BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Jeruk nipis termasuk salah satu jenis citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tingginya sekitar 0,5-3,5 m. Batang pohonnya berkayu ulet, berduri dan keras. Permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Daunnya majemuk, berbentuk ellips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit. Panjang daunya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Sedangkan tulang daunnya menyirip dengan tangkai bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm. Klasifikasi jeruk nipis sebagaia berikut; -
Kingdom : Plantae
-
Divisio : Spermatophyta
-
Subdivisio : Angiospermae
-
Klas : Dicotyledonae
-
Bangsa : Rutales
-
Famili : Rutaceae
-
Genus : Citrus
-
Species : Citrus aurantiifolia
Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bemanfaat, misalnya: asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nonildehid), damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Selain itu, jeruk nipis
juga mengandung senyawa saponin dan flavonoid yaitu hesperidin (hesperetin 7-rutinosida), tangeretin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide. Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:
batang karbon sebagai anode (kutub positif baterai)
seng (Zn) sebagai katode (kutub negatif baterai)
pasta sebagai elektrolit (penghantar)
1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana jeruk nipis bisa menjadi baterai yang bisa mengalirkan listrik dan berapa tegangan yang dihasilkan? 1.2.2 Mengapa penggunaan jeruk nipis pada baterai merupakan alternative ramah lingkungan ? 1.2.3 Apa fungsi kulit jeruk nipis pada percobaan ini ? 1.2.4 Proses apa yang terjadi pada baterai sehingga bisa digunakan kembali ?
1.3 Tujuan Untuk mengetahui bahwa jeruk nipis merupakan alternatif sumber energi ramah lingkungan.
1.4 Manfaat 1.4.1 Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai sumber informasi dan menambah ilmu pengetahuan yang dapat memberikan sumbangan konsep dan teori yang berkaitan dengan penulisan karya tulis ilmiah. 1.4.2 Bagi Masyarakat Menambah wawasan ilmu pengetahuan masyarakat dalam mengelola limbah yang dapat digunakan kembali, seperti jeruk nipis yang merupakan alternatif sumber energi ramah lingkungan. 1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode peneletian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan bentuk penelitian percobaan yang berusaha untuk mengisolasi dan melakukan kontrol setiap kondisi-kondisi yang relevan dengan situasi yang diteliti kemudian melakukan pengamatan terhadap efek atau pengaruh ketika kondisikondisi tersebut dimanipulasi. Dengan kata lain, perubahan atau manipulasi dilakukan terhadap variabel bebas dan pengaruhnya diamati pada variabel terikat. Metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksprimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya (Schoenherr, 1996 dikutip oleh Palendeng,2003:81).
Metode Eksperimen adalah metode yang bertitik tolak dari suatu masalah yang hendak dipecahkan dan dalam prosedur kerjanya berpegang pada prinsip metode ilmiah (Al-farisi, 2005:2). Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.
1.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.2.1
Lokasi Bertempat di rumah Musa.
1.5.2.2
Waktu Waktu yang digunakan pada penelitian ini adalah tanggal 11 Sepetember 2016.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Gagasan 2.2 Masalah 2.3 Solusi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 3.2 Saran
Baterai listrik yang terbuat dari jeruk nipis sangat berkaitan erat dengan sel volta yang mana kandungan kimia yang terdapat dalam jeruk nipis dapat berubah menjadi energi listrik. Kemudian, energy listrik tersebut yang dapat digunakan untuk menyalakan jam. Tegangan listrik yang dihasilkan 1.6 volt
Jeruk nipis pada baterai merupakan alternative ramah lingkungan karena kita hanya menggunakan baterai bekas dan jeruk nipis yang bisa kita dapatkan dilingkungan sekitar kita.