Bab 5 Proyeksi Kebutuhan Air.docx

  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 5 Proyeksi Kebutuhan Air.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 6,391
  • Pages: 27
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

 

B A B 5 PROYEKSI KEBUTUHAN AIR 5.1. RENCANA PEMANFAATAN RUANG Kebutuhan akan air bersih yang sehat bagi penduduk mutlak diperlukan, karena kebutuhan air yang bersih dan sehat selalu ada di setiap kehidupan manusia. Dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan jumlah penduduk pada wilayah Kabupaten Nias Barat untuk 20 (dua puluh) tahun kedepan, semakin memicu kebutuhan akan penyediaan dan distribusi air bersih yang dikelola oleh pemerintah. Saat ini kebutuhan air bersih di Kabupaten Nias Barat bersumber dari sungai, air tanah dan air hujan yang ada disekitar permukiman penduduk. Tetapi jika cuaca lagi musim kemarau, maka akan menjadi kekurangan air bersih akan mengancam masyarakat karena sumur-sumur akan kering demikian juga debit air disungai akan berkurang. Untuk menanggulagi hal tersebut maka perlu perencanaan sistem prasarana air bersih untuk malayani kebutuhan masyarakat terutama kebutuhan masyarakat di perkotaan. Sumber air yang akan dimanfaatkan berupa air sungai yang debit airnya selalu stabil dan juga mata-mata air yang berpotensi seperti yang berada di Kecamatan Mandrehe dan Lahomi.

A. Kawasan Hutan Lindung Hutan lindung adalah kawasan yang memiliki sifat khas yang mampu memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar maupun bawahnya sebagai pengatur tata air, pencegahan banjir, erosi dan

V-1

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

memelihara kesuburan tanah. Kawasan hutan lindung di Kabupaten Nias Barat adalah seluas 1.066,12 Ha. Kawasan hutan lindung ini tersebar di Kecamatan Lahõmi seluas 18 Ha; Kecamatan Ulumoro’o seluas 2.398,63 Ha; Kecamatan Lõlõfitu Moi dengan luas 3,436,14 Ha; Kecamatan Mandrehe Utara 4.633,73 Ha; Kecamatan Mandrehe dengan luas 3.306,23 Ha dan Kecamatan Moro’õ dengan luas 1.066,12 Ha. Sedangkan kecamatan yang terkecil Kecamatan Mandrehe Utara dan tidak memiliki hutan lindung adalah Kecamatan Mandrehe Barat dan Kecamatan Sirombu. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Luas Kawasan Hutan Lindung di Kabupaten Nias Barat No 1 2 3 4 5 6 7 8

Kecamatan

Hutan Lindung (Ha)

Sirombu Lahõmi Ulu Moro'õ Lõlõtifu Moi Mandrehe Utara Mandrehe Mandrehe Barat Moro'õ

18.00 2,398.63 3,436.14 4,633.73 3,306.23 1,066.12 Sumber: RTRW Nias Barat Tahun 2011-2031

B. Kawasan Resapan Air Kawasan resapan air adalah kawasan yang

mempunyai

kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisian air bumi (akuifer) yang berguna sebagai sumber air. Kawasan resapan air adalah kawasan yang berfungsi sebagai tempat tadahan curah hujan untuk dialirkan ke sungai atau kawasan yang berfungsi menyimpan air untuk menjaga/melindungi sumber-sumber air atau disebut juga sebagai daerah tangkapan (catchment area). Kawasan ini merupakan bagian dari suatu sistem Daerah Aliran Sungai (DAS) atau sub DAS yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan fluktuasi debit air sungai/waduk atau danau. Kriteria kawasan resapan air adalah :  Curah hujan yang tinggi,  Struktur tanah yang mudah meresapkan air dan V-2

Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

 

 Bentuk geomorfologi yang mampu meresapkan air hujan secara besar-besaran. Kawasan resapan air ini umumnya terdapat di bagian hulu dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Oyo di Mandrehe Utara, DAS Moro’o.

C. Kawasan Perlindungan Setempat Kawasan perlindungan setempat adalah kawasan lindung yang secara analisis fisik tidak mencapai karakter atau skoring kawasan lindung. Namun kawasan-kawasan ini dianggap berbahaya atau berpotensi membahayakan jika tidak diselamatkan atau dikendalikan, karena akan memberikan dampak negatif dalam kelangsungan hidup dan kehidupan masyarakat serta sangat berpotensi dalam kerusakan lingkungan yang berdampak luas dalam kelestarian lingkungan. Kawasan perlindungan setempat ini terdiri dari :  Sempadan pantai;  Sempadan sungai;  Kawasan sekitar danau/waduk;  Kawasan sekitar mata air.

C.1. Sempadan Pantai Sempadan pantai adalah kawasan di sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai. Kriteria sempadan pantai, yaitu daratan sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah timur. Pemanfaatan ruang kawasan sempadan pantai di Kabupaten Nias Barat adalah sepanjang garis pantai di Kecamatan Sirombu seluas ± 253 Ha, Kecamatan Mandrehe Barat seluas ± 182,5 Ha dan Kecamatan Moro’õ seluas ± 153 Ha.

C.2. Sempadan Sungai Sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang

V-3

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.

Ketetapan mengenai sempadan sungai ini adalah sebagai berikut :  Sekurang-kurangnya 100 m di kiri-kanan sungai besar dan 50 m di kiri-kanan anak sungai yang berada di luar pemukiman;  Untuk sungai di kawasan pemukiman berupa sempadan sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi antara 10-50 meter.

Kabupaten Nias Barat terdapat sungai utama yaitu Sungai Oyo,

Moro’õ

dan

Sungai

Lahõmi.

