyebabkan perubahan sensor ditingkat bawah. Lordosis, dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau komperesi akar saraf. b. Edema yang melibatkan saraf bersifat perifer dapat menyebabkan karfal tunned shindrom selama trimester akhir kehamilan. c. Akroestesia ( rasa gatal di tangan) yang timbul akibat posisi tubuh yang membungkuk berkaitan dengan tarikan pada segmenpleksus brakealis. d. Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul pada saat ibu merasa cemas dan tidak pasti tentang kehamilannya. Nyeri kepala dapat juga di hubungkan dengan gangguan pengelihatan seperti kesalahan reflaksi, sinusitis atau migren. e. Nyeri kepala ringin rasa ingin pingsan dan bahkan pingsan singkrop sering terjadi pada awal kehamilan ketidak stabilan vasomotor, hipotensi postural atau hipoglikemi mungkin keadaan yang bertanggung jawab atas keadaan ini. f. Hipokalsenia dapat menyebabkan timbulnya masalah neoromus seperti keram otot.

27

2.4.12 Berat Badan dan Indeks Massa Tubuh Peningkatan berat badan aptitral untuk rata- rata kehamilan adalah 12,5 kg, 9 kg di peroleh 20 minggu terakhir. Berat badan yang optimal ini berkaitan dengan resiko komplikasi terendah pada selama kehamilan dan persalinan serta berat badan bayi lahir rendah. Banyak factor yang mempengaruhi peningkatan berat badan tingkat edema laju metabolic asupan diet, muntah dan diare,

dan

merokok. Jumlah cairan amnomiatik dan ukuran janin semua harus diperhitungkan usia maternal ukkuran tubuh prekehamilan , paratis , ras , etenisitas , hipertensi dan diabetes juga mempengaruhi pola peningkatan berat badan maternal peningkatan berat badan yang tepat bagi setiap ibu hamil say ini didasarkan pada indeks massa tubuh prekehamilan ( body massa index) yang menggambarkan perbandingan berat badab lebih sedikit dari pada ibu yang memasuki kehamilan berat badan sehat. 1. Trimester I Seorang

wanita

yang

sedang

hamil

sudah

mengalami

penambahan berat badan namun penambahan tersebut masih tergolong rendah , kira – kira 1-2 kg. karena pada masa ini saat dimana otak , alat kelamin dan panca indra janin sedang dibentuk 2. Trimester II Seorang wanita hamil akan mengalami kenaikan berat badan yang lebih banyak di bandikan pada saat trimester I. Karena pada trimester 2 ini perubahan janin juga semakin besar dan sebagaian besar penambahan berat badan selama masa kehamilan berasal dari uterus dan isi – isinnya . pada trimester II ini seorang wanita yang sedang hamil mengalami penambahan berat badan kira kira 0,35 – 0,4 kg perminggu .kenaikan berat badan yang baik memang secara bertahap dan kontiyu .bisa jadi catatan bahwa adanya penambahan berat badan yang berlebih dan secara cepat bisa jadi indikasi awal keracunan makanan atau diabetes.

28

3. Trimester III Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg. penambahan berat badan dari mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg. kemungkinan penambahan BB sehingga maksimal 12,5 kg adalah Jaringan dan cairan

Berat badan ( kg)

Janin

3,4

Plasenta

0,6

Cairan amnion

0,8

Peningkatan berat uterus

0,9

Peningkatan berat payudara

0,4

Peningkatan volume darah

1,5

Cairan ekstra seluler

1,4

Lemak

3,5

Total

12,5 kg

Rumus berat badan ideal untuk ibu hamil yang akan di cari BBI : ( TB-110) jika TB di atas 160 cm ( TB – IO5) Jika TB di bawah 160cm Berat badan ideal ini merupakan pengembangan dari ( TB – 1OO ) Oleh broca untuk orang eropa dan disesuaikan oleh karsula untuk orang Indonesia Perhitungan berat badan berdasarkan indeks massa tubuh IMT : BB / ( TB ) 2 Dimana : IMT : Indeks masa tubuh BB: Berat badan ( Kg) TB : Tinggi badan ( M ) Penambahan berat badan setiap wanita hamil adalah bervariasi, hal ini disesuaikan dengan berat badan sebelum kehamilan. Berdasarkan nilai BMI sebelum hamil, rentang berat badan total yang direkomendasikan untuk wanita hamil adalah sebagai berikut : BMI

KATAGORI

ANJURAN PENAMBAHAN BB IBU

29

HAMIL < 19,8

Ringan

12,5 – 18 kg

19,8 – 26,0

Normal

11,5 – 16 kg

26,0 – 29,0

Tinggi

7,0 – 11,5 kg

> 29,0

Gemuk

37,0 kg

2.4.13 Perubahan Psikologis Seperti pada perubahan fisiologis, perubahan psikologis pada ibu hamil juga mengalami perubahan jika dibandingkan dengan keadaan sebelum hamil. Perubahan psikologis pada ibu hamil dapat di bagi dengan melihat waktu kehamilan yaitu Trimester I, Trimester II, dan Trimester III. Perubahan psikologis pada ibu hamil terbagi atas tiga periode di atas (Trimester I Trimester II, dan Trimester III). Masing-masing periode membawa perubahan sendiri-sendiri. 1. Trimester I a. Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya. b. Segera setalah konsepsi kadar hormon estrogen dan progesteron meningkat, menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara. c. Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil. d. Hasrat unt melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda2, kebanyakan wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini. e. Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya. f. Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya. g. Khawatir kehilangan bentuk tubuh.

