Bab 18 Modal Saham Lanjutan.docx

  • Uploaded by: DINI MARHAMA
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 18 Modal Saham Lanjutan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,244
  • Pages: 9
BAB 18 MODAL SAHAM (LANJUTAN) KLASIFIKASI MODAL PT Perusahaan masih dapat mengubah jumlah modal sahamnya sesudah perusahaan itu berjalan. Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam modal saham adalah: Pembelian kembali saham yang beredar, untuk sementara waktu atau selamanya. Penukaran saham yang beredar dengan jenis saham yang lain, atau mungkin juga dilakukan reorganisasi yang menyeluruh terhadap struktur modal dan, Emisi saham baru. Selain modal saham, di dalam PT terdapat juga elemen modal yang lain yaitu laba tidak dibagi, modal penilaian kembali, dan modal sumbangan.

TREASURY STOCK Treasury Stock adalah saham perusahaan yang dibeli kembali dari peredaran untuk sementara waktu. Pembelian kembali saham yang beredar sebagai treasury stock bisa terjadi karena berbagai alasan sebagai berikut: 1. Untuk menaikkan harga pasar saham 2. Akan dijual kembali pada karyawan perusahaan 3. Akan dibagikan sebagai dividen 4. Untuk menukar surat-surat berharga perusahaan lain, dan sebagainya. Treasury stock yang dijual kembali akan dikelompokkan kembali dalam modal saham yang beredar.

PENCATATAN TRANSAKSI TREASURY STOCK Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam pencatatan transaksi Treasury Stock. Pendekatan-pendekatan itu merupakan dasar dari metode pencatatan treasury stock sebagai berikut: a) Pembelian treasury stock dipandang sebagai penghentian peredaran sebagian saham yang beredar dan metode pencatatannya disebut metode nilai nominal. b) Pembeliaan treasury stock dipandang sebagai tambahan terhadap elemen modal yang belum ditentukan penyelesaiannya. Metode pencatatannya disebut metode harga perolehan. Terdapat dua metode pencatatan treasury stock, yaitu sebagai berikut: A. Metode Nilai Nominal Menurut metode ini, pembelian treasury stock merupakan pelunasan kembali saham dari pemegang-pemegang saham tertentu, sehingga pemegang saham itu tidak lagi menjadi pemegang saham perusahaan. Apabila treasury stock itu dijual kembali, maka penjualannya dianggap mencari pemegang saham baru.

 

Dalam metode ini, treasury stock yang dibeli dapat dicatat dengan cara: Mendebit rekening modal saham Mendebit rekening treasury stock dan saldonya dilaporkan mengurangi modal saham beredar dalam neraca.

Debit dalam rekening modal saham atau treasury stock dilaporkan dengan jumlah sebesar nilai nominal saham-saham yang dibeli. Selisih harga beli dengan nominal dicatat dalam rekening agio, disagio atau laba tidak dibagi tergantung dari harga jualnya dulu dan harga belinya sekarang. Berikut ini diberikan contoh transaksi dan jurnal pencatatan perubahan treasury stock: a. Rekening modal saham didebit dengan nilai nominal yang dibeli kembali Transaksi 2005 Penjualan 1.000 lemba saham, nominal @Rp.1.000,00 dengan harga Rp.1.200,00 per lembar Laba tahun 2005 sebesar Rp. 150.000,00 2006 Pembelian kembali 100 lembar saham dengan harga @Rp. 1.300,00 2006 Penjualan kembali 100 lembar saham yang dibeli dengan harga jual @Rp. 1.500.00 Sesudah penjualan treasury stock, modal saham dalam neraca nampak sebagai berikut:

Jurnal Kas

Rp. 1.200.000,00 Modal Saham Rp. 1.000.000,00 Agio Saham Rp. 200.000,00

Laba rugi Rp. 150.000,00 Laba tidak dibagi Rp.150.000,00 Modal saham Rp. 100.000,00 Agio Saham Rp. 20.000,00 Laba tidak dibagi Rp. 10.000,00 Kas Rp.130.000,00 Kas Rp. 150.000,00 Modal saham Rp. 100.000,00 Agio saham Rp. 50.000,00 Modal Modal saham Agio saham Laba tidak dibagi