Sungai

ini

memberi

kemakmuran bagi masyarakat disekitarnya untuk bercocok tanam dan sebagai sumber air minum atau air baku. Oleh karena itu, kawasan sempadan sungai sejauh 100 meter dari tepi sungai harus dilestarikan. Sempadan sungai yang tersebar di sepanjang sungaisungai yang ada di Kabupaten Nias Barat yang dimulai daerah hulu sungai hingga ke muara. Kawasan ini perlu menjadi perhatian agar tidak terjadi pemukiman liar di sepanjang sungai yang dapat mengotori sungai dan menghambat aliran air. Pengelolaan kawasan ini perlu diarahkan untuk menjaga optimalisasi aliran sungai, kesimbungan debit air, dan sanitasi air sungai.

Tabel 5.2. Luas Kawasan Sempadan Sungai di Kabupaten Nias Barat No 1 2 3 4 5 6 7 8

Kecamatan Sirombu Lahõmi Ulu Moro'õ Lõlõtifu Moi Mandrehe Utara Mandrehe Mandrehe Barat Moro'õ

Sempadan (Ha)

289.99 240.78 115.94 267.11 240.64 331.43 136.84 136.05 Sumber: RTRW Nias Barat Tahun 2011-2031

V-4

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

5.2. RENCANA DAERAH PELAYANAN Rencana sistem pelayanan SPAM di Kabupaten Nias Barat ditujukan untuk meningkatkan akses air minum yang aman melalui jaringan perpipaan atau mengurangi akses air minum bukan jaringan perpipaan sumur tak terlindung, mata air tak terlindung dan jarak sumber air minum penduduk dengan pembuangan kotoran/tinja/sampah kurang dari 10 meter yang mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit yang diakibatkan oleh air, masyarakat

berpenghasilan

rendah

dan

pemukiman

kumuh

serta

mempertimbangkan teknologi yang sesuai dengan topografi, efisien dalam pengoperasiannya dan mudah untuk dilakukan pemeliharaan dimasa mendatang, kesiapan pengelolaannya, tingkat sosial ekonomi masyarakat yang akan dilayani dengan sistem SPAM Jaringan perpipaan.

Beberapa faktor yang juga dipertimbangkan dalam rencana sistem pelayanan SPAM yang akan dibangun agar dapat dilaksanakan dengan biaya pembangunan yang ekonomis, serta bermanfaatnya hasil pembangunan SPAM yang dilaksanakan, yaitu : 1. Jumlah penduduk dan kepadatannya per wilayah pelayanan; 2. Terjadinya kasus penyakit akibat air; 3. Keberadaan sumber air baku potensial; 4. Pendekatan penentuan wilayah pengembangan pelayanan.

Adapun rencana sistem pelayanan di Kabupaten Nias Barat adalah Kecamatan Lahomi, Kecamatan Sirombu, Kecamatan Mandrehe, Kecamatan Mandrehe Barat, Kecamatan Mandrehe Utara, Kecamatan Lolofitu Moi, Kecamatan Ulu Moroo, dan Kecamatan Moroo.

5.3. PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK Perkiraan penduduk

di

wilayah perencanaan didasarkan pada

perkembangan penduduk yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya di wilayah perencanaan, maka hasil analisis yang dipergunakan untuk

V-5

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

memproyeksikan jumlah penduduk tersebut adalah dengan mempergunakan regresi linier.

Penggunaan metode ini dianggap cukup relevan, karena memberikan penyimpangan minimum atas data penduduk pada masa lalu sehingga perkiraan untuk masa yang akan datang dapat selaras dengan perkembangan kegiatan lainnya. Sedangkan kecenderungan atau trend perkembangan jumlah penduduk

di

wilayah

perencanaan

setiap

tahunnya

memiliki

pola

perkembangan yang sangat konstan. Secara teoritis, pemilihan model perhitungan untuk mengestimasi jumlah penduduk sangat bergantung pada karakteristik laju pertumbuhan serta karakteristik dan fungsi wilayah yang diteliti. Metode proyeksi digunakan adalah metode geometri .

Proyeksi dengan metoda ini menganggap bahwa perkembangan penduduk secara otomatis berganda. Dengan pertambahan penduduk awal. Metoda ini memeperhatikan suatu saat terjadi perkembangan menurun dan kemudian mantap, disebabkan kepadatan penduduk mendekati maksimum. Rumus yang digunakan: Pn = Po (1 + r)n Dimana: Pn Po r n

= = = =

jumlah penduduk pada akhir tahun periode jumlah penduduk pada awal proyeksi rata-rata prosentase tambahan penduduk tiap tahun. kurun waktu proyeksi

Dari hasil analisa pemilihan metode terbaik untuk proyeksi jumlah penduduk di Kabupaten Dairi diperoleh kelayakan metode geometri sebagai metode terpilih dalam pemroyeksian jumlah penduduk hingga akhir periode perencanaan hingga tahun 2033. Adapun rekapitulasi hasil jumlah proyeksi menggunakan metode Geometri disajikan pada Tabel berikut:

V-6

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

Tabel 5.3. Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Nias Barat Hingga Tahun 2036

No

KABUPATEN NIAS BARAT

2015

2016

2017

80377

80559

80741 81475

2021

2026

2031

2036

82401

83337

84284

1

Sirombu

9713

9735

9757

9846

9958

10071

10185

2

Lahomi

7785

7803

7820

7891

7981

8072

8163

3

Ulu Moro'o

8229

8248

8266

8341

8436

8532

8629

4

Lolofitu Moi

9469

9490

9512

9598

9707

9818

9929

5

Mandrehe Utara

8151

8169

8188

8262

8356

8451

8547

6

Mandrehe

19564

19608

19653 19831

20057

20285

20515

7

Mandrehe Barat

7619

7636

7654

7723

7811

7900

7989

8

Moro'o

9847

9869

9892

9981

10095

10210

10326

Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan, 2016

Tabel 5.4. Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Lahomi Hingga Tahun 2036

No

KECAMATAN LAHOMI

2015

2016

2017

2021

2026

2031

2036

7785

7803

7820

7891

7981

8072

8163

1

Iraonogaila

427

428

429

433

438

443

448

2

1096

1098

1101

1111

1124

1136

1149

3

Lologundre Sitolubanua

1163

1166

1168

1179

1192

1206

1220

4

Bawazamaiwo

458

459

460

464

470

475

480

5

Sisobaoho

295

296

296

299

302

306

309

6

Lolowau

557

558

560

565

571

578

584

7

Sisobambowo

220

220

221

223

226

228

231

8

Hiliadulo

298

299

299

302

306

309

312

9

Onolimbu

1317

1320

1323

1335

1350

1366

1381

10

Onowaembo

647

648

650

656

663

671

678

11

Tiga Serangkai

1307

1310

1313

1325

1340

1355

1371

Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan, 2016

Tabel 5.5. Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Sirombu Hingga Tahun 2036

II.

