Bab I.docx

  • Uploaded by: Rizkidamaiyanti
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,516
  • Pages: 6
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam kaitannya pengamanan nilai-nilai kehidupan ebagai norma dalam masyarakat senantiasa persoalan antara baik dan buruk. Dalam hal ini berkaitan dengan moral dan juga berkaitan dengan sikap. Moral adalah ajaran tentang bak buruk perbuatan dan kelakuan,akhlak , kewajiban dan sebagainya. Dalam moral diatur segala perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan dan suatu perbuatan yang dinilai tidak baik (dihindari). Sedangkan sikap secara umum diartikan sebagai kesedian bereaksi individu terhadap sesuatu hal.Selain itu dalam kaitannya dengan pengamalan nilai-nilai kehidupan, maka moral merupakan control dalam sikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai hidup . Dengan demikian keterkaitan antara nilai,moral,sikapdan tingkah laku akan tampak dalam pengamalan nilai-nilai. Dengan kata lain nilai-nilai perlu dikenal terlebih dahulu, kemudian dihayati dan didorong oleh moral,baru akan terbentuk sikap tertentu terhadap nilai-nilai tersebut dan pada ahirnya terwujud tingkah laku asesuai dengan nilai-nilai yang dimaksud.

2. Rumusan Masalah a. b. c. d. e.

Apa pengertian perkembangan sikap? Bagaimana fase dan nkarakteristik perkembangan sikap? Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan sikap? Bagaimana implikasi perkembangan sikap? Apa kasus-kasus yang mengenai perkembangan sikap ?

3. Tujuan Masalah a. b. c. d. e.

Mengetahui pengertian perkembangan sikap Mengetahui fase dan karakteristik perkembangan sikap Menentukan faktor yang mempengaruhi perkembangan sikap Mengetahui implikasi perkembangan sikap Mengetahui kasus-kasus perkembangan sikap

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Perkembangan Sikap Fishbein (1975) mendefenisikan sikap adalah predisposisi emosional yang dipelajari untuk merespon secara konsisten terhadap suatu objek. Sikap merupakan variabel laten yang mendasari, mengarahkan dan mempengaruhi perilaku. Sikap tidak identik dengan respons dalam bentuk perilaku, tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat disimpulkan dari konsistensi perilaku yang dapat diamati. Secara operasional, sikap dapat diekspresikan dalam bentuk katakata atau tindakan yang merupakan respons reaksi dari sikapnya terhadap objek, baik berupa orang, peristiwa, atau situasi. Menurut Chaplin (1981) dalam Dictionary of Psychology menyamakan sikap dengan pendirian. Chaptin menegaskan bahwa sumber dari sikap tersebut bersifat kultural, familiar, dan personal. Artinya, kita cenderung beranggapan bahwa sikap-sikap itu akan berlaku dalam suatu kebudayaan tertentu, selaku tempat individu dibesarkan. Jadi, ada semacam sikap kolektif (collective attitude) yang menjadi stereotipe sikap kelompok budaya masyarakat tertentu. Sebagian besar dari sikap itu berlangsung dari generasi ke generasi di dalam struktur keluarga. Akan tetapi, beberapa darin tingkah laku individu juga berkembang selaku orang dewasa berdasarkan pengalaman individu itu sendiri. Para ahli psikologi sosial bahkan percaya bahwa sumber-sumber penting dari sikap individu adalah propaganda dan sugesti dari penguasapenguasa, lembaga pendidikan, dan lembaga-lembaga lainnya yang secara sengaja diprogram untuk mempengaruhi sikap dan perilaku individu. Stephen R. Covey mengemukakan tiga teori determinisme yang diterima secara luas, baik sendiri-sendiri maupun kombinasi, untuk menjelaskan sikap manusia, yaitu: 1. Determinisme genetis (genetic determinism): berpandangan bahwa sikap individu diturunkan oleh sikap kakek-neneknya. Itulah sebabnya, seseorang memiliki sikap dan tabiat seperti sikap dan tabiat nenek moyangnya. 2. Determinisme psikis (psychic determinism): berpandangan bahwa sikap individu merupakan hasil pelakuan, pola asuh, atau pendidikan orang tua yang diberikan kepada anaknya. 3. Determinism lingkungan (environmental determinism): berpandangan bahwa perkembangan sikap seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan individu itu tinggal dan bagaimana lingkungan memperlakukan individu tersebut. Bagaimana atasan/pimpinan memperlakukan kita, bagaimana pasangankita memperlakukan kita, situasi ekonomi, atau kebijakan-kebijakan pemerintah, semuanya membentuk perkembangan sikap individu. Jadi kesimpulan pengertian sikap menurut para ahli adalah Sikap merupakan salah satu aspek psikologi individu yang sangat penting karena sikap merupakan kecenderungan untuk berperilaku sehingga akan banyak mewarnai perilaku seseorang. Sikap setiap orang berbeda atau bervariasi, baik kualitas maupun jenisnya sehingga perilaku individu menjadi bervariasi. Pentingnya aspek sikap dalam kehidupan individu, mendorong para psikolog untuk mengembangkan teknik dan instrumen untuk

mengukur sikap manusia. Beberapa tipe skala sikap telah dikembangkan untuk mengukur sikap individu, kelompok, maupun massa untuk mengukur pendapat umum sebagai dasar penafsiran dan penilaian sikap.