Rp. 1.000.000,00 Rp. 230.000,00 Rp. 140.000,00 Rp. 1.370.000,00

B. Metode Harga Perolehan Saldo rekening treasury stock dikurangkan pada modal perusahaan (yaitu mengurangi jumlah modal). Metode yang berdasarkan pada anggapan ini dibuat dengan tujuan untuk menunjukkan hal-hal sebagai berikut: Treasury stock yang dibeli dianggap sebagai elemen modal yang negatif, dan tidak perlu diidentifikasikan dengan elemen-elemen modal yang ada seperti modal saham atau laba tidak dibagi. Apabila treasury stock tersebut dihentikan peredarannya (tidak dijual kembali), maka saldo rekening ini akan dialokasikan ke elemen-elemen modal. Apabila treasury stock ini dijual kembali, maka penjualan ini dianggap sebagai penyelesaian terakhir dari saham-saham tersebut. Jadi, setelah diputuskan apakah treasury stock itu akan dihentikan peredarannya atau dijual kembali, barulah dapat diketahui akibat dari transaksi treasury stock ini terhadap elemen-elemen modal yang ada.

Untuk menjelaskan penggunaan metode ini, di bawah ini akan diberikan contoh transaksi treasury stock seperti dalam metode nominal diatas. Transaksi Jurnal 2005 Kas Rp.1.200.000 Penjualan 1.000 lembar saham, Modal saham Rp.1.000.000 nominal @Rp.1.000 dengan harga Agio saham Rp. 200.000 Rp.1.200 per lembar Laba tahun 2005 sebesar Laba rugi Rp.150.000 Rp.150.000 Laba tidak dibagi Rp.150.000 2006 Treasury stock Rp.130.000 Pembelian kembali 100 lembar Kas Rp.130.000 saham dengan harga @Rp.1.300 2006 Kas Rp.150.000 Penjualan kembali100 lembar Treasury stock Rp.130.000 saham yang dibeli dengan harga Agio saham Rp. 20.000 jual @Rp.1.500 Sesudah penjualan treasury stock, Modal modal saham dalam neraca nampak Modal saham Rp.1.000.000 sebagai berikut: Agio saham Rp. 220.000 Laba tidak dibagi Rp. 150.000 Rp.1.370.000 Keterangan: Dalam cara ini, treasury stock yang dibeli dicatat dalam rekening treasury stock sebesar harga beli atau harga perolehannya. Jika sebelum penjualan treasury stock dibuat neraca, maka treasury stock ini akan mengurangi jumlah modal sebagai berikut: Modal saham Rp.1.000.000 Agio saham Rp. 200.000 Laba tidak dibagi Rp. 150.000 Rp.1.350.000 Treasury stock Rp. 130.000 Rp.1.220.000 Jika treasury stock dijual, ada dua kemungkinan, yaitu:  Harga jual treasury stock lebih tinggi daripada harga perolehannya. Selisihnya dicatat dalam rekening agio saham atau rekening tersendiri yang akan dilaporkan menambah modal yang disetor.  Harga jual treasury stock lebih rendah daripada harga perolehannya. Selisihnya didebitkan ke rekening laba tidak dibagi.

Rekening treasury stock didebet dan saldonya dikurangkan pada modal saham Transaksi 2005 Penjualan 1.000 lembar saham, nominal @Rp. 1.000 dengan harga Rp. 1.200 per lembar Laba tahun 2005 sebesar Rp. 150.000 2006 Pembelian kembali 100 lembar saham dengan harga @Rp. 1.300