KECAMATAN SIROMBU

1

Bawosaloo

2

Imana

2015

2016

2017

2021

2026

2031

2036

9713

9735

9757

9846

9958

10071

10185

593

594

596

601

608

615

622

37

37

37

38

38

38

39

V-7

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

3

Tuwa Tuwa

73

73

73

74

75

76

77

4

Kafo Kafo

9

9

9

9

9

9

9

5

Bawasawa

210

210

211

213

215

218

220

6

Pulau Bogi

51

51

51

52

52

53

53

7

Halamona

102

102

102

103

105

106

107

8

Hanofa

68

68

68

69

70

71

71

9

Lahawa

67

67

67

68

69

69

70

10

Hinako

340

341

342

345

349

353

357

11

Sinene Eto

19

19

19

19

19

20

20

12

Balowondrate

224

225

225

227

230

232

235

13

Sirombu

1836

1840

1844

1861

1882

1904

1925

14

Togideu

1121

1124

1126

1136

1149

1162

1175

15 16

Tugala

384

385

386

389

394

398

403

Tugalagawu

323

324

324

327

331

335

339

17

Fadoro

450

451

452

456

461

467

472

18

Orahili

315

316

316

319

323

327

330

19

Gunung Cahaya

799

801

803

810

819

828

838

20

711 325

713

714

721

729

737

746

21

Sisobandrao Togim Bogi

326

326

329

333

337

341

22

Tetehosi

132

132

133

134

135

137

138

Ombolata

335

336

337

340

343

347

351

Lahusa Hilimberua Naa

472

473

474

478

484

489

495

717

719

720

727

735

743

752

23 24 25

Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan, 2016

Tabel 5.6. Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Ulu Moroo Hingga Tahun 2036 2015

2016

2017

2021

2026

2031

2036

KECAMATAN ULU MOROO

8229

8248

8266

8341

8436

8532

8629

1

Hilibadalu

1395

1398

1401

1414

1430

1446

1463

2

Hilisangawola

1361

1364

1367

1380

1395

1411

1427

3

Saloo

2095

2100

2104

2124

2148

2172

2197

4

Bukit Tinggi

1324

1327

1330

1342

1357

1373

1388

5

Lawelu

2054

2059

2063

2082

2106

2130

2154

No

Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan, 2016

V-8

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

Tabel 5.7. Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Lolofitu Moi Hingga Tahun 2036

No

KECAMATAN LOLOFITU MOI

2015

2016

2017

2021

2026

2031

2036

9469

9490

9512

9598

9707

9818

9929

1

Sisobawino II

908

910

912

920

931

941

952

2

Duria

721

723

724

731

739

748

756

3

Hilimbowo Mau

724

726

727

734

742

751

759

4

Ambukha

1691

1695

1699

1714

1734

1753

1773

5

Hilimbuasi

1,472

1475

1479

1492

1509

1526

1544

6

Moi

997

999

1002

1011

1022

1034

1045

7

Hiliuso

1499

1502

1506

1519

1537

1554

1572

8

Wango

1,457

1460

1464

1477

1494

1511

1528

Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan, 2016

Tabel 5.8. Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Mandrehe Utara Hingga Tahun 2036

No

KECAMATAN MANDREHE UTARA

2015

2016

2017

2021

2026

2031

2036

8151

8169

8188

8262

8356

8451

8547

1

Hilimayo

686

688

689

695

703

711

719

2

Hiambanua

453

454

455

459

464

470

475

3

Balodano

970

972

974

983

994

1006

1017

4

Tarahoso

675

677

678

684

692

700

708

5

Onomamolo II

1269

1272

1275

1286

1301

1316

1331

6

Hilimbaruzo

454

455

456

460

465

471

476

7

Ononamolo I

521

522

523

528

534

540

546

8

Sihareo

422

423

424

428

433

438

443

9

Lolomboli

717

719

720

727

735

743

752

10

Lahagu

910

912

914

922

933

944

954

11

Taraha

383

384

385

388

393

397

402

12

Hilimbowo

691

693

694

700

708

716

725

Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan, 2016

Tabel 5.9. Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Mandrehe Hingga Tahun 2036

No 1

KECAMATAN MANDREHE

Sisobambowo

2015

2016

19564

19608

918

920

2017

2021

2026

2031

2036

19653 19831

20057

20285

20515

941

952

963

922

931

V-9

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

2

Fadorobahili

422

423

424

428

433

438

443

3

Tuhoowo

251

252

252

254

257

260

263

4

Iraonogambo

1412

1415

1418

1431

1448

1464

1481

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Simaesi Hiliwaloo I Sianaa Fadoro Lasarabaene Tumori Tetehosi Zuzundrao Sisarahili I

1472 566 675 1827 590 407 778 1544 1,523

Hayo Doli Doli Lakhene Lolozirugi Tuhemberua Lologolu Tuwuna

1001 542 722 1336 862 1862 854

1475 567 677 1831 591 408 780 1547 1526 1003 543 724 1339 864 1866 856

1479 569 678 1835 593 409 782 1551 1530 1006 544 725 1342 866 1870 858

1492 574 684 1852 598 413 789 1565 1544 1015 549 732 1354 874 1887 866

1509 580 692 1873 605 417 798 1583 1561 1026 556 740 1370 884 1909 876

1526 587 700 1894 612 422 807 1601 1579 1038 562 749 1385 894 1931 885

1544 594 708 1916 619 427 816 1619 1597 1050 568 757 1401 904 1953 896

Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan, 2016

Tabel 5.10. Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Mandrehe Barat Hingga Tahun 2036