30

h. Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga dan ketidakstabilan emosi dan suasana hati. 2. Trimester II a. Pada trimester II ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak memperhatikan lagi. b. Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan timester I karena nafsu makan sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu lebih bersemangat. c. Pada TM II biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan selama trisemester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali. d. Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya. e. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban. f. Libido dan gairah seks kemungkinan meningkat.

3. Trimester III a. Trimester III seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. b. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu.

Ini

menyebabkan

ibu

meningkatkan

kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. c. Rasa tidak nyaman timbul karena ibu merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian yang khusus diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu membutuhkan kesenangan dari suami dan keluarga.

31

d. Pada TM III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena janin membesar dan perut ibu juga, melahirkan, sebagian besar wanita mengalami klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. e. Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal dan semakin ingin menyudahi kehamilannya tidak sabaran dan resah. f. Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya, aktif mempersiapkan kelahiran bayinya. 2.5 Konsep Dasar Primigravida Definisi Primigravida : 1. Gravida adalah seorang ibu hamil (sarwono. 2006 : 180) 2. Primi yang berarti pertama (Maimunah, 2005 : 143) 3. Primigravida adalah seorang wanita hamil yang untuk pertama kali (Gobak, 2005 : 140) kehamilan terjadi apabila ada dua pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan mani (spermatozoa) lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari, lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu kehamilan dibagi 3 trimester. Tidak semua ibu hamil terutama ibu primigravida tingkat pengetahuan tentang kehamilannya yang cukup. Pada ibu primigravida kecemasan tentang kehamilannya masih tinggi serta adaptasi terhadap perubahan – perubahan yang terjadi secara fisik kadang berjalan tidak cukup baik, hal tersebut berhubungan dengan pengalaman kehamilan sebelumnya yang belum terjadi.

32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitian hanya

menggambarkan

keadaan

objek,

tidak

ada

maksud

untuk

menggeneralisasi hasilnya. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah- langkah pengumpualan data, klasifikasi, pengelolaan pembuatan kesimpulan dan laporan tentang pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis selama kehamilan di Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang Jawa Barat.

3.2 Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut akan dilakukan, lokasi ini sekaligus membatas ruang lingkup penelitian tersebut . penelitian ini mengambil lokasi untuk dijadikan objek penelitian di Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang. Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut dilaksanakan. (notoatmojo, 2014). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017.

3.3 Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah sekelompok orang atau objek dengan satu karakteristik umum yang dapat di observasi (Sulistyaningsih, 2011 : 64). Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu Primigravida di Puskesmas Jatinunggal Kecamatan Jainunggal Kabupaten Sumedang yaitu sebanyak 67 orang. 2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

33

a. Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. (notoatmojo, 2014).

Menurut (Arikunto, 2013), apabila

jumlah populasi atau subjeknya ≥100,maka dapat diambil 10-15% atau 20-30% tergantung pada kemampuan peneliti. Jika populasi kecil <100 maka semua anggota populasi menjadi sampel. Sampel pada penelitian ini adalah semua populasi yaitu sebanyak 67 orang. b. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel merupakan teknik yang digumakan untuk menentukan sampel yang digunakan dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling. Random sampling adalah teknik yang memberikan kesempatan yang sama kepada tiap-tiap subjek untuk terambil sebagai anggota sampel. Dengan kata lain subjek mempunyai peluang yang sama untuk dipilih tanpa pandang bulu. (Arikunto 2013)

3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga di peroleh informasi tentang hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulannya. Variabel penelitian

ini

adalah

variabel

tunggal

atau

variable

tidak

terkait.(prof.DR.Sugiyono 2011) Variable ini adalah variable bebas yaitu pengetahuan ibu primigravida tenatng perubahan fisiologis selama kehamilan.

3.5 Kerangka Penelitian Konsep adalah suatu abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasi suatu pengertian. Oleh sebab itu, konsep tidak dapat diukur dan diamati secara langsung. Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diamati (diukur) melalui penelitian yang dimaksud (Notoatmodjo, 2014).