Jurnal Kas Rp. 1.200.000 Modal saham Rp. 1.000.000 Agio saham Rp. 200.000

Laba rugi Rp. 150.000 Laba tidak dibagi Rp.150.000 Treasury stock Rp.100.000 Agio saham Rp. 20.000 Laba tidak dibagi Rp. 10.000 Kas Rp.130.000 2006 Kas Rp.150.000 Penjualan treasury stock dengan Treasury stock Rp.100.000 harga @Rp. 1.500 Agio saham Rp. 50.000 Sesudah penjualan treasury stock, Modal modal saham dalam neraca Modal saham Rp.1.000.000 nampak sebagai berikut: Agio saham Rp. 230.000 Laba tidak dibagi Rp. 140.000 Rp.1.370.000

PEMBATASAN LABA TIDAK DIBAGI UNTUK PEMILIK TREASURY STOCK Agar modal yang disetor tidak menjadi lebih kecil maka pembelian treasury stock harus mempertimbangkan saldo yang ada dalam rekening Laba Ditahan. Untuk menjaga agar Laba Ditahan tidak diminta oleh pemegang saham (sebagai dividen) maka bila perusahaan membeli sahamnya sebagai treasury stock laba tidak dibagi akan dibatasi sebesar treasury stock yang dibeli. Pembatasan laba tidak dibagi ini adalah untuk menjaga agar modal yang disetor tidak berkurang, karena modal yang disetor ini adalah jaminan bagi kreditur. Ada beberapa prosedur yang bisa digunakan untuk melaporkan pembatasan laba tidak dibagi dalam neraca. Perhatikan contoh-contoh berikut ini: Akun-akun modal pada PT Go Berkah adalah sebagai berikut: Modal Saham Biasa, 1.000 lembar dengan nominal Rp 1.000 = Rp 1.000.000 Agio Saham Rp150.000 Laba Tidak Dibagi Rp 250.000 Note: Dalam Ribuan Rupiah

PT Go Berkah membeli 100 lembar sahamnya dengan harga @Rp 1.200 per lembar. Jurnal untuk mencatat pembatasan laba tidak dibagi sebagai berikut: Laba Tidak Dibagi Rp 120.000 Laba Tidak Dibagi untuk Pembelian Treasury Stock

Rp 120.000

Prosedur-prosedur yang dapat digunakan untuk melaporkan Pembatasan Laba Tidak Dibagi dalam neraca adalah sebagai berikut (digunakan metode harga perolehan untuk mencatat treasury stock): 1. Pembatasan Laba Ditahan ditunjukkan terpisah dari Laba Ditahan yang masih bebas. Modal: Modal Saham Biasa (1.000 lembar @Rp 1.000, 100 lembar dibeli sebagai treasury stock) Rp 1.000.000 Agio Saham Rp 150.000

Laba Tidak Dibagi: Dibatasi – pembelian treasuri stock Bebas

Rp 120.000 Rp 130.000

Jumlah Modal + Laba Tidak Dibagi – Harga Perolehan Treasury Stock adalah: = Rp 1.150.000 + Rp 250.000 – Rp 120.000 = Rp 1.280.000

2. Pembatasan Laba Ditahan dijelaskan dengan keterangan . Cara ini tidak ada jurnal yang dibuat untuk membatasi Laba Ditahan. Modal: Modal Saham Biasa (1.000 lembar @Rp 1.000, 100 lembar dibeli sebagai treasury stock) Rp 1.000.000 Agio Saham Rp 150.000 Laba Tidak Dibagi (Rp 120.000, dibatasi pembelian treasuri stock) Rp. 250.000 Jumlah Modal + Laba Tidak Dibagi: = Rp 1.150.000 + Rp 250.000 = Rp 1.400.000 Dikurangi Harga Perolehan Treasury Stock adalah: = Rp 1.400.000 – Rp 120.000 = Rp 1.280.000

Pembatasan Laba Ditahan dijelaskan dengan Footnote (catatan kaki). Melalui cara ini tidak ada jurnal yang dibuat untuk membatasai Laba Ditahan. Modal: Modal Saham (1.000 lembar @Rp 1.000, 100 lembar dibeli sebagai treasury stock) Rp 1.000.000 Agio Saham Rp 150.000 Laba Tidak Dibagi *) Rp. 250.000 Jumlah Modal + Laba Tidak Dibagi: = Rp 1.150.000 + Rp 250.000 = Rp 1.400.000 Dikurangi Harga Perolehan Treasury Stock adalah: = Rp 1.400.000 – Rp 120.000 = Rp 1.280.000 Footnote: *) Laba Tidak Dibagi dibatasi penggunaannya untuk pembelian treasury stock sebesar Rp 120.000. Yang tersedia untuk pembagian dividen sebesar Rp 130.000.