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

KECAMATAN MANDREHE BARAT

Onolimbu Raya Ononamolo III Sisobaoho Iraonogeba Lolohia Onolimbu You Fadoro Sifulubanua Hilidaura Sisarahili II Lasarabagawu Sisobandrao Mazingo Lasarafaga Orahilibadalu

2015

2016

2017

2021

2026

2031

2036

7619

7636

7654

7723

7811

7900

7989

815 899 399 591 517 531 354 401 262 518 547 565 862 358

817 901 400 592 518 532 355 402 263 519 548 566 864 359

819 903 401 594 519 533 356 403 263 520 549 568 866 360

826 911 404 599 524 538 359 406 266 525 554 573 874 363

836 922 409 606 530 544 363 411 269 531 561 579 884 367

845 932 414 613 536 551 367 416 272 537 567 586 894 371

855 943 418 620 542 557 371 420 275 543 574 592 904 375

Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan, 2016

V - 10

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

Tabel 5.11. Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Moroo Barat Hingga Tahun 2036

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

KECAMATAN MOROO

Onozalukhu You Siduahili Hilisoromi Gunung Baru Hiliwaloo II Hilifadolo Sitolu Ewali Hili Waele Lasara Bahili Sitolubanua Fadoro

2015

2016

2017

2021

2026

2031

2036

9847

9869

9892

9981

10095

10210

10326

520 1017 534 1227 399 1307 2283 708 585 1267

521 1019 535 1230 400 1310 2288 710 586 1270

522 1022 536 1233 401 1313 2293 711 588 1273

527 1031 541 1244 404 1325 2314 718 593 1284

533 1043 547 1258 409 1340 2340 726 600 1299

539 1054 554 1272 414 1355 2367 734 607 1314

545 1066 560 1287 418 1371 2394 742 613 1329

Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan, 2016

5.4. PROYEKSI KEBUTUHAN AIR MINUM Estimasi kebutuhan air bersih di Kabupaten Nias Barat di dasarkan kepada kebutuhan domestik dan non domestik masyarakat. Tingkat pelayanan air minum digolongkan menjadi: 1. Golongan Domestik  Rumah Tangga  HU/ KU 2. Golongan Non Domestik  Perkantoran  Fasiltas Umum/ Sosial  Industri  Komersial

Sesuai dengan keperluan perencanaan sistem penyediaan air baku maka dilakukan penetapan dua pengertian yang ada kaitannya dengan fluktuasi pelayanan air, yaitu: 1.

Faktor Harian Puncak (Daily Peak Factor) Qharimaksimum

= kebutuhan air maksimum pada suatu hari = fmh x Qharirata-rata

V - 11

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

= 1,4 - 1,7 (untuk negara 4 musim) = 1,1 - 1,4 (untuk negara tropis) Untuk wilayah studi Kabupaten Nias Barat, ditetapkan fmh = 1,2 Qharimaksimum

2.

= 1,2 x Qharirata-rata

Faktor Jam Puncak (Hourly Peak Factor) Qjampuncak

= air maksimum pada saat tertentu dalam satu hari = fp x Qharirata-rata

fp

= 2,0 - 3,5 (untuk negara 4 musim) = 1,5 - 2,5 (untuk negara tropis)

Untuk wilayah studi Kabupaten Nias Barat, ditetapkan fp = 1,75 Qjampuncak

= 1,75 x Qharirata-rata

Beberapa asumsi yang diambil dalam melakukan pendekatan Demand dan Supply Wilayah Kabupaten Nias Barat Tahun 2016 – 2036 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.12. Asumsi yang Digunakan dalam Analisis Demand Supply No. Uraian A. Asumsi Demand Konsumsi Air Sambungan Rumah (SR) Kran/Hidran Umum Non Domestik B. Asumsi Supply 1. Unit Produksi

2. 3.

4.

Pelayanan Domestik SR : HU Desain Aliran - Faktor Hari Maksimum (Fhmax) - Faktor Jam Puncak (Fj-max) Pelayanan Sambungan Langganan

Asumsi

120 L/org/hari 40 L/org/hari 15 % dari kebutuhan domestik - Penyediaan air bersih bersumber dari unit produksi SPAM Perpipaan di Kab Nias Barat - Tidak ada penambahan kapasitas unit produksi *) - Terjadi penyusutan kapasitas produksi 2 % per tahun 80 % : 20 % 1,2 x Qr 1,75 x Qr

V - 12

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

No.

5.

Uraian - Sambungan Rumah (SR) - Kran/Hidran Umum Kehilangan Air

Asumsi Ratio berdasarkan Kecamatan 60 jiwa - Angka kebocoran pada unit SPAM Perpipaan Kabupaten Nias Barat yaitu 20% Sumber: Konsultan, 2016

A. KEBUTUHAN AIR DOMESTIK Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air bersih untuk pemenuhan kegiatan sehari-hari atau rumah tangga seperti untuk minum, memasak, kesehatan individu (mandi, cuci dan sebagainya), menyiram tanaman, halaman, pengangkutan air buangan (buangan dapur dan toilet). Standar kebutuhan domestik yang akan digunakan dalam rangka proyeksi kebutuhan air minum di Kabupaten Nias Barat sampai dengan tahun 2036 ditentukan berdasarkan Konsumsi Jaringan Perpipaan Domestik (KJPD), yaitu air yang terdistribusikan (Qd) oleh pengelola SPAM (m3/bln

dijadikan

m3/detik), dikurangi

volume kebocoran (prosentase kebocoran (A%)xQd), dibagi dengan jumlah jiwa

terlayani (Pt). 40 liter/orang/hari untuk kran

umum/hidran umum. Pelayanan SR : HU direncanakan 90 % : 10 %.