2. Fase dan Karakteristik Perkembangan Sikap a. Fase sikap menurut notoamodjo (2003) dalam bukuwawan dan dewi (2010), sikap terdiri dari berbagai fase/tingkatan yaitu : a. Menerima Menerima diartikan bahwa orang(subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan b. Merespon memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanayaan atau mengerjakan tugas yang diberikan. Terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang tersebut menerima ide itu. c. Menghargai Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. d. Bertanggung jawab Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.

b. karakteristik sikap karaktersitik sikap menurut Heri Purwanto (1998) daalam buku Notoadmodjo (2003,p.34) adalah : a. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perekmbangan itu dalam hubungannya dengan objeknya. b. Sikap dapat berubah-berubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu. c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu objek. Dengan kata lain sikap itu terbentuk, dipelajari, atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu onjek tertentu yang apat dirumuskan dengan jelas. d. Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.

e. Sikap mempunyai seg-segi motivasi dan segi-segi perasaan,sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecaapan-kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang. Perubahan sikap yang cukup menyolok dan ditempatkan sebagai salah satu karakter remaja daalah sikap menantang nilai-nilai dasar hidup orangtua dan orang dewasa lainnya, apalagi kalau orangtua atau orang dewasa lainnya berusaha memkasakan nilai-nilai yang dianutnya kepada remaja. Sikap menantang melawan pranata adat kebiasaan yang ditunjukkan oleh para remaja ini merupakan gejala wajar yang terjadi sebagai untk kemampuan berpikir kritis terhadap segala sesuatu yang dihadapi dalam realitas. Gejala sikap menentang pada remaja itu hnaya bersifat sementara dan akan berubah serta berkembang kearah moralitas yang lebih menantang dan mandiri

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sikap Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, individu membentuk pola sikp tertentu terhadap berbagai objek psikolog yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan sikap adalah : a. Pengalaman pribadi Untuk dapaat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadai tersebut melibatkan faktor emosional. b. Kebudayaan B.F Skiner menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain dari pada pola prilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah penguatan/ganjaran yang dimiliki. c. Media massa Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televise, radio, mempunyai pengaruh besar daam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. d. Orang lain yang dianggap penting kecendrungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.

e. Institusi Pendidikan dan Agama Sebagai suatu sistem , institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikapdikarenkaan keduanyameletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. f. Faktor emosi dalam diri Tidk semua bentuk sikap dtentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih peristen dan lebih tahan lama. Contoh bentuk sikap yang didasari oleh emosi adalah prasangka

4. Implikasi perkembanagan sikap dalam pendidikan Suatu sistem sosial yang paling awal berusaha menumbuh kembangkan sistem, nilai, moral dan sikap kepada anak adalah keluarga. Ini didorong oleh keinginan dan harapan orangtua yng cukup kuat agar anaknya tumbuh dan berkembang menjadi individu yang nemiliki dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, mampu membedakan yang baik dan buruk, yang benar dan yang salah, yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Serta memiliki sikap dan perilakuyang terpuji sesuai dengan harapan orangtua, masyarakat sekitar dan agama. Melalui proses pendidikan, pengasuhan, pendampingan, pemerintah, larangan, hadiah, hukuman, dan intervensi edukatif lainnya. Para orangtua menanamkan nilai-nilai luhur, moral, dan sikap yang baik bagi anakanaknya agar dapat berkembang menjadi generasi penerus yang diharapkan upaya pengembangan nilai,moral dan sikap juga diharapkan dapat dikembangkan secra efektif dilingkungan sekolah. 5. Kasus perkembangan sikap a. Kasus I Sejumlah guru menilai adanya sisi fositiv dari kurikulum 2013. Kuriulum yang tercipta pada era menteri pendidikan nasional M Nuh itu mampu memperbaiki sikap sisw menjadin lebih baik. “Sikap siswanya terlihat berubah. Setiap guru menyampaikan aspek-aspek penilaian yang dibutuhkan, prilaku-prilaku yang semestinya diterapkan siswa dalam kelas”. Ujar staf kurikulum SMP 10 Jakarta Dengan adanya penilaian sikap, anak-anak menjadi belajar berprilaku lebih baik. Kalau dikurikulum sebelumnya, KTSP, penilaian sikap itu tidak ada rubriknya. Ketika ada rubriknya , anak pun jadi lebih peduli. Anak-anak juga diberikan kesempatan menilai dirinya sendiri, lalu penilaian di uji ulang kepda temanya. Guru lalu menilai kejujuran siswa disitu. Ada perubahan sikap pada siswa yang semula tidak jujur menjadi jujur.

b. Kasus II Ahmad adalah seorang siswa SMA 1 indralaya kelas III IPS laki-laki ini menunjukkan gejala jarang masuk sekolah, sering melanggar tat tertib sekolah dan prestasi belajarnya rendah. Ahmad sering bolos , terutama akan menghadapi mata pelajaran matematika. Pada akhir tahun yang lalu ahmad termasuk siswa yang dipermaslahkan untuk kenaikan kelasnya. Dirumah, ahmad tidak mempunyai tempat belajar sendiri, dia belajar diempat tidurnya ia banyak membantu kegiatan keluarga sehingga sering sekali terlambat masuk sekolah. Berdasarkan deskripsi masalah diatas dapat ditentukan bidang bimbingan yaitu bidang pengembangan pribadi. Bimbingan konseling pribadi merupakan proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar memiliki pemahaman tentang karakteristik dirinya. Dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Materi Penilaian.docx
June 2020 14
Biodata Dosen.docx
June 2020 14
Bab I.docx
June 2020 13