TREASURY STOCK DITERIMA SEBAGAI SUMBANGAN Pemegang saham bisa menyumbangkan kembali saham kepada perusahaan. Sumbangan ini memiliki beberapa alasan, antara lain :   

Untuk menambah modal kerja yang dibutuhkan yaitu dengan cara perusahaan menjual kembali saham yang disumbangkan tersebut. Sebagai hadiah untuk perusahaan. Menunjukkan pengembalian saham karena adanya penilaian yang terlalu tinggi terhadap aktiva yang diserahkan untuk menukar saham tersebut.

Saham yang diterima sebagai sumbangan ini dikelompokan sebagai treasury stock. Ada 3 metode yang dapat digunakan untuk mencatat penerimaan sumbangan saham ini, yaitu : 1) Saham yang diterima dicatat dengan catatan memo (jika tidak ada biaya yang terjadi ketika menerima sumbangan ini). Catatan memo ini menunjukkan jenis saham, jumlah lembar saham, dan penyumbangnya. Pada saat treasury stock ini dijual, penerimaan uangnya dicatat dengan jurnal sebagai berikut : Kas

XX Modal – sumbangan

XX

2) Treasury stock didebit dengan harga pasar saham pada saat penerimaan dan dikreditkan ke rekening Modal – Sumbangan.Bila treasury stock dijual, rekening Treasury Stock dikredit. Jika harga jualnya berbeda dengan harga pasar pada saat harga saham tersebut diterima maka selisihnya dibebankan atau dikreditkan ke rekening Moda – Sumbangan. Perhatikan contoh berikut ini: Tanggal 10 Juli 2017 diterima 100 lembar saham sendiri, harga pasar saham pada tanggal tersebut adalah Rp 1.100 per lembar. Pada tanggal 17 Agustus 2017, saham tersebut terjual @Rp 1.050. Pencatatan akuntansi saham yang dilakukan adalah sebagai berikut: 10 Juli 2017: Treasury Stock Modal Sumbangan

Rp 110.000

17 Agustus 2017: Kas Modal Sumbangan Treasury Stock

Rp 105.000 Rp 500

Rp 110.000

Rp 110.000

3) Rekening Treasury Stock didebit dengan jumlah nominal atau nilai yang dinyatakan. Agio / Disagionya (sejumlah lembar yang diterima) juga dibatalkan dan kreditnya adalah rekening Modal – Sumbangan. Jika saham dijual maka selisih harga jual dengan nominal ditambah atau dikurangi dengan agio atau disagio didebitkan atau dikreditkan ke rekening Modal – Sumbangan. Perhatikan contoh ini: Misalnya tanggal 15 Agustus 2017 diterima sumbangan saham sendiri 100 lembar dengan nominal Rp 1.000. Saham-saham ini dulu dijual dengan harga Rp 1.200 per lembar. Pada tanggal 15 September 2017 saham-saham ini dijual dengan harga @Rp1.100 per lembar. Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut: 15 Agustus 2017: Treasury Stock Agio Saham Modal Sumbangan

Rp 100.000 Rp 20.000 Rp 120.000

15 September 2017: Kas Treasury Stock Modal Sumbangan

Rp 110.000 Rp 100.000 Rp 10.000

Bila saham yang disumbangkan ini karena adanya penilaian terlalu tinggi terhadap aktiva yang diterima untuk menukar saham, maka sumbangan ini akan dicatat mengurangi nilai buku aktiva. Pada saat diterima saham dibuat catatan memo dan pada saat saham itu dijual, kreditnya adalah Aktiva. Misalnya, diterima 100 lembar saham biasa sebagai sumbangan, karena pada waktu pertukaran, aktiva dinilai terlalu tinggi. Saham-saham tersebut kemudian dijual @Rp 900 per lembar. Transaksi-transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Diterima 100 lembar saham biasa dari Pak Alex, nominal @Rp 1.000. Penjualan Saham dengan harga Rp 900 per lembar dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Kas