B. KEBUTUHAN AIR NON DOMESTIK Kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan air bersih yang digunakan untuk beberapa kegiatan seperti: 1. Kebutuhan institusional, adalah kebutuhan air bersih untuk kegiatan perkantoran, dan tempat pendidikan dan sekolah. 2. Kebutuhan komersial dan industri, adalah kebutuhan air bersih untuk kegiatan hotel, pasar, pertokoan, restoran. Sedangkan kebutuhan air bersih untuk industri biasanya digunakan untuk air pendingin, air pada boiler untuk pemanas, bahan baku proses, dan untuk kepentingan karyawannya. Besarnya kebutuhan air tergantung besar/ kecilnya industri tersebut.

V - 13

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

3. Kebutuhan fasilitas umum, adalah kebutuhan air bersih untuk kegiatan tempat-tempat ibadah, rekreasi, terminal.

Asumsi kebutuhan air minum non domestik yang digunakan dalam proyeksi kebutuhan air minum Kabupaten Nias Barat adalah tambahan 15 % dari kebutuhan air domestik, asumsi ini digunakan berdasarkan Permen PU No. 18/2007.

C. KEHILANGAN AIR Kehilangan air/kebocoran air atau biasa disebut sebagai air tak berekening (ATR)/NRW/Un-accounted for water merupakan air yang tidak menghasilkan penerimaan bagi PDAM, dimana komponen utama air tak berekening adalah: a. Konsumsi resmi tak berekening, terdiri dari: - Konsumsi bermeter tak berekening - Konsumsi tak bermeter tak berekening b. Kehilangan air - Kehilangan air administratif/non fisik/teknis (konsumsi tak resmi/pencurian air, ketidakakuratan meter pelanggan, dan kesalahan penanganan data/lemahnya pencatatan). - Kehilangan air fisik/teknis (kebocoran pada jaringan distribusi, kebocoran dan luapan pada reservoir, kebocoran pada pipa dinas hingga meter pelanggan).

Tabel 5.13. Rekomendasi International Water Associations untuk Istilah Kehilangan Air Konsumsi Resmi

Volume Input Sistem

Kehilangan Air

Konsumsi Resmi Berekening Konsumsi Resmi Tak Berekening Kehilangan Air Non-Fisik/ Non Teknis

Kehilangan Fisik/ Teknis

Konsumsi Bermeter Berekening Konsumsi Tak Bermeter Berekening Konsumsi Bermeter Berekening Konsumsi Tak Bermeter Berekening Konsumsi Tak Resmi Ketidak-akuratan Meter Pelanggan dan Kesalahan Penanganan Data Kebocoran Pada Pipa Transmisi dan Pipa Induk Kebocoran dan Luapan pada Tangki Reservoir Kebocoran pada Pipa Dinas hingga Meter Pelanggan

Air Berekening (AR)

Air Tak Berekening (ATR)

V - 14

Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

 

Kebocoran air tersebut dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝐾𝑒𝑏𝑜𝑐𝑜𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑖𝑟 =

𝐴𝑖𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 − 𝐴𝑖𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑢𝑎𝑙 𝐴𝑖𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100%

Kebutuhan air minum tiap-tiap zona perlu diperhitungkan untuk sebagai dasar dalam menyusun program/rancangan pengembangan

SPAM di Kabupaten Nias Barat.

Rincian Kebutuhan air minum di tiap-tiap zona pelayanan dapat dilihat sebagai berikut:

V - 15

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

Tabel 5.14. Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKKab Sitolubanua Tahun 2016-2036 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Uraian Total Penduduk Administratif Cakupan Pelayanan Penduduk yang Dilayani Perbandingan SR : HU Penduduk Dilayani SR Penduduk Dilayani HU Kebutuhan Air Per Kapita untuk SR Kebutuhan Air Per Kapita untuk HU Kebutuhan Air Rumah Tangga Kebutuhan Air Non Domestik 15% Jumlah Kebutuhan Air Alokasi Kehilangan Air (20%) Total Kebutuhan Air Rata-Rata Kebutuhan Air Hari Maksimum (Fm = 1,2) Kebutuhan Air Jam Puncak (Fp = 1.75) Jumlah Orang per SR Jumlah SR Jumlah Orang per HU Jumlah HU

Satuan jiwa % jiwa % jiwa jiwa ltr/org/hari ltr/org/hari ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt Jiwa unit Jiwa unit

2017 1465 80 1172 90%:10% 1055 117 120 40 1.52 0.23 1.75 0.35 2.10 2.52 3.67 5 211 60 2

Tahun Proyeksi 2021 2026 2589 2618 80 2071 90%:10% 1864 207 120 40 2.68 0.40 3.09 0.62 3.70 4.45 6.48 5 373 60 3

80 2095 90%:10% 1885 209 120 40 2.72 0.41 3.12 0.62 3.75 4.50 6.56 5 377 60 3

2031 3226

2036 3710

80 2580 95%:5% 2451 129 120 40 3.46 0.52 3.98 0.80 4.78 5.74 8.37 5 490 60 2

80 2968 95%:5% 2820 148 120 40 3.98 0.60 4.58 0.92 5.50 6.60 9.62 5 564 60 2

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

V - 16

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

Tabel 5.15. Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Tetesua Tahun 2016-2036 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Uraian Total Penduduk Administratif Cakupan Pelayanan Penduduk yang Dilayani Perbandingan SR : HU Penduduk Dilayani SR Penduduk Dilayani HU Kebutuhan Air Per Kapita untuk SR Kebutuhan Air Per Kapita untuk HU Kebutuhan Air Rumah Tangga Kebutuhan Air Non Domestik 15% Jumlah Kebutuhan Air Alokasi Kehilangan Air (20%) Total Kebutuhan Air Rata-Rata Kebutuhan Air Hari Maksimum (Fm = 1,2) Kebutuhan Air Jam Puncak (Fp = 1.75) Jumlah Orang per SR Jumlah SR Jumlah Orang per HU Jumlah HU

Satuan jiwa % jiwa % jiwa jiwa ltr/org/hari ltr/org/hari ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt Jiwa unit Jiwa unit

2017 2970 80 2376 90%:10% 2139 238 120 40 3.08 0.46 3.54 0.71 4.25 5.10 7.44 5 428 60 4

