Pengaruh Konsep Diri Terhadap Perilaku Konsumtif Pada Remaja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja merupakan satu masa dimna seorang individu yang harus melewati proses perubahan biologis yang normal .masa perkembanagn remaja adalah periode dalam perkembanagn
individu
yang
merupakan
masa
mencapai
kematangan
mental,emosional,sosial dan fisik.hal ini menjadi satu proses dimana menjadi peralihan dari anak-anak mendi seorang remaja dewasa,masa ini menjadi transisi perkembanagn dan perubahan biologis dan ini berlangsung dalam usia 12-21 tahun.pada masa ini terjadi berbagai perubahan pada diri remaja.salah satunya adalah perubahan fisik ,terkait dengan perubahan fisik ini remaja harus menerima setiap perubahan yang terjadi secara alamia dalam dirinya .Hal ini menjadi satu perhatian bagi remaja di karenakan individu ingin mengakui bahwa dirinya bukan lagi anak-anak melainkan adalah seorang yang dewasa.yang di tandai dengan setiap perubahan yang terjadi,sehingga remaja inggin menjadi seorang yang dewasa dan tidak lagi bergantung pada orang lain.hal ini juga menjadi satu perhatian bagi orang tua agar remaja tidak mrngalami hal-hal yang membuant mereka depresi terhadap perubahan yang terjadi,setiap remaja mengalami perubahan yang berbeda-beda dan ini juga yang menjadi tolak ukur tentang konsep dirinya sendiri dimana remaja harus menerima setiap perkembangan biologis yang terjadi. Kepercayaan diri merupakan satu aspek pribadi yang penting dalam masa perkembangan remaja.percaya diri adalah satu perasaan dan keyakinan yang dimiliki dari setiap individu.dimna hal ini menjadi satu tahap untuk membawa remaja dalam satu kemampuan diri sendiri dengan memiliki keyakinan diri untuk berbuat hal-hal positif untuk perkembangan diri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.(fitri emila 2018).kepercayaan
diri pada remaja terlihat dalam sikap dimana remaja mampu menerima dirinya sendiri dengan setiap kelebihan dan kekurang yang di miliki,sikap ini adalah satu perwujutan terhadap perkembangan diri seorang remaja.individu akan merasa puas dengan apa yang dia miliki dan cenderung lebih merasa aman ,tidak kecewa dan tau akan apa yang di butuhkan sehingga remaja ini menjadi mandiri dan tidak bergantung pada orang lain dalam memutuskan sesuatu hal yang positif dan menguntungkan dirinya sendiri.di sisi lain ketika remaja tidak memiliki kepercayaan diri akan menunjukan perilaku seprti,tidak bisa berbuat banyak,selalu ragu dengan pilihan sendiri,tidak berani bercerita bila di berikan kesempatan,menutup diri ,menarik diri dari lingkungan .hal ini terjadi karna remaja tidak dapat mendidik dirinya sendiri dan hanya menunggu orang lain untuk melakukan sesuatu pada dirinya.semakin individu kehilangan kepercayaan diri,makan akan semakin sulit untuk melakukan hal yang baik dan tidak bisa memutuskan satu hal yang positif untuk dirinya sendiri.sehingga dalam hal ini remaja harus mampuh mengontrol dirinya sendri agar mampu berbuat hal yang positif tanpa bergantung pada orang lain. Remaja yang tidak dapat mengontrol dirinya sendri cenderung cepat terpengaruhi oleh orang lain.di tenga arus moderinatas saat ini banyak remaja yang terjerumus dengan hal-hal yang dapat mebawa dampak dalam proses perkembangan citra diri,dalam hal ini adalah remaja yang sering melakukan perilaku konsumtif di luar control diri sendiri .hal ini sering di kaitkan dengan aktifitas mengkonsumsi barang yang berlebihan.hal ini mengacu pada perilaku di luar kontrol untuk mendapatkan barang yang di inginkan yang bukan melibatakn penghasilan sendiri melainkan bergantubng pada orang pada orang lain.remaja yang terbiasa dengan hal ini akan terus menjalani pola perilaku yang sama sehingga dampak dari hal ini adalah tidak terbentuknya pola cita diri yang sesunggunya, (seminar elva 2015).hal ini sering terjadi dengan berkembangnya duni moderan yang banyak menawarkan memalui pasar lokal maupun jada beli online yang di sediakan.remaja yang
tidak dapat mengontrol diri akan cendrung mengikuti orang lain untuk memuaskan dirinya sendri dengan melakukan perilaku konsumtif di luar control.Berdasarkan latar belakang di atas di dukung dengan venomena yang sering terjadi pada remaja hal ini menjadi satu kebiasaan yang seiring berjalannya tren mode yang di keluarkan memaluli media masa atau di pasaran yang hal ini juga harus di dukung dengan kekuatan finalsial yang cukup untuk memenuhi kebutuhan yang di inginkan para remaja,sehingga dalam hal ini ketika para remaja tidak terpenuhi keinginannya banyak hal yang dapat membuat citra diri merekan menjdi tidak seharusnya atau menjadi tidak normal lagi.hal ini juga yang berpengaruh terhadap perkembangan konsep diripada remaja. Berdasarkan data survey yang dirilis pada tahun 2013 oleh Lembaga Perlindungan Konsumen. Menunjukkan adanya permintaan barang-barang mewah yang cukup signifikan. Dari yang tadinya 3.6 % menjadi 19% dari total permintaan barang selama tahun 2013. Belum lagi kenyaatan bahwa subyek survey kebanyakan merupakan kalangan menegah kebawah
(berpenghasilan
8.00.000-3.000.000
per
bulan)
menunjukkan
adanya
kecenderungan masyarakat kelas menengah menjadi konsumtif. data dari Marknetter’s (2013) yang menyatakan bahwa penggerak ekonomi pasar website jual beli online merupakan kaum muda, dengan rincian; remaja berumur 17-19 menempati urutan pertama (34%), dilanjutkan oleh netizen berumur 20-28 (27%) kemudian berumur 28-35 (21%) dan diatas 35 tahun (18%). Dari sini kemudian disimpulkan bahwasannya pasar online sangat
bergantung
dari
budaya
konsumsi
dari
netizen
yang
berusia
relatif
muda.Berdasarlan sirvei yang di lakukan oleh United Nation Of Environment Program (UNEP)Ttahu 2013 indosesia tercatat sebagai Negara paling konsumtif se asiapasifik.sehingga Negara-negara industry menjadikan Indonesia sebagai salah satu sasaran empuk penjualan bergai produk ( di asks di antaranews.com,22 april 2014)