Rp 90.000 Aktiva

Rp 90.000

. HAK YANG DIBERIKAN PADA PEMBELI SURAT BERHARGA JENIS LAIN Untuk mendorong penjualan suatu jenis surat berharga, perusahaan bisa memberi kepada pembeli hak untuk membeli surat berharga lain.

HAK BELI SAHAM PERUSAHAAN

YANG

DIBERIKAN

PADA

PEGAWAI

Perusahaan bisa memberikan hak beli pada pegawai-pegawainya untuk membeli saham di masa yang akan datang dengan harga yang sudah ditentukan. Hak ini disebut stock option. Pemberian hak pada pegawai ini dimaksudkan untuk memberikan kompensasi tambahan untuk jasa-jasa yang sudah dan yang akan diberikan, juga agar pegawai dapat ikut memiliki perusahaan tempatnya bekerja. Biasanya hak ini diberikan dengan kelonggaran bahwa pembelian bisa dilakukan selama suatu periode tertentu. Apabila ada kenaikan harga pasar saham selama periode pembelian itu maka kenaikan di atas harga beli berdasar hak beli tadi merupakan tambahan kompensasi bagi pegawai. Biasanya hak beli untuk pegawai ini dibatasi agar tidak dapat dijual pada pihak lain. Pengeluaran hak beli saham dan penggunaannya untuk membeli saham akan dicatat dalam buku. Hak beli

saham/jumlah kompensasi adalah selisih antara harga pasar saham “pada tanggal pemberian hak itu kepada pegawai” dengan harga penjualan dengan menggunakan hak beli saham.

PERTUKARAN SAHAM Jika saham perusahaan itu adalah “convertible stock” maka pemegang saham akan dapat menukarkan saham yang dimilikinya dengan saham jenis lain. Jurnal yang dibuat untuk mencatat pertukaran saham ini tergantung pada nilai nominal saham yang akan dipakai sebagai penukar dan harga jual saham yang akan ditukarkan. PERUBAHAN NILAI NOMINAL (REKAPITALISASI) Meruapakan perubahan struktur modal saham dengan jalan merubah niali tercatat saham yang telah beredar. Rekapitalitas dilakukan atas persetujuan pemegang saham baru dengan nilai nominal yang baru. Apabila dalam rekapitalitas saham tersebut nilai nominal saham yang baru lebih besar daripada nilai wajar modal saham yang ditarik maka sebesar selisihnya diperlakukan sebagai kerugian dan dicatat sebelah debit pada perkiraan laba ditahan.

PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT DOWN-UP) Stock split down merupakan nilai nominal saham beredar tanpa merubah total nilai nominal saham beredar. Stock split down dilakukan dengan cara menarik kembali saham beredar untuk ditukar dengan beberapa saham baru yang mempunyai nilai nominal per lembar saham lebih kecil daripada nilai nominal saham yang ditarik tetapi mempunyai total nominal yang sama. Sedangakan stock up merupakan pengumpulan nilai nominal saham beredar tanpa merubah total nominal saham beredar. Stock up dilakukan dengan cara menarik kembali beberapa saham beredar untuk ditukar dengan saham baru yang mempunyai nilai nominal per lembar saham lebih besar daripada nilai nominal per lembar saham yang ditarik tetapi mempunyai total nominal yang sama.

Related Documents

Saham
April 2020 23
Bab 17 Modal Saham.docx
November 2019 11
Bab 18
May 2020 31
Modal
June 2020 37

More Documents from "Oghie Setiadi"

Bab 17 Modal Saham.docx
November 2019 11
No.doc
June 2020 4
Modul 3 Kd 2
July 2020 39
- Modul 3 Kd 2
June 2020 46