Tahun Proyeksi 2021 2026 2997 3425 80 2398 90%:10% 2158 240 120 40 3.11 0.47 3.57 0.71 4.29 5.15 7.51 5 432 60 4

80 2740 90%:10% 2466 274 120 40 3.55 0.53 4.08 0.82 4.90 5.88 8.58 5 493 60 5

2031 3799

2036 4314

80 3039 95%:5% 2887 152 120 40 4.08 0.61 4.69 0.94 5.63 6.76 9.85 5 577 60 3

80 3451 95%:5% 3279 173 120 40 4.63 0.70 5.33 1.07 6.39 7.67 11.19 5 656 60 3

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

V - 17

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

Tabel 5.16. Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Lawelu Tahun 2016-2036 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Uraian Total Penduduk Administratif Cakupan Pelayanan Penduduk yang Dilayani Perbandingan SR : HU Penduduk Dilayani SR Penduduk Dilayani HU Kebutuhan Air Per Kapita untuk SR Kebutuhan Air Per Kapita untuk HU Kebutuhan Air Rumah Tangga Kebutuhan Air Non Domestik 15% Jumlah Kebutuhan Air Alokasi Kehilangan Air (20%) Total Kebutuhan Air Rata-Rata Kebutuhan Air Hari Maksimum (Fm = 1,2) Kebutuhan Air Jam Puncak (Fp = 1,75) Jumlah Orang per SR Jumlah SR Jumlah Orang per HU Jumlah HU

Satuan jiwa % jiwa % jiwa jiwa ltr/org/hari ltr/org/hari ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt Jiwa unit Jiwa unit

2017 3393 80 2715 90%:10% 2443 271 120 40 3.52 0.53 4.05 0.81 4.86 5.83 8.50 5 489 60 5

Tahun Proyeksi 2021 2026 3424 5611 80 2739 90%:10% 2465 274 120 40 3.55 0.53 4.08 0.82 4.90 5.88 8.58 5 493 60 5

80 4489 90%:10% 4040 449 120 40 5.82 0.87 6.69 1.34 8.03 9.64 14.05 5 808 60 7

2031 5675

2036 5739

80 4540 95%:5% 4313 227 120 40 6.09 0.91 7.01 1.40 8.41 10.09 14.72 5 863 60 4

80 4591 95%:5% 4362 230 120 40 6.16 0.92 7.09 1.42 8.51 10.21 14.89 5 872 60 4

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

V - 18

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

Tabel 5.17. Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Lolofitu Tahun 2016-2036 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Uraian Total Penduduk Administratif Cakupan Pelayanan Penduduk yang Dilayani Perbandingan SR : HU Penduduk Dilayani SR Penduduk Dilayani HU Kebutuhan Air Per Kapita untuk SR Kebutuhan Air Per Kapita untuk HU Kebutuhan Air Rumah Tangga Kebutuhan Air Non Domestik 15% Jumlah Kebutuhan Air Alokasi Kehilangan Air (20%) Total Kebutuhan Air Rata-Rata Kebutuhan Air Hari Maksimum (Fm = 1,2) Kebutuhan Air Jam Puncak (Fp = 1,75) Jumlah Orang per SR Jumlah SR Jumlah Orang per HU Jumlah HU

Satuan jiwa % jiwa % jiwa jiwa ltr/org/hari ltr/org/hari ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt Jiwa unit Jiwa unit

2017 2480 80 1984 90%:10% 1786 198 120 40 2.57 0.39 2.96 0.59 3.55 4.26 6.21 5 357 60 3

Tahun Proyeksi 2021 2026 2503 4265 80 2002 90%:10% 1802 200 120 40 2.60 0.39 2.98 0.60 3.58 4.30 6.27 5 360 60 3

80 3412 90%:10% 3071 341 120 40 4.42 0.66 5.09 1.02 6.10 7.32 10.68 5 614 60 6

2031 5824

2036 7462

80 4659 95%:5% 4426 233 120 40 6.26 0.94 7.19 1.44 8.63 10.36 15.11 5 885 60 4

80 5970 95%:5% 5671 298 120 40 8.01 1.20 9.22 1.84 11.06 13.27 19.36 5 1134 60 5

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

V - 19

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

Tabel 5.18. Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Fadoro Tahun 2016-2036 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Uraian Total Penduduk Administratif Cakupan Pelayanan Penduduk yang Dilayani Perbandingan SR : HU Penduduk Dilayani SR Penduduk Dilayani HU Kebutuhan Air Per Kapita untuk SR Kebutuhan Air Per Kapita untuk HU Kebutuhan Air Rumah Tangga Kebutuhan Air Non Domestik 15% Jumlah Kebutuhan Air Alokasi Kehilangan Air (20%) Total Kebutuhan Air Rata-Rata Kebutuhan Air Hari Maksimum (Fm = 1,2) Kebutuhan Air Jam Puncak (Fp = 1,75) Jumlah Orang per SR Jumlah SR Jumlah Orang per HU Jumlah HU

Satuan jiwa % jiwa % jiwa jiwa ltr/org/hari ltr/org/hari ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt Jiwa unit Jiwa unit

2017 2513 80 2011 90%:10% 1810 201 120 40 2.61 0.39 3.00 0.60 3.60 4.32 6.29 5 362 60 3

Tahun Proyeksi 2021 2026 2536 3145 80 2029 90%:10% 1826 203 120 40 2.63 0.39 3.02 0.60 3.63 4.36 6.35 5 365 60 3

