BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberculosis paru masih merupakan masalah kesehatan masyarakat terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini erat kaitannya dengan kemiskinan, malnutrisi, gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan lain-lain. Tuberculosis paru merupakan penyakit menular dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian dalam pelayanan kesehatan. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan berulang kali, artinya walaupun seorang sudah pernah menderita tuberculosis paru, orang tersebut tidak kebal padanya dan mungkin akan terserang lagi terutama apabila daya tahan tubuhnya lemah. Tuberkulosis merupakan
penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis dengan gejala bervariasi, bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menyerang organ paru-paru di bandingkan bagian lain tubuh manusia. Tempat masuk kuman ini adalah melalui saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi TB Paru terjadi melalui udara yaitu melalui inhalasi droplet yang mengandung kumankuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi (Amin, 2006 ). Meskipun jumlah kematian akibat tuberkulosis menurun 22% antara tahun 2000 dan 2015, namun tuberkulosis masih menepati peringkat ke-10 penyebab kematian tertinggi di dunia pada tahun 2016 berdasarkan laporan WHO (www.who.int/gho/mortality_burden _disease/cause_death/top10/en/).
Oleh sebab itu hingga saat ini TBC masih menjadi prioritas utama di dunia dan menjadi salah satu tujuan dalam SDGs (Sustainability Development Goals). Secara global pada tahun 2016 terdapat 10,4 juta kasus insiden TBC (CI 8,8 juta-12, juta) yang setara dengan 120 kasus per 100.000 penduduk. Sebagian besar estimasi insiden TBC pada tahun 2016 terjadi di Kawasan Asia Tenggara (45%) dimana Indonesia merupakan salah satu di dalamnya. Jumlah kasus baru TB di Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017 (data per 17 Mei 2018). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kasus baru TBC tahun 2017 pada laki-laki 1,4 kali lebih besar dibandingkan pada perempuan. Berdasarkan B. Tujuan penulisan 1. Tujuan umum Mengetahui gambaran secara umum tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dengan tuberculosis. 2. Tujuan Khusus a. Dapat mengkaji pasien dengan tuberculosis b. Daapt menyusun rencana asuhan keperawatan pasien dengan tuberculosis c. Dapat mengaplikasikan
asuhan
keperawatan
pasien
dengan
tuberculosis d. Dapat mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada pasien dengan tuberculosis e. Dapat mendokumentasikan Asuhan Keperawatan pada Tn. M dengan Tuberculosis Paru + Efusi Pleura C. Metode Penulisan Metode merupakan petunjuk yang mengarahkan serta memudahkan dalam penulisan, maka dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan metode : 1. Studi Kepustakaan
Dalam hal ini data yang diperoleh penulis berupa data teoritis dari literature dengan menggunakan bacaan berupa buku-buku kepustakaan yang ada hubungannya dengan karya tulis ini. 2. Studi Kasus Pendekatan yang digunakan adalah proses keperawatan komprehensif yang meliputi pengkajian data, klasifikasi data, analisa data, penetapan diagnosa keprawatan, penyusunan perencanaan asuhan serta tindakan hingga evaluasi dan dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan. Untuk mengumpulkan serta menghimpun data/ informasi dalam pengkajian data. Digunakan teknik : a. Observasi Yaitu pengamatan langsung terhadap klien melalui kunjungan rutin kepada pasien. b. Wawancara Yaitu penulis mengadakan wawancara atau Tanya jawab langsung dengan klien serta keluarga klien c. Pemeriksaan fisik Melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien melalui inspeksi, palpasi, perkusi, serta auskultasi d. Pemeriksaan diagnostic e. Dokumentasi Dengan menggunakan catata keperawatan dan status kesehatan pasien. D. Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis a. Merupakan bahan masukan penulis untuk lebih mendalami mengenai cara perawatan pada pasien dengan tuberculosis. b. Sebagai salah satu persyaratan mengikuti karya tulis ilmiah. 2. Bagi Institusi Pendidikan Menjadi bahan bacaan yang dapat digunakan sebagai bahan perbandingan untuk meningkatkan mutu ilmu keperawatan. 3. Bagi Pelayanan Kesehatan
Dapat menjadi bahan masukan bagi pihak rumah sakit untuk mengambil langkah-langkah kebijakan dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan praktek mahasiswa ini dibagi menjadi 5 bab yaitu : Bab I : pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan, Bab II
metode penulisan, dan sistematika penulisan. : tinjauan pustaka yang terdiri dari konsep dasar medik dan konsep
Bab III
dasar keperawatan. : tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian, klasifikasi data,
Bab IV
analisa data, prioritas masalah, dan masalah keperawatan. : pembahasan yang berisikan kesenjangan antara teori dan kasus,
Bab V
mulai dari pengkajian, perencanaan, tindakan, dan evaluasi. : penutup yang berisikan kesimpulan dan saran, daftar pustaka serta lampiran.