Bab I.docx

  • Uploaded by: khirzamf
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 920
  • Pages: 4
BAB I LATAR BELAKANG

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit tidak menular atau non infeksius yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dengan perhatian serius di seluruh dunia (Sri Guntari & Suariyani, 2016). Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang banyak diderita oleh wanita, namun tidak menutup kemungkinan untuk diderita juga oleh pria. Jika diprosentasikan, 16% kasus kematian wanita dewasa disebabkan oleh kanker payudara (WHO, 2008). Hasil analisis data oleh WHO, kanker payudara menduduki urutan ke lima dengan 571.000 kasus kematian di seluruh dunia dan 70% kasus kematian pada kanker didominasi oleh negara yang berpenghasilan rendah (WHO,2015). Prevalensi kejadian kanker payudara di Kota Semarang tercatat 74 kasus kematian pada tahun 2014 dan 105 kasus kematian pada 2013 disebabkan oleh kanker payudara (Dinkes Kota Semarang, 2014). Kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) masih sangat rendah, hal tersebut adalah penyebab utama banyaknya pasien yang datang dalam kondisi kanker dengan stadium lanjut, sehingga memerlukan pelayanan radioterapi maupun harus dirujuk. Sebagian besar pasien melakukan usaha untuk mengobati penyakit ketika telah timbul keluhan sakit yang dirasakan (Notoatmodjo, 2007). Keterbatasan layanan radioterapy di rumah sakit rujukan dapat berdampak pada angka mortalitas pasien kanker karena antrian pasien untuk melakukan radioterapi dapat berlangsung hingga 3 sampai 6 bulan (RSB RSUD Tugurejo, 2017). Hal yang paling berpengaruh pada sikap individu dalam menghadapi situasi yang mengancam hidupnya adalah mekanisme koping. Setiap penderita kanker payudara memiliki reaksi yang berbeda terhadap diagnosa penyakit yang dideritanya (Hawari, 2004).

Depresi merupakan salah satu tahap dalam fase kehilangan dan dalam tahap ini pasien akan diam. Individu yang mengalami fase ini akan menyadari tentang keberadan dirinya ditengah penyakit yang dideritanya, individu akan menarik diri, komunikasi dengan orang lain akan terhambat dan tampak putus asa. Dari aspek fisik, individu yang mengalami depresi akan mengalami penolakan terhadap makanan, mengalami gangguan tidur, lelah, dan penurunan libido. Depresi merupakan tahap menuju orientasi realitas, dimana pada tahap ini akan menentukan bagaimana pasien dapat menerima dirinya dan dapat mengatasi kesedihan dan kegelisahannya (Yusuf, K P F, Nihayati, 2015). Dalam dunia kanker depresi bukanlah hal yang baru. Meskipun dampak yang ditimbulkan jelas pada pasien, diagnosa depresi seringkali kurang diperhatikan sehingga penanganan yang didapatkan pasien kurang adekuat. Beberapa alasan yang mendasari hal tersebut dimulai dari diremehkannya tandatanda dari depresi oleh tenaga kesehatan, terjadinya pemerataan sifat pada individu dengan kanker sehingga hal tersebut dianggap hal yang wajar, keterlibatan dari ciri depresi yang berhubungan dengan kanker dan perawatannya, atau kesulitan yang dialami oleh tenaga medis dalam mendalami gejala emosional pasien ( Chocinov, 2001, Fann JR., Thomas-Rich., et al, 2008 dalam Dauchy., Dolbeault., Reich, 2013). Tingkat depresi akan dikaji dan dianalisis menggunakan kuisioner kemudian dikaji keterkaitannya dengan kualitas hidup yang dimiliki oleh pasien kanker payudara. Menurut teori stress dan koping, bagaimana respon keluaran pasien yang terdiagnosa kanker payudara tergantung pada sikap individu. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa kualitas hidup pasien dengan kanker payudara masih rendah dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti status pernikahan, pendapatan, usia dan tingkat pendidikan. (faktor kepribadian, demografi). (Lazarus R S., Folkman S, 1984 dalam Zou Z., Hu J., McCoy T P, 2014). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ai, (2017) kualitas hidup pada pasien kanker payudara dapat dipengaruhi oleh tahap pengobatannya dan setiap

tahap pengobatanya akan menimbulkan berbagai gejala yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Hasil dari penelitian ini menyarankan kepada seluruh tenaga kesehatan untuk lebih berfokus pada aspek sosial dan psikologis pasien. Tindakan yang dapat dilakukan dengan meringankan segala gejala terkait efek samping pengobatan yang berpengaruh pada psikologi dan mental pasien selama masa pengobatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo adalah salah satu rumah sakit pendidikan kelas B yang terletak di Kota Semarang. Salah satu pelayanan unggulan di RSUD Tugurejo adalah pelayanan onkologi. Sejak pertamakali pelayanan tersebut dibuka pada tahun 2015, terdapat banyak pasien yang datang dengan kanker stadium lanjut sehingga harus dilakukan rujukan untuk mendapatkan pelayanan radioterapi. Sebagai rumah sakit rujukan regional, dalam satu tahun terakhir pelayanan onkologi RSUD Tugurejo telah menangani sebanyak 1336 kasus kanker. Berbeda dari tahun sebelumnya, pada tahun 2015 angka pasien dengan kasus kanker sebanyak 147, sehingga dapat diartikan bahwa terdapat lonjakan sebanyak 284% kasus kanker pada rumah sakit tersebut. Dari total 1336 pasien, kasus terbanyak diduduki oleh kanker payudara yaitu sebanyak 514 kasus (RSB RSUD Tugurejo, 2017). Berdasarkan penjabaran latar belakang tersebut dan banyaknya pasien kanker payudara yang menjalani terapi di RSUD Tugurejo Semarang, maka peneliti memilih RSUD Tugurejo Semarang sebagai tempat pelaksanaan penelitian. Harapan dari peneliti hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk kemajuan penatalaksaaan kanker payudara dengan memperhatikan aspek fisik maupun psikologis pasien.

DAFTAR PUSTAKA Ai Z-P., Gao X-L., Li J-F., Zou J-R., Wu Y-F. 2017. Changing trends and influencing factors of the quality of life of chemotherapy patients with breast cancer. Chinesse Nursing Research.-(4):18-23 Badan Pengembangan Rumah Sakit. 2017. Rencana Strategi Bisnis(RSB) RSUD Tugurejo tahun 2013-2018. RSUD Tugurejo Semarang. Dauchy, S., Dolbeault, S., Reich, M. 2013. Depression in cancer patients. EJC Supplements II. 205-215 Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2014. Profil Kesehatan Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang Guntari, G A S., Suariyani, N L P. 2016. Gambaran fisik dan psikologis penderita kanker payudara post masektomi di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014. Arc. Com. Health. 3(1):24-35 Hawari, D. 2004. Kanker Payudara Dimensi Psikoreligi. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. WHO. 2008. World Health Organization WHO. 2015. World health Organization Yusuf A., K RFP., Nihayati H E. 2015. Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa. Peenerbit Salemba Medika: Jakarta. Zou, Z., Hu, J., McCoy, T P. 2014. Quality of life among women with breast cancer living in Wuhan, China. International Journal of Nursing Sciences. 79-88

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Bab I.docx
June 2020 2
Konsep Dying.docx
June 2020 4
Lp Kdp.docx
June 2020 3