80 2516 90%:10% 2265 252 120 40 3.26 0.49 3.75 0.75 4.50 5.40 7.88 5 453 60 4

2031 3793

2036 4652

80 3034 95%:5% 2882 152 120 40 4.07 0.61 4.68 0.94 5.62 6.75 9.84 5 576 60 3

80 3721 95%:5% 3535 186 120 40 5.00 0.75 5.75 1.15 6.89 8.27 12.07 5 707 60 3

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

V - 20

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

Tabel 5.19. Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Lasarafaga Tahun 2016-2036 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Uraian Total Penduduk Administratif Cakupan Pelayanan Penduduk yang Dilayani Perbandingan SR : HU Penduduk Dilayani SR Penduduk Dilayani HU Kebutuhan Air Per Kapita untuk SR Kebutuhan Air Per Kapita untuk HU Kebutuhan Air Rumah Tangga Kebutuhan Air Non Domestik 15% Jumlah Kebutuhan Air Alokasi Kehilangan Air (20%) Total Kebutuhan Air Rata-Rata Kebutuhan Air Hari Maksimum (Fm = 1,2) Kebutuhan Air Jam Puncak (Fp = 1,75) Jumlah Orang per SR Jumlah SR Jumlah Orang per HU Jumlah HU

Satuan jiwa % jiwa % jiwa jiwa ltr/org/hari ltr/org/hari ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt Jiwa unit Jiwa unit

2017 1226 80 980 90%:10% 882 98 120 40 1.27 0.19 1.46 0.29 1.75 2.10 3.07 5 176 60 2

Tahun Proyeksi 2021 2026 1237 1795 80 989 90%:10% 890 99 120 40 1.28 0.19 1.47 0.29 1.77 2.12 3.10 5 178 60 2

80 1436 90%:10% 1292 144 120 40 1.86 0.28 2.14 0.43 2.57 3.08 4.50 5 258 60 2

2031 2401

2036 2800

80 1921 95%:5% 1825 96 120 40 2.58 0.39 2.97 0.59 3.56 4.27 6.23 5 365 60 2

80 2240 95%:5% 2128 112 120 40 3.01 0.45 3.46 0.69 4.15 4.98 7.26 5 426 60 2

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

V - 21

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

Tabel 5.20. Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Lahagu Tahun 2016-2036 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Uraian Total Penduduk Administratif Cakupan Pelayanan Penduduk yang Dilayani Perbandingan SR : HU Penduduk Dilayani SR Penduduk Dilayani HU Kebutuhan Air Per Kapita untuk SR Kebutuhan Air Per Kapita untuk HU Kebutuhan Air Rumah Tangga Kebutuhan Air Non Domestik 15% Jumlah Kebutuhan Air Alokasi Kehilangan Air (20%) Total Kebutuhan Air Rata-Rata Kebutuhan Air Hari Maksimum (Fm = 1,2) Kebutuhan Air Jam Puncak (Fp = 1,75) Jumlah Orang per SR Jumlah SR Jumlah Orang per HU Jumlah HU

Satuan jiwa % jiwa % jiwa jiwa ltr/org/hari ltr/org/hari ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt Jiwa unit Jiwa unit

2017 1437 80 1150 90%:10% 1035 115 120 40 1.49 0.22 1.71 0.34 2.06 2.47 3.60 5 207 60 2

Tahun Proyeksi 2021 2026 1451 1900 80 1160 90%:10% 1044 116 120 40 1.50 0.23 1.73 0.35 2.08 2.49 3.63 5 209 60 2

80 1520 90%:10% 1368 152 120 40 1.97 0.30 2.27 0.45 2.72 3.26 4.76 5 274 60 3

2031 2633

2036 3414

80 2106 95%:5% 2001 105 120 40 2.83 0.42 3.25 0.65 3.90 4.68 6.83 5 400 60 2

80 2731 95%:5% 2595 137 120 40 3.67 0.55 4.22 0.84 5.06 6.07 8.86 5 519 60 2

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

V - 22

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

Tabel 5.21. Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Hilifadolo Tahun 2016-2036 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Uraian Total Penduduk Administratif Cakupan Pelayanan Penduduk yang Dilayani Perbandingan SR : HU Penduduk Dilayani SR Penduduk Dilayani HU Kebutuhan Air Per Kapita untuk SR Kebutuhan Air Per Kapita untuk HU Kebutuhan Air Rumah Tangga Kebutuhan Air Non Domestik 30% Jumlah Kebutuhan Air Alokasi Kehilangan Air (20%) Total Kebutuhan Air Rata-Rata Kebutuhan Air Hari Maksimum (Fm = 1,2) Kebutuhan Air Jam Puncak (Fp = 1,75) Jumlah Orang per SR Jumlah SR Jumlah Orang per HU Jumlah HU

Satuan jiwa % jiwa % jiwa jiwa ltr/org/hari ltr/org/hari ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt ltr/dt Jiwa unit Jiwa unit

2017 1849 80 1479 90%:10% 1332 148 120 40 1.92 0.58 2.49 0.50 2.99 3.59 5.24 5 266 60 2

Tahun Proyeksi 2021 2026 1866 2487 80 1493 90%:10% 1344 149 120 40 1.94 0.58 2.52 0.50 3.02 3.62 5.28 5 269 60 2

80 1990 90%:10% 1791 199 120 40 2.58 0.77 3.35 0.67 4.02 4.83 7.04 5 358 60 3

2031 3788

2036 3831

80 3030 95%:5% 2879 152 120 40 4.07 1.22 5.29 1.06 6.35 7.62 11.11 5 576 60 3

80 3064 95%:5% 2911 153 120 40 4.11 1.23 5.35 1.07 6.42 7.70 11.23 5 582 60 3

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

V - 23

Rencana Induk Pengembangan

 

Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

Analisa kebutuhan air perlu diperhitungkan untuk mengetahui kebutuhan kapasitas sumber air baku yang dibutuhkan. Kebutuhan air Kabupaten dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.22. Analisa Kebutuhan Air Minum Kabupaten Nias Barat Tahun 2016-2036

TAHUN 2017

86400

2021

Jumlah kebutuhan air

Penduduk

2026

2031

2036

Jumlah kebutuhan air

86400

Dilayani

domestik

Non

kehilangan

Total

Total

Total

Total

Total

0.001157407

2017 ( jiwa )

r.tangga (l/dtk)

domestik (l/dtk)

air (l/dtk)

(l/dtk)

(l/dtk)

(l/dtk)

(l/dtk)

(l/dtk)

I.

