84 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dan saran dari hasil penelitian tentang pelaksanaan strategi Puskesmas Asam Baru dalam meningkatkan cakupan imunisasi sebagai berikut :
6.1.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pelaksanaan strategi Puskesmas Asam Baru dalam meningkatkan cakupan imunisasi tahun 2006-2009 (studi di wilayah kerja Puskesmas Asam Baru Kecamatan Danau Seluluk Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah) yang telah dilakukan pada tanggal 21 Maret s/d 21 April 2011 dapat disimpulkan sebagai berikut: Sesuai dengan tujuan penelitian maka pelaksanaan strategi Puskesmas Asam Baru dalam meningkatkan cakupan imunisasi tahun 2006-2009 (studi di wilayah kerja Puskesmas Asam Baru Kecamatan Danau Seluluk Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah), yaitu : 1.
Memberikan akses (pelayanan) kepada masyarakat dan swasta Upaya yang dilakukan oleh Puskesmas Asam Baru untuk menyiapkan,
menyediakan atau mengurus keperluan warga masyarakatnya sehingga fungsi pelayanan dapat berjalan dengan baik maka untuk pelayanan imunisasi di masyarakat pada tahun 2006-2007 menggunakan sistem jemput bola / door to door. Baru pada tahun 2008-2009 pelayanan imunisasi dilaksanakan kembali ditempat-tempat pelayanan kesehatan, sedangkan untuk diswasta tidak ada masalah dalam memberikan pelayanan karena sudah bekerjasama dalam soal penjemputan kesana, jadi untuk memberikan pelayanan kesana lebih mudah
85 dan juga ibu-ibunya lebih aktif membawa anaknya keposyandu dibandingkan di masyarakat.
2.
Membangun kemitraan dan jejaring kerja Untuk membangun jejaring kerja (kemitraan) maka pihak kebun akan
datang kepuskesmas untuk membicarakan SPK yaitu Surat Perjanjian Kerja, biasanya SPK dibuat selama 1 tahun kalau sudah habis temponya akan diperbaharui lagi / diperpanjang.
3.
Menjamin ketersediaan dan kecukupan vaksin, alat suntik dan peralatan rantai vaksin. Untuk menjamin ketersediaan dan kecukupan vaksin, alat suntik dan
safety box di Puskesmas Asam Baru biasanya setiap bulan mengambil ke Puskesmas Pembuang Hulu Kecamatan Hanau dengan jarak ± 18 km dalam waktu tempuh ± 30 menit yang ditunjuk dari Dinas sebagai Buffer Stock vaksin untuk daerah terpencil dan sangat terpencil.
4.
Menerapkan sistem Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Untuk sistem Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) dari hasil pencatatan
imunisasi dilapangan, data rekapitulasi kedalam laporan cakupan imunisasi puskesmas dan buku pencatatan stock vaksin. Berdasarkan rekapitulasi hasil imunisasi tersebut dibuat laporan setiap bulan untuk dikirim dari tingkat puskesmas ke tingkat kabupaten dengan menggunakan format pelaporan yang dikasih dari dinas.
86 5.
Pelayanan imunisasi dilaksanakan oleh tenaga profesional / terlatih Untuk pelayanan imunisasi dilaksanakan oleh tenaga profesional / terlatih
dimana dalam pelaksanaan jurim setiap bulan membuat jadwal kegiatan, timtim yang turun kelapangan adalah dokter, gizi, dan petugas imunisasi, dimana petugas imunisasi ini adalah yang lulusan keperawatan dan kebidanan.
6.
Pelaksanaan sesuai dengan standar Dalam pelaksanaan kegiatan posyandu Puskesmas Asam Baru secara
rutin setiap bulan dan terus menerus melaksanakan kegiatan posyandu tersebut pada periode waktu yang telah ditentukan olah masyarakat desa dan pihak swasta.
7.
Memanfaatkan perkembangan metode dan teknologi yang lebih efektif, berkualitas dan efisien Dalam hal ini Puskesmas Asam Baru dalam pelaksanaan program
imunisasi memanfaatkan perkembangan teknologi yaitu menggabungkan beberapa jenis vaksin sebagai vaksin kombinasi (DPT-HB).
8.
Meningkatkan advokasi, fasilitas dan pembinaan Karena tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan masyarakat masih
rendah. Sehingga dalam pelaksanaan kegiatan posyandu Puskesmas Asam Baru terus meningkatkan advokasi, pembinaan, serta konseling terhadap masyarakat, terutama kepada orang tua, keluarga, tokoh masyarakat, kader posyandu, karena tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan masyarakat masih rendah. Karena sebagian besar penduduk menetap dipinggiran Daerah
87 Aliran Sungai (DAS) Seruyan dan daerah perkebunan. Maka prasarana yang dimiliki Puskesmas Asam Baru, yaitu : mobil ambulance, sepada motor, speed boat, serta komputer. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan strategi Puskesmas Asam Baru dalam meningkatkan cakupan imunisasi yang sering digunakan yaitu meningkatkan advokasi, pembinaan, serta konseling karena tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan masyarakat masih rendah. Dimana pengetahuan juga dipengaruhi
oleh
pendidikan,
sehingga
rendahnya
pendidikan
akan
berpengaruh terhadap daya serap atau penerimaan informasi yang masuk apalagi informasi yang baru dikenal termasuk tentang posyandu balita. Dengan tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan masyarakat masih rendah, sehingga dapat mempengaruhi dalam peningkatan cakupan imunisasi.
6.2.
Saran 1.
Perlu adanya komitmen dan kerjasama dari semua pihak, baik lintas program maupun lintas sektor untuk bersama-sama meningkatkan pencapaian program imunisasi sesuai dengan target yang sudah ada, mengingat bahwa keberhasilan suatu program pemerintah khususnya program imunisasi bukan hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan saja, tapi seluruh elemen pemerintah dan masyarakat.
2.
Perlu diadakan pertemuan dengan tenaga kesehatan, kader serta melibatkan masyarakat guna membangun dukungan untuk pelayanan imunisasi.
3.
Merencanakan pelayanan imunisasi yang sesuai, kapan, dimana mengadakan dan siapa yang dapat membantu dalam pelayanan, harus
88 melibatkan masyarakat sehingga setiap pelayanan imunisasi merupakan hasil kesepakatan bersama antara Puskesmas dan masyarakat, agar pelayanan dapat berjalan dengan optimal dan dihadiri oleh banyak sasaran imunisasi. 4.
Diharapkan dapat mempertahankan dan lebih meningkatkan lagi pelaksanaan strategi program imunisasi agar tujuan program dapat dicapai sesuai dengan target program dan kebutuhan masyarakat.
5.
Diharapkan tenaga kesehatan memberikan konseling pra dan pasca imunisasi kepada ibu tentang pentingnya posyandu pada balita sehingga ibu sadar tentang pentingnya keteraturan kunjungan posyandu balita serta memberikan penyuluhan pada ibu melalui kegiatan posyandu sehingga pengetahuan yang ibu miliki meningkat agar tercapainya pelayanan yang optimal dan profesional.