34

Kerangka konsep penelitian dikembangkan berdasarkan bab II yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis selama kehamilan. Tempat Pelayanan Kesehatan Pelayanan ANC Promosi Kesehatan

Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis kehamilan

Adat dan Kebudaayaan Setempat Umur Pendidikan Pekerjaan Status Sosial Ekonomi

3.6 Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode pengumpulan data. Dengan demikian terdapat kaitan antara metode dengan intstrumen pengumpulan data. (Arikunto, 2013) 1. Kuesioner Kuesioner merupakan alat pengumpul data untuk memperoleh suatu data yang sesuai dengan tujuan penelitian tersebut. (Notoatmodjo, 2014) 2. Kisi-kisi kuesioner Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis kehamilan

Variabel Pengetahuan Primigravida

Ibu

Definisi operasional

Kriteria

Skala

Segala

Baik : 76 – 100%

Ordinal

sesuatu

yang

diketahui remaja tentang mitos pernikahan dini,

35

Cukup : 56 – 75 %

yang meliputi:

Kurang : 40 – 55 %

1. Tahu 2. Memahami 3. Tidak tahu

Tidak baik : ≤ 40%

Pernyataan yang diberikan kepada responden adalah mengenai pengetahuan tentang mitos pernikahan dini. Peneliti membagikan kuesioner kepada responden berupa kuesioner tertutup yaitu pernyataan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan keyakinannya, responden tinggal memilih jawaban “benar” atau “salah” . pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar. Sistem penilaian pernyataan dengan kriteria : 1. Kriteria positif (favorable) adalah bila menjawab benar nilainya 1 jika menjawab salah nilainya 0. 2. Kriteria negatif (unfavorable) adalah bila menjawab salah nilainya 1 dan jika menjawab benar nilainya 0. Sebelum kuesioner diberikan pada responden,kuesioner diuji validitas dan realibitas terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk mendapat instrumen yang benar-benar valid dan reliabel. 1. Uji validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur (notoatmojo, 2014). Sebuah instrumen dikatakan valid sejauh mana mampu mengukur instrumen ini. Penelitian ini menggunakan validitas dengan rumus product moment.

36

Menurut (riwidikdo, 2009), rumus product moment adalah : 𝑟𝑥𝑦 =

𝑁𝛴𝑥 − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌 √(𝑁𝛴𝑥 2 − (∑𝑥)2 (𝑁𝛴𝑦 2 − (𝛴𝑦)2)

Keterangan : N

: Jumlah responden

rxy

: koefisien skolerasi product moment

X

: skor pertanyaan

Y

: skor total

𝑟𝑥𝑦

: skor pertanyaam dikalikan skor total Kuesioner dikatakan valid jika nilai rhitung >rtabel . Setelah diperoleh

harga rxy hasilnya dikonsultasikan dengan harga rtabel jika harga rhitung >rtabel maka dikatakan butir soal valid (Arikunto, 2014). 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indek yang menunjukkan sejauh mana suatu alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. (notoatmojo, 2014). Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai nilai alpha (α) minimal 0,5 (Arikunto, 2014).

3.7 Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan memberikan kuesioner di wilayah Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang, kemudian menjelaskan tentang cara peng isiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner hingga selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari :

37

1. Data Primer Data primer diperoleh secara langsung dari subernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan tau organisasi (Riwidikdo,2006). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner tentang perubahan fisiologi kehamilan yang diisi ibu hamil primigravida di Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data keluarga ibu hamil primigravida di Kecamatan Jatinunggal Sumedang.

3.8 Metode Pengolahan Dan Analisis Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data . (notoatmojo, 2014) proses pengolahan data ada 4 yaitu : a. Editing (Penyuntingan Data) Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau trenyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (droup out) (notoatmojo, 2014) b. Membuat lembaran kode (coding sheet) atau kartu kode (coding sheet) Lembaran atau kartu kode adalah instrument berupa kolom-kolom untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor responden, dan nomor-nomor pertanyaan c. Memasukan data (data entry) Yakni mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan. d. Tabulasi Yakni membuat table-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.

38

3.9 Etika Penelitian 1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity) Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat danmartabat subjek penelitian, peneliti seyogyanya mempersiapkan formulir persetujuan subjek (informed concent) yang mencangkup : a. penjelasan manfaat penelitian. b. Penjelasan

kemungkinan

risiko

dan

ketidaknyamanan

yang

ditimbulkan. c. Penjelasan manfaat yang didapatkan. d. Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subjek berkaitan dengan prosedur penelitian. e. Persetujuan subjek dapat mengundurkan diri sebagai objek penelitian kapan saja. f. Jaminan anominitas dan kerahasian terhadap idnetitas dan informasi yang diberikan oleh responden. 2. Menghormati privasi dan kerahsiaan subjek penelitian (respect for privacy and confidentiality) Peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan identitas subjek. Peneliti seyogyanya cukup menggunakan coding sebagai pengganti identitas responden. 3. Keadilan

dan

inklusivitas/keterbukaan

(respect

for

justice

an

inclusiveness) Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua subjek oenlitian meperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama. Tanpa membedakan gender, agama,etnis, dan sebagainya. 4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms dan benefits)

39

Pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stress, maupun kematian subjek penelitian. (Notoatmodjo, 2014) #

40

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Bab I.docx
July 2020 2
Ktsp
April 2020 47
Satuan Layanan.docx
October 2019 38
Komunikasi.docx
October 2019 42