KABUPATEN NIAS BARAT

1

SIROMBU

9,735

13.52

2.03

3.11

18.66

18.87

19.09

19.30

19.52

2

LAHOMI

7,803

10.84

1.63

2.49

14.96

15.13

15.30

15.47

15.65

3

ULU MORO'O

8,248

11.46

1.72

2.63

15.81

15.99

16.17

16.35

16.54

4

LOLOFITU MOI

9,490

13.18

1.98

3.03

18.19

18.40

18.61

18.82

19.03

5

MANDREHE UTARA

8,169

11.35

1.70

2.61

15.66

15.84

16.02

16.20

16.38

6

MANDREHE

19,608

27.23

4.09

6.26

37.58

38.01

38.44

38.88

39.32

7

MANDREHE BARAT

7,636

10.61

1.59

2.44

14.64

14.80

14.97

15.14

15.31

8

MORO'O

9,869

13.71

2.06

3.15

18.92

19.13

19.35

19.57

19.79

80,559

111.89

16.78

25.73 154.40

156.16

157.93

159.73

161.55

TOTAL

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

V - 24

Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

 

Tabel 5.23. Analisa Kebutuhan Air Minum Kabupaten Nias Barat Tahun 2016-2036 Total Kebutuhan rata-rata ( l/d ) Kebutuhan maksimum per hari ( l/d ) Kebutuhan Puncak ( l/d ) Kebutuhan kapasitas sumber air baku ( l/d )

154.40

156.16

157.93

159.73

161.55

177.57

187.39

189.52

191.68

193.85

308.81

234.24

236.90

239.59

242.32

200.73

203.01

205.31

207.65

210.01

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

Tabel 5.24. Analisa Kebutuhan Air Minum Kecamatan Lahomi Tahun 2016-2036 Total Kebutuhan rata-rata ( l/d ) Kebutuhan maksimum per hari ( l/d ) Kebutuhan Puncak ( l/d ) Kebutuhan kapasitas sumber air baku ( l/d )

14.99

15.13

15.30

15.47

15.65

17.24 29.98 19.49

18.15 22.69 19.66

18.36 22.95 19.89

18.56 23.21 20.11

18.78 23.47 20.34

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

Tabel 5.25. Analisa Kebutuhan Air Minum Kecamatan Lolofitu Moi Tahun 2016-2036 Total Kebutuhan rata-rata ( l/d ) Kebutuhan maksimum per hari ( l/d ) Kebutuhan Puncak ( l/d ) Kebutuhan kapasitas sumber air baku ( l/d )

18.23

18.40

18.61

18.82

19.03

20.97 36.46 23.70

22.08 27.60 23.92

22.33 27.91 24.19

22.58 28.23 24.46

22.84 28.55 24.74

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

V - 25

Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

 

Tabel 5.26. Analisa Kebutuhan Air Minum Kecamatan Mandrehe Barat Tahun 2016-2036 Total Kebutuhan rata-rata ( l/d ) Kebutuhan maksimum per hari ( l/d ) Kebutuhan Puncak ( l/d ) Kebutuhan kapasitas sumber air baku ( l/d )

14.67

14.80

14.97

15.14

15.31

16.87 29.34 19.07

17.76 22.20 19.24

17.96 22.46 19.46

18.17 22.71 19.68

18.38 22.97 19.91

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

Tabel 5.27. Analisa Kebutuhan Air Minum Kecamatan Mandrehe Tahun 2016-2036 Total Kebutuhan rata-rata ( l/d ) Kebutuhan maksimum per hari ( l/d ) Kebutuhan Puncak ( l/d ) Kebutuhan kapasitas sumber air baku ( l/d )

37.67

38.01

38.44

38.88

39.32

43.32 75.34 48.97

45.61 57.01 49.41

46.13 57.66 49.97

46.65 58.32 50.54

47.18 58.98 51.12

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

Tabel 5.28. Analisa Kebutuhan Air Minum Kecamatan Mandrehe Utara Tahun 2016-2036 Total Kebutuhan rata-rata ( l/d ) Kebutuhan maksimum per hari ( l/d ) Kebutuhan Puncak ( l/d ) Kebutuhan kapasitas sumber air baku ( l/d )

15.69

15.84

16.02

16.20

16.38

18.05 31.39 20.40

19.00 23.75 20.59

19.22 24.02 20.82

19.44 24.30 21.06

19.66 24.57 21.30

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

V - 26

Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kab. Nias Barat

 

Tabel 5.29. Analisa Kebutuhan Air Minum Kecamatan Sirombu Tahun 2016-2036 Total Kebutuhan rata-rata ( l/d ) Kebutuhan maksimum per hari ( l/d ) Kebutuhan Puncak ( l/d ) Kebutuhan kapasitas sumber air baku ( l/d )

18.70

18.87

19.09

19.30

19.52

21.51 37.40 24.31

22.64 28.31 24.53

22.90 28.63 24.81

23.16 28.95 25.09

23.43 29.28 25.38

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

Tabel 5.30. Analisa Kebutuhan Air Minum Kecamatan Moro’o Tahun 2016-2036 Total Kebutuhan rata-rata ( l/d ) Kebutuhan maksimum per hari ( l/d ) Kebutuhan Puncak ( l/d ) Kebutuhan kapasitas sumber air baku ( l/d )

18.96

19.13

19.35

19.57

19.79

21.80 37.92 24.65

22.96 28.70 24.87

23.22 29.02 25.15

23.48 29.35 25.44

23.75 29.69 25.73

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

Tabel 5.31. Analisa Kebutuhan Air Minum Kecamatan Ulu Moro’o Tahun 2016-2036 Total Kebutuhan rata-rata ( l/d ) Kebutuhan maksimum per hari ( l/d ) Kebutuhan Puncak ( l/d ) Kebutuhan kapasitas sumber air baku ( l/d )

15.84

15.99

16.17

16.35

16.54

18.22 31.69 20.60

19.19 23.98 20.78

19.40 24.25 21.02

19.62 24.53 21.26

19.85 24.81 21.50

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2016

V - 27